cover
Contact Name
Miftahus Surur
Contact Email
surur.miftah99@gmail.com
Phone
+6285258173692
Journal Mail Official
surur.miftah99@gmail.com
Editorial Address
JL. MADURA NO 34 MIMBAAN PANJI SITUBONDO
Location
Kab. situbondo,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Kewirausahaan
ISSN : 23020008     EISSN : 26231964     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
The Journal of Education and Entrepreneurship is a place for scientific publications that publishes research articles from a variety of research methods both quantitative, qualitative, development and mix methods related to the study of economics, entrepreneurship, and education.
Articles 309 Documents
PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SOLUTION AND CRITIC GROUP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KOMPETENSI DASAR MENGINDENTIFIKASI BENTUK PASAR DALAM KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT John Harisantoso; Nursalam .
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.91 KB) | DOI: 10.47668/pkwu.v6i2.1

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di MTs Al-Iman Klatakan Situbondo, penguasaan IPS cenderung masih rendah dan jauh dari yang diharapkan. Tolak ukur keberhasilan mengajar didasarkan pada ketuntasan belajar 85% untuk ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai. Berdasarkan latar belakangdiatas, maka rumusan masalah, meliputi (1) apakah penerapan pembelajaran model solution and critic group dapat meningkatkan aktivitas siswa pada kompetensi dasar mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat mata pelajaran IPS Kelas VIII-B MTs Al-Iman Klatakan Situbondo pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016?, (2) apakah penerapan pembelajaran model solution and critic group dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pompetensi dasar mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat mata pelajaran IPS kelas VIII-B MTs Al-Iman Klatakan Situbondo semester genap tahun pelajaran 2015/2016?. Desain penelitian ini adalah PTK, berkolaborasi dengan guru yang dilakukan 2 siklus. Dalam PTK ada 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data primer dengan mengunakan tes ulangan dan observasi dengan checklist, serta data sekunder dengan wawancara.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan, (1) penerapan pembelajaran model solution and critic group dapat meningkatkan aktivitas belajar mencapai 87% (2) penerapan pembelajaran model solution and critic group dapat meningkatkan hasil belajar mencapai 89%.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII SMP NEGERI 2 ASEMBAGUS SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Miftahus Surur; Firman Dwiyanto
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.609 KB) | DOI: 10.47668/pkwu.v6i2.2

Abstract

Abstrak: Aktivitas belajar yang rendah pada mata pelajaran IPS Terpaduberdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Salah satu faktor yangmempengaruhinya adalah model pembelajaran yang diterapkan oleh guru.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswapada mata pelajaran IPS Terpadu melalui penerapan model pembelajaranCooperative Learning tipe Team Assisted Individualization (TAI). Penelitianini dilakukan sejak tanggal 12 Mei 2016 sampai dengan 21 Mei 2016 denganobjek penelitian adalah siswa kelas VII-B sebanyak 24 siswa. Desainpenelitian ini adalah skema Hopkins, dengan menggunakan 4 fase, yaituperencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk memperoleh data,penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan tes. Analisisdata penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatanaktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa sebelumtindakan dalam kriteria sedang. Dari hasil analisis ulangan harian pada siklusI diperoleh tingkat ketuntasan klasikal 77,86%. Hal ini menunjukkan bahwapenerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Team AssistedIndividualization (TAI) pada siklus I belum berhasil, maka dilanjutkan padasiklus II. Hasil analisis ulangan harian pada siklus II diperoleh ketuntasanklasikal sebesar 91,14%. Keberhasilan siswa pada ulangan harianmenunjukkan bahwa pembelajaran Cooperative Learning tipe Team AssisedIndividualization (TAI) telah berhasil dan telah dapat membawa siswa padahasil belajar yang semakin meningkat serta ditunjukkan ketuntasan belajarsecara individu dengan nilai rata-rata  75 dan tingkat ketercapaianketuntasan klasikal 75%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran CooperativeLearning tipe Team Assisted Individualization (TAI) terbukti dapatmeningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas VII B dengantingkat ketuntasan klasikal sebesar 91,14%. Kata Kunci : Cooperative Learning, Team Assisted Individualization,Aktivitas Belajar, Hasil Belajar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER Ahmad Hafas Rasyidi; Nawawi Agus Jaya
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.036 KB) | DOI: 10.47668/pkwu.v6i2.3

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 20 April sampai dengan30 Mei 2015 dengan obyek penelitian siswa kelas VIII-C sebanyak 28 siswa.Desain penelitian ini adalah model skema Hopkins, dengan mengguanakan 4fase, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Untuk memperolehdata dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan tes.Analisis data penelitian ini menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Hasilyang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatanaktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa dalam prosespembelajaran sebelum tindakan memenuhi kriteria cukup aktif. Dari hasilanalisis aktivitas siklus I diperoleh persentase 78,57% dan ulangan harianpada siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 78,57% Hal ini menunjukkanbahwa penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran denganpembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada siklus I belum berhasilmaka dilanjutkan pada siklus II. Hasil pembelajaran siklus II, aktivitasbelajar siswa berada dalam kategori aktif dengan persentase 86.11%,sedangkan analisis ulangan harian pada siklus II diperoleh ketuntasanklasikal sebesar 85,71%. Keberhasilan siswa pada ulangan harianmenunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Numbered HeadTogether (NHT) telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dapatdisimpulkan bahwa model pembelajaran yang digunakan oleh guru sangatmempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dalampenerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada matapelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII-C SMP Negeri 1 Jangkar KabupatenSitubondo tahun pelajaran 2015/2016 yang telah mencapai ketuntasan secaraklasikal.
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI-IIS SMA NEGERI 1 PRAJEKAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Wiji Hartono; Dyah Ayu Puspitaningrum
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.488 KB) | DOI: 10.47668/pkwu.v6i2.4

Abstract

Abstrak: Dalam proses pendidikan titik beratnya terletak pada pihak anakdidik yaitu akan terjadi proses belajar yang merupakan interaksi dengan pengalaman-pengalamannya. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahanpada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut teori, aspekkognitif dapat dipengaruhi oleh kesiapan belajar siswa. Kondisi siswa yangsiap menerima pelajaran dari guru, akan berusaha merespon atas pertanyaanpertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui apakah ada pengaruh motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik dankesiapan belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data adalah kuisioner, tes, dandokumentasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS dengan jumlahpopulasi 65 siswa. Analisis data meliputi korelasi dan analisis varian untuksemua variabel. Uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik,motivasi ekstrinsik dan kesiapan belajar siswa terhadap hasil belajar siswadengan hasil F hitung = 14,241, F tabel = 3,94 pada α = 0,05. Ternyata F hitung = 14,241 > F tabel = 3,94. Untuk R square didapatkan 41,189% makadisimpulkan bahwa ada pengaruh motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik dankesiapan belajar siswa terhadap hasil belajar siswa dengan sumbangan efektifsebesar 41,189%. Sumbangan Efektif (SE) prediktor (X1) motivasi intrinsikterhadap kriterium (Y) hasil belajar siswa 9,381%, Sumbangan Efektif (SE)prediktor (X2) motivasi ekstrinsik terhadap kriterium (Y) hasil belajar siswa0,830%, Sumbangan Efektif prediktor (X3) kesiapan belajar siswa terhadapkriterium (Y) hasil belajar siswa 30,978% ini menunjukan bahwa kesiapanbelajar siswa lebih berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dibandingmotivasi belajar. Dengan melihat hasil data yang telah dipaparkansebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh positif antaramotivasi belajar dan kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa padapelajaran sejarah kelas XI IIS di SMA Negeri 1 Prajekan semester ganjil tahunpelajaran 2015/2016.
PENGARUH EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 5 PANJI SITUBONDO SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Khusnul Khotimah; Dassucik .
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.039 KB) | DOI: 10.47668/pkwu.v6i2.5

Abstract

Abstrak: Sistem kurikulum sekarang ini pelaksanaannya tidak lepas darikegiatan efektivitas pada siswa atau melibatkan langsung siswa dalam suatupembelajaran, siswa dapat dilibatkan secara aktif, karena mereka adalahpusat dari kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi. Siswa harusdilibatkan dalam tanya jawab yang terarah dan mencari pemecahan terhadapberbagai masalah pembelajaran. Peserta didik harus didorong untukmenafsirkan informasi yang diberikan oleh guru, sampai informasi tersebutdapat diterima oleh akal sehat. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh efektivitas belajar terhadap hasil belajar siswa padamata pelajaran IPS kelas VII SMP Negeri 5 Panji Situbondo semester genaptahun pelajaran 2015/2016. Dari hasil penelitian yang diperoleh denganmenggunakan rumus analisis variansi garis regresi, nilai Ry(1,2) empiricsebesar 0,60017, yang apabila dikonsultasikan dengan r-table dengan Nsebanyak 100 responden dan taraf signifikansi 5%, diperoleh 0,195.Penghitungan tersebut dimaksudkan untuk membuktikan hipotesa kerjamayor dengan menggunakan uji signifikansi. Dari hasil penghitungananalisis variansi garis regresi diperoleh F reg sebesar 27,30494. Dan apabiladikonsultasikan dengan F tabel untuk db1 = 2 dan db2 = 97 dengan tarafsignifikansi 5%, diperoleh 3,0902. Dengan demikian, dari hasil perhitungantersebut, menunjukkan bahwa nilai F reg melebihi nilai F tabel. Berdasarkanhasil analisa data tersebut, maka hipotesa kerja mayor yang berbunyi “adapengaruh efektivitas belajar siswa terhadap hasil belajar siswa matapelajaran IPS kelas VII semester genap SMP Negeri 5 Panji Situbondosemester genap tahun pelajaran 2015/2016” diterima. Selanjutnya, diperolehtingkat efektivitas garis regresi sebesar 36,01972%. Ini berarti bahwasumbangan dari prediktor adalah sebesar 36,01972%, sedangkan prediktorlain yang tidak diteliti memberikan sumbangan sebesar 63,98828%.Sumbangan efektif (SE) prediktor efektivitas belajar siswa di sekolah (X1)terhadap kriterium hasil belajar (Y) adalah sebesar 17,02444%, sedangkansumbangan efektif (SE) prediktor efektivitas belajar siswa di rumah (X2)terhadap kriterium hasil belajar (Y) adalah sebesar 18,99528%. Hal inimenunjukkan bahwa efektivitas belajar di rumah lebih berpengaruh terhadaphasil belajar siswa dibandingkan efektivitas belajar di sekolah.
PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 KAPONGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Siti Rohana
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.196 KB) | DOI: 10.47668/pkwu.v6i2.6

Abstract

Selama ini siswa SMK merasa fobia dan tidak bersemangat dalam belajar matematika. Padahal hampir seluruh mata pelajaran membutuhkan matematika dalam penyelesaiannya. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa, maka perlu diupayakan suatu pembelajaran yang dapat mengaitkan isi materi matematika dengan permasalahan sehari-hari. Oleh karena itu diadakan penelitian tindakan kelas yang menerapkan model pembelajaran yang berorientasi pada Vocational Skill dengan pendekatan kontekstual di kelas XII Perbankan SMKN 1 Panji Situbondo. Analisis data menggunakan model Miles-Huberman, yaitu tahap reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Dalam penelitian ini, materi anuitas yang diajarkan dirancang sedemikian rupa sehingga terlihat dengan jelas keterkaitannya dengan masalah kejuruan siswa (Perbankan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran anuitas yang berorientasi pada Vocational Skill dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas, dan pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan.
PELAKSANAAN PELAYANAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA SEKOLAH DASAR AL-FATH CIRENDEU TANGERANG SELATAN wiwin Wianti
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.229 KB) | DOI: 10.47668/pkwu.v7i1.16

Abstract

Salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan di bidang pendidikan adalah dengan melakukan penyaringan peserta didik pada program Penerimaan Peserta Didik Baru dengan sistem semi online. Pelayanan Penerimaan Peserta Didik Baru semi online bertujuan agar mempermudah pendaftaran, informasi serta pengolahan akan hasil pendaftaran. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian pelaksanaan pelayanan penerimaan Peserta Didik Baru pada SD Al-Fath Cirendeu Tangerang Selatan dilihat dari enam standar pelayanan prima: Prosedur pelayanan yang dinilai sederhana dan mudah dipahami oleh pendaftar; Waktu penyelesaian bergantung pada kecepatan dan ketepatan pendaftar dalam melakukan pembayaran; Semua biaya pelayanan terperinci dengan jelas dan dibayarkan sesuai dengan perincian; Sarana dan prasarana sudah tersedia dengan lengkap serta menunjang kegiatan sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman; Kompetensi petugas pemberi pelayanan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru bersikap ramah, sopan, adil dan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
PENGARUH KEMUDAHAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN SECARA ONLINE PADA MAHASISWA (Studi kasus mahasiswa UBSI Salemba 45 Jakarta) Panji Suratriadi; Jaka Santosa; Agus Suhaila
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.824 KB) | DOI: 10.47668/pkwu.v7i1.17

Abstract

Kemajuan teknologi di bidang internet semakin maju dan murah, harga smartphone dan biaya pulsa internet pun semakin murah. konsumen dalam berbelanja khususnya makanan tinggal memilih makanan dan toko penjual yang ada di internet. Ditambah lagi jasa pengantar barang seperti gojek atau grab yang biayanya lebih murah, cepat, dan mudah dalam memesannya melalui internet. Begitu juga transaksi pembayaran pun semakin mudah, dengan internet banking dan pembayaran secara online di minimarket seperti indomaret dan alfamart membuat transaksi jual beli semakin cepat bahkan dalam hitungan menit saja. Dengan kemudahan dalam belanja online maka mahasiswa sebagai salah satu konsumen sering melakukan pembelian makanan secara online. Setelah dilakukan penelitian dengan motede kuantitatif dengan sampel 91 mahasiswa maka didapat hasil pengujian. Hasil uji regresi linear didapat nilai R koefisien korelasi sebesar 0,603, artinya pengaruh variabel X Kemudahan terhadap variabel Y Keptusan Pembelian Secara Online cukup kuat. Dan didapat nilai R square 0,364 artinya bahwa variabel X Kemudahan memiliki kontribusi mempengaruhi variabel Y Keputusan Pembelian Secara Online sebesar 36,40% sisanya dipengaruhi oleh faktor faktor lain seperti kualitas produk, harga, dan lain lain.. Hasil uji Anova siginificansi linearitas (Sig) dengan syarat Sig < 0,05 didapat hasil Sig 0,000, dengan F hitung 50,912 dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah Signifikan. Hasil perhitungan regresi sederhana didapat nilai koefisien konstanta sebesar 4,515 dan variabel X adalah 0,788 sehingga persamaan regresinya Y =0,788X + 4,515 maka setiap kenaikan satu satuan variabel akan menyebabkan kenaikan kemudahan 0,788. Hasil Uji didapat nilai t hitung adalah 7,135 dengan nilai signifikansi 0,000 dimana nilai t Tabel dengan df = n-k atau df = 91-2 , df = 89 dengan signifikansi 0,05 nilai t Tabelnya adalah 1,98698. Maka 7,135 > 1,98698 berarti H0 ditolak dan H1 diterima artinya Ada pengaruh kemudahan terhadap keputusan pembelian makanan secara online pada mahasiswa.
MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TRADITIONAL SONG DI MADRASAH IBTIDAIYAH JAUHARUL ULUM SITUBONDO Ach Munawi Husein
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.278 KB) | DOI: 10.47668/pkwu.v7i1.18

Abstract

English is noticed as one of international languages which is very common to be used by people from different region and country to communicate each other. Nevertheless, the ability to use this language should developed during youth’s school age. Students are often trapped by the very old-fashioned way of learning. They get bored even when they are not learning it. Based on current formal interview with the seventh grade English teacher of MI Jauharul Ulum, the students in class VII had more difficulties in learning English, especially in vocabulary. The students of this class had the lowest motivation in learning and mastering vocabulary. The teacher said that the students often look enthusiastic which is shown by their score in vocabulary which is only 59% of the whole students who got score higher than 70. The research problem of this was “How is the use of Cartoon video able to increase the eighth grade students’ vocabulary mastery at MI Jauharul Ulum in the 2012/2013 academic year? The research objective was intended to find out how the using of cartoon video is able to increase the seventh grade students’ vocabulary mastery at MI Jauharul Ulum in the 2012/2013 academic year. This research applied cartoon video to increase students’ vocabulary mastery. The design of this research was classroom action research. The research subject was the VII grade students at MI Jauharul Ulum in the academic year 2012 /2013. There were two kinds of data applied in this research, primary data were collected using vocabulary test and supporting data were collected using observation checklist. The result of vocabulary test in the first cycle showed that from 32 students there were only 17 (53.13%) of them who got score ≥ 70. This means that the rest of the students did not achieve the target score. In addition, the results of observation in Cycle I revealed that only 65.51% of 32 students actively participated in the teaching and learning process of vocabulary by using Cartoon Video. The rest of the subjects (34.49% of 32 students) were passive in joining the lesson The result of vocabulary test in the second cycle showed that from 32 students, there were only 7 of them who get score ≤ 70, so the rest of them or 78.12% or 25 students got score ≥ 70. This means that more students achieve the target score. The result of observation in Cycle II showed that the students’ active participation improved during the lesson. There were 26 students or 81.25% actively involved in the teaching and learning process of vocabulary mastery through cartoon video. The rest 6 of 38 students were still categorized as passive students. It can be said that the observing in cycle 2 success because more than 75% students active in class. Based on the results above, it could be concluded that the use of cartoon video could improve the seventh grade students’ vocabulary mastery. And it could help the students to identify of nouns, verbs, adjectives and adverbs in a short period and it was worth to be carried for the next vocabulary class.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Dyan Yuliana; Rouza Ussiza Aulia Sisma
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.382 KB) | DOI: 10.47668/pkwu.v7i1.19

Abstract

Pembelajaran yang monoton dan kurang bersahabat menyebabkan peserta didik merasa bosan dan kurang berminat untuk belajar, sehingga pembelajaran belum dapat mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan hasil observasi mengenai minat dan nilai peserta didik, bahwa minat belajar peserta didik di MTs Nurul Jadid, khususnya kelas VIII-C masih tergolong rendah dan nilai praktik peserta didik masih kurang. Banyak peserta didik yang masih malas mengerjakan tugas yang diberikan guru, keaktifan serta partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran masih rendah. Selain itu, masih banyak peserta didik yang kurang mampu dalam mengaplikasikan teori pembelajaran kedalam praktiknya. Guru dapat membantu proses ini dengan cara membuat informasi menjadi sangat bermakna, relevan bagi peserta didik, dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan dan menerapkan sendiri ide-idenya. Guru harus mampu mengadakan inovasi pembelajaran TIK yang efektif dan menyenangkan. Salah satu alternatif yang dapat digunakan dengan menerapkan model pembelajaran SAVI ( Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual). Model pembelajaran SAVI cenderung mengajak peserta didik untuk lebih aktif baik dari segi mental ataupun fisik. Selain itu, SAVI juga mampu mengatasi tipe belajar peserta didik yang berbeda, baik secara somatis, audiotori, ataupun visual. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah PTK yaitu peneliti berkolaborasi dengan guru yang ditetapkan 2 siklus. Dalam PTK ada 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Ada dua jenis pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dengan menggunakan tes ulangan dan observasi dengan di checklist, dan data sekunder dengan wawancara. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII-C yang terdiri dari 22 peserta didik. Untuk mengetahui minat belajar dan hasil belajar TIK peserta didik diberikan angket minat belajar dan ulangan harian pada setiap akhir siklus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, angket, wawancara, tes dan dokumentasi. Peneliti menggunakan keabsahan isi dan pengecekan data. Peneliti menggunakan keharusan nilai sasaran atau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dalam menentukan kriteria sukses untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model SAVI dapat meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik. Peningkatan minat belajar peserta didik ditunjukkan dengan persentase pada prasiklus sebesar 74%, siklus I sebesar 78% dan pada siklus II meningkat menjadi 86% dengan kategori tinggi. Sedangkan hasil belajar peserta didik setelah siklus I meningkat dari 73% menjadi 82% peserta didik yang tuntas, pada siklus II hasil belajar peserta didik memperoleh 91% peserta didik yang tuntas dan 9% peserta didik yang tidak tuntas. Dengan demikian penerapan model pembelajaran SAVI dapat meningkatkan minat belajar peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik juga mengalami peningkatan.

Page 1 of 31 | Total Record : 309