cover
Contact Name
Prianggi Amelasasih
Contact Email
amelasasih@gmail.com
Phone
+6285735977355
Journal Mail Official
amelasasih@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. gresik,
Jawa timur
INDONESIA
Psikosains: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi
PSIKOSAINS adalah jurnal ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian maupun Pemikiran dalam bidang psikolog. Diterbitkan dua kali dalam satu tahun,
Articles 127 Documents
HARGA DIRI PADA WANITA PENJAGA WARUNG KOPI PANGKU -, Witnyo
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi) Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.459 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi keberadaan beberapa warung menjual kopi dengan penjual wanita yang memberikan pelayanan plus. Pelayannya biasanya wanita yang seksi, pelanggan yang minum kopi di warung kopi pangku bisa mencium, memangku, dan melakukan bentuk perilaku seks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran harga diri pada wanita penjaga warung kopi pangku. Tipe penelitian adalah kualitatif deskriptif. Subyek penelitian 2 orang wanita penjaga warung kopi pangku yaitu usia 30tahun dan 36 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi non partisipan.Hasil penelitian menunjukkan kedua subyek memiliki latar belakang yang sama sebagai pelayan warung kopi pangku yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup utamanya untuk biaya sekolah anak-anak mereka. Gambaran harga diri kedua subyek hampir sama yaitu pertama, merasakan kebermaknaan karena mendapat perhatian dan kepedulian dari orang tua, keluarga dan teman dekat meskipun merasa tidak disukai dan tidak dipedulikan masyarakat di sekitarnya. Kedua power, kedua subyek mampu mengatur dan mengontrol perilakunya sendiri maupun orang lain (pelanggan) saat melayani pelanggan maupun dalam menghadapi sikap negatif masyarakat. Ketiga, kompetensi, subyek merasa telah mencapai hasil kerja seperti yang diharapkan sebagai penjaga warung kopi pangku untuk menyekolahkan anak-anak mereka dan memenuhi kebutuhan lainnya. Kedua subyek memberikan penilaian positif pada dirinya. Keempat, kedua subyekkurang taat dalam menjalan ibadah dan cenderung melanggar aturan-aturan yang ada dalam masyarakat.
DUKUNGAN SOSIAL PADA ISTRI YANG STUDI LANJUT Esmiati, Amy Novalia; Kusumadewi, Icha
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi) Vol 11 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.644 KB) | DOI: 10.30587/psikosains.v11i1.637

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan sosial kepada istri yang studi lanjut. Pendekatan metode penelitian yaitu kualitatif fenomenologi. Responden dalam studi ini sebanyak dua orang yaitu berstatus mahasiswa S2, wanita, bekerja dan sudah menikah/berkeluarga. Peneliti juga menggunakan beberapa sumber data pendukung yang berasal dari suami, teman kuliah, dan rekan kerja subjek sebanyak 6 orang. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi.Bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin dan menggunakan observasi partisipan. Keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menemukan bahwa dua orang subjek dalam menjalani perannya sebagai seorang istri, karyawan, dan mahasiswa mampu menjalankan ketiga perannya tersebut dengan bantuan dari orang lain. Selain adanya bantuan orang lain, penelitian ini memberikan temuan baru bahwa keberhasilan subjek dipengaruhi adanya dukungan spiritual yang membuat subjek mampu bertahan untuk melakukan tugasnya
EFEKTIFITAS PELATIHAN BERPIKIR POSITIF DALAM MENINGKATKAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DAN HARGA DIRI PADA LANSIA YANG MEMILIKI PENYAKIT KRONIS psikologi psikologi; Wendy Kristanto Putra; Suroso Suroso; Meiyuntariningsih Meiyuntariningsih
Psikosains: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi Vol 14 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.54 KB) | DOI: 10.30587/psikosains.v14i2.1270

Abstract

Abstrak Pelatihan berpikir positif memiliki hubungan dekat dengan kesejahteraan psikologis dan harga diri. Pelatihan ini merupakan bentuk dorongan menuju perubahan pola berpikir dari negatif ke positif. Berpikir positif adalah salah satu cara untuk berdampak pada bagaimana individu dapat merasakan kepuasan hidup dan memiliki harga diri yang mengarah pada perasaan percaya diri dan menerima karakteristik pribadi mereka. Penelitian ini dilakukan pada lansia yang berada di panti jompo yang memiliki penyakit kronis. Jumlah subjek penelitian ini adalah 28 orang dengan usia yang sesuai dengan kriteria lansia. Hasil uji beda menggunakan Willcoxon Psychological well-being diperoleh skor z = -4,461 dengan nilai p 0,000 signifikan pada level 1%. Artinya, ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan berpikir positif. Hasil tes yang berbeda menggunakan Willcoxon Self-Esteem diperoleh skor z = -4,490 dengan nilai p 0,000 signifikan pada level 1%. Artinya, ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan berpikir positif. Hipotesis diuji dengan uji korelasi Kendall's Tau antara kesejahteraan psikologis dan harga diri yang diperoleh dengan nilai r = 0,386 dengan nilai p 0,006 signifikan pada level 5%. Artinya, ada hubungan antara kesejahteraan psikologis dan harga diri. Implikasi dapat digunakan sebagai referensi untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis dan harga diri pada orang tua yang mengalami penyakit kronis melalui pelatihan dalam berpikir positif yang telah diuji secara empiris. Kata kunci: Berpikir Positif, Kesejahteraan Psikologis, Harga Diri Abstract Positive thinking training has a close relationship with psychological well-being and selfesteem. The training is a form of encouragement towards changing the pattern of thinking from negative to positive. Positive thinking is one way to have an impact on how individuals can feel the satisfaction of life and have self-esteem that leads to a feeling of self-confidence and accepting their personal characteristics. This study was conducted on elderly who are in nursing homes who have chronic diseases. The number of subjects of this study were 28 people with age that matched the criteria of the elderly. The result of different test using Willcoxon Psychological well-being obtained z score = -4.461 with p value of 0.000 significant at the level of 1%. That is, there are differences between before and after being given positive thinking training. The results of different tests using Willcoxon Self-Esteem obtained z score = -4.490 with a p value of 0.000 significant at the level of 1%. That is, there are differences between before and after being given positive thinking training. The hypothesis was tested by the Kendall's Tau correlation test between psychological well-being and self-esteem obtained by the value of r = 0.386 with p value of 0.006 significant at the level of 5%. That is, there is a relationship between psychological well-being and self-esteem. Implications can be used as a reference to improve psychological well-being and self-esteem in the elderly who experience chronic disease through training in positive thinking that has been empirically tested. Keywords: Positive Thinking, Psychological Well-Being, Self-Esteem
HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN NARSISME DENGAN MOTIF MEMPOSTING FOTO SELFIE DI INSTAGRAM PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 SIDAYU GRESIK Esa, Nurul Desidiah
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi) Vol 13 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.88 KB) | DOI: 10.30587/psikosains.v13i1.346

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecenderungan narsisme dengan motif memposting foto selfie di instagram pada remaja di SMA Negeri 1 Sidayu. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan mengunakan teknik sampling jenuh. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja berusia 16-17 tahun (kelas XI), yang mempunyai instagram dan aktif memposting foto selfie di instagram, sebanyak 79 siswa.Metode pengumpulan data dari kedua variabel menggunakan kuesioner yang disusun dalam bentuk Skala Likert. Data dari kedua variabel diolah dengan teknik statistik korelasi product moment dengan bantuan progam SPSS 15.0 for windows. Hasil penelitian menunjukanada hubungan positif antara kecenderungan narsisme dengan motif memposting foto selfie di instagram pada remaja.
Hubungan Tingkat Kepemimpinan Transformasional Dengan Tingkat Kinerja Karyawan Bagian Press Pt Kompindo Wiratama Nisa’a, Hadryil Choirun
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi) Vol 12 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.174 KB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang hubungan tingkat kepemimpinantransformasional dengan tingkat kinerja karyawan bagian press PT KompindoWiratama. Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu faktor internal danfaktor eksternal. Faktor internal meliputi kemampuan intelektualitas, disiplinkerja, kepuasan kerja dan motivasi karyawan. Faktor eksternal diantaranya gayakepemimpinan, lingkungan kerja, kompensasi dan sistem manajemen yangterdapat di perusahaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuiadanya pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan diPT Kompindo Wiratama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.Populasi yang digunakan adalah karyawan bagian press PT Kompindo Wiratama.Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam bentuk skala Likertuntuk variabel kepemimpinan dengan 5 (lima) pilihan jawaban dan penilaiankompetensi kerja berbasis kompetensi untuk kinerja karyawan. Uji validitas skalamenggunakan validitas isi (Content Validity). Uji Reliabilitas skala menggunakanteknik Alpha Cronbachdan program SPSS 18.0 for Windows. Teknik analisis datamenggunakan korelasi. Berdasarkan hasil analisa data, dapat disimpulkan bahwaantara kepemimpinan transformasiaonal dengan kinerja karyawan nilaisignifikansi p = 0,904 > 0,05 maka Ha ditolak dan sebaliknya Ho diterima.Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan transformasionalterhadap kinerja karyawan PT Kompindo Wiratama. Hasil olah data danwawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa aspek attributed charisma(kharisma yang disertai visi, keahlian dan tindakan mendahulukan kepentinganbersama), aspek intellectual stimulation (kemampuan mengasah kreatifitasbawahan)dan individualized consideration (kemampuan menghargai danmemperhatikan bawahan) yang telah dijelaskan diatas masih dinilai kurang sesuaioleh karyawan, sedangkan idealized influence (kemampuan mempengaruhibawahan disertai penekanan nilai dan moral), Inspirational Motivation(kemampuan memotivasi dan menginspirasi bawahan) dinilai baik oleh karyawandari ketiga supervisor tersebut.
RESILIENSI KELUARGA : TEORI, APLIKASI DAN RISET Herdiana, Ike
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi) Vol 14 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.796 KB) | DOI: 10.30587/psikosains.v14i1.889

Abstract

Tujuan dari artikel ini adalah menjelaskan bagaimana resiliensi keluarga dijelaskan sebagai sebuah konsep dan terapan pada penelitian maupun layanan psikologis kepada masyarakat. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah mengumpulkan kepustakaan atau hasil bacaan sebagai sumber sekunder yang terdapat dalam artikel jurnal ilmiah. Data yang ada dalam setiap artikel kemudian di pilah sesuai dengan relevansinya dan dilakukan analisis terhadap konten untuk melihat kesesuaiannya. Hasil telaah literature adalah : (1) Sebagai sebuah konsep, resiliensi dipandang dari beberapa perspektif. Dalam pandangan tradisional, resiliensi keluarga merupakan jumlah dari ketahanan anggota keluarga. Sebuah perspektif kontemporer memandang resiliensi keluarga dengan memberikan penekanan pada sifat relasional dari keluarga sebagai sebuah unit; (2) Kerangka resiliensi keluarga sangat relevan dengan praktik klinis dan pemberian layanan sosial. Menurut definisinya, resiliensi melibatkan kekuatan di bawah tekanan akibat krisis dan kesulitan yang berkepanjangan. Berbeda dengan fokus praktik deficit model, pendekatan yang berorientasi pada resiliensi ini menarik keluar kekuatan dan potensi keluarga untuk menghadapi tantangan. Selain mengatasi masalah, resiliensi juga melibatkan transformasi dan pertumbuhan positif. Dalam membangun ketahanan relasional, keluarga membentuk ikatan yang lebih kuat dan menjadi lebih banyak solusi dalam menghadapi tantangan masa depan. Jadi, setiap intervensi memiliki manfaat pencegahan; (3) Penelitian tentang resiliensi keluarga menjadi sangat menarik. Peneliti didorong untuk mampu mengidentifikasi dan mendorong perilaku yang memungkinkan keluarga mengatasi secara efektif krisis, trauma dan tekanan yang dialami keluarga.
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA DALAM ORGANISASI Rahayuningsih, Idha
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi) Vol 9 No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.755 KB)

Abstract

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan pada akhir 2015, hal ini merupakan peluang bagi tenaga kerja terampil yang dimiliki suatu negara untuk menjadi pekerja profesional di negara-negara anggota ASEAN. Karena sifat yang melekat dari diberlakukannya MEA adalah terjadinya pencabutan regulasi yang memungkinkan arus barang, jasa, orang (tenaga terampil), dan uang menjadi tidak ada hambatan. Kondisi ini peran komunikasi lintas budaya dalam organisasi adalah sangat strategis untuk menciptakan penguatan terhadap keberlangsungan tenaga terampil dalam meniti karir profesionalnya. Hal ini sudah menjadi trend bahwa pada era perekonomian global terjadi aktivitas perusahaan yang melibatkan individu/karyawan/ manajer yang berasal dari lebih dari satu negara baik mereka yang ditugaskan di negara lain maupun yang ditugaskan di negaranya sendiri. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya komunikasi lintas budaya yang menjadi tidak dapat dihindari. Dalam komunikasi lintas budaya salah satu hambatannya adanya bahasa. Bahasa merupakan perluasan dari suatu budaya. Perbedaan pengertian atau memaknai suatu kata atau simbol menjadi suatu potensial hambatan komunikasi dan hal tersebut dapat menghambat proses aktifitas bisnis atau organisasi. Bagi individu-individu yang terlibat dalam komunikasi lintas budaya dalam suatu oragnisasi maka disarankan : 1) meningkatkan pengetahuan dan pemahanan tentang budaya dari rekan bisnis atau kolega; 2) Sebaiknya menganggap orang lain yang berasal dari budaya lain berbeda dengan kita agar tidak menimbulkan salah persepsi dan miskomunikasi dengan orang tersebut; 3) Selain mengusai bahasa universal maka sangat dianjurkan untuk mempelajari bahasa lokal /daerah tempat kita ditugaskan/bekerja.
METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA TAMAN KANAK-KANAK Resmadewi, Rinanti
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi) Vol 11 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.012 KB) | DOI: 10.30587/psikosains.v11i2.642

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interaksi social pada siswa taman kanak-kanak melalui metode permainan peran. Tujuan program kegiatan belajar di TK adalah untuk membantu perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Anak juga diharapkan mampu untuk berinteraksi sosial dengan baik kepada guru dan teman sebayanya ketika memasuki pendidikan dasar. Desain penelitian eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Subjek penelitian adalah siswa Taman Kanak-kanak di TK ITS Surabaya, yang memiliki rentang usia 5 – 7 tahun. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan (t-test), diperoleh t=5.827; p<0.05, maka hipotesis diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang cukup signifikan terhadap tingkat interaksi sosial anak antara kelompok eksperimen yang diberikan metode pembelajaran bermain peran dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan (metode pengajaran seperti biasa).
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN TINGKAT KEPUASAN SISWA BERKONSELING Erawati, Emilya
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi) Vol 10 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.326 KB)

Abstract

Melalui konseling siswa dapat mengantisipasi masalah yaitu agar konseli mampumengatasi masalahnya setelah dia mengenal, menyadari, dan memahami potensi sertakelemahan, dan kemudian mengarahkan potensinya untuk mengatasi masalah dan kelemahan.Pelayanan konseling individu yang berkualitas dapat memberikan pengaruh positif bagiperkembangan siswa dan akhirnya akan memberikan kepuasan bagi siswa memanfaatkanlayanan bimbingan konseling.Kepuasan siswa setelah melakukan layanan konseling individu merupakan hal yangsangat penting, karena siswa yang tidak mendapatkan kepuasan setelah melakukan layanankonseling individu, akan menjauhkan atau meninggalkan bimbingan bahkan dapat jugamenjelekkan bimbingan dan konseling. Untuk mengetahui apakah siswa puas atau tidakdengan layanan konseling individu dapat dilihat dari terpenuhinya harapan-harapan siswadalam mengikuti layanan konseling individu. Jumlah sampel penelitian sebesar 142 orangresponden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disusun dalam bentukskala likert dengan pilihan jawaban Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), SangatTidak Sesuai (STS). Untuk menguji validitas skala menggunakan validitas isi (ContentValidity). Reliabilitas diuji dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach dan perhitunganmenggunakan SPSS 15.0 for Windows.Data kedua variabel diolah dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dengantaraf signifikan 5%. Hasil penenlitian menunjukan, r = 0,678, signifikansi = 0,000 ; sig <0,05. Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikanantara persepsi siswa terhadap layanan konseling individu dengan tingkat kepuasan siswaberkonseling di SMP Negeri 1 Kebomas Gresik.
ANALISIS PREDIKTOR RESILIENSI AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA di KOTA SURABAYA Poerwanto, Agus; Prihastiwi, Wiwik J.
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi) Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.487 KB) | DOI: 10.30587/psikosains.v12i1.140

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi akademik siswa SekolahMenengah Pertama. Penelitian ini juga bertujuan utnuk mengetahui hubunganantara variabel yaitu kualitas hubungan siswa-guru, pengasuhan orang tua, selfregulasi dan religiusitas dengan variabel resilensi akademik, serta mengetahuihubungan variabel prediktor terhadap resiliensi akademik siswa. Penelitian inimenggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yang akan melibatkan beberapapenelitian dan pengukuran variabel. Subyek penelitian ini adalah siswa SekolahMenengah Pertama di daerah pingiran kota Surabaya tepatnya di wilayahkecamatan Mulyorejo dengan teknik pengambilan sampel menggunakanpurposive random sampling. Hasil analisis data diperoleh hasil R = 0.429, F =11.816 dan p = 0.000, maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama adakorelasi yang sangat signifikan antara variabel Kualitas Hubungan Guru-Siswa,Regulasi Diri dan Religiusitas dengan Resiliensi Akademik pada siswa.

Page 1 of 13 | Total Record : 127