cover
Contact Name
Hamid Mukhlis
Contact Email
wellness.buletin@gmail.com
Phone
+62729333344
Journal Mail Official
wellness.buletin@gmail.com
Editorial Address
Jl. A. Yani 1 A Tambahrejo Gadingrejo
Location
Kab. pringsewu,
Lampung
INDONESIA
Wellness And Healthy Magazine
ISSN : 26559951     EISSN : 26560062     DOI : -
Core Subject : Health,
The focus of this journal is the dissemination of information related to nursing research and evidence-based study on public health. It covers particular issues on education, practice, and research. The journal also considers the presentation of sound knowledge related to strenghtening healthcare system that includes health workforce, and health policy. Letters and commentaries of our published articles are welcome. All submitted contributions will undergo a double blind peer-review process according to standardized criteria.
Articles 190 Documents
Pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja terhadap perilaku seksual remaja Dahro, Ahmad; Destri, Yuhelva; Astari, Ayu
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.433 KB) | DOI: 10.30604/well.90122019

Abstract

It was reported that 80% of men and 70% of women had sexual relations during puberty and 20% of them had four or more partners. There are around 53% of women aged 15-19 years having sexual relations with adolescents. The purpose of this study was to determine the effect of reproductive health education on adolescents on adolescent sexual behavior. This research method is a type of analytic descriptive research with a quantitative approach that uses a correlational research method, where the purpose of this study is to explain the close relationship between two variables. The population in this study was 113 students. And the sample in this study amounted to 53 students. The instrument used in this study used a questionnaire. Test the research instrument in this study using the validity test and the reliability test. Results: analysis of statistical calculations using the chi-square statistical test obtained p-value of 0.001. Conclusion: There is an influence of adolescent reproductive health education on adolescent sexual. Suggestion: Provision of reproductive health education can be done by applying innovative media and learning techniques and providing reproductive health education in schools by means of provide assistance and make visits to school.Abstrak: Dilaporkan bahwa 80%  laki-laki dan 70% perempuan melakukan hubungan seksual selama pubertas dan 20% dari mereka mempunyai empat pasangan atau lebih. Ada sekitar 53%  perempuan berumur 15-19 tahun melakukan hubungan seksual pada remaja. Tujuan Penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja terhadap perilaku seksual remaja. Metode Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode penelitian korelasional,  dimana tujuan penelitian ini untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua varabel. Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 113 siswa. Dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 53 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.uji instrument penelitian pada penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji Reabilitas. Hasil: analisis perhitungan statistik dengan  menggunakan uji statistik chi-square didapatkan nilai p-value sebesar 0,001. Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja terhadap perilaku seksual remaja. Saran: Pemberian pendidikan kesehatan reproduksi dapat dilakukan dengan penerapan media dan teknik pembelajaran yang inovatif dan pemberian pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah dengan cara memberikan bantuan dan melakukan kunjungan ke sekolah.
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita 24 – 36 Bulan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Dewi, Afiska Prima; Ariski, Tri Novi; Kumalasari, Desi
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.236 KB) | DOI: 10.30604/well.38122019

Abstract

Kependekan atau stunting yang terjadi pada anak balita merupakan salah satu bentuk gizi kurang. Dibandingkan dengan gizi kurang lainnya, balita pendek banyak ditemukan. Prevalensi balita pendek yang tinggi menjadi masalah kesehatan masyarakat hampir disemua Negara berkembang. Masalah ini sudah merupakan masalah global yang dihadapi banyak Negara di Indonesia.Tujuan penelitian ini diketahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gading Rejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian menggunakan cross sectional. Subjek penelitian adalah ibu yang memilki bayi 24 -36 bulan dengan populasi sebanyak 149 baduta dan sampel penelitian menggunakan teknik sampling stratifikasirandom sampling.Penelitian dilaksanakandi Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gading Rejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017. Teknik pengumpulan data primer yaitu dengan menggunakan kuesioner. analisa data univariat menggunakan persentasi dan analisis bivariat menggunakan uji chy square dengan alpa sebesar 0,05. Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi stunting sebesar 48,6%, pendidikan tinggi sebesar 54,1%, pendapatan ibu rendah sebesar 60,6%, pekerjaan keluarga tidak bekerja sebesar 55 %, dukungan sosial ibu baik sebesar 59,6%,  pemberian ASI eksklusife ibu ASI eksklusife sebesar 56,9%. Hasil uji staistik didapatkan ada hubungan pendidikan ibu dengan kejadian stunting dengan p value sebesar 0,006 dan OR sebesar 3,217,  ada hubungan pendapatan orang tua dengan kejadian stunting dengan p value sebesar 0,001 dan OR sebesar 5,091, dan ada hubungan pekerjaan dengan kejadian stunting dengan p value sebesar 0,001 dan OR sebesar 3,915, ada hubungan dukungan sosial dengan kejadian stunting dengan p value sebesar 0,006 dan OR sebesar 3,303, dan Ada hubungan pemberian ASI eksklusife dengan kejadian stunting dengan p value sebesar 0,029 dan OR sebesar 2,551.
Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Kumalasari, Desi; Kameliawati, Feri; Mukhlis, Hamid; Kristanti, Dian Ayu
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.096 KB) | DOI: 10.30604/well.28122019

Abstract

Remaja memiliki resiko tinggi terhadap kejadian anemia terutama anemia gizi besi. Hal itu terjadi karena masa remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi termasuk zat besi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Remaja putri memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan remaja putra, hal ini dikarenakan remaja putri setiap bulannya mengalami haid (menstruasi). Panjang siklus yang normal atau dianggap sebagai siklus haid yang klasik adalah 28 hari. Jika darah yang keluar selama menstruasi sangat banyak maka akan terjadi anemia defisiensi besi. Usia pertama kali menstruasi, siklus menstruasi serta lama hari menstruasi berpengaruh terhadap banyaknya darah yang hilang selama menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola mestruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri siswa SMP Negeri di Lampung Timur tahun 2018. Metode dalam penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas IX SMP dengan jumlah sampel  kelas IXA sebanyak 19 orang, kelas IXB sebanyak 18 orang dan kelas IXC sebanyak 18 orang. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan pola menstruasi (p value 0,001) dengan kejadian anemia pada remaja putri siswa SMP Negeri di Lampung Timur tahun 2018. Remaja diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai anemia dan dapat membantu mengubah perilaku makan siswa menjadi lebih baik.
Manfaat aloe vera sebagai terapi topikal luka bakar Wardani, Helen Kusuma
Wellness And Healthy Magazine Vol 2, No 1 (2020): February
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.605 KB) | DOI: 10.30604/well.76212020

Abstract

Aloe vera is an herbal plant that has been used extensively for centuries as a natural medicine. Aloe vera therapy activities can be used to treat skin lesions, such as burns. The gel has healing, analgesic, and anti-inflammatory activity, besides being a powerful moisturizing and protective skin agent. The speed of healing in the aloe vera group is better than the conventional group. Effects produced by aloe vera gel with reference to wound contraction, wound closure, decrease in wound surface area, tissue regeneration at the wound site. Aloe vera contains important nutrients such as vitamins A, C and E, which act as antioxidants, minerals (calcium, copper, magnesium, potassium, and zinc), enzymes, glycoproteins, amino acids, carbohydrate constituents, such as polysaccharides and salicylic acids
Mekanisme probiotik lactobacillus plantarum dalam sistem imun pada penderita diare Afifah, Nadia
Wellness And Healthy Magazine Vol 2, No 1 (2020): February
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.872 KB) | DOI: 10.30604/well.59212020

Abstract

Probiotics are defined as living microorganisms which, when consumed in sufficient quantities, can provide health benefits. Lactobacillus Plantarum and Lactobacillus acidophilus include probiotics. Probiotics can protect the digestive tract from adhesion to pathogenic bacteria. Diarrhea is a disease characterized by increasing the frequency of bowel movements more than 3-4 days. The cause of diarrhea can be in the form of infections (bacteria, viruses, parasites), food poisoning, drug use, and others. Diarrhea can also occur due to physiological changes such as: (1) increased intraluminal osmolarity, (2) increased fluid and electrolyte secretion, (3) presence of infectious agents in the intestinal wall. The management of the World Health Organization (WHO) is rehydration (ORS fluids), diet, zinc, selective antibiotics, and education to parents of patients. But lately, probiotics have been proven to accelerate the healing process of diarrhea patients. There are emat mechanisms in the immune system process for patients with first diarrhea, preventing adhesion of pathogenic bacteria to the intestinal epithelium, both improving the function of the intestinal epithelium, the therapeutic effect of L. Plantarum will prevent bacteria from passing through the parasellular and transepithelial (transcellular) pathways to tissues outside the intestine, third inhibits pro-inflammatory cytokines, fourth induces immunoglobulin A (IgA)
Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Riwayat Persalinan Sectio Caesarea Wahyuni, Rini; Rohani, Siti
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 1 (2019): February
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.262 KB) | DOI: 10.30604/well.16112019

Abstract

Angka kejadian sectio caesarea di Indonesia menurut data survey nasional pada tahun 2011 adalah 1.200.000 dari 5.690.000 persalinan atau sekitar 24.8 persen dari seluruh persalinan (DepKes RI, 2011). Dari pendataan yang dilakukan didapatkan angka kejadian sectio caesarea pada tahun 2017 berjumlah 463 dari 1.281 persalinan atau sekitar 68,69 persen dari seluruh persalinan. Jenis penelitian ini adalah analitik pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah  ibu bersalin. Teknik pengumpulan data secara sekunder, ibu dengan sectio caesarea sebanyak 146 (52,1 persen), karakteristik ibu bersalin berdasarkan umur yang terbanyak 21 tahun – 34 tahun sebesar 71,8 persen, karakteristik ibu bersalin berdasarkan paritas yang terbanyak pada ibu multigravida sebesar 50,2 persen, karakteristik ibu bersalin dengan ibu bersalin berdasarkan riwayat penyakit yang terbanyak dengan ibu yang tidak mempunyai riwayat penyakit sebesar 69,3 persen. Hasil bivariat didapatkan ada hubungan antara umur, paritas, dan riwayat penyakit dengan sectio caesarea dengan p value sebesar 0,001. Perlu diberikan penyuluhan tentang ibu yang memiliki risiko dalam persalinan tentang bagaimana menjaga kesehatan selama hamil. Dengan demikian resiko dan angka kejadian kejadian sectio caesarea dapat diminimalisir.
Corona virus diseases (Covid-19): Sebuah tinjauan literatur Yuliana, Y
Wellness And Healthy Magazine Vol 2, No 1 (2020): February
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.739 KB) | DOI: 10.30604/well.95212020

Abstract

Coronavirus Disease (Covid-19). In 2020, a new type of coronavirus (SARS-CoV-2) was spread, called a disease called Coronavirus disease 2019 (COVID-19). This virus was discovered in Wuhan, China for the first time and has infected 90,308 people as of March 2, 2020. The number of deaths reached 3,087 people or 6%, the number of patients recovering 45,726 people. This type of single positive RNA strain infects the human respiratory tract and is sensitive to heat and can effectively be activated by chlorine-containing disinfectants. The source of the host is thought to come from animals, especially bats, and other vectors such as bamboo rats, camels and ferrets. Common symptoms include fever, cough and difficulty breathing. Clinical syndrome is divided into uncomplicated, mild pneumonia and severe pneumonia. Specimen examination is taken from the throat swab (nasopharynx and oropharynx) and lower airway (sputum, bronchial rinse, endotracheal aspirate). Isolation was carried out on patients proven to be infected with Covid-19 to prevent wider spread. Abstrak: Penyakit Virus Corona (Covid-19) tahun 2020 merebak virus baru coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) yang penyakitnya disebut Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Virus ini ditemukan di Wuhan, China pertama kali dan sudah menginfeksi 90.308 orang per tanggal 2 Maret 2020. Jumlah kematian mencapai 3.087 orang atau 6%, jumlah pasien yang sembuh 45.726 orang. Virus jenis RNA strain tunggal positif ini menginfeksi saluran pernapasan manusia dan bersifat sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat diinaktifkan oleh desinfektan mengandung klorin. Sumber host diduga berasal dari hewan terutama kelelawar, dan vektor lain seperti tikus bambu, unta dan musang. Gejala umum berupa demam, batuk dan sulit bernapas. Sindrom klinik terbagi menjadi tanpa komplikasi, pneumonia ringan dan pneumonia berat. Pemeriksaan spesimen diambil dari swab tenggorok (nasofaring dan orofaring) dan saluran napas bawah (sputum, bilasan bronkus, aspirat endotrakeal). Isolasi dilakukan pada pasien terbukti terinfeksi Covid-19 untuk mencegah penyebaran lebih luas.
Pengaruh pemberian sayur daun pepaya terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu nifas Aprilia, Reni; Rilyani, R; Arianti, Lidya
Wellness And Healthy Magazine Vol 2, No 1 (2020): February
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.611 KB) | DOI: 10.30604/well.66212020

Abstract

Lactation is a time when a change in the breast of a mother, so that it can produce milk. Based on data from the Lampung Provincial Health Office, coverage of exclusive breastfeeding only reached 54.9%, which is below the national level, while in North Lampung district, coverage of exclusive breastfeeding in 2014 was only 42.2% and experienced a slight increase in 2015, which was 42, 3% Whereas in 2016 Exclusive ASI coverage increased by only 43.2%. This figure is far below the Regency Minimum Service Standards (SPM) target of 80%. Kotabumi II Health Center is one of the health centers with low exclusive breastfeeding coverage, which only reaches 14.6%. The purpose of this study is to determine the effect of papaya leaf administration on the smoothness of breast milk for postpartum mothers in the working area of the Kotabumi II Health Center in North Lampung Regency. The type of experimental research with the design of One Group Pretest Posttest research sample obtained by pretest and post-test. This study used a sample of 30 respondents, data analysis using a t-test. The average production of breast milk in postpartum mothers after papaya leaf vegetables were given to 30 breastfeeding mothers, with a mean of 4.83 standard deviations of 1.020 standard error of 0.186 and min-max value of 3-7 and after being given papaya leaves with a mean of 7, 40 standard deviations of 0.855 standard errors of 0.156 and min-max values of 5-8, with a difference of 2 mean differences of 2.57, standard deviation of 1.277, standard errors of 0.233. The p-value is 0,001 (less than 0.05). It means that there is an effect of giving papaya leaf to smooth milk in postpartum mothers in Kotabumi II Public Health Center, North Lampung Regency in 2019, suggestions for breastfeeding mothers to be able to utilize leafy papaya vegetables as a complementary therapy to facilitate breast milk production.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Personal Hygiene pada Lansia Hardono, H; Tohiriah, Siti; Wijayanto, Wisnu Probo; Sutrisno, S
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 1 (2019): February
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.185 KB) | DOI: 10.30604/well.5112019

Abstract

Di dunia lansia yang sudah tidak dapat melakukan aktivitas fisik dan tidak dapat menjaga kebersihan diri diperkirakan sekitar 38,2%. Di Indonesia menunjukan lansia yang kurang menjaga kebersihan diri diperkirakan sekitar 18,2% dari jumlah populasi lansia. 22,9% lansia di Lampung mengalami penyakit sehingga tidak dapat beraktivitas menjaga kebersihan diri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan personal hygiene pada lansia di Desa Bulukarto Kabupaten Pringsewu Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bulukarto Pringsewu pada tanggal 9 – 26 Mei 2018.Jumlah populasi adalah semua lansia di desa Bulukarto sejumlah 58 lansia, yang digolongkan menjadi 37 lansia wanita dan 21 lansia pria.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Analisis data yang digunakan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan pada faktor sosial ekonomi dengan P value sebesar 0,390, ada hubungan pada faktor pengetahuan dengan P value sebesar 0,005 dan ada hubungan pada faktor kondisi fisik dengan P value sebesar 0,001. Diharapkan lansia untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, memeriksa status kesehatannya dan mengikuti sosialisasi untuk menambah wawasan lansia tentang kesehatan.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemakaian KB IUD PADA Wanita Usia Subur Veronica, Septika Yani; Safitri, Riska; Rohani, Siti
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.445 KB) | DOI: 10.30604/well.33122019

Abstract

Secara global, pengguna kontrasepsi modern telah meningkat tidak signifikan dari data 47,19% akseptor KB memilih suntik sebagai alat kontrasepsi, 26,81% memilih pil, 8,26% memilih implant, 11,03% memilih IUD. Rendahnya penggunaan KB IUD diasumsikan karena pendidikan masyarakat tergolong rendah, banyak ibu Wanita Usia Subur tamat pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Pengetahuan mereka mengenai alat kontrasepsi IUD masih kurang, tidak menggunakan alat kontrasepsi IUD karena tidak mengerti keuntungan (keefektifan) dari alat kontrasepsi tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemakaian KB IUD Pada Wanita Usia Subur. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan metode penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi yang digunakan 100 WUS dan sample yang diambil 80 WUS. Hasil penelitian menunjukkan Ada hubungan pengetahuan dengan pemakaian KB IUD pada WUS dengan nilai p sebesar 0.026, tidak ada hubungan pendidikan dengan pemakaian KB IUD pada WUS dengan nilai p sebesar 0,199, tidak ada hubungan usia dengan pemakaian KB IUD pada WUS dengan nilai p sebesar 0.839, tidak ada hubungan dukungan suami dengan pemakaian KB IUD pada WUS dengan nilai p sebesar 0.082.

Page 5 of 19 | Total Record : 190