cover
Contact Name
Rizki Wahyudi
Contact Email
rizki.key@gmail.com
Phone
+6281329125484
Journal Mail Official
jpkmi@icsejournal.com
Editorial Address
Perum Pasir Indah Blok K. No. 22, Pasir Lor, Kec. Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53161, Indonesia
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia)
ISSN : -     EISSN : 2721026X     DOI : 10.36596/jpkmi
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia), dengan nomor ISSN 2721-026X (online), JPKMI Terdaftar di CrossRef system dengan Digital Object Identifier (DOI) prefix 10.36596/jpkmi adalah jurnal multidisiplin ilmiah yang diterbitkan oleh ICSE (Institute of Computer Science and Engineering). Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengembangan ilmu-ilmu di bidang pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG), kesehatan, pemasaran, keamanan pangan lokal, desain, pemberdayaan masyarakat, akses sosial, daerah perbatasan, daerah kurang berkembang, dan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pengelolaan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang pengabdian kepada masyarakat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) menerbitkan jurnal empat kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, November. Kontributor dalam jurnal ini merupakan peneliti, dosen dari perguruan tinggi di indonesia.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 142 Documents
Edukasi Kendalikan Tekanan Darah dengan Menerapkan Gaya Hidup Sehat di RW 11 Kelurahan Sukamentri Garut Nina Sumarni; Udin Rosidin; Umar Sumarna; Iwan Shalahhudin; Ema Arum R; Rohmahallia M Noor
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 1: Februari (2023)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v4i1.602

Abstract

Abstrak: Faktor-faktor penyebab tekanan darah tinggi diantaranya umur, jenis kelamin, keturunan, merokok, asupan garam berlebih, konsumsi lemak, minyak goreng bekas, kebiasaan minum alkohol, berat badan berlebih,  aktivitas fisik kurang, stres dan penggunaan estrogen. Semua ini terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat.  Faktor resiko tersebut dapat dihindari dengan melakukan upaya-upaya preventif diantaranya dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti minum obat rutin dan kontrol tekanan darah. Melalui pengendalian gaya hidup sehat adalah satu modalitas penting untuk mengontrol penyakit hipertensi. Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kendalikan tekanan darah dengan menerapkan gaya hidup sehat di RW 11 Kelurahan Garut. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melakukan kegiatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat RW 11 Kelurahan Sukamentri Garut baik yang menderita tekanan darah tinggi maupun yang tidak. Hasil kegiatan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat RW 11 Kelurahan Sukamentri Garut sebelum dan sesudah dilaksanakan pendidikan kesehatan sebesar 22 point. Nilai pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan terkecil 31 dan terbesar 78 dan nilai pengetahuan setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan terkecil 79 dan terbesar 100. Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gaya hidup sehat mampu kendalikan tekanan darah.Abstract: Factors that cause high blood pressure include age, gender, family history, smoking, excess salt intake, saturated fat, used cooking oil, alcohol drinking habits, excess weight, lack of physical activity, stress and use of estrogen. Unhealthy lifestyle. These risk factors can be avoided by taking preventive measures, including by implementing a healthy lifestyle, such as taking regular medication and controlling blood pressure. Through controlling a healthy lifestyle, is an important modality to control hypertension. The purpose of this activity is to increase public knowledge about Controlling Blood Pressure by Implementing a Healthy Lifestyle in RW 11 Sukamentri, Garut. The method used to achieve this goal is to conduct health education activities for the community of Rw 11 Sukamentri, both those who suffer from high blood pressure and those who do not. The results of the activity showed that there was an increase in the knowledge of the people of Rw 11 Sukamentri Village before and after health education was carried out by 22 points. The smallest value of knowledge before health education is 31 and the largest is 78 and the smallest value of knowledge after health education is 79 and the largest is 100. With increasing public knowledge about a healthy lifestyle, they are able to control blood pressure.
Pelayanan Wi-Fi Gratis untuk Mendukung Pembelajaran Online saat Pandemi COVID-19 Ruliyanta Ruliyanta; Wismanto Setyadi; Endang Retno Nugroho
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 1: Februari (2023)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v4i1.574

Abstract

Abstrak: Pandemi COVID-19 berdampak pada diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Salah satu implementasi dari PSBB adalah dengan dilaksanakannya proses belajar mengajar secara Online atau daring. Sekolah secara daring memang cukup efektif dalam masa pandemi ini. Permasalahan yang timbul adalah dibutuhkan sarana trafik data untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran Online. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah menyediakan layanan Wi-Fi gratis di wilayah Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor untuk mendukung kegiatan pembelajaran secara Online. Jaringan Wi-Fi ini dibangun dipemukiman padat di salah satu rumah penduduk. Hasilnya Wi-Fi tersebut dimanfaatkan oleh murid-murid pelajar sekolah dasar, sampai perguruan tinggi dengan peserta rata-rata 4 sampai 5 orang dalam satu sesi. Rata-rata pengguna harian 10 orang. Kecepatan data maksimal mendekati 252 Kbps. Pada kondisi 10 pengguna kecepatan rata-rata pada 150 Kbps. Kendala yang didapati adalah terbatasnya area jangkauan sinyal Wi-Fi dan adanya larangan berkumpul di satu titik oleh aparat setempat. Disarankan untuk kegiatan berikutnya untuk dikembangkan dengan berbagi Wi-Fi, sehingga pengguna bisa mengakses dari rumah masing-masing.Abstract: The COVID-19 pandemic has resulted in the enactment of Large-Scale Social Restrictions or PSBB. One of the implementations of PSBB is the implementation of Online or Online teaching and learning processes. Online schooling is indeed quite effective during this pandemic. The problem that arises is that data traffic facilities are needed to carry out Online learning activities. The purpose of this Community Service activity is to provide free Wi-Fi services in the Jonggol District, Bogor Regency to support Online learning activities. This Wi-Fi network was built in a dense settlement in one of the residents' houses. The result is that Wi-Fi is used by students from elementary school to college with an average of 4 to 5 participants in one session. The average daily users are 10 people. The maximum data rate is close to 255 Kbps. In the condition of 10 users, the average speed is 150 Kbps. The obstacles found are the limited coverage area of the Wi-Fi signal and the prohibition of gathering at one point by local officials.
Penyuluhan Menjaga Kesehatan Mental pada Era Adaptasi Kebiasaan Baru Iceu Amira; Hendrawati Hendrawati; Sukmawati Sukmawati; Indra Maulana; Udin Rosidin
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 1: Februari (2023)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v4i1.599

Abstract

Abstrak: Era kebiasaan baru pada saat ini dihadapkan pada beberapa permasasalahan yang harus dihadapi masyarakat. Ketika masyarakat belum terbiasa dengan kondisi yang harus dijalani, itu dapat menumbuhkan masalah terutama gangguan kesehatan mental. Untuk mengurangi gangguan tersebut  pada masyarakat, harus mengetahui bagaimana cara mengatasinya  agar tidak berlanjut kepada gangguan kesehatan mental yang berat. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman “Tentang  Menjaga Kesehatan Mental pada era Adaptasi Kebiasaan Baru” .  Metoda pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah penyuluhan kepada masyarakat dalam bentuk Webinar, dengan Platform Zoom,  sasaran kegiatan adalah masyarakat yang berada di sekitar tempat tinggal mahasiswa Unpad yang sedang KKN. Kegiatan ini dimulai dengan membuat perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga penyusunan laporan. Hasil kegiatan berdasarkan pengukuran pengetahuan melalui pre dan post test. Hasil pre test  rata-rata nilainya 64,71. Setelah materi di sampaikan kemudian melaksanakan post test bertujuan untuk mengetahui sejauh mana  perubahan pengetahuan partisipan  tentang Kesehatan mental nilainya ada peningkatan menjadi rata-rata 82,42  ada kenaikan sebesar 27,36%. Simpulan, Setelah diadakan webinar tentang pentingnya menjaga Kesehatan mental di era adaptasi kebiasaan baru, partisipan bisa menambah pengetahuan  dan dari hasil pre dan post tes ada peningkatan. Dengan meningkatnya pengetahuan tersebut maka diharapkan adanya kesiapan mental masyarakat di era adaptasi kebiasaan baru.Abstract: The era of new habits at this time is faced with several problems that must be faced by society. When people are not used to the conditions that must be lived, it can grow problems, especially mental health disorders. To reduce these disorders in the community, it is necessary to know how to overcome them so that they do not continue to severe mental health disorders. The purpose of this community service activity is to increase knowledge and understanding "About Maintaining Mental Health in the New Habit Adaptation Era".The program was carried out by providing education to the society through activities such as Webinars or online seminars through Zoom application. The participants involved were people in the village where the UNPAD internship students stayed. The program began with planning, implementing, evaluating, and reporting the program. In order to figure out the difference in the society’s knowlegde before and after the program, pretest and posttest were carried out. The mean score of the pretest was 64, 72, while that of the posttest was 82, 42. This means that there is an improvement in the knowledge of the society by 27.36%. In conclusion, after conducting or providing the webinars about the importance of maintaining good mental health during the pandemic era, the participants knowledge increased. With the increase in knowledge, it is hoped that the mental readiness of the community in facing the era of adaptation to new habits is expected.
Pelatihan Penggunaan ICT sebagai Media Pembelajaran bagi Guru Sekolah Menengah dengan Menerapkan Model Goad Tubagus Zam Zam Al Arif; Fortunasari Fortunasari; Muhammad Gowon; Reli Handayani; Dony Efriza
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 1: Februari (2023)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v4i1.598

Abstract

Abstrak: Pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini berdampak pada peningkatan jumlah pengguna information and communication technology (ICT). Perkembangan teknologi tersebut melahirkan berbagai macam aplikasi yang dapat dimanfaatkan dalam konteks pembelajaran. Namun, perkembangan teknologi tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan kompetensi guru dalam mengintegrasikan teknologi terhadap pembelajaran. Kondisi ini disebabkan karena guru kurang termotivasi dan tidak mendapatkan pengetahuan serta skills yang cukup untuk memanfaatkan aplikasi-aplikasi pembelajaran tersebut. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan ICT sebagai media pembelajaran sekaligus menghasilkan artikel ilmiah sebagai hasil dari pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan. Pelatihan ini dilaksanakan secara offline di SMPN 46 Muaro Jambi dengan agenda dan materi yang telah disiapkan oleh tim pengabdian. Jumlah peserta yang hadir dalam pelatihan ini sebanya k 50 orang guru yang berasal dari 3 sekolah berbeda (SMPN 46 Muaro Jambi, MA Raudhatul Muhajirin, dan MTs Raudhatul Muhajirin) yang berada disekitar tempat pelaksanaan kegiatan. Materi pelatihan berupa praktik penggunaan aplikasi pembelajaran yang terdiri dari HotPotatoes, Kahoot, dan Superteacher. Hasilnya, peserta mampu membuat latihan dan kuis berbasis digital melalui aplikasi HotPotatoes, Kahoot, dan Superteacher yang dapat mereka manfaatkan dalam pembelajaran di sekolah.Abstract: Nowadays, the rapid development of technology has an impact on increasing the number of users of information and communication technology (ICT). The development of technology has brought to various applications that can be used in the context of learning. However, the development of technology is not accompanied by an increase in teacher competence in integrating technology into learning and teaching process. This condition is caused by some factors, such as, teachers are less motivated and do not get sufficient knowledge and skills to take advantage of these learning applications. This current training activity aims to improve the competence of teachers in utilizing ICT as a learning medium as well as to produce scientific articles as a result of community service. This training was conducted in an offline mode at SMPN 46 Muaro Jambi, with the agenda and materials prepared by the team. The number of participants who attended this training was 50 teachers from 3 different schools located around the location of the training. The training material is in the form of practical use of learning applications consisting of HotPotatoes, Kahoot, and Superteacher. As a result, participants were enthusiastic in participating in the training and were able to use some of the learning applications carried out in the training.
Edukasi Tentang Dampak serta Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Jiwa dan Psikososial Akibat COVID-19 Hendrawati Hendrawati; Iceu Amira; Sukma Senjaya; Indra Maulana; Udin Rosidin
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 1: Februari (2023)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v4i1.612

Abstract

Abstrak: COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus corona yang muncul di Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019, kemudian menyebar ke banyak negara di seluruh dunia. Begitu juga di Indonesia dan Jawa Barat penyebarannya sampai kepelosok daerah terpencil. Kondisi tersebut sangat berdampak terhadap gangguan kesehatan mental. Melihat permasalahan kesehatan mental dalam konteks situasi pandemi COVID-19, maka perlu upaya untuk mengatasi situasi global mengatasi masalah yang timbul. Karena masalah kesehatan mental akibat  Pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi terhadap  individu, keluarga dan masyarakat. Masalah  psikososial  yang sering terjadi yaitu kecemasan  harga diri rendah, isolasi sosial, keputusasaan, stress sampai bunuh diri,  baik yang di sadari maupun tidak. Tujuan dari Pengabdian ini masyarakat diharapkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang dampak serta cara mengatasi masalah kesehatan jiwa dan psikososial akibat COVID-19. Metode yang digunakan adalah  edukasi dengan webinar, populasinya adalah masyarakat sebagai mitra KKN.  Hasil kegiatan setelah dilakukan edukasi tentang dampak serta cara mengatasi masalah kesehatan jiwa dan psikososial akibat COVID-19 adalah rata-rata nilai pengetahuan peserta sebelum dilakukan edukasi sebesar 70 point dan setelah dilakukan edukasi menjadi 95 point. Ada peningkatan rata-rata nilai pengetahuan sebesar 25 point. Kesimpulannya setelah dilakukan edukasi ada peningkatan pengetahuan masyarakat tentang dampak serta cara mengatasi masalah kesehatan jiwa dan psikososial akibat COVID-19.Abstract: COVID-19 is an infectious disease caused by a type of corona virus that appeared in Wuhan, China in December 2019, then spread to many countries around the world. Likewise in Indonesia and West Java it spreads to remote areas. This condition greatly affects mental health disorders. Seeing mental health problems in the context of the COVID-19 pandemic situation, efforts are needed to overcome the global situation to overcome the problems that arise. Because mental health problems due to the COVID-19 Pandemic can impact individuals, families and communities. Psychosocial problems that often occur are anxiety, low self-esteem, social isolation, hopelessness, stress to suicide, both consciously and unconsciously. The purpose of this community service is to increase public knowledge about the impacts and ways to deal with mental health and psychosocial problems due to COVID-19. The method used is education with webinars, the population is the community as KKN partners. The results of the activity after education about the impact and ways to deal with mental health and psychosocial problems due to COVID-19 are that the average participant knowledge before education is 70 points and after education is 95 points. There is an average increase in the value of knowledge by 25 points. In conclusion, after education has been carried out, there is an increase in public knowledge about the impacts and ways to deal with mental health and psychosocial problems due to COVID-19.
Analisis Potensi Ekonomi Masyarakat Dusun Pasir Angin sebagai Industri Anyaman Bambu Menggunakan Teknik Pra Muhammad Edgar Atila; Raden Puspita Darmayanti; Rifani Alifianisa Yuzfika; Shafia Ridholillah; Tiara Vida Mulyanasari
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 1: Februari (2023)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v4i1.601

Abstract

Abstrak: Kondisi ekonomi masyarakat yang cenderung stagnan mengakibatkan Desa Muaradua harus dapat mencari peluang lain guna menunjang peningkatan taraf ekonomi bagi masyarakatnya. Dari berbagai mata pencaharian yang ada di Muaradua, pengrajin anyaman memiliki potensi yang cukup besar untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Namun sangat disayangkan, proses produksi hingga distribusi dari produk anyaman bambu ini masih sangat tradisional dan terdapat berbagai hambatan yang dimiliki oleh para produsen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana anyaman menjadi sumber potensi ekonomi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA), yaitu metode analisis potensi dan permasalahan setempat yang melibatkan partisipasi masyarakat melalui kegiatan focus group discussion. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa industri anyaman bambu menjadi potensi yang besar apabila pemerintah sekitar maupun lembaga swadaya masyarakat turut berpartisipasi dalam pelatihan program pemberdayaan. Adapun indikator keberhasilan program ini adalah para pengrajin turut berpartisipasi aktif dalam mengikuti program ini, sehingga terjadi proses transformasi ilmu kepada para pengrajin yang kemudian berpengaruh pada peningkatan pengetahuan mengenai branding produk, pemasaran online dan kemampuan dalam mengolah anyaman bambu menjadi lebih inovatif dan beragam sehingga potensi yang dimiliki dapat berkembang dari waktu ke waktu sehingga industri anyaman bambu setempat dapat bersaing dengan pasar yang lebih luas.Abstract: The community's economic condition, which tends to be stagnant, has resulted in Muaradua Village having to look for other opportunities to support an increase in the economic level of its people. Of the various livelihoods that exist in Muaradua, woven artisans have considerable potential to help fulfill their daily needs. However, it is miserable that the production process for the distribution of woven bamboo products is still very traditional, and the producers face various obstacles. This study aims to describe how woven becomes a source of economic potential in improving people's lives. The method used is Participatory Rural Appraisal (PRA), which is a method of analyzing local prospects and problems that involves community participation through focus group discussion. The results of this study indicate that the woven bamboo industry has great potential if the local government and non-governmental organizations participate in empowerment training programs. The indicator of the success of this program is that the artisans actively join in participating in this program, so there is a process of transforming knowledge to the artisans, which then influences the increase in knowledge regarding product branding, online marketing, and the ability to process woven bamboo to become more innovative and diverse so that the potential for owned can develop over time so that the local woven bamboo industry can compete with the broader market.
Pelatihan Pembuatan Makanan Tambahan Anak Balita Berbasis Pangan Lokal Daun Kelor (Moringa Oleifera) di desa Daenggune, kecamatan Kinovaro, kabupaten Sigi Dewi Anggita H. Bobihu; Faddillah Abdun; Hastiana Ramadani; Julio Alvero Pamolango; Pamolango Pamolango; Nurfaiqa Nurfaiqa; Putrisyah Andini S. N. Lamasatu; Salmin S.; Sofya Sri Ayu; Windiarsi R. Huraera; Adillah Imansari
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 2: Mei (2023)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v4i2.579

Abstract

Abstrak: Status gizi memiliki peran penting dalam upaya pembangunan manusia yang ditetapkan sebagai suatu sasaran dan target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dibidang kesehatan untuk menurunkan prevalensi atau angka kejadian balita gizi kurang (wasting) dan prevalensi balita pendek (stunting). Kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi adalah kelompok anak balita umur 0-5 tahun. Tanaman Kelor (Moringa oleifera) merupakan jenis tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis seperti di Indonesia. Kelor dikenal di seluruh dunia sebagai tanaman fungsional yang sangat bergizi dan berkhasiat serta salah satu pangan alternatif untuk mengatasi masalah gizi (malnutrisi). Daun kelor sangat kaya akan nutrisi, diantaranya kalsium, besi, protein, vitamin A, vitamin B dan vitamin C serta Daun kelor mengandung zat besi lebih tinggi daripada sayuran lainnya yaitu sebesar 17,2 mg/100 g. Tujuan PMT tersebut untuk menambah pengetahuan kader Posyandu balita dan masyarakat tentang jenis PMT yang berbasis pangan lokal di Desa Daenggune Kecamatan Kinovaro. Metode yang dilakukan menggunakan metode ceramah, diskusi dan melatih kader serta masyarakat dalam pembuatan PMT Puding Kelor Kelapa untuk anak balita. Hasil pelatihan pembuatan PMT yang dilakukan terdapat sebanyak 16 cetakan atau porsi puding kelor kelapa, dengan kandungan gizi untuk 1 porsinya adalah : energi 69,68 kkal; protein 2,23 gram; lemak 5 gram; dan karbohidrat 3 gram. Dampak dari pelatihan pembuatan makanan tambahan ini yaitu adanya peningkatan wawasan kader dan masyarakat mengenai PMT untuk anak balita, hal ini ditunjukkan kader dan masyarakat tidak lagi berpikiran bahwa kelor hanya dijadikan sebagai sayuran namun dapat juga dibuat sebagai cemilan yang sehat untuk anak balita.Abtract: Nutritional status has an important role in human development efforts which are set as a target in Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) in the health sector to reduce the prevalence or incidence of underweight children under five (wasting) and the prevalence of stunting. The age group that most often suffers from malnutrition is the group of children under five years old. Moringa (Moringa oleifera) is a type of plant that grows in tropical areas such as Indonesia. Moringa is known throughout the world as a highly nutritious and nutritious functional plant as well as an alternative food to overcome nutritional problems (malnutrition). The purpose of the PMT is to increase the knowledge of Posyandu cadres for toddlers and the community about the types of PMT based on local food in Daenggune Village, Kinovaro District. The method used is the lecture method, discussion and training of cadres and the community in making Moringa Coconut Pudding PMT for toddlers. The results of the training on making PMT carried out were 16 molds or portions of coconut moringa pudding, with the nutritional content for 1 portion: energy 69.68 kcal; 2.23 grams of protein; fat 5 grams; and 3 grams of carbohydrates.
Pelatihan Penerapan Teknologi Mikroskop Digital untuk Pembelajaran Berbasis Praktikum di SMA Negeri Taekas Florian Mayesti Prima Remba Makin
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 2: Mei (2023)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v4i2.654

Abstract

Penggunaan mikroskop sebagai alat dalam praktikum biologi menjadi sangat penting karena dapat mendukung keterampilan proses belajar sains. Berdasarkan hasil observasi, SMAN Taekas memiliki fasilitas laboratorium yang sangat minim, seperti mikroskop ditambah jumlah siswa yang banyak mengakibatkan kegiatan praktikum tidak terlaksana dan digantikan dengan penggunaan gambar-gambar yang ada pada buku ajar. Oleh karena itu, dilakukan penerapan teknologi mikroskop digital untuk menunjang pelaksanaan praktikum. Hasil kegiatan memperlihatkan pelatihan instalasi software, pembuataan preparat sebagai objek pengamatan dan analisis gambar menggunakan mikroskop digital. Pelatihan penerapan mikroskop digital di SMAN Tekas memberikan dampak positif bagi pembelajaran berbasis praktikum. Selain pelaksanaan pembelajaran berbasis praktikum dapat berjalan lebih efektif dan efisien, para guru lebih mudah mengontrol proses praktikum dan para siswa tidak lagi kesulitan melakukan pengamatan karena keterbatasan jumlah mikroskop. Peserta pelatihan mampu melakukan set-up alat, menggunakan software dan dapat menganalisis hasil citra pengamatan mikroskopik.
Penerapan Alat Tangkap Ramah Lingkungan (Bubu Lipat) Bagi Nelayan Lokal di Kampung Enggros Teluk Youtefa Kota Jayapura, Papua Efray Wanimbo; Kalvin Paiki; Korinus Rejauw; Felix Reba; Poppy I L Ayer
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 3: Agustus (2023)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v4i3.685

Abstract

Abstrak: Teluk Youtefa sebagai Kawasan Konservasi tidak hanya mendapat tekanan masukkan bahan pencemar dari daratan, tetapi juga aktivitas penangkapan nelayan local yang bermukim di sekitar wilayah tersebut. Penggunaan alat tangkap yang kurang efektif cenderung berdampak negative terhadap biota maupun habitatnya. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu langkah solutif guna mempertahankan Teluk Youtefa sebagai Kawasan Konservasi, namun tetap mempertimbangkan keberlangsungan kehidupan nelayan local di kawasan tersebut dengan cara mengembangkan jenis alat tangkap yang ramah lingkungan. Kegiatan pendampingan terdiri dari tahapan penyuluhan, diskusi, pembuatan bubu lipat sebagai alat tangkap ramah lingkungan dan analisis tingkat kepuasan kelompok mitra terhadap kegiatan tersebut. Hasil diskusi dua arah, menunjukkan kelompok mitra proaktif menyampaikan saran, pendapat dan identifikasi jenis alat tangkap yang digunakan serta bagaimana solusi mengatasi permasalahan yang dihadapi. Langkah solutif dalam mengurangi alat tangkap yang cenderung merusak ditindaklanjut dengan pengembangan jenis bubu lipat rajungan. Kegiatan pendampingan, diikuti secara seksama oleh peserta mitra sebagai pelaku utama dalam kegiatan tersebut, memahami dengan baik cara desain dan pemasangan bubu lipat dari tahap awal hingga akhir. Tingkat pemahaman dan kepuasan peserta mitra diketahui melalui analisis kusioner yang mencakup 4 komponen yakni Pengetahuan Umum (penggalian informasi), Materi Pengabdian, Tingkat Kepuasan dan Harapan Peserta. Komponen pertama, 30% peserta pernah mendengar atau mengetahui informasi tentang bubu lipat dan 70% belum mengetahui. Cara pengoperasian 7.67% pernah mengoperasikan dan 92.3% belum pernah mengoperasikan. Cara desain dan pembuatan 100% belum pernah. Komponen kedua, peserta mitra tertarik dan sangat paham serta memperoleh pengetahuan baru dengan nilai presentase 100%.  Komponen ketiga 100% menyatakan memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru serta sangat puas dengan adanya kegiatan tersebut. Komponen keempat 100% kelompok mitra mengharapkan kegiatan-kegiatan pelatihan terus dilakukan guna meningkatkan kreatifitas para nelayan dalam mengembangkan model alat tangkap ramah lingkungan di Kampung Enggros.Abstract: Youtefa Bay as a Conservation Area is not only under pressure to include pollutant materials from the mainland, but also the fishing activities of local fishermen who live around the area. The use of less effective fishing gear tends to have a negative impact on biota and their habitat. Based on these conditions, a solution is needed to maintain Youtefa Bay as a Conservation Area, while still considering the sustainability of the lives of local fishermen in the area by developing environmentally friendly types of fishing gear. The training activities consist of stages of coaching, discussion, making folding traps as an environmentally friendly fishing gear and analysis of the level of satisfaction of the partner groups for these activities. The results of the two-way discussion showed that the partner groups were proactive in conveying suggestions, opinions and assistance with the types of fishing gear used and how solutions to overcome the problems encountered. Solutive steps in reducing fishing gear that tend to damage are followed up by developing a type of folding crab trap. The training activities, followed closely by the partner participants as the main actors in the activity, understand very well how to design and install folding bins from the start to the end. The level of understanding and satisfaction of partner participants is known through questionnaire analysis which includes 4 components namely General Knowledge (information gathering), Service Material, Participant Satisfaction Level and Expectations. The first component, 30% of participants had heard or knew information about folding pots and 70% did not know. How to operate 7.67% have ever operated and 92.3% have never operated. How to design and manufacture 100% never before. The second component, partner participants are interested and really understand and acquire new knowledge with a percentage value of 100%. The third component 100% stated that they gained new knowledge and experience and were very satisfied with the activity. The fourth component, namely the expectations of the partner group with a percentage of 100%, hopes that training activities will continue to be carried out in order to increase the creativity of fishermen in developing models of environmentally friendly fishing gear in Enggros Village.
Peningkatan Literasi Siswa melalui Lapak Baca di Desa Balaweling, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur Kamelia Nacimento Amel; Ariston Felix Kopong Bura; Paskalia Lodan Hayon; Wilhelmus Ola Hurint; Stephanie Perdana Ayu Lawalu; Yohanes Kornelius Ethelberth; Yosef Dionesius Lamawuran; Marianus Kleden
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 4: November (2023) in Press
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v4i4.712

Abstract

Abstrak: Literasi merupakan seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah. Desa balaweling adalah salah satu desa di Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur. Desa ini menjadi salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat melalui MBKM Project Desa, kerja sama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Widya Mandira dengan pihak pemerintah desa. Berdasarkan pengamatan awal, desa ini masih rendah soal literasi. Hanya terdapat satu sekolah pendidikan usia dini, satu sekolah dasar, dan satu sekolah menengah pertama. Melihat dari situasi yang ada, dirancang kegiatan pengabdian Literasi Lapak Baca dan Panggung Seni, untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa di lingkup pendidikan dasar dan menengah di desa tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah melalui literasi dapat meningkatkan kemampuan sosial, dan interaksi anak dengan lingkungannya. Tahapan dari kegiatan ini terdiri dari diskusi, sosialisasi dan pelatihan. Kegiatan ini juga dapat menumbuhkan dan meningkatkan minat anak-anak untuk membaca dari pada menghabiskan waktu untuk bermain. Program ini terlaksana sejak April hingga Juni 2023. Jumlah peserta didik dari sekolah dasar dan menengah pertama yang berpartisipasi sebanyak 315 orang. Hasil evaluasi yang dilakukan setelah kegiatan, peserta didik antusias dengan adanya kegiatan literasi sehingga, dapat membantu mereka untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan minat dan bakat peserta didik.Abstract: Literacy is a set of individual skills and skills in reading, writing, speaking, counting, and solving problems. The village of balaweling is one of the villages in Witihama district, East Flores district. The village has become one of the sites of the implementation of community service activities through the MBKM Project Village, the cooperation of the Faculty of Social Sciences and Political Sciences of the Catholic University of Widya Mandira with the government of the village. According to preliminary observations, the village is still low in literacy. There's only one school of early childhood education, one elementary school, and one primary secondary school. Looking at the situation, planned activities dedication Literacy Lapak Reading and Art Stage, to improve literacy skills of students in the scope of primary and secondary education in the village. The aim of this activity is through literacy can improve social skills, and interaction of the child with its environment. The stage of this activity consists of discussion, socialization and training. These activities can also grow and increase children's interest in reading rather than spending time playing. The program runs from April to June 2023. The number of pupils from primary and secondary schools that participated as many as 315 people. The results of the evaluation carried out after the activity, the pupils are enthusiastic about the literacy activities so, can help them to add knowledge and enhance the interests and talents of students