cover
Contact Name
Agung Premono
Contact Email
jurnalkem@gmail.com
Phone
+6221-4700918
Journal Mail Official
jkem@unj.ac.id
Editorial Address
Rumpun Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur
ISSN : 23392029     EISSN : 26225565     DOI : https://doi.org/10.21009/JKEM
This journal aims as a medium for lecturers, researchers and practitioners to discuss result of their research in the field of mechanical engineering.
Articles 148 Documents
PENGARUH PENCAMPURAN MINYAK SOLAR DENGAN BIODIESEL PADA NILAI ANGKA SETANA Pratomo Setyadi; Cahyo Setyo Wibowo
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 2 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.494 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.2.2.6

Abstract

Tersedianya bahan bakar diesel fosil dalam jumlah yang besar dan murah, maka penelitian dan pemakaian minyak nabati sebagai bahan bakar diesel ditinggalkan. Terjadinya krisis suplai minyak bumi pada tahun 1973 menimbulkan kembali perhatian pada pemakaian minyak nabati sebagai bahan bakar diesel dan pada saat ini penelitian telah dilakukan secara intensif oleh berbagai lembaga riset dari berbagai penjuru dunia dengan menggunakan konsep dan teknologi yang baru. Ruang lingkup penelitian ini adalah meliputi kajian literatur, pengambilan percontoh bahan bakar minyak diesel (minyak solar) dan biodiesel, pencampuran minyak solar dan biodiesel dengan perbandingan 30:70 dan 40:60, pengujian angka setana hasil campuran pada mesin CFR F-5. Dari hasil pengujian yang dilakukan untuk semua percontoh baik itu Biodiesel 100%, Solar 100% atau campurannya sama sekali tidak ada masalah dalam proses pengujian baik itu pada injektor mesin atau filter bahan bakar pada mesin uji, sedangkan untuk nilai angka setana pada campuran 10% (B-10) biodiesel cukup signifikan bisa sampai 2,1;pada campuran 20% (B-20): 0,9; pada campuran 30% (B-30): 0,9 dan seterusnya . Peningkatan angka setana hampir linier sampai 100% biodiesel (B-100), sehingga dapat disimpulkan bahwa Biodiesel sangat bagus untuk campuran bahan bakar minyak diesel/minyak solar sebagai peningkat angka setana/Cetana number booster I dalam pembuatan menuju minyak solar yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.
ANALISIS PRODUK HASIL KOMBINASI PROSES PENGELASAN DAN PERLAKUAN PANAS ALUMINIUM 6061 Yunita Sari
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 2 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.104 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.2.2.7

Abstract

Sering kali di industri suatu komponen atau struktur dari logam aluminium (aluminium alloys) harus mengalami proses manufaktur pengelasan (welding) sebagai salah satu metode penyambungan logam (metal joining) dan perlakuan panas (heat treatment) untuk memperoleh atau mengubah sifat tertentu dari logam tersebut, karena itu perlu dilakukan analisis terhadap kombinasi kedua proses tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kombinasi pengelasan dan perlakuan panas terhadap sifat mekanik (mechanical properties) logam aluminium. Material teknik yang digunakan adalah logam aluminium 6061, proses pengelasan yang dilakukan adalah tungsten inert gas (TIG welding) atau GTAW (Gas Tungsten Arc Welding), proses perlakuan panas yang dilakukan adalah aging (precipitation hardening/ strengthening), pengujian yang dilaksanakan adalah pengujian tarik (tensile/tension test) dan pengujian kekerasan (hardness test). Kekuatan logam rata-rata setelah dilakukan proses pengelasan adalah 28,5 Kgf/mm2 artinya logam ini mampu menahan beban hingga sebesar itu tanpa mengalami perpatahan (fracture), sedangkan kekuatan logam lasan setelah dilakukan proses perlakuan panas rata-rata meningkat menjadi 48,7 Kgf/mm2. Secara umum nilai kekerasan logam berbanding lurus dengan kekuatannya sehingga kekerasan logam lasan setelah dilakukan proses perlakuan panas juga meningkat. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa proses perlakuan panas artificial aging pada hasil proses pengelasan logam aluminium secara umum akan meningkatkan sifat mekanik.
PENGARUH FRAKSI HAMPA PADA PIPA SEMPIT DENGAN PERMUKAAN DALAM BERBENTUK SPIRAL TERHADAP PERPINDAHAN KALOR DUA FASA POLA ALIRAN GELEMBUNG Wardoyo; Supria Wiganda; Arif Wahrudin
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 2 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.206 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.2.2.8

Abstract

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia meningkat sangat pesat dari tahun 2000 hingga 2010 sebesar 31.376.731 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan konsumsi listrik. Untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik pemerintah membangun berbagai pembangkit listrik, salah satunya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Upaya peningkatan potensi effisiensi PLTU dilakukan dengan meningkatkan koefisien perpindahan kalor dua fasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh debit air, debit udara dan kemiringan pipa terhadap koefisien perpindahan kalor dua fasa pola aliran gelembung. Penelitian ini dilakukan dengan mengalirkan udara dengan debit 20 cm3/menit, 40 cm3/menit dan 60 cm3/menit. Mengalirkan air dengan debit 2 LPM, 4 LPM dan 6 LPM. Peneliti menggunakan pipa tembaga panjang 2.200 mm dengan diameter dalam 14 mm dan diameter luar 16 mm. Pipa tersebut dipanaskan dengan nikelin berdiameter 0,8 mm yang dibuat melingkari pipa sepanjang 2.000 mm. Pada pipa tersebut dipasang 4 buah termokopel untuk membaca suhu yaitu input air, output air, input dinding pipa tembaga, dan output dinding pipa tembaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif fraksi hampa pada pipa sempit dengan permukaan dalam berbentuk spiral terhadap terhadap koefisien perpindahan kalor. Pertambahan nilai fraksi hampa menghasilkan gelembung yang jumlahnya lebih banyak, keberadaan permukaan dalam berbentuk spiral mengakibatkan gerakan gelembung semakin acak dan lebih merata pada permukaan melintang pipa. Dua faktor ini menghasilkan peningkatan koefisien perpindahan kalor.
REDESAIN MESIN PEMOTONG KERTAS TIPE PEMOTONGAN LURUS KAPASITAS 10 KG/JAM Basori; Syafrizal; Dwi Utomo Oktapriyana
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.908 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.3.2

Abstract

Dengan meningkatnya jumlah pemakaian kertas, tentunya meningkat pula jumlah limbah kertas yang dihasilkan setiap harinya. Limbah tersebut jumlahnya tidak sedikit, sehingga timbul masalah pemotongan yang kurang praktis. Hal tersebut perlu adanya penanganan khusus agar menjadi suatu produk yang mempunyai nilai dan manfaat. Pada penelitian ini telah dilakukan perancangan sebuah mesin pemotong kertas dengan kapasitas produksi 10 kg/jam yaitu meliputi perancangan bentuk, menentukan dimensi, pemilihan bahan serta menghitung gaya dan tegangan yang diizinkan. Untuk dapat menghasilkan mesin dengan kapasitas tersebut di perlukan data-data hasil perhitungan sebagai berikut : motor listrik dengan daya 450 Watt, 220Volt, 1 phase dengan kecepatan putaran 1400 rpm. Sebagai penerus daya dari motor ke reducer digunakan sabuk-V tipe-A sedangkan puli penggerak berdiameter 50 mm dan puli yang digerakkan 75mm dengan perbandingan gearbox (speed reducer) 1 : 30. Rangka mesin dengan kapasitas 10 Kg/jam terbuat dari besi siku dengan dimensi 40 x 40 x 3mm mampu menahan beban sebesar 250,155 N dengan nilai kelenturan sebesar 44,6 N/mm2, sedangkan tegangan lentur yang diizinkan untuk beban 250,155 N adalah sebesar 50 N/mm2. Jadi rangka mesin dinyatakan aman dan layak untuk digunakan.
PERBANDINGAN LIMA CDI (CAPASITOR DISCHARGE IGNITION) YANG BERBEDA TERHADAP DAYA MESIN PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO Nugroho Gama Yoga; Priyono; Fahri Aziz
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.282 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.3.3

Abstract

Telah dilaksanakan pengujian untuk mengetahui perbedaan daya mesin dari lima buah CDI menggunakan satu sepeda motor Yamaha Mio. Sehingga peneliti dapat memberikan masukan CDI mana yang dapat menghasilkan daya tertinggi untuk mesin sepeda motor Yamaha Mio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan metode eksperimen. Lima macam CDI diuji menggunakan satu sepeda motor yang diuji pada dinamometer sasis. Dalam pengujian ini peneliti mengambil data daya mesin secara maksimal dengan cara menarik pedal gas sampai maksimal dan komputer merekam semua daya mesin dari awal hingga akhir, dimana daya mesin terus meningkat sampai daya mesin tertinggi dan kembali turun sampai daya terendah. Dari pengujian tersebut didapat daya mesin pada putaran mesin 5750 rpm hingga 9000 rpm dengan penambahan 250 rpm. Hasil yang diperoleh daya mesin tertinggi yaitu pada CDI D sebesar 6.89 HP pada 8250 rpm, CDI C sebesar 6.8 HP pada 7250 rpm, CDI B sebesar 6.733 HP pada 8000 rpm, CDI A sebesar 6.45 HP pada 8250 rpm, dan CDI E sebesar 6.313 HP pada 8250 rpm.
NDT EXAMINATION HASIL PENGELASAN SMAW DENGAN VARIASI MEREK ELEKTRODA E6013 Syaripuddin; Ferry Budhi Susetyo; Tias Hamzah
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.142 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.3.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik unsur fluks dari ketiga elektroda dengan uji komposisi, mengetahui karakteristik unsur kawat inti beberapa ketiga elektroda dengan uji komposisi, mengetahui cacat las yang terjadi dari hasil pengelasan menggunakan ketiga elektroda dengan pengujian penetrant. Penelitian ini menggunakan beberapa pengujian yaitu dengan uji komposisi untuk mengetahui karakteristik unsur, kawat inti dan fluks beberapa elektroda, uji penetrant untuk mengetahui ada tidaknya cacat las yang terjadi. Karakteristik unsur fluks berbeda dari ketiga elektroda, karakteristik unsur kawat inti berbeda dari ketiga elektroda, cacat las yang terjadi berdasarkan hasil uji visual dari hasil pengelasan menggunakan elektroda A adalah undercutting dan fault of electrode change, untuk hasil pengelasan menggunakan elektroda B adalah undercutting, untuk hasil pengelasan menggunakan elektroda C tidak terlihat adanya cacat las. cacat las yang terjadi berdasarkan hasil uji penetrant dari hasil pengelasan menggunakan elektroda A adalah undercutting dan fault of electrode change, untuk hasil pengelasan menggunakan elektroda B adalah undercutting, untuk hasil pengelasan menggunakan elektroda C adalah weld spatter.
PERPINDAHAN PANAS PIPA KALOR SUDUT KEMIRINGAN 0°, 30°, 45°, 60°, 90° I Wayan Sugita
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.592 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.3.5

Abstract

Pipa kalor adalah perangkat yang dapat memindahkan panas dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan kecepatan tinggi, penurunan temperatur relatif kecil dan kapasitas perpindahan panas yang besar. Dalam tulisan ini dilakukan pengujian untuk membandingkan kemampuan pipa kalor dalam memindahkan panas dengan variasi sudut. Untuk itu dibuat pipa kalor tembaga dengan diameter luar 9,525 mm, tebal 0,8 mm, panjang 300 m yang akan diuji kemampuan memindahkan panas pada sudut 0o, 30o, 45o, 60o dan 90o terhadap arah horizontal. Fluida kerja yang digunakan adalah air, karena mudah didapat serta memenuhi syarat utama sebagai fluida kerja, yaitu tidak bereaksi dengan material pipa maupun struktur sumbu (wick) dan mampu beroperasi pada temperatur 30o - 200oC, memiliki sifat termal stabil dan panas laten yang tinggi. Wick yang digunakan adalah wick stainless steel mesh 100. Pendinginan dilakukan secara konveksi paksa menggunakan air pada kondensor dengan debit air yang konstan. Beban panas yang diberikan pada evaporator tetap yaitu 14 W. Posisi pipa kalor bervariasi dengan sudut 0o, 30o, 45o dan 90o terhadap arah horizontal. Pipa kalor dievaluasi secara eksperimen. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa kapasitas perpindahan panas pipa kalor meningkat dengan naiknya sudut. Pada sudut 0o laju perpindahan panas hanya 5,95 W dan meningkat menjadi 9,73 W pada sudut 90o.
PERMODELAN PEMBEBANAN AKIBAT BEBAN IMPACT PADA PELEK MOBIL DENGAN SISTEM GETARAN DUA DERAJAD KEBEBASAN Ragil Sukarno
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.007 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.3.6

Abstract

Dalam industri manufaktur khususnya pada bidang otomotif Penelitian dan Pengembangan (R&D) adalah proses yang berkelanjutan dan harus dilakukan secara tepat, supaya tidak tertinggal dalam persaingan yang sangat ketat seperti sekarang ini. Desain pelek mobil adalah kombinasi dari keindahan dan kekuatan sehingga selain desain yang menarik kekuatan juga menjadi faktor yang harus dipertimbangkan. Dalam merancang sebuah pelek mobil kita tidak bisa mengabaikan faktor dari ban, sehingga pelek dan ban adalah sebuah kesatuan dalam sebuah roda. Roda mobil mengalami berbagai macam pembebanan, dan diantara beban-beban yang ada, beban yang diakibatkan oleh impact memegang peranan yang paling besar. Dalam menyimulasikan beban akibat impact ini akan sangat sulit bila menggunakan analisa statis jika tidak dimodelkan terlebih dahulu sebagai sebuah beban tunggal. Dan dalam penelitian ini pembebanan akibat beban impact dimodelkan sebagai sistem getaran dua derajat kebebasan. Metode penelitian ini diawali dengan memasukkan suspensi dan ban dimasukkan dalam permodelan. Data yang didapatkan dari permodelan sistem getaran ini kemudian disimulasikan dengan menggunakan Software Metode Elemen Hingga. Hasil permodelan dengan sistem getaran dua derajat kebebasan dan software metode elemen hingga didapatkan bahwa pada pelek jenis baja press, titik lokasi yang paling kritis adalah pada daerah hat radius. Ketebalan pelek juga berpengaruh terhadap besarnya tegangan impact, dimana semakin tebal dimensi pelek maka tegangan akibat beban impact juga semakin kecil. Dan ini tentunya juga akan berpengaruh secara keseluruhan terhadap faktor keamanan dari pelek dan roda mobil bahwa faktor keamanan akan meningkat seiring dengan meningkatnya ketebalan.
STUDI TENTANG BERBAGAI TIPE BAHAN BAKAR TERHADAP PRESTASI MESIN MOBIL TOYOTA XXX Audri D. Cappenberg
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.196 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.3.7

Abstract

Perkembangan industri otomotif semakin meningkat dari tahun ke tahun, dan diikuti dengan penggunaan kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang semakin meningkat bersamaan dengan itu gas buang kendaraan semakin tinggi dan berdampak pada tingkat pencemaran lingkungan yang meningkat drastis sejak tahun 2011. Gas buang kendaraan dapat merusak lingkungan karena tingkat emisi yang tinggi yang diakibatkan karena pembakaran yang tidak sempurna yang terjadi pada motor. Ketidaksempurnaan pembakaran pada motor dapat diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya sistem pembakaran yang kurang baik dan penggunaan bahan bakar yang kurang berkualitas. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap bahan bakar premium, pertamax dan pertamax plus, maka didapatkan bahwa untuk bahan bakar jenis pertamax plus memiliki daya mesin, efisiensi mekanis dan efisiensi termal lebih besar dari kedua jenis bahan bakar lainnya, dan penggunaan bahan bakar lebih hemat, serta tingkat emisi yang rendah.
PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT SERAT TEBU/POLIESTER Siska Titik Dwiyati
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.181 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.3.8

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan studi penggunaan limbah serat tebu sebagai penguat pada komposit polimer dengan matrik poliester. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kekuatan tarik, kekakuan dan ketangguhan komposit serat tebu/poliester serta melihat pengaruh fraksi volume serat terhadap sifat mekanik. Pada penelitian ini fraksi volume serat divariasikan yaitu 5 %, 15%, 25% dan 35%. Pengujian mekanik dilakukan dengan mesin uji tarik dan menggunakan standar uji ASTM D 638. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa untuk fraksi volume 5% memiliki kekuatan tarik 14,4 MPa, fraksi volume 15% memiliki kekuatan tarik 17,6 MPa, fraksi volume 25% memiliki kekuatan tarik 20,5 MPa, dan fraksi volume 35% memiliki kekuatan tarik 23 MPa. Adapun nilai kekakuan untuk komposit dengan fraksi volume serat 5%, 15%, 25%, 35% masing-masing sebesar 652 MPa, 786 MPa, 827 MPa, 885 MPa. Nilai ketangguhan sebesar 31,8 Joule, 39,4 Joule, 50,8 Joule, dan 59,8 Joule.

Page 4 of 15 | Total Record : 148