cover
Contact Name
Kingkin Puput Kinant
Contact Email
alfabetaibu@gmail.com
Phone
+62895397008378
Journal Mail Official
alfabetaibu@gmail.com
Editorial Address
Jalan Citandui 46 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Published by IKIP Budi Utomo Malang
ISSN : 26542587     EISSN : 2654735X     DOI : https://doi.org/10.33503/alfabeta.v3i1
Core Subject : Education,
ALFABETA menerima tulisan artikel berupa hasil penelitian maupun konseptual bidang linguistik, sastra, penilaian, dan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
Articles 96 Documents
Makna Kode Semik dan Simbolik (Semiotik Roland Barthes) Rokhyanto Rokhyanto Rokhyanto
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 2 No 2 (2019): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.028 KB) | DOI: 10.33503/alfabeta.v2i2.588

Abstract

Permasalahan yang terdapat dalam tulisan ini kemudian dirumuskan sebagai berikut: kode semiotik apa sajakah yang terdapat dalam novel Aroma Karsa karya Dee Lestari? dan bagaimanakah makna kode semiotik yang terdapat dalam novel Aroma Karsa karya Dee Lestari? Tujuannya ingin mengkaji secara rinci beberapa kode yang terdapat dalam novel Aroma Karsa karya Dee Lestari, dan ingin memahami fungsi makna yang terdapat dalam mitos secara rinci dari kejadian dalam novel Aroma Karsa karya Dee Lestari. Sumber tulisan ini yakni: novel Aroma Karsa, sedangkan teknik pengumpulan data check-list dan instrument pemandu penjaringan data yang sudah diberi nama. Adapun analisis data bersifat kualitatif, yang reduksinya mengikuti meringkas novel, memberi tanda, dan pengelompokkan data. Hasil tulisan ini tentang kode gnomik ini berkaitan dengan mitos tentang suatu Desa Dwarapala yang menghuni di Alas Kalingga. Para penghuni masih percaya keturunan Mahesa Guning. Hidup bersandar pada Dewa dan kekuatan ghaib. Anung dan Suma salah satu penduduk Alas Kalingga. Delusi ialah kesalahpahaman terhadap suatu hal berupa keyakinan yang dipegang secara kuat namun tidak akurat yang terus ada walaupun bukti menunjukkan hal tersebut tidak memiliki dasar dalam realitas. Sejak kecil Suma sudah mengalami masalah dengan daya penciuman, makanya ia tidak seperti anak yang lain bebas ke mana-mana. Karena sudah tidak punya pilihan lain. Setelah dibuat data secara sederhana di bagi menjadi tiga bagian. Kernel 1: 1, 2 mengandung cerita yang normal, Kernel 2: 51, 52, 53, 54 mengalami sorot balik dan Kernel 3: 3—50 dan 55--61 kernel mengalami kenormaan lalu klimaks dan penyelesaian. Pada tahap rangsangan ada pada Kernel 7—42, sedangkan gawatan kernel 43--47: Selanjutnya, tikaian kernel 48 dan Rumitan Kernel 49, 50. Klimaks, terdapat kernel 55, 56, 57, 58, sedangkan Leraian Terdapat pada kernel 59 dan 60. Penyelesaian terdapat pada kernel 61, Saat itu Suma sedang mengadakan pameran parfum Puspa Ananta dan Puspa Kangga ditawarkan kepada masyarakat. Suma sedang mengadakan pameran parfum di Malll Atrium. Suma mendapat perhatian cantik, supel, mempesona, sehingga banyak fotografer mengambil gambar.
MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA SASTRA ANAK BERJENIS DONGENG MODERN Hidayah Hidayah
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 2 No 2 (2019): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.802 KB) | DOI: 10.33503/alfabeta.v2i2.589

Abstract

Berkaitan dengan Penguatan Pendidikan Karakter melalui Budaya Sekolah yakni kegiatan literasi, maka penanaman nilai-nilai karakter dapat dilakukan melalui cerita dongeng. Peneliti lebih memfokuskan untuk memilih cerita dongeng modern karena cerita jenis ini ditulis pada era globalisasi atau era yang sudah modern sehingga lebih relevan dengan kehidupan anak sekarang.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang termuat dalam dongeng modern. Pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Hal ini berarti, keikutsertaan peneliti dalam proses pengumpulan data hingga analisis data mutlak diperlukan. Selain itu, peneliti mengembangkan instrumen tambahan berupa instrumen analisis nilai-nilai karakter dalam cerita dongeng modern untuk menunjang proses penelitian. Data yang diambil dalam penelitian ini berupa kata-kata atau kalimat yang terdapat pada cerita dongeng modern. Data dikumpulkan menggunakan teknik studi dokumenter. Teknik analisis data pada penelitian kualitatif ini, yaitu (1) mengumpulkan data, (2) mentranskripsikan data, (3) memahami data secara umum, (4) pengkodean data, dan (5) membangun deskripsi untuk laporan penelitian. Untuk menjaga keabsahan data, dilakukan ketekukan pengamatan dan diskusi dengan teman sejawat serta dosen pembimbing untuk meninjau kembali data dan hasil penelitian yang telah ditemukan. Hasil dari penelitian yang diperoleh yaitu, 13 muatan nilai karakter terkandung dalam unsur intrinsik tema, 44 muatan nilai karakter terkandung dalam unsur intrinsik penokohan, 15 muatan nilai karakter terkandung dalam unsur intrinsik latar, 46 muatan nilai karakter terkandung dalam unsur intrinsik alur, 11 muatan nilai karakter terkandung dalam unsur intrinsik amanat, dan 23 muatan nilai karakter terkandung dalam unsur intrinsik sudut pandang.
Citra Tokoh Sutik dalam Novel Burung Burung Migran Karya Miranda Harlan dan Sutik AS (Kajian Perspektif Feminisme) Yuliana Fitrianita Kurnia; Harun Ahmad Sengaji
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 2 No 2 (2019): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.578 KB) | DOI: 10.33503/alfabeta.v2i2.590

Abstract

The novel Burung-Burung Migran created by Miranda Harlan and Sutik AS reveals female power in a way she deals with how hard a life could be. Sutik’s character which portrayed in the novel is suitable to be viewed from feministic perspective. Therefore, the study was taken, besides explaining the structure of the novel, also to explain, in particularly, the image of Sutik’s character in the Burung-Burung Migran’s novel viewed from feministic perspective. The object studied from this novel was about the structure of the novel itself, which divided into three elements; the background, characterization, and the plot of the story. However, Sutik’s characterization was analyzed through three different aspects, physically, psychologically, and socially. This literature study of Burung-Burung Migran applies descriptive qualitative method with feministic ideological mode of literature critics approach. It uses a written form source, taken from the novel “Burung-Burung Migran” by Miranda Harlan and Sutik AS. The data is collected through a literature study and analyzed through several steps, which are (a) data selection, (b) identification and classification of the data, (c) data interpretation, which finally ends in the drawing of conclusion. The result of the study shows that the structure of the novel, “Burung-Burung Migran”, considered from the background, has nine place settings, eight time settings, and five social settings. It has ten characters, which are prominent in the story, also has fifty-five other characters. Considered from the plotting, it uses back-and-forth flow of ideas, which has four climaxes of different stages. However, the image of Sutik’s character is divided into three different aspects, they are one physical aspect, five psychological aspects, and her social aspect is subdivided into three aspects of hers in the family and three others in the society. My suggestion is that another study needs to be conducted towards this novel, from feministic gynocritics perspective. In addition to that point, in order to achieve the best result in conducting a feminist literature study, the appropriate choice of data source is a necessity.
LITERASI DIGITAL: KONTRIBUSI DAN TANTANGAN DALAM KETERAMPILAN MENULIS Jonter Pandapotan Sitorus
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 2 No 2 (2019): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.493 KB) | DOI: 10.33503/alfabeta.v2i2.612

Abstract

Kajian literasi semakin sering dibicarakan khususnya literasi digital yang sering juga dikaitkan dengan keterampilan menulis. hal itu karena sejatinya menulis adalah suatu usaha untuk menuangkan ide atau sebuah gagasan kepada orang lain. Penuangan ide itu tidak terlepas dari kemampuan seseorang dalam menulis yang harus mempertimbangkan integritas dalam tulisannya. Namun, di tengah-tengah perkembangan teknologi dan informasi saat ini, kegiatan menulis justru memberikan kontribusi dan sekaligus tantangan bagi para calon penulis. Kontribusi yang dimaksud utamanya menyediakan sumber-sumber yang dapat memperkaya ide dalam penulisan. Sebaliknya, tantangan yang dimaksud dapat berupa (1) iidak ada niat atau gairah menulis, (2) ada niat, tetapi selalu merasa tidak tepat waktunya untuk menulis, (3) merasa tidak tahu apa yang akan ditulis (tataran ide), (4) takut salah, merasa tidak bermutu (tataran teknis dan konten), (5) pengaruh perhatian terhadap hal-hal yang tidak produktif, (6) tidak dapat memanfaatkan teknologi secara tepat guna.Khususnya jika tulisan itu berkategori tulisan karya ilmiah. Oleh karena itu, calon penulis harus diperkenalkan bagaimana menggunakan konsep literasi digital dalam mengembangkan ide-ide dalam tulisan yang sekaligus mengajarkan mereka untuk mampu menghasilkan tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi para pembacanya melalui penentuan sitasi yang tepat.
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PROSES PENGAJARAN BAHASA INDONESIA Kusman Sudarja
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 2 No 2 (2019): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.064 KB) | DOI: 10.33503/alfabeta.v2i2.613

Abstract

Alih kode dan campur kode merupakan salah satu fenomena di lingkungan sekolah berbasis kurikulum internasional saat ini.Alih kode dan campur kode tidak hanya terjadi di luar kelas namun juga terjadi dalam interaksi belajar mengajar di kelas. Untuk mengetahui gelaja alih kode dan campur kode, diperlukan sebuah penelitian linguitik yang komprehensif pada sekolah yang berbasis kurikulum internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gejala alih kode dan campur kode yang mencakup betuk-bentuk alih kode dan campur kode, faktor-faktor penyebab alih kode dan campur kode, fungsi-fungsi alih kode dan campur kode, serta dampak alih kode dan campur kode dalam tindak tutur guru dan siswa saat belajar.Penelitian ini mengambil lokasi di Kelas III SD Lentera Internasional Jakarta Selatan. Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia dan siswa kelas II SD Lentera Internasional. Sekolah Lentera Internasional adalah sekolah yang mengajarkan kurikuum berbasis internasional dari Elementary School, Middle School, dan High School. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris di seluruh tingkat pendidikan. Akibatnya dalam pebelajaran bahasa Indonesia, siswa sering mencampur kode dan alih kode dalam proses belajar bahasa Indonesia. Penelitian dilaksanakan pada 19 Oktober – 16 November 2011. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi. Penelitian ini mencoba mendeskripsikan secara apa adanya kondisi penggunaan bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil Peneitian alih kode dan alih kode siswa kelas III SD Lentera Internasional mendeskripsikan bahwaalih kode dan campur kode dilakukan guru dan siswa dalam interaksi belajar mengajar. Siswa menyisipkan unsur –unsur bahasa Inggris seperti serpihan kata dan frasa bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia saat belajar di kelas. Faktor-fator yang mempengaruhi siswa dalam melakukan alih kode dan campur kode dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris yaitu, faktor kemampuan bilingualitas/multilingualitas, adanya ketergantungan terhadap bahasa dominan, dan siswa tidak menemukan padanan kata yang ingin diungkapkan. Alih kode dan campur kode juga dilakukan oleh guru bahasa Indonesia saat proses belajar mengajar. Guru menyisipkan unsur-unsur bahasa Inggris seperti serpihan kata dan frasa berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Penyebab guru melakukan alih kode dan campur kode yaitu ingin menegaskan sesuatu, beralih kode membantu guru dalam menjelaskan konsep dengan lebih mudah, dan ingin menyampaikan ide/gagasan secara tepat.
PEREMPUN YANG INGIN JADI PEREMPUAN Pitaya Rahmadi
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 2 No 2 (2019): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.486 KB) | DOI: 10.33503/alfabeta.v2i2.614

Abstract

Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan adalah impian perempuan. Perempuan ialah hak. Perempuan memiliki hak untuk melakukan juga apa yang dilakukan laki-laki. Perempuan adalah sebuah kebebasan yang selalu diperjuangkan karena dianggap masih terpenjarakan. Tulisan ini adalah sebuah kajian tokoh perempuan dalam novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini. Perempuan-perempuan yang digambarkan oleh Oka Rusmini tidak hanya menjadi sebuah satir yang keras terhadap kehidupan dan sistem budaya laki-laki Bali. Dunia perempuan dalam Tarian Bumi dicitrakan sebagai sosok-sosok yang begitu kuat, gelisah, mandiri, dan pemberontak.Tulisanini juga bertujuanmenjelaskanpembelajarankarakterperempuan (LuhSekar, Telaga, dan SagraPidada) yang berjuangmelawanderasnyatekananadat yang mestidijalanidengansegalaketerbatasan gender, kasta, dan interaksimasyarakat. Perjuangantokohperempuansebagai second sex untukbertahanhidupdengansegalaeksistensimenyuarakankeinginannya. Analisiskualitatifdeskriptiinimenggunakanperspektifpsikoanalisis Sigmund Freud dan metodekarakterisasitokoh.
ANALISIS PERBEDAAN REDUPLIKASI DIALEK RAHONG DAN DIALEK KOLANG DALAM BAHASA MANGGARAI PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Fransiskus Mariano Jer; Ramdhan Mahmoed
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 3 No 1 (2020): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.883 KB) | DOI: 10.33503/alfabeta.v3i1.716

Abstract

Reduplikasi adalah perulangan suatu bentuk dasar yang menghasilkan bentuk baru, yaitu kata ulang. Dialek Rahong adalah variasi bahasa yang digunakan oleh masyarakat Rahong manggarai bagian Tengah. Dialek Kolang adalah variasi bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kolang Manggarai Barat bagian Timur. Dalam dialek Rahong disebut juga dialek murni atau biasa disebut monodialek, akan tetapi dalam dialek Kolang mempunyai perubahahan dari segi fonologi atau biasa disebut dialek SH, CS, dan GH. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik meneliti dua hal yaitu (1) Bentuk reduplikasi dialek Rahong. (2) Bentuk reduplikasi dialek Kolang. (3) Bentuk perbedaan reduplikasi dialek Rahong dan dialek Kolang. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan orang lain dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini memaparkan tentang Reduplikasi dilek Rahong dan Reduplikasi dialek Kolang yang dianalisis dengan menggunakan teori Reduplikas. Hasil dari penelitian ini adalah berupa reduplikasi fonologis dan reduplikasi sintaksis serta perbedaan reduplikasi antara reduplikasi dialek Rahong dan reduplikasi dialek Kolang baik fonologis maupun sintaksis dalam bahasa Manggarai Propinsi Nusa Tengara Timur.
Nilai Kepahlawanan Dalam Serat Kridhawasita (Kajian Filologi) Vironika Diya Andina; Sugihato Sugiharto; Imamudin Imamudin
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 3 No 1 (2020): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.123 KB) | DOI: 10.33503/alfabeta.v3i1.727

Abstract

Serat Kridhawasita diperoleh oleh penulis dari studi pustaka pada katalog Yayasan Sastra Lestari Surakarta dengan nomor katalog 1196. Serat Kridhawasita oleh pengarang disajikan dalam bentuk tembang jawa (Macapat) yang terdiri atas sembilan pupuh tembang. Nilai-nilai yang diajarkan dalam Serat Kridhawasita tuntunan bagi kehidupan manusia agar didalam menjalani kehidupan hendaknya selaras antara yang lahir dan yang batin. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendiskripsikan langkah-langkah kerja filologi dan nilai-nilai kepahlawanan yang terkandung dalam Serat Kridhawasita. Didalam penelitian ini langkah-langkah kerja filologi digunakan untuk memaparkan mengenai deskripsi naskah, transliterasi dan terjemahan teks, suntingan teks, dan analisis isi teks yang dikaji dengan menggunakan 7 indikator nilai kepahlawanan yang dikemukakan oleh Hartono Laras, yaitu : rela berkorban, ikhlas, cinta tanah air, percaya pada kemampuan diri sendiri, tanpa pamrih, pantang menyerah dan perbuatan yang didasari ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hasil analisis nilai kepahlawanan yang dilakukan pada penelitian memperoleh kesimpulan bahawa terdapat 6 indikator nilai kepahlawanan yang terdapat dalam Serat Kridhawasita yang terdapat dalam 9 pupuh tembang. Sedangkan langkah-langkah kerja filologi sesuai jika digunakan untuk mengkaji Serat Kridhawasita yang merupakan jenis naskah lama.
PENGGUNAAN KAIDAH BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA Warsiman Siman
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 3 No 1 (2020): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.297 KB) | DOI: 10.33503/alfabeta.v3i1.752

Abstract

The use of Indonesian rules in writing student thesis is very important, but in some cases errors are still found. The omission of errors that will continue to have a negative impact on the quality of thesis/scientific work of students, and can further reduce the authority of the institution. This is the basis of this research. The research method used is descriptive qualitative research. The results showed that the misuse of Indonesian rules usage in the thesis writing of the Faculty of Cultural Sciences, University of Brawijaya Malang was relatively high. Therefore, there needs to be an effort from the leadership to follow up these findings by paying attention to the lecturer’s competencies of Indonesian general subjects lecturer, both through increasing hours of study and providing courses for final semester students.
PENGUASAAN BAHASA DALAM KOMUNIKASI LISAN ANAK AUTIS DI UPT PENDIDIKAN ABK MALANG Lidia Kurnia Sari; Endang Sumarti; Azza Aulia Ramadhani
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 3 No 1 (2020): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.28 KB) | DOI: 10.33503/alfabeta.v3i1.753

Abstract

Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui jenis kata, frasa, dan kalimat yang dikuasai oleh anak-anak autis di UPT Pendidikan ABK Malang. Kata, frasa, dan kalimat yang dikuasai oleh anak-anak autis dikelompokkan berdasarkan jenis sesuai dengan ciri-cirinya. Rumusan masalah penelitian ini: penguasaan kata, frasa, dan kalimat, serta fungsi dari kata, frasa, dan kalimat yang diucapkan oleh anak-anak autis dalam komunikasinya secara lisan. Jenis kata yang diteliti adalah kata benda, kerja, sifat, dan bilangan. Jenis frasa yang diteliti adalah frasa nomina, verba, dan adjektiva. Jenis kalimat yang diteliti adalah kalimat pernyataan, pertanyaan, dan perintah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang diperoleh dari observasi, rekaman, dan dokumen kegiatan anak autis di sekolah dan luar sekolah berupa data lisan, kemudian diubah menjadi data tulisan melalui proses transkripsi. Hasil dari penelitian ini: (1) subjek penelitian lebih menguasai kata benda dengan jumlah kata yang diucapkan sebanyak 32 kata, (2) jenis frasa yang lebih dikuasai adalah frasa nomina dengan jumlah frasanya sebanyak 10 frasa, (3) jenis kalimat yang lebih dikuasai oleh subjek penelitian adalah kalimat pernyataan dengan jumlah kalimat sebanyak 24 kalimat, dan (4) fungsi bahasa yang paling dominan dalam pengucapan kata, frasa, dan kalimat adalah fungsi informatif, atau fungsi untuk memberitahukan sesuatu yang diketahuinya.

Page 3 of 10 | Total Record : 96