cover
Contact Name
Anjar Briliannita
Contact Email
abriliannita@gmail.com
Phone
+62951324309
Journal Mail Official
poltekkes_sorong@yahoo.co.id
Editorial Address
Jalan Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Kota Sorong
Location
Kota sorong,
Papua barat
INDONESIA
Nursing Arts
ISSN : 19786298     EISSN : 2686133X     DOI : 10.36741/jna
Core Subject : Health, Engineering,
Scientific articles in the Nursing field including: Medical Surgical Nursing, Emergency Nursing, Pediatric Nursing, Community Nursing, Geriatric Nursing, Mental Nursing, Disaster Management, Perioperatif Nursing, Ethic of Nursing, Family Nursing, Communication in Nursing, Complementary Therapy in Nursing. Scientific articles in the Midwifery field including: Pregnancy, Labor, New Born Baby, Teenager, Family Planning, Climacterium, Community Midwifery, Health Promotion in Midwifery, Complementer Therapy in Midwifery. Scientific Journal of Nutrition is a journal that contain the results of health research in the field of Nutrition involving clinical nutrition, society nutrition and food service including evaluation prgoram or society health intervention, healthcare including infection disease control, health promotion and disease prevention.
Articles 84 Documents
Efektivitas Penerapan Model Family Centered Nursing Terhadap Tingkat Kemandirian Keluarga Dalam Penanganan Malaria Pada Anak Di Wiliayah Kerja Puskesmas Sanggeng Manokwari Ivonne Junita Fabanjo; Maria Loihala
Nursing Arts Vol 11 No 1 (2017): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.81 KB) | DOI: 10.36741/jna.v11i1.12

Abstract

Berdasarkan hasil survei riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 Papua, Papua Barat dan Nusa tenggara timurmerupakan 3 provinsi dengan insiden malaria tertinggi. Salah satu konsep pemberdayaan keluarga yang sesuai dengan teori dan konsepkeperawatan yang dapat diterapkan pada keluarga adalah Family Centered Nursing. Penerapan model Family Centered Nursing inikhususnya pada anak dengan Malaria bertujuan untuk melihat kemandirian keluarga dalam penganan anak dengan malaria, melakukanpendidikan kesehatan pada keluarga, melakukan pembinaan bagi keluarga sehingga keluarga mampu mengatasi masalah kesehatannyakhususnya dalam penaganan malaria.Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas dari penerapan model Family Centered Nursing terhadap terhadapKemandirian keluarga dalam penanganan malaria pada Anak di wiliayah kerja Puskesmas Sanggeng Manokwari.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperimen dengan Pre-Post test Without control Group yang mencariefektifitas atau pengaruh antar variabel dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Orang tua yang membawaanaknya ke Puskesmas Sanggeng yang terdiagnosis malaria tersiana berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium mulai bulan Oktobers/d November 2017. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 responden. Instrument penelitian menggunakan kuisioner. Tehnikpengumpulan data yaitu data primer dan sekunder. Analisa Data secara analisa univariat dan bivariat. Data diolah dengan menggunakanProgram SPSS versi 19.Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rerata pengetahuan sebelum dan sesudah penerapan Model Family CenteredNursing mengalami peningkatan sebesar 22,4 dan tingkat kemandirian keluarga mengalami peningkatan sebesar 0,88. Hasil analisis lebihlanjut didapatkan nilai p-Value 0,000 yang berarti adaperbedaan yang signifikan. Skor rata-rata pengetahuan dan tingkat kemandiriankeluarga sebelum dan sesudah diberikan informasi.Kesimpulan bahwa dari hasil penelitian yaitu responden dalam penelitian ini adalah ibu dengan usia antara 24 sampai 46tahun. Responden mempunyai tingkat pendidikan paling banyak dengan tingkat pendidikan SMA dan paling terendah dengan pendidikanSD, dan sebagian besar dari suku Papua, skor pengetahuan keluarga lebih rendah sebelum penerapan model bila dibandingkan dengansetelah penerapan model, tingkat kemandirian keluarga lebih rendah sebelum penerapan model bila dibandingkan setelah penerapanmodel, dan ada peningkatan yang signifikan skor pengetahuan dan tingkat kemandirian keluarga sebelum dan setelah penerapan model.
Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan Pada Pasien Yang Dirawat Di Ruangan Intensif Care Unit (Icu) Rsud Sele Be Solu Kota Sorong Tahun 2017 I Wayan Badra; Ni Luh Gede Susantie
Nursing Arts Vol 11 No 1 (2017): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.874 KB) | DOI: 10.36741/jna.v11i1.15

Abstract

Keluarga yang dirawat diruangan intensif dapat menjadi penyebab kecemasan dan berdampak pada kesehatan.Kecemasan dapat mempengaruhi fungsi beberapa sistem dan proses dalam tubuh, termasuk sistem imun, kardiovaskuler danreproduksi, serta pencernaan dan metabolisme bahan makanan. Mereka yang mengalami stres akan meliputi gangguan sepertigangguan pada sismtem pencernaan, sakit kepala, kerusakan pada kulit, hipertensi, ancietas dan depresi ( Crowin, 2009). Darihasil wawancara yang dilakukan peneliti di ruang intensif RSUD Sele Be Solo Kota Sorong pada tanggal ; 11 Juni 2017didapatkan hasil dari ; 5 orang keluarga pasien yang di rawat di ruang perawatan intensif ada 4(80%) orang keluarga yangmengalami kecemasan dan dari 4(80%) yang mengalami kecemasan terdapat 1(25%) orang keluarga yang mengarah ke kopingadaktif dan 3(75%).orang lainnya mengarah ke koping maladaktif.Dari data Rekam Medis yang terdapat di Rumah Sakit UmumDaerah Sele Be Solo tahun 2017 (sejak Januari- Mei 2017) jumlah pasien yang dirawat di ruangan intensif sebanyak : 109 pasiendengan rata-rata per bulan sebanyak 25 pasien yang terdiri dari 28.(25.69 %) keluar dengan hidup, pindah ke ruangan perawatansebanyak ; 41 (37.61 %), dan meninggal sebanyak 40 (36.70 %) . Rekam Medik RSUD Sele Be Solo 2017. Tujuan penelitianuntuk mengetahui tingkat kecemasan keluarga terhadap pelayanan keperawatan pada pasien yang dirawat di ruangan intensif diRSUD Sele Be Solo Kota Sorong. Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan adalah descriptive corelational yaitu penelitianyang bertujuan untuk menganalisis hubungan korelasi antar variabel dalam penelitian. Analisis univariat yang dilakukan terhadaptiap variabel untuk menggambarkan variable bebas, disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Analisis untuk mencarihubungan antara variabel bebas dan variable terikat dengan menggunakan uji statistik Regressi Linier dengan teknikpengambilan sampel yang akan digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian bahwa tingkat kecemasan keluargaterhadap pelayanan keperawatan pada pasien yang dirawat di ruangan intensif di RSUD Sele Be Solo Kota Sorong mengalamikecemasan ringan dengan jumlah 34 (82,9%), faktor yang paling dominan terhadap tingkat kecemasan keluarga yang dirawat diruangan Intensif Care Unit RSUD Sele Be Solo Kota Sorong adalah usia (positif) , dan adanya hubungan antara faktor-faktoryang mempengaruhi tingkat kecemasan keluarga terhadap pelayanan keperawatan pada pasien yang dirawat di ruangan intensifdi RSUD Sele Be Solo Kota Sorong berkorelasi negatif.
FAKTOR RESIKO KEJADIAN KUSTA PADA ANAK USIA 5 – 14 TAHUN DI KOTA SORONG PAPUA BARAT Yehud Maryen; Jansen Parlaungan
Nursing Arts Vol 11 No 1 (2017): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.175 KB) | DOI: 10.36741/jna.v11i1.19

Abstract

Kusta adalah salah satu penyakit menular yang masih merupakan masalah nasional kesehatan masyarakat, dimana beberapa daerah di Indonesia prevalensi rate masih tinggi dan permasalahan yang ditimbulkan sangat komplek. Angka proporsi anak usia kurang dari 14 tahun yang menderita kusta merupakan salah satu indikator keberhasilan program pemberantasan kusta, di mana angka ini dapat digunakan untuk melihat keadaan penularan saat ini dan memperkirakan kebutuhan obat. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor yang berisiko dengan kejadian kusta pada anak usia 5 – 14 tahun di Kota Sorong Provinsi Papua Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berisiko dengan kejadian kusta pada anak usia 5 – 14 tahun di Kota Sorong Provinsi Papua Barat. Populasi dalam penelitian ini Populasi penelitian ini terdiri dari populasi aktual dan populasi target atau sasaran. Populasi aktual adalah seluruh penderita kusta yang telah atau sedang menjalani pengobatan kusta sekurang-kurangnya 12 bulan dan tercatat di Dinas Kesehatan Kota Sorong pada periode Januari sampai Desember 2016. Sampel pada penelitian ini berjumlah 54 responden. Instrument penelitian menggunakan kuisioner. Tehnik pengumpulan data yaitu data primer dan sekunder. Analisa Data secara analisa univariat dan bivariat. Data diolah dengan menggunakan Program SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil uji chi-square diperoleh nilai p (1,000) > sig (0,05) sehingga Ho diterima. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 1,176 (> 1 = bersifat resiko) hal ini berarti bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki memiliki resiko 1,176 kali untuk terkena penyakit kusta dibandingkan dengan responden berjenis kelamin perempuan. Hasil uji chi-square diperoleh nilai p (0,788) > sig (0,05) sehingga Ho diterima. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 1,375 (> 1 = bersifat resiko) hal ini berarti bahwa responden dengan umur 5-9 tahun memiliki resiko 1,375 kali untuk terkena penyakit kusta dibandingkan dengan responden umur 10-14 tahun. Hasil uji chi-square diperoleh nilai p (0,569) > sig (0,05) sehingga Ho diterima. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan orang tua dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 1,633 (> 1 = bersifat resiko) hal ini berarti bahwa responden dengan pendidikan orang tua SD,SMP memiliki resiko 1,633 kali untuk terkena penyakit kusta dibandingkan dengan responden dengan pendidikan orang tua SMA,PT. Hasil uji chi-square diperoleh nilai p (0,000) < sig (0,05) sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa ada hubungan antara ekonomi orang tua dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 13,600 (> 1 = bersifat resiko) hal ini berarti bahwa responden dengan status ekonomi orang tua < UMP Sorong memiliki resiko 13,600 kali untuk terkena penyakit kusta dibandingkan dengan responden dengan status ekonomi orang tua ≥ UMP Sorong. Hasil uji chi-square diperoleh nilai p (0,766) > sig (0,05) sehingga Ho diterima. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan orang tua dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 0,700 (< 1 = bersifat protektif) hal ini berarti pekerjaan orang tua tidak terlalu beresiko dengan kejadian kusta. Hasil uji chi-square diperoleh nilai p (0,136) > sig (0,05) sehingga Ho diterima. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara personal hygene dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 3,025 (> 1 = bersifat resiko) hal ini berarti bahwa responden dengan personal hygiene buruk memiliki resiko 3,025 kali untuk terkena penyakit kusta dibandingkan dengan responden dengan personal hygiene baik. Hasil uji chi-square diperoleh nilai p (0,000) < sig (0,05) sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa ada hubungan antara ada riwayat kontak dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 35,714 (> 1 = bersifat resiko) hal ini berarti bahwa responden dengan ada riwayat kontak serumah memiliki resiko 35,714 kali untuk terkena penyakit kusta dibandingkan dengan responden dengan tidak ada riwayat kontak serumah. Kesimpulan bahwa ada resiko antara ekonomi orang tua dan ada riwayat kontak serumah dengan kejadian kusta diwilayah kota sorong pada anak umur 5 – 14 tahun, dan tidak ada resiko antara jenis kelamin, umur, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, personal hygene dengan kejadian kusta diwilayah kota sorong pada anak umur 5 – 14 tahun
Pengaruh Alat Pelindung Diri terhadap Keamanan Pekerja Pegawai PT Raja Ampat Chaning Sorong tahun 2017 I Made Raka; Bambang Suparno
Nursing Arts Vol 11 No 1 (2017): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.7 KB) | DOI: 10.36741/jna.v11i1.34

Abstract

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan tahap akhir dari pengendalian kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.Meskipun demikian, penggunaan alat pelindung diri akan menjadi penting apabila pengendalian secara teknis dan administratif telahdilakukan secara maksimal namun potensi risiko masih tergolong tinggi. Pada kenyataannya masih banyak juga pekerja yang tidakmenggunakannya, walaupun telah diketahui besarnya manfaat alat ini dan perusahaan sudah menyediakan alat pelindung diri. Haltersebut disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhi perilaku pekerja sehingga tidak menggunakan alat pelindung diritersebut.Kecelakaan merupakan hal yang tidak diinginkan dan tidak dapat diketahui kapan terjadinya, namun dapat diantisipasi Angkakecelakaan kerja berdasarkan laporan International Labour Organization (ILO) tahun 2010, di seluruh dunia terjadi lebih dari 337 jutakecelakaan dalam pekerjaan per tahun. Setiap hari,6.300 orang meninggal karena kecelakaan kerja atau penyakit yang berkaitan denganpekerjaan.Tujuan Penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja pada metode demonstrasiterhadap penggunaan alat pelindung diri (APD) pada perusahan PT Citra Rajaampat Canning Kota Sorong.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Rancangan Quasi Eksperimen dengan Teknik one Group pre dan Postes studyyang dengan menggunakan satu kelompok responden dilakukan observasi sebelum diberi intervensi (Pendidikan tentang APD) dan diobservasi Pemahamannya tentang APD setelah dilakukan intervensi. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai PT.Citra RajaampatCanning Kota Sorong.Sampel pada penelitian ini berjumlah 45 repsonden. Instrument penelitian menggunakan kuisioner. Tehnikpengumpulan data yaitu data primer dan sekunder. Analisa Data secara analisa univariat dan bivariat. Data diolah dengan menggunakanProgram SPSS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan uji statistic menurut Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh Nilai Z -3.984ªdan dengan nilai significan α 0,05 dan nilai P = 0.0000 yang diinterpretasi bahwa Pendidikan tentang APD (Alat Pelindung Diri ) yangdiberikan, ada pengaruh terhadap tingkat Pengetahuan responden di PT Citra Raja Ampat Canning Kota Sorong.Kesimpulan bahwa dari hasil penelitian yaitu : PT. Citra Raja Ampat adalah perusahan yang bergerak dalam usahapengalengan ikan. Fasilitas bangunan dan penunjang serta peraltan untuk proses produksi sudah sangat bagus untuk memperlancarproses produksi, ada pengaruh pendidikan secara signifikan terhadap demonstrasi pendidikan dalam penggunaan APD pada KaryawanPT Citra Raja Ampat Canning Sorong tahun 2017, sebagian besar tingkat pendidikan pada Karyawan PT Citra Raja Ampat CanningSorong adalah SMA sederajat dan mayoritas tenaga kerjanya berejenis kelamin perempuan.
STUDI FENOMENOLOGI: SELF MANAGEMENT ACTIVITY DAILY LIVING, EFISIENSI, INTERAKSI SOSIAL DAN KEPUASAN LANSIA DI PERSEKUTUAN LANSIA JEMAAT GPI DIASPORA SORONG PAPUA BARAT Elisabeth Samaran; Panel Situmorang
Nursing Arts Vol 11 No 1 (2017): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.724 KB) | DOI: 10.36741/jna.v11i1.36

Abstract

ABSTRAKProses menua merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat dihindari dalam fase kehidupan. Lanjut usia adalah orangyang sistem-sistem biologisnya mengalami perubahan struktur dan fungsi dikarenakan usianya yang sudah lanjut. Perubahan ini dapatberlangsung mulus sehingga tidak menimbulkan ketidakmampuan atau dapat terjadi sangat nyata dan berakibat ketidakmampuan total.Semakin lanjut usia seseorang, maka akan mengalami kemunduran terutama di bidang kemampuan fisik, yang dapat mengakibatkanpenurunan peranan peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan timbulnya gangguan di dalam mencukupi kebutuhan hidupnya sehinggadapat meningkatkan bantuan orang lain. Lanjut usia yang tetap aktif baik secara fisik, mental ataupun sosial akan memiliki kepuasanyang tinggi dalam hidup.Tujuan Penelitian adalah untuk untuk mengeksplorasi pengalaman lansia dalam mengelola kebutuhan sehari-hari yang efisien,interaksi dengan orang lain demi mencapai kepuasan dalam hidup.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang disajikan secara deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Sampel padapenelitian ini berjumlah 10 repsonden. Instrument penelitian menggunakan kuisioner yaitu wawancara mendalam. Tehnik pengumpulandata yaitu data primer dan sekunder.Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia dalam kegiatan aktivitas sehari-hari lansia setiap harinya dapat dilakukan sendiri,lansia mampu mengerjakan kebutuhan sehari harinya dengan baik, di waktu senggang banyak kegiatan positif yang dapat respondenkerjakan, dan lansia mampu mengerjakan kebutuhan sehari harinya dengan baik.Kesimpulan bahwa dari hasil penelitian yaitu Kegiatan aktivitas sehari-hari lansia setiap harinya dapat dilakukan sendiri,begitu juga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kunjungan ke keluarga, tidak ditemukan kendala dan lansia mampu melakukandengan baik, secara umum dalam efisiensi melaksanakan pemenuhan kebutuhan sehari – hari yang dilakukan oleh lansia yang ada di GPIDiaspora Sorong semuanya berjalan secara efisien dimana lansia mampu mengerjakan kebutuhan sehari harinya dengan baik, dalamberinteraksi sosial, di waktu senggang banyak kegiatan positif yang dapat mereka kerjakan, juga sering berinteraksi dengan tetangga,namun, dalam hal mengunjungi keluarga, informan mengatakan sering dikunjungi oleh keluarga mereka, dalam hal ini adalah anakmereka yang beda rumah. Informan sering mengikuti kegiatan gereja, namun jika merasa tidak enak badan / sakit, informan tidakmengikuti kegiatan tersebut. Informan mengatakan bahwa tidak ada kendala dalam pemenuhan kebutuhan aktifitas sehari – hari,terutama dalam hal materi, secara umum informan lansia yang ada di GPI Diaspora Sorong semuanya merasa puas dalam hidup danselalu bersyukur. Lansia mampu mengerjakan kebutuhan sehari harinya dengan baik.Kata Kunci : Self Management Activity Daily Living, Efisiensi, Interaksi Sosial, Kepuasan LansiaDaftar Pustaka : 2000 – 2013ABSTRACTThe aging process is a natural and unavoidable condition in the life phase. The elderly are people whose biological systemsundergo structural changes and functions due to their advanced age. This change can take place smoothly so as not to causeincompetence or can occur very real and result in total disability. Increasingly one's age, it will decline especially in the field of physicalability, which can lead to decreased role of social role. This results in the occurrence of disruptions in the sufficient needs of life so as toincrease the help of others. Elderly who remain active both physically, mentally or socially will have a high satisfaction in life.The purpose of the study is to explore the elderly experience in managing the daily needs of an efficient, interaction withothers in order to achieve satisfaction in life.This research uses qualitative method which presented descriptively with phenomenology approach. The sample in thisstudy amounted to 10 repsonden. The research instrument uses questionnaires that is in-depth interview. Data collection techniques areprimary and secondary data.The results showed that the elderly in everyday activities of elderly every day can be done alone, elderly able to do theirdaily needs well, in the leisure time many positive activities that can respondents do, and elderly able to do their daily needs well.Conclusion that from the research result that activity of daily activity of elderly every day can be done by themselves, soalso in fulfilling daily need and visit to family, not found obstacle and elderly able to do well, in general in efficiency fulfillment of dailyneeds fulfillment - day conducted by elderly in GPI Diaspora Sorong all run efficiently where elderly able to do their daily needs well, insocial interaction, in leisure time many positive activities they can do, also often interact with neighbors, but, in terms of visiting family,informants said frequent visits by their families, in this case their different children's homes. Informants often follow church activities,but if they feel unwell, the informant does not follow the activity. Informants said that there are no obstacles in meeting the needs ofdaily activities, especially in terms of materials, in general the elderly informants who are in GPI Diaspora Sorong all feel satisfied in lifeand always grateful. Elderly able to do their daily needs well.Keywords: Self Management Activity Daily Living, Efficiency, Social Interaction, Elderly SatisfactionBibliography: 2000 - 2013
EFEKTIFITAS PENDAMPINGAN PENGAWAS MINUM OBAT TERHADAP KETAATAN MINUM OBAT KLIEN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS WOSI MANOKWARI 2017 Oktoviandi Sawasemariay; Yayuk Nuryanti
Nursing Arts Vol 11 No 1 (2017): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.06 KB) | DOI: 10.36741/jna.v11i1.37

Abstract

ABSTRAKLatarbelakang : TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis, umumnya menyerang paru-paru danmembutuhkan waktu pengobatan minimal enambulan. Pencapaian kesembuhan klien TB membutuhkan ketaatan minum obat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Pendampingan Pengawas Minum Obat (PMO) Terhadap Ketaatan MinumObat Klien Tuberkulosis di Puskesmas Wosi Kabupaten Manokwari. Jenis penelitian quasi ekperimen dengan metodepengambilan sampel probability sampling secara simple random sampling. Sample 44 klien TB dibagi menjadi dua kelompok:intervensi dengan pendampingan PMO 22 responden dan kontrol 22 responden. Hasil penelitian sebagian besar karakteristikresponden berjenis kelamin perempuan (50%), usia 17-25 (27,2%), 26-35 (27,2%), pendidikan SMA-PT (50,0%), lamamenderita TB 4-6 (50,0%), klasifikasi TB baru (86,3%), waktu minum obat taat 20 responden (91,0%), jenis obat taat 22responden (100%), dosis obat 22 responden (100%), program 22 responden (100%). Hasil uji chi quere didapatkanpendampaingan PMO berpengaruh terhadap ketaatan minum obat berdasarkan waktu dengan nilai (p=0,000;<0,05), sedangkanjenis obat, dosis obat dan program tidak berpengaruh dengan nilai (p=0,312;>0,05). Penelitian ini merokomendasikan perlu dibentuknya PMO di setiap keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan TB sehingga mencegah lalai dalam waktu minumobat yang mengindikasikan gagal minum obat.Kata kunci :Tuberkulosis, PMO, KetaatanDaftar Pustaka : 2007 - 2015ABSTRACTOktoviandi Sawasemariay, Yayuk NuryantiPoltekkes Kemenkes SorongBackground: TB is a disease caused by Mycobacterium tuberculosis, commonly affects the lungs and requires at least six weeksof treatment. Achieving TB clients' recovery requires medication adherence. This study aims to determine the effectiveness ofDrug Supervisory Supervision (PMO) Against Drug Obedience Drugs Tuberculosis Client in Puskesmas Wosi Manokwari. Typeof quasi experimental research with sampling probability sampling method by simple random sampling. Sample 44 TB clientswere divided into two groups: intervention with PMO assistance 22 respondents and control 22 respondents. The results of thestudy were mostly female (50%), age 17-25 (27.2%), 26-35 (27.2%), SMA-PT (50.0%), long duration of TB 4 -6 (50.0%), newtuberculosis classification (86.3%), medication time of 20 respondents (91.0%), medication type 22 respondents (100%), drugdose 22 respondents (100%) , program 22 respondents (100%). The result of chi quere test was found that PMO placement hadan effect on the medication adherence based on time with value (p = 0.000, <0,05), while drug type, drug dose and program didnot affect value (p = 0,312;> 0,05). This study recommends that it be necessary to form PMOs in every family that has familymembers with TB so as to prevent negligence in taking medication that indicates a failure to take medication.Keywords: Tuberculosis, PMO, ObedienceBibliography: 2007 – 2015
Deskripsi Perilaku Safe Sex Laki-Laki Homoseksual (Gay) di Kota Sorong Norma Norma; Daud Rumangun
Nursing Arts Vol 11 No 1 (2017): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.992 KB) | DOI: 10.36741/jna.v11i1.38

Abstract

Description of the safe sex behavior of Gay Men in the city of Sorong. This study aims to describe the safe sex behavior of homosexual men (Gay) in Sorong City. This type of research is descriptive research, the number of samples is 30 respondents. The results showed the highest age group was 17-25 as many as 14 (46.7%), the highest occupation was private as many as 16 (53.3%), the highest education was high school, as many as 17 (56.7%). Safe sex behavior was 8 (26.7%) who did not change partners, 2 (6.7%) who did not have Oral Sex, 11 (36,%), 11 (36%) who used condoms. This study suggests the need for health education about safe sex to avoid the risk of HIV / AIDS transmission and the risk of other diseases in gay couples.Keywords: Safe Sex, Couples Change, Oral Sex and CondomsAbstrak: Deskripsi Perilaku safe Sex Laki-Laki Homoseksual (Gay) di Kota Sorong. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku safe sex laki-laki homoseksual (Gay) di Kota Sorong. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif, jumlah sampel sebanyak 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan kelompok umur yang tertinggi adalah 17-25 sebanyak 14 (46,7 %), pekerjaan tertinggi adalah Swasta sebanyak 16 (53,3 %), pendidikan yang tertinggi adalah SMA, sebanyak 17 (56,7 %). Perilaku Safe Sex adalah 8 (26,7%) yang tidak berganti-ganti pasangan, 2 (6,7%) yang tidak melakukan Oral Sex, 11 (36, %), 11 (36 %) yang menggunakan kondom. Penelitian ini menyarankan Perlunya pendidikan kesehatan tentang safe sex untuk menghindari risiko penularan HIV/AIDS dan risiko penyakit lainnya pada pasangan gay.Kata kunci : Safe Sex, Ganti-ganti pasangan, Oral Sex dan Kondom
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Safe Sex Terhadap Perilaku Sex Sehat Pada Laki-Laki Homoseksual (Gay) Di Kota Sorong Norma Norma; Daud Rumangun
Nursing Arts Vol 11 No 2 (2017): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.914 KB) | DOI: 10.36741/jna.v11i2.40

Abstract

Abstrak: Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Safe Sex Terhadap Perilaku Sex Sehat Pada Laki-Laki Homoseksual (Gay) Di Kota Sorong. Isu safe sex mulai marak pada tahun 1980-an saat wabah AIDS mulai menyebar diberbagai belahan dunia. HIV/AIDS adalah salah satu penyakit paling berbahaya, sangat mudah ditularkan melalui transfusi darah atau hubungan badan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang safe sex terhadap perilaku sex sehat dalam kaitannya dengan HIV/AIDS pada laki-laki homoseksual (gay) di Kota Sorong. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental). Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre test-post test design, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku berganti-ganti pasangan pada laki-laki homoseksual (Gay) di Kota Sorong, dengan signifikan 0,001 < 0,05. Tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku oral sex pada laki-laki homoseksual (Gay) di Kota Sorong, dengan nilai signifikan 0,326 > 0,05., dan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku penggunaan kondom pada laki-laki homoseksual (Gay) di Kota Sorong, dengan nilai signifikan 0 < 0,05. Penelitian ini menyarankan perlunya media atau sarana yang positif untuk meningkatkan kesadaran gay tentang perilaku sex sehat.
PENGARUH PSIKOEDUKASI KELUARGA TERHADAP KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA DI KOTA SORONG Butet Agustarika; I Made Raka
Nursing Arts Vol 11 No 2 (2017): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.496 KB) | DOI: 10.36741/jna.v11i2.42

Abstract

Pengaruh Psikoedukasi Keluarga Terhadap Kemampuan Keluarga Dalam Merawat AnggotaKeluarga Dengan Skizofrenia. Di Kota Sorong Tahun 2016. Undang Undang Nomor: 36 tahun 2009tentang Kesehatan Pasal 144 ayat (1) menyatakan bahwa Upaya kesehatan jiwa ditujukan untukmenjamin setiap orang dapat menikmati kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan,dan gangguan lain yang dapat mengganggu kesehatan jiwa. Prevalensi gangguan mental emosional padaanggota keluarga di atas usia 15 tahun 140 per 1000 di Provinsi Papua Barat sebesar 13,2% (SKRT 1995).Sedangkan prevalensi Gangguan Mental Emosional di Sorong sebesar 7,1% ( Riset Kesehatan Dasar,2008). Meningkatnya prevalensi gangguan jiwa di dunia, di Indonesia bahkan di Wilayah SorongRayatidak dapat dibendung seiring dengan meningkatnya tuntutan hidup di masyarakat dalam era globalisasidan terjadinya krisis multi dimensi. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui PengaruhPsikoedukasi keluarga Terhadap Kemampuan Keluarga dalam Merawat Anggota Keluarga denganSkizofrenia di Kota dan Kabupaten Sorong tahun 2016. Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini, dapatmemperluas dan memperkaya pandangan ilmiah khususnya menyangkut psikoedukasi keluarga agardapat memberikan kontribusi yang terbaik dalam merawat anggota keluarga yang mengalami Skizofrenia.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Quasi experimental pre-post test withcontrol group” dengan intervensi Psikoedukasi Keluarga. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah totalpopulasi yaitu seluruh pasien yang mengalami gangguan jiwa sebagai kelompok intervensi, yaitu 32responden. Analisis yang digunakan adalah Mann Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwaAda peningkatan yang bermakna antara kemampuan keluarga merawat anggota keluarganya yang8mengalami Schizofrenia sebelum mendapatkan terapi Psikoedukasi Keluargadan setelah mendapatkanterapi Psikoedukasi Keluarga di Kota dan Kabupaten Sorong (p value 0,000, yaitu kurang dari 0,005)
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWI JURUSAN D III KEBIDANAN TINGKAT II POLTEKKES KEMENKES SORONG TAHUN 2014 Anjar Briliannita; Adriana Pagayang
Nursing Arts Vol 11 No 2 (2017): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.772 KB) | DOI: 10.36741/jna.v11i2.58

Abstract

ABSTRAK Status gizi mempengaruhi tingkat kecerdasan dan kemampuan dalam menangkap pelajaran di sekolah, seseorang memiliki status gizi baik akan mempunyai daya tangkap yang lebih baik, sebaliknya jika memiliki status gizi kurang atau lebih akan berdampak pada kecerdasan sehingga kurang optimal dalam menangkap pelajaran di sekolah dan prestasi belajar menjadi kurang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan IPK Mahasiswi DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong Tahun 2014. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik yaitu penelitian yang dilakukan untuk menghubungkan antara variabel independent dan variabel dependent dengan pendekatan “cross sectional” yaitu penelitian pada beberapa populasi yang diamati pada waktu yang sama. Jumlah populasi sebanyak 106 dan sampel yang didapatkan sebanyak 71. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling. Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh nilai x2 hitung (3,922) < x2 tabel (5,991) yang berarti tidak adanya hubungan antara status gizi dengan IPK mahasiswi DIII kebidanan tingkat II Poltekkes Kemenkes Sorong. Hal ini dikarenakan faktor aktivitas yang terlalu padat sehingga berpengaruh terhadap konsentrasi belajar dan kurang aktifnya mengikuti proses perkuliahan sehingga mata kuliah sebagian besar tertinggal. Disarankan kepada responden lebih meningkatkan status gizinya. Kata Kunci : Status Gizi, Indeks Prestasi Kumulatif