cover
Contact Name
Anastasia Cinthya Gani
Contact Email
anastasiag@fsrd.untar.ac.id
Phone
+6221-5663125
Journal Mail Official
jurnalvisual@fsrd.untar.ac.id
Editorial Address
Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara Blok K Lt.4-5 Kampus I Jl. Letjen. S. Parman No.1 Jakarta 11440
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Visual
Jurnal Visual berperan sebagai media yang menampilkan berbagai pemikiran sivitas akademika dan peneliti tentang hal-hal yang memiliki konteks dan relevansi dengan bidang seni rupa dan desain, sekaligus sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan kebudayaan pada umumnya, sehingga diharapkan dapat menunjang pengembangan keilmuan seni rupa dan desain.
Articles 77 Documents
Perbandingan Metode Kreatif: Mind Mapping, Morfologi dan Moodboard Trihadi Wahyudi; Kurnia Setiawan
VISUAL Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v13i1.8017

Abstract

Mata kuliah Desain Komunikasi Visual dua (DKV II) memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada mahasiswa untuk mampru merancang identitas visual/ branding suatu produk/ lembaga/ ide/ gagasan. Melalui penelitian ini ingin diketahui bagaimana proses eksplorasi kreatif yang sesuai dengan mahasiswa peserta mata kuliah. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Tarumanagara Program Studi DKV, mata kuliah DKV II semester ganjil 2018/ 2019. Subyek penelitian adalah purposive sampling, mahasiswa yang memperoleh nilai tertinggi. Obyek penelitian adalah hasil Ujian Akhir Semester (UAS) Penelitian difokuskan pada proses kreatif yang dilakukan berkenaan dengan penggalian ide dan gagasan mahasiswa dalam merancang identitas visual. Metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa mahasiswa DKV II mampu mengingat dan menerapkan beberapa metode kreatif yang diajarkan yaitu: moodboard, mindmap, morfologi. Metode yang paling dianggap tepat bagi mareka untuk mencari ide adalah mindmap. Kata kunci: Moodboard; Mind map; Morfologi
Proses Kreatif Peserta Pameran Seni Rupa Tjergam Taroeng di Galeri Nasional Jakarta Kurnia Setiawan
VISUAL Vol 13, No 2 (2018)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v13i2.8712

Abstract

Perancangan Interior Museum Wayang di Jakarta, Jl. Jendral Gatot Subroto, Kavling 18, Jakarta Joelene Tanmin; Dwi Sulistyawati; Anastasia Cinthya Gani
VISUAL Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v14i1.9607

Abstract

PENANAMAN NILAI – NILAI PANCASILA BAGI GENERASI MUDA TIONGHOA Kurnia Setiawan; Ninawati Lihardja; Meiske Yunithree
VISUAL Vol 15, No 2 (2020)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v15i2.11094

Abstract

Pancasila berperan sebagai pemersatu bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaan dan merupakan dasar negara hasil konsensus para pendiri bangsa. Meskipun demikian, sejak dahulu sampai sekarang pernah terjadi berbagai pergolakan yang ingin menggantikan Pancasila sebagai dasar negara. Hal ini semakin mengkhawatirkan pada masa sekarang dengan semakin menguatnya politik identitas dan intoleransi di masyarakat demi kepentingan kekuasaan. Sejak reformasi 98 ada kebebasan dan kebangkitan kesadaran politik bagi etnis Tionghoa. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana penanaman nilai – nilai Pancasila bagi orang muda Tionghoa melalui kegiatan lokakarya kebangsaan “API PANCASILA” dengan menggunakan pendekatan experiential learning. Penelitian akan merekam proses lokakarya yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Penelitian bersifat deskriptif kualitatif, menggunakan metode observasi dan wawancara. Pendekatan experiential learning yang diterapkan memberikan kesempatan peserta untuk aktif berpartisipasi aktif selama acara. Melalui beragama aktivitas suasana lokakarya menjadi hidup dan menumbuhkan antusiasme peserta. Semua peserta mengakui ppentingnya ideology Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Adapun ketika mereka melalukan eksposure (observasi dan wawancara) dengan berbagai kelompok masyarakat di Jakarta, ternyata ada perbedaan dalam tingkat pemahaman mereka tentang Pancasila.Keyword: Pancasila, experiential learning, generasi muda Tionghoa
Motif pada Seni Keramik Mambong Siti Mariam Mat Noor
VISUAL Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v16i1.12076

Abstract

Perbandingan antara gerabah kuno yang ada di museum Kelantan dengan gerabah kontemporer saat ini perlu dilakukan untuk membedakan atau membedakan perkembangan pola ragam hias pada produk gerabah. Sebanyak 6 pembuat keramik tradisional, 5 dosen keramik, 2 kurator museum, dan seorang direktur kerajinan diwawancarai secara tidak terstruktur. Gerabah Mambong ada 7 jenis di masa lalu, yaitu periuk, periuk tanah, periuk kukus, kendi, guri, geluk, dan wadah pengasapan. Gerabah Mambong kini hanya memiliki 5 jenis yang masih aktif diproduksi. Guri dan geluk tidak diproduksi saat ini. Gerabah lama lebih rapi dan memiliki variasi desain serta lebih tahan lama dibandingkan dengan produk baru. Gerabah lama memiliki 39 jenis motif, sedangkan gerabah baru dikurangi 27 motif yang tidak dibuat sehingga hanya tersisa 15 jenis motif.  Ada juga motif yang masih dibuat sama antara gerabah lama dan gerabah baru yaitu 12 jenis motif dan hanya 3 jenis motif baru yang dibuat pada gerabah ini.
Penerapan Gaya Ekletik Bertema Energy of Java Pada Perancangan Interior Hotel Grand Tjokro Jakarta Jennifer Tendean; Adi Ismanto; Aing R. Nayadilaga
VISUAL Vol 16, No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v16i2.17308

Abstract

Energy merupakan kata lain dari cakra, atau dalam Bahasa jawa  disebut Tjokro yang mendasari konsep pada  perancangan hotel ini. Sehingga menghadirkan suasana energi Jawa dalam hotel. Dengan gaya Ektletik, yaitu menggabungkan 2 gaya yaitu Tradisional dan Modern ke dalam hotel. Sehingga meggabungkan antara Energi tradisional Jawa dengan hospitality inilah yang dilakukan Grand Tjorko Jakarta. Sebagai hotel bisnis di tengah kota, Hotel Grand Tjokto Jakarta menjadi wadah bagi para pebisnis untuk mendukung kegiatan bisnis mereka dan menawarkan fasilitas MICE yang baik , juga tidak lupa akan fungsi utama sebagai tempat penginapan. Desain interior mempunyai peranan penting dalam menciptakan suasana yang menarik dengan memperhatikan kebutuhan fasilitas ruang melalui analisis aktivitas pengunjung dan juga pengelola. Dengan menganalisa beberapa aspek dapat di ambil konsep “Energy of Java”  dengan menghadirkan nuansa tradisional Jawa, berfokus pada kota Jogja sebagai asal pendirian cabang pertama Hotel Grand Tjokro, yang dipadukan dengan gaya modern sebagai citra dari city hotel yang mengasilkan suasana yang hangat dan juga elegan. Kata kunci: Hotel, Energy, Ekletik, Hotel, Java, Modern, Traditional.
Penerapan Gaya Indis pada Perancangan Interior Lounge & Bar The Hermitage, A Tribute Portfolio Hotel, Jakarta Irvani Anwar; Stephanus Dwiyanto; Sri Sulistyo Purnomo
VISUAL Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v17i1.17396

Abstract

Abstrak - Pada masa penjajahan Belanda, Indonesia mendapat Pengaruh Occidental(Barat) banyak diterapkan pada berbagi segi kehidupan termasuk dalam tata kota dan bangunan. Bangunan – bangunan tersebut adalah salah satu bukti jejak kolonialisme Belanda pada masa lampau. Banyak bangunan – bangunan tersebut yang masih di rawat utuh dan ada juga yang di tinggali, serta dijadikan tempat wisata atau tempat kuliner seperti hotel dan restoran. Namun seiringnya waktu, perkembangan zaman modernisasi membuat bangunan – bangunan kolonial ini menjadi sedikit dan banyak juga yang merubah gaya bangunan serta interior sehingga identitas dan sejarah yang terdapat pada bangunan tersebut  terlupakan. Penulisan Jurnal ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan tipologi arsitektur yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan gaya Indis baik dari suasana, elemen pembentuk ruang yang ditonjolkan pada interior Lounge The Hermitage, A Tribute Portfolio Hotel, Jakarta apakah penggunaan gaya Indis sesuai dengan karakteristik bangunan yang didirikan pada tahun 1923.  Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa perancangan interior Lounge The Hermitage, A Tribute Portfolio Hotel, Jakarta sudah menerapkan gaya indis yang sesuai dengan karakteristik bangunan arsitektur kolonial. Kata Kunci : Arsitektur, Gaya Indis, Interior, Kolonial, Lounge.
Implementasi Material serta Pengolahan Elemen Interior Terhadap Konsep Ruang Clubhouse Studi Kasus : Klub Kelapa Gading Jakarta Nikki Indah Andraini; Verren Verren; Fabianus Koesoemadinata
VISUAL Vol 16, No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v16i2.15233

Abstract

Keberadaan clubhouse di Indonesia, masih memiliki pangsa pasar nya tersendiri.  Dengan kemudahanan tersedia nya beragam aktivitas olah raga yang lengkap dalam suatu bangunan, mempermudah anggota clubhouse untuk berolah raga serta ber rekreasi dalam satu area. Klub Kelapa Gading salah satu clubhouse yang berdiri cukup lama namun tidak banyak mendapat sentuhan ‘peremajaan’  sehingga beberapa fasilitas masih banyak yang kurang memadai terutama pada desain interior yang sudah terkesan kurang modern di era dimana aktifitas olah raga sudah terkoneksi dengan interface teknologi yang canggih yang langsung terhubung dengan perangkat seluler pribadi. Dengan latar belakang tersebut, clubhouse saat ini dibangun dengan lebih modern. Melihat tuntutan dari persaingan tersebut, Klub Kelapa Gading membutuhkan pengembangan dari segi desain interior dan fasilitas agar tidak terkesan ketinggalan zaman serta lebih memadai. Metode perancangan interior Klub Kelapa Gading ini menggunakan perancangan 8 langkah menurut Rosemary Kilmer. Perancangan clubhouse ini akan dirancang di Kelapa Gading, Jakarta yang memiliki iklim tropis dengan target pasar menengah keatas. Konsep tema yang diambil adalah “Tropical Meets Luxury”, yang akan memberikan kesan kedamaian, kesegaran sekaligus kemewahan didalamnya. Penerapan konsep ini akan diterapkan pada pendesainan interior dan furnitur, serta penggunaan ragam hias. Hasil dari re-desain Clubhouse Klub Kelapa Gading Jakarta menggunakan gaya desain modern contemporer.Kata kunci: Clubhouse, Jakarta, Klub Kelapa Gading, Luxury, Tropical.
Perancangan Motion Graphic Science Show 2020 Tentang Pengenalan Spesies Baru Kingsley Valentino; Julius Andi Nugroho; Budi Darmo
VISUAL Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v17i1.17311

Abstract

Setiap tahun LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) mengadakan acara Science Show dalam Indonesia Science Expo yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang sains. Untuk tahun 2020 ini, temanya adalah “bagaimana cara mengenali spesies baru”, yang didalamnya akan dijelaskan tentang penemuan apa saja yang sudah ditemukan pada tahun ini dan bagaimana cara mengidentifikasi spesies tersebut. Namun dikarenakan pandemi Covid-19, acara ini diubah menjadi online. Sehingga metode presentasi materi yang biasa digunakan pun juga berubah, dari tatap muka yang dijelaskan oleh Peneliti LIPI diubah menjadi video motion grafis agar menarik dan tidak membosankan. Tujuan dari perancangan ini bagaimana merancang video motion graphic Science Show 2020 tentang pengenalan spesies baru. Video motion graphic ini bertujuan untuk mengedukasi pelajar SMA ditengah pandemi ini. Penulis menggunakan beberapa metode yaitu; observasi, wawancara, studi pustaka, dan kuesioner. Metode perancangan terdiri dari pra produksi, produksi dan pasca produksi. Hasil dari Perancangan ini adalah video motion graphic tentang pengenalan spesies baru yang sederhana dan modern. Video motion graphic ini juga mengggunakan model karakter animasi peneliti LIPI yang menerangkan tentang spesies baru dan bagaimana cara mengenalinya. Video dengan durasi 5-6 menit ini menggunakan full HD dan memiliki tone visual yang disukai oleh pelajar SMA. Video motion graphic nantinya akan ditaruh di kanal Youtube LIPI. Kata kunci: Perancangan video; Sains; Spesies baru; Video Motion Graphic
PERANCANGAN ILUSTRASI BUKU “BIBIT CINTA” GESHE MICHAEL ROACH Erlen Willim; Tri Hadi Wahyudi; Iwan Zahar
VISUAL Vol 16, No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v16i2.15240

Abstract

Tampilan visual dan layout menjadi aspek utama dalam pemilihan buku yang akan dibeli. Cover yang menarik dapat memberikan nilai estetika dalam buku. Pada perancangan ini, PT. Diamon Wisdom Indonesia memberikan kesempatan kepada perancang untuk menggarap ilustrasi dan layout buku “Bibit Cinta” Geshe Michael Roach, guna menyempurnakan tampilan buku dengan target audience usia 25-30 tahun. Perancangan ini menggunakan metode Robin Landa, yang terdiri atas 5 tahap yakni Orientasi, Analisis dan Strategi, Konsep Perancangan, Pengembangan dan Implementasi Desain. Data primer didapatkan dari wawancara dengan Direktur PT. Diamon Wisdom Indonesia, 8 orang target audience dan kuesioner sebanyak 90 responden. Perancangan Ilustrasi menggunakan style tanpa outline dengan pewarnaan yang bertekstur. Warna utama yang dipakai yaitu warna merah, kuning, hijau, biru, pink, dan coklat. Layout yang digunakan yaitu posisi ilustrasi dan teks terpisah. Font judul menggunakan typeface Lilybelle dan bodycopy-nya Proxima Nova. Tujuan perancangan adalah untuk menarik perhatian pembaca termotivasi untuk membaca dan memahami keseluruhan isi dalam buku. Perancang menggarap 30 ilustrasi utama dan ilustrasi cover. Buku menggunakan softcover 310 gsm bahan art carton laminating doff dijilid dengan teknik perfect binding, bahan kertas menggunakan art paper 150 gsm. Buku terdiri dari 20 bab, 260 halaman atau 130 lembar dan berukuran 14 cm x 20 cm.Kata kunci: Buku; Ilustrasi; Membaca; Motivasi; Perancangan