cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
livana.ph@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
globalhealthsciencegroup@gmail.com
Editorial Address
Marina Regency C21 Bandengan Kendal, Jawa Tengah, Indonesia 51312
Location
Kab. kendal,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Peduli Masyarakat
ISSN : 27156524     EISSN : 27219747     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
JURNAL PEDULI MASYARAKAT merupakan jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan oleh Global Health Science Group pada volume 1 nomor 1 November 2019 dengan p-ISSN 2715-6524 dan e-ISSN 2721-9747 Jurnal ini menerima manuskrip yang berfokus pada kegiatan yang ada di masyarakat baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kegiatan lain di masyarakat pada semua usia mulai infant hingga lansia. JURNAL PEDULI MASYARAKAT terbit 4 kali dalam setahun yaitu bulan terbitan Maret, Juni, September, dan Desember. Artikel yang terbit di JURNAL PEDULI MASYARAKAT telah melalui proses telaah sejawat yang memiliki keahlian yang relevan.
Articles 534 Documents
Pemberdayaan SD 2 Muhammadyah Denpasar dalam Revitalisasi Permainan Tradisional sebagai Wahana Edukasi Pembentukan Karakter Anak Ni Luh Made Asri Dewi; Windu Astutik; Kurniasih Widayati
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i1.71

Abstract

Fokus pengabdian ini adalah merevitalisasi permainan tradisional sebagai wahana edukasi pembentukan karakter anak sekolah. Bermain bagi anak memiliki arti yang sangat penting diantaranya menstimulasi perkembangan bahasa/kemampuan verbal, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan kemampuan problem solving. Permainan tradisional merupakan suatu permainan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal, serta menjadi stimulus membentuk karakter positif anak. Permainan tradisional memiliki aspek motorik, kognitif, emosi, bahasa dan spiritual. Pengabdian ini dilatarbelakangi beberapa persoalan, diantaranya anak cenderung bermain permainan game online yang dapat memicu perilaku agresif, individual, acuh tak acuh dan penurunan sopan santun. Guna mengatasi persoalan tersebut, dalam pengabdian ini dilakukan kegiatan sosialisasi, pendampingan, monitoring dan fasilitasi penyerahan peralatan permainan tradisional Kata kunci: revitalisasi; permainan tradisional; edukasi; karakter; anak EMPOWERMENT OF BASIC SCHOOL 2 MUHAMMADYAH DENPASAR IN REVITALIZATION OF TRADITIONAL GAME AS WAHANA EDUCATION FORMATION OF CHARACTER CHILDREN ABSTRACT The focus of this community is revitalizing traditional games as an educational tool for the formation of schoolchildren's characters. Playing for children has a very important meaning including stimulating language development / verbal ability, developing social skills, and improving problem solving abilities. The traditional game is a game of ancestral heritage that needs to be preserved because it contains the values of local wisdom, as well as being a stimulus to shape the positive character of children. Traditional games have aspects of motor, cognitive, emotion, language and spiritual. This service is motivated by several problems, including children who tend to play online games that can trigger aggressive, individual, indifferent behavior and decline in courtesy. In order to overcome this problem, in this service community activities include socialization, assistance, monitoring and facilitation of the delivery of traditional game equipment. Keywords: revitalization; traditional game; education; character; children
Program Sosialisasi Bahaya Seks Bebas pada Kalangan Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang Priharyanti Wulandari; Dwi Nur Aini
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i1.72

Abstract

Salah satu masalah sosial yang sudah mengglobal saat ini adalah masalah seks bebas yang banyak terjadi pada kalangan remaja. Ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks di kalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual. Seperti kita ketahui bahwa banyak dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti halnya, kumpul kebo, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan. Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang terhadap lingkungan tempatnya bergaul.Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan dengan memberikan penyuluhan tentang bahaya seks bebas di kalangan remaja, dan diharapkan terjadinya perubahan pengetahuan dan perilaku pada siswa-siswi terhadap bahaya seks bebas di kalangan remaja. Kegiatan dilaksanakan dua kali yaitu pertemuan pertama dengan memberikan penyuluhan tentang bahaya seks bebas di kalangan remaja, pertemuan kedua dengan membentuk peer group teman sebaya agar bisa saling memperhatikan dan mengingatkan sesama teman sebaya usia remaja. Hasil dari pengabdian menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dan respon yang positif peserta dan terbentukknya peer group teman sebaya. Kata kunci: bahaya seks bebas; remaja FREE SEX HAZARDOUS SOCIALIZATION PROGRAM IN ADOLESCENTS IN MADRASAH ALIYAH STATE 1 SEMARANG ABSTRACT One of the social problems that has globalized now is the problem of free sex that often occurs among adolescents. There are two effects arising from sexual behavior among adolescents, namely pregnancy and sexually transmitted diseases. As we know that many bad effects of free sex and tend to be negative as well as, cohabiting, free sex can be fatal to health. Free sex can occur due to the influence of the external environment and one's choice of the environment in which they associate. The aim of community service activities is to increase knowledge by providing counseling about the dangers of free sex among adolescents, and it is expected that changes in knowledge and behavior in students towards the dangers of sex free among teenagers. The activity was held twice, namely the first meeting by providing counseling about the dangers of free sex among adolescents, the second meeting by forming peer group peers so that they could pay attention to each other and remind peers of their teens. The results of the service show that there is an increase in knowledge and positive responses from participants and the formation of peer groups of peers. Keywords: danger of free sex; teenagers
Edukasi Pencegahan Ulkus Diabetik pada Petani Diabetisi di Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang Laili Nur Azizah; Indriana Noor Istiqomah
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i1.73

Abstract

Petani yang menderita diabetes mellitus beresiko terjadinya ulkus diabetik karena aktifitas petani diawali dengan menyiapkan media tanam dengan proses persiapan mengolah tanah sampai dengan membajak tanah. Biasanya kegiatan ini dilakukan petani tanpa menggunakan alas kaki. Hal ini yang perlu diwaspadai karena beresiko terjadi cedera pada kaki yang disebabkan karena gigitan binatang, cidera alat pertanian, tidak menggunakan alas kaki/sepatu, membiarkan kaki terbakar matahari, atau terendam air/lumpur dalam waktu yg lama. Salah satu bentuk pencegahan salah satunya adalah dengan meningkatkan pemahaman petani tentang pencegahan ulkus diabetik yang dapat dilakukan dengan pemberian edukasi. Tujuan kegiatan ini adalah petani diabetisi memahami tentang pencegahan ulkus diabetik serta mengetahui tentang cara deteksi awal risiko ulkus diabetik. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan/pemberian edukasi dengan tahapan sebagai berikut: 1)Ceramah dengan media Power Point Presentation (PPT) dan list deteksi risiko ulkus diabetik, 2)Melatih petani diabetisi untuk melakukan deteksi awal risiko kaki diabetik menggunakan list, 3)Evaluasi pemahaman petani diabetisi tentang materi pencegahan ulkus diabetik dan deteksi awal risiko ulkus diabetik. Hasil dari kegiatan ini adalah pada tahap evaluasi, 69 % petani memiliki pengetahuan yang baik tentang pencegahan ulkus diabetik. Tingkat pengetahuan cukup terjadi pada 31% petani yang umumnya belum terdiagnosis DM. Hal ini terjadi karena pada petani yang belum terdiagnosis DM belum memahami tentang penyakit yang mendasari ulkus diabetik, seperti diabetes mellitus. Kemudian pada tahapan evaluasi praktik, sebanyak 76% petani cukup mampu melakukan deteksi awal risiko ulkus diabetik. Kata kunci: edukasi; ulkus diabetik; petani diabetesi EDUCATION OF DIABETIK ULTIMATE PREVENTION IN DIABETITAN FARMERS IN KUNIR DISTRICT, LUMAJANG DISTRICT ABSTRACT Farmers who suffer from diabetes mellitus are at risk of diabetik ulcers because the farmer's activities begin with preparing the planting media with the process of preparing to cultivate the land up to plowing the land. Usually this activity is carried out by farmers without using footwear. This should be watched out for the risk of injury to the feet caused by animal bites, injury to agricultural tools, not using footwear / shoes, leaving the feet sunburned, or submerged in water / mud for a long time. One form of prevention is to increase farmers' understanding of the prevention of diabetik ulcers that can be done by providing education. The purpose of this activity is for farmers with diabetes to understand about the prevention of diabetik ulcers and know about how to detect the risk of diabetik ulcers early. The activities carried out are counseling / providing education with the following stages: 1) Lectures with Power Point Presentation (PPT) media and diabetik ulcer risk detection list, 2) Training diabetik farmers to conduct early detection of diabetik foot risk using a list, 3) Evaluation of understanding diabetik farmers regarding material for prevention of diabetik ulcers and early detection of the risk of diabetik ulcers. The results of this activity are at the evaluation stage, 69% of farmers have good knowledge about the prevention of diabetik ulcers. This level of knowledge is sufficient for 31% of farmers who generally have not been diagnosed with DM. This happens because farmers who have not been diagnosed with diabetes do not understand the underlying diseases of diabetik ulcers, such as diabetes mellitus. Then in the practice evaluation stage, as many as 76% of farmers are quite capable of early detection of the risk of diabetik ulcers. Keywords: education; diabetik ulcer; diabetik farmers
Mitigasi Bencana Tanah Longsor untuk Warga Desa Sampang Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen Jawa Tengah Putra Agina Widyaswara Suwaryo; Barkah Waladani
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i1.74

Abstract

Kabupaten kebumen merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi bencana tanah longsor paling tinggi di Wilayah Jawa Tengah. Kecamatan Sempor, lebih tepatnya Desa Sampang adalah wilayah yang berpotensi paling tinggi mengalami bencana tangah longsor tersebut. Pada pertengahan Juni tahun 2016, terjadi bencana tanah longsor yang mengakibatkan lima rumah warga dan enam korban jiwa. Program mitigasi bencana menjadi penting untuk meminimalisir dan mengurangi risiko korban bencana. Mitigasi bencana dilakukan sebagai pendekatan proaktif yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas individu dan masyarakat, sehingga mampu bertahan dan bangkit dari bencana. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana, sebagai salah satu langkah awal yang bisa dilakukan dalam pengurangan risiko bencana. Proses pengabdian masyarakat ini terdiri dari edukasi dan praktik dengan materi mitigasi bencana dan partisipatif masyarakat dalam mitigasi bencana. Perubahan kognitif sebelum dan sesudah edukasi dievaluasi menggunakan pertanyaan, dengan nilai rata-rata 40 menjadi 85. Peserta sangat antusias dalam mengikuti program edukasi mitigasi bencana. Pengabdian masyarakat dengan memberikan edukasi mitigasi bencana menjadi bagian dari pra-bencana dalam pengurangan risiko bencana. Tindak lanjut dari pengabdian masyarakat ini yaitu membuat sistem peringatan dini dan alur evakuasi bencana tanah longsor Kata kunci: mitigasi bencana; tanah longsor LANDSOR LAND DISASTER MITIGATION FOR SAMPANG VILLAGE CITIZENS, SEMPOR DISTRICT, KEBUMEN CENTRAL JAVA DISTRICT ABSTRACT Kebumen Regency is one of the regions that has the highest potential for land disasters in the Central Java Region. Sempor Subdistrict, furthermore in Sampang Village is the most difficult area to be elevated. In mid-June 2016, there was a landslide disaster that occurred in five houses and six fatalities. Disaster mitigation programs are important to minimize and reduce the risk of disaster victims. Disaster mitigation is carried out as a proactive effort aimed at increasing the capacity of individuals and communities, so that they are able to survive and rise from disasters. The purpose of this community service is to provide education and make people aware of the importance of disaster mitigation, as one of the first steps that can be done in an effort to overcome disasters. This community service process consists of education and practice with disaster mitigation materials and community participation in disaster mitigation. Cognitive changes before and after education were evaluated using questions, with an average rating of 40 to 85. Participants were very enthusiastic in participating in the disaster mitigation education program. Community service through disaster mitigation education is part of the pre-disaster Follow-up of this community service is to create an early monitoring system and an evacuation path for landslides Keywords: disaster mitigation; landslide
Pemberian Terapi Suportif terhadap Keluarga yang Memiliki Anggota Keluarga dengan Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang Ulfa Suryani; Rizka Ausrianti; Yola Yolanda; Asriwan Guci
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i1.77

Abstract

Hasil riset kesehatan 2018, menyatakan 15 persen dari populasi penduduk Indonesia terdeteksi mengalami gangguan jiwa atau sekitar 34.350.000 jiwa dan persentase itu juga berlaku di semua daerah dan mengindentifikasi prevelensi masalah kesehatan jiwa sebesar 12.06% dengan kata lain dari 100 penduduk Indonesia, 12 sampai 13 diantaranya mengalami gangguan jiwa ringan sampai dengan berat. Kegiatan ini bertujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah resolusi (perubahan) permasalahan dengan segera, meningkatkan keterampilan koping keluarga, meningkatkan kemampuan keluarga menggunakan sumber kopingnya, meningkatkan otonomi keluarga dalam keputusan tentang pengobatan, meningkatkan kemampuan keluarga mencapai kemandirian seoptimal mungkin, serta meningkatkan kemampuan mengurangi distres subyektif dan respon koping yang maladaptif. Kata kunci: keluarga; gangguan jiwa; terapi supportif GIVING SUPPORTIVE THERAPY TO FAMILIES WHO HAVE A FAMILY MEMBER WITH SOUL DISORDERS IN THE WORKING AREAS OF THE NANGGALO COMMUNITY HEALTH CENTER IN PADANG CITY ABSTRACT The results of 2018 health research stated that 15 percent of Indonesia's population was detected as having a mental disorder or around 34,350,000 people and that percentage also applies in all regions and identified the prevalence of mental health problems by 12.06% in other words from 100 Indonesians, 12 to 13 including experiencing mild to severe mental disorders. This activity aims The objectives of this activity are the resolution (change) of problems immediately, improve family coping skills, improve the ability of families to use their coping resources, increase family autonomy in decisions about treatment, increase the family's ability to achieve independence as optimal as possible, and increase the ability to reduce subjective distress and maladaptive coping responses Keywords: family; mental disorders; supportive therapy
Upaya Mencegah Kekambuhan ODGJ melalui Peran Kader Kesehatan Jiwa di RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Livana PH; Kandar Kandar; Slamet Sudiyanto
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i1.78

Abstract

Orang dengan Gangguan Jiwa atau disebut ODGJ masih menjadi stigma di masyarakat, tentunya hal ini akan membuat ODGJ dan keluarga menjadi tidak nyaman, sehingga kekambuhan ODGJ tidak hanya karena putus obat namun karena perilaku masyarakat terhadap ODGJ. Upaya untuk mencegah kekambuhan ODGJ tidak hanya menjadi tugas keluarga tetapi juga masyarakat. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk mengevaluasi kemampuan kader kesehatan jiwa dalam mejalankan perannya di masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Peserta dalam kegiatan ini adalah kader kesehatan jiwa yang berada di lingkungan RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah yang berjumlah 48 orang. Kegiatan dilaksanakan pada 30 Januari 2020. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader dalam mencegah kekambuhan ODGJ. Kata kunci: kekambuhan; ODGJ; kader kesehatan jiwa FORUM GROUP DISCUSSION AS AN EFFORT TO PREVENT ODGJ RECURRENCE THROUGH THE ROLE OF SOUL HEALTH CARE IN RSJD DR AMINO GONDOHUTOMO CENTRAL JAVA PROVINCE ABSTRACT People with mental disorders or so-called ODGJ are still a stigma in the community, of course this will make ODGJ and family uncomfortable, so ODGJ recurrence is not only due to drug withdrawal but because of community behavior towards ODGJ. Efforts to prevent ODGJ recurrence are not only a duty of the family but also the community. The purpose of this community service is to evaluate the ability of mental health cadres in carrying out their role in the community. This activity was carried out at Dr Amino Gondohutomo Central Java Province, Central Java. Participants in this activity were mental health cadres who were in the environment of Dr. Amino Gondohutomo Central Java Province, totaling 48 people. The activity was carried out on 30 January 2020. The results of the activity showed an increase in cadre knowledge in preventing ODGJ recurrence. Keywords: recurrence; ODGJ; mental health cadre
Edukasi Pencegahan HIV/AIDS Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa SMAN Yosowilangun Kabupaten Lumajang Laili Nur Azizah; Indriana Noor Istiqomah
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2019
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v1i1.79

Abstract

Meningkatnya jumlah remaja penderita HIV dan AIDS dimungkinkan karena keterbatasan akses informasi dan layanan kesehatan yang berdampak pada rendahnya pengetahuan tentang HIV dan AIDS yang benar. Pemahaman remaja tentang HIV dan AIDS masih sangat minim, padahal remaja termasuk kelompok usia yang rentan dengan perilaku berisiko. Meningkatkan pemahaman remaja tentang pencegahan HIV/AIDS dapat dilakukan dengan cara pemberian pendidikan kesehatan/edukasi khususnya pada siswa SMAN Yosowilangun. Tujuan kegiatan ini adalah seluruh siswa SMAN Yosowilangun Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang menjadi lebih memahami tentang pencegahan HIV/AIDS. Beberapa faktor yang sangat menunjang atas keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah koordinasi yang baik antara pemateri dengan pihak sekolah, Penyampaian materi berupa Video yang cukup menarik bagi siswa SMA yang tergolong usia remaja, adanya diskusi dan tanya jawab yang tidak dibatasi waktu, serta adanya hadiah bagi peserta yang berani bertanya. Beberapa faktor penghambat pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pemateri (yang dalam hal ini adalah beberapa mahasiswa) membutuhkan penguasaan terhadap sasaran penyuluhan yang berjumlah lebih dari 100 peserta serta dalam usia yang tidak beda jauh. Tetapi hal ini bisa diatasi. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dikatakan berhasil karena 93% siswa mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang pencegahan HIV/AIDS setelah diberikan pendidikan kesehatan. Hal ini dapat diamati pada tingkat kehadiran, keaktifan peserta, Kata kunci: audio visual; edukasi; HIV/AIDS HIV/AIDS PREVENTION EDUCATION USING AUDIO VISUAL MEDIA IN YOSOWILANGUN STUDENTS, LUMAJANG DISTRICT ABSTRACT The increasing number of adolescents with HIV and AIDS is possible because of limited access to information and health services which has an impact on the lack of true knowledge about HIV and AIDS. Understanding adolescents about HIV and AIDS is still very minimal, even though adolescents, including age groups are vulnerable to risk behavior. Increasing adolescent understanding about HIV / AIDS prevention can be done by providing health education / education especially for high school students Yosowilangun. The purpose of this activity is that all students of Yosowilangun High School, Yosowilangun District Lumajang Regency become more understanding about HIV / AIDS prevention. Some factors that are very supportive of the success of this community service activity are good coordination between the speaker and the school, Submission of material in the form of a video that is quite interesting for high school students classified as teenagers, there are discussions and questions and answers that are not limited by time, as well as prizes for participants who dare to ask. Some inhibiting factors in this community service activity are presenters (which in this case are a few students) need mastery of counseling targets totaling more than 100 participants and in the age that is not much different. But this can be overcome. The results of these community service activities can be said to be successful because 93% of students have good knowledge and understanding of HIV / AIDS prevention after being given health education. This can be observed at the level of attendance, participant activity, Keywords: audio visual; education; HIV / AIDS
Peningkatan Kemampuan Orangtua dalam Penanganan Pertama Kejang Demam pada Anak Novi Indrayati; Dwi Haryanti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2019
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v1i1.84

Abstract

Kejang demam merupakan tipe kejang yang sering ditemukan pada masa kanak-kanak. Penanganan kejang demam yang tidak tepat dan cepat dapat menimbulkan komplikasi seperti kerusakan neorotransmiter, kelainan anatomis diotak dan dapat menyebabkan kematian. Kemampuan orang tua terutama ibu dalam penanganan kejang demam serta penatalaksanaanya sangat penting sehingga apabila terjadi kejang demam pada anak, orangtua mampu mengatasi. Tujuan kegiatan kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan orangtua dalam menangani kejang deman pada anak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di PAUD Cempaka Ngampel kabupaten Kendal dengan sasaran 32 ibu yang memiliki anak sekolah. Kegiatan yang diterapkan adalah melakukan pelatihan Management Kejang demam kepada orangtua dengan cara ceramah dan demonstrasi tentang penanganan kejang demam pada anak. Dilakukan Pre test dan Post-test untuk mengukur pemahaman tentang penanganan kejang demam pada anak. Hasil kegiatan pelatihan didapatkan peningkatan kemampuan orangtua dalam penanganan kejang demam sebelum dan sesudah diberikan pelatihan management kejang demam. Sebelum diberikan pelatihan tentang Management Kejang demam kepada orangtua, mayoritas kemampuan orangtua dalam menangani anak dengan kejang demam berada pada rentang skor 0 sampai 33,3. Setelah diberikan pelatihan management penanganan Kejang demam, skor peserta meningkat berada pada rentang 33,3 sampai dengan 100. Kata kunci: anak; kejang demam; orangtua; penanganan kejang demam IMPROVING PARENTS 'CAPABILITIES IN THE FIRST HANDLING OF CRIME FEVER IN CHILDREN ABSTRACT Febrile seizures are a type of seizure that is often found in childhood. Inappropriate and rapid management of febrile seizures can lead to complications such as neorotransmiter damage, anatomical abnormalities in the brain and can cause death. The ability of parents, especially mothers in handling febrile seizures and their management is very important so that if there is a febrile seizure in children, parents are able to cope. The purpose of this activity to the community is to improve the ability of parents to deal with child fever. Community service activities are carried out in PAUD Cempaka Ngampel Kendal district with the target of 32 mothers with school children. The activity implemented was conducting febrile seizure management training to parents by means of lectures and demonstrations about handling febrile seizures in children. Pre-test and post-test is done to measure the understanding of handling febrile seizures in children. The results of the training activities found an increase in the ability of parents in handling febrile seizures before and after given febrile seizure management training. Before being given training on febrile seizure management to parents, the majority of parents' abilities in dealing with children with febrile seizures were in the range of scores from 0 to 33.3. After being given management training for handling febrile seizures, the participants' scores increased in the range of 33.3 to 100. Keywords: children; febrile convulsion; parents; handling febrile seizures
Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Bantuan Hidup Dasar pada Relawan Bencana Putra Agina Widyaswara Suwaryo; Zulfa Nur Ganda Sari; Barkah Waladani
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2019
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v1i1.86

Abstract

Korban henti jantung bisa dialami oleh siapapun dan kapanpun tanpa mengenal tempat kejadian. Salah satu faktor penyebab tingginnya kematian akibat henti jantung adalah terlambatnya pertolongan yang diberikan kepada korban segera setelah henti jantung. Mayoritas kasus henti jantung terjadi di pra-Rumah Sakit, mencapai 72%. Pengetahuan dan ketrampilan orang awam yang baik, meningkatkan angka kelangsungan hidup korban henti jantung sebelum mendapatkan penanganan lanjutan di Rumah Sakit. Relawan adalah orang atau tim yang paling sering menjumpai kejadian henti jantung dan korban tidak sadar ketika melakukan pencarian dan evakuasi korban. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan relawan bencana. Proses pengabdian masyarakat ini terdiri dari edukasi dan praktik dengan materi bantuan hidup dasar. Perubahan kognitif sebelum dan sesudah edukasi dievaluasi menggunakan pertanyaan, dengan nilai rata-rata 35 menjadi 85. Peserta sangat antusias dalam mengikuti program edukasi bantuan hidup dasar. Pengabdian masyarakat dengan memberikan pengetahuan untuk meningkatkan ketrampilan relawan dalam memberikan pertolongan kepada korban tidak sadar. Tindak lanjut dari pengabdian masyarakat ini yaitu membuat tim relawan kolaborasi dengan medis untuk menangani kasus medis diluar Rumah Sakit Kata kunci: bantuan hidup dasar; ketrampilan; pengetahuan; relawan bencana IMPROVEMENT OF KNOWLEDGE AND SKILLS BASIC LIFE ASSISTANCE IN DISASTER VOLUNTEERS ABSTRACT Victims of cardiac arrest can be experienced by anyone and at any time without knowing the scene. One of the factors causing the high death due to cardiac arrest is the late help given to victims immediately after cardiac arrest. The majority of cases of cardiac arrest occur in pre-hospital, reaching 72%. Good knowledge and skills of lay people, increase the survival rate of victims of cardiac arrest before getting further treatment at the Hospital. Volunteers are the people or teams that most often encounter cardiac arrest and the victim is unconscious when searching and evacuating victims. The purpose of this community service is to increase the knowledge and skills of disaster volunteers. This community service process consists of education and practice with basic life support materials. Cognitive changes before and after education were evaluated using questions, with an average score of 35 to 85. Participants were very enthusiastic in participating in the basic life support education program. Community service by providing knowledge to improve volunteer skills in providing assistance to unconscious victims. Follow-up from this community service is to create a team of volunteers collaborating with the medical to handle medical cases outside the hospital. Keywords: basic life support; disaster volunteer; knowledge; skills
Edukasi Dampak Pengelolaan Sampah sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Chanif Kurnia Sari; Sarni Anggoro
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Juni 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i2.91

Abstract

Kebersihan lingkungan sekolah merupakan faktor terpenting untuk menciptakan suasanya dan kenyamanan dalam proses belajar mengajar. Lingkungan sekolah yang bersih akan membantu pencapaian derajat kesehatan yang optimal sehingga individu menjadi produktif baik social maupun ekonomis. Salah satu faktor yang berpengaruh pada kondisi dan kebersihan lingkungan adalah sampah. Pengelolaan sampah yang tidak baik akan berdampak buruk pada kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Delapan dari 10 siswa SMA N 1 Bantul belum mengetahui tentang cara pengelolaan sampah dan dampak dari pengelolaan sampah bagi kesehatan. Tiga siswa terlihat membuang sampah tidak pada tempat yang telah disediakan. Pemahaman pengelolaan sampah perlu diberikan pada setiap individu sedini mungkin. Pengabdian kepada masyarakat ini memberikan edukasi menggunakan teknik ceramah dan konsultasi untuk meningkatkan pemahaman siswa SMA N 1 Bantul tentang dampak pengelolaan sampah. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan hasil seluruh perserta tampak antusias dalam kegiatan yang dilakukan. Partisipan dapat dikatakan memahami tentang pengelolaan sampah yang dilihat dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, seluruh siswa dapat menjawab soal evaluasi dari pelaksana. Metode edukasi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dinyatakan efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa SMA N 1 Bantul tentang dampak pengelolaan sampah. Kata kunci: dampak pengelolaan sampah, edukasi, GERMAS, pemahaman EDUCATION OF IMPACT OF WASTE MANAGEMENT AS AN EFFORTS TO IMPROVE STUDENTS 'UNDERSTANDING OF UNDERSTANDING ABOUT HEALTHY LIVING COMMUNITIES ABSTRACT Cleanliness of the school environment is the most important factor to create atmosphere and comfort in the teaching and learning process. A clean school environment will help achieve optimal health degrees so that individuals become productive both socially and economically. One of the factors that influence the condition and environmental cleanliness is garbage. Waste management that is not good will have a negative impact on environmental conditions and public health. Eight out of 10 students of SMA N 1 Bantul do not yet know about how to manage waste and the impact of waste management on health. Three students were seen not throwing trash in the space provided. Understanding waste management needs to be given to every individual as early as possible. This community service provides education using lecture and consultation techniques to improve the understanding of students of SMA N 1 Bantul about the impact of waste management. The results of this community service show the results of all participants seemed enthusiastic in the activities carried out. Participants can be said to understand about waste management as seen from the results of evaluations that have been done, all students can answer the evaluation questions from the implementer. The education method in this community service activity was declared effective in increasing the understanding of students of SMA N 1 Bantul about the impact of waste management. Keywords: impact of waste management, education, GERMAS, understanding

Page 1 of 54 | Total Record : 534