cover
Contact Name
Gusstiawan Raimanu
Contact Email
g.raimanu@unsimar.ac.id
Phone
+6281354205726
Journal Mail Official
jurnalagropet@unsimar.ac.id
Editorial Address
Lt. Dasar Gedung Rektorat, Fak. Pertanian, Universitas Sintuwu Maroso Jl. P. Timor No. 1. Poso
Location
Kab. poso,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Agropet
ISSN : 46939158     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Agropet (Agropet) is a journal published by Faculty of Agriculture, Universitas Sintuwu Maroso, Indonesia. It is a scientific journal dedicated to publishing the manuscript of the research in the field of agricultural technology, such as agricultural product technology, agricultural engineering and agricultural industries technology. Agropet also publishing various disciplines of animal science, such as animal feed and nutrition; animal reproduction, genetics, and production; social and economic; and animal products science and technology. Agropet has p-ISSN 1963-9158. Jurnal Agropet publish two times per year on June and December.
Articles 106 Documents
Kajian Morfologi dan Morfometri Telur Burung Maleo (Macrocephalon Maleo SAL.Muller 1846) I Gusti Ngurah Putu Widnyanya
Agropet Vol 14, No 1 (2017): Volume 14 No 01 Tahun 2017
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.294 KB)

Abstract

Burung maleo (Macrocepalon maleo, SAL MULLER, 1846) merupakan satwa endemik pulau Sulawesi yang keberadaannya dilindungi oleh undang – undang, namun saat ini populasinya terus menurun akibat berbagai faktor seperti degradasi dan fragmentasi habitat serta perburuan telur dan induk maleo. Degradasi habitat meliputi penurunan kualitas yang disebabkan oleh kerusakanhutan dan pengurangan luas akibat konservasi hutan sementara fragmentasi habitat disebabkan oleh konservasi hutan disekitar habitatnya sehingga menjadi terisolasi dan terpencar pencar dalam wilayah habitat yang kecil. Burung maleo memiliki sifat dan tingkah laku yang unik yang membedakannya dengan jenis burung yang lain yakni ukuran telurnya yang sangat besar dan proses penetasan telur menggunakan panas bumi dengan cara membenamkan telurnya kedalam tanah. Pengambilan telur maleo secara besar – besaran menyebabkan peningkatan laju kepunahan satwa tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji morfologi dan morfometri telur maleo. Hasil penelitian menunjukan bahwa morfologi telur burung maleo yang diperoleh dari lokasi peneluran di Desa Balingara bentuknya berwarna merah muda, kerabang tidak licin, tidak mengkilap dan terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk normal oval dan bentuk oval elips. Dari 120 telur yang ditemukan, 105 butir telur (87,5 %) mempunyai bentuk oval normal dan 15 butir (12,5 %) berbentuk oval elips.Morfometri telur maleo yang diperoleh dari Desa Balingara yakni bobot telur rata – rata 211,70 ± 12,3 gram, panjang telur 10,18 ± 0,35 cm, lebar telur 6,12 ± 0,23 cm dan indeks telur 60,01 ± 0,03.
PENGARUH NAUNGAN DAN BERBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Yulinda Tanari; Vera Vita
Agropet Vol 14, No 2 (2017): Volume 14 No 02 Tahun 2017
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.327 KB)

Abstract

The objective of this research is to find out the influence of shield and some planting medium toward the growth and production of lettuce plant. This research uses split plot design with 3 times repetition. The treatment consists of 2 main compartments and 6 sub compartments. The main compartment is a shield that consists of two levels  which are N1 (0% shield) and N2 (50% shield). Sub compartment is a growth media this consists of six levels which are M0 (soil), M1 (soil + sand 1:1), M2 (soil + charcoal 1:1), M3 (soil + chickenrun 1:1), M4 (Soil + goat stall fertilizer 1:1), M5 (Soil + cow hause fertilizer 1:1). The abserved parameter are temperature and humidity, plant height, leaf number, leaf wide, wet weight of the plant, wet weight of tree, wet weight of root, dry weight of plant, dry weight of tree, and dry weight of root. The research result shows that the combination of 0% shield and planting medium + chickenrun fertilizer has significant influence toward all the production component of the plant. Key Words: Chickenrun, Cow Hause Fertilizer and Husk Charcoal
Pengaruh Lama Pembenaman Pupuk Hijau Chromolaena odorata L. Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Jagung Pulut Kamelia Dwi Jayanti; Novianti Novianti
Agropet Vol 13, No 2 (2016): Volume 13 No 02 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.754 KB)

Abstract

Penelitian pengaruh lama pembenaman pupuk hijau Chromolaena odorata L. terhadap pertumbuhan dan produksi jagung pulut telah dilaksanakan di Desa Lape pada bulan April hingga Juli 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan, yaitu tanpa pupuk (P0), lama pembenaman 1 minggu sebelum tanam (P1), lama pembenaman 2 minggu sebelum tanam (P2), lama pembenaman 3 minggu sebelum tanam (P3), dan lama pembenaman 4 minggu sebelum tanam (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pembenaman 3 minggu sebelum tanam merupakan perlakuan terbaik dan berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan produksi jagung pulut.
KAJIAN PENINGKATAN SERAPAN NPK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ANORGANIK MAJEMUK DAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK Endang Sri Dewi HS; Endang Sri Dewi Hs; Meitry Tambingsila
Agropet Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.147 KB)

Abstract

Tanaman jagung adalah tanaman pangan kedua setela padi. Tanaman jagung dapat dikembangkan dengan pengelolaan hara karena dalam pertumbuhannya tanaman jagung sangat banyak menyerap unsur nitrogen, pospor dan  kalium.    Tujuan  dari  penelitian  ini adalah  untuk  mengkaji  peningkatan serapan NPK pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dengan pemberian kombinasi pupuk anorganik majemuk dan berbagai pupuk organik. Penelitian direncanakan dilaksanakan pada bulan Februari 2014 samapi Juli 2014. dilaksanakan di Kebun Percontohan Balai Benih Hortikultura Desa Maliwuko Kecamatan Lage  Kab. Poso , Propinsi Sulawesi Tengah. Bahan yang dipergunakan adalah benih jagung pulut lokal  serta pupuk majemuk NPK, pupuk organik daun gamal, pupuk organik kulit kakao, pupuk organik kandang sapi, pupuk  organik  kandang  kambing  dan  pestisida.  Peralatan  yang  dipergunakan untuk penelitian ini adalah timbangan analitik, mistar ukur, oven, pengukur kadar air biji, dan alat pertanian lainnya.  Penelitian di lakukan di  di rumah kaca dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan    kombinasi pupuk anorganik majemuk dan pupuk organik terdiri dari 5 taraf  di ulang sebanyak 3 kali sehingga 5  x  4 =  20  Petak Percobaan.  Kombinasi pemupukan dapat digambarkan sebagai berikut :Pupuk Anorganik majemuk 100 %  (N0), Pupuk Anorganik majemuk  50 %  +  Kompos daun gamal 50 % , Pupuk Anorganik Majemuk 50 % +   Kompos Kakao 50 %, Pupuk Anorganik Majemuk 50 %+ pupuk kandang Sapi   50 %, Pupuk Anorganik Majemuk 50 % + Pupuk kandang kambing   50 %. Pengamatan meliputi pengamatan pertumbuhan, pengamatan fisiologi dan parameter hasil. Hasil Penelitian Menujukkan bahwa perlakuan dengan kombinasi pupuk anorganik majemuk 50% dan pupuk organik kandang kambing 50 % dan Perlakuan dengan kombinasi pupuk anorganik majemuk 50% dan pupuk organik daun gamal 50 % memberikan hasil terbaik pada semua parameter pertumbuhan, Serapan N dan hasil Tanaman.Kata Kunci:  Serapan, Jagung Pulut, Anorganik, Organik, Nitrogen, Posfor dan Kalium
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT AVIAN INFLUENSA (FLU BURUNG) PADA TERNAK AYAM Helmi Mongi
Agropet Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.693 KB)

Abstract

Usaha peternakan ayam mempunyai prospek yang sangat baik di Indonesia. Akan tetapi dalam pengembangan ternak unggas masih sering terdapat kendala terutama salah satunya masalah penyakit.  Avian Influenza  adalah salah satu penyakit yang dapat menginfeksi ternak ayam dan menyebabkan kematian mendadak. Pada Tahun 2011 berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kelautan, Perikanan,Peternakan dan Kesehatan Hewan terdapat  kasus kematian ternak Ayam yang disebabkan oleh virus Avian Influenza di Kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso yang ditandai dengan banyaknya ternak ayam milik peternak mati secara mendadak dengan gejala klinis seperti Avian Influenza. Waspada Avian Influenza  adalah salah satu cara mencegah terjangkitnya penyakit Avian Influenza disuatu daerah/tempat. Daerah sekitar adalah daerah rawan terjangkit Avian Influenza.  Oleh karena itu penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) kecamatan di sekitar kecamatan Poso Kota yang terinfeksi yaitu Poso Kota Utara dan Poso Kota Selatan  guna mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan masyarakat akan penyakit Avian influenza. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis pandangan masyarakat tentang penyakit Avian Influenza (flu Burung). Adapun teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling, data yang ada akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang Avian Influenza disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh dari dinas terkait serta kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya Avian Influenza. Kasus Avian Influenza (flu burung) yang di Indonesia ataupun yang terjadi di Kabupaten Poso tidak mempengaruhi sikap masyarakat terhadap konsumsi hasil ternak ayam di Kecamatan Poso Kota Utara dan Kecamatan Poso Kota SelatanKata Kunci: Persepsi, Avian Influenza
Penilaian Petani Terhadap Multifungsi Pertanian Padi Sawah Anorganik Dan Organik Di Desa Tonusu Kecamatan Pamona Puselemba Marianne Reynelda Mamondol; Silvany Annatje Taariwuan
Agropet Vol 12, No 2 (2015): Volume 12 No 02 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.129 KB)

Abstract

The purposes of this research are to find out the differences of the knowledge and assessment owned and given by inorganic and organic rice field farmers on the functions of rice field farming in terms of economic, social-cultural, and environmental aspects. Primary data is collected from rice field farmers in Tonusu Village through survey, using questionnaire and interview. 20 farmers determined as respondents through quota sampling, consist respectively of 10 farmers who applying inorganic and organic rice farming. Study is conducted by identifying the agriculture multifunctionality  on the aspects of economic, social-cultural, and environment.  Data is analyzed descriptively and tested with t test for 2 independent samples. Result demonstrates that there is difference of the knowledge between inorganic and organic farmers on the functions of rice field farming.  The average number of functions known by inorganic respondents is  71,56 %, less than that of organic respondents with the value of 91,67 %, particularly on the functions of farm women’s role, soil quality, biodiversity, environment pollution indicator, and food security. Besides, there is difference of the assessment made by both groups on the application of the rice field functions.  The average of functions given high assessment by inorganic respondents is 27,08 %, less than that of organic respondents with the value of 46,04 %, on the functions of farmer solidarity, soil quality, biodiversity, environment pollution indicator, farming attraction, and food security. Therefore, the agriculture multifunctionality in organic rice field farming is better than that of the inorganic system. 
PENGARUH KOMBINASI SUMBER NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN HASIL JAGUNG Endang Sri Dewi
Agropet Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.2 KB)

Abstract

Kebutuhan jagung terus meningkat seiring dengan pertambahan pendududuk. Meskipun demikian, produksi jagung sering mengalami kendala karena aplikasi pemupukan yang kurang tepat. Upaya untuk mengatasi hal tersebut dengan menggunakan pupuk secara tepat. Nitrogen merupakan hara esensial yang mempengaruhi pembentukan organ vegetatif tanaman jagung. Nitrogen dapat diperoleh melalui aplikasi pupuk, baik pupuk organik seperti pupuk kandang sapi maupun anorganik seperti urea. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dosis kombinasi nitrogen asal pupuk kandang sapi dan pupuk urea yang optimal bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari - Mei 2012, di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 5 taraf perlakuan yaitu N0: 100% N asal pupuk urea (5,25 g/pot); N1: 25% N asal pupuk kandang sapi (114 g/pot) + 75% N asal pupuk urea (3,93 g/pot); N2: 50% N asal pupuk kandang sapi (227 g/pot) + 50% N asal pupuk urea (2,62/pot); N3: 75% N asal pupuk kandang sapi (342 g/pot) + 25% N asal pupuk urea (1,31 g/pot) dan N4: 100% N asal pupuk kandang sapi (455 g/pot). Pengamatan dilakukan terhadap beberapa variabel aktivitas fisiologis, pertumbuha dan komponen hasil. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis varian (ANOVA) pada taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian memberikan informasi bahwa perlakuan dengan dosis kombinasi 50% N asal pupuk kandang sapi dan 50% N asal pupuk urea memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung
PEMANFAATAN CENDAWAN ENTOMOPATOGENIK ISOLAT LOKAL POSO POTENSINYA SEBAGAI BIOINSEKTISIDA HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (Conopomorpha cramerella Snellen) Meitry Tambingsila
Agropet Vol 14, No 2 (2017): Volume 14 No 02 Tahun 2017
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1581.668 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas cendawan Penicillium sp. sebagai biopestisida terhadap penggerek buah kakao (C.cramerellaSnelen) di laboratorium dan di lapang. Luaran penelitian berupa didapatkan informasi potensi Penicillium sp. sebagai agensia pengendali penggerek buah kakao C.cramerella yang selanjutnya dapat digunakan sebagai sumber acuan dalam program Pengendalian OPT  di pertanaman kakao secara terpadu. Penelitian dilaksanakan di laboratorium IAD Universitas Sintuwu Maroso Poso dan Perkebunan kakao Kec. Poso Pesisir dan Lage yang berlangsung selama 6 bulan. Perlakuan yang dicobakan terdiri dari 7 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan yang dicobakan C1 = Tanpa Pupuk Organik + Tanpa Penicillium; C2 = 100cc/15L + pupuk Padat 2 kg + Penicillium knsentrasi spora 107; C3 = 100cc/15L + pupuk Padat 3 kg + Penicillium konsentrasi spora 107;C4 = 150cc/15L + pupuk Padat 2 kg + Penicillium konsentrasi spora 107;C5 = 150cc/15L + pupuk Padat 3 kg + Penicillium konsentrasi spora107; C6 = 200cc/15L + pupuk Padat 2 kg + Penicillium konsentrasi spora 107;  C7 = 200cc/15L + pupuk Padat 3 kg + Penicillium konsentrasi spora 107. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) Penicillium sp isolat lokal Poso yang di dapatkan dari rhizosfer tanaman jagung dan dari kadafer di perkebunan kakao dapat menyebabkan mortalitas larva instar terahir dan pupa PBK pada uji bioassay di laboratorium dan cendawan ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bioinsektisida karena dapat menurunkan pesentase buah kakao terserang PBK yang diaplikasikan di kebun kakao di dataran rendah dan dataran menengah/ sedang masing-masing sebesar 62,96 hingga 88% dansebesar 36,53 hingga 90,7%. Kata Kunci: Tanaman Kakao, Penggerek Buah Kakao (PBK), Cendawan Penicillium sp
Efektivitas Penggunaan Sodium Tripolifosfat Terhadap Daya Awet Daging Sapi Pada Penyimpanan Suhu Ruang Uti Nopriani
Agropet Vol 13, No 2 (2016): Volume 13 No 02 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.912 KB)

Abstract

Daging sapi memiliki berbagai macam kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Untuk menjaga agar kondisi daging sapi tetap segar dan dapat dikonsumsi lebih lama lagi, maka perlu penanganan yang baik yakni penggunaan sodium tripolifosfat, dimana merupakan bahan kimia sintetis yang aman untuk mengawetkan daging sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan sodium tripolyfosfat terhadap daya awet daging sapi pada penyimpanan suhu ruang. Parameter yang diamati adalah pH, kadar air, dan daya awet daging sapi. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan level penggunaan sodium tripolifosfat yakni A0= 0% (kontrol), A1= 0,25%, A2= 0,50% dan A3= 0,75%. Tiap perlakuan terdiri dari 7 ulangan. Data dianalisis dengan metode analisis sidik ragam (ANOVA), jika terdapat perbedaan yang nyata dilakukan uji lanjut DMRT (Steel dan Torrie 1995). Hasil penelitian menunjukkan bahwa level penggunaan sodium tripolifosfat berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pH, kadar air dan daya awet daging sapi. Penggunaan level sodium tripolifosfat hingga 0,50% yang efektif dan optimal untuk meningkatkan daya awet daging sapi pada penyimpanan suhu ruang. 
Kajian Toleransi Salinitas Pada Perkecambahan Dan Pertumbuhan Awal Beberapa Genotipe Jagung Di Lahan Salin Tarakan Nur Indah Mansyur; Siti Zahara
Agropet Vol 12, No 2 (2015): Volume 12 No 02 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.447 KB)

Abstract

Penggunaan tanaman jagung yang toleran terhadap salinitas merupakan langkah praktis dan ekonomis, sehingga perlu perakitan varietas jagung toleran salinitas dan berdaya hasil tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon beberapa genotipe jagung respon beberapa genotipe jagung tahap perkecambahan dan pertumbuhan awal terhadap salinitas. Penelitian ini di laksanakan di Tarakan, mulai bulan Oktober sampai dengan Desember 2012, menggunakan Rancangan Acak Kelompok 2 faktor yaitu faktor genotip jagung (G) dan faktor  konsentrasi NaCl (K). Faktor Genotipe jagung (G) terdiri dari 4 aras yaitu : G1 (hasil persilangan varietas NK 33 x Bisi 12), G2 (hasil persilangan varietas NK 33 x DK 979), G3 (hasil persilangan P3 x Bisi 12), G4 (hasil persilangan DK 979 x Bisi 12). Faktor  Konsentrasi NaCl (K) yang terdiri dari 4 aras yaitu : K0 (NaCl 0 ppm), K1 (NaCl 500 ppm), K2 (NaCl  1000 ppm), K3 (NaCl 1500 ppm).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan salinitas (kosentrasi NaC) dan perbedaan genotip berpengaruh tidak nyata terhadap parameter laju perkecambahan (hari), persentase perkecambahan benih (%), dan tinggi bibit (cm). Perlakuan salinitas (kosentrasi NaCl) berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi bibit (cm) dan panjang akar utama bibit (cm), tetapi perbedaan genotip berpengaruh tidak nyata. 

Page 3 of 11 | Total Record : 106