cover
Contact Name
Gusstiawan Raimanu
Contact Email
g.raimanu@unsimar.ac.id
Phone
+6281354205726
Journal Mail Official
jurnalagropet@unsimar.ac.id
Editorial Address
Lt. Dasar Gedung Rektorat, Fak. Pertanian, Universitas Sintuwu Maroso Jl. P. Timor No. 1. Poso
Location
Kab. poso,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Agropet
ISSN : 46939158     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Agropet (Agropet) is a journal published by Faculty of Agriculture, Universitas Sintuwu Maroso, Indonesia. It is a scientific journal dedicated to publishing the manuscript of the research in the field of agricultural technology, such as agricultural product technology, agricultural engineering and agricultural industries technology. Agropet also publishing various disciplines of animal science, such as animal feed and nutrition; animal reproduction, genetics, and production; social and economic; and animal products science and technology. Agropet has p-ISSN 1963-9158. Jurnal Agropet publish two times per year on June and December.
Articles 106 Documents
Pengaruh Dosis Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai Pada Lahan Kering Ridwan Ridwan; Hanifa Hanifa
Agropet Vol 13, No 1 (2016): Volume 13 No 01 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.391 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Dosis Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai Pada Lahan Kering. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lape, kecamatan Poso pesisir kabupaten Poso, di mulai dari bulan januari sampai apri 2016Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan yang dicobakan terdiri atas 5 perlakuan yaitu K0: tanpa pupuk, K1: dosis 50 kg/ha, K2: dosis 100 kg/ha, K3: dosis 150 kg/ha dan K4: dosis 200 kg/ha. Pengamatan dilakukan terhadap beberapa variable aktivitas pertumbuhan kedelai dan komponen hasil kedelai yang dihasilkan. Data yang telah diperoleh selanjutnya di analisis varian (ANOVA), dan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ).Berdasarkan hasil analisis sidik ragam yang berpengaruh tidak nyata pada tanaman kedelai yaitu tinggi tanaman umur 3 MST, 4 MST, 5 MST, 6 MST. Jumlah daun tanaman umur 3 MST, 4 MST, 5 MST, 6 MST. Berat kering akar tanaman umur 8 MST, 9 MST. Berat kering batang tanaman umur 7 MST, 8 MST, 9 MST. Berat kering daun tanaman umur 7 MST, 8 MST, 9 MST. Jumlah polong isi, bobot 100 butir, bobot biji perpetak dan bobot biji per hektar. Selanjutnya yang berpengaruh nyata yaitu berat kering akar 7 MST dan jumlah polong hampa.Hasil uji BNJ menunjukkan bahwa perlakuan dengan dosis 100 kg/ha menunjukkan hasil terbaik pada pertumbuhan dan hasil kedelai dibandingkan dengan perlakuan lainnya. 
KAJIAN TENTANG MINAT BERUSAHA PADA SEKTOR PETERNAKAN SEBAGAI USAHA POKOK MASYARAKAT DI KABUPATEN POSO James Marota Taralalu
Agropet Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.823 KB)

Abstract

Komoditas pertanian utama yang diusahakan oleh petani terdiri dari tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman hortikultura sedangkan komoditas ternak masih sangat terbatas jumlahnya dan umumnya masih sebatas pada pemeliharaan skala rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2012 dengan menggunakan metode survey pada 3 (tiga) Kecamatan yaitu Kecamatan Pamona Timur, Lore Utara yang dan Poso Pesisir Utara.  Jumlah responden yang digunakan sebagai sampel pada tiap Kecamatan sebanyak 100 petani yang dipilih secara acak dengan menggunakan snowball sampling.Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis  deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan oleh masyarakat masih lebih dominan pada usaha sektor pertanian tanaman perkebunan dan tanaman pangan. Usaha sektor peternakan belum menunjukkan adanya usaha yang bersifat usaha pokok. Potensi sumberdaya untuk pengembangan ternak sebagai usaha pokok sangat mendukung. Prosentase minat masyarakat untuk mengembangkan ternak sebagai usaha pokok cukup apresiatif (73%). Kesempatan mengembangkan ternak  sebagai usaha pokok perlu mendapat respon dari semua pihak dengan mengksplorasi dan eksploitasi sumberdaya yang tersedia.
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) TERHADAP BERBAGAI INTERVAL PENYIRAMAN DAN DOSIS PEMUPUKAN NPK PADA MEDIA TANAH + ARANG SEKAM (1+1) Toyip Toyip
Agropet Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.029 KB)

Abstract

This experiment aims to study the response of kangkoong plants to various planting media composition. The experiment was conducted in Maret to April 2011 in the Greenhouse at University Farm, IPB.  It was arranged with two factor, the first factor is interval of irrigation and second factor is rate of NPK fertilizer and three replications. Implementation of the experiment based on Two Factors Experiments in Completely Randomized Design. Experimental results show that, the media consisting of soil and rice husk with a ratio of 1:1, with gives the best results on plant height and yield of kangkung.
Analisis Pendapatan Petani Ternak Sapi Di Desa Molores Kabupaten Morowali Utara Helmi Mongi
Agropet Vol 12, No 1 (2015): Volume 12 No 01 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.426 KB)

Abstract

Suatu kebiasaan yang sering dijumpai pada masyarakat tani Indonesia adalah melaksanakan dua atau lebih kegiatan usahatani secara bersama. Sebagai contoh usahatani antara  sektor tanaman pangan dengan sektor peternakan atau sektor perkebunan dengan sektor peternakan.Indikasi dari pola usaha tani tersebut dapat dilihat dari jumlah ternak yang dimiliki hanya terdiri dari 2 atau 3 ekor pemeliharaan ternak seperti ini pun dilakukan dengan mengandalkan pada pengalaman turun temurun yang dimiliki oleh masyarakat tani. Menurut Dirjen Peternakan bahwa sistem pemeliharaan ternak skala rumah tangga dapat memenuhi permintaan daging lokal, oleh sebab itu peternak tradisional tidak dapat disepelekan keberadaannya.Dalam rangka mengetahui kegiatan usahatani ternak sapi di Kabupaten Morowali Utara khususnya Desa Molores, maka perlu dilakukan penelitian analisis pendapatan usahatani ternak sapi. Data yang telah dikumpulkan, ditabulasi kemudian dianalisis secara kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan dan kelayakan usahatani.Rata-rata pendapatan usahatani responden peternak sapi di Desa Molores, Kabupaten Morowali Utara adalah sebesar Rp. 7.575.692, dengan rata-rata total biaya dikeluarkan Rp. 424.308 dan rasio atau perbandingan penerimaan dan biaya R/C-ratio yaitu 18.85. Hal ini menunjukan bahwa usahatani ternak sapi yang dikelola oleh  responden di Desa Molores, Kabupaten Morowali Utara layak diusahakan.Untuk meningkatkan kualitas dan produksi usahatani ternak diDesa Molores Kabupaten Morowali Utara, diharapkan pemerintah memperhatikan perkembangan masyarakat dalam pengelolaan usahatani ternak sapi.
Produktivitas Ternak Ayam Kampung Super Terhadap Ransum Tepung Buah Nipah (Nypah fruticans Wurmb) Dengan Level yang Berbeda Fajar Syadik
Agropet Vol 14, No 1 (2017): Volume 14 No 01 Tahun 2017
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.25 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Produktivitas ternak ayam kampung super terhadap ransum Tepung Buah Nipah (Nypah fruticans Wurmb) dengan level yang berbeda. Penelitian dilaksanakan selama sepuluh minggu mulai bulan Juni sampai Agustus 2016 di Kecamatan Tiloan Kabupaten Buol Propinsi Sulawesi Tengah menggunakan 80 ekor DOC ayam kampung super. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu F0 = ransum tanpa tepung buah nipah (kontrol), F1 = 5% tepung buah nipah dalam ransum, F2 = 10% tepung buah nipah dalam ransum, F3 = 15% tepung buah nipah dalam ransum. Variablel yang diamati adalah tingkat konsumsi, konversi ransum, pertambahan bobot badan (PBB), income over feed cost (IOFC) dan indeks performance. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan 10% buah nipa dalam ransum berpengaruh sangat nyata terhadap PBB, IOFC dan berbeda nyata terhadap indeks performance ayam kampung super, sedangkan penggunaan buah nipa pada level 5% dan 15% tidak berpengaruh nyata terhadap variable yang diamati.
ANALISIS LENGAS TANAH PADA TANAH REGOSOL Kamelia Dwi Jayanti
Agropet Vol 14, No 2 (2017): Volume 14 No 02 Tahun 2017
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.873 KB)

Abstract

Neraca air merupakan perimbangan antara masukan (input) dan keluaran (output) air di suatu tempat pada suatu periode tertentu. Sebagai keluaran dari analisis neraca air akan diperoleh informasi tingkat ketersediaan air tanah di Kecamatan Kalasan, Sleman sesuai dengan informasi fisika tanahnya. Tingkat ketersediaan air tanah diperoleh dengan menganalisa data kandungan lengas tanah (KLT) terhadap nilai kapasitas lapang (KL) dan titik layu permanen (TLP). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca air lahan Thornthwaite and Mather. Ketersediaan air tanah di Kecamatan Kalasan, Sleman mengalami surplus pada bulan Desember – April, defisit pada bulan Mei – Oktober dan seimbang pada bulan November. Kata kunci: tanah regosol, neraca air lahan
Kombinasi Pemakaian Pupuk Kandang Ayam Dan Npk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Yulinda Tanari; Milka Giantowe Sepatondu
Agropet Vol 13, No 2 (2016): Volume 13 No 02 Tahun 2016
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.799 KB)

Abstract

Produksi sayuran buncis mengalami penurunan sejak lima tahun terakhir. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi adalah dengan melakukan pemupukan. Kombinasi pupuk kandang dan NPK  dapat menyediakan hara yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi tanaman buncis. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima taraf perlakuan (M1: 100% NPK ( 80 g/petak), M2  : 75% NPK (60 g/petak) + 25% pupuk kandang Ayam (1,8 kg/petak), M3: 50% NPK (40 g/petak) + 50% pupuk kandang Ayam (3,6 kg/petak), M4            : 25% NPK (20 g/petak) + 75% pupuk kandang Ayam (5,4 kg/petak), M5           : 100% pupuk kandang Ayam (7,2 kg/petak). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kombinasi pupuk kandang ayam dan NPK yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi tanaman buncis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk kandang ayam dan NPK memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong pertanaman dan produksi. Perlakuan 50% NPK (40 g/petak) + 50% pupuk kandang ayam (3,6 kg/petak) (M3) memberikan pengaruh yang terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong pertanaman dan produksi.
PENGARUH KOMPOSISI TANAMAN TUMPANGSARI TERHADAP HASIL JAGUNG KUNING DAN KACANG TANAH Toyip H
Agropet Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.139 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi tanaman jagung dan kacang tanah yang tepat dalam memberikan hasil tertinggi dalam sistem tumpangsari.  Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok satu  faktor dengan perlakuan yang dicobakan terdiri atas 5 taraf berdasarkan populasi tanaman monokulturnya yaitu J0: monokultur jagung, J1: monokultur kacang tanah, J2: 3 : 3 (3 jalur jagung:3 jalur kacang tanah), J3: 1 : 3 (1 jalur jagung:3 jalur kacang tanah), J4: 2 : 5 (2 jalur jagung:5 jalur kacang tanah). Pengamatan dilakukan terhadap variabel pertumbuhan jagung dan kacang tanah, komponen hasil jagung dan kacang tanah dan variabel tumpangsari. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis varian (ANOVA) pada taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT).Hasil penelitian menunjukkan bahwa monokultur jagung dan kacang tanah berbeda dengan semua perlakuan kecuali pada tumpangsari dengan komposisi 3 jalur jagung : 3 jalur kacang tanah, untuk  pengamatan luas daun jagung menunjukkan nilai yang sama. Selanjutnya tumpangsari dengan komposisi 1 jalur jagung : 3 jalur kacang tanah pada tinggi tanaman kacang tanah menunjukkan nilai yang berbeda dengan semua perlakuan. Selanjutnya komponen tumpang sari dengan komposisi 3 jalur jagung : 3 jalur kacang tanah menunjukkan nilai NKL yang berbeda dengan komposisi yang lain dan menunjukkan nilai NKL yang sama dengan monokultur jagung dan kacang tanah. Tumpangsari dengan komposisi 3 jalur jagung : 3 jalur kacang tanah menunjukkan nilai KKR yang berbeda dengan semua perlakuan.Kata Kunci: Tumpang sari, NKL, KKR, Jagung Kuning, Kacang Tanah
ANALISIS EKONOMI KOMODITI CENGKEH, RAMBUTAN DAN LENGKENG PADA LAHAN MARGINAL DI DESA DIDIRI KECAMATAN PAMONA TIMUR Marten Pangli
Agropet Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.268 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di desa Didiri dengan utama adalah tersedianya data dan informasi yang memadai pada usaha tani daerah marginal yang ditinjau dari berbagai aspek : 1) Aspek teknik budidaya, yaitu kesesuaian lahan dan faktor pembatas, 2) Aspek pasar, yaitu peluang pasar pada setiap komoditi, 3) Aspek financial dengan kriteria inverstasi : NPV, IRR dan B/C, 3) Aspek sosial budaya, yaitu perilaku bercocok tanam dan kondisi riil usaha tani, 4) Aspek konservasi pada tanah dan air.Data responden menunjukan bahwa 57,14% petani menjual hasil pertanian ke tempat pembeli, pembeli utama (tengkulak 25,71%; agen besar 14,29%; masyarakat sekitar 45,71%), patokan harga berdasarkan harga (pasar 28,17%; tawar menawar 25,71%; mengikuti pembeli 8,57%), petani tidak melakukan analisa ekonomi ( 82,86%), petani mengalami produksi melimpah harga rendah (62,86%), faktor penghambat cara bercocok tanam (48,57%), dan usaha pertanian untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari (68,57%).Berdasarkan hasil analisis data empiris, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Aspek pasar, komoditi yang dikembangkan saat ini memiliki peluang pasar yang baik. Walaupun komoditi cengkeh memiliki peluang pasang surut, tetapi saat ini harga komoditi tersebut telah menembus harga Rp. 50.000 atau lebih. Sedangkan komoditi yang berpeluang lebih baik adalah rambutan karena harga stabil yang sangat tergantung produksi dan kontinuitasnya, Aspek finansial, dalam aspek ini lebih difokuskan pada komoditi cengkeh, rambutan dan lengkeng.Berdasarkan analisis cash flow proyeksi biaya dan pendapatan komoditi cengkeh, rambutan dan lengkeng diperoleh bahwa : 1) Net present value (NPV) komoditi cengkeh, rambutan dan lengkeng bernilai positif yakni masing-masing Rp. 126.127. 738,-; Rp. 255.516.580,-; Rp. 262.621.895; 2) Internal Rate or Return (IRR) atau tingkat bunga yang menghasilkan NPV sebesar nol untuk komoditi cengkeh, rambutan dan lengkeng yakni masing-masing 31,06%; 61,28%; dan 58,5%; 3) Benefit Cost Ratio (B/C), menghasilkan B/C cengkeh 1,95; rambutan 9,34; dan lengkeng 6,90; 4) Dicounted Payback Period (DPP) atau pada waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh investasi yang telah ditanamkan, menunjukkan komoditi cengkeh adalah 9 tahun 2 bulan, rambutan 6 tahun 4 bulan dan lengkeng 11 tahun 4 bulan.
Analisis Margin Pemasaran Biji Kakao Kering di Desa Bancea Kecamatan Pamona Selatan Silvany Annatje Taariwuan
Agropet Vol 12, No 2 (2015): Volume 12 No 02 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.621 KB)

Abstract

Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran     dan   besarnya margin pemasaran  biji kakao kering. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan survey. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya. Jumlah sampel petani 10 orang dan pedagang pengumpul 2 orang, sedangkan  pedagang besar  2 orang  dan eksportir 1 orang  yang ada di Kabupaten. Dengan seluruh responden berjumlah  15 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan saluran pemasaran yang ada di desa bancea ada tiga saluran pemasaran biji kakao kering dengan Margin pemasaran biji kakao kering yang terbesar   Rp.6.500, ada pada pedagang pengumpul dan margin terkecil Rp.1.500, ada pada pedagang besar.  untuk memperpendek saluran pemasaran biji kakao kering dan  memperkecil margin pemasaran biji kakao kering,adalah membangun/menghidupkan kembali kelompok tani kakao,Gapoktan dan koperasi  yang mewadai petani kakao guna menampung hasil panen kakao serta meningkatkan posisi tawar petani kakao terhadap pedagang. Diharapkan adanya intervensi Pemerintah daerah Kabupaten Poso dalam hal perbaikan infrastruktur transportasi guna memudahkan akses langsung ke eksportir.

Page 4 of 11 | Total Record : 106