cover
Contact Name
Vega Fonsula Andromeda
Contact Email
p3m@pip-semarang.ac.id
Phone
+62 82134681833
Journal Mail Official
p3m@pip-semarang.ac.id
Editorial Address
Jl. Singosari 2A Semarang 50242
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Dinamika Bahari: Journal of Maritime Dynamic
ISSN : 20873050     EISSN : 27220621     DOI : https://doi.org/10.46484/db.v1i1
Dinamika Bahari merupakan jurnal berkala bidang nautika, teknika dan tata laksana angkutan laut dan kepelabuhanan yang dimiliki Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang yang terbit 2 kali setahun, yaitu pada bulan Mei dan Oktober. Dinamika Bahari memuat hasil penelitian, ide, dan gagasan dosen, pengajar, taruna, peneliti serta akademisi di bidang transportasi laut. Dinamika Bahari terbuka bagi masyarakat umum yang ingin mempelajari hasil-hasil penelitian para dosen atau penulis lainnya. Masyarakat juga bisa bergabung menjadi penulis (sebagai akademisi), atau menjadi reviewers sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing yang dibutuhkan oleh jurnal ini.
Articles 138 Documents
PENGARUH ASSET, INVESTMENT DAN PENGELOLAANNYA TERHADAP PROFITABILITAS PT. MAF LOGISTIK Eryc Prasyoho; Okvita Wahyuni; I Kadek Laju
Dinamika Bahari Vol 8 No 1 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.73 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i1.57

Abstract

Diketahui bahwa pengelolaan aset dan investasi cukup penting terhadap profitabilitasperusahaan. Jenis penelitian ini adalah asosiatif deskriptif dengan data kualitatif dankuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi,studi pustaka. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif menggunakan analisis rasiokeuangan, Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) for windows serta hasil observasidan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan penyebab aset menurun adalah belum adanya pemegangkeuangan yang kompeten, hilangnya customer perusahaan, perpecahan direksi. Lalu ujipengaruh regresi berganda SPSS menggunakan rasio yaitu Current asset, Cash turnover, Totalasset turnover, Debt ratio, Return On Investment menunjukkan tidak terdapat pengaruh yangsignifikan terhadap profitabilitas (Profit margin) diketahui nilai Canstant tabel Coefficientsebesar -5386,3 artinya pengaruh negatif. Uji tabel ANOVA menunjukkan nilai signifikanvariabel independent 0,324 lebih besar dari 0,05 artinya tidak berpengaruh signifikan. Ujitabel Summary menunjukan niai Adjusted R Square sebesar 17,6% artinya 82,4% dipengaruhivariabel lain. Kemudian upaya yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasadalah penggunaan software excel for accounting berusaha mendirikan bisnis ekspor ikanhias, merger dua perusahaan, merekrut karyawan baru dan meningkatkan kinerja marketing.
TERJADINYA OVERFLOW LUBRICATING OIL PADA LO PURIFIER Dwi Prasetyo
Dinamika Bahari Vol 8 No 1 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.441 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i1.58

Abstract

Purifier pada dasarnya adalah sebuah bowl atau wadah silinder yang berputardengan kecepatan tinggi. Ketika campuran minyak, air dan endapan lumpur masukkedalam putaran cepat centrifugal purifier, endapan akan terlempar ke lapisan luar, airmasuk pada lapisan tengah dan minyak pada lapisan paling dalam. Air yang telahdipisahkan akan keluar melalui laluan air keluar dan oli keluar melalui outletnya. Minyaklumas akan menjadi tidak layak digunakan apabila bercampur dengan air, pasir ataukerikil yang halus, lumpur, serta kotoran lainnya. Maka dari itu minyak lumas harus selaludijaga supaya bebas dari kotoran semaksimal mungkin, maka dari itu harus dilakukanpembersihan pada minyak lumas. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahuipenyebab terjadinya overflow lubricating oil pada purifier. Sedangkan tujuan khususnyaadalah untuk mengetahui bagaimana metode SHEL digunakan dalam mencegah terjadinyaoverflow lubricating oil pada purifier. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan melakukan wawancara dan observasilangsung kelapangan untuk mengetahui penyebab terjadinya overflow lubricating oil padapurifier bersama para Masinis dan engine crew. Dari hasil identifikasi, ternyata penelitimenemukan bahwa main seal ring pada lubricaring oil purifier telah mengalamikerusakan, yang pada umumnya dalam keadaan normal dapat menutup celah antara bowlbody dan bowl hood tidak lagi menutup rapat sehingga oli bersih keluar ke sludge port.Selanjutnya untuk Masinis ataupun crew mesin yang sedang tugas jaga harus selalumelakukan pengecekan terhadap suhu pada lubricating purifier dan juga harus melakukanmaintenance sesuai dengan jam kerja. Sehingga nantinya tidak terjadi overflow lubricatingoil pada purifier lagi, operasional mesin induk juga lancar dan tidak merugikan berbagaipihak.
PERAN MUALIM JAGA DALAM BERNAVIGASI YANG AMAN DI ALUR PELAYARAN SEMPIT PERAIRAN TANAH GROGOT Muhammad Iqbal Bayu Ismail; Suherman; Okvita Wahyuni
Dinamika Bahari Vol 8 No 1 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.476 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i1.59

Abstract

Dengan semakin meningkatnya perekonomian dunia maka penggunaan transportasi lautsemakin padat, khususnya pada daerah pelayaran sempit, seperti selat dan kanal, ataupundaerah yang terkonsentrasi seperti pelabuhan dan persilangan lintasan lalu lintas pelayaranyang dapat menimbulkan risiko tinggi untuk terjadinya kecelakaan pelayaran. Pelaksanaan upaya agar dapat bernavigasi yang aman kapal MV. OMS Bromomemperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan bernavigasi kapal. pengaruhdari luar dan pengaruh dari dalam kapal itu sendiri sangat berperan penting bagi navigatorserta pengalaman yang cukup. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang membahastentang peran Mualim jaga dalam bernavigasi yang aman di alur pelayaran sempit perairanTanah Grogot, Kalimantan Timur dilakukan penulis selama praktek berlayar di MV. OMSBromo. Hasil penelitian yang diperoleh adalah peran Mualim jaga saat bernavigasi sangatlahpenting dan kemampuan Mualim jaga dalam bernavigasi menentukan posisi denganmenggunakan panduan bernavigasi di perairan sempit, parallel index, serta ship routeingsangat diperlukan agar tidak terjadi bahaya tubrukan yang akan merugikan banyak pihak.
IDENTIFIKASI DAMPAK DECK WATER SEAL UNTUK PENINGKATAN KERJA INERT GAS SYSTEM DI MT. GREEN STARS DENGAN METODE FTA Wahyu Aji; Jamiul Alim; Sri Purwantini
Dinamika Bahari Vol 8 No 1 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.41 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i1.60

Abstract

Inert Gas System adalah pesawat bantu yang digunakan untuk mempertahankan kadaroksigen yang rendah dalam tangki sehingga memungkinkan timbulnya kebakaran. Purging padatangki-tangki muatan yang kosong dengan maksud menggantikan campuran hidrokarbon gasdengan inert gas agar bisa mengurangi konsentrasi atau kadar hidrokarbon di bawah garisyang disebut Critical Dilution. Kalau sampai ada udara segar masuk ke dalam tangki tersebutmaka kondisi atmosfir dalam tangki akan segera masuk dalam kantong dimana campuran inidapat terbakar atau rusak. Terdapat 3 permasalahan yang terdapat pada IGS saat dioperasikanyaitu perawatan Deck Water Seal diperlukan dalam pengoperasian IGS, dampak apabila DeckWater Seal tidak bekerja secara maksimal dan upaya yang dilakukan agar Deck Water Sealbekerja secara maksimal dalam pengoperasian IGS. Untuk mengupayakan agar IGS dapat beroperasi dengan maksimal maka diadakanpenanganan yang baik dan tepat, dalam mencari solusi permasalahan digunakan metode FaultTree Analysis (FTA). Metode analisis ini terutama digunakan dalam bidang teknik keselamatandan rekayasa keandalan untuk memahami bagaimana sistem bisa gagal, untuk mengidentifikasicara terbaik untuk mengurangi resiko angka kejadian kecelakaan keselamatan atau systemfungsional, FTA mengidentifikasi hubungan antara faktor penyebab dan ditampilkan dalambentuk pohon kesalahan yang melibatkan suatu gerbang logika sederhana. Perawatan DeckWater Seal sangat penting dalam pengoperasian IGS, yaitu salah satunya merawat komponenyang menunjang kinerja dari Deck Water Seal seperti demister pad, inert gas blower. Dalamdemister pad ada komponen lain yaitu deck seal pump dan drain valve. Begitu juga dalan inergas blower ada safety valve, mast riser, non return valve. Komponen tersebut sangatlah pentingguna menunjang kinerja dari deck water seal. Masinis dapat melaksanakan kegiatan perawatandengan baik terhadap deck water seal, agar kerja dari deck water seal dapat bekerja secaramaksimal pada saat pengoperasian IGS di kapal.
ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN PEMBAKARAN PADA BURNER BOILER DI ATAS KAPAL Victoria Handiyan; Febria Surjaman; Sri Purwantini
Dinamika Bahari Vol 8 No 1 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.31 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i1.61

Abstract

Auxilary Boiler (ketel uap bantu) merupakan mesin yang digunakan untuk memproduksiuap bertekanan yang sangat dibutuhkan di kapal, diantaranya untuk pemanas bahan bakar,minyak lumas, dan pemanas air untuk akomodasi maupun permesinan. Jenis dari ketel uap iniada dua yaitu ketel pipa air dan ketel pipa api. Pada kapal MV. Ultra Cory menggunakan jenispipa air. Boiler agar bekerja secara optimal harus didukung oleh beberapa faktor, diantaranyayang paling penting adalah faktor pembakaran. Burner merupakan komponen utama dalampembakaran sering mengalami masalah. Maka dari itu perlu diketahui hal apa saja yangmenjadi penyebab kegagalan penyalaan Burner tersebut. Dalam hal ini penulis menggunakanmetode AHP(Analytical Hierarchy Process), dimana metode ini untuk menentukan faktorpenyebab kegagalan pembakaran pada Burner boiler, yang mana dalam menentukan masalahtersebut akan dicari dengan menentukan nilai tertinggi dari penghitungan matriknya dan nilaieigennya. Pada AHP ini dalam mencari nilai tertinggi akan dibagi dengan beberapa subbagian, yaitu kriteria dan alternatif. Untuk sub kriteria diambil faktor penyetelan, kondisikomponen dan perawatan komponen. Sedangkan untuk sub alternatif diambil dari komponenBurner dan pendukungnya, ignition rod, elektroda, nozzle tip, nozzle pipe dan flame eye.Darishasil analisis tersebut didapatkan bahwa penyebab utama kegagalan pembakaran pada Burneryaitu dari faktor penyetelan pada Burner. Upaya yang dilakuakan agar ketel uap bekerja secaramaksimal yaitu dengan melakukan perawatan, pengecekan, dan perbaikan sesuai denganstandar yang sudah ditentukan oleh manual book terutama dalam faktor pembakaran.
PENGOPERASIAN CARGO CONTROL ROOM UNTUK KELANCARAN PROSES BONGKAR MUAT PADA KAPAL MT. KETALING Samsul Huda; Andri Yulianto; Taufik Qur Romadhon
Dinamika Bahari Vol 8 No 1 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.69 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i1.62

Abstract

Cargo control room mempunyai peranan yang sangat penting terhadap kelancaranproses bongkar muat di kapal tanker, maka apabila dalam pengoperasian cargo controlroom tidak berjalan dengan baik dan benar, maka proses bongkar muat akan tehambat danhal ini dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Dalam penelitian ini diambilbeberapa masalah mengenai bagaimana cara pengoperasian cargo control room yang baikagar proses bongkar muat dapat berjalan dengan lancar dan kesalahan-kesalahan apa sajayang menjadi hambatan dalam pengoperasian cargo control room.Dalam menulis penelitian ini penulis menggunakan penelitian melalui pendekatankualitatif karena akan menyajikan data-data yang diperoleh secara deskriptif atau membuatgambaran mengenai situasi atau kejadian dan lebih banyak melakukan observasi danwawancara secara langsung terhadap objek. Hasil penelitian yang dilakukan penulis selama praktek di kapal MT. Ketaling,pengoperasian cargo control room di MT. Ketaling masih belum berjalan dengan baikkarena perwira jaga masih sering melakukan kesalahan dan sering mengalami kendalakendaladalam pengoperasian cargo control room, perwira jaga tidak mengetahui line-linepipa muatan yang harus dibuka saat pembongkaran, perwira jaga tidak menyiapkan alatkomunikasi dan kurangnya pengawasan selama proses bongkar muat di cargo control room.Pembahasan dalam penelitian ini adalah pengoperasian cargo control room ada tiga tahapyaitu persiapan, pengawasan dan pelaksanaan. Kendala yang menghambat antara lainKebocoran pipa, kerusakan pompa, alat komunikasi, salah komunikasi, kurang pengawasan,perwira mengandalkan juru pompa, serah terima jaga kurang baik. Untuk mengatasi kendalatersebut dengan cara merawat pompa, alat komunikasi, berkomunikasi dengan baik,pengawasan rutin, memberi pelatihan dan melakukan serah terima dengan baik.
IDENTIFIKASI GANGGUAN KATUP GAS BUANG MESIN INDUK DI MT. MARTHA TENDER Dony A. N.; Sumarno PS; Fitri Kensiwi
Dinamika Bahari Vol 8 No 1 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.021 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i1.63

Abstract

Katup buang adalah salah satu jenis katup yang merupakan komponen utama pada mesindiesel baik itu empat-tak maupun dua tak yang berpungsi sebagai katup untuk membuka danmenutup aliran dari gas sisa-sisa hasil pembakaran yang keluar dari dalam silinder atau ruangpembakaran menuju ke exhaust valve manifold. Adapun tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui penyebab terjadinya gangguan pada klep gas buang mesin induk. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode Diskiptif Kualitatif dengan USG sebagai metodeuntuk menentukan prioritas dari masalah yang ada. Adapun rumusan masalah dari penelitianini adalah faktor apa yang menyebabkan gangguan katup gas buang, bagaiman upaya yangdilakukan terhadap masalah yang ada. Hasil yang diperoleh dari identifikasi penelitianmenunjukkan bahwa terjadinya kebocoran kompresi pada klep gas buang mesin induk.Identifikasi penelitian tersebut maka didapatkan penyebab dari kebocoran adalah adanyakeausan antara spindle dan seating, kelebihan jam kerja dan kurangnya pendinginan. Faktorpenyebab kerusakan ini dapat dihindari apabila dilakukan penggerindaan, perawatan sesuaijam kerja dan pembersihan jalannya air pendingin.
PENDISTRIBUSIAN PELAKSANAAN BONGKAR MUAT MUATAN AVTUR DI MT. SINAR EMAS Suwiyadi; Sri Murdiwati; Bella Octavia Sahara
Dinamika Bahari Vol 8 No 1 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.703 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i1.64

Abstract

Tujuan utama dalam pelayaran adalah mendistribusikan proses bongkar muat muatan avtur di3 pelabuhan bongkar. Dalam mencapai tujuan tersebut dapat ditentukan dari langkah-langkahyang dilakukan untuk mendistribusikan muatan avtur, besar jumlah muatan yang dimuat dandibongkar, dan perhitungan perbedaan jumlah muatan avtur yang dibongkar. Metode penelitianyang digunakan oleh peneliti untuk mengatasi masalah adalah metode kualitatif, kuantitatifdengan metode analisis data Urgency, Seriousness, and Growth (USG) untuk menentukanmasalah prioritas saat mendistribusikan bongkar muat muatan avtur sehingga peneliti bisamenemukan pemecahan masalah tersebut. Hasil penelitian menunjukan langkah-langkah yangdilakukan dengan melakukan persiapan fisik dan administrassi, perencanaan pembuatanstowage plan, koordinasi intern dan extern, pelaksanaan distribusi bongkar muat muatan, danevaluasi melalui perhitungan muatan. Besar muatan avtur yang dimuat dan dibongkar di kapalMT. Sinar Emas berbeda jumlahnya disetiap pelabuhan bongkar karena berdasarkan jumlahmuatan yang dibutuhkan dan adanya perbedaan antara pihak darat maupun pihak kapal,keadaan tangki, pipa muatan, penguapan serta adanya kebocoran. Dari hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa pada setiap pelabuhan dan daerah membutuhkan muatan avtur yangberbeda-beda dengan proses yang sama serta kecepatan waktu bongkar di setiap pelabuhanjuga berbeda-beda.
UPAYA MENGOPTIMALKAN KEBERSIHAN RUANG MUAT SEBELUM PROSES PEMUATAN Vega F. Andromeda; Fathnurrokhim A.F. Ramadhan
Dinamika Bahari Vol 8 No 1 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.955 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i1.65

Abstract

Ruang muatan yang disiapkan dengan baik merupakan faktor yang sangat penting dalampelaksanaan kegiatan bongkar muat, sehingga kegiatan bongkar muat dapat berjalan denganefektif dan efisien. Berdasarkan hasil penelitian, proses bongkar muat pada saat kapal akanberlabuh di pelabuhan Antwerpen Belgia terhambat dikarenakan waktu pembersihan ruangmuat tidak mencukupi serta peralatan perlengkapan kebersihan ruang muat banyak yang rusakdan tidak layak pakai sehingga ruang muat masih kotor dan belum siap untuk menerimamuatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebab kurangnya waktupembersihan dan penyebab rusaknya peralatan kebersihan ruang muat. Proses pembersihan ruang muat yang tidak sesuai dengan prosedur terjadi karenakurangnya pengawasan, koordinasi, komunikasi dan perawatan peralatan kebersihan ruangmuat. Upaya untuk mengatasi agar proses pembersihan ruang muat tepat waktu yaitumeningkatkan koordinasi antarawak kapal dan melakukan perawatan terhadap alat-alatkebersihan ruang muat. Pembersihan ruang muat dapat berjalan lancar apabila dilaksanakansesuai dengan prosedur yang ada dan peralatan kebersihan yang memenuhi standart.
PENGARUH STCW AMANDEMEN MANILA 2010 TERHADAP PROSES RECRUITMENT ABK DI PT. BSM CREW SERVICE CENTRE INDONESIA TAHUN 2016 Yenita Mei Anggita; Andy Wahyu Hermanto; Purwantono
Dinamika Bahari Vol 8 No 1 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.126 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i1.66

Abstract

STCW (Standart of Training Certification and Watch keeping for Seafarers) is a basicrequirement of training, certification and watch keeping in International level that has beenratified officially, as the Manila Amendment. Based on the results of the research, from theproblems mentioned are how the recruitment process, the obstacles faced from the influence ofSTCW Amendment Manila 2010 as well as efforts to overcome the obstacles encountered.Because it is necessary to handle so that the recruitment process in the company can runsmoothly. This research uses descriptive qualitative method that describes the existing phenomena,in detail about the recruitment process at PT. BSM Crew Service Center Indonesia andexplained the obstacles and efforts undertaken to overcome these obstacles. Data are collectedby observation, including description, and document analysis results. Recruitments process conducted by the company is in accordance with establishedprocedures. However, there are still many problems during recruitment process in PT BSMCrew Service Center Indonesia that is applicant or seafarers certificate which is not inaccordance with STCW Amendment Manila 2010, the quality of applicants who do not meet thecriteria of the company and applicants who have met and passed the selection stage when thereis a required position was already on board on vessel. From the existing problems, efforts aremade, among which the company can conduct training for seafarers who have been declared tobe accepted by the company and will on-board the vessel while also giving time to ex crewseafarers who sign off from the vessel and new applicants to update the certificate and thecompany can expand the vacancy information to be expected that comes to apply more andmore.

Page 3 of 14 | Total Record : 138