cover
Contact Name
Vega Fonsula Andromeda
Contact Email
p3m@pip-semarang.ac.id
Phone
+62 82134681833
Journal Mail Official
p3m@pip-semarang.ac.id
Editorial Address
Jl. Singosari 2A Semarang 50242
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Dinamika Bahari: Journal of Maritime Dynamic
ISSN : 20873050     EISSN : 27220621     DOI : https://doi.org/10.46484/db.v1i1
Dinamika Bahari merupakan jurnal berkala bidang nautika, teknika dan tata laksana angkutan laut dan kepelabuhanan yang dimiliki Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang yang terbit 2 kali setahun, yaitu pada bulan Mei dan Oktober. Dinamika Bahari memuat hasil penelitian, ide, dan gagasan dosen, pengajar, taruna, peneliti serta akademisi di bidang transportasi laut. Dinamika Bahari terbuka bagi masyarakat umum yang ingin mempelajari hasil-hasil penelitian para dosen atau penulis lainnya. Masyarakat juga bisa bergabung menjadi penulis (sebagai akademisi), atau menjadi reviewers sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing yang dibutuhkan oleh jurnal ini.
Articles 138 Documents
FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN OLAH GERAK BEACHING DI KAPAL LCT. ADINDA DIZA Eko Murdiyanto; Agus Subardi; I Made Suryadana
Dinamika Bahari Vol 8 No 2 (2018): Edisi Mei 2018
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.786 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i2.77

Abstract

Kapal LCT adalah kapal digunakan untuk tujuan komersial karena kapal ini sangatefisien untuk pengangkutan kendaraan dan alat berat. Proses sandar yang digunakan kapalLCT adalah beaching, yaitu dengan cara mengkandaskan bagian depan haluan kapal kepantai. Pelaksanaan beaching di kapal mengalami hambatan, dikarenakan oleh faktor crewdan faktor alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan crewtentang beaching. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif denganteknik pengumpulan data berdasarkan hasil penelitian, observasi dan kepustakaan. Faktorfaktoryang mengahambat olah gerak beaching di kapal yaitu, kesiapan crew dalammenyiapkan sarana dan kurangnya perawatan peralatan yang digunakan, serta faktor cuacasekitar kapal. Untuk mencegah hal tersebut hendaknya memperhatikan faktor-fakorpenghambat yang mempengaruhi kelancaran olah gerak beaching, dan melaksanakanmetode atau cara yang tepat dalam kegiatan beaching. Sehingga perlu adanya pemberianketerampilan, pemahaman dan pengetahuan crew kapal dalam pelaksanaan kegiatan tesebut.
MANAJEMEN PENANGANAN MUATAN REEFER CONTAINER DI MV. SAN PEDRO BRIDGE Agus Hadi P.; Suwiyadi; Muhammad Reza Wardani
Dinamika Bahari Vol 8 No 2 (2018): Edisi Mei 2018
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.01 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i2.78

Abstract

MV San Pedro Bridge adalah kapal kontainer yang dapat memuat reefer container antarpulau dan pelabuhan melalui laut. Muatan reefer container bersifat mudah rusak akibat suhuyang tidak sesuai. Penanganan khusus untuk menghindari kerusakan muatan adalah proses yang menjadi perbedaan reefer container dengan muatan peti kemas lainnya dan menjadikannya kontainer dengan biaya jasa pengiriman yang berharga mahal diantaramuatan peti kemas lainnya. Penelitian dilaksanakan di MV San Pedro Bridge dari tanggal 3 Februari 2016 sampaidengan tanggal 7 Desember 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif – kualitatif.Sumber data yang diolah berdasarkan data primer dengan pengamatan dan wawancaralangsung, dan data sekunder diambil berdasarkan buku manual, artikel internet dan jurnal. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, dalam persiapan penanganan muatan danpelaksanaan manajemen penanganan muatan selama pelayaran dilaksanakan sesuaipanduan Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM) Container Ship Manual, prinsip-prinsiputama pemuatan, dan sesuai dengan empat fungsi manajemen: Planning, Organizing,Actuating dan Controlling.
OLAH GERAK KAPAL MV. BERNHARD SCHULTE DALAM KONDISI LIGHTSHIP SAAT MENGHADAPI HURRICANE MATTHEW Suwiyadi; Suherman; Wibowo
Dinamika Bahari Vol 8 No 2 (2018): Edisi Mei 2018
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.137 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i2.79

Abstract

Based on Allianz report related to safety and shipping review 2016, mention about 5vessels are lost, capsized, and aground due to heavy weather and Huricane along 2015. AndSwedish Club Assurance mentioned 309 claims with amount USD172.000 along 2005-2013.One of the biggest Hurricane in 2016 is Hurricane Matthew. So this study aims to observethe correct maneuvers in lightship condition performed by MV.Bernhard Schulte officer toprevent six motions degree especially heavy rolling, that leads capsizing of te ship, duringHurricane Matthew. The method used in this study was qualitative phenomenology designwith analysis of triangulation data resources technique. The result shows (a) the shipmaneuvering was done with head seas in semi-circle navigable area by the use of waterstopography as shelter and supporter of ship maneuvering. The conclusion is using head andbow sea maneuvering method, even it is not recommended to be used on lightship condition.But the risk can be reduced by minimizing engine used, stability adjustment, and the use ofwaters topography.
PERANAN NAKHODA DALAM MEMOTIVASI SEMANGAT KERJA KRU DI ATAS KAPAL KN. BIMA SAKTI Firdaus Sitepu
Dinamika Bahari Vol 8 No 2 (2018): Edisi Mei 2018
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.549 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i2.80

Abstract

The role of the skipper to give motivation to the crew work is urgently needed toprovide impetus in implementing the tasks and jobs on the boat and avoid delay and buildup.The method used in this research is descriptive qualitative. Data were obtained using thetechnique of direct interviews and a questionnaire that is provided to the crew. And to receivedata from the literature related to the title of this research. The conclusion of this study is themotivation of the crew on board was influenced by encouragement from the skipper. And theresult is positive. The crew’s performance is getting better and this is expected to be mainted.
KEAUSAN CRANK PIN JOURNAL CRANKSHAFT PADA DIESEL ENGINE GENERATOR DI. MV. KARTINI BARUNA Tristanto Prasetya; Sarifuddin; Budi Joko Raharjo
Dinamika Bahari Vol 9 No 1 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.433 KB) | DOI: 10.46484/db.v9i1.81

Abstract

Crankshaft merupakan komponen mesin yang bekerja mengubah gerak lurus bolakbalikpiston dengan perantara batang piston menjadi gerak putar. Untuk mengubahnya,dengan proses sebuah crankshaft membutuhkan pena engkol (crank pin, sebuah bearingtambahan yang diletakkan di bagian ujung batang penggerak pada tiap silinder. Mengingat pentingnya fungsi crankshaft maka keberadaan komponen mesin tersebutharus dirawat dengan baik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode fault treeanalysis, yaitu metode analisa yang digunakan apabila terdapat suatu kejadian yang tidakdiinginkan atau undesired event terjadi pada suatu sistem. Sistem tersebut kemudiandianalisa dengan kondisi lingkungan dan operasional yang ada. Dengan melaksanakan prosedur tersebut diharapkan sistem operasional dieselgenerator dapat berfungsi secara normal dan maksimal, sehingga kegiatan pelayaran danperusahaan tidak mengalami kerugian yang disebabkan terganggunya operasional kapal.Pada akhir bagian penelitian. Penulis menyajikan kesimpulan dan saran.
ANALISA PENYEBAB TINGGINYA SUHU GAS BUANG DUAL FUEL DIESEL ENGINE DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS Nono Sukirno; Dwi Prasetyo; Moh. Aziz Rohman
Dinamika Bahari Vol 9 No 1 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.002 KB) | DOI: 10.46484/db.v9i1.82

Abstract

Dual Fuel Diesel Engine (Mesin Bahan Bakar Ganda) merupakan mesin denganpemanfaatan dua bahan bakar dalam proses pembakarannya untuk memperoleh tenaga kerjapada mesin. Jenis bahan bakar yang digunakan meliputi bahan bakar Methane Gas (CH4)dan MGO (Marine Gas Oil). Methane (CH4) dihasilkan dari Vapour Cargo Tank LNG(Liquified Natural Gas). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa sajapenyebab tingginya suhu gas buang terhadap kinerja Dual Fuel Diesel Engine di MV.Tangguh Palung dengan menggunakan metode analisis data Fault Tree Analysis. Darianalisis data penelitian di hasilkan beberapa rumusan masalah yaitu, faktor-faktor yangdapat menyebabkan tingginya suhu gas buang pada Dual Fuel Diesel Engine adalahkurangnya suplai udara pembakaran dalam ruang pembakaran mesin, komposisipembakaran yang tidak sesuai antara bahan bakar minyak dan gas, serta suhu Engine Roomyang terlalu panas. Dampak yang di timbulkan adalah kerusakan pada komponen-komponenpermesinan dan penurunan kinerja dari Dual Fuel Diesel Engine. Untuk mengatasipenurunan kerja pada Dual Fuel Diesel Engine adalah dengan melaksanakan perawatan danperbaikan pada setiap komponen permesinan yang mengalami masalah dan kerusakan sesuaidengan Running Hours dan Instruction Manual Book.
ANALISIS FIX OVERTIME UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DINAS JAGA ABK KAPAL MT. SEPINGGAN DI PT. PERTAMINA (PERSERO) PERKAPALAN JAKARTA Andri Kurniawan; Sri Purwantini; Arika Palapa
Dinamika Bahari Vol 9 No 1 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.277 KB) | DOI: 10.46484/db.v9i1.83

Abstract

Kapal telah menjadi pilihan utama angkutan laut dalam pendistribusian barang antarpulau, maupun antar Negara. Hal tersebut tak lepas dari kinerja awak kapal yang bekerjamenangani muatan kapal sehingga terlaksana dengan efektif dan efisien. Salah satu tugastanggung jawab awak kapal adalah dinas jaga. Berdasarkan hasil konduite yang dilakukanterhadap awak kapal MT Sepinggan pada tahun 2015 terjadi penurunan kinerja dinas jagaawak kapal karena adanya overtime yang disebabkan oleh beberapa faktor. Terlebih adanyakebijakan fix overtime pada PT Pertamina. Dalam penelitian ini peneliti menggunakanmetode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orangorangdan perilaku yang diamati dengan mengumpulkan data berupa pendekatan terhadapobyek melalui observasi, wawancara secara langsung terhadap subyek serta menggunakandokumen dan data yang berhubungan dengan dinas jaga ABK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa hal yang mempengaruhi overtimeantara lain adalah adanya peran muka belakang, drill, lego jangkar, perawatan mesin kapal.Vessel Allowance, Insentif, Pemberian gaji tepat waktu yang dilakukan oleh PT Pertaminaguna meningkatkan kinerja dinas jaga disamping adanya kebijakan fix overtime, dan upayayang dilakukan untuk meningkatkan dinas jaga adalah memberikan motivasi danmenerapkan kebijakan overtime.
OPTIMALISASI KINERJA MESIN PENDINGIN GUNA MENJAGA KUALITAS BAHAN MAKANAN DI ATAS KAPAL MT. PUJAWATI Yanu Suryaman; Darul Prayogo
Dinamika Bahari Vol 9 No 1 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.309 KB) | DOI: 10.46484/db.v9i1.84

Abstract

Salah satu penunjang yang sangat vital dan berhubungan dengan kesejahteraan dankesehatan adalah Mesin Pendingin untuk menjamin kualitas dan kuantitas bahan makanan.Untuk daging dan ikan yang masih baik adalah daging dan ikan tersebut tidak lembek, tidakbusuk dan saat disimpan dapat membeku seluruhnya dan bila perlu mengkristal. Agar bahanmakanan tetap baik, perlu suhu penyimpanan ± 2o C. Untuk penyimpanan daging dan ikankita perlu suhu penyimpanan ± 15o C. Kurang maksimalnya kerja mesin pendingin dipengaruhi oleh berbagai faktor, baikfaktor internal seperti jumlah jam kerja mesin. Untuk faktor eksternalnya hal ini sangatterkait dengan kurangnya perawatan terhadap mesin pendingin. Dalam penelitian yangpenulis lakukan ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam kelancaran operasionaldari mesin pendingin makanan. Adanya bunga es pada pipa-pipa evaporator merupakan masalah yang paling sering terjadi pada kerja evaporator. Hal ini terjadi bila suhupermukaan pipa bersuhu lebih rendah dari 00 (temperatur beku air). Berikutnya adalah Kurang baiknya proses kondensasi. Saran yang diberikan dalam masalah ini yakni: Segeratutup kembali pintu ruang pendingin pada saat masuk atau keluar ruang pendingin sertamelakukan pemantauan dan perawatan secara berkala terhadap jumlah freon melalui gelasduga dan minyak lumas yang terdapat pada kompresor. Agar proses kondensasi freonsempurna dan dapat mencukupi kebutuhan pendinginan, maka lakukan perawatan kondensordengan baik. Untuk kondisi normal sebulan sekali dan apabila dalam kondisi darurat dapatdilakukan pembersihan dan pengecekan secepatnya. Melakukan pengecekan secara berkalaterhadap adanya kebocoran pada instalasi mesin pendingin. Melakukan pemantauanterhadap minyak lumas yang terdapat pada kompresor serta kondisi dari oil separator agarminyak lumas tidak ikut mengalir bersama freon ke dalam sistem yang akan dapatmenyebabkan terjadi endapan-endapan minyak dan gelembung-gelembung udara. Melakukanpengecekan terhadap thermo-expansion valve, jika suhu pada ruang pendingin masih tinggisetel thermo-expansion valve tersebut dengan memutar baut ke kiri atau ke kanan dan gantidengan yang baru bila perlu
KEGAGALAN PEMBUKAAN PENGUNCI STERN RAMP PADA MV. DREAM DIAMOND Dwi Antoro
Dinamika Bahari Vol 9 No 1 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.654 KB) | DOI: 10.46484/db.v9i1.85

Abstract

Pengunci stern ramp door adalah salah satu alat yang perannya sangat penting untukkapal Ro-Ro yang berfungsi untuk merapatkan stern ramp door sehingga menjadi kedap airserta menahan ramp door dari goncangan apabila terjadi cuaca buruk. Pengunci stern rampdoor memiliki sistem kerja yang sederhana tetapi apabila terjadi kegagalan pada pembukaanpenguncistern ramp door dampak yang ditimbulkan sangat besar salah satunya adalahtertundanya proses bongkar ataupun muat. Penelitian ini menggunakan analisa fishbone dan USG. Dalam menentukan penyebabpenyebabyang menyebabkan kegagalan pada pembukaan pengunci stern ramp penelitimenggunakan metode fishbone. Dan untuk menentukan prioritas masalah untuk diselesaikanpeneliti menggunakan metode USG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kegagalan pembukaanpengunci stern ramp pada MV. Dream Diamond yaitu tidak melakukan pengecekan sebelumdigunakan. Upaya yang dilakukan untuk mencegah kegagalan pada pembukaan penguncistern ramp yaitu dengan melakukan pengecekan sebelum menggunakan pengunci stern rampserta pemberian education tentang pengoperasian pengunci stern ramp juga harus dilakukanterhadap seluruh crew terutama crew baru tentang pengoperasian pengunci stern rampsesuai prosedur yang ada.
EVALUASI HASIL BELAJAR MENGGAMBAR DAN MENDESAIN MESIN ANTARA TARUNA DARI INPUT SMA DAN INPUT SMK DENGAN METODE KELOMPOK-KELOMPOK KECIL JURUSAN TEHNIKA DI PIP SEMARANG Dwi Prasetyo
Dinamika Bahari Vol 9 No 1 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.891 KB) | DOI: 10.46484/db.v9i1.86

Abstract

The purpose of this study was to determine the evaluation of learning outcomesEngineering Drawing and Design between cadets of Input SMA and SMK Input MethodSmall Group Programs Technical in PIP Semarang. The results of this study it can beconcluded that there are differences in the evaluation of learning outcomes between drawingand designing machines SMA Cadets input and input from SMK with a small group ofsubjects Technical method in PIP Semarang. The average value for the experimental group 1(input from SMA) is 74.2, while the average value for the experimental group 2 (input fromSMK) is 76.7. This means learning outcomes experimental group 2 was better than theexperimental group 1. But overall learning outcomes Youth in drawing and designing theengine is increased.

Page 5 of 14 | Total Record : 138