cover
Contact Name
Yafid Effendi
Contact Email
mbjtm@umt.ac.id
Phone
+6281320262711
Journal Mail Official
mbjtm@umt.ac.id
Editorial Address
Universitas Muhammadiyah Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan No.1/33, RT.007/RW.003, Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Indonesia 15118
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
ISSN : 25495038     EISSN : 25804979     DOI : -
Motor Bakar adalah jurnal online prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang berisi tentang artikel hasil penelitian dibidang Konversi Energi, Perancangan dan Teknik Manufaktur serta Rekayasa Teknik Otomotif. Sebagai wadah bagi para dosen maupun mahasiswa dalam membuat karya ilmiah, karena sesuai dengan tuntutan perguruan tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu, Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, maka dibuatlah Jurnal Teknik Mesin.
Articles 101 Documents
RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT Joko Hardono
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.598 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i1.185

Abstract

Mesin parut kelapa adalah salah satu produk mesin dari hasil teknologi yang berfungsi sebagai alat untuk menghancurkan daging buah kelapa menjadi butiran-butiran kecil dengan tujuan untuk memperoleh santan yang terkandung di daging buah kelapa. Mesin parut kelapa yang sudah ada sekarang adalah mesin parut yang menggunakan motor bensin sebagai penggerak utamanya, dan bentuknya besar sehingga butuh tenaga untuk memindahkannya. Dari macam-macam ukuran mesin parut kelapa yang ada sekarang ini, sehingga pada penelitian ini mencoba memberikan ide untuk membuat mesin parut yang lebih sederhana dalam skala rumah tangga.Proses perancangan mesin parut dilakukan dengan tahapan yaitu analisa kebutuhan, perencanaan, pembuatan, pengujian dan kesimpulan. Tenaga penggerak mesin parut menggunakan motor listrik, yang disesuaikan dengan kemampuan daya listrik masyarakat.Hasil perancangan mesin menghasilkan mesin parut kelapa dengan spesifikasi panjang: 365 mm, lebar: 150 mm, tinggi: 200 mm. Penggerak mesin menggunakan motor listrik dengan daya 100 watt, 220 volt. Transmisi menggunakan sabuk dan puli, masing-masing puli berdiameter 15 mm dan 45mm. Waktu yang diperlukan untuk memarut satu buah kelapa sekitar 4 menit 4 detik dan untuk memarut 1 kg kelapa diperlukan waktu ±9,78 menit.
PENGUJIAN KEKUATAN RIG UNTUK UJI TARIK BAJA A36 DIAMETER 30 MM BENTUK STANDARD DENGAN ANALISA SOFTWARE SOLIDWORK Ellysa Kusuma Laksanawati; Alvin Adhita Gunawan
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2018): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6791.038 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v2i1.1327

Abstract

Pengujian Rig dengan Besi Beton A36 dilakukan sesuai dengan penggunaandilapangan sebagai struktur pada bangunan. Biasanya yang menjadi fokusperhatian adalah kemampuan maksimum bahan tersebut dalam menahan beban.Metode yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan rig, apakah mampumenahan kekuatan uji tarik statis baja A36 yang diberi beban uji sebesar 200 kNadalah selain melalui pengujian dilapangan juga dengan menggunakan softwaresolidwork’s 2013. Pengujian dan analisa dilakukan di Balai Besar TeknologiKekuatan Struktur (B2TKS) yang bertempat di kawasan PUSPITEK SerpongTangerang Gedung 220. Dari hasil pengujian di Balai Besar TeknologiKekuatan Struktur dan analisa menggunakan software solidwork 2013 yangdilakukan, bahwa Rig yang diuji mampu menahan kekuatan uji tekan statis BajaA36.  Kata Kunci: Baja Beton A36, Uji Tekan Statis, Rig, software Solidwork’s 2013,Beban Uji 200 kN.
PERENCANAAN INSTALASI SISTEMAIR CONDITIONERTIPE VRFPADA GEDUNG PERKANTORAN ENAM LANTAI UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN BUILDING Riki Chandra Putra; Muhammad Abrar
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 2 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.298 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i2.730

Abstract

Kenyamanan dalam suatu ruangan diperkantoran atau rumah, merupakan kebutuhan, terutama di Indonesia yang memiliki iklim tropis (panas). Karena itu sistem pendingin udara atau sistem tata udara (sistem AC) telah menjadi kebutuhan di gedung-gedung perkantoran, oleh karena itu pengaturan atau perencanaan penempatan Air Conditioner (sering disebut sebagai AC) dalam sistem atau mekanisme bangunan atau gedung yang dirancang untuk kelembapan (dehumidify). Karena AC adalah barang mewah dan mahal maka konsep Green Building hadir dan menjadi suatu kebutuhan ditengah fenomena global warming dan isu kerusakan lingkungan yang sedang melanda bumi, untuk perencanaan instalasi AC di gedung perkantoran enam lantai di Jakarta menggunakan sistem VRF (Variable Refrigerant Flow) dengan teknologi yang sudah dilengkapi dengan CPU dan kompresor inverter dan sudah terbukti menjadi handal, efisiensi energi, berbeda dengan pendahulunya (Single Split, Split Duct, dll). Sistem VRF merupakan suatu teknologi pengaturan kapasitas AC yang memiliki kemampuan untuk mencegah pendinginan yang berlebih pada suatu ruangan, sehingga dapat menghemat listrik, juga memiliki tingkat kebisingan yang rendah dan hemat tempat karena dapat menggunakan satu kondensor untuk mensuplai beberapa evaporator, serta dapat mengatur jadwal dan temperatur AC yang diinginkan secara terkomputerisasi.
RANCANG BANGUN LIFT TABEL UNGKIT DAN ANGKUT KAPASITAS 150 KG SISTEM MANUAL Hendra Harsanta
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i1.181

Abstract

Dalam perancangan lift tabel , tahap awal yang dilakukan adalah mendefinisikan fungsi lift tabeltersebut dan juga kapasitas kapasitas lift tabel tersebut. Fungsi dan kapasitas akan menentukandimensi awal tersebut, ditambah dengan dongkrak buaya yang akan dapat menentukan kapasitas dayaangkat lift tabel tersebut.Daya angkat yang akan diperoleh setelah ditentukan dengan kapasitasdongkrak tersebut. Dongkrak yang di gunakan berkapasitas 2 ton ,Setelah itu pembebanan diberikansesuai kondisi dimensi lift tabel tersebut.Dari hasil peracangan lift tabel di dapat panjang 75cm danlebar 45 cm Oleh karena itu, lift tabel ini praktis dan simpel untuk di gunakan karena tidak banyakmemakan tempat saat penempatannya
PENGARUH ALIRAN THERMOELEKTRIK PADA PORTABLE COOLING UNIT DENGAN SIMULASI ANSYS subekti bekti
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 2 (2018): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.915 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v2i2.1068

Abstract

Sistem pendingin dengan menggunakan termoelektrik merupakan system pendingin yang ramah lingkungan dan hemat energi. Selain itu, memiliki keuntungan yang lain seperti mudah pemasangan dan pengontrolan suhu yang diinginkan sehingga banyak diaplikasikan pada Portable Cooling Unit (PCU). Tujuan dari penelitian ini adalah memodelkan Portable Cooling Unit (PCU) dengan menggunakan thermoelectric dari permukaan yang panas menjadi permukaan yang dingin. Dengan media pendinginan adalah udara yang berasal dari pettier modul yang ditiupkan dengan menggunakan kipas. simulasi dilakukan pada ANSYS fluent. Sebuah model turbulensi yang sesuai dipilih yang dapat menggambarkan aliran dalam sistem. Setelah berhasil menghubungkan perakitan dan menyiapkan kondisi prasyarat, kecepatan dan kontur suhu telah diplot untuk menunjukkan sifat aliran dan distribusi temperatur di sekitarnya serta elemen pendingin. Hasil analisis dapat membantu dalam pengembangan strategi penempatan modul pettier dan thermokople untuk lebih meningkatkan efektivitasnya
KEMIRINGAN OPTIMUM MODEL TURBIN ULIR 2 BLADE UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK PADA HEAD RENDAH Amir Duta
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2018): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6796.028 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v2i1.1274

Abstract

Indonesia kaya akan potensi-potensi yang dapat dijadikan sumber energi listrik, seperti banyaknya sumber-sumber air yang dapat dijadikan sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Kebanyakan sumber air yang ada hanya memiliki debit kecil dan head yang rendah, oleh karena itu peneliti mencoba untuk merancang suatu pembangkit listrik tenaga mikrohidro sebagai salah satu cara agar krisis energi listrik dapat dihindari. Salah satu alternatif pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang sangat berpotensi untuk sungai-sungai di Indonesia adalah Turbin Screw (Archimedean Turbine). Di sini tujuan diadakannya penelitian ini adalah mencari jarak pitch (Λ) dan kemiringan (K) optimum model turbin ulir dua blade untuk menghasilkan daya output generator, disamping itu juga untuk mencari pengaruh hubungan antara masing-masing pitch terhadap daya generator(Pg) dan juga pengaruhnya terhadap efisiensi generator (ƞg). Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan eksperimen meliputi tahap perencanaan, pembuatan alat, serta pengujian alat, sehingga didapatkan analisa hasil yang akan digunakan sebagai kesimpulan dari optimasi desain turbin ulir dengan jarak pitch dan kemiringan optimum. Adapun perancangan model turbin ulir dua blade dibuat dengan variasi jarak pitch yaitu: 2R₀ dan 1,2R₀. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Tangerang. Dan perhitungan dimensi model turbin ulir mengacu pada teori-teori dari Rorres. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah bahwa unjuk kerja terbaik model turbin ulir dua blade yang meng-hasilkan daya output generator paling besar terjadi pada sudut kemiringan 30⁰. Dan dari kedua jarak pitch yang memiliki daya generator (Pg) dan efisiensi generator (ƞg) tertinggi ada pada pitch 1,2R₀.  Kata Kunci: jarak pitch (Λ), kemiringan (K), daya generator (Pg) dan efisiensi  generator(ƞg).
RANCANG BANGUN ALAT PENGAYAK PASIR OTOMATIS Fanni Fattah
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.356 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i1.186

Abstract

Melihat kemajuan teknologi dewasa ini yang semakin canggih menuntut kita harus bisa mengikuti perkembangannya, oleh karena penulis ingin mencoba mengaplikasikan ilmu yang penulis pelajari dalam penelitian ini yang didukung dengan penggunaan beberapa teknologi. Sistem kerja alat ini adalah memanfaatkan motor listrik 220 watt sebagai sumber tenaga yang diteruskan ke pui dengan transmisi sabuk V belt, lalu diteruskan keputaran poros yang terpasang  eksentrik pada piringan engkol yang mengakibatkan ayuakan berayun dan siap mengayak pasir.Perancangan mesin pengayak ini dapat dihasilkan dengan diameter puli penggerak 50 mm dan diameter puli yang digerakkan 300 mm, perbandingan puli pada penggerak dan digerakkan adalah 1:6. Poros utama sebesar 12 mm dapat menyalurkan daya sebesar 220 watt. Alat ini memiliki sistem transmisi yang digerakkan oleh motor listrik ½ Hp 1400 rpm 1 phase. Sabuk yang digunakan adalah tipe A56.Hasil dari pengayakan dengan pasir 0.012 m3 dengan kapasitas ayak sebanyak 3630 kg/jam didapatkan hasil yang tersaring sebanyak 80% serta sisa batu dan kerikil yang tidak tersaring sebanyak 20%.
ANALISIS PERHITUNGAN HEATRATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST UNIT 1 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR Jamaludin Permana; Reza Pangestu DH
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2018): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6798.32 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v2i1.1328

Abstract

Heat rate mempunyai peranan yang sangat penting pada pembangkit listrik.Heatrate merupakan ukuran dari thermal sebagai jumlah dari energi bahanbakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah energi listrik.Satuanheatrate yaitu kJ/kWh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilaiturbineheatrate pada turbin uap berdasarkan performance test. Pengambilandata dilakukan dengan metode observasi di PT. INDONESIA POWER UJPBANTEN 3 LONTAR (PLTU) pada pembangkit unit 1. Untuk mengetahui nilaiturbine heatrate pada turbin uap digunakan metode perhitungan berdasarkanmassa uap “steam” dan energi dalam “entalphy” yang masuk dan keluar turbindengan daya keluaran generator (output generator). Turbine heatrate berbandingterbalik dengan efisiensi, yang artinya semakin kecil nilai turbineheatrate maka semakin baik efisiensi pembangkit tersebut, sebaliknya semakintinggi nilai turbine heatrate maka efisiensi pembangkit tersebut buruk. HasilAnalisa yang didapat pada turbine heatrate berdasarkan performance test unit1dengan nilai terendah (terbaik) yaitu pada bulan Januari dengan nilai 8252.61kJ/kWh, dan nilai tertinggi (terburuk) yaitu pada bulan Maret dengan nilai8911.99 kJ/kWh. Kenaikan dan penurunan turbin heatrate tidak begitusignifikan. Kata Kunci: Heatrate, Turbin Uap, Turbine, Heatrate, Performance Test.
ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR Jamaludin Permana; Iwan Kurniawan
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 2 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.243 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i2.731

Abstract

Turbin Uap (steam turbine) merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan.Hasil rata – rata dari turbin yang dihasilkan selama satu tahun adalah 214,46 MW pada unit 1 dan rata – rata efisiensi turbin yang dihasilkan yaitu sebesar 34,72% pada unit 1 selama satu tahun. Untuk unit 2 didapatkan hasil rata – rata dari turbin yang dihasilkan selama satu tahun adalah 174.06 MW dan rata – rata efisiensi turbin yang dihasilkan yaitu sebesar 27.81% pada unit 1 selama satu tahun. Perbandingan naik turunnya daya turbin dan efisiensi turbin tidak mengalami perubahan yang siknifikan yaitu sebesar 40MW untuk daya turbin dan 6% untuk efisiensi turbin antara unit 1 dengan unit 2.Dari hasil perhitungan yang sesuai dengan data selama satu tahun dimana daya turbin dan efisiensi turbin mengalami kenaikan dan penurunan yang disebabkan oleh naik turunnya hasil dari Turbine Heat Rate, pembakaran batu bara yang tidak maksimal, karakteristik dari batu bara, penurunan beban yang dihasilkan, faktor lamanya pemeliharaan, kesalahan dalam pengoperasian dan perawatan serta faktor-faktor lain.
PENGARUH SUDUT KERJA PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN LAS PADA LINK ENGINE HANGER TIPE K16 Jamaludin Permana
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.186 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i1.182

Abstract

Pengelasan adalah suatu proses penggabungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas las,dengan atau tanpa pengaruh tekanan dan dengan atau tanpa logam pengisi,kerja las adalah menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas, Proses pengelasan berkaitan dengan lempengan baja yang dibuat dari kristal besi dan karbon sesuai struktur mikronya, dengan bentuk dan arah tertentu. Lalu sebagian dari lempengan logam tersebut dipanaskan hingga meleleh.Kalau tepi lempengan logam itu disatukan, terbentuklah sambungan. Umumnya, pada proses pengelasan juga ditambahkan dengan bahan penyambung seperti kawat atau batang las. Kalau campuran tersebut sudah dingin, molekul kawat las yang semula merupakan bagian lain kini menyatu.Besarnya arus pengelasan yang diperlukan tergantung pada diameter elektroda, tebal bahan yang dilas, jenis elektroda yang digunakan, geometri sambungan, diameter inti elektroda, posisi pengelasan. Daerah las mempunyai kapasitas panas tinggi maka diperlukan arus yang tinggi.Pada standard welding inspection material tipis di lambangkan dengan t1 , dan material tebal di lambangkan dengan t2. Dalam proses pengelasan material pengisi harus memakan sebagian dari tebal material asli 1 dan tebal material asli 2.menunjukkan bahwa titik 1 sampai dengan 3 adalah nilai kekerasan untuk daerah las, nilai rata – ratanya adalah 25.88. Titik ke 4 yang terdapat pada grafik menunjukkan nilai kekerasan dari batas daerah lasan dengan daerah HAZ dengan nilai kekerasannya adalah 24.78 . Titik ke 5 sampai 8 merupakan daerah HAZ yang memiliki nilai rata - rata kekerasan sebesar 38.40 . Titik 9 merupakan batas antara daerah HAZ dengan daerah logam induk yang memiliki nilai kekerasan sebesar 32.96 . Titik 10 sampai 12 merupakan daerah logam induk yang memiliki nilai rata – rata kekerasan sebesar 32.97 . Dari data tabel dan grafik diatas nilai kekerasan tertinggi spesimen dengan variasi sudut pengelasan 30° berada pada daerah HAZ yaitu sebesar 38.94 .

Page 2 of 11 | Total Record : 101