cover
Contact Name
Fajaria N. Chandra
Contact Email
fajarianurcandra@upnvj.ac.id
Phone
+62 89654211643
Journal Mail Official
jurnalkesmasupnvj@gmail.com
Editorial Address
Jalan Limo Raya, Limo, Depok
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat
ISSN : 20854366     EISSN : 2684950X     DOI : 10.52022/jikm.v13i1
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat UPN Veteran Jakarta (JIKM UPNVJ) merupakan sarana eksplorasi, ekspresi dan publikasi karya ilmiah berupa hasil penelitian dan penelusuran ilmiah bidang kesehatan masyarakat. Bidang keilmuan kesehatan masyarakat tersebut mencangkup Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK), Epidemiologi, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan, Gizi Masyarakat, dan Kesehatan Reproduksi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat UPN Veteran Jakarta menerima artikel ilmiah secara terbuka dari pihak manapun yang ingin berperan aktif dalam bidang kesehatan masyarakat.
Articles 147 Documents
Analisis Implementasi Sistem Proteksi Aktif, Sarana Penyelamatan Jiwa, dan Pengorganisasian Sebagai Bagian dari Upaya Penanggulangan Kebakaran di Gedung Y Pusat X Tahun 2018 Ramadhani, Dina Amalia; Utari, Dyah; Maharani, Fandita Tonyka
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.286 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i1.11

Abstract

Latar Belakang: Faktor keamanan terutama bahaya kebakaran menjadi masalah utama yang dipertimbangkan oleh orang-orang yang bekerja di dalam dan di sekitar gedung. Laboratorium, insinerator, kabel, panel listrik, panel operasi, dan terletak di area rawan ledakan membuat Gedung Y berpotensi kebakaran yang tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian sistem perlindungan aktif dan pengaturan fasilitas keselamatan di Gedung Y Central X Tangerang Selatan berdasarkan peraturan dan standar yang telah diterapkan di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dengan kertas observasi, kertas wawancara, dan juga dokumen internal Central X untuk menganalisis tingkat kesesuaian sistem perlindungan aktif dan pengaturan fasilitas keselamatan. Data yang dikumpulkan dibandingkan dengan regulasi dan standar kesesuaian yang ada untuk melihat tingkat kompatibilitas. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem perlindungan aktif dan pengaturan fasilitas keselamatan di Gedung Y Central X memiliki 8 komponen dalam kategori baik, 2 komponen dalam kategori adil, dan 6 komponen dalam kategori buruk. Kesimpulan: Central X harus melengkapi komponen yang tidak sesuai seperti tinggi pemasangan gantung alat pemadam kebakaran, menyediakan fasilitas keluar yang jelas untuk keadaan darurat, mengatur kunci sprinkler, menyediakan sprinkler alternatif, melakukan inspeksi, pemeliharaan, dan juga menguji dokumen hasil. Background: Safety factor especially the fire hazard become the main problem considered by people who working inside and around the building. Laboratories, incinerators, cables, electrical panels, operation panels and located in the explosion-prone area make Building Y high potential of fire that can lead to detriments. The purpose of this research is to analyze conformity active protection system and safety facilities arrangement at Building Y Central X Tangerang Selatan based on the regulations and standards that have been applied in Indonesia. Methods: This research used descriptive study design with qualitative approach, collecting data with observation paper, interview paper, and also Central X internal document to analyze the conformity level of active protection system and safety facilities arrangement. Collected data was compared with the existing conformity regulation and standard to see compatibility level. Result: The result of this research indicated that active protection system and safety facilities arrangement in Building Y Central X have 8 components in good category, 2 components in fair category, and 6 components in poor category. Conclusion: Central X should complete components that not correspond such as fire-extinguisher hanged installation height, provide clear exit facilities for emergency, set sprinkler wrench, provide alternative sprinkler, make inspection, maintenance, and also testing results documents.
Pembentukan Puskesmas Percontohan untuk Pelayanan Kesehatan yang Lebih Baik di Era JKN Sinaga, Ganda Raja Partogi; Hardy, Fathinah Ranggauni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.898 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i1.12

Abstract

Latar Belakang: Pembentukan satu Puskesmas percontohan di setiap Kabupaten/Kota. Dalam mewujudkan hal tersebut diatas perlu didukung dengan keberadaan Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang ideal untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Puskesmas ideal tersebut akan digunakan sebagai percontohan untuk pengembangan Puskesmas lainnya dalam upaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan tetap mengedepankan upaya promotif dan preventif. Metode: Metode yang digunakan dalam pembentukan Puskesmas Percontohan ini adalah riset implementatif. Instrumen yang dibangun untuk monev Puskesmas Percontohan akan dibuat secara elektronik berbasis aplikasi web. Hasil: Dalam membentuk Puskesmas Percontohan ini didukung oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait. Peran dinas kesehatan kabupaten/kota dalam membentuk Puskesmas Percontohan akan di monitoring dan evaluasi secara elektronik, agar proses dapat mudah dipantau, sehingga kendala/hambatan yang ada nantinya dapat didiskusikan atau diatasi bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan atau Kementerian Kesehatan. Kesimpulan: Proses pembentukan Puskesmas percontohan di kabupaten/kota dilaksanakan melalui pembinaan secara berjenjang. Peran dinas kesehatan kabupaten/kota sangat penting, karena Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan (UPTD). Background: Establishment of a pilot health center in each district / city. In realizing the above, it is necessary to support the existence of Puskesmas as a first-rate health care facility that is ideal for providing better health services in the era of National Health Insurance (JKN). The ideal Puskesmas will be used as a pilot for the development of other Puskesmas in an effort to realize quality health services while promoting promotive and preventive efforts. Method: The method used in forming the Pilot Health Center is implementative research. The instrument built for monitoring and evaluation Puskesmas Pilot will be made electronically based on web applications. Results: In forming the Pilot Health Center, it was supported by relevant stakeholders. The role of district / city health offices in forming Pilot Health Centers will be electronically monitored and evaluated so that the process can be easily monitored, so that existing constraints / obstacles can be discussed or addressed together with the Provincial Health Office and or the Ministry of Health. Conclusion: The process of forming a pilot health center in the district / city is carried out through tiered guidance. The role of the district / city health office is very important, because the Puskesmas is the technical service unit for the health department (UPTD).
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Anak Usia Sekolah di SDN Bedahan 02 Cibinong Kabupaten Bogor Tahun 2018 Nurrizka, Rahmah Hida; Wicaksana, Dhiki Arif
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.393 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i1.13

Abstract

Latar Belakang: Salah satu dari pilar kesehatan masyarakat adalah mengenai gizi. Gizi sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Gizi memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kecerdasan dan kesehatan. Oleh karena itu, gizi menjadi salah satu determinan dari kualitas sumber daya manusia. Status gizi yang baik memerlukan perhatian yang lebih karena buruknya status gizi pada anak akan mempengaruhi pertumbuhan mental, fisik atau kemampuan berfikir, tentu saja, akan mengurangi tingkat produktivitas dan kemampuannya saat usia dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang terkait dengan Status Gizi pada Anak Usia Sekolah di SDN Bedahan 02 Cibinong Kabupaten Bogor. Metode: Metode penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel yang berjumlah 158 siswa SDN Bedahan 05. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran terhadap berat badan dan tinggi badan. Analisis data menggunakan Uji Chi Square dengan 95% tingkat kepercayaan. Result: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan diantara penghasilan dengan p value =0,000, pengetahuan tentang gizi dengan p value=0,000, pendidikan orang tua dengan p value=0,000, pekerjaan orang tua dengan p value=0,025, kebiasaan jajan siswa dengan p value=0,000, dengan status gizi siswa. Kesimpulan: Faktor yang berpengaruhterhadap status gizi adalah penghasilan, pengetahuan tentang status gizi, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, karakteristik orang tua dan kebiasaan jajan. Background: One of the pillars of public health is Nutrition. Nutrition is a very important part of growth and development. Nutrition in it has a close connection with intelligence and health. Therefore, nutrition becomes one of the determinants of the quality of human resources. A good nutritional status in children needs more attention because poor nutritional status of children can inhibit mental growth, physical or thinking ability and will, of course, decrease work productivity and adult performance. The purpose of this research is to know the factors related to Nutritional Status of Elementary School Students at SDN Bedahan 02 Cibinong Bogor Regency. Methods: Quantitative research method with cross sectional design. Samples numbered 158 students SDN Bedahan 02. Data collection with questionnaires and measurements of body weight and height. Analytical data using chi square test with 95% confidence level. Results: The result of the research shows that there is an exact relationship between pocket money and p = 0,000, nutritional knowledge with p value = 0,000, parental education with p = 0,000, parent job with p value = 0,025, snack habits of students with p = 0,000 with nutritional status of students. Conclusion: One of the variables that affect the pocket, knowledge of nutritional status, parent education, employment of parents, elderly parents, and customs snack.
Pelaksanaan Senam Kaki Mengendalikan Kadar Gula Darah pada Lansia Diabetes Melitus di Posbindu Anyelir Lubang Buaya Ratnawati, Diah; Adyani, Sang Ayu Made; Fitroh, Alal
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.446 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i1.14

Abstract

Latar belakang: Diabetes Melitus terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus tanpa terapi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi, untuk mencegah hal tersebut, salah satu pilar penatalaksanaan diabetes adalah latihan jasmani atau olahraga yaitu dengan senam kaki. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan one group pretest post test design. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam kaki terhadap kadar gula darah pada lansia diabetes mellitus di Posbindu Anyelir Lubang Buaya. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling dengan jumlah sampel 13 orang. Hasil: Hasil penelitian menggunakan uji paired t-test didapatkan nilai p-value = 0,000 < α = 0,05. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh senam kaki terhadap kadar gula darah pada lansia diabetes melitus di Posbindu Anyelir Lubang Buaya. Kesimpulan: Lansia diabetes mellitus yang melaksanakan senam kaki sesuai indikasi dan memperhatikan kontraindikasi dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu selama 30 menit maka terkendali kadar gula darahnya. Kata kunci: Diabetes Melitus, Gula Darah, Lansia, dan Senam Kaki. Abstract Backgrounds: Diabetes Mellitus results from decreased sensitivity to insulin (insulin resistance) or due to a decrease in the amount of insulin production. If this is left continuously without therapy it can lead to complications, to prevent it, one of the pillars of diabetes management is physical exercise or exercise with foot exercises. Methods: The research design used was quasi-experimental with one group pretest posttest design. The purpose of this study to determine the effect of foot exercises on blood sugar levels in the elderly in Posbindu Anyelir Lubang Buaya. The sampling technique was done by simple random sampling with 13 samples. Results: The result of the research using paired t-test obtained p-value = 0,000 <α = 0,05. This study showed the effect of foot gymnastics on blood sugar levels in elderly diabetes mellitus in Posbindu Anyelir Lubang Buaya. Conclusion: The conclusion of this application is expected to elderly perform foot exercises as indicated and pay attention to contraindications with frequency 3 times a week for 30 minutes then controlled blood sugar levels.
Determinan Terjadinya Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Dewasa di RSUD Kota Bekasi Herlina, Santi; Yanah, Anggara Kasih Mehita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.314 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i1.15

Abstract

Latar Belakang: Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit yang sering ditemukan di masyarakat dan Rumah Sakit. Juga biasanya dialami paling banyak pada wanita di bandingkan dengan laki-laki. Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi di sepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri, akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Faktor-faktor predisposisi dalam perkembangan infeksi saluran kemih dan pielonefritis kronik yaitu obstruksi saluran kemih, jenis kelamin, umur kehamilan, reflik vesikuler, peralatan kedokteran, kandung kemih neurogenik, penyalahgunaan analgesik secara kronik, penyakit ginjal, penyakit metabolik (diabetes,gout, batu). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi saluran kemih di RSUD Bekasi pada pasien dewasa.Metode: Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Bekasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah uji kohort Retrospektif. Sampel yang digunakan adalah Random Sampling 96 Responden. Data yang terkumpul memenuhi kriteria dianalisa secara univariat, bivariat menggunakan Chi Square, dan Multivatiat dengan regresi logistik.Hasil: Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa dari analisis multivariat ternyata variabel yang berhubungan bermakna dengan infeksi saluran kemih adalah jenis klamin, riwayat keluarga, penyakit urologi. Sedangkan variabel usia, dan penyakit metabolik sebagai perancu, namun hasil yang didapat dari odd ratio (OR) adalah penyakit metabolik yang paling besar dengan nilai 2,53, dan artinya pasien yang mengalami penyakit metabolik akan mengalami lebih besar dengan 2,5 lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang tidak mengalami penyakit metabolik.Kesimpulan: Penyakit metabolik merupakan faktor yang paling mempengaruhi penyakit ISK Background: Urinary tract infections (UTI) is a disease that is often found in community and hospital. Also usually experienced most common in females compared with males. Urinary tract infection is an infection that occurs in the urinary tract, including the kidney itself, due to the proliferation of a microorganism. Predisposing factors in the development of urinary tract infection and chronic pyelonephritis, urinary tract obstruction, sex, gestational age, reflik vesicular, medical equipment, neurogenic bladder, in chronic analgesic abuse, kidney disease, metabolic disease (diabetes, gout , stone). This study aims to determine the factors that influence the occurrence of urinary tract infections in hospitals Bekasi in adult patients.Method: This study was conducted at Hospital Bekasi. Type of study is a retrospective cohort trial. The sample used was random sampling 96 respondents. The collected data meet the criteria analyzed in univariate, bivariate using Chi Square, and Multivatiat with logistic regression.Result: The results of this study show that. From the multivariate analysis turns significant variables associated with urinary tract infection is a type of klamin, family history, urologic diseases. While the variables of age, and metabolic diseases as confounders, but the results obtained from the odds ratio (OR) is a metabolic disease with the greatest value of 2.53, and that means patients with metabolic disease will experience greater with 2.5 higher than with patients who did not experience disease metabolic.Conclusion: Metabolic disease are the factors that most influence UTI
Analisis Implementasi Sistem Proteksi Aktif, Sarana Penyelamatan Jiwa dan Pengorganisasian sebagai Bagian dari Upaya Mitigasi Kebakaran di Mal Cinere Depok Tahun 2018 Emiliyanto, Oktaviyana; Maharani, Fandita Tonyka; Utari, Dyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.188 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i1.16

Abstract

Latar belakang: Cinere Mall Depok adalah salah satu pusat perbelanjaan yang berlokasi di Kota Depok. Banyaknya pengunjung yang datang setiap hari membuat manajemen gedung perlu memperhatikan faktor keamanan bagi setiap pengunjung yang mengalami kondisi darurat, termasuk bahaya kebakaran. Penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi sistem perlindungan aktif, fasilitas penyelamat jiwa, dan pengorganisasian sebagai bagian dari upaya mitigasi kebakaran di Mall Cinere Depok. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Tekniknya adalah data yang dikumpulkan dengan observasi langsung menggunakan daftar periksa dan ulasan dokumen yang tersedia. Data dikumpulkan kemudian dibandingkan dengan kesesuaiannya dengan Menteri Pekerjaan Umum. 26 / PRT / M / 2008, Keputusan Menteri Pertanian No. 20 / PRT / M / 2009, dan Standar Internasional adalah NFPA 101. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mall of Cinere memiliki 50% dari sistem perlindungan aktif, 51 , 8% dari fasilitas penyelamatan nyawa, dan 29,2% dari pengorganisasian, yang menunjukkan bahwa komponen ketiga termasuk kurang (K) yang tidak cocok sama sekali dengan persyaratan standar referensi. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini, saran yang diberikan adalah bahwa pengelola gedung perlu menyediakan sarana sistem perlindungan aktif seperti detektor asap, detektor panas, dan alarm kebakaran; fasilitas penyelamat seperti pintu darurat dan tangga darurat; serta untuk mengatur kebakaran. Background: Mall of Cinere Depok is one of the shopping centers located in Depok City. The many visitors who come every day make the building management needs to pay attention to the safety factor for every visitor to the emergency condition, including the danger of fire. This study was to analyze the implementation of an active protection system, lifesaving facilities, and organizing as part of fire mitigation efforts in Mall of Cinere Depok. Methods: This study used descriptive study design qualitative. The techniques is data collected with direct observation using checklist and document review available. The data was collected then compared to its suitability with the Minister of Public Works. 26/PRT/M/2008, Ministry of Agriculture Decree No. 20/PRT/M/2009, and the International Standard is NFPA 101.Results: The results of this study indicated that Mall of Cinere has 50% of an active protection system, 51,8% of lifesaving facilities, and 29,2% of organizing, which shows that the third component including less (K) that does not suitable at all with the requirements of the reference standard.Conclusions: From the results of this study, the suggestion given is that the building manager needs to provide the means of active protection systems such as smoke detectors, heat detectors and fire alarms; lifesaving facilities such as emergency exits and emergency stairs; as well as to organize fires.
Evaluasi Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG) Dalam Penanggulangan Kebakaran di Gedung Instalasi Teratai dan Instalasi Prof. Soelarto RSUP Fatmawati Tahun 2018 Hardy, Fathinah Ranggauni; Nurhanifah, Nadya
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.561 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i1.17

Abstract

Latar Belakang: Kebakaran adalah peristiwa yang dapat menyebabkan bahaya, mereka juga dapat terjadi di mana saja, termasuk rumah sakit. Data tentang kebakaran Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat di Mataram: kebakaran di TNI. Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo Jakarta. Mengakibatkan kematian empat korban. Sementara kebakaran terjadi di Rumah Sakit Umum Fatmawati, sebagian besar kasus disebabkan oleh listrik, yaitu pada 2016 ada empat kasus dan pada 2017 ada delapan kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi komponen manajemen keselamatan kebakaran gedung di Instalasi Kebakaran dan bangunan Instalasi Prof. Soelarto di Rumah Sakit Fatmawati pada tahun 2018. Metode: Ini adalah desain penelitian deskriptif dengan metode campuran. Sampel penelitian ini adalah 232 staf Instalasi Teratai dan Prof. Soelarto dan penelitian mengorganisir manajemen keselamatan kebakaran, sistem perlindungan kebakaran, dan sarana menyelamatkan nyawa. Hasil: Hasil penelitian ini adalah proteksi kebakaran 80%, proteksi kebakaran 80,09%, alat penyelamat 85,39% dikategorikan baik (B), diperlukan pemeliharaan dan perbaikan sesuai dengan standar NFPA 101, SNI 03-1735-2000, SNI 03-1745-2000, SNI 03-1746-2000, SNI 03-3985-2000, SNI 03-3989-2000, PU Minister No.26 / PRT / M / 2008, Permen PU No. 20 / PRT / M / 2009 Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 8 tahun 2008, peraturan gubernur DKI Jakarta No. 92 tahun 2014, peraturan gubernur DKI Jakarta No. 250 tahun 2015, peraturan gubernur DKI Jakarta No. 143 tahun 2016. Kesimpulan: Lotus Petugas Instalasi dan Instalasi Prof. Soelarto, yang memiliki pengetahuan yang baik tentang kebakaran sebesar 81,5%, Petugas Instalasi dan Instalasi Teratai Prof. Soelarto dengan sikap yang baik ketika terjadi kebakaran 52,2%. Background: Fires are events that can cause harm, fires can also occur anywhere, including hospitals. Data on hospital fires in Indonesia, in 2011 the fire of the West Nusa Tenggara Provincial General Hospital in Mataram resulted in the death of two patients, and in 2016 a fire at the TNI Mintoharjo Jakarta Hospital of Angkatan Laut resulted in the deaths of four victims, while a fire broke out at RSUP Fatmawati, most of the cases caused by electricity, namely in 2016 there were four cases and in 2017 there were eight cases. This study aims to evaluate the components of building fire safety management in fire prevention in the Teratai Installation and Prof. Soelarto Installation buildings at Fatmawati Hospital in 2018.Methods: This study was a descriptive study design with mixed methods. The sample of this research is 232 Teratai Installation staff and Prof. Soelarto and the object of research are organizing fire safety management, fire protection systems, and means of saving lives.Results: The results of qualitative research show that the components of fire safety management are the results of organizing 100%, fire protection 80.09%, means of life saving 85.39% categorized as good (B), maintenance and repairs are required according to NFPA 101 standards, SNI 03-1735-2000, SNI 03-1745-2000, SNI 03-1746-2000, SNI 03-3985-2000, SNI 03-3989-2000, PU Minister No.26/PRT/ M/2008, Permen PU No. 20/PRT/M/2009, Perda DKI Jakarta No. 8 of 2008, governor's regulation of DKI Jakarta No. 92 of 2014, governor's regulation of DKI Jakarta No. 250 of 2015, governor's regulation of DKI Jakarta No. 143 of 2016. Conclusion: Teratai Installation and Installation Officer Prof. Soelarto, who has good knowledge about fire by 81.5%, Teratai Installation Officer and Installation Prof. Soelarto with a good attitude when there was a fire 52.2%
Hubungan Pengetahuan Gizi dan Pola Asuh Keluarga dengan Status Gizi Anak Prasekolah di TK Negeri Pembina 1 Kota Tangerang Selatan 2018 Rinowanda, Syella Aprilia; Pristya, Terry Yuliana Rahadian
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.277 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i1.18

Abstract

Latar belakang: Status gizi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Keadaan kurang gizi terutama pada anak akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan fisik dan kecerdasan. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan pola asuh keluarga dengan status gizi anak prasekolah dan penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi yang diteliti adalah seluruh anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina 1 dengan sampel 61 yang diambil melalui cara total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner yang di isi oleh orang tua terutama kepada ibu, serta pengukuran berat badan dan tinggi badan anak.Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa prevalensi status gizi sangat kurus pada anak sebesar 0%, status gizi kurus pada anak sebesar 11,5% dan status gizi normal pada anak sebesar 52,5%, status gizi gemuk pada anak sebesar 24,6%, dan status gizi obesitas pada anak sebesar 11,5%. Pada penelitian ini, terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu (p=0,002), pekerjaan ibu (p=0,008), penghasilan orangtua (p=0,005), pengetahuan ibu tentang gizi (p=0,010), pola asuh keluarga (p=0,030), perilaku pemberian makan anak (p=0,016) dengan status gizi anak.Kesimpulan: status gizi anak prasekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam keluarga. Background: Nutritional status is an indicator development of success. The condition for malnutrition especially for children will have an effect for physical growth and intelligence.Methods: This study aims to determine the relationship pattern of family care and nutritional knowledge with nutritional status in preschool children and this research using cross sectional design, and the research has been taken for all children for 5 until 6 years old in TK Negeri Pembina 1, with 61 samples that has been taken with total sampling. Data collection is done by filling out the questionnaire. Those questionnaire are filling out by the parents especially for mothers, as well as weight and height measurements in children.Result: This research showing that the prevalence of very thin nutritional status is 0%, the nutritional status is 11,5%, the normal nutritional status is 52,5%, the nutritional status of obese 24,6%, and the obese nutritional status is 11,5%. In this study, there was a significant relationship between mother‟s education (p = 0,002), mother‟s job (p = 0,008), parent‟s income (p = 0,005), mother‟s knowledge about nutritional (p = 0,010), pattern of family care (p = 0,030), child feeding behavior (p = 0,016) with nutritional status.Conclusion: Nutrition status in preschool children determined are some factors in their family.
Faktor Risiko Kejadian Hipertensi pada Pekerja Konstruksi di Proyek Pembangunan Tol Tahun 2018 Heryanti, Ajeng Ade; Pulungan, Rafiah Maharani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.585 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i1.19

Abstract

Latar belakang : WHO memperkirakan akan terdapat 1,56 miliyar dewasa yang menderita hipertensi pada tahun 2025. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, riwayat keluarga, kebiasaan olahraga, kebiasaan konsumsi kopi dan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada pekerja konstruksi zona 3 di proyek pembangunan tol Depok-Antasari PT. Girder Indonesia Tahun 2018.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang menggunakan teknik simple random sampling dari seluruh pekerja konstruksi zona 3 yaitu dimulai dari jalan Andara-jalan Brigif. Pengumpulan data hipertensi menggunakan tensimeter dan stetoskop dan instrumen pengumpulan data riwayat keluarga, kebiasaan olahraga, kebiasaan konsumsi kopi dan kebiasaan merokok. Uji chi square digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel dengan CI= 95% dan α=0,05.Hasil : Penelitianini menunjukan ada hubungan antara kebiasaan konsumsi kopi (p=0,000) dan kebiasaan merokok (p=0,000). Tidak ada hubungan pada umur (0,336), riwayat keluarga (0,688), kebiasaan olahraga (0,538).Kesimpulan : Saran bagi pekerja sebaiknya lebih memperhatikan pola hidup sehingga dapat terhindar dari risiko hipertensi. Saran bagi PT. Girder Indonesia dapat memfasilitasi pelayanan kesehatan agar para pekerja dapat melakukan pengecekan kesehatan secara berkala. Background : WHO estimates there will be 1.56 billion adults with hypertension in 2025.This study aims to investigate the correlation between age, family history, exercise habits, coffee consumption habits and smoking habits with hypertension in three zones of construction workers in the construction project of the Depok-Antasari toll road PT. Girder Indonesia 2018.Methods :This research method is quantitative research with cross-sectional desain study with a sample size of 80 people using simple random sampling technique of all construction workers zone 3 which starts from the Andara-road brigade. Collected of hypertension data used a sphygmomanometer and stethoscope and family history data collection instrument, exercise habits, coffee consumption habits and smoking habits.Results : Analyze statically used chi-square test to see the correlation between variables with CI = 95% and α = 0.05.0.336),family history (0.688), regular exercise (0.538). research suggestion for workers should pay more attention to their lifestyle to avoid the risk of hypertension.Conclusion : Suggestions for the company PT. Girder Indonesia can facilitate health services for their workers so that workers can perform health checks on a regular basis
Faktor Individu, Pengawasan, Pelatihan, dan Kecelakaan Kerja pada Pekerja Zona 5 Dan 6 PT Waskita Karya pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta – Cikampek Tahun 2018 Dzulfikri, Arif; Fitri, Azizah Musliha
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.913 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i1.20

Abstract

Latar belakang: Menurut data Kementerian tenaga kerja pada tahun 2010 terdapat sebanyak 98.711 kasus kecelakaan kerja yang menewaskan 1200 orang dan tahun 2011 sebanyak 99.491 kasus kecelakaan kerja yang menewaskan 2218 orang. PT Waskita Karya pada proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek memiliki risiko yang sangat tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor individu (umur, pendidikan, pengetahuan, sikap, motivasi dan persepsi), pengawasan dan pelatihan dengan kecelakaan kerja pada pekerja di zona 5 dan zona 6 pada proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek tahun 2018.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pekerja di zona 5 dan zona 6 yang berjumlah 221 orang dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Uji chi square diperoleh variabel yang berhubungan dengan kecelakaan kerja adalah pendidikan (p value = 0,001 ; PR = 7,058 ; 95% CI = 0,350-1,092), pengetahuan (p value = 0,000 ; PR = 16,77 ; 95% CI = 4,344-64,809) dan persepsi (p value = 0,045 ; PR = 1,568 ; 95% CI = 0,990-2,483).Hasil: Variabel yang tidak berhubungan dengan kecelakaan kerja adalah umur, sikap, motivasi, pengawasan dan pelatihan.Kesimpulan: Saran untuk perusahaan adalah memberikan informasi dan pelatihan kepada pekerja tentang pencegahan kecelakaan kerja, terutama yang berpendidikan rendah sebelum proyek dilaksanakan. Background: Based on data by The Ministry of Manpower in 2010 there were 98,711 cases of work accidents that killed 1200 people and in 2011 there were 99,491 cases of accidents that killed 2218 people. PT Waskita Karya on the Jakarta-Cikampek toll road project has a very high risk. The purpose of this research is to know the correlation between individual factor (age, education, knowledge, attitude, motivation and perception), supervision and training with work accident at worker in zone 5 and zone 6 at Jakarta-Cikampek toll road project 2018.Methods: Design of this study was quantitative analytics with cross sectional design. The population of this study were workers in zone 5 and zone 6 which amounted to 221 people and the sample of this study were 80 people. Samples were recruited using purposive sampling technique. Based on The chi square test, variables related to work accident were education (p value = 0,001, PR = 7,058; 95% CI = 0,350-1,092), knowledge (p value = 0,000; PR = 16,77; 95% CI = 4,344- 64,809) and perception (p value = 0.045; PR = 1.568; 95% CI = 0.990-2.483).Results: Variables that were not related to occupational accidents in this study were age, attitude, motivation, supervision and training.Conclusion: This result suggest the company is to provide information and training to workers about the prevention of accidents, especially those with low education before their placement.

Page 2 of 15 | Total Record : 147