cover
Contact Name
Yozi Aulia Rachman
Contact Email
yoziaulia@mail.unnes.ac.id
Phone
+6281228270977
Journal Mail Official
yoziaulia@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics
ISSN : 26556197     EISSN : 2655318X     DOI : https://doi.org/10.15294/efficient
Core Subject : Economy,
Efficient Journal is a scientific journal published by Department of Economics Development, Faculty of Economics, Universitas Negeri Semarang Indonesia. this journal published three times per year on January, June, and October and start publishing since 2018. Efficient Journal is a journal base on the economics and development studies. This journal publishes a research paper related to specific themes such as macro economics, small and medium enterprises, public policy, monetary economics, development studies, international economics, trade economics, agriculture economics, tourism, regional and finance economy, and related studies within economics and development. The scope of the reseach is local, regional and international perspective. Efficient journal accepting a research who conduct in a local locus research (case study), national locus research, regional locus research and international locus research, the purpose of this journal is making a global research. This journal welcoming a foreign research who want to publish their articles.
Articles 290 Documents
ANALISIS PENYERAPAN DANA BAGI HASIL CUKAI TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2015 DI KABUPATEN KUDUS Irmawan, Willy
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.349 KB) | DOI: 10.15294/efficient.v1i1.27214

Abstract

Collecting data using interviews, and documentation. The result of this research is the Kudus Regency authority arranged in Bupati Regulation Kudus No. 32 Year 2013 on Guidelines for Management of Revenue Sharing Tobacco Excise in Kudus District. The main constraint is the Minister of Finance Regulation No. 20 / PMK.07 / 2009 and No. 84 / PMK.07 / 2008 on the use of Revenue Sharing Tobacco Excise and Sanctions Over Allocation Abuse Revenue Sharing Tobacco Excise. Spesials constraints faced in the implementation of different programs in each government department. Efforts is through coordination meetings with the users in order to maximize their absorption DBHCHT and Kudus Regent also sent a letter to the Finance Minister and the President to propose a review of the regulations by expanding the range of activities. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah kewenangan Kabupaten Kudus diatur dalam Peraturan Bupati Kudus No. 32 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Kudus. Kendala dalam penyerapan DBHCHT terbagi menjadi kendala utama dan kendala khusus. Kendala utamanya adalah Peraturan Menteri Keuangan No. 20/PMK.07/2009 dan Nomor 84/PMK.07/2008 tentang Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau dan Sanksi Atas Penyalahgunaan Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau. Kendala khusus yang dihadapi dalam pelaksanaan program berbeda-beda di setiap SKPD. Upaya yang dilakukan adalah melalui rapat koordinasi dengan pengguna DBHCHT agar memaksimalkan penyerapannya dan Bupati Kudus juga mengirim surat kepada Menteri Keuangan dan Presiden RI untuk mengusulkan peninjauan peraturan dengan memperluas cakupan jenis kegiatan.
STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN RETRIBUSI DI KABUPATEN BATANG Darun, Darun; Karsinah, Karsinah
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.291 KB) | DOI: 10.15294/efficient.v1i1.27215

Abstract

This study aims to determine the internal factors, external and development strategy attractions and its contribution to the levy in the District Batang.Metode this research is quantitative descriptive using SWOT analysis. The population in this research manager 5 attractions in Batang in 2016 which amounted to 62 people and sample 67 visitors. The results showed in the Grand Strategy Matrix 5 attractions are in kuadran1. Where the situation can be done by utilizing the strengths and opportunities in order to increase growth Attractions in Batang. Contributions Attractions in Batang against Levies The 2008-2014 The largest contribution is in the year 2012 in the amount of 5.07% and the lowest is at 2008 which was 1,35.Kesimpulan in this research is the development strategy Attractions in Batang located in quadrant I, which uses the strength to take advantage of existing opportunities. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal, eksternal dan strategi pengembangan Objek wisata dan kontribusinya terhadap retribusi di Kabupaten Batang.Metode Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan analisis SWOT. Populasi dalam penelitian ini pengelola 5 objek wisata di Kabupaten Batang  pada tahun 2016 yang berjumlah 62 orang dan sampel 67 pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan dalam Matrix Grand Strategy 5 objek wisata  berada pada kuadran1. Dimana situasi tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang agar dapat meningkatkan pertumbuhan Objek Wisata di Kabupaten Batang. Kontribusi Objek Wisata di Kabupaten Batang terhadap Retribusi Daerah tahun 2008-2014 Kontribusi terbesar  ada pada tahun 2012 yaitu sebesar 5,07% dan terendah ada pada tahun 2008 yaitu sebesar 1,35.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah strategi pengembangan Objek Wisata di Kabupaten Batang berada pada kuadran I yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada.
STRATEGI MENINGKATKAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KABUPATEN SEMARANG Wardana, Maldhimas Uut; Pujiati, Amin
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.113 KB) | DOI: 10.15294/efficient.v1i1.27216

Abstract

According to the laws of Indonesia No. 26 in 2007, about Spatial, article 29 paragraph 1 and 2 mentioned that the proportion of open green space in the city area of at least 30% of the total area of the city and the proportion of open green space in the public areas of the city at least 20% of the total area of the city. This research consists of 9 keyperson consisting of academics/researchers, private, Government, and society. As for the research method used is descriptive analysis with the method of Analysis Hierarchy Process (AHP). Research results concluded Analysis Hierarchy Process (AHP) can be seen that the increase in open green space strategies public in Semarang is composed of several criteria the programs in priority in its formation: first social criteria (the value weights 0,318), the second policy criteria), (value weighted 0,283), the third criteria of ecology (value weighted 0,270), four economic criteria (the value weights 0,129). Obstacles in the strategy increased public open green space in Semarang is regarding budget constraints in APBD from the Government which has not been optimal. Menurut undang-undang RI No.26 tahun 2007, tentang Penataan Ruang, pasal 29 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30% dari luas wilayah kota dan proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah kota paling sedikit 20% dari luas wilayah kota. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer. Penelitian ini terdiri dari 9 keyperson yang terdiri dari unsur akademisi/peneliti, swasta, pemerintah, dan masyarakat. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan metode Analysis Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian disimpulkan Analysis Hierarchy Process (AHP) dapat terlihat bahwa strategi peningkatan ruang terbuka hijau publik di Kabupaten Semarang tersusun atas beberapa kriteria program yang di prioritaskan dalam pembentukannya yaitu pertama kriteria sosial (nilai bobot 0,318), kedua kriteria kebijakan (nilai bobot 0,283), ketiga kriteria ekologi (nilai bobot 0,270), keempat kriteria ekonomi (nilai bobot 0,129). Hambatan dalam strategi peningkatan ruang terbuka hijau publik di Kabupaten Semarang adalah mengenai keterbatasan anggaran dalam APBD dari pemerintah yang belum optimal.
STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK WANITA TANI PADA OPTIMALISASI LAHAN PEKARANGAN DI DESA WONOGIRI Wulandari, Nindy Danisa
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.92 KB) | DOI: 10.15294/efficient.v1i1.27217

Abstract

Development of food security implemented to meet the human basic needs that provide benefits fairly and equitably based on self ? reliance, and not contrary to public faith. Referring to the government regulation No 22 of 2009 concerning Food Consumption Diversification Acceleration (P2KP). However, it is not supported by the development of women farmers. The method use in this research is quantitative descriptive analysis using SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Treath). The samples in this study is the purposive sample. Result of a study showed the amount of income earned from the group of women farmers in the one month is 150,000/ members. Proper development strategies used in the development strategies used in the development KWT Melati is a Growth Oriented Strategy is very profitable strategy to seize opportunities with the strength. Pembangunan ketahan pangan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil dan merata berdasarkan kemandirian, dan tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat. Mengacu pada Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2009 mengenai Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). Namun, hal ini tidak didukung dengan adanya pengembangan kelompok wanita tani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Treath). Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan sampel purposive. Hasil penelitian menunjukan besaran pendapatan yang diperoleh dari adanya kelompok wanita tani dalam satu bulan adalah Rp.150.000/bulan/anggota. Strategi pengembangan yang tepat digunakan dalam pengembangan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati adalah Growth Oriented Strategy.
EFEKTIVITAS PROGRAM KARTU JAKARTA PINTAR TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI KECAMATAN PESANGGRAHAN Anisah, Anisah; Soesilowati, Etty
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.063 KB) | DOI: 10.15294/efficient.v1i1.27218

Abstract

Jakarta Provincial Government to implement 12-year compulsory education policy since 2007. However, the disparity in school enrollment between groups is still quite high. One reason is the high cost of education borne by students. For the Jakarta provincial government funding to enforce policies KJP. But there are still cases of misuse of funds. The method used in this research is descriptive analysis percentage. The samples in this research using stratified random sampling. The results showed KJP program on education National High School is quite effective it is seen from the success of the program and the success of the target. Advice can be given by researchers that, for the government should pay more attention to the socialization of the new regulations so that the continuity of the program KJP can be better and for beneficiaries students and parents should be the attitude of opportunities to be controlled and relieve dependence on KJP only for the fulfillment of access to education and not for personal needs. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan kebijakan wajib belajar 12 tahun sejak tahun 2007. Namun, disparitas partisipasi sekolah antar kelompok masyarakat masih cukup tinggi. Salah satu alasannya adalah tingginya biaya pendidikan yang ditanggung oleh peserta didik. Untuk itu pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan kebijakan pemberian dana KJP. Namun masih adanya kasus penyalahgunaan dana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif persentase. Penentuan sampel dalam penelitian ini mengunakan  stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukan Program KJP  pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri terbilang cukup efektif hal ini dilihat dari keberhasilan program dan keberhasilan sasaran. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti yaitu, bagi pemerintah hendaknya lebih memperhatikan sosialisasi tentang peraturan yang baru agar keberlangsungan program KJP dapat lebih maksimal.dan bagi para penerima bantuan siswa dan orang tua hendaknya sikap opportunities harus dikendalikan dan menghilangkan rasa ketergantungan terhadap program karena Kartu Jakarta Pintar diperuntukan hanya untuk pemenuhan akses pendidikan, bukan untuk kebutuhan pribadi.
STRATEGI PENGEMBANGAN KERJASAMA SISTER CITY KOTA SEMARANG, INDONESIA – BRISBANE, AUSTRALIA Damayanti, Nadia
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.454 KB) | DOI: 10.15294/efficient.v1i1.27220

Abstract

The aim of this research is to know whether there are internal and external factors of Semarang City Government and to look for the most sutable strategy that could be perform in Sister City Semarang ? Brisbane. The primary data were gathered by using questionnaire and interviewing experts who understand about Sister City. The secondary data were taken from books, scientific journal, and earlier research. The data retrieval methods are interview, observation, documentation, library studies, and questionnaire. The analytic tools that being used in this research is SWOT analysis and descriptive analysis. There are external and internal factors that could influence from the strength perspective is education and science technology scope of Semarang. From weakness perspective is spoken-written English of Semarang Government?s staffs. From opportunity perspective is increasing development chances of human resources and more cooperation such as student exchange, cooperation between both countries. From threat perspective is the loose relationship between both Government of Indonesia and Australia The citizens of Semarang City also need to take action in the matter of Sister City. By taking action, there will be some kind of continuity of Sister City of Semarang City and Brisbane City, of course still with Semarang City Government intervention. Tujuan penelitian yaitu untuk melihat faktor eksternal dan faktor internal Pemerintah Kota Semarang serta strategi yang tepat untuk kerjasama Sister City Kota Semarang ? Kota Brisbane. Data primer diambil dengan wawancara dan kuesioner kepada ahli yang menangani bidang kerjasama Sister City. Data sekunder diambil dari buku, penelitian terdahulu, dan jurnal. Metode pengambilan data yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, studi kepustakaan, dan angket. Analisis penelitian menggunakan analisis SWOT dan analisis Deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi yaitu dari sisi kekuatan pada faktor internal merupakan dari bidang pendidikan dan IPTEK Kota Semarang. Sisi kelemahan yaitu kemampuan staf berbahasa Inggris Pemerintah Kota Semarang. Sisi Peluang dari faktor eksternal yaitu peningkatan SDM dan  kesempatan berupa kerjasama, dan pertukaran pelajar. Sisi ancaman yaitu hubungan Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia yang sempat renggang. Saran yaitu  masyarakat dan pengusaha sebaiknya ikut terlibat dalam kerjasama Sister City. Adanya keterlibatan masyarakat dalam kerjasama Sister City dapat menciptakan keberlangsungan kerjasama dan tentunya dalam pengawasan pemerintah
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PRODUKSI DI PT. HAIR STAR INDONESIA Rahmawan, Adika Nur; Prajanti, Sucihatiningsih Dian Wisika
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.614 KB) | DOI: 10.15294/efficient.v1i1.27221

Abstract

This study aimed to analyze the relationship between the provision of incentives to the productivity, allowances with productivity levels, and age with the level of labor productivity of the production department in PT. Hair Star Indonesia. The data collection is done by distributing questionnaires, interviews, and documentation. Collected data were analyzed with quantitative approach that includes the step of grouping the data, tabulation, data presentation, and conclusion. Data were analyzed using quantitative analysis, regression testing, and classical assumption test using EViews 6. Based on the survey results revealed that the provision of incentives and allowances have a positive and significant effect on labor productivity of the production department in PT. Hair Star Indonesia. Age has a negative and significant impact on labor productivity production in PT. Hair Star Indonesia. The company should pay attention to the age of labor, labor age are included in the age category of the labor force can produce productivity and good work. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara pemberian insentif, pemberian tunjangan dan usia dengan tingkat produktivitas tenaga kerja bagian produksi PT. Hair Star Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik tenaga kerja produksi PT. Hair Star Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan pendekatan kuantitatif yang meliputi langkah pengelompokkan data, tabulasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data dianalisis menggunakan analisis kuantitatif, uji regresi, dan uji asumsi klasik menggunakan EViews 6. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemberian insentif dan tunjangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja produksi PT. Hair Star Indonesia. Usia memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja produksi PT. Hair Star Indonesia. Sebaiknya perusahaan memperhatikan usia tenaga kerja, usia tenaga kerja yang masuk dalam kategori usia angkatan kerja dapat menghasilkan produktivitas dan hasil kerja yang baik.
ANALISIS PERSEPSI PELAKU UMKM TERHADAP KEBIJAKAN REDENOMINASI RUPIAH DI KOTA SEMARANG Jati, Sarwito Asmoro; Prasetyo, P Eko
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.33 KB) | DOI: 10.15294/efficient.v1i1.27222

Abstract

The current redenomination of the rupiah needs to be implemented in Indonesia. The declining value of the rupiah is one reason the government wants to increase the dignity of the rupiah and in Indonesia the largest denomination now is Rp 100,000.-. The rupiah is the second largest in the world after Vietnam's 500,000 Dong. This study aims to determine whether there is a difference of knowledge and perception between the actors of SMEs men with female SMEs actors. The sample in this study amounted to 100 respondents UMKM perpetrators. The data used in this study is the primary data. The method of analysis used in this study is the difference test two free sample average (Independent sample t-test). The result of the test analysis difference of two free samples indicate that, firstly, there is no difference of understanding between the SMEs of men and the female SMEs against the policy of redenominasi rupiah which means most of UMKM perpetrators understand redenominasi rupiah. Secondly, there is no difference of perception between male SMEs and female SMEs against rupiah redenomination policy which means that most of SMEs actors agree to redenominasi rupiah. The suggestion in this research is government to socialize about existence of policy redenominasi rupiah as soon as possible by conducting socialization directly and through mass media so that perpetrator of SMEs actors better understand and more understand about existence of policy redenominasi rupiah. Redenominasi rupiah saat ini perlu dilaksanakan di Indonesia. Nilai rupiah yang semakin melemah menjadi salah satu alasan pemerintah ingin meningkatkan martabat rupiah dan di Indonesia uang pecahan yang terbesar saat ini adalah Rp 100.000,-. Uang rupiah tersebut merupakan pecahan terbesar kedua di dunia setelah mata uang Vietnam yang mencetak 500.000 Dong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengetahuan dan persepsi antara pelaku UMKM laki-laki dengan pelaku UMKM perempuan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden pelaku UMKM. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda dua rata-rata sampel bebas (Independent sample t-test). Hasil analisis uji beda dua rata-rata sampel bebas menunjukkan bahwa pertama tidak terdapat perbedaan pemahaman antara pelaku UMKM laki-laki dengan pelaku UMKM perempuan terhadap kebijakan redenominasi rupiah yang berarti pelaku UMKM sebagian besar paham redenominasi rupiah. Kedua, tidak terdapat perbedaan persepsi antara pelaku UMKM laki-laki dengan pelaku UMKM perempuan terhadap kebijakan redenominasi rupiah yang berarti pelaku UMKM sebagian besar menyetujui redenominasi rupiah. Adapun saran dalam penelitian ini yaitu pemerintah untuk mensosialisasikan tentang adanya kebijakan redenominasi rupiah secepatnya dengan cara mengadakan sosialisasi langsung dan melalui media massa agar pelaku UMKM lebih mengerti dan lebih paham tentang adanya kebijakan redenominasi rupiah.  
ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA BUDIDAYA TAMBAK IKAN Fahrudin, Ahmad
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.596 KB) | DOI: 10.15294/efficient.v1i1.27223

Abstract

This study aims to determine how much influence the use of factors of production to the production of fish farms also the amount of income of farmers. The results of the partial test (t-test) showed that the land variable, labor and feed significantly influence while seeds and pharmaceuticals do not give significant influence on the production of aquaculture fish.Based on the results obtained value of F-test F-count of 573 with significant value 0,000, simultantly production of aquaculture fish influanted by the land, labor, seed, feed and pharmaceuticals 97.8%. Based on the regression analysis results obtained the coefficient value of land, labor, seed, feed and pharmaceuticals influence positively the results of aquaculture fish production. the average income received by each fish farmer in the district Tugu every month is Rp 940 342. Suggestions that can be taken based on the results of these findings is the fish farmers who can not increase the land area, therefore the fish farmers can improve feed or labor?s breeding in order to increase production yield, because labor and feed became the dominant variable after land area. In addition Tugu District Government should further contribute to the improvement of the productivity of farmers in terms of skills and technology in way of aquaculture extension, or in terms of capital. And with regard to the existence of pond are  pressured by industry and pollution. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan faktor produksi terhadap hasil produksi tambak ikan serta besarnya pendapatan petani. Hasil uji secara parsial (uji-t) dalam penelitian menunjukkan bahwa variabel luas lahan, tenaga kerja dan pakan berpengaruh secara signifikan sedangkan bibit dan obat-obatan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi tambak ikan; variabel obat-obatan  tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi. Berdasarkan hasil uji-F diperoleh nilai Fhitung  sebesar 573 dengan nilai signifikansi 0,000 secara bersama-sama hasil produksi tambak ikan dipengaruhi oleh luas lahan, tenaga kerja, bibit, pakan dan obat-obatan sebesar 97,8%. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai koefisien variabel luas lahan, tenaga kerja, bibit, pakan dan obat-obatan berpengaruh secara positif terhadap hasil produksi tambak ikan. Untuk pendapatan rata-rata yang diterima oleh setiap petani tambak ikan di Kecamatan Tugu setiap bulannya sebesar Rp 940.342. Saran yang dapat diambil berdasarkan hasil temuan ini adalah para petani tambak yang tidak memungkinkan meningkatkan luas lahannya maka petani dapat meningkatkan pakan atau tenaga kerja dalam perawatan agar hasil produksi meningkat,  karena tenaga kerja dan pakan menjadi variabel yang dominan setelah variabel luas lahan. Selain itu Pemerintah Kecamatan Tugu hendaknya lebih ikut berperan dalam peningkatan produktivitas petani dari segi keterampilan maupun teknologi budidaya tambak dengan cara penyuluhan, ataupun dari segi permodalan. Serta memperhatikan keberadaan lahan tambak yang semakin terdesak oleh industri dan pencemaran.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BATIK UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING KLASTER BATIK BATANGAN Surya, Yahya Adi
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.807 KB) | DOI: 10.15294/efficient.v1i1.27224

Abstract

The purpose of this research is to draw industrial development strategy batik to increase the competitiveness of batik cluster Batangan in Batang distric. Methods used in research is quantitative descriptive using three of analysis is descriptive, policy analysis matrix ( PAM ) and analytic hierarchy process ( AHP ). The research results show obstacles in the development of cluster batik Batangan consisting of five major aspects that is aspects human resources, financial aspects, marketing aspects, raw materials aspects and technology aspects. Analysis pam obtained the result that cluster batik Batangan having competitiveness through the comparative excellences ( a value 0.25 ) or competitive advantage ( a value at 0.24 ). The results of analytic hierarchy process obtained development strategy cluster business batik Batangan consisting of five program criteria which are prioritized the first criteria raw materials ( a value weight 0,254), second financial criteria ( a value weight 0,231), third criteria technology ( a value weight 0,211), fourth criteria human resources ( a value weight 0,193) and fifth criteria marketing ( a value weight 0,111). Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun strategi pengembangan indutri batik untuk meningkatkan daya saing klaster batik Batangan di Kabupaten Batang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tiga analisis yaitu deskriptif, Policy Analysis Matrix (PAM) dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan hambatan dalam pengembangan klaster batik Batangan terdiri dari lima aspek yaitu aspek sumber daya  manusia, aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek bahan baku dan aspek teknologi. Analisis PAM diperoleh hasil bahwa klaster batik Batangan memiliki daya saing melalui keunggulan komparatif (nilai 0,25) maupun keunggulan kompetitif (nilai 0,24). Hasil Analytic Hierarchy Process diperoleh strategi pengembangan usaha klaster batik Batangan terdiri dari lima kriteria program yang diprioritaskan yaitu pertama kriteria bahan baku (nilai bobot 0,254), kedua kriteria keuangan (nilai bobot 0,231), ketiga kriteria teknologi (nilai bobot 0,211), keempat kriteria sumber daya manusia (nilai bobot 0,193) dan kelima kriteria pemasaran (nilai bobot 0,111).

Page 1 of 29 | Total Record : 290