cover
Contact Name
Iva Mindhayani
Contact Email
jri@widyamataram.ac.id
Phone
+62274-377150
Journal Mail Official
jri@widyamataram.ac.id
Editorial Address
Dalem Mangkubumen KT.III/237 Yogyakarta
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Industri (JRI)
ISSN : 27148882     EISSN : 27148874     DOI : 10.37631
1. Ergonomic, Work System Design and Product Design 2. Engineering and Manufacture/Production System 3. Engineering and Quality Management 4. Operational Research System Modeling 5. Industrial Management, Entrepreneurship and Innovation 6. Decision and Information System 7. Logistic and Supply Chain Management 8. Education and Industrial Engineering Profession 9. Other recent relevant topics
Articles 88 Documents
Optimalisasi Distribusi Tabung Gas Dengan Metode Clarke & Wright Saving Heuristik dan Generalized Assigment Turid Hijri Hartien; Joko Susetyo; Endang Widuri Asih
JURNAL REKAYASA INDUSTRI (JRI) Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v3i2.483

Abstract

PT. Boemi Surya Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distributor tabung gas LPG yang melakukan pendistribusian produknya kepada para pelanggan yang tersebar diwilayah Bantul. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, ternyata penentuan rute yang digunakan perusahaan hanya mempercayakan kepada sopir. Sehingga rute yang digunakan tidak tetap dan berubah-ubah. Hal tersebut dapat membuat jarak pendistribusian menjadi lebih panjang, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk distribusi menjadi mahal. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbandingan hasil metode penyelesaian dalam Supply Chain Management (SCM) yaitu Clarke & Wright Saving Heuristik dan Generalized Assignment. Tujuan utama dari metode ini adalah perencanaan rute dan penugasan kendaraan dengan biaya distribusi yang optimal. Hasil dari penelitian yang dilakukan pada 38 retailer diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan metode Clarke & Wright Saving Heuristik sebesar Rp. 1.353.346 per hari dapat memberikan penghematan sebesar Rp. 120.777 per hari (8 %) dibandingkan dengan penggunaan metode Generalized Assignment Rp. Rp. 1.314.365 per hari dengan penghematan sebesar Rp. 159.758 per hari (11%) dari biaya sebelumnya sebesar Rp. 1.474.123 per hari. Rute usulan yang optimal dihasilkan oleh metode Generalized Assignment (12 rute dengan total jarak tempuh sebesar 403,34 km) dibandingkan rute usulan yang dihasilkan dengan clarke & wright saving heuristik (12 rute dengan total jarak tempuh sebesar 489,93 km) dari 16 rute sebelumnya dengan total jarak tempuh 539,621 km. Rute yang dimiliki oleh Generalized Assignment lebih sederhana, fleksibel dan mempunyai kecepatan tinggi daripada Clarke & Wright Saving Heuristic.
Penempatan Karyawan Dapur Yang Optimal Untuk Meningkatkan Produktivitas Dengan Menggunakan Metode Hungarian Munika Ni Made Dwi Arya; Jono Jono; Iva Mindhayani
JURNAL REKAYASA INDUSTRI (JRI) Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v3i2.484

Abstract

MILAS Vegetarian Restoran merupakan salah satu restoran di Yogyakarta yang menyajikan banyak makanan vegetarian. Adapun banyak variasi jenis makanan dan minuman yang diproduksi oleh restoran ini. Dalam setiap produksinya, penempatan karyawan dilakukan secara acak, tidak berdasarkan kemampuan operator sehingga tingkat produksi perusahaan menjadi kurang maksimal. Penempatan operator dan elemen kerja yang tepat perlu dikaji lebih lanjut untuk meningkatkan produktivitas perusahaan yang lebih optimal. Berdasarkan informasi yang didapatkan di perusahaan sementara ini tingkat produktivitasnya mencapai  26,3%.Penugasan adalah penempatan suatu karyawan/objek/operator pada suatu elemen kerja tertentu dengan tujuan untuk meminimumkan pengeluaran, biaya, waktu, jarak dan/atau sebaliknya untuk  memaksimalkan keuntungan perusahaan.  Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dapat dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode Hungarian. Metode ini dilakukan dengan mengambil data dari tiap-tiap operator dan elemen kerja yang dikerjakannya, selanjutnya di ketahui waktu baku dari masing-masing karyawan. Setelah didapatkan hasil waktu bakunya maka, dapat diketahui tingkat produktivitas perusahaan tersebut sebelum dan sesudah menggunakan metode Hungarian. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, diperoleh waktu baku dari setiap operator adalah selama 24,94 menit sebelum penerapan metode penugasan dan 23,81 menit sesudah metode penugasan. Jadi, perbedaan kedua waktu tersebut adalah 1,13 menit. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan program komputer SPSS-21 diketahui tingkat signifikasi penerapan metode tersebut sebesar 0,13. Dan produktivitas perusahaan meningkat 7 %  menjadi  33,3%.
Analisa Perawatan pada Mesin Bubut dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) Tri Joko Wibowo; Tb Syarif Hidayatullah; Ahmad Nalhadi
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v3i2.485

Abstract

PT. TDE adalah perusahaan manufaktur bergerak di bidang permesinan dan suku cadang. Mesin bubut adalah salah satu mesin yang digunakan pada proses produksi suku cadang dan sebagainya, Salah satu produk suku cadang adalah mechanical seal. Mesin bubut terdiri dari beberapa komponen yang sering mengalami breakdown sehingga mengakibatkan downtime. Penelitian ini bertujuan unutuk mengetahui tindakan perawatan yang optimal untuk komponen kritis pada mesin bubut CZ6232A dan memberikan usulan perawatan dengan pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM). RCM adalah sebuah pendekatan sistematis untuk mengevaluasi sebuah fasilitas dan sumber daya untuk menghasilkan reliability yang tinggi. Dari analisa RCM pada mesin bubut didapatkan Komponen yang memiliki risk priority number (RPN) terbesar yaitu bearing 360, stator 288 dan rotor 288 sehingga memerlukan strategi perawatan yang lebih tepat dibandingkan perawatan sebelumnya. Hasil pemilihan tindakan perawatan RCM terdapat 5 komponen dengan perawatan CD yaitu kipas pendingin, motor housing, bearing, main shaft dan drive pulley, terdapat 2 komponen dengan perawatan FF yaitu stator dan rotor dan terdapat 1 komponen dengan tindakan perawatan TD yaitu brush.
Industrial Agglomeration: Suatu Studi Literatur Bhenu Artha; Cahya Purnama Asri; Niken Permata Sari; Khofifa Az Zahra
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v4i1.515

Abstract

Industrial agglomeration merupakan sekelompok perusahaan dalam satu atau beberapa industri yang saling berhubungan yang terkonsentrasi di suatu wilayah tertentu, yang disatukan oleh kepentingan bersama dan saling melengkapi. Industrial agglomeration juga dapat meningkatkan kemajuan ekonomi dan mencapai tingkatan dimana dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi polutan sampai batas tertentu. Proses industrialisasi yang cepat sering dianggap sebagai penyebab utama masalah polusi. Masalah lingkungan merupakan masalah gaya hidup dan metode produksi, dan dalam hal metode produksi, semua jenis perusahaan, terutama yang memiliki polusi tingkat tinggi, dan memiliki tanggung jawab, dimana perusahaan-perusahaan ini telah mengikuti strategi pertumbuhan ekstensif dengan investasi tinggi, konsumsi tinggi, teknologi kurang canggih, dan efisiensi rendah, serta telah menjadi penyebab utama pencemaran lingkungan. Faktor lain yaitu infrastruktur transportasi, dimana aglomerasi industri berfungsi sebagai mediator dalam hubungannya dengan efisiensi energi, menunjukkan bahwa infrastruktur transportasi tidak hanya secara langsung mempengaruhi efisiensi energi, tetapi juga memberikan efek tidak langsung melalui industrial agglomeration Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang terkait dengan industrial agglomeration. Metode penelitian ini yang digunakan adalah studi literatur (literature review) menggunakan 17 artikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa penelitian menunjukkan hasil senada untuk beberapa variabel yaitu energy efficiency, environmental efficiency, dan haze pollution. Di Indonesia, konurbasi dipercepat setelah pembangunan jalan raya yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, dan populasi serta kawasan terbangun di sepanjang koridor telah tumbuh jauh lebih cepat daripada inti kedua kawasan metropolitan tersebut, dimana empat faktor kemungkinan telah mendorong ekspansi perkotaan ini yaitu kebijakan pemerintah yang tidak efektif, permukiman pribadi dan pengembangan kota baru, pengembangan kawasan industri swasta, dan infrastruktur. Kawasan strategis cenderung berorientasi di dalam kawasannya sendiri dan hanya menyebar ke kawasan/kota lain yang hampir maju, dimana hal ini membuat hubungan antar daerah cenderung tidak seimbang, dan untuk mengembangkan interaksi yang seimbang/tepat, konsep adaptif dapat diterapkan dengan memperkuat database, melakukan analisis manfaat-biaya-risiko, mengidentifikasi potensi konflik, membuat prioritas, skenario dan tindakan korektif, serta melibatkan publik.
Perencanaan Perawatan Mesin Bubut di Lingkungan Laboratorium Geologi Teknik Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Suhartono - Suhartono; Sri Mulyaningsih; Iva Mindayani
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v4i1.624

Abstract

Kegiatan pembuatan sayatan tipis batuan di Laboratorium Geologi Teknik Institut Sains & Teknologi (IST) AKPRIND Yogyakarta sangat intensif untuk menunjang kegiatan praktikum mahasiswa dan penelitian dosen dan mahasiswa, terutama untuk penggunaan mesin pemotong dan pengasah batu. Keandalan mesin-mesin tersebut menentukan kualitas produk sayatan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun perencanaan perawatan mesin, sehingga dapat diprediksi lama penggunaannya dan tingkat keausannya, biaya perawatannya, dan masa penggunaannya. Objek penelitian adalah mesin-mesin bubut (Lathe Machines) type  San Yuen  sy-gf 2000h. Metode penelitian mencakup penghitungan Reliability factor, maintainability factor, availability factor dan biaya perawatannya. Hasil penelitian adalah nilai keandalan (Reliability Factor) mesin bubut adalah 70%, laju kerusakan (λ) = 0,01228 kerusakan/jam, nilai mean time between failure (MTBF)  adalah 63,335jam/kerusakan, mean time between maintenance (MTBM) adalah 42,22 jam dan lamanya perawatan (Maintenance) adalah 2,35 jam. Mesin-mesin bubut di lingkungan Laboratorium Geologi Teknik IST AKPRIND dalam kondisi andal (Reliability) yang layak pakai, dan efektif untuk dioperasikan.
Analisis Penjadwalan Proses Packing Arumanis Dengan Menggunakan Metode CDS (Campbell Dudeck Smith) dan NEH (Nawas, Enscore,and HAM) Studi Kasus di UMKM Arumanis Haji Ardi Sleman : Penjadwalan Proses Packing Arumanis Dengan Metode CDS dan NEH Puji Asih; Iva Mindhayani; Tatak Prakasa
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v4i1.629

Abstract

ABSTRACT UMKM Arumanis Haji Ardi is a household industry that produces sweet arum located in Berbah, Sleman, D.I. Yogyakarta. Companies often have difficulty meeting consumer demand in a timely manner. The problem of improper delivery schedule of the order is caused by scheduling the packing process which often experiences delays. The purpose of this research is to find out the comparison of completion time, and know the methods that can complete the production process at the shortest. Campbell Dudeck Smith's scheduling method is a scheduling process based on the smallest working time, and having the advantage of being able to provide many scheduling alternatives. The Nawas, Enscore, and Ham method is that scheduling or assignments with a larger total process time should be given greater priority than the smaller total process time. Given the importance of the proper scheduling process, the author wants to do a scheduling analysis of the Packing process using the Campbell Dudeck Smith and Nawas, Enscore, and Ham methods. The results of the research comparison of scheduling time applied by the company have a sequence of 1-2-3-4 with a makepan of 44,395,142.92 seconds. Campbell Dudeck Smith was 4-3-2-1 with 44,335,921.922 seconds. Scheduling with nawas, Enscore, and Ham method has a sequence of 2-1-3-4 with makespan 44,515.921.12 seconds. The most appropriate method used is the Campbell Dudeck Smith method because it has the smallest makespan which is 44,335,921.12 seconds with a percentage of comparison between cds and NEH methods is 0.4%. Keywords: Scheduling, Packing, Campbell Dudeck Smith, Nawas, Enscore, and Ham
Implementasi Lean Manufacturing untuk Meminimasi Pemborosan (Waste) Menggunakan Metode Value Stream Mapping di PT. Pura Barutama Aan Khunaifi; Rangga Primadasa; Sugoro Bhakti Sutono
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v4i2.560

Abstract

PT. Pura Barutama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan dan percetakan kertas berkualitas tinggi terbesar di Indonesia yang berada di Kudus, Jawa Tengah. PT. Pura Barutama memiliki 29 unit yang sudah terintegrasi, salah satunya adalah unit S. untuk dapat memenuhi permintaan konsumen PT. Pura Barutama unit S selalu berusaha melakukan penyederhanaan proses produksinya untuk memastikan ketepatan waktu dan tidak ada pemborosan (waste). Namun pada kenyataannya masih terdapat berbagai kegiatan atau aktivitas yang tidak diperlukan sehingga menyebabkan penurunan efisiensi dan efektifitas terutama pada proses produksi. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, diperlukan suatu metode yang relatif sederhana dan terstruktur yaitu dengan penggunaan metode “lean manufacturing”. Berdasarkan hasil dari analisa process activity mapping, terdapat 21 aktivitas dalam proses produksi selongsong rokok, dengan klasifikasi aktivitas operation 6, transportation 1, inspection 2, storage 11 dan delay 2, sedangkan pada tipe aktivitas terdapat 8 value adding activity (VA), 2 non value adding activity (NVA), dan 11 necessary non value adding activity (NNVA). Adapun rekomendasi perbaikan untuk meminimalkan pemborosan yang terjadi yaitu melakukan pengecekan mesin secara berkala, menerapkan manajemen perawatan mesin, meningkatkan skill operator, melakukan pengecekan mesin dan settingan mesin yang sudah sesuai dengan SOP serta melakukan perbaikan tata letak lokasi penyimpanan.
Penentuan Jalur Distribusi Gas LPG dengan Metode Savings Matrix dan Nearest Neighbor pada PT. XYZ Kevin Akbar Maulana; Andrean Emaputra
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v4i2.634

Abstract

Distribusi merupakan suatu cara perusahaan agar dapat melakukan proses pengiriman dengan tepat. Oleh karena ini pengembangan sistem distribusi sangat dibutuhkan untuk pengembangan bagi perusahaan. PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pendistribusian Gas LPG dari gudang ke pelanggan yang berada di wilayah kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan PT. XYZ sendiri yaitu penentuan dalam rute distribusi yang belum berjalan baik, dikarenakan jarak pangkalan yang cukup jauh menyebabkan tingginya biaya distribusi. Untuk mengatasi masalah pada PT. XYZ, maka diperlukan penerapan metode Savings Matrix dan metode Nearest Neighbor yang digunakan untuk menentukan jalur dan jarak dari gudang ke pangkalan berdasarkan kapasitas alat angkut serta melakukan proses penghematan biaya distribusi untuk penekanan biaya. Tujuan dari penelitian kali ini untuk mendapatkan jalur atau rute distribusi yang tepat dan mendapatkan penghematan biaya distribusi dengan membandingkan setelah dilakukan perbaikan pada PT. XYZ. Dari hasil perhitungan dan analisis yang diperoleh setelah dilakukan perbaikan menunjukan bahwa jarak  tempuh sejauh 4.945 kilometer dengan biaya distribusi Rp22.525.500. Penghematan jarak yang dihasilkan setelah dilakukan perbaikan adalah 24% atau 1.540 Kilometer, sedangkan penghematan biaya distribusi yang dihasilkan adalah 6% atau Rp1.315.950,-/bulan.  
Evaluasi Penjadwalan Proyek Kapal Penyeberangan RO-RO 500 GT Melalui Pendekatan Metode CPM Dan PERT Studi Kasus PT. XYZ Ahmad Padhil; Muhammad Shadiq Anwari; Abdul Mail; A. Dwi Wahyuni P; Muhammad Fachry Hafid
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v4i2.646

Abstract

PT. XYZ yang merupakan galangan yang memiliki peluang yang besar untuk menjadi galangan maju ini didukung oleh tenaga tenaga Engineering yang berkualitas dan professional dan ketersedian material yang memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi penjadwalan proyek kapal penyeberangan Ro-Ro 500 GT dan menentukan waktu optimal dalam menyelesaikan sebuah proyek kapal Penyeberangan Ro-Ro 500 GT. Penelitian ini menggunakan metode CPM (Critical Path Method), PERT (Program Evaluation and Review Technique). Hasil evaluasi penjadwalan di PT. XYZ dengan menggunakan metode CPM pada analisa dan pengolahan data dengan membandingkan waktu pada time schedule perusahaan selama 36 minggu, 252 hari dengan hasil analisis dengan menggunakan metode CPM didapatkan waktu pengerjaan selama 42 minggu, 292 hari. maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode CPM dapat menyelesaikan proyek dengan tepat waktu sesuai waktu realisasinya dibandingkan dengan menggunakan metode time schedule perusahaan dengan selisih pengerjaan nya sebanyak 6 minggu. Sedangkan dengan menggunakan metode PERT didapatkan hasil pengerjaan dengan waktu optimal selama 43 minggu.  
Rancang Bangun Tangga Ergonomis Di Lokasi Wisata Puncak Punthu Ngepoh Kulonprogo Menggunakan Analisis Biomekanika Rifail Kasim; Jono
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v4i2.695

Abstract

Penyedian tangga sebagai fasilitas menuju obyek pariwisata di perbukitan merupakan hal yang sangat penting, karena dapat mengurangi potensi terjadinya cidera bagi para pengunjung. Di tempat pariwisata  Puncak Punthu Ngepok untuk menuju ke beberapa lokasi belum ada tangga naik yang ergonomic, bahkan bebarapa tempat belum dibuatkan tangga untuk naik sehingga perlu dibuatkan rancangan tangga dari beberapa tempat menuju lokasi yang ergonomis. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya energi expenditure yang dikeluarkan pengguna tangga ditiga tempat di pariwisata Puncak Punthu Ngepok Kulon Progo, agar dapat disimpulkan apakah tangga yang digunakan sudah ergonomis atau belum dan juga menentukan ukuran tangga dilihat dari hasil analisa biomekanika. Berdasarkan hasil dari perhitungan besar energy expenditure diketahui bahwa dari tangga pada ketiga tempat tersebut, termaksud katagori moderat sehingga perlu dilakukan analisis biomekanika untuk mencari besar gaya pada L5/S1. Besar gaya pada L5/S1 pada tangga pintu masuk paiwisata 229.92 N, tangga ke Puncak Puntuh Ngepok 333.57 N, sedangkan pada tangga bawah puncak Punthu Ngepok 326.14 N. Kemudian peneliti memilih tangga pintu masuk pariwisata sebagai objek penelitian selanjutnya, karena gaya yang terjadi pada L5/S1 paling kecil. Peneliti melakukan uji trial and error pada tinggi anak tangga dan besar sudut tiap segmen anggota badan, dan didapatkan hasil gaya yang terjadi pada L5/S1, pada penambahan ukuran tinggi anak tangga sebesar 2 cm 267. 40 N, pengurangan 2 cm  305.95 N. Maka dari hasil tersebut dipilih ukuran pada penambhan 2 cm, karena merupakan besaran gaya yang paling kecil pada L5/S1, jadi tinggi anak tangga yang di dapatkan adalah 18.6 cm. Kemudian perhitungan lamanya waktu keja yang didapatkan adalah sebesar 1.9 menit, sedangkan waktu istiahat yang didapatkan adalah 0.83 menit, maka dapat diasumsikan tinggi optrade  yang didapatkan adalah 183 cm.