cover
Contact Name
Bandiyah
Contact Email
jurnaldikbud1@gmail.com
Phone
+6281288370671
Journal Mail Official
jurnaldikbud@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Sekretariat BSKAP Kemendikbud Gedung E, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telepon: (021) 57900405, Faksimile: (021) 57900405 Email: jurnaldikbud@kemdikbud.go.id; jurnaldikbud@yahoo.com
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
ISSN : 24608300     EISSN : 25284339     DOI : https://doi.org/10.24832/jpnk.v5i1.1509
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan is a peer-reviewed journal published by Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Agency for Research and Development, Ministry of Education and Culture of Republic of Indonesia), publish twice a year in June and December. This journal publishes research and study in the field of education and culture, such as, education management, education best practice, curriculum, education assessment, education policy, education technology, language, and archeology.
Articles 502 Documents
Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas X Berbasis Reduksi Didaktik: Uji Kelayakan di SMA Negeri Kota Banjarmasin Arif Sholahuddin
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 17 No. 2 (2011)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v17i2.15

Abstract

This first phase of research and development is to produce chemistry instructional book for class X based on reduction-didactic which is feasible used in teaching and learning. The sample, three schools of 13 State Senior High Schools of Banjarmasin, are drawn using stratified random sampling. The collected research datas are analyzed descriptively based on instructional book feasibility indicators, where instructional book is considered as a feasible book for teaching and learning if both validation and student’s responses score to it in good or very good category; classically, 80% of students or more achieve mastery level of > 65. This research show that the instructional book is feasible because it’s validity is very good, student’s responses is good and classically, students’ mastery level reaches 80.2%. Futhermore, in order to increase more qualified instructional book and students’ mastery level, hence it’s need to increase the student’s self-learning; to direct students to follow the instructional book guidelines, to conduct futher field test that involve a wide range of samples and develop it as an interactive instructional book. ABSTRAK Penelitian dengan desain Research and Development tahap pertama ini bertujuan untuk menghasilkan buku ajar kimia kelas X berbasis reduksi didaktik yang layak digunakan dalam pembelajaran. Sampel diambil secara stratified random sampling sebanyak 3 sekolah dari 13 SMA Negeri di Banjarmasin. Data penelitian dianalisis secara deskriptif berdasarkan indikator kelayakan yaitu buku ajar dianggap layak jika skor validasi maupun respon siswa terhadap buku ajar dalam kategori baik atau sangat baik dan sebanyak 80% atau lebih siswa mencapai tingkat penguasaan >65. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ajar layak digunakan karena validitas buku ajar dalam kategori sangat baik, respon siswa terhadap buku ajar dalam kategori baik dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 80,2%. Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas buku ajar dan tingkat penguasaan siswa, guru perlu meningkatkan kemandirian belajar siswa, membimbing siswa agar mengikuti panduan penggunaan buku, melakukan ujicoba lanjut yang melibatkan sampel lebih luas dan mengembangkannya menjadi buku ajar interaktif.
Perspektif Sosiologi tentang Kurikulum Rakhmat Hidayat
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 17 No. 2 (2011)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v17i2.16

Abstract

This article aims to explain the thinking of four sociologist:Pierre Bourdieu, Michael W. Apple, Henry Giroux and Carlos Alberto Torres about the curriculum and explains the definition of curriculum in sociological perspective. The methodology used is by conducting literature review of books written by the four sociologists. There are two important conclusions in this paper (1) states practice a set of mechanisms of power through the use of discourse that is by forming educational texts to produce a variety of compliance in the form of values, worldview, and so forth. Curriculum as a form of state power is used in producing various world outlook which should be in line with the state perspective, (2) curriculum is a space where the agents with the interests and different capital fight each other to fight for position, influence, prestige and position. Need to do more in-depth discussion and review of curriculum in various aspects. The on putting pedagogical studies curriculum as a micro study. So far, the study of curriculum has been emphasizing more. ABSTRAKTujuan kajian ini dimaksudkan untuk menjelaskan pemikiran empat sosiolog yaitu Pierre Bourdieu, Michael W. Apple, Henry Giroux dan Carlos Alberto Torres tentang kurikulum dan menjelaskan definisi kurikulum dalam perspektif sosiologis. Metodologi yang digunakan adalah melakukan kajian pustaka dari buku-buku yang ditulis oleh empat sosiolog tersebut. Hasil kajian menunjukkan bahwa: 1) negara menjalankan praktek kekuasaannya melalui penggunaan seperangkat mekanisme wacana yaitu dengan pembentukan teks-teks pendidikan untuk menghasilkan berbagai kepatuhan berupa nilai, cara pandang dunia, dan sebagainya. Kurikulum sebagai bentuk kekuasaan digunakan negara dalam memproduksi berbagai cara pandang dunia yang harus sejalan dengan cara pandang negara dan 2) kurikulum merupakan sebuah ruang dimana para agen dengan kepentingan dan modalnya yang berbedabeda saling bertarung untuk memperjuangkan posisi, pengaruh, prestis dan kedudukan. Perlu dilakukan diskusi dan kajian lebih mendalam tentang kurikulum dalam berbagai aspek. Selama ini kajian tentang kurikulum lebih banyak ditekankan pada kajian pedagogik yang lebih menempatkan kurikulum sebagai kajian mikro.
Pemberdayaan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Pendidikan Dasar dan Menengah Ambari Sutardi
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 17 No. 2 (2011)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v17i2.17

Abstract

The objective of the study is to get information from some sample areas about: the establishment of curriculum developers team (CDT) for basic and secondary education; the structure of its caretaker, who and how many of its members; the availability of a budget needed; the members‘ understanding of the government policies related to curriculum; the empowerment of its members to do their main tasks among other things: socializing the policies and helping schools within basic and secondary educations writing up their respective curriculum; and school-based curriculum (S-BC) implementation. The data shows that all sample districts/municipalities have already established CDT; there is its caretaker structure with a various number of members; there is no sufficient budget in some districts/municipalities; there are some degrees of the members’understanding about the government policies related to curriculum; Districts/Municipalities Ministry of National Education empowered only some of the members socializing the government policies and helping schools writing up their curriculum as their main tasks; the implementation of S-BC was still uneven. ABSTRAK Tujuan studi dimaksudkan untuk memperoleh informasi dari daerah sampel tentang: Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) pendidikan dasar dan menengah; struktur kepengurusan, siapa dan berapa jumlah anggotanya; keberadaan dana bagi TPK; pemahaman anggota terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan kurikulum; pemberdayaan mereka melaksanakan tugas pokok antara lain mensosialisasikan kebijakan dan mendampingi sekolah menyusun kurikulum; dan pelaksanaan kurikulum di sekolah. Hasil studi menunjukkan bahwa semua daerah sampel telah membentuk TPK; ada struktur kepengurusannya dengan jumlah anggota bervariasi; dana belum tersedia secara memadai di beberapa daerah; tingkat pemahaman responden terhadap kebijakan bervariasi; hanya sebagian anggota TPK yang diberdayakan sesuai TUPOKSInya; pelaksanaan KTSP di sekolah belum merata.
Impelementasi Pendekatan Pembelajaran Problem Posingdan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Matematika Kadir Kadir
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 17 No. 2 (2011)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v17i2.18

Abstract

The objective of the present study is to find out the effect of implementation of problem posing approach on the students’learning outcome in mathematics. The study was conducted in MTsN 22 Kampus B Munjul Jakarta Timur at academic year 2005/2006. There were 7th grade students as the sample of the study, selected through cluster random sampling. The data were gathered by using a test. Data analysis was done by using t -test. The results of the study have revealed that problem posing approach effected the students’ learning outcome in mathematics. Learning in mathematics by problem posing approach can make the students be active and creative, it was shown at competences of the students to develop math’s problem themselves, manage, and to explore the information for posing the mathematics’ problem that is solvable. Through instructional by problem posing approach can also improve the students’ activity in teaching and learning, especially interacting and sharing ideas on both the students each other and the teacher, so learning activity is becoming meaningful the students’ mastery of the concept. ABSTRAKTujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari pengaruh pembelajaran dengan pendekatan problem posingterhadap hasil belajar matematika. Penelitian dilakukan di MTs Negeri 22 Kampus B Munjul Jakarta Timur Tahun Pelajaran 2005/2006 dengan menggunakan metode eksperimen. Sampel penelitian sebanyak 90 siswa kelas VII yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistik uji-t. Hasil penelitian mengungkapkan pendekatan problem posingberpengaruh nyata terhadap hasil belajar matematika. Pembelajaran matematika dengan pendekatan problem posing mampu membuat siswa aktif dan kreatif, terlihat dari kemampuan siswa mengembangkan masalah matematika sendiri, mengolah dan mengeksplorasi informasi yang ada dan mengajukan masalah matematika yang dapat diselesaikan. Melalui pembelajaran dengan pendekatan problem posing juga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, khususnya dalam berinteraksi dan sharing ideadiantara siswa dan guru sehingga kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan pemahaman siswa terhadap konsep menjadi lebih baik.
Pengembangan Model Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif La Ode Mane Mbeu; Anawar Anwar
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 17 No. 2 (2011)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v17i2.19

Abstract

The aim of this study are: 1). To find an appropriate model of principal leadership conducting a pilot in public junior high schools in Konda sub-District; 2). To find out the description of the NEM paradigm of principal leadership concept; which include entrepreneurship skill, good role model, capable and democratic in implementing the leadership skill as a principal. The result of this study describes; 1). The model of principal leadership skill besed on the public junior high school in Konda, which include entrepreneur skill, good role model, capable and democratic, and 2) the description of the result of the head master leadership skill including; a) entrepreneur skill is moderate; b) good role model is moderate; c) capability is effective; d) democracy is very effective. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) untuk mendapatkan sebuah model kepemimpinan kepala sekolah yang efektif sesuai dengan kondisi SMP Negeri di Kecamatan Konda dan 2) untuk mendapatkan gambaran keefektifan pilar entrepreneur, teladan, cerdas dan demokratis dalam implementasi kepemimpinan kepala sekolah efektif di SMP Negeri Kecamatan Konda. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa: 1) model kepemimpinan kepala sekolah yang efektif sesuai dengan kondisi di SMP Negeri se-Kecamatan Konda adalah kepemimpinan entrepreneur, teladan, cerdas dan demokratis (ENTELCERDS) dan 2) efektivitas implementasi kepemimpinan kepala sekolah efektif di SMP Negeri se-Kecamatan Konda terkait dengan: (a) Entrepreneur secara rerata berkualifikasi cukup efektif, (b) Keteladanan secara rerata berkualifikasi cukup efektif; (c) kecerdasan secara rerata berkualifikasi efektif, dan (d) demokratis secara rerata berkualifikasi sangat efektif.
Penerapan Latihan Sensorimotor Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Pada Anak Autistic Spectrum Disorder Musjafak Assjari; Eva Siti Sopariah
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 17 No. 2 (2011)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v17i2.20

Abstract

The goal of this research is to prove that the application of sensorimotor training can improve writing skills and the writing in Autistic Spectrum Disorder (ASD) children, the research question posed is: Does the application of sensory motor training improve writing skills in Autistic Spectrum Disorder (ASD) children? The method of research applied quantitative approaches, and for the intervention and data analysis, the study used the method of Single Subject Research (SSR) model of Multiple Baseline Design of Variable Cross (plural design between variables) and the design of A - B - A. with a unit of measurement duration and percentage. The results are consistent with the research questions and basic assumptions that the study subjects experienced significant improvement in writing skills. Therefore sensory motor training can be used as a reference in improving or optimizing the ability of vestibular, tactile, kinesthetic and propioseptif which is prasarat writing skills possessed by children Autistic Spectrum Disorder (ASD). ABSTRAKTujuan penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa penerapan latihan sensorimotor dapat  meningkatkan  kemampuan  menulis  dan  hasil  menulis  pada  anak Autistic  Spectrum  Disorder (ASD).Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, serta dalam intervensi dan analisis data menggunakan metode Single Subject Research (SSR)model Design Multiple Baseline Cross Variable(disain jamak antar variabel) dan disain A – B – A. dengan satuan ukur durasi dan persentase. Hasil penelitian ini  menunjukkan  bahwa  secara  nyata  subyek  penelitian  mengalami  peningkatan  dalam  kemampuan menulis. Oleh karena itu, latihan sensorimotor ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan atau mengoptimalkan kemampuan vestibular, taktil, kinestetik dan propioseptif yang merupakan keterampilan prasarat menulis yang dimiliki oleh anak Autistic Spectrum Disorder (ASD).
Analisis Kebutuhan Terhadap Program Multi Media Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Waldopo waldopo
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 17 No. 2 (2011)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v17i2.21

Abstract

Multimedia interactive is on instructional media that combines elements of sound, visual and text, and can interact with the users. The aim of this study is to obtain information about the needs of interactive multimedia as instructional media. If needed, what kind of subjects that need to be supported by multi-media and type of format that presented. The population are students, teachers and senior secondary school principals. Sample was taken randomly. From the results of randomization assigned six different locations: SMAN 1 Ambon, MAN 2 Padang, SMAN 5 Semarang, SMAN 6 Surabaya, SMAN 1 Makassar and SMAN 3 Samarinda. Subjects were students, teachers and Principal. Research carried out between May to September 2005. The results showed that the Multimedia program is needed, especially to support the subjects of Mathematics, Physics, Biology, Chemistry, English, History, Geography and Accounting. Games and Tutorials are the popular format. Therefore, it is suggested that Pustekkom constantly developing programs for the learning activities, involving various experts to develop multimedia programs attractive and can improve the quality of learning outcomes. Pustekkom also needs to develop an integrated system utilization with learning activities at school.  ABSTRAK Multimedia interaktif adalah media pembelajaran yang memadukan unsur suara, visual dan teks dan dapat berinteraksi dengan penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang  kebutuhan  multi  media  interaktif  sebagai  media  pembelajaran.  Jika  dibutuhkan,  jenis  mata pelajaran apa saja yang perlu ditunjang dengan multi media serta jenis format sajiannya. Populasinya siswa, guru dan kepala sekolah SLTA. Sampel diambil secara acak. Dari hasil pengacakan ditetapkan 6 lokasi yaitu SMAN 1 Ambon, MAN 2 Padang, SMAN 5 Semarang, SMAN 6 Surabaya, SMAN 1 Samarinda dan SMAN 3 Makssar. Subyek penelitian adalah siswa, guru dan Kepala Sekolah. Peneltian dilaksanakan antara bulan Mei hingga September 2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Multi Media dibutuhkan,  terutama  untuk  menunjang  mata  pelajaran  Matematika,  Fisika,  Biologi,  Kimia,  Bahasa Inggris, Sejarah, Geografi dan Akuntansi. Format yang disenangi gamesdan tutorial.Oleh karena itu disarankan agar Pustekkom secara berkelanjutan mengembangkan program-program multimedia untuk kegiatan pembelajaran, dengan melibatkan berbagai pakar agar program-program yang dikembangkan menarik dan dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Pustekkom juga perlu menyusun sistem pemanfaatannya yang terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Evaluasi Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Idris HM Noor
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 17 No. 2 (2011)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v17i2.22

Abstract

The implementation of pilot standard of international school (pre SIS) is one of the government’s efforts to improve educational quality in order to be able to compete with other countries. Since the establishment of the pre SIS in 2006, they have not been evaluated comprehensively yet. Therefore, it is important to evaluate the student’s enrolment, academic achievement, finance and budgetting, and management. Research method used is mixed quantitative and qualitative method. Samples are 4575910 respondents chosen purposively. They are school committee, school principals, teachers of pre SIS and regular classe. They are English, mahtematics, and science teachers, students, and students’ parents association. The English proficiency of school principals is at the novice level (10-250 TOEIC scores). Teachers’ academic competence of pre SIS and regular classes is relatively equal. The competence of biology and physics teachers of pre SIS in SSS is lower than those in the regular classes. The use of budget and finance is not transparent. Recommendation, it is important to improve teachers’ academic qualification and their competence and a rigid financial and budgeting management guide. ABSTRAKPenyelenggaraan RSBI merupakan salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan agar mampu bersaing dengan negara lain. Sejak diselenggarakan tahun 2006, RSBI belum pernah dievaluasi secara komprehensif. Oleh karena itu, perlu dievaluasi PPDB, prestasi, pengelolaan pendanaan, dan sistem tata kelola dan akuntabilitas penyelenggaraannya. Penelitian menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif. Sampel sebanyak 4575910 yang diambil secara purposive. Responden: komite sekolah, kepala sekolah, guru bahasa Inggris, matematika, dan IPA yang mengajar di kelas RSBI dan kelas reguler. Temuan: Kemampuan bahasa Inggris pendidik dan tenaga kependidikan RSBI di semua tingkat masih level novice (skor TOEIC 10-250). Kemampuan guru bahasa Inggris kelas RSBI dan kelas reguler relatif sama. Di SD dan SMP, kemampuan siswa dan guru RSBI sedikit lebih tinggi daripada kelas regular. Kemampuan guru Biologi dan Fisika kelas RSBI di SMA lebih rendah daripada guru kelas reguler. Penggunaan dana kurang transparan. Rekomendasi, perlu peningkatan kualifikasi dan kompetensi akademik guru dan perlu disusun panduan pengelolaan pendanaan yang lebih rinci.
Standard Setting Ujian Nasional Dengan Menggunakan Metode Angoff danBookmark Arniati Prasedyawati Herkusumo
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 17 No. 3 (2011)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v17i3.23

Abstract

The purpose of this research is to find out the cut score of graduation for the national exam participants, as we know so far the determined passing score through judgement and the policy of the Government without paying attention to the matter of matter that exists on the test devices, and without involving the experts (as curriculum subjects teachers, expert, assessment expert). Determining graduation like this does not meet the criteria as signaled by experts such as educational measurement experts called in Standards for Educational and Psychological Testing : “When cut scores defining pass-fail, the judgmental process should be designed so that judges on bring their knowledge and experience to bear in a reasonable way”. Scientific method that can be used to determine the score a passing grade is the Angoff method and bookmark method. This method can be used to determine the standard graduation test national became more scientific. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas skor kelulusan (cut score) yang tepat bagi peserta Ujian Nasional (UN). Seperti kita ketahui bahwa sampai saat ini penentuan kelulusan pada Ujian Nasional  ditentukan  melalui judgement dan  merupakan  kebijakan  yang  dikeluarkan  oleh  Pemerintah tanpa memperhatikan soal-soal yang ada pada paket-paket UN dan tanpa melibatkan tenaga-tenaga ahli (seperti guru bidang studi, ahli kurilukum, dan ahli penilaian).Penentuan kelulusan seperti ini kurang memenuhi kriteria sebagaimana yang diisyaratkan oleh ahli-ahli pengukuran pendidikan, seperti yang disebutkan dalam Standards for Educational and Psychological Testing: “When cut scores defining passfail, the judgmental process should be designed so that judges on bring their knowledge and experience to bear in a reasonable way”Metode ilmiah yang digunakan untuk menentukan standar atau cut score kelulusan pada studi ini adalah dengan menggunakan Metode Angoff dan Bookmark. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan standar kelulusan UN menjadi lebih ilmiah. 
Lingkungan sebagai Media Pembelajaran dan Pengaruhnya terhadap Kompetensi Penyuluh Pertanian Oos M Anwas
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 17 No. 3 (2011)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v17i3.24

Abstract

This study aimed to analyze the intensity of utilization of the environment as a medium of learning and its influence on the competency of agricultural extension agents. This study uses a survey of PNS, agricultural extension in the districts of Karawang and Garut district of West Java Province. Samples randomly taken as much as 170 people. Results Descriptive analysis is generally known to use the media environment as a medium of learning is low. The low utilization is particularly true in the dimension of the natural environment and observing the intensity of agricultural business environment, while the deepening of independent innovation in the medium category. Regression analysis found that use of the media environment that significantly influence the intensity of the deepening of the competency of agricultural extension agents are independent innovation. Therefore it is necessary to attempt to “Learning with the Environment Movement” through concrete steps in boosting the agricultural extension agents to study the environment at the place of duty. Need to conduct further research on the influence of environmental media utilization of improved competence of other professions such as teacher, lecture, etc. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis intensitas pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran dan pengaruhnya terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Penelitian menggunakan metode survai terhadap penyuluh pertanian PNS di kabupaten Karawang dan kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Sampel diambil secara random sebanyak 170 orang. Hasil analisis deskriptif diketahui secara umum pemanfaatan media lingkungan sebagai media pembelajaran adalah rendah. Rendahnya pemanfaatan ini terutama terjadi dalam dimensi intensitas mengamati lingkungan alam dan lingkungan usaha pertanian, sedangkan pendalaman inovasi mandiri dalam kategori sedang. Hasil analisis regresi diketahui bahwa pemanfaatan media lingkungan yang berpengaruh signifikan terhadap kompetensi penyuluh adalah intensitas pendalaman inovasi mandiri. Oleh karena itu perlu upaya “Gerakan Belajar dengan Lingkungan” melalui langkah-langkah nyata dalam mendorong penyuluh pertanian untuk belajar dengan lingkungan di tempat tugasnya. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemanfaatan media lingkungan terhadap peningkatan kompetensi pada profesi lain, seperti guru, dosen, dan profesi lainnya.

Page 4 of 51 | Total Record : 502