cover
Contact Name
Titik Respati
Contact Email
jiks.unisba@gmail.com
Phone
081312135687
Journal Mail Official
jiks.unisba@gmail.com
Editorial Address
Jalan Hariangbanga No. 2, Tamansari, Bandung 40116
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
ISSN : "_"     EISSN : 26568438     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) adalah jurnal yang memublikasikan artikel ilmiah kedokteran dan kesehatan yang terbit setiap 6 (enam) bulan. Artikel berupa penelitian asli, laporan kasus, studi kasus, dan kajian pustaka yang perlu disebarluaskan dan ditulis dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) ini merupakan salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) selain Global Medical & Health Communication yang telah bereputasi nasional dan internasional.
Articles 170 Documents
Gambaran Postur Kerja dan Keluhan Muskuloskeletal pada Pegawai Tata Laksana di Universitas Islam Bandung Luthfianisa Rayyani; Yuniarti Yuniarti; Caecielia Wagiono; Susan Fitriyana; Budiman Budiman
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v2i1.4342

Abstract

Ketidaksesuaian faktor ergonomi akan mengakibatkan kesalahan dalam postur kerja dan umumnya disertai gejala kelainan/keluhan musculoskeletal yang merupakan gangguan pada sendi, otot, tendon, kerangka, tulang rawan, ligamen, dan saraf yang umumnya berupa rasa nyeri. Tujuan penelitian mengetahui gambaran postur kerja dan keluhan muskuloskeletal pada pegawai tata laksana di Universitas Islam Bandung. Jenis penelitian merupakan observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian sebanyak 50 orang pegawai tata laksana di Universitas Islam Bandung yang berada di bawah naungan Kopsyakardos dan sudah bekerja lebih dari 1 tahun. Sampel penelitian diambil dengan cara melakukan observasi mengggunakan employee rapid entire body assessment (REBA) working sheet untuk menilai postur kerja, kemudian melakukan pengisian kuesioner dengan menggunakan nordic body map (NBM) untuk menilai keluhan muskuloskeletal. Penelitian dilakukan Maret–Mei 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar postur kerja responden berada pada kelompok risiko sedang sebanyak 39 orang (78%), kelompok risiko tinggi sebanyak 6 orang (12%), dan kelompok risiko rendah sebanyak 5 orang (10%). Keluhan muskuloskeletal paling banyak mengeluh sakit pada bahu kanan, bahu kiri, dan pinggang. Kesalahan postur kerja yang tidak sesuai dengan kaidah ergonomi, dilakukan secara berulang-ulang, dan dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan keluhan muskuloskeletal. DESCRIPTION OF WORK POSTURE AND MUSCULOSKELETAL COMPLAINT ON THE CLEANING SERVICE IN UNIVERSITY OF ISLAM BANDUNGErgonomic factor incompatibility will lead to errors in the work posture and generally accompanied by symptoms of musculoskeletal disorder which is a disorder of the joints, muscles, tendons, skeletons, cartilage, ligaments, and nerves are generally a pain. The purpose of this study was to know the description of work posture and musculoskeletal complaints on the cleaning service in University of Islam Bandung. This method in research type is descriptive observational by using cross sectional. Research subjects as many as 50 cleaning service personnel in University of Islam Bandung under the Kopsyakardos and has worked for more than 1 year. Research sample was taken by observation using Employee Rapid Entire Body Assessment (REBA) working sheet to assess work posture, then fill out questionnaires using Nordic Body Map (NBM) to assess musculoskeletal complaints. The study was held during March–April 2018. The results showed that most of respondent’s work posture was in moderate risk group as much as 39 people (78%), in high risk group as many as 6 people (12%), and in low risk group as many as 5 people (10%). Musculoskeletal complaints most often complain of pain in the right shoulder, left shoulder, and waist. Work posture errors that are not in accordance with ergonomic rules, carried out repeatedly, and in the long term will cause musculoskeletal complaints.
Persepsi Dokter Pendidik Klinis terhadap Perilaku Profesional Dokter Muda di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Unisba Ana Nurlina; Miranti Kania Dewi; Ami Rachmi; Eva Rianti Indrasari; Mia Kusmiati
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v1i2.4334

Abstract

Masalah dalam perilaku profesional dokter semakin disorot oleh masyarakat ditandai dengan peningkatan pengaduan masyarakat ke MKDKI mengenai perilaku dokter yang dinilai kurang sesuai di antaranya mengenai komunikasi antara pasien dan dokter. Tujuan penelitian ini mengetahui persepsi dokter pendidik klinis terhadap perilaku profesional dokter muda di rumah sakit pendidikan FK Unisba. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data menggunakan kuesioner kepada dokter pendidik klinis di RSUD Al-Ihsan dan RS Al-Islam Bandung. Dokter pendidik klinis menilai lima aspek perilaku profesional dokter muda, yaitu kompetensi dan keterampilan klinik sebagai dokter, kemahiran dalam berkomunikasi, sikap terhadap pasien, inisiatif dan komitmen terhadap tugas serta pekerjaan, dan sikap terhadap kolega, pembimbing klinis maupun tenaga kesehatan lainnya. Waktu pengambilan data dilakukan pada bulan Juni–Juli 2018 didapatkan 50 responden yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu dokter pendidik klinis dari departemen yang sudah dimasuki oleh rotasi dokter muda dan dokter pendidik klinis dari departemen yang melakukan pemeriksaan langsung kepada pasien. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku profesional dokter muda dalam aspek kemahiran dalam berkomunikasi, penerapan perilaku profesional terhadap pasien, perilaku dokter muda terhadap kolega, dokter pembimbing klinis maupun tenaga kesehatan lainnya termasuk dalam kategori baik, sedangkan pada aspek kompetensi keterampilan klinik sebagai dokter masih dalam kategori cukup, sedangkan mengenai aspek inisiatif dan komitmen terhadap tugas serta pekerjaan memberikan hasil baik dan cukup. Hal ini dapat disebabkan oleh mahasiswa dalam menerapkan pembelajaran pada saat menjalankan kegiatan tutorial ataupun skill lab masih kurang. PERCEPTION OF CLINICAL DOCTORS TOWARD PROFESSIONAL BEHAVIOR OF YOUNG DOCTORS IN TEACHING HOSPITAL FACULTY OF MEDICINE UNISBAProblems in the professional behavior of doctors are increasingly highlighted by the community marked by an increase in public complaints to MKDKI regarding the behavior of doctors who are considered inappropriate according to the communication between patients and doctors. The purpose of this study was to determine the perception of preceptor on the professional behavior of young doctors in FK Unisba teaching hospitals. This study used descriptive method with a cross-sectional approach. Data collection used a questionnaire to clinical educators at Al-Ihsan Regional Hospital and Al-Islam Hospital in Bandung. Clinical educators assess five aspects of young doctors’ professional behavior, namely clinical competence and skills as doctors, communication skills, attitudes toward patients, initiative and commitment to tasks and work, and attitudes towards colleagues, clinical counselors and other health workers. When the data was collected in June–July 2018, 50 respondents who met the inclusion criteria, namely clinical educators from the department that had been entered by rotation of young doctors and clinical educators from the department who conducted direct examination of patients. Data processing in this study using Microsoft Excel and presented in the form of distribution tables and frequencies. The results of this study show the professional behavior of young doctors in aspects of communication skill, application of professional behavior to patients, the behavior of young doctors toward colleagues, clinical supervising doctors and other health workers in the good category, while in the aspect of competency in clinical skill as a doctor is still in the sufficient category, and regarding the aspects of initiative and commitment to the task and work to provide good and sufficient results. It might caused by the lack of students in applying learning when running tutorial activities or lab skills.
Hubungan Durasi Mengetik Komputer dan Posisi Mengetik Komputer dengan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Karyawan Universitas Islam Bandung Triana Nur Aripin; Adjat Sedjati Rasjad; Nurdjaman Nurimaba; M. Ahmad Djojosugito; Siska Nia Irasanti
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v1i2.4352

Abstract

Penggunaan komputer dalam bekerja  meningkat pesat baik dalam bidang industri maupun bidang  pekerjaan lainnya. Penggunaan komputer dalam bekerja meliputi posisi mengetik dan durasi penggunaan komputer. Aktivitas mengetik dalam durasi yang lama dan posisi yang salah saat mengetik dapat berisiko terkena penyakit pada jari tangan dan pergelangan tangan. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan durasi dan posisi mengetik komputer dengan gejala carpal tunnel syndrome (CTS) pada karyawan Universitas Islam Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Universitas Islam Bandung. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Responden penelitian berjumlah 54 orang yang sudah memenuhi kriteria inklusi. Data dianalisis dengan uji chi-square dan Uji Eksak Fisher. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara durasi mengetik komputer dan gejala carpal tunnel syndrome (p=0,75), terdapat hubungan yang signifikan antara posisi mengetik komputer (p=0,07) dan gejala carpal tunnel syndrome. Dari 54  responden, 32 responden memiliki gejala carpal tunnel syndrome. THE RELATIONSHIP OF COMPUTER TYPING DURATION AND COMPUTER TYPING POSITION WITH SYMPTOM OF CARPAL TUNNEL SYNDROME AMONG EMPLOYEES OF BANDUNG ISLAMIC UNIVERSITY The use of computer in work increase rapidly in industry field or another field of work. The use of computer in work consist of the position and the duration of using computer. Typing activity in long duration and with wrong position could become the risk factor of finger and wrist disease. This research was conducted to assess the relationship of computer typing duration and computer typing position with symptom of carpal tunnel syndrome. This research used the approach of cross sectional. The population in this research was employees of Bandung Islamic University Research Instrument in the form of questionnaires. Total of samples were 54 respondents that already fulfill the inclusion factors. Data were analyzed by chi-square test and Fisher-exact test. The research found that there was no significant relationship between computer typing duration (p=0.75) and the symptom of carpal tunnel syndrome and there was significant relationship between and computer typing position (p=0.08) and the symptom of carpal tunnel syndrome. From the 54 respondents, 32 respondents had the symptoms of carpal tunnel syndrome.
Hubungan Pola Minum dengan Perubahan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Tingkat Satu Fakultas Kedokteran Unisba Silma Nur Awali Wardah; Fajar Awalia Yulianto; Wiwiek Setiowulan
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v2i1.5576

Abstract

Indeks massa tubuh (IMT) adalah ukuran untuk menunjukkan status gizi pada orang dewasa. Kuliah yang sangat padat menjadi salah satu alasan untuk melewatkan minum dan  dapat memengaruhi status gizi yang berujung overwight dan underwight sehingga menyebabkan peningkatan risiko penyakit tidak menular. Tujuan penelitian mengetahui hubungan pola minum dengan perubahan IMT pada mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Uiversitas Islam Bandung. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan desain kohort prospektif pada 73 responden yang dilakukan pada bulan April hingga Juni 2019. Data pola minum diambil dengan metode food recall 24 jam setiap 3 kali dalam seminggu selama 2 bulan dan IMT diambil dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan sebanyak 3 kali dalam 2 bulan. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa tingkat satu konsumsi air hariannya masih di bawah rekomendasi jumlah air minum, yaitu sebanyak 55 orang (63%) konsumsi harian kurang dari 1 liter/hari. Nilai tengah konsumsi minuman berpemanis adalah 348 mL/hari di atas konsumsi dunia. Uji chi square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna pola minum dengan perubahan IMT (p=0,85). Simpulan, tidak terdapat hubungan pola minum dengan perubahan IMT.  RELATIONSHIP DRINKING PATTERNS AND CHANGES IN THE BODY MASS INDEX TO STUDENTS LEVEL ONE FACULTY OF MEDICINE UNISBABody mass index (BMI) is a measure to indicate nutritional status in adults. A very hectic lecture class is one reason to skip drinking and can affect nutritional status which results in overweight and underweight, which causes an increased risk of non-communicable diseases. The purpose of this study was to determine the relationship between drinking patterns and changes in BMI among first-year students at the Faculty of Medicine, Unisba. This type of research was an observational analytic with a prospective cohort design on 73 respondents conducted in April to June 2019. Drinking habit data was taken by food recall method 24 hours every 3 times a week for 2 months and BMI is taken by measuring body weight and height as much as 3 times in 2 months. Data were analyzed using chi square test. The results showed that most of the first year students had their daily water consumption still below the recommended amount of drinking water, which was 55 people (63%) daily consumption of less than 1 liter per day. The median consumption of sweetened drinks was 348 mL/day above world consumption. Chi square test showed no significant relationship between drinking habit with changes in BMI (p=0.85). In conclusion, there is no relationship drinking pattern and changes in BMI.
Pengaruh Fraksi Air Buah Lemon (Citrus limon) terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Tua yang Diberi Pakan Tinggi Lemak Rina Permatasari; Yuke Andriane; Herry Garna; Oky Haribudiman; R.A. Retno Ekowati
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v1i1.4322

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah terbesar pada abad 21. Obesitas (terutama obesitas viseral) dan resistensi insulin sering disertai dengan sekelompok kelainan yang disebut sindrom metabolik yang mencakup intoleransi glukosa, trigliserida tinggi, kolesterol HDL rendah, dan hipertensi. Lemon mengandung flavonoid yang dipercaya mempunyai aktivitas menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini mengetahui perubahan kadar glukosa darah pada mencit tua yang diberi pakan tinggi lemak setelah pemberian fraksi air buah lemon (Citrus limon). Penelitian dilakukan di Laboratorium Hewan Gedung Farmasi ITB dan Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung pada bulan April−Juni 2018. Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratorium murni in vivo dengan desain penelitian rancangan acak lengkap terhadap 28 mencit tua jantan galur DDY yang terbagi dalam lima kelompok, yakni kontrol normal, kontrol negatif, konsentrasi 20,6 mg/20 gBB, 41,2 mg/20 gBB, dan 82,4 mg/20 gBB. Pengukuran glukosa darah puasa dilakukan setelah masa adaptasi, saat perlakuan (hari ke-15), dan setelah perlakuan menggunakan glukosameter. Analisis data menggunakan Uji Kruskall-Wallis dan Uji Friedman. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan median GDP1 antarkelompok yang signifikan (p=0,05), perbedaan median GDP2 yang tidak signifikan (p=0,08), dan perbedaan median GDP3 yang tidak signifikan (p=0,66). Terdapat perbedaan median GDP1−3 yang signifikan antara kelompok konsentrasi fraksi air buah lemon (p=0,04). Simpulan, fraksi air buah lemon memiliki efek menurunkan glukosa darah. EFFECT OF WATER FRACTION OF LEMON (CITRUS LIMON) ON BLOOD GLUCOSE LEVEL OF OLD MICE GIVEN HIGH-FAT DIETDiabetes mellitus is one of the biggest problems of the 21st century. Obesity (especially visceral obesity) and insulin resistance often present with a group of disorders commonly called metabolic syndrome including glucose intolerance, high triglycerides, low HDL cholesterol, and hypertension. Flavonoid compounds in lemon is believed to have blood glucose lowering activity. The purpose of this study was to determine changes in blood glucose level in old mice given a high-fat diet after administration of water fraction of lemon (Citrus limon). This study was held at Animal Laboratory of Pharmacy ITB and Animal Laboratory of Faculty of Medicine Bandung Islamic University in April to June 2018. The method of this study was pure in vivo laboratory experiment with a completely randomized design to 28 old male DDY strain mices divided into five groups; normal control, negative control, concentration 20.6 mg/20 gBW, 41.2 mg/20 gBW, and 82.4 mg/20 gBW. Fasting blood glucose measurements were performed after adaptation, ongoing treatment (day 15), and after treatment using glucosemeter. Data analysis used Kruskall-Wallis test and Friedman test. The results showed that there was a significant GDP1 median difference of each groups (p=0.05), a nonsignificant GDP2 median difference (p=0.08), and GDP3 median difference were not significantly different (p=0.66). There was a statistically significant difference between median GDP1−3 between each water fraction of lemon concentration groups (p=0.04). Conclusion, the water fraction of lemon has the effect of lowering blood glucose.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan pada Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Puskesmas Cikalong Kabupaten Tasikmalaya Arin Nandita; Titik Respati; Fahmi Arief
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v2i1.5600

Abstract

Open defecation (OD) atau praktik buang air besar sembarangan merupakan perilaku buruk yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan sanitasi lingkungan. Faktor yang memengaruhi perilaku tersebut di antaranya faktor pengetahuan, kepemilikan jamban, dan kebiasaan masyarakat. Pemerintah membuat program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) agar tercipta perilaku hidup bersih dan sehat berbasis lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Cikalong Kabupaten Tasikmalaya selama Maret–September 2019. Berdasar atas monitoring data STBM 2019, Kecamatan Cikalong merupakan wilayah pertama yang berstatus ODF dengan jumlah 13 desa. Tujuan penelitian ini mengetahui hasil pencapaian program STBM pilar pertama dan mengetahui faktor yang berpengaruh pada program STBM pilar pertama di Puskemas Cikalong Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling, yaitu individu atau kelompok individu yang memiliki pengetahuan atau pengalaman yang berhubungan dengan program ODF. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam kepada 5 orang informan, yaitu sanitarian, 2 orang kader, kepala puskesmas, dan camat. Analisis dilakukan dengan metode tematik untuk merangkum hasil wawancara yang luas menjadi konsep dalam bentuk peta utama dan peta kecil. Hasil penelitian ini, yaitu dari 13 desa di wilayah kerja Puskesmas Cikalong Kabupaten Tasikmalaya, semua desa telah berstatus ODF dan faktor yang memengaruhi program STBM pilar pertama di antaranya masalah lingkungan, pelaksanaan program, dan output program. OPEN DEFECATION IN THE COMMUNITY LED TOTAL SANITATION PROGRAM AT THE CIKALONG HEALTH CENTER IN TASIKMALAYA Open defecation (OD) is a bad behavior that can cause health and environmental sanitation problems. Factors influencing this behavior include knowledge, latrine ownership, and community habits. The government created a Community-Led Total Sanitation (CTLS) program to create a clean and healthy lifestyle behavior based on the environment. This research was conducted in the working area of the Cikalong District Health Center Tasikmalaya during March–September 2019. Based on 2019 CTLS data monitoring, Cikalong District is the first area with ODF status with 13 villages. The purpose of this study was to determine the achievement of the first pillar CTLS program and determine the factors that influence the first pillar CTLS program in the Cikalong Health Center in Tasikmalaya. This study used qualitative research. Informants were selected by purposive sampling technique, namely people or groups who have knowledge or experience related to the ODF program. Data was collected using in-depth interviews with 5 informants, namely sanitarians, 2 cadres, the head of the puskesmas and the district head. Analysis was carried out with a thematic method to summarize the results of extensive interviews into concepts in the form of a main map and a small map. The results of this study are from 13 villages in the working area of Cikalong Health Center in Tasikmalaya Regency, all villages have ODF status and factors that influence the first pillar STBM program include environmental problems, program implementation and program output.
Perbandingan Kejadian Kecemasan antara Sif Kerja Malam dan Sif Kerja Pagi pada Satuan Pengamanan Universitas Islam Bandung Muhammad Faishal Kartadinata; Nugraha Sutadipura; Raden Ganang Ibnusantosa; Eka Nurhayati; R. Kince Sakinah
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v1i1.4210

Abstract

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengkategorikan kecemasan sebagai salah satu gangguan mental emosional. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 mengungkapkan prevalensi penduduk yang mengalami gangguan mental emosional secara nasional adalah 6,0%. Faktor risiko yang dapat memengaruhi kecemasan pada seseorang di antaranya beban kerja, yaitu sif kerja terutama sif kerja malam. Tujuan penelitian ini adalah melihat proporsi kejadian kecemasan antara sif kerja pagi dan sif kerja malam pada satuan pengamanan. Metode penelitian ini adalah kuantitatif observasional melalui pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah satuan pengamanan di Universitas Islam Bandung. Dalam periode Maret–April 2018 jumlah sampel yang berhasil didapatkan 23 orang dengan pengukuran sebanyak 2 kali, yaitu ketika menyelesaikan sif pagi dan ketika menyelesaikan sif malam. Pengukuran kejadian cemas menggunakan lembar kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sif pagi memiliki persentase kejadian cemas 15 dari 23 orang dan sif malam 14 dari 23 orang. Hasil Uji statistik McNemar’s Chi-Square tidak terdapat perbedaan proporsi kecemasan antara sif kerja pagi dan sif kerja malam (p=0,76; PR=0,93; IK 95%: 0.59–1,45). Simpulan penelitian ini tidak terdapat perbedaan proporsi kecemasan antara sif kerja pagi dan sif kerja malam. COMPARISON OF ANXIETY EVENTS BETWEEN NIGHT SHIFT AND MORNING SHIFT ON SECURITY IN BANDUNG ISLAMIC UNIVERSITYThe Ministry of Health of the Republic of Indonesia categorizes anxiety as one of the mental disorders. Basic Health Research in 2013 reveals the prevalence of people with mental disorders nationally at 6.0%. Risk factors that can affect anxiety in a person such as workload is shift work, especially night shift work. The purpose of this study was to assess the proportion of anxiety occurrence between morning shift and night shift on security unit. This research method was quantitative observational through cross-sectional approach. The sample in this study was a security unit at the Bandung Islamic University. The research was doing between March–April 2018. The number of samples obtained were 23 people with measurements as much as 2 times, record one after finishing the morning shift and one after finishing the night shift. Measurement of anxiety events using Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) questionnaire. The results showed that morning shift had an anxious incidence percentage 15 of 23 samples and the night shift 14 of 23 samples. The statistical results of McNemar’s Chi-Square showed no difference in the proportion of anxiety between morning shift and night shift (p=0.76, PR=0.93, 95% CI 0.59–1.45). The conclusion of the study there is no difference in the proportion of anxiety occurrence between morning shift and night shift.
Kinerja Petugas Program Gizi di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2019 Tri Niswati Utami; Iman Muhammad; Elisabeth Waworuntu
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v1i2.4805

Abstract

Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja petugas program gizi di Puskesmas Padang Bulan Medan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilakukan mulai Juli 2018 sampai dengan Januari 2019. Informan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja informan pada program gizi baik kegiatan di dalam gedung maupun di luar gedung sudah cukup baik; informan juga mempunyai kemampuan cukup baik dalam melaksanakan tugas ataupun kegiatan-kegiatan sehari-hari baik dalam pembuatan laporan dan juga pelaksanaan kegiatan; informan mempunyai motivasi yang tinggi dan kinerjanya cukup baik. Permasalahan dalam kinerja petugas adalah kurang dukungan dari pimpinan puskesmas dalam pelaksanaan program gizi di puskesmas. Disarankan kepada kepala puskesmas agar memberikan perhatian terhadap program gizi, baik dalam pelaksanaan dan juga dalam perencaan yang sudah disusun oleh petugas program. PERFORMANCE OF NUTRITION PROGRAM OFFICERS IN PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN IN YEAR 2019Performance is a description of the level achievement of the implementation of an activity program or internal policy realizing the organization poured through strategic planning of an organization. The purpose of this study was to analyze the performance of program officers nutrition at Padang Bulan Medan Health Center. The type of research used in this research was qualitative research with a case study. Research conducted from July 2018 to January 2019. Informants in the study this were 3 people. The results showed that the performance of informants in the nutrition program both inside and outside the building was good enough, the informants also had sufficient ability to carry out activities, informants were highly motivated and its performance was quite good, but who being a problem in the performance of officers was a lack of support from the head of the puskesmas in impleminting the nutrition program at the puskesmas. It was suggested to the head of the puskesmas to give attention towards nutrition programs, both in implementation and also in planning already arranged by program officers.
Hubungan Letak Lesi Strok Iskemik dengan Kualitas Tidur di RSAU dr. M. Salamun Bandung Alya Tursina; Widayanti Widayanti; Ariko Rahmat Putra
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v1i2.4637

Abstract

Prevalensi strok di Indonesia terus meningkat seiring dengan usia harapan hidup yang semakin meningkat dan menyebabkan banyak kematian. Pasien strok terutama strok iskemik dapat mengalami berbagai macam gangguan tidur. Macam gangguan tidur pada penderita strok bergantung pada defisit neurologis yang dialaminya. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan lokasi lesi strok iskemik daerah kortikal dan subkortikal dengan kualitas tidur menggunakan pemeriksaan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) di RSAU dr. M. Salamun Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian potong lintang. Penelitian dilakukan terhadap 38 penderita yang pertama kali didiagnosis strok iskemik yang dirawat inap di Bagian Neurologi RSAU dr. M. Salamun Bandung pada bulan Juni sampai Oktober 2016. Instrumen penelitian berupa kuesioner PSQI yang dilakukan pada hari ke-7 pasien dirawat inap. Statistical for social science (SPSS) versi 17 digunakan untuk mengolah data. Hasil penelitian menunjukkan  terdapat hubungan bermakna lokasi lesi strok iskemik daerah kortikal dan subkortikal dengan kualitas tidur (p=0,215). Penderita strok iskemik dengan lokasi lesi hipodens subkortikal yang mengalami gangguan kualitas tidur sebesar 23 dari 28 subjek dan lokasi lesi hipodens kortikal sebesar 3 dari 9 subjek. RELATIONSHIP BETWEEN ISCHEMIC STROKE LESIONS AND SLEEP QUALITY AT RSAU DR. M. SALAMUN BANDUNG The prevalence of stroke in Indonesia continues to increase with increasing life expectancy and it causes many deaths. Stroke patients, especially ischemic stroke can experience a variety of sleep disorders. The types of sleep disorders in stroke patients depend on the neurological deficits they experience. The purpose of this study was to study the relationship between the location of cortical and subcortical ischemic stroke lesions with the quality of sleep using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) examination in RSAU dr. M. Salamun Bandung. This study was an observational study with a cross sectional study design. The study was conducted on 38 patients who were first diagnosed with a stroke in the Neurology Department of RSAU Dr. M. Salamun Bandung in June to October 2016. The research instrument consisted of the PSQI questionnaire conducted on the 7th day of hospitalized patients. Version 17 of the social sciences statistics (SPSS) was used to process data. The results showed that there was a correlation between the location of cortical and subcortical ischemic stroke lesions with the quality of sleep (p=0.215). Ischemic stroke patients with subcortical hypodense lesions who experienced sleep quality disorders were 23 of 28 and patients with cortical hypodens lesions were 3 of 9 patients.
Tingkat Pengetahuan Personal Hygiene Saat Menstruasi antara Siswi Pondok Pesantren dan SMP Negeri di Kabupaten Cirebon Millatul Malihah; Raden Ganang Ibnusantosa; Titik Respati; Hilmi Sulaiman Rathomi; Wawang S. Sukarya
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v1i1.4328

Abstract

Sekolah berbasis agama dan boarding semakin banyak di Indonesia dan pengetahuan tentang personal hygiene terutama saat menstruasi penting untuk mencegah berbagai masalah kesehatan reproduksi yang dapat terjadi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan tentang personal hygiene saat menstruasi antara siswi pesantren dan sekolah negeri. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Tarbiyatul Banin Kabupaten Cirebon dan SMP Negeri 1 Talun Kabupaten Cirebon pada bulan Mei 2018. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswi dari sekolah terkait yang sudah mengalami menstruasi. Responden pada penelitian ini dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 95 orang dari tiap-tiap sekolah. Analisis data dilakukan dengan software Epi Info dengan uji Fisher-exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan baik didapatkan pada 96% siswa SMP Negeri, sementara pada siswi Pondok pesantren sebanyak 86%. Dari hasil uji statistik didapatkan perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan siswi pondok pesantren dan siswi SMP Negeri (p<0,05). Terdapat perbedaan yang bermakna mengenai tingkat pengetahuan yang baik pada siswi SMP Negeri dibanding dengan siswi pesantren. Perlu promosi/edukasi kesehatan kepada siswi pesantren agar tingkat pengetahuan mereka tentang personal hygiene saat menstruasi dapat setara dengan siswi SMP Negeri. COMPARISON OF KNOWLEDGE ABOUT MENSTRUAL HYGIENE BETWEEN  FEMALE STUDENTS IN BOARDING SCHOOL AND REGULAR JUNIOR HIGH SCHOOL IN KABUPATEN CIREBONReligious and boarding schools are becoming increasingly common in Indonesia, and knowledge of personal hygiene especially during menstruation is important to prevent reproductive health problems that may occur. The purpose of this study was to know the difference on the level of knowledge about personal hygiene during menstruation between students at private boarding school and government schools. This research is an observational analytic study with cross sectional approach. The research had been conducted at Pondok Pesantren Tarbiyatul Banin, Cirebon district and Junior High School 1 Talun, Cirebon District on May 2018. The population of this study were all female students from related schools who have had experienced of menarche. Respondents in this study were selected by purposive sampling technique 95 people from each school. Data analysis was done with Epi Info software and analyzed by Fisher-exact test. The results showed that good knowledge level was obtained in 86% of private boarding school students, while in government   school students was 96%. There was a significant difference on the level of good knowledge about personal hygiene during menstruation between government junior junior high school students compared to private boarding school students (p<0,05). It is needed to encourage  promotion of health education especially on the knowledge of personal hygiene during menstruation.

Page 4 of 17 | Total Record : 170