cover
Contact Name
Eka Mishbahatul Mar'ah Has
Contact Email
secretariat_ijchn@journal.unair.ac.id
Phone
+6285856018986
Journal Mail Official
eka.m.has@fkp.unair.ac.id
Editorial Address
Department of Mental Health and Community Nursing Faculty of Nursing Universitas Airlangga
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Indonesian Journal of Community Health Nursing
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 23553391     EISSN : 26564602     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Indonesian Journal of Community Health Nursing is a scientific media periodically published twice a year (February and August) which contains scientific articles on health and nursing specifically related to the topic of community health nursing that published by Faculty of Nursing Universitas Airlangga. This journal as a medium for writers from students, lecturers and researchers to be able to publish scientific work and the results of the latest research to support progress in the field of community health nursing. This journal, which was first published in 2012, is managed by the Psychiatry and Community Nursing Department under the Faculty of Nursing, Airlangga University and has obtained p-ISSN: 2355-3391 and e-ISSN: 2656-4602. The Indonesian Journal of Community Health Nursing began to switch to the online journal system starting in 2019.
Articles 85 Documents
Experiences of Pulmonary TB Clients that Achieve Intensive Phase Treatment in Taji Puskesmas Magetan District RR Dian Tristiana; Richa Kumalasari; Makhfudli Makhfudli
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 4 No. 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijchn.v4i1.12353

Abstract

Pendahuluan: Klien TB paru yang menjalani pengobatan fase intensif sering kali merasa sedih, bosan, menolak keadaan, tidak berguna dan tidak berdaya, mengeluh dengan perubahan kondisi yang dialami. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengalaman klien TB paru yang menjalani pengobatan fase intensif di wilayah kerja Puskesmas Taji Kabupaten Magetan Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif pendekatan fenomenologi dengan metode in-depth interview terhadap 15 partisipan dengan kriteria inklusi klien TB paru berusia ≥16 tahun, klien baru terdiagnosa TB paru, klien sudah menjalani pengobatan TB paru fase intensif selama 1 bulan. Sedangkan kriteria eksklusi klien TB paru yang sedang hamil, TB-HIV, TB-MDR, TB ekstra paru, klien dengan penyakit penyerta seperti diabetes mellitus, hipertensi, skizofrenia, dan penyakit kronis lainnya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik sembilan langkah Colaizzi.Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan sebelas tema yaitu: 1) Perubahan di lingkungan keluarga, 2) Perubahan di lingkungan kerja, 3) Menjaga kegiatan sosial, 4) Efek samping setelah minum obat TB paru, 5) Upaya mencegah penularan TB paru, 6) Upaya mencapai kesembuhan, 7) Jenis dukungan selama pengobatan TB paru, 8) Sumber dukungan selama pengobatan TB paru, 9) Hambatan selama pengobatan TB paru, 10) Upaya mengatasi hambatan selama pengobatan TB paru, 11) Harapan selama pengobatan TB paru. Kesimpulan: Pengalaman klien TB paru selama menjalani pengobatan fase intensif memerlukan berbagai dukungan baik dari diri sendiri dan orang lain seperti keluarga, tetangga, teman, dan petugas kesehatan untuk mengatasi hambatan yang dilalui. Diharapkan bahwa penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang promosi kesehatan dan pendampingan berkelanjutan terhadap klien TB paru yang menjalani pengobatan fase intensif dengan melibatkan keluarga dan masyarakat.
Loneliness and Psychological Well-being of Elderly in Community Dwi Astutik; Retno Indarwati; Eka Misbahatul M.Has
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 4 No. 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijchn.v4i1.12731

Abstract

Pendahuluan: Semakin bertambahnya usia, maka masalah kesehatan semakin meningkat, salah satunya adalah masalah kesepian. Fenomena kesepian sangatlah penting karena kesepian dapat membawa dampak pada kualitas hidup dan psychological well-being pada lansia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan kesepian dengan psychological well-being pada lansia di komunitas.Metode: Penelitian ini menggunakan desain korelasional. Total responden dalam penelitian ini adalah 152 lansia yang berusia 60-70 tahun di Kelurahan Sananwetan Kota Blitar.Penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Variabel independen dalam peneltian ini adalah kesepian, sedangkan variabel dependen adalah psychological well-being. Pengumpulan data menggunakan kuesioner UCLA Loneliness Scale vertion 3 oleh Russel 1996 dan Scale of Psychological Well-Being oleh Ryff (1989), kemudian dianalisis menggunakan uji statistik korelasi Spearman rho dengan tingkat signifikansi p < 0,05. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 dan r = -0,864 ini menunjukkan terdapat hubungan negativ yang signifikan antara kesepian dengan psychological well-being.Kesimpulan: Kesepian merupakan indikator dari ketidaksejahteraan psikologi individu, ini berarti bahwa individu yang merasakan kesepian akan mengurangi tingkat kesejahteraan atau kebahagiaan dalam hidupnya, sebaliknya individu yang tidak kesepian akan sejahtera atau bahagia dalam hidupnya. Perawat seharusnya mendorong lansia untuk aktif mengikuti kegiatan. Bagi peneliti selanjutnya untuk membuat kegiatan seperti senam atau berkebun, sehingga tingkat kesepian dapat menurun dan psychological well-being dapat meningkat
Description Preparedness of Health Workers in Disaster Managementin Public Health Center Disaster Vulnerable Area Arsi Susilawati; Ferry Efendi; Setho Hadisuyatmana
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 4 No. 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijchn.v4i1.12395

Abstract

Pendahuluan : Manajemen bencana merupakan faktor yang sangat penting untuk mengurangi dampak dari kejadian bencana. Sejauh ini, kesiapan tenaga kesehatan dalam manajemen bencana di puskesmas rawan bencana di kabupaten Sumbawa Barat belum pernah dievaluasi. Penelitian ini bermaksud mengeksplorasi faktor sosiodemografi serta menggambarkan kesiapan tenaga kesehatan dalam manajemen bencana.Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah tenaga kesehatan yaitu dokter, perawat, dan bidan di puskesmas di Kabupaten Sumbawa Barat. Besar sampel adalah 211 sampel yang dipilih random di 9 puskesmas, dengan cara mengambil kertas yang berisi nomor urut sesuai dengan daftar nama tenaga kesehatan di setiap puskesmas. Variabel dependen adalah pengetahuan dalam manajemen bencana, sedangkan variabel independen adalah faktor sosiodemografi. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner elektronik KAP DM Questionnaire yang mencakup 7 pertanyaan terkait data sosiodemografi dan 17 pertanyaan terkait pengetahuan tentang manajemen bencana. Data kemudian dianalisis menggunakan uji statistik Chi-Square.Hasil : Sebagian besar tenaga kesehatan memiliki pengetahuan yang baik dalam manajemen bencana. Diantara faktor sosiodemografi yang dipelajari, tingkat pendidikan,  tempat bekerja, dan pengalaman terlibat dalam kegiatan tanggap darurat bencana secara signifikan berhubungan dengan pengetahuan dalam manajemen bencana.Kesimpulan: Dengan keragaman latar belakang, responden menunjukkan pengetahuan yang baik. Peningkatan pendidikan terkait  manajemen bencana dan peningkatan kapasitas tempat bekerja perlu ditingkatkan untuk memperbaiki pengetahuan tenaga kesehatan di puskesmas.
Mechanisme and Strategies to Reduce Stress among Patient with Leprosy Atika Jatimi; Aplonia Nenobais Nenobais; Moh Jufriyanto; Maulidiyah Junnatul Azizah Heru; Ah Yusuf
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 4 No. 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijchn.v4i1.17540

Abstract

Pendahuluan: Kusta merupakan penyakit menular yang menyebabkan permasalahan yang kompleks. Permasalahn tidak hanya dari aspek medis, fisik dan psikologis penderita, tetapi dapat meluas pada masalah sosial seperti penerimaan masyarakat terhadap orang yang terkena kusta, budaya dan ekonomi yang dikaitkan dengan dengan sumber pendapatan dan pekerjaan. Metode: Media pencarian artikel melalui database berikut: Scopus, Google Scholar, Science Direct, PubMed, dan Proquest. Lima belas artikel ditinjau, 6 strategi koping pada pasien kusta yang mempengaruhi stres termasuk membaca buku, program kesadaran sosial, stigma, penerimaan, dukungan sosial dan pengetahuanHasil: Dari hasil analisis, ini dapat diterapkan untuk memberikan dukungan bagi orang-orang yang terkena kusta untuk mengubah mekanisme koping mereka agar mereka lebih adaptif.Kesimpulan: Strategi-strategi ini perlu dipertimbangkan untuk menentukan tingkat koping individu dalam menghadapi stimulasi stres pada pasien dengan kusta yang berasal dari diri mereka sendiri, orang lain dan lingkungan
The Impact of Self-Efficacy in Avoiding Free Sex Behaviors among Adolescent Purwaningsih Purwaningsih; Retno Indarwati; Heni Murti Wahyuni
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 4 No. 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijchn.v4i1.12354

Abstract

Pendahuluan: Self-efficacy dalam menghindari seks bebas dan HIV/AIDS akan berdampak pada perilaku seksual remaja. Semakin baik self-efficacy remaja maka perilaku seksual semakin tidak berisiko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self-efiicacy dalam menghindari seks bebas dan HIV/AIDS dengan perilaku seksual remaja.Metode: Penelitian berdesain korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah remaja usia 17-19 tahun di SMK Kota Blitar dengan jumlah sampel sebanyak 127, diambil dengan teknik simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah self-efficacy dalam menghindari seks bebas dan HIV/AIDS. Variabel dependen dalam penelitian ini perilaku seksual remaja. Alat ukur  yang digunakan berupa kuesioner. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Spearman-rho.Hasil: Hasil menunjukkan variabel self-efficacy (magnitude, generalizability, the strength of belief) kategori rendah, dan perilaku seksual remaja (pengetahuan, sikap, dan tindakan) kategori berisiko. Self-efficacy dalam menghindari seks bebas dan HIV/AIDS berhubungan dengan perilaku seksual remaja (p=0,000; r=-0.448).Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan yang cukup kuat dan tidak searah antara self-efficacy dalam menghindari seks bebas dan HIV/AIDS dengan perilaku seksual remaja. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang mempengarhui peningkatan self-efficacy dalam menghindari seks bebas dan HIV/AIDS, sehingga dapat menurunkan angka perilaku seksual berisiko pada remaja.
A Phenomenological Study on Resilienceof The Elderly After Tsunami:A Qualitative Study Angga Riski Wijaya; Elida Ulfiana; Eka Misbahatul Marah Has
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 5 No. 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijchn.v5i1.17552

Abstract

Pendahuluan: Tsunami banyak menimbulkan kerugian seperti munculnya trauma dan stres pada masyarakat. Korban yang termasuk ke dalam kategori kelompok rentan mengalami depresi pasca tsunami yaitu lansia. Resiliensi menjadi kemampuan psikologis yang harus dimiliki lansia untuk bertahan dalam menghadapi perubahan saat lingkungannya terus berubah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi lansia pasca tsunami di Lampung SelatanMetode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif pendekatan fenomenologi dengan metode in-depth interview pada 10 partisipan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik sembilan langkah Collaizzi.Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan enam belas tema yaitu: 1) Saat Tsunami Datang, 2) Tindakan Saat Tsunami, 3) Perasaan Saat Terjadi Tsunami, 4) Kerugian Akibat Tsunami, 5) Perasaan di Posko Pengungsian, 6) Cara Menyesuaikan Diri, 7) Cara Membangun Percaya diri, 8) Sumber Inspirasi, 9) Upaya Menghilangkan Trauma, 10) Berpikir Positif, 11) Pemberi Dukungan, 12) Kegiatan Sehari-hari, 13) Hikmah Dari Tsunami, 14) Tetap Berada di Lingkungan Sekitar, 15) Tetap Semangat, 16) Membantu Warga.Kesimpulan: Pasca tsunami lansia membutuhkan dukungan dari keluarga dan masyarakat untuk memiliki resiliensi yang baik serta aktivitas untuk menghilangkan trauma. Diharapkan bahwa penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang resiliensi lansia pasca bencana.
Al-Qur'an Murottal Effects on Anger Management and Blood Pressure in Patients with Hypertension Choirina Nur Aziza; Abu Bakar; Elida Ulfiana
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 4 No. 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijchn.v4i1.12359

Abstract

Pendahuluan: Murottal Al-Qur’an merupakan salah satu intervensi non konvensional dalam mengendalikan emosi seseorang yang mempengaruhi tekanan darah pada penderita hipertensi karena dengan mendengarkan murottal Al-Qur’an selama beberapa menit atau jam dapat memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh murottal Al-Qur’an terhadap pengendalian emosi (Anger Management) dan tekanan darahpada penderita hipertensi. Metode: Penelitian ini menggunakan quasi-experimental pretest-posttest with two group design. Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 responden yang menderita hipertensi dan belum pernah mendapatkan intervensi apapun, beragama Islam, berusia 20-60 tahun dan tidak mengalami gangguan pendengaran di Desa Sukorejo Bojonegoro dan penelitian ini melalui Door to Door. Analisis ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan Mann-Whitney U Test. Variabel independen dalam penelitian ini adalah murottal Al-Qur’an dan variabel dependen adalah pengendalian emosi (Anger Management) dan tekanan darah.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan tingkat pengendalian emosi dengan cara mengatasi emosi negative, mampu menenangkan diri, dapat mengontrol emosi dan dapat menunjukkan respon emosi yang tepat. Pengendalian emosi kelompok perlakuan (p=0,000) dan kelompok kontrol (p=0,001), pada tekanan darah (sistol p=0,000), (diastol p=0,001) dan tidak terdapat perbedaan tekanan darah pada kelompok kontrol (sistol p=0,317 dan diastole p=0,705). Pada Uji Mann-whitney pada pengendalian emosi (p=0,000), tekanan darah sistol (p=0,004) dan tekanan darah diastol (p=0,064). Kesimpulan: Mendengarkan murottal Al-Qur’an dapat memberikan dampak positif, karena dapat memberikan ketenangan dan perasaan nyaman yang dapat mengendalikan emosi marah dan tekan darah. Perawat dapat memberikan intervensi mendengarkan murottal Al-Qur’an pada penderita hipertensi untuk mengendalikan emosi marah dan tekanan darah.
The Effect of Humor Therapy using Comedy Film to reduce Blood Pressure in Elderly with Hypertension Dewi Masruroh; Eka Misbahatul M.Has; Rista Fauziningtyas
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 4 No. 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijchn.v4i1.12496

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi atau tekanan darah tinggi seringkali muncul tanpa gejala, sehingga disebut sebagai silent killer. Berdasarkan permasalahan tersebut, terapi humor dapat digunakan sebagai alternatif pilihan dalam upaya untuk mengurangi kejadian hipertensi dan menurunkan tekanan darah dengan biaya murah, mudah dilakukan. Terapi humor berperan dalam menstimulasi hormon endofin. Endorphin merelakskan otot-otot yang tegang, melebarkan pembuluh darah sehingga memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana efektifitas terapi humor terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.Metode: Design penelitian yang digunakan yaitu quasi Experimental pre post control grup desain. Sampel yang digunakan berjumlah 56 responden untuk kelompok intervensi dengan metode random sampling. Variable independent dalam penelitian ini adalah terapi humor dengan media film komedi dan variable dependennya tekanan darah lansia, instrument dalam penelitian ini adalah spignomanometer. Analisa data yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan Kolmogorov smirnov dengan tingkat signifikansi p=0.05.Hasil: Analisis data dengan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test pada kelompok perlakuan didapatkan sistol p value = 0,00 dan diatole p value: 0,002. Hasil pengujian dengan Kolmogorov smirnov didapatkan p value sistole: 0.000 dan p value diastole 0.816 yang artinya terdapat perubahan tekanan darah sistole sebelum dan sesudah diberikan terapi humor dengan media film komedi.Kesimpulan: Terapi humor berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistol pada lansia dengan hipertensi, sehingga terapi humor dapat digunakan sebagai alternatif pilihan dalam upaya untuk mengurangi kejadian hipertensi
The Determinants of Open Defecation in East Nusa Tenggara Ronaldi Paladiang; Joni Haryanto; Eka Misbahatul Marah Has
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 5 No. 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijchn.v5i1.17545

Abstract

Pendahuluan: Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) adalah perilaku tidak sehat yang masih sering dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Sampai saat ini perilaku BABS di Desa Kiritana Kecamatan Kambera masih dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor perilaku BABS di masyarakat Desa Kiritana Kecamatan Kambera.Metode: Penelitian deskriptif analitik. Populasi sebanyak 191 orang dan sampelnya sebanyak 129 orang menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan Precede-Proceed Model yang dimana faktor predisposisinya karakteristik masyarakat dan keadaan geografi. Faktor pendukung yaitu kebijakan pemerintah dan program serta sarana prasarana. Faktor pendorong yaitu petugas kesehatan, pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. Variabel independen yaitu umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, status ekonomi, pengetahuan, sikap, jarak rumah dengan sungai, kepemilikan jamban dan variabel dependen adalah perilaku BABS. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner milik Wahyuni (2018) yang dimodifikasi oleh peneliti, terdiri dari 29 pertanyaan. Kuesioner kemudian dianalisis menggunakan chi-square dan regresi logistik.Hasil: Status ekonomi (p = 0,002), sikap (p = 0,000), jarak rumah dengan sungai (p = 0,006), kepemilikan jamban (p = 0,000). Hasil uji menunjukkan bahwa ada hubungan antara status ekonomi, sikap, jarak rumah dan sungai dan kepemilikan jamban dengan perilaku. Hasil uji multivariat ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi (p = 0,044 OR = 6,856), sikap (p = 0,000 OR = 6,425), jarak rumah dengan sungai (p = 0,016 OR = 0,315) dan kepemilikan jamban (p = 0,000 OR = 10,854) dengan perilaku BABS.Kesimpulan: Perilaku BABS di Desa Kiritana Kecamatan Kambera, faktor yang mempengaruhi yaitu status ekonomi, sikap, jarak rumah dengan sungai dan kepemilikan jamban. Faktor yang paling kuat pengaruhnya adalah sikap dan kepemilikan jamban.
The Relationship of Family, Cadre, and Health Worker Support with Patient Adherence of Pulmonary TB Treatment Gita Kurnia Widiastutik; Makhfudli Makhfudli; Sylvia Dwi Wahyuni
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 5 No. 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijchn.v5i1.18654

Abstract

Pendahuluan: Kepatuhan pengobatan merupakan hal pokok yang harus dipenuhi guna mencapai keberhasilan pengobatan tuberkulosis (TB). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga, kader, dan petugas kesehatan dengan kepatuhan berobat penderita TB paru di Kota Surabaya.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional. Populasi dari penelitian ini ialah penderita TB paru di salah satu puskesmas di Kota Surabaya sebanyak 69 orang. Total sampel yang digunakan sebanyak 35 penderita TB paru yang telah memenuhi kriteria inklusi. Variabel independen pada penelitian ini ialah dukungan keluarga, peran kader, dan peran petugas kesehatan. Variabel dependen dalam penelitian ini ialah kepatuhan berobat penderita TB paru. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner.Hasil: Data dianalisis menggunakan chi square dengan level signifikansi ≤0,05. Dukungan keluarga (p = 343), peran kader (p = 0,476), dan peran petugas kesehatan (p = 1,000) tidak berhubungan dengan kepatuhan berobat penderita TB paru di Kota SurabayaKesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa ketiga faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap kepatuhan berobat penderita penderita TB paru di Kota Surabaya. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan berobat dan kepatuhan memakai masker pada penderita TB paru.