cover
Contact Name
Eko Sumartono
Contact Email
ekosumartono@relawanjurnal.id
Phone
+6282138129668
Journal Mail Official
ekosumartono@relawanjurnal.id
Editorial Address
Faculty of Health Studies, Universitas Dehasen Bengkulu Jl. Merapi Raya No.Kel, Kebun Tebeng, Kec. Ratu Agung, Kota Bengkulu, Bengkulu 38226
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Journal of Nursing and Public Health (JNPH)
ISSN : 23387033     EISSN : 27220613     DOI : https://doi.org/10.37676/jnph.v8i1
Core Subject : Health,
Journal of Nursing and Public Health is an open access and peer-reviewed journal. Journal of Nursing and Public Health is an international journal which provides a forum for publishing the scientific works of nurse practitioners, academics, and researchers. It publishes original papers, reviews and short reports on all aspects. The journal is published regularly in every year.  Journal of Nursing and Public Health considers submissions on any aspect of public health across age groups and settings. The focus and scopes of the journal include adult Nursing, Emergency nursing, Gerontological nursing, Community nursing, Mental health nursing, Pediatric nursing, Maternity nursing, nursing leadership and management, complementary and alternative medicine (CAM) in nursing, education in nursing, Public health practice and impact, Epidemiology and Biostatistic, Applied Epidemiology, Need or impact assessments, Health service effectiveness, management and re-design, Health Protection including control of communicable diseases, Health promotion and disease prevention, Evaluation of public health programmes or interventions, Public health governance, audit and quality, Public health law and ethics, Health policy and administration, Capacity in public health systems and workforce, Public health nutrition, Environmental health, Occupational health and safety, Reproductive health and Maternal and child health, science, philosophy, and practice of public health, especially in under-developed and developing countries. Journal of Nursing and Public Health is published by Universitas Dehasen Bengkulu in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) and Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ).  It is aimed at all public health practitioners and researchers and those who manage and deliver public health services and systems. It will also be of interest to anyone involved in provision of public health programmes, the care of populations or communities and those who contribute to public health systems in any way. This is not an exhaustive list and the Editors will consider articles on any issue relating to nursing and public health.
Articles 261 Documents
HUBUNGAN ASUPAN FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN SELUMA ANI MELIYANI; RICO JANUAR SITORUS; ROSTIKA FLORA; HAMZAH HASYIM; MOHAMMAD ZULKARNAIN; RISNAWATI TANJUNG; NESHY SULUNG; IKHSAN IKHSAN; NURMALIA ERMI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Pada saat kehamilan terjadi hemodelusi yang mengakibatkan penurunan kadar Hb. Oleh karena itu, konsumsi makanan tinggi zat besi sangat diperlukan pada saat kehamilan. Asupan zat besi yang kurang akan berdampak terhadap defisiensi zat besi dan mengganggu pertumbuhan janin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan zat besi dengan kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Kabupaten Seluma. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 136 orang ibu hamil dari 4 Puskesmas di Kabupaten Seluma. Pengukuran asupan zat besi menggunakan food recall 3x24 jam, sedangkan penentuan anemia defisiensi besi berdasarkan pengukuran kadar Hb, Fe serum dan TIBC. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan software SPSS. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan uji analisis bivariat didapatkan bahwa ada hubungan antara asupan Fe dan kejadian anemia defisiensi besi dengan p-value=0.003 (PR=0.225; 95% CI: 0.078-0.647). Tidak hanya pada responden dengan asupan Fe yang kurang tetapi mayoritas asupan Fe dengan kategori cukup. Kesimpulan: Pada penelitian selanjutnyadapat ditambahkkan variabel yang mempengaruhi asupan Fe sehingga hal yang mempengaruhi antara penyerapan dan kejadian ADB dapat menjadi lebih jelas.
PENGARUH KARAKTER-5 DAN EXTERNAL CAUSE TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS FRAKTUR BERDASARKAN ICD-10 ARI HERISANDI; DENO HARMANTO
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya kode karakter-5 dan ekternal cause pada kasus fraktur untuk memudahkan pengumpulan informasi terkait diagnosis maupun tindakan yang diperlukan dan pelaksanaan kodefikasi untuk sistem pembayaran serta bahan pelaporan morbiditas dan mortalitas. Berdasarkan survey awal terhadap 10 DRM rawat inap kasus fraktur di RSUD M. Yunus Bengkulu, terdapat 5 (50%) DRM tidak tepat kode karakter ke 5 dan 10 (100%) DRM tidak terisi kode external cause. Berdasarkan wawancara terhadap salah satu petugas coder, ketidakterisisan kode dikarenakan petugas menganggap pengisian kode external cause tidak penting. Tujuan ini untuk mengetahui Pengaruh Karakter-5 dan External Cause terhadap Keakuratan Kode diagnosis Fraktur Berdasarkan ICD-10 di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Metode ini adalah deskriptif yaitu mendeskripsikan hasil data yang diperoleh. 83 berkas rekam medis. Metode yang digunakan adalah observasi dengan menggunakan kuesioner dan chek list. Hasil : Dari 83 DRM terapat 55 (66,3%) kodefikasi fraktur tepat dan 28 (33,7%) kodefikasi fraktur tidak tepat., serta terdapat pengaruh antara Karakter-5 dan External Cause terhadap Keakuratan Kode diagnosis Fraktur dalam uji chi-square yaitu P = 0,014 < 0,05. Diharapkan petugas coder meningkatkan pengetahuan dalam kode karakter ke-5 dan external cause kasus fraktur dengan mengikuti seminar dan pelatihan. Serta kepala rekam medis mengharuskan petugas coder melaksanakan kodefikasi sesuai dengan aturan ICD-10.
ANALISA PRAKTIK SWAMEDIKASI DI KOTA BENGKULU AVRILYA IQORANNY SUSILO; RESVA MEINISASTI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Praktik swamedikasi merupakan praktik penggunaan obat-obatan pada seseorang untuk mengobati gejala atau gangguan kesehatan yang didiagnosis sendiri atau berdasarkan keluhan gejala yang pernah dirasakan di masa lampau. Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 60% masyarakat di Indonesia melakukan pengobatan sendiri. Praktik swamedikasi ini jika dilakukan dengan benar dapat mengurangi beban pemerintah dalam pelayanan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan. Akan tetapi, praktik swamedikasi yang dilakukan tidak tepat dapat menimbulkan resiko tidak tercapainya efek kesembuhan yang diinginkan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi pelaksanaan praktik swamedikasi di masyarakat Kota Bengkulu. Penelitian deskriptif ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Berdasarkan perhitungan jumlah sampel, diperoleh sebanyak 200 responden di Kota Bengkulu yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan dengan analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dengan taraf signifikasi (0,05). Dari hasil analisa univariat diperoleh distribusi demografi responden berusia antara 20-39 tahun (54,5%), berjenis kelamin wanita (64%) dan sudah menikah (77,5%). Dalam aspek pelayanan kesehatan, kepemilikan asuransi kesehatan (83%). Praktik swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan nyeri (22%), alasan melakukan swamedikasi karena penyakit yang dialami kategori ringan (41,5%), jangka waktu keluhan sakit yang dirasakan yaitu kurang dari 3 hari (77,5%), tingkat keparahan sakit yang dirasakan ringan (76%), jangka waktu penggunaan obat 1-3 hari (77%), sumber informasi obat yang digunakan adalah dari resep dokter (38,5), sumber informasi pemakaian obat adalah tenaga farmasi di apotik (68,5), rata-rata kunjungan ke apotek dalam 1 bulan adalah 1 kali (43%) dan tempat memperoleh obat selain di apotek adalah toko obat (63%). Hasil analisis hubungan antara variabel dependen dan variabel independen diperoleh hasil bahwa ada hubungan variabel umur (p=0,03), jenis kelamin (p=0,043) dan keparahan penyakit (p=0,014) dengan praktek swamedikasi di Kota Bengkulu. Sedangkan variabel Status Pernikahan, pendidikan, pekerjaan, jarak rumah, lama sakit, kepemilikan BPJS, lama penggunaan obat menunjukkan tidak ada hubungan dengan praktek swamedikasi di Kota Bengkulu.
ANALISIS EPIDEMIOLOGI, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN DALAM PENANGGULANGAN STUNTING (STUDI DI DAERAH TANAH HITAM KABUPATEN BENGKULU UTARA) WULANDARI WULANDARI; DARMAWANSYAH DARMAWANSYAH; NOVEGA NOVEGA
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur dimana tinggi badan menurut umur berada di bawah minus 2 Standar Deviasi (<-2SD) dari standar median WHO. Angka stunting pada Balita di Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2018 sebesar 3,7%, kemudian terjadi penurunan angka stunting pada tahun 2019 sebesar 2,03% dan kembali menurun pada tahun 2020 sebesar 2,0%.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis epidemiologi, perilaku, dan lingkungan dalam penanggulangan stunting (Studi Di Daerah Tanah Hitam Kabupaten Bengkulu Utara). Metode:Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik Pengumpulan data dilakukan melalui observasi menggunakan lembar observasi dan wawancara mendalam menggunakan panduan wawancara. Teknik analisis data dalam tahap ini data diolah dan dianalisis dengan model analisis data berlangsung atau mengalir (flow model analysis). Hasil dan Pembahasan:Hasil analisis epidemiologi ditemukan faktor resiko di Desa Tanah Hitam salah satunya adalah riwayat penyakit infeksi dimana sebesar 50% balita pernah mengalami diare dan sebesar 87,5% balita pernah mengalami ISPA dengan gejala flu, batuk dan demam. Analisis prilaku dan lingkungan menunjukkan ibu-ibu yang memiliki balita memiliki pengetahuan kurang tentang stunting sebesar 100%, sebanyak 87,5% anggota keluarga memiliki kebiasaan merokok, terdapat 87,5% pola asuh pemberian makan yang kurang baik dan sebesar 100% ibu-ibu yang memiliki Balita sering mencuci tangan tapi tidak menggunakan sabun. Kesimpulan: Analisis Epidemiologi, Perilaku, Dan Lingkungan Dalam Penanggulangan Stunting berkaitan dengan riwayat penyakit infeksi (diare dan ISPA), pengetahuan ibu yang memiliki balita kurang, anggota keluarga yang merokok di dalam rumah, pola asuh pemberian makan yang kurang, dan CTPS yang tidak menggunakan sabun. Perlu dilakukan sosialisasi lebih lanjut mengenai stunting berkaitan dengan pengertian stunting, faktor resiko penyebab stunting, dampak, dan cara mencegah stunting.
PENGARUH MEDIA LEAFLET TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN PADA SISWA SMAN 02 KABUPATEN MUKOMUKO WAYTHERLIS APRIANI; RURI MAISEPTYA SARI; DEWI APRILIA NINGSIH I; SUHITA TRI OKLAINI; AZTIKA AZTIKA
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Praktek pernikahan usia dini di dunia paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggara. Di Asia Tenggara didapatkan data bahwa sekitar 10 juta anak usia dibawah 18 tahun telah menikah, sedangkan di Afrika diperkirakan 42% dari populasi anak, menikah sebelum mereka berusia 18 tahun. Secara umum, pernikahan anak lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki, sekitar 5% anak laki-laki menikah sebelum mereka berusia 19 tahun. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperiment dengan rancangan one group pretest-postet design. Populasi penelitian siswa SMA 2 Mukomuko kelas XI 197 orang, sampel sejumlah 66 orang Teknik pengambilan sampel proportion random sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer. Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon sign rank. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian didapatkan: (1) Pengetahuan sebelum intervensi dari 66 orang responden sebanyak (68,2%) pengetahuan kurang, sebanyak (22,7%) pengetahuan cukup dan (9,1%) pengetahuan baik, (2) Pengetahuan setelah intervensi dari 66 orang responden sebanyak (7,6%) pengetahuan kurang, (16,7%) pengetahuan cukup, dan pengetahuan baik (75,8%). Kesimpulan: Ada pengaruh leaflet terhadap tingkat pengetahuan pendewasaan usia perkawinan pada siswa di SMAN 2 Kabupaten Mukomuko dengan nilai beda mean 5, 56 dan nilai p=0,000.
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELAGA DEWA BENGKULU ELSI RAHMADANI; MARLIN SUTRISNA
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Relasi antar saudara yang ditandai dengan persaingan atau konflik sering disebut sebagai sibling rivalry, 43,9 % anak usia 3-6 tahun mengalami sibling rivalry terhadap adiknya Tujuan Penelitian ini adalah Diketahui Hubungan Peran Orang Tua Dengan Sibling Rivalry Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa Bengkulu. Metode : desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 62 orang tua yang memiliki anak usia 3-5 tahun (yang memilki adik bayi usia 0-1 tahun) dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan SPSS dengan uji statistik bivariate chi-Square dengan nilai ɑ=<0,05. Hasil dan pembahasan : Hasil analisis univariat bahwa lebih dari setengah responden 62,9% atau 39 responden memilki Peran baik, lebih dari setengah responden 67,7% atau 42 responden mengalami sibling rivalry rendah Pada Anak Usia 3-5 Tahun. Hasil analisis bivariate Hubungan Peran Orang Tua Dengan Sibling Rivalry Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa Bengkulu (p : 0,000). Kesimpulan: ada Hubungan Peran Orang Tua Dengan Sibling Rivalry Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa Bengkulu. Peneliti menyarankan Bagi pihak puskesmas untuk lebih giat melakukan penyuluhan atau pendidikan tentang sibling rivalry pada anak.
HUBUNGAN PERILAKU HIGIENE IBU DAN KEJADIAN DIARE DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA NURUL KHAIRANI; SANTOSO UJANG EFFENDI; SURYANI SURYANI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak stunting pada anak bersifat langsung dan jangka panjang yaitu peningkatan morbiditas dan mortalitas, gangguan perkembangan, kapasitas belajar, dan peningkatan risiko infeksi dan penyakit tidak menular. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan perilaku higiene ibu dan kejadian diare dengan kejadian stunting pada balita yang berkunjung ke Posyandu di di wilayah kerja Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu. Jenis penelitian adalah Survei Analitik dengan desain Case Control. Sampel kasus adalah seluruh ibu yang memiliki balita stunting yang berusia 12-59 bulan sebanyak 26 ibu. Sampel kontrol adalah ibu yang memiliki balita tidak stunting yang berusia 12-59 bulan sebanyak 26 ibu. Teknik pengambilan untuk sampel kasus adalah Total Sampling, sedangkan untuk sampel kontrol adalah Purposive Sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square (χ2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 26 ibu (50,0%) memiliki balita yang mengalami kejadian stunting, 43 ibu (82,7%) memiliki perilaku higiene kurang baik, dan 39 ibu (75,0%) memiliki balita yang mengalami kejadian diare. Tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku higiene ibu (p=1,000, OR=1,310) dan kejadian diare (p=1,000, OR=0,814) dengan kejadian stunting. Diharapkan kepada petugas gizi Puskesmas untuk dapat memberikan edukasi kepada ibu balita tentang perilaku higiene yang baik dan pencegahan diare agar kejadian stunting dapat dicegah.
EFEKTIVITAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR LAUNDRY DENGAN METODE BIOFILTER AEROB AGUS WIDADA; ANDRIANA MARWANTO
Journal of Nursing and Public Health Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v11i1.4002

Abstract

Di Bengkulu limbah laundry belum mempunyai pengolahan limbah tersendiri, melainkan langsung di buang badan air atau kelingkungan hal akan menimbulkan dampak bagi industri itu sendiri dan menimbulkan gangguan terhadap kesehatan dan juga akan menciptakan media untuk tumbuh nya kuman penyakit, laundry merupakan jasa layanan dengan skala kecil, maka harus membutuhkan instalasi pengolahan limbah yang alat-alat sederhana dan mempunyai nilai ekonomis dan ramah lingkungan.Pengolahan yang khusus diperlukan untuk mengolah limbah laundry salah satu jenis pengolahan limbah cair adalah metode biofilter aerob. Tujuan penelitian ini adalah diketahui efektivitas pengolahan limbah cair laundrydengan metode biofilter aerob terhadap penurunan kadar fosfat.Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan one grouppost test design. Limbah laundry dikontakkan dengan biofilm selam 3 hari, 6 hari, dan 9 hari untuk melihat perbedaan penurunan kadar fofat pada berbagai lama kontak dan dianalisis dengan uji statistik yaitu uji anova.Hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan kadar fosfat antara hari ke-0, ke-3, ke-6 dan ke-9 hal ini dibuktikan dengan nilai p-value <0,05. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk pengolahan limbah laundry. Untuk penelitian lebih lanjut dapat dikembangkan dengan media lain untuk meningkatkan efektivitas dan dengan bakteri lebih spesifik sebagai pengurai fosfat.
MODEL PENGELOLAAN SAMPAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KOTA BENGKULU APLINA KARTIKA SARI; JUBAIDI JUBAIDI; SRI MULYATI
Journal of Nursing and Public Health Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v11i1.4046

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh sekolah dalam pengelolaan sampah utamanya berkaitan dengan belum adanya pola pengelolaan yang sesuai dan belum diaplikasikannya metode yang baik dalam pengelolaan sampah seperti metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Oleh karena itu diperlukan sebuah kajian atau penelitian yang bertujuan untuk mengetahui teknik atau metode yang tepat untuk menangani pengelolaan sampah di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model pengelolaan sampah di sekolah dasar negeri Kota Bengkulu Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan metode focus group discussion (FGD) yaitu melakukan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner, rekaman dan video terhadap kepala sekolah, guru, siswa, dan penjaga sekolah. Sampel responden untuk kuesioner ditentukan menggunakan teknik probably sampling. Sedangkan sampel timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil pengambilan sampel timbulan didapatkan nilai timbulan sampah yang dihasilkan di SDN 02 Bengkulu adalah sebesar 2,222 liter/orang/hari atau 0,226 kg/orang/hari yang didominasi sampah sisa makanan, dan diikuti oleh sampah kertas kemudian sampah plastik di urutan kedua dan ketiga.
PERCEPATAN BIODEGRADASI POME (PALM OIL MILL EFFLUENT) DENGAN PENAMBAHAN SENYAWA NITROGEN DAN PHOSPHATE UNTUK MERANGSANG PERCEPATAN METABOLISME BAKTERI PEMAKAN MINYAK ARIE IKHWAN SAPUTRA; JUBAIDI JUBAIDI
Journal of Nursing and Public Health Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v11i1.4060

Abstract

Pendahuluan: Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis, karena berhubungan dengan sektor pertanian (agro‐based industry) yang banyak berkembang di negara‐negara tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Prospek perkembangan industri minyak kelapa sawit saat ini sangat pesat, dimana terjadi peningkatan jumlah produksi kelapa sawit seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat. Industri Kelapa Sawit Merupakan Agroindustri terbesar yang ada diprovinsi Bengkulu. Luas Perkebunan Kelapa sawit di Provinsi Bengkulu pada tahun 2019 seluas 208 627,11 H dengan sebaran terluas yaitu pada Kabupaten Mukomuko seluas 102 822,00 H. Hal ini juga diimbangi dengan pembangunan Industry CPO (Crude Palm Oil). Akan tetapi produksi kelapa sawi juga diimbangi dengan produksi limbah pabrik minyak sawit atau lebih dikenal dengan POME (Palm Oil Mill Effluent). Metode: Percepatan Degradasi POME dibutuhkan untuk meningkatkan hasil effluent. Dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mengukur percepatan biodegradasi POME setelah dilakukan intervensi dengan pemberian Phosphate dan Nitrogen dengan mengukur nilai COD, TSS, dan MInyak. Hasil dan Pembahasan: Hasil uji serologi menunjukkan bahwa prevalensi infeksi toksoplasmosis sebesar 58%. Infeksi toksoplasmosis kronis sebesar 62% terjadi pada pemilik dengan sanitasi kendang kurang bersih dan 91% terjadi pada pemilik dengan hygiene perorangan yang buruk. Kesimpulan: Berdasarkan Hasil pemerikasaan kandungan COD Pada grafik 4.1 menunjukan adanya nilai persentase tertinginya di N5:P3 dengan nilai 33,605% dan 19,203% dan nilai persentase terendahnya di N1:P3 dengan nilai 14,403% dan 19,203% . dan N Menunjukan nilai nitrogen dan P menunjukan nilai Phospate. Berdasarkan Hasil pemerikasaan kandungan COD Pada grafik 4.2 menunjukan ada nya nilai pesentase tertinginya di N2:P4 dengan nilai 33,605% : 28,804% dan nilai persentase terendahnya di N1:P3 dengan nilai 24,003% : 28,804% dan N Menunjukan nilai nitrogen dan P menunjukan nilai Phospate.