cover
Contact Name
Mardiana
Contact Email
spnj@mail.unnes.ac.id
Phone
+6281225206480
Journal Mail Official
spnj@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Nutrition Study Program, Universitas Negeri Semarang F5 Building, 2nd Floor, Sekaran Campus, Gunungpati 50229, Semarang City, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Sport and Nutrition Journal
ISSN : 26856018     EISSN : 26852845     DOI : https://doi.org/10.15294/spnj
Core Subject : Health,
Sport and Nutrition Journal or abbreviated as SpNJ contains articles that are taken from research or equivalent to the results of research in the field of nutrition and sports that develop nutritional science or other health related sciences that have never been published / published by other media. This journal can be used as a reference for health workers, academics, or parties interested in issues in the fields of sports, nutrition, and health.
Articles 65 Documents
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja
Sport and Nutrition Journal Vol 1 No 1 (2019): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spnj.v1i1.31187

Abstract

Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa di Indonesia pada kelompok usia 10 tahunkeatas kurang konsumsi buah dan sayur sangat tinggi yaitu 93,6 % dari kebutuhan perhari dan di JawaTengah pada kelompok usia 10 tahun keatas kurang konsumsi sayur dan buah mencapai 91 % darikebutuhan perhari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengankonsumsi buah dan sayur pada remaja sekolah menengah pertama. Penelitian ini menggunakan desaincross sectional. Jumlah sampel 97 orang. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji chi square(α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin (p=0,018; OR=3,09),pengetahuan gizi (p=0,043; OR=2,59), keterampilan dalam menyiapkan buah dan sayur (p=0,041;OR=2,58), ketersediaan buah dan sayur di rumah (p=0,48; OR=2,47), dukungan orangtua (p=0,001;OR=4,56), dan dukungan teman sebaya (p=0,002; OR=4,10). Fakor yang berhubungan dengan konsumsibuah dan sayur pada remaja adalah jenis kelamin, pengetahuan gizi, keterampilan dalam menyiapkanbuah dan sayur, ketersediaan buah dan sayur di rumah, dukungan orangtua, dan dukungan teman sebaya.
Pengaruh Media Komik terhadap Pengetahuan tentang Sarapan pada Siswa SDN Padangsari 02
Sport and Nutrition Journal Vol 1 No 1 (2019): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spnj.v1i1.31203

Abstract

Pendidikan tentang sarapan perlu diberikan kepada siswa SDN Padangsari 02. Studi pendahuluanmengenai pengetahuan tentang sarapan menunjukkan sebesar 50% responden berpengetahuan kurang.Siswa perlu diberikan pendidikan tentang sarapan dengan metode yang menarik dan efektif. Komik merupakanmedia pembelajaran yang efektif diterapkan pada siswa sekolah dasar. Tujuan penelitian adalah mengetahuitingkat pengetahuan siswa tentang sarapan sebelum dan setelah diberikan intervensi berupa media komik.Jenis penelitian adalah Research and Development. Sampel diambil dengan simple random sampling,diperoleh sebanyak 32 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan media komik. Berdasarkanuji Wilcoxon didapatkan nilai p<0,05 yang berarti terdapat perbedaan antara nilai pretest dan posttest. Hal inimenunjukkan media komik efektif meningkatkan pengetahuan tentang sarapan pada siswa Sekolah Dasar.
Hubungan Status Gizi, Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi dengan Kecepatan pada Atlet Hockey Kota Surabaya
Sport and Nutrition Journal Vol 1 No 1 (2019): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spnj.v1i1.31275

Abstract

Permainan hoki diketahui merupakan permainan yang membutuhkan banyak energi, dimana para pemain hoki dituntut untuk memiliki tingkat kondisi fisik yang baik yang ditunjang dengan pemenuhan kebutuhan energi dan zat gizi optimal agar mampu mencapai prestasi yang optimal selama pertandingan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji tentang gambaran status gizi serta tingkat kecukupan energi dan zat gizi dan menganalisis korelasinya dengan kecepatan atlet hoki Kota Surabaya. Penelitian crosss sectional pada 20 orang atlet hoki laki-laki Kota Surabaya yang dilaksanakan di Gelanggang Olahraga (GOR) Dwi Utomo, Gresik, Jawa Timur. Pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini meliputi berat badan, tinggi badan, IMT, tingkat kecukupan energi dan zat gizi makro dan mikro, serta kecepatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi IMT/U tidak berkorelasi secara signifikan terhadap kecepatan atlet hoki (p=0,266). Rata-rata tingkat kecukupan asupan energi maupun zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, kalium, magnesium, natrium, kalsium, dan zat besi) tidak berkorelasi secara signifikan terhadap performa kecepatan atlet hoki (p=0,820; 0,409; 0,711; 0,491; 0,825; 0,650; 0,360; 0,789; dan 0,161). Simpulan penelitian ini adalah status gizi IMT/U serta tingkat kecukupan energi dan zat gizi tidak berkaitan dengan kecepatan atlet hoki.
Hubungan Body Image dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Remaja Putri Kelas VIII SMPN 20 Surabaya
Sport and Nutrition Journal Vol 1 No 1 (2019): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spnj.v1i1.31276

Abstract

Remaja Putri rentan mengalami permasalahan gizi, masalah gizi pada remaja putri dapat diakibatkan oleh diet ketat, gaya hidup, penilaian pada diri sendiri (body image), aktivitas fisik yang dilakukan serta pengetahuan gizi seimbang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara body image dan aktivitas fisik dengan status gizi remaja putri kelas VIII SMPN 20 Surabaya. Penelitian ini menggunakan studi Cross-Sectional Analytic dengan sampel 78 siswi. Instrumen menggunakan lembar Body Shape Questionnaire (BSQ) dan PAL (Physical Activity Level) serta pengukuran Antropometri (Berat badan dan Tinggi Badan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya memiliki body image positif sebanyak 30 siswi (38,5%), sebagian besar memiliki aktivitas fisik ringan sebanyak 59 siswi (75,6%), dan sebagian besar memiliki status gizi normal sebanyak 40 siswi (51,3%). Hasil uji Spearman’s Rank Correlation diketahui bahwa body image berhubungan dengan status gizi dengan nilai p=<0,001, sedangkan aktivitas fisik dengan status gizi tidak terdapat hubungan dengan nilai p=<0,068. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa body image berhubungan dengan status gizi remaja, sedangkan aktivitas fisik tidak berhubungan dengan status gizi. Oleh karena itu perlu adanya pemberian edukasi kepada siswi sehingga para siswi lebih menghargai bentuk tubuhnya serta meningkatkan aktivitas fisik guna mempertahankan status gizi normal.
Susu Kacang Tanah Efektif Menurunkan Berat Badan dan Kadar Glukosa Darah Remaja Putri Overweight
Sport and Nutrition Journal Vol 1 No 1 (2019): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spnj.v1i1.31278

Abstract

Prevalensi obesitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada kelompok umur 13 – 15 tahun sebesar 2,6% dan DIY masuk dalam 15 provinsi dengan prevalensi obesitas yang tinggi. Kasus overweight bahkan obesitas pada remaja dikarenakan konsumsi makanan rendah serat, tinggi energi, natrium dan gula serta kurang aktivitas fisik. Kacang tanah merupakan salah satu contoh makanan yang mengandung tinggi serat dengan energi rendah. Penelitian ini bertujuan enganalisis pengaruh pemberian susu kacang tanah terhadap berat badan dan kadar glukosa darah. Jenis penelitian adalah quasy experiment dengan one group pre post test design. Penelitian dilaksanakan di SMAN 6 dan SMAN 9 Yogyakarta dengan melibatkan 16 subyek. Pengambilan subyek menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi berjenis kelamin perempuan, usia 15-18 tahun dengan IMT/U >+1 SD dan bersedia mengikuti penelitian. Data dianalisis menggunakan paired t test. Berat badan dan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan adanya penurunan masing- masing sebesar 0,69 kg dan 0,94 mg/dl. Ada perbedaan berat badan sebelum dan sesudah intervensi susu kacang tanah selama empat belas hari (p=0,016) tetapi untuk kadar glukosa darah menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah intervensi susu kacang tanah (p=0,654). Ada perbedaan signifikan berat badan sebelum dan sesudah intervensi.
Determinan Status Gizi Tenaga Kerja di CV. Karoseri Laksana
Sport and Nutrition Journal Vol 1 No 2 (2019): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spnj.v1i2.32706

Abstract

Latar Belakang : Upaya perbaikan kesehatan kerja menjadi penting untuk membangun SDM ketenagakerjaan yang berkualitas, sehingga memiliki produktivitas yang baik. Gizi tenaga kerja mempunyai peranan penting untuk meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja perlu mendapatkan asupan gizi yang baik dan sesuai dengan jenis maupun beban pekerjaan. Dengan demikian akan menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai daya tahan, kesehatan dan satus gizi pekerja yang baik. Kelebihan asupan energi dan rendahnya aktivitas fisik meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Angka kebutuhan energi dan zat gizi lain perlu disesuaikan dengan tingkat aktivitas fisik individu tenaga kerja. Tujuan : Mengidentifikasi determinan status gizi pada tenaga kerja CV. Karoseri Laksana. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 150 orang pekerja berjenis kelami laki-laki dengan rentang usia 19 – 66 tahun, diambil dengan metode simple random sampling. Data asupan energi diperoleh melalui kuesioner food recall 3 x 24 jam. Indeks Massa Tubuh (IMT) diukur menggunakan metode antropometri. Data beban kerja dihitung dengan cara mengukur tingkat beban kerja melalui reaksi fisiologis tubuh berdasar cardiovascular strain secara manual dengan menggunakan stopwatch. Analisis data dengan Shapiro wilk, rank spearman, dan regresi linier ganda. Hasil : Sebanyak 20% subyek termasuk underweight, 40% subyek termasuk status gizi normal, 14% subyek tergolong overweight, dan 26% subyek tergolong dalam obesitas. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, diantaranya adalah asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, dan beban kerja. Variabel yang memiliki pengaruh paling kuat terhadap status gizi adalah beban kerja, sehingga beban kerja dapat digunakan untuk mempredikti IMT. Kata kunci : status gizi, tenaga kerja, obesitas.
Edukasi Sarapan Sehat Anak Sekolah Melalui Media C-BreakLet (Creative Breakfast Booklet) di Semarang
Sport and Nutrition Journal Vol 1 No 2 (2019): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spnj.v1i2.34909

Abstract

Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), kategori anak usia sekolah adalah anak dengan usia 6-12 tahun (Balitbangkes, 2013). Anak usia tersebut jika di Indonesia adalah anak usia sekolah dasar (SD). Menurut Pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014), estimasi jumlah anak usia SD/setingkat tahun 2014 di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 1.823.562 laki-laki dan perempuan 1.728.355 sehingga total 3.551.917. Di dalam 13 Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS) dan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) terdapat pesan untuk membiasakan sarapan pagi. Faktanya masih banyak penduduk Indonesia yang tidak sarapan. Sebesar 26,1% anak SD hanya sarapan dengan air minum saja, sedangkan 44,6% anak SD rutin sarapan namun hanya memperoleh asupan energi kurang dari 15% kebutuhannya (Balitbangkes, 2010). Anak SD memiliki waktu belajar di sekolah yang cukup padat, sehingga berisiko mengalami kelelahan yang akan mengurangi tingkat konsentrasi dan daya tangkap dalam menerima pelajaran di kelas. Sarapan merupakan salah satu cara untuk memberikan energi yang dibutuhkan oleh anak sekolah agar bisa beraktivitas seharian. Kuantitas dan kualitas dari sarapan merupakan indikasi kecukupan energi yang digunakan untuk beraktivitas sehari-hari. Namun, kenyataannya masih banyak anak sekolah yang belum menunjukkan perilaku melakukan sarapan rutin yang sehat untuk memenuhi kebutuhan 30% energi. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya pengetahuan dan pemahaman konsep sarapan sehat serta faktor kebiasaan anak untuk sarapan pagi yang kurang dipupuk sejak dini. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu menjadi perhatian tentang pentingnya sarapan rutin yang sehat bagi anak-anak usia sekolah. Salah satu metode yang bisa digunakan dan mudah diterima oleh anak-anak usia SD adalah media pembelajaran menggunakan booklet yang berisi tentang pemahaman konsep sarapan yang baik dan sehat serta pentingnya sarapan sebelum memulai aktivitas sehari-hari dengan bahasa yang mudah dipahami serta gambar ilustrasi yang menarik. Dengan cara tersebut diharapkan pada akhirnya siswa akan senantiasa tetap fokus dan mampu menerima pelajaran di sekolah dengan baik.
Perbedaan Yogurt Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L) dengan Berbagai Starter Ditinjau dari Sifat Organoleptic, Kadar Protein dan Lemak
Sport and Nutrition Journal Vol 1 No 2 (2019): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spnj.v1i2.34946

Abstract

Latar Belakang: Kacang merah mengandung tinggi protein, rendah lemak dan sumber asam folat yang tinggi. Pengolahan kacang merah melalui proses fermentasi menjadi yogurt dapat meningkatkan nilai gizi dari kacang merah. Tujuan: Mengetahui perbedaan yogurt kacang merah (Phaseolus vulgaris L) dengan berbagai starter ditinjau dari sifat organoleptik, kadar protein dan lemak. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional laboratorium dengan rancangan acak lengkap dengan empat formulasi dan dua ulangan. Lokasi penelitian di Laboratorium Dietetik dan Kulinari Universitas Respati Yogyakarta dan Laboratorium Che-Mix Pratama pada Januari – April 2019. Uji organoleptik menggunakan formulir hedonic scale test. Analisis kadar protein yogurt menggunakan metode Kjeldhal dan kadar lemak menggunakan metode Majonier. Analisis data menggunakan uji Kruskal wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann whitney. Hasil: Yogurt A, B, C, D menunjukkan ada perbedaan signifikan untuk uji sifat organoleptik yang meliputi warna, aroma, rasa, tekstur dan secara keseluruhan (p<0,005). Hasil uji beda pada keempat kelompok yogurt untuk uji kadar protein dan kadar lemak diperoleh masing-masing p=0,08. Kesimpulan: Ada perbedaan pada keempat kelompok yogurt kacang merah ditinjau dari sifat organoleptik tetapi berdasarkan hasil uji kadar protein dan kadar lemak tidak menunjukkan perbedaan pada keempat kelompok yogurt.
Hubungan Frekuensi Makan dengan Kejadian Gastritis Santriwati Pondok Pesantren Nurul Madinah Bangil Pasuruan
Sport and Nutrition Journal Vol 1 No 2 (2019): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spnj.v1i2.34998

Abstract

Kebiasaan Frekuensi Makan santriwati di pondok pesantren pada umumnya tidak sesuai dengan AKG (Angka Kecukupan Gizi) dan cenderung mengkonsumsi makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Frekuensi Makan dengan Kejadian Gastritis Santriwati Pondok Pesantren Nurul Madinah Bangil Pasuruan. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional pada 21 responden, instrumen penelitian menggunakan diagnose medis untuk mengetahui kondisi gastritis santriwati dan pengukuran frekuensi makan diperoleh dengan menggunakan kuisioner SQ-FFQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi makan responden hampir seluruhnya (76,2%) masuk dalam kategori kurang (3x sehari) dan sebagian besar responden (61,9%) memiliki penyakit gastritis kategori sedang. Hasil analisis menggunakan uji Rank Spearman didapatkan bahwa frekuensi makan tidak berhubungan dengan gastritis (P value = 0,343. Simpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara frekuensi makan dengan kejadian gastritis Santriwati Pondok Pesantren Nurul Madinah Bangil Pasuruan. saran dalam penelitian ini adalah hendaknya santriwati dapat mencegah terjadinya gastritis dengan memperhatikan waktu pengosongan lambung 3-4 jam setelah makan, mencegah stress dan menerapkan sanitasi yang baik.
Tingkat Stres, Durasi dan Kualitas Tidur, serta Sindrom Makan Malam Pada Mahasiswi Obesitas dan Non Obesitas Fakultas Kedokteran
Sport and Nutrition Journal Vol 1 No 2 (2019): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spnj.v1i2.35014

Abstract

Latar Belakang: Obesitas merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Tingkat stress, kualitas dan durasi tidur serta sindrom makan malam merupakan salah satu faktor risiko terjadinya obesitas. Tujuan: Menganalisis perbedaan tingkat stres, kualitas dan durasi tidur, serta sindrom makan malam pada mahasiswi obesitas dan non obesitas fakultas kedokteran. Metode: Penelitian ini menggunakan desain case-control, dengan jumlah responden sebanyak 36 subjek mahasiswi obesitas sebagai kelompok kasus dan 36 mahasiswi non obesitas sebagai kelompok kontrol di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Pengambilan subjek menggunakan metode simple random sampling. Data meliputi tingkat stress, durasi dan kualitas tidur, sindrom makan malam, asupan makan dan aktivitas fisik masing- masing diukur menggunakan Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS 42), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), The Night Eating Questionnaire (NEQ), food recall, dan International Physical Activity Quetionnaire (IPAQ). Analisis data menggunakan uji independent t test dan Mann Whitney. Hasil: Rerata kualitas dan durasi tidur pada kelompok kasus sebesar 8,4±2,7 dan 5,9 ±1,3 jam, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 7,1±2,3 dan 6,5±1,3 jam. Ada perbedaan durasi tidur (p=0,025), kualitas tidur (p=0,030), dan asupan protein (p=0,044) antara kelompok obesitas dan non obesitas. Namun, tidak terdapat perbedaan tingkat stress (p=0,768) dan sindrom makan malam (p=0,722) antara kelompok obesitas dan non obesitas). Kesimpulan: Terdapat perbedaan kualitas tidur, durasi tidur dan asupan protein pada kelompok obesitas dan non obesitas