cover
Contact Name
Khurin In Wahyuni
Contact Email
lppm.stikesrsam@gmail.com
Phone
+628563002065
Journal Mail Official
jpham.stikesrsam@gmail.com
Editorial Address
Jl By Pass KM 33 Krian Sidoarjo
Location
Kab. sidoarjo,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika
ISSN : 26548364     EISSN : 26847361     DOI : 10.36932/jpcam
Core Subject : Health,
Journal of Pharmaceutical care Anwar Medika (J-PhAM) mainly focuses on a current topic in Pharmaceutical Sciences are also considered for publication by the Journal. Discussions on a topic in Pharmaceutical Sciences, detailed scopes of articles accepted for submission to J-PhAM are: 1. Pharmaceutics & Biopharmaceutics. 2. Pharmaceutical Chemistry. 3. Biological Pharmacy 4. Clinical Pharmacy 5. Community Pharmacy
Articles 59 Documents
Profil Terapi Antidiabetes Oral Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Anwar Medika Amarullah, Adinugraha; Febriyani, Dwi; Anwari, Farida; Wahyuni, Khurin In
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36932/jpcam.v3i2.71

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan kondisi kronik terjadi karena tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara normal atau insulin tidak dapat bekerja secara efektif. Kerusakan ini jika terjadi kronis akan menyebabkan terjadinya komplikasi. Di provinsi Jawa Timur prevalensi penderita DM sebesar 2,1% dengan menempati urutan ke-9, dan prevalensi DM di Sidoarjo yaitu penderita dengan diagnosis 3,6% dari total penduduk Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat profil terapi antidiabetes oral pada pasien diabetes mellitus tipe II di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Anwar Medika. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non random sampling. Pengambilan data dilakukan tanggal 17 Februari hingga 30 April 2020 dengan lembar pengumpul data yang sudah di validasi. Penelitian dilakukan di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Anwar Medika sejumlah 62 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien diabetes mellitus tipe II paling banyak adalah perempuan yaitu sebanyak 44 pasien (70,96%) dari 62 pasien. Pasien diabetes mellitus tipe II yang paling banyak berobat ke Rumah Sakit Anwar Medika dan mendapatkan resep obat ADO adalah pasien dengan rentang usia 56-65 tahun sebanyak 24 pasien (38,70%) dari 62 pasien. Sebagian besar penggunaan obat ADO yang paling banyak diresepkan oleh dokter adalah obat Glimepirid sebanyak 34 (91,89%) dan kombinasi 2 macam obat sebanyak 22 pasien (88%) dari 62 pasien. Sebagian besar pasien menggunakan lebih dari 1 macam obat. Oleh karena itu disarankan agar petugas instalasi farmasi di Rumah Sakit dapat memberikan pemahaman tentang penyakit DM, memberikan konseling terkait obat yang direspkan untuk pasien dan melakukan monitoring terhadap keberhasilan terapi pasien. Penelitian ini sudah mendapatkan layak etik dengan nomor No.633/RSAM/VII/2020
PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN DAUN ASAM JAWA ( Tamarindus indica L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA MASYARAKAT DESA TANJUNGBUMI KABUPATEN BANGKALAN MADURA ningsih, arista wahyu; Samsiyeh, Nur Arzy; Rohmah, Martina Kurnia
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36932/jpcam.v3i2.63

Abstract

Diabetes Melitus adalah suatu penyakit atau kelainan yang paling sering dijumpai dalam masyarakat termasuk dalam salah satu penyakit atau kelainan metabolisme. Daun Asam jawa (Tamarindus indica L) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan Diabetes Melitus yang mengandung senyawa flavonoid, sapoin dan tannin, senyawa tersebut dapat menurunkan kadar glukosa dan menghambat penyerapan glukosa dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kadar gula darah antara sebelum dan sesudah diberi seduhan daun Asam jawa pada Masyarakat Desa Tanjungbumi dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan selisih perubahan kadar gula darah antara kelompok perlakukan dan kelompok kontrol. Jenis penelitian ini adalah Quasy Experiment Design dan tekhnik pengambil sampel purposive sampling dengan sampel sebanyak 29 responden. Berdasarkan hasil penelitian hasil uji statistik paired t-test nilai kadar gula darah pretest dan postest kelompok kontrol menunjukkan nilai p = 0.000, yang berarti ada beda kadar gula darah antara pretest dan postest kelompok kontrol setelah pemberian seduhan placebo (air). Sementara itu, pada pretest dan postest kelompok perlakuan setelah pemberian seduhan daun Asam Jawa menunjukkan yang sama dengan kelompok kontrol yaitu p= 0,000, yang berarti juga terdapat perbedaan penurunan kadar gula darah antara pretest dan postest. Hasil uji statistik dengan Independent T-Test menunjukkan hasil pada kedua kelompok dengan nilai p= 0,000, berarti terdapat perbedaan penurunan kadar gula darah antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Seduhan daun Asam jawa memiliki pengaruh dalam menurunkan kadar gula darah didalam tubuh
Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Hair Tonic Ekstrak Daun Cabai Rawit (Capsium Frutescent L). Dengan Variasi Propilenglikol Dan Etanol 96% Darajati, Widitia Pristifa; Ambari, Yani
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36932/jpcam.v3i2.70

Abstract

Daun cabai rawit (Capsicum frutescents L) adalah salah satu bahan alam yang mengandung senyawa kimia diantaranya saponin, alkaloid, terpenoid, kuinon dan flavanoid. Senyawa saponin dan flavonoid pada daun cabai rawit memiliki peranan untuk memacu pertumbuhan rambut. Sehingga dapat digunakan untuk mengatasi masalah kerontokan rambut, dimana kerontokan rambut sering terjadi pada masyarakat dikarenakan kurangnya asupan nutrisi serta penggunaan bahan-bahan kimia yang dipergunakan secara berlebihan. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk menggunakan sediaan dari bahan alam ekstrak etanol daun cabai rawit yang dibuat inovasi menjadi sediaan hairtonic dengan variasi propilenglikol dan etanol 96%. Formulasi sediaan hairtonic menggunakan etanol 96%, menthol, propilenglikol, metil paraben, propil paraben, dan aquades. Kemudian dilakukan uji stabilitas fisik untuk mengetahui pada konsentrasi berapa sediaan hairtonic menghasilkan stabilitas fisik yang baik. Uji stabilitas fisik hairtonic yang dilakukan selama 14 hari penyimpanan dengan hasil organoleptik Warna orange kecoklatan bentuk larutan jernih dan beraroma khas ekstrak daun cabai rawit, pada uji pH yaitu dari siklus terakhir Formulasi 1: 4,9 lalu Formulasi 2: 5,0 dan Formulasi 3: 5,1. Masih dalam rentang pH kulit 4,5-6,5, uji Viskositas yaitu dari siklus terakhir Formulasi 1: 1,01 Cps lalu Formulasi 2: 0,95 Cps dan Formulasi 3: 1,06 Cps. Masih dalam spesifikasi viskositas hair tonic yaitu dibawah 5 Cps, pada uji Bobot jenis pada Formulasi 1: 0,9950 gram/ml. lalu Formuasi 2: 0,9951 gram/ml. dan Formulasi 3: 0,9978 gram/ml. Masih dalam spesifikasi viskositas hair tonic yaitu ±1 gram/ml. Dari hasil tersebut dapat dilihat dimana pada konsentrasi propilenglikol 10%, 15%, 20% dan etanol 5%, 10%, 15% menghasilkan stabilitas fisik yang baik
SOLID DISPERSION FOR INCREASING DISSOLUTION RATE OF SODIUM DICLOFENAC WITH VARIATIONS OF POLYVINYL PYRROLIDONE K30 Noval, Noval; Rosyifa, Rosyifa
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36932/jpcam.v3i2.46

Abstract

Diclofenac sodium is included in class II category based on biopharmaceutics classification system (BCS), sodium diclofenac has low solubility and high permeability. Low solubility will affect absorption of drugs in body because rate of dissolution will decrease. PVP K30 is inert carrier that dissolves easily in water and can affect solubility of an active drug substance. To know solid dispersion system increasing dissolution rate of sodium diclofenac by adding variations concentration of PVP K30. Solid dispersion uses solvent method with variations concentration of PVP K30 1:3, 1:5, 1:7 and 1:9. Test physical properties of solid dispersions using a moisture test and compressibility. Solid dispersion dissolution test using type 2 dissolutions test and determination of concentration using UV-VIS spectrophotometry. Test results were analyzed using One Way ANOVA and continued test. Solid dispersion has a good physical whit moisture percentage not >5% and compressibility not >20%. Solid dispersion of sodium diclofenac with addition of PVP K30 can increase dissolution rate compared to pure sodium diclofenac (p<0,05) with highest at ratio 1:7. Each comparison has significant difference (p<0,05) expect in ratio 1:9. Solid dispersion of sodium diclofenac with PVP K30 can increase dissolution rate of pure sodium diclofenac.
Pengaruh Pemberian Obat Kumur Daun Sirih (Piperis betle L) terhadap kesehatan Mulut Lansia di Panti Werda Trisno Mukti Dhini, Ellyvina Setya; Tentipratiwi, Ganes L
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36932/jpcam.v3i2.51

Abstract

Abstrak Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kompleksitas status kesehatan mulut, penyakit sistemik dan penggunaan beberapa obat membuat lansia lebih rentan terhadap masalah gigi dan mulut bila dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih muda, terutama pada lansia yang mengalami gangguan kognitif. Tujuan Umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan obat kumur daun sirih (Piperis betle L.) terhadap kesehatan mulut lansia. Penelitian ini dirancang menggunakan metode quasi experimental dengan teknik one group pre post design, dimana dilakukan intervensi terhadap subyek yang diteliti tanpa kelompok kontrol. Adapun variabel bebas (indipendent) adalah obat kumur sirih sedangkan Variabel tergantung (dependent) yaitu kesehatan mulut lansia. Sampel yang diteliti sebanyak 31 orang dengan kriteria inklusi adalah lansia yang tinggal di PWTM Turen dan bersedia mengikuti penelitian. Untuk membuktikan efektivitas Obat Kumur Daun Sirih (OKDS) dilakukan analisa statistik uji komparatif Wilcoxon untuk mengetahui hubungan antara hasil kuisioner sebelum dan sesudah intervensi. Dari hasil perhitungan statistik diatas diketahui terdapat perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan nilai p-value sebesar 0,019 yang berarti OKDS efektif dalam meningkatkan kesehatan mulut responden. Kata kunci : Obat kumur, daun sirih, lansia
FORMULASI DAN UJI STABILITAS SEDIAAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL BUAH MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Ambari, Yani; Paramita, Hanik Endah; Ningsih, Arista Wahyu
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36932/jpcam.v3i2.43

Abstract

Hand Sanitizer umumnya mengandung bahan kimia berupa alkohol dan triklosan. Namun penggunaan kedua bahan tersebut dapat menyebabkan bahaya jika digunakan secara terus-menerus, maka dari itu dilakukan inovasi produk antiseptik Hand Sanitizer dengan menggunakan ekstrak etanol buah mentimun yang mengandung senyawa antibakteri untuk mengurangi penggunaan kedua bahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat formulasi gel Hand Sanitizer dari ekstrak etanol buah mentimun dan mengetahui stabilitas fisik sediaan selama penyimpanan. Gel Hand Sanitizer ekstrak etanol buah mentimun dibuat dalam tiga formulasi dengan konsentrasi ekstrak yang berbeda yaitu F1 (1,5%), F2 (2,5%), dan F3 (3,5%). Hasil dari uji organoleptis antara lain ketiga formulasi yaitu selama penyimpanan ketiganya tidak mengalami perubahan. Hasil dari uji homogenitas antara lain F1 dan F2 dinyatakan homogen sedangkan F3 tidak homogen. Hasil dari uji pH antara lain selama penyimpanan ketiganya mengalami penurunan hingga minggu ke-3 dan mengalami peningkatan pH kembali pada minggu ke-4. Hasil dari uji daya sebar dari ketiga sediaan memenuhi syarat sediaan gel, namun pada uji daya lekat ketiganya tidak memenuhi syarat daya lekat sediaan gel. Kata kunci : Hand Sanitizer, Cucumis sativus L, buah mentimun, sediaan gel
Validasi dari Spektrofotometri UV-Vis dan Kandungan Total Flavonoid Ekstrak Etanol dari Akar Alang-Alang (Imperata cylindrica) dan Daun Pegagan (Centella asiatica) Widiyana, Anita Puspa
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36932/jpcam.v3i2.69

Abstract

Validasi sebagai kontrol kualitas kandungan senyawa kimia dari bahan alam. Salah satu kandungan kimia yaitu flavonoid yang banyak terdapat di dalam akar alang-alang dan daun pegagan. Penelitian ini bertujuan untuk menjamin metode analisis memenuhi persyaratan dan menentukan kadar flavonoid. Tahapan penelitian meliputi ekstraksi, validasi dan penetapan total flavonoid. Ekstraksi dilakuan dengan merendam simplisia kering dalam pelarut etanol p.a selama 3x24 jam. Pelarut diuapkan menggunakan rotary evaporator sampai terbentuk ekstrak kental. Pengujian validasi meliputi linieriatas, akurasi, presisi, LOD dan LOQ. Penetapan total flavonoid dilakukan dengan mengukur serapan pada panjang gelombang maksimum 428,2 nm. Hasil validasi meliputi nilai koefesien korelasi (R) sebesar 0,998, presisi % RSD <2 %, % akurasi 99,53-97,98%, LOD 3,02 ppm dan LOQ 9,15 ppm. Total flavonoid dari ekstrak etanol akar alang-alang sebesar 36,39 ± 0,08 mg/g QE dan daun pegagan sebesar 102,10 ± 0,08 mg/g QE. Kesimpulannya yaitu metode yang digunakan memenuhi syarat validasi dan kandungan total flavonoid ekstrak etanol daun pegagan lebih tinggi dibandingkaan akar alang-alang.
KOMPLIKASI EMBOLI PARU PADA CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID – 19) : Sebuah Tinjauan Literatur Nurdianto, Arif Rahman
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 4 No 1 (2021): Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36932/jpcam.v4i1.72

Abstract

Background: The respiratory disease that attacks respiratory system makes a high mortality rate which one of the complications of its manifestation is thrombotic in the amount of 31% , where from all these complications, 87% of which are pulmonal embolic. It is an emergency state that can cause death and as it needs fast, accurate diagnostic and handling for better outcome for the patients.MethodThis Study compares many sources form research articles, case reports, and international journal reviews.Result: Scoring, D dimer, and the other imaging examination that available at health center can be used together for Covid 19 screening to find out pulmonal embolism as a Covid 19 complication.Conclusion: the accurate dan precise pulmonal embolism in Covid 19 used scoring and imaging that available in the health center makes the prompt treatment dan makes a better outcome.
ANALISIS KADAR AMMONIA (NH3) DI PERAIRAN SEKITAR PABRIK KARET DAERAH BANJARMASIN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE Hikmah, Nurul
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 4 No 1 (2021): Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36932/jpcam.v4i1.38

Abstract

Indonesia dikenal sebagai Negara Maritim pada bagian sungai. Sungai terluas yang berada di Kalimantan Selatan tepatnya di Kota Banjarmasin adalah Sungai Barito yang masih banyak digunakan oleh masyarakat untuk keseharian selain itu berdekatan dengan pabrik karet yang membuang hasil pengolahan limbahnya kedalam aliran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar ammonia (NH3) di perairan sekitar pabrik karet daerah Banjarmasin. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel uji, aquadest, fenol, natrium nitropusida, natrium hipoklorid, etanol 96% , trinatrium sitrat, ammonia klorida, natrium hidroksida, kalium Iodida dan merkuri (II) klorida. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Data dianalisis menggunakan uji regresi linear sederhana dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil pada penelitian ini yaitu menunjukka hasil semua titik pengambilan terdapat kandungan ammonia. Perhitungan kadar ammonia terdapat konsentrasi jarak 2 meter sebesar 4,425, jarak 5 meter sebesar 3,198 dan jarak 10 meter sebesar 1,135 menunjukkan konsentrasi melebihi ambang batas baku ammonia PP No. 82 Tahun 2001. Kesimpulan pada penelitian ini adalah air sungai tercemar ammonia yang cukup tinggi berdasarkan nilai konsentrasi namun nilai sig yang didapatkan tidak berpegaruh dikarenakan sampel uji memiliki rentang yang terlalu besar sehingga tidak menunjukan hasil yang berpengaruh. Kata Kunci: Ammonia, sungai, spektrofotometri visible.
Penanganan Pasien COVID-19 dengan Schizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Trosobo (Laporan Kasus) Nurdianto, Arif Rahman
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 4 No 1 (2021): Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36932/jpcam.v4i1.80

Abstract

Background: Schizophrenia patients infected with COVID-19 have become a problem in handling COVID-19 at the Sidoarjo regency community health center. Selection of drugs and handling of patients with their environment requires a different approach from normal patients. Research on COVID-19 with schizophrenia patients is very limited. The COVID-19 pandemic makes patient services and access unlike before the pandemic and is very limited so that access to schizophrenia patients, both controlled and uncontrolled, is still lacking and the effectiveness of therapy in schizophrenia patients with COVID-19 also still needs much research. Objective: Conduct a comprehensive study on how to diagnose, pathogenesis, therapy, and rehabilitate schizophrenia patients with COVID-19 infection Case report: Schizophrenia patients who were confirmed with COVID-19 through rRT-PCR examination were isolated at home and treated with medical treatment to overcome existing complaints, then given an injection of short-acting anti-anxiety drugs followed by maintenance therapy. Patients are treated at home by the puskesmas by involving their families and communities until they recover. Discussion: Schizophrenia patients are at risk of being infected with COVID-19 due to cognitive and behavioral disorders. Schizophrenia patients infected with COVID-19 must be given medical therapy based on complaints or negative symptoms that arise such as psychotic disorders or complaints caused by COVID-19 infection. Chlorpromazine (CPZ) can reduce psychotic disorders and hallucinations in these patients. Haloperidol can reduce positive symptoms that arise in patients so that patients can be calmer. Clobazam acts as a Gamma Amino Butyric Acid (GABA) which can reduce anxiety and agitation. Citicoline helps increase blood flow and oxygen consumption in the brain so that negative symptoms can be suppressed. Psychotherapy, family, and environmental support are needed to reduce psychosocial problems that arise due to COVID-19. Conclusions: Therapy of schizophrenia patients with COVID-19 is adjusted to psychotic problems and complaints due to COVID-19. A family-based therapy approach is needed during the isolation period to post COVID-19 health care.