cover
Contact Name
Asep Amam
Contact Email
jurnalwahanapendidikan@gmail.com
Phone
+6285220520401
Journal Mail Official
jurnalwahanapendidikan@gmail.com
Editorial Address
Jln. R.E. Martadinata No. 150 Tlp. (0265) 772192
Location
Kab. ciamis,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Wahana Pendidikan
Published by Universitas Galuh
ISSN : 23552425     EISSN : 27156796     DOI : 10.25157
Core Subject : Education,
Jurnal Wahana Pendidikan merupakan Jurnal Ilmiah Nasional yang memuat artikel penelitian (research article) di bidang pengembangan proses pembelajaran, praktikum, pengembangan bahan ajar, peningkatan kompetensi guru, dan pengembangan manajemen sekolah. Jurnal Wahana Pendidikan diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun (Januari dan Agustus). P-ISSN: 2355-2425 dan E-ISSN : 2715-6796 Wahana Pendidikan is a high-quality open access peer-reviewed research journal published by the Teaching and Education Faculty of Galuh University (UNIGAL). Wahana Pendidikan provides a platform that welcomes and recognizes high-quality original empirical research articles on education written by researchers, academics, professionals and practitioners from around the world.
Articles 216 Documents
PENERAPAN PENDEKATAN KONSELING ISLAMI DALAM MEMPERBAIKI PERILAKU AGRESIF SISWA Tatang Surya Permana
Wahana Pendidikan Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.697 KB) | DOI: 10.25157/wa.v5i2.1519

Abstract

Perilaku agresif yang dimiliki sebagian siswa berawal dari kompleksitas permasalahan yang ada pada keluarganya, sehingga siswa cenderung tidak dapat menerima dan mengelola masalah apalagi menyelesaikannya.  Adanya perilaku agresif mendorong peneliti untuk memperbaiki dan menuntaskan masalah yang menjadi penyebabnya dengan cara menguji efektifitas penerapan pendekatan konseling Islami dalam sebuah penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Pendekatan konseling Islami yang dimaksud adalah suatu proses konseling individual yang esensinya mengarahkan klien agar memahami, menerima, menginternalisasi, serta mengaktualisasikan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupannya sehingga muncul kekuatan hati dan jiwa untuk kembali kepada fitrahnya. Subjek penelitian adalah siswa kelas 12 IPS 2 SMAN 1 Kota Tasikmalaya tahun pelajaran 2015/2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan prosedur siklus melalui tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan pendekatan konseling Islami dalam layanan bimbingan dan konseling mampu memperbaiki perilaku agresif sisw; dan  (2)  melalui penerapan pendekatan konseling Islami siswa memiliki kemampuan untuk menghadapi, mengelola, dan mengentaskan setiap masalah yang dihadapinya.
Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Ruhana Afifi
Wahana Pendidikan Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.201 KB) | DOI: 10.25157/wa.v4i1.387

Abstract

Konsep-konsep IPA menjadi sulit dipahami karena selama ini pembelajaran IPA cenderung dilakukan secara abstrak dan hafalan. Akibatnya siswa hanya mampu menghafal suatu konsep tanpa mampu memahami esensinya sehingga di kelas IV SDN 2 Cigembor hasil pencapaian hasil belajar siswa belum mencapai nilai KKM 70 yang ditetapkan oleh sekolah. Diperlukan penelitian guna memperbaiki pelaksanaan pembelajaran sebelumnya yaitu dengan menerapkan metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran metode demonstrasi, serta hasil belajar tentang pemahaman konsep gaya di kelas IV SD Negeri 2 Cigembor.Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan tiap siklus terdiri dari dua kali tatap muka. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Kemmis & MC Taggart terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap siklus.Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa dengan metode demonstrasi kualitas penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan rata-rata terpenuhinya aspek deskriptor pada siklus I sebesar 75,62%, pada siklus II menjadi 79,37% dan pada siklus III mencapai 83,12%. Aktivitas guru dalam pembelajaran meningkat dengan metode demonstrasi terlihat dari kenaikan rata-rata aktivitas guru, pada siklus I sebesar 78,75%, siklus II menjadi 80% dan siklus III mencapai 84,38%. Penguasaan konsep siswatentang gaya mengalami peningkatanterlihat darihasilbelajar siswa, yaitu pada siklus I terdapat 53,85% siswa yang mencapai ketuntasan belajar, pada siklus II menjadi 61,5% dan pada siklus III mencapai 84,6%. Berdasarkan tercapainya kriteria indikator keberhasilan yang ditetapkan,menunjukkan bahwa tindakan yang diberikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada subkonsep Gaya dalam pembelajaran IPA. Kata Kunci : Metode demonstrasi, Gaya, IPA,  Hasil belajar
PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM MENGEMBANGKAN GREEN BEHAVIOR PESERTA DIDIK MELALUI NILAI-NILAI KEARIPAN LOKAL HUTAN LINDUNG SITU LENGKONG PANJALU Wulan Sondarika; Dewi Ratih
Wahana Pendidikan Vol 6, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12268.179 KB) | DOI: 10.25157/wa.v6i2.2969

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Sejarah Dalam Mengembangkan Green Behavior Peserta Didik Melalui Nilai-Nilai Kearipan Lokal Hutan Lindung Situ Lengkong Panjalu Kabupaten Ciamis Jawa Barat”. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan relevansi nilai-nilai kearifan lokal hutan lindung Situ Lengkong yang berkaitan dengan pengembangan Green Behavior dapat di internalisasikan dalam pembelajaran sejarah di SMKN I Panjalu
PEDAGOGIK MATEMATIKA DI SEKOLAH VOKASI Ai Tusi Fatimah
Wahana Pendidikan Vol 5, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.986 KB) | DOI: 10.25157/wa.v5i4.1553

Abstract

Artikel ini membahas pedagogik matematika di sekolah menengah kejuruan atau vokasi. Uraian didasarkan atas analisis terhadap karakteristik peserta didik, matematika vokasi, dan pembelajaran matematika di sekolah menengah kejuruan. Karakteristik khusus dari sekolah menengah kejuruan adalah mempersiapkan peserta didik untuk bekerja sesuai dengan bidang keahlian. Pembelajaran matematika hendaknya mengoneksikan pengetahuan matematika dengan pengetahuan danpraktikkejuruan sesuai dengan bidang keahlian dan karakteristik peserta didik. 
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK CLUSTERING DENGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK Anilia Dewiyani
Wahana Pendidikan Vol 5, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.632 KB) | DOI: 10.25157/wa.v5i4.1544

Abstract

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan diketahui bahwa kemampuan menulis  puisi  siswa  kelas  IX-F SMP Negeri 4 Tasikmalaya masih  kurang.  Kurangnya kemampuan  siswa  dalam menulis  puisi disebabkan  oleh tiga  faktor yaitu  faktor  dari  guru,  siswa,  dan  lingkungan.  Faktor  dari  guru  yaitu  kurangnya penggunaan  teknik  dan  media  yang  bervariasi  dalam  pembelajaran  menulis. Faktor  dari  siswa  yaitu  siswa  merasa  kesulitan  untuk  mengungkapkan  ide-ide yang  ada  dalam  pikiran  mereka,  kesulitan  menemukan  kata  yang  sesuai  untuk dirangkai  menjadi  puisi,  dan  kesulitan  untuk  berimajinasi.  Adapun  faktor  dari lingkungan yaitu kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah  peningkatan kemampuan  menulis  puisi  siswa  kelas  IX-F SMP Negeri 4 Tasikmalaya  setelah  dilakukan  pembelajaran  melalui  teknik clustering dengan  media  foto  jurnalistik; dan  (2)  bagaimanakah  perubahan perilaku  siswa kelas  IX-F SMP Negeri 4 Tasikmalaya  dalam  pembelajaran  menulis  puisi menggunakan teknik clustering dengan media foto jurnalistik. Penelitian  ini  menggunakan  desain  penelitian  tindakan  kelas  yang dilakukan  dalam  dua  tahap,  yaitu  siklus I,  dan  siklus  II dengan  subjek  penelitian siswa  kelas IX-F SMP Negeri 4 Tasikmalaya.  Pengumpulan  data  dilakukan dengan menggunakan  teknik  tes  dan  nontes.  Data  nontes  diperoleh  dari  observasi, wawancara, catatan harian siswa, jurnal guru, dan dokumentasi foto. Analisis data meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Simpulan penelitian ini adalah adanya  peningkatan kemampuan menulis puisi siswa kelas IX-F SMP Negeri 4 Tasikmalaya melalui teknik clustering dengan  media  foto  jurnalistik.  Nilai  rata-rata kelas  pada siklus  I  69,64  dengan kategori  cukup  baik. Selanjutnya  pada  siklus  II  nilai  rata-rata  kelas  meningkat menjadi  76,00 dengan peningkatan  sebesar  6,36  %  dan  termasuk  kategori  baik. Setelah siswa menggunakan teknik clustering dengan media foto jurnalistik untuk menulis  puisi terjadi  perubahan  tingkah  laku  siswa.  Siswa  yang  sebelumnya merasa kurang  antusias  terhadap  pembelajaran menulis  puisi menjadi  antusias, senang, dan tertarik setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi. Berdasarkan  hasil  penelitian  tersebut,  penulis menyarankan  kepada  guru agar pembelajaran melalui  teknik clustering dengan  media  foto  jurnalistik dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk mengajar materi lain. Bagi peneliti disarankan agar melakukan penelitian serupa tetapi dengan teknik pembelajaran yang lain. 
(TGT) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA DAMPAK GLOBALISASI DI BERBAGAI BIDANG (PTK Kelas di Kelas IX-C SMP Negeri 4 Tasikmalaya) Suarman Guntara
Wahana Pendidikan Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.462 KB) | DOI: 10.25157/wa.v5i1.926

Abstract

Tujuan diajarkannya PKn di Sekolah Menengah Pertama adalah untuk melengkapi siswa dengan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai agar siswa mengenali dengan baik berbagai permasalahan sosial kemasyarakatan yang ada di sekelilingnya. Termasuk pada Siswa kelas IX-C SMP Negeri 4 Tasikmalaya, nilai tes pemahaman materi sebelum diberi tindakan adalah 71.50 belum memenuhi KKM yaitu 75. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan untuk melihat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dan untuk mengetahui peningkatkan pemahaman siswa pada Dampak Globalisasi di Berbagai Bidang menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)  dalam 2 siklus pembelajaran dengan langkah-langkah planning, actuating, observing,dan reflecting. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemahaman konsep berupa uraian dan lembar observasi. Tes pemahaman konsep dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep sesudah diterapkan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT). Lembar observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran oleh guru dan aktivitas siswa. Proses belajar menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) pada siklus 1 terlaksana sebesar 80% termasuk kategori baik dan meningkat pada siklus 2 sebesar 91% termasuk kategori baik sekali. Aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus 1 meningkat pada kemampuan bertanya sebesar  33% kategori kurang, menjawab pertanyaan 66% kategori baik, mengemukakan gagasan 66% kategori baik dan mengungkapkan pengetahuan awal 50% kategori cukup. Kemudian meningkat lagi pada siklus 2 dengan kemampuan bertanya sebesar 50% kategori cukup menjawab pertanyaan 83,3% kategori sangat baik, mengemukakan gagasan 76,6 % kategori baik dan mengungkapkan pengetahuan awal 66% kategori baik. Pemahaman siswa pada Dampak Globalisasi di Berbagai Bidang meningkat dari nilai rata-rata hasil tes pra siklus 71.50 menjadi 79.68 pada siklus 1 dan lebih meningkat pada siklus 2 menjadi 88.88. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa pada Dampak Globalisasi di Berbagai Bidang. Kata Kunci: Teams Games Tournaments (TGT), Pemahaman, Dampak Globalisasi 
PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCAFFOLDING Fitria Febriani; Yoni Sunaryo; Wahyudin Wahyudin
Wahana Pendidikan Vol 7, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/wa.v7i1.3167

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study is to find out the students’ mathematical representation ability by means of the scaffolding learning model. This study used a quasi-experiment with nonequivalent control group design as the research method The data analysis technique was the parametric test t 'test. the population was the VIII A to VIII D students of SMP Negeri 3 Ciamis, Indonesia. The samples were taken using the cluster random sampling technique. 30 students of the VIII B were the experimental class and 30 students of the VIII C were the control class. The main instrument used was the test instrument which is an essay of mathematical representation ability test. The test was about cubes and blocks. The results showed that there were differences in increasing mathematical representation ability between students who taught by scaffolding model and students who taught by direct learning (Direct Instruction). The recommendation of this study is that the discussion part needs to be more effective because it was less conducive. Keywords: Scaffolding Learning Model, Direct Learning (Direct Instruction), Mathematical Representation Ability ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran scaffolding. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen, dengan desain nonequivalent control grup desain. Teknik analisis data menggunakan uji parametrik t’ test. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII A sampai VIII D SMP Negeri 3 Ciamis. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Adapun sampel yang digunakan adalah kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 30 siswa  dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol dengan jumlah 30 siswa. Instrumen utama yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen tes yaitu soal tes kemampuan representasi matematis berbentuk uraian. Pokok bahasan yang disajikan sebagai bahan materi adalah kubus dan balok. Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran scaffolding dengan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung (Direct Instruction). Rekomendasi dari penelitian ini adalah pada tahap diskusi perlu diefektifkan karena kurang kondusif. Kata Kunci : Model Pembelajaran Scaffolding, Pembelajaran Langsung (Direct Intruction), Kemampuan Representasi                      Matematis
PENGGUNAAN KARTU MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGKLASIFIKASIKAN MAKHLUK HIDUP Ika Kartikawati
Wahana Pendidikan Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.464 KB) | DOI: 10.25157/wa.v5i3.1534

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya nilai siswa SMP kelas VII dalam  mata pelajaran IPA (mengklasifikasikan makhluk hidup). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Objek penelitian adalah siswa  SMP Negeri 19  Tasikmalaya kelas VII-F Tahun pelajaran 2016/2017 (N= 28).  Data dikumpulkan dengan teknik:  (1) Observasi, (2) Tes, dan (3) Wawancara. Simpulan dalam penelitian ini adalah:  (1) Proses pembelajaran IPA pada konsep Klasifikasi Makhluk Hidup  dengan menggunakan kartu make a match hasil modifikasi terbukti efektif. Hal itu dibuktikan dengan peningkatan pada  proses pembelajaran sebesar 15.91% pada siklus I dan 19.32% pada siklus II. Demikian pula dengan aktivitas siswa, pada siklus I menjadi 77.25%  atau mendapat peningkatan 17.5% dan pada siklus II meningkat menjadi 93.37% atau mendapat peningkatan 16.12%; (2) Penggunaan kartu make a match hasil modifikasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam konsep klasifikasi makhluk hidup, yang diibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada siklus I menjadi 71% atau mengalami peningkatan sebesar  24% . pada siklus II menjadi 84% atau mengalami peningkatan sebesar 13%.
PENGGUNAAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) TIPE EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL DI KELAS SMPIT ISHLAHUL UMMAH BOARDING SCHOOL TASIKMALAYA Kakang Harudin
Wahana Pendidikan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.454 KB) | DOI: 10.25157/wa.v4i2.747

Abstract

Terjebaknya siswa pada teknik menghapal pada pembelajaran IPS karena penggunaan metode ceramah tanpa memaknai materinya, menyebabkan siswa merasa materi IPS terlalu banyak sehingga siswa malas untuk mempelajarinya. Agar siswa tidak terjebak pada teknik menghapal maka dalam proses pembelajaran siswa harus didorong untuk mampu memaknai materi dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks keseharian mereka. Sedangkan untuk menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya belajar maka diperlukan sebuah metode yang mampu menyadarkan siswa bahwa hidup ini hanya sementara sehingga harus diisi dengan sebaik-baiknya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode CTL tipe EQ dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPS khususnya pada materi Interaksi Sosial di kelas VII B Smpit Ishlahul Ummah Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan melakukan 3 siklus tindakan. Dalam mengumpulkan datanya dilakukan dengan cara pengamatan, Tes Formatif dan Tes Sub Sumatif, Angket dan wawancara.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan penguasaan materi terlihat adanya peningkatan daya serap kelas/ketuntasan belajar kelas bila dibandingkan dengan pra tindakan, bahkan terlihat adanya peningkatan dari setiap siklus tindakan yang dilakukan. Pada pra tindakan, ketuntasan belajar kelasnya rata-rata hanya 30% sedangkan pada tes formatif yang dilakukan pada siklus I rata-rata yaitu 67,07%, siklus II rata-rata 76,85% dan tes sub sumatif mencapai 80,49%. Bedasarkan  hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa, menunjukkan bahwa pembelajaran dapat dikatakan aktif karena skor rata-ratanya di atas 3 yaitu pada siklus I skor rata-ratanya adalah 3,75 dan rata-rata 4,2 pada siklus II. Bedasarkan hasil pengolahan angket menunjukkan bahwa pada umumnya sikap dan minat siswa positif terhadap penggunaan metode ini yaitu 32,44% menyatakan sangat setuju dan 64,63% menyatakan setuju. Selain itu, dari hasil wawancara terlihat bahwa siswa merasa suka terhadap penggunaan metode ini karena mampu mendorong siswa untuk menyadari kewajiban mereka sebagai siswa yaitu belajar dengan sungguh-sungguh dan materi IPS menjadi mudah dimaknai sehingga materinya menjadi menarik dimata siswa.
PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBACA TEKS BERITA Elah Zamilah
Wahana Pendidikan Vol 6, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2717.546 KB) | DOI: 10.25157/wa.v6i2.3054

Abstract

Permasalahan yang terjadi di SMP Negeri 19 Tasikmalaya mengenai kemampuan siswa dalam Membaca Berita yaitu pada aspek Intonasi, Artikulasi, jeda, dan volume. Dalam hal ini siswa kurang mampu berbicara dengan baik, karena siswa kurang menguasai komponen-komponen yang menentukan kegiatanmembaca berita, baik yang berkenaan dengan faktor kebahasaan maupun faktor non kebahasaan. Selain itu, kemampuan membaca berita pada aspek penguasaan bahasa lisan yang terlibat dalam kegiatan berkomunikasi lisan. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa kemampuan membaca beritasiswa masih kurang dalam menggunakan bahasa lisan. Hasil pretes siswa Kelas IX-C SMP Negeri 19 Tasikmalaya menunjukan dari jumlah siswa 29 orang rata-rata nilai siswa 66,95. Artinya taraf kemampuan berbicara siswa melalui metode demonstrasi sebesar 66%, maka kurang dari KKM yang ditetapkan sebesar 80.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil pelaksanaan tindakan penelitian tentang peningkatan kemampuan membaca berita melalui metode demonstrasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesiadi Kelas IX-C SMP Negeri 19 Tasikmalaya.Metode yang digunakan dalam penelitian adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Taggart. Pertimbangan yang mendasari penelitian metode ini, karena langkah-langkah penelitian cukup sederhana, sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh peneliti.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hasil belajar siswa tentang peningkatan kemampuan berbicara melalui metode demonstrasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IX-C SMP Negeri 19 Tasikmalaya, memperoleh nilai pada siklus I nilai rata-rata sebesar 72,5, pada siklus II sebesar 78,5. Hal ini dapat diartikan bahwa kemampuan berbicara siswa melalui metode demonstrasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, selain berpengaruh terhadap rencana dan pelaksanaan pembelajaran, juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Kata Kunci:   Kemampuan Membaca Berita, Metode Demonstrasi

Page 1 of 22 | Total Record : 216