cover
Contact Name
Kukuh Kurniawan Dwi Sungkono
Contact Email
kukuh.kurniawan@lecture.utp.ac.id
Phone
+6281326666114
Journal Mail Official
jtsa@utp.ac.id
Editorial Address
Jl. M. Walanda Marimis No.31 Cengklik, Surakarta
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
ISSN : 28079418     EISSN : 25982257     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur dibentuk sebagai wadah publikasi karya ilmiah dibidang teknik sipil dan arsitektur.
Articles 278 Documents
SOLO CITY GALLERY BERPENDEKATAN ARCHITECTURE POST MODERN Hakiem Setyo Bimo; Indro Sulistyanto; Rully
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.08 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i1.1064

Abstract

Berkembangnya potensi industri dan perdagangan di Kabupaten Boyolali, sebagian besar pengusaha diluar kota yang disebut kaum eksekutif berdatangan untuk mengembangkan usahanya di Boyolali. Keberadaan kaum eksekutif tentunya membutuhkan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan mengingat manusia memiliki kebutuhan hidup seperti kebutuhan primer (sandang, pangan, papan) dan kebutuhan sekunder (berbelanja, rekreasi). Walaupun Kabupaten Boyolali mempunyai beberapa pusat perbelanjaan seperti pasar tradisional maupun swalayan dengan skala kecil, namun dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perekonomian yang terus berkembang, sudah saatnya perlu adanya fasilitas perbelanjaan dengan skala besar seperti Mall. Beberapa fasilitas perkantoran di Kabupaten Boyolali walaupun sudah ada namun terbilang masih minim, dengan terus bertambahnya kegiatan perekonomian di Boyolali perlu menambah adanya fasilitas perkantoran sewa guna mendukung perekonomian yang terus berkembang. Adapun kebutuhan rumah tinggal dalam bentuk apartemen juga sangat dibutuhkan dimasa mendatang karena menyadari keterbatasan lahan seiring meningkatnya perkembangan Kabupaten Boyolali. Kebutuhan sarana dan prasarana dengan pola kehidupan masyarakat zaman sekarang yang mengarah kepada kehidupan masyarakat yang serba praktis dan efektif, sehingga mereka sangat menghargai waktu yang disebabkan oleh mekanisme yang serba masal dan mobilitas yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka perlu adanya ruang untuk mewadahi beberapa fungsi sekaligus dalam satu bangunan. Perancangan bangunan multi fungsi bertujuan untuk menyediakan ruang yang mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia serta memberi kenyamanan bagi pemakainya dalam satu lingkup wilayah yang sama. Adapun konsep arsitektur modern akan diterapkan sebagai konsep pada bangunan multi fungsi tersebut. Kata kunci: Apartemen, Perkantoran Sewa, Mall, Boyolali, Arsitektur Modern.
OPTIMALISASI PEMAKAIAN WASTE MATERIAL PADA BETON TERHADAP KONDISI NORMAL BETON PERBANDINGAN 1 PC:2 PS : 3 KR Agung Kristiawan; Slamet Budirahardjo; Putri Anggi Permata Suwandi
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.045 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i1.1065

Abstract

Material merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi dan pemakaiannya harus dikontrol dengan baik sehingga tidak banyak sisa-sisa material yang terbuang dan menumpuk. Untuk minimalisasi sisa material akan menguntungkan pihak kontraktor dan bisa mengurangi dampak lingkungan. Sisa material konstruksi banyak sekali jenisnya seperti sisa material bata, pasir, split, begesting, dll. Pada pekerjaan plesteran membutuhkan pasir yang sudah diayak sesuai saringan yang dibutuhkan dan akan didapatkan sisa material ayakan pasir yang berbentuk kerikil. Sisa material kerikil dari ayakan pasir apabila tidak digunakan akan menumpuk dan dapat mengganggu pada penempatan material lain apabila lahannya tidak cukup luas. Sisa kerikil dari ayakan pasir tersebut dapat dipakai sebagai agregat kasar pada campuran beton sehingga sisa material tersebut dapat dioptimalkan lagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik beton dengan mengoptimalisasikan sisa material, dalam hal ini kerikil sisa ayakan pasir sebagai pengganti agregat kasar campuran beton perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR dengan variasi pengaruh material sisa ayakan pasir terhadap agregat normal beton sebesar 10%, 15%, 20%, 25%, 30%. Dari hasil uji laboratorium, karakteristik umum kuat tekan beton perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR dengan agregat kasar memakai kerikil sisa ayakan pasir menunjukkan bahwa semakin besar persentase substitusi batu pecah dengan grosok maka kuat tekannya semakin turun. Karakteristik Kuat Tekan Kubus Beton Penambahan Portland Cement (PC) dengan Substitusi Grosok 5% cukup dipengaruhi oleh besarnya penambahan PC, semakin besar persentase penambahan PC maka kuat tekannya semakin besar Kata Kunci: Agregat Kasar, Waste material, Karakteristik Beton
KAJIAN METODE PELAKSANAAN DAN BIAYA INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA DI BOYOLALI Gunarso
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.065 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i1.1066

Abstract

Masalah kebocoran yang sering timbul sebagai akibat dari hubungan sambungan antara pengecoran permukaan lama dengan pengecoran beton tahap berikutnya. Untuk mengatasi masalah ini dilakukan dengan menggunakan waterstop sebagai penyumbat air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menyusun metode evaluasi pelaksanaan pengecoran beton pada pengolahan lumpur tinja. Pendekatan dan metode pelaksanaan penelitian ini didukung oleh data kualitatif deskriptif kuantitatif. Metode sampling yang digunakan adalah cluster sampling dan purposive sampling gabungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa pelaksanaan pembangunan IPLT di Boyolali terdiri dari beberapa tahapan termasuk Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Bangunan Bak Pengumpul, Kolam Anaerobik, Pekerjaan Bangunan kolam Fakultatif 1,2, Pekerjaan Bangunan kolam Maturasi, Pekerjaan Bangunan Slug drying bed, Bangunan kolam Wet Land , mecanikal elektrikal dan Jalan Lingkungan. Dalam pelaksanaan proyek IPAL terjadi kendala seperti penambahan pekerjaan trucuk bambu dan Aerator yang tidak ada dalam RAB sehingga perlu adanya penambahan pekerjaan , dimana penambahkan aerator ini berdampak pada biaya . Fungsi aerator ini sangat penting untuk menurunkan kandunganBOD/COD, EColi dan zat tersuspensi lainnya. Evaluasi biaya dilakukan dengan dengan membandingkan dari perhitungan ACWP, BCWP dan BCWS maka didapatkan hasil selisih perhitungan sebesar 9,863 %. Kata kunci: Pengolahan lumpur Tinja, waterstop, Evaluasi biaya
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG OLAHRAGA DI BOYOLALI Dimas Recky Saputra
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1479.092 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i1.1067

Abstract

Gelanggang olahraga di boyolali adalah suatu tempat/wadah untuk berolahraga yang bertujuan sebagai sarana olahraga yang rekreatif untuk menikmati saat-saat yang bebas dari kegiatan rutin untuk memulihkan atau menyegarkan kembali jiwa dan raga. dengan konsep perencanaan dan perancangan melalui pendekatan Arsitektur Metafora contoh olahraga yang rekreatif seperti bermain bola voli, basket, futsal dll. Gelanggang Olahraga ini terletak di kawasan Boyalali tepatnya berada di Kuwiran, Banyudono, di Jl, Semarang-Surakarta, lokasi yang dianggap strategis karena berdekatan dengan jalan arteri kota pengubung antara Surakarta dan Boyolali. Diharapkan lokasi ini dapat menarik pengunjung untuk datang ke Gelanggang Olahraga guna untuk berolahraga dan bersantai. Gagasan ide awal dari rancangan Gelanggang Olahraga ini berdasarkan pada tempat-tempat olahraga, yang dalam satu tempat terdapat berbagai macam olahraga di Boyolali. Bangunan gelanggang olahraga ini semoga dapat mempermudah kegiatan olahraga untuk masyarakat yang berada satu lingkup bangunan maupun luar. Maka dari itu perlu perencanaan dan perancangan pembangunan Gelanggang Olahraga yang menyediakan fasilitas-fasilitas yang sesuai dibutuhkan untuk pengunjung agar nyaman berkunjung dan mau datang kembali lagi di lain waktu. Metode pembahasan yang disampaikan berupa pengumpulan data yang yang mendukung diperlukanya Gelanggang Olahraga Di Boyolali, yang kemudian di analisa disertai contoh studi kasus dan literatur sejenis, sehingga pencapaian akhir dapat memberi gambaran yang jelas mengenai obyek yang akan dirancang. Hasil yang didapatkan adalah Desain Gelanggang Olahraga Berpendekatan Arsitektur Metafora yang mendukung kegiatan Olahraga Di Boyolali Kata kunci : Boyolali, Olahraga, Arsitektur Metafora.
POSISI ORIENTASI BANGUNAN PERMUKIMAN TEPI SUNGAI PADA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA KOTA Ismadi; Abito Bamban Yuuwono
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.088 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i2.1068

Abstract

Rekam jejak sejarah nusantara menunjukan bahwa sebagian besar kota-kota di indonesia berada pada daerah tepi laut dan tepi sungai besar, hal ini terjadi dikarenakan pada awal mula terbentuknya permukiman maka infra strukturnya belum tersedia sehingga masyarakat memanfaatkan sungai sebagai sarana jalur transportasi yang paling mudah dan sudah tersedia secara alami. Permukiman yang semula berada dan berkembang di sepanjang tepi pantai dan tepi sungai pada perkembangannya akan menjadi kota yang pada akhirnya semakin mendorong wilayah permukiman semakin jauh merambah ke daerah yang semakin jauh dari pantai dan sungai sehingga sarana transportasi yang semula mengandalkan sungai telah berkembang dengan sistem transportasi darat dan perkembangan ini telah mendorong sebagian besar masyarakat mulai meninggalkan sarana transportasi melalui sungai karena semakin lengkapnya infrastruktur jaringan jalan.Perkembangan sistem transportasi darat lambat laun akhirnya telah merubah pola orientasi bangunan pada permukiman tepi sungai yang semula berorientasi ke sungai telah berubah menjadi ke arah darat/jalan sehingga sungai yang pada mulanya menjadi muka kawasan permukiman yang berarti wajah dan halaman berubah menjadi arah belakang dari kawasan permukiman yang dapat di artikan arah yang buruk, kotor dan kurang diperhatikan dan hal tersebut juga telah merubah prilaku dan pandangan masyarakat terhadap nilai dan eksistensi sungai. Mengembalikan arah orientasi permukiman kembali menghadap kearah sungai tentunya akan memberikan dampak positif yang kompleks bagi pengembangan dan penataan kawasan mulai dari semakin terjaga kebersihannya, menghidupkan kembali sebagai sarana transportasi air yang dapat mengurangi kepadatan lalu lintas darat dan dapat menjadi obyek pariwisata melalui olahraga air, pasar terapung dan sebagainya. Kata kunci: Orientasi, Pemukiman, Tepi Sungai, Pariwisata, Kota
PERAN SALURAN PERKOTAAN GUNA MENUNJANG ESTETIKA DAN KENYAMANAN LINGKUNGAN PERKOTAAN Eny Krisnawati; Wahyu Prabowo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.835 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i2.1069

Abstract

Surakarta sebagai kota pariwisata khususnya wisata budaya dan sejarah hal ini didukung adanya keraton dan peninggalan bangunan bersejarah, selain itu elemen elemen pendukung seperti taman kota, perairan kota serta penataan kota. Pada saat ini perairan kota khususnya sungai dalam kota banyak mengalami perubahan fungsi menjadi pendestrian, parkir, kios, seperti halnya sungai di sepanjang jalan Bhayangkara kota Surakarta. Tujuan dari penulisan ini adanya pengembalian fungsi sungai agar tercipta keseimbangan, estetika dan kenikmatan dalam lingkungan perkotaan, mengingat fungsi sungai tidak hanya sebagai drainase perkotaan saja tetapi lebih dari itu pendingin kota , keindahan kota, untuk itu perlu penanganan khusus atau penataan kembali fungsi sungai. Penataan sungai nerupakan pendekatan dan penerapan salah satu atau beberapa fungsi sungai dalam elemen penataan di perkotaan guna mencapai tujuan proteksi, rekreasi, estetika dan kegunan fungsi lainnya bagi masyarakat perkotaan. Kata kunci: estetika, perkotaan, sungai.
VALIDASI DATA CURAH HUJAN SATELIT TRMM DAN PERSIANN DALAM ANALISIS DEBIT BANJIR RENCANA DI DAS TELAGA LEBUR Erni Mulyandari; Herman Susila
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.076 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i2.1070

Abstract

Perkiraan debit banjir perlu dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya kerusakan di tubuh bendungan, terutamanya di Waduk Telaga Lebur (DAS Telaga Lebur). Perkiraan debit banjir biasanya menggunakan data hujan terukur permukaan (ground data hujan) dari stasiun hujan, akan tetapi di DAS Telaga Lebur data hujan yang tersedia tidak lengkap sehingga perlu adanya alternatif lain untuk memprediksi debit banjir tersebut yaitu dengan menggunakan data hujan TRMM atau PERSIANN dalam mengisi ground data hujan yang tidak ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data hujan satelit yang paling baik (TRMM atau PERSIANN) untuk menentukan debit banjir rencana di lokasi penelitian. Tahap analisis diawali dengan mencari hubungan antara ground data hujan dengan data hujan satelit yang berupa koreksi atau penyesuaian terhadap waktu dan besaran. Penyesuaian terhadap waktu dicari dengan cross correlation, sedangkan penyesuaian terhadap besaran dicari dengan regresi. Tahap analisis selanjutnya adalah menggunakan data hujan satelit yang memiliki korelasi paling baik untuk digunakan dalam analisis perkiraan debit banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara ground data hujan dengan hujan satelit TRMM lebih akurat dibandingkan data hujan satelit PERSIANN sehingga prediksi debit banjir untuk kala ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 50 tahun, 100 tahun, dan 1000 tahun secara berurutan adalah 11.31 m3/s; 31.76 m3/s;64.68 m3/s; 114.95 m3/s; 214.68 m3/s; 320.55 m3/s; dan 943.77 m3/s. Kata kunci: hujan terukur permukaan, hujan satelit, regresi, cross correlation, debit banjir rencana.
PREDIKSI POTENSI MENGEMBANG TANAH DENGAN PARAMETER KADAR LEMPUNG Reki Arbianto; Gunarso
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.965 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i2.1071

Abstract

Tanah adalah material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral–mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-pertikel padat tersebut, (Das, 1995). Kemampuan mengembang dan menyusut tanah (tanah ekspansif) dapat menimbulkan efek kerusakan jalan. Nilai PI yang besar sangat dipengaruhi kadar lempung dalam tanah. Beberapa ruas jalan di Boyolali mengalami kerusakan yang diperkirakan terjadi akibat kembang susut tanah. Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi tanah ekspansif dan mengamati hubungan antara kadar lempung dengan perilaku potensi mengembang tanah pada daerah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode empiris dan pengukuran langsung (Oedometer). Hasil penelitian menunjukkan derajat ekspansif tanah pada daerah penelitian rata-rata dalam kategori sedang. Persentase mengembang (swelling percentage) terbesar 25.78 % dan terkecil 1.07 %. Tekanan mengembang (swelling pressure) terbesar 480 kPa dan terkecil 68 kPa. Semakin besar kadar lempung semakin besar persentase mengembang dan tekanan mengembang yang tejadi. Korelasi antara kadar lempung dengan perilaku mengembang terhadap tanah yang disajikan dalam persamaan: S(L)=0.0009(L)^2-0.3564 (L)+2.4004 dan P s(L) =0.414(PI)^2-9.220 (PI)+143.4 Kata kunci: tanah ekspansif, oedometer, kadar lempung, persentase mengembang, tekanan mengembang
EVALUASI PEMENUHAN KEBUTUHAN TEMPAT PARKIR BAGI SISWA DAN GURU PADA SEKOLAH DASAR DI SURAKARTA Teguh Yuono; suryo Handoyo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.502 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i1.1073

Abstract

Pendidikan memegang peranan yang sangat vital dalam perkembangan sebuah bangsa. Bangsa yang maju dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduknya, semakin maju sebuah bangsa semakin tinggi juga tingkat pendidikan penduduknya. Pemerintah dari tahun ke tahun terus meningkatkan alokasi anggaran negara untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pembangunan gedung sekolah beserta prasarana pendukungnya sebaiknya juga memperhatikan kebutuhan tampungan sarana transportasi yang digunakan oleh siswa dan guru, baik itu berupa sepeda, sepada motor maupun mobil. Dari pengamatan yang ada kenyataannya banyak sekolahan yang belum memprioritaskan penyediaan tempat parkir yang memadai. Sehingga perlu dilakukan penelitian letak sekolah dalam sebuah permukiman, kondisi tempat parkir yang ada dan pemenuhan kebutuhan parkir. Lokasi penelitian yaitu sekolah dasar di Kota Surakarta. Dalam penelitian dibuat rancangan penelitian sebagai berikut : 1). penyiapan bahan dan peralatan. 2).survei lapangan,wawancara, pengamatan, foto dokumentasi dilanjutkan pengukuran dan dibuat sket. 3). pembuatan gambar peta situasi keberadaan sekolah dan permukiman sekitarnya. 4). pengambaran denah sekolahan dan tempat parkir. 5). analisis kondisi tempat parkir yang ada, menghitung kebutuhan tempat parkir dan mengambar denah tempat parkir yang ideal. Hasil penelitian didapatkan 1). letak sekolahan terhadap permukiman, 10% sekolah cukup dekat, 20% dekat dan 70% sangat dekat. 2). kondisi tempat parkir bagi siswa yang membawa sepeda ontel kurang memadai, prosentase kondisi tempat parkir pada lokasi penelitian adalah 20% kondisi kurang, 60% kondisi sedang, 20% kondisi baik. 3). kebutuhan lahan untuk tempat parkir tercukupi dengan pengaturan parkir yang baik. Rata-rata dalam satu sekolahan membutuhkan lahan parkir seluas 129 m2, dengan kapasitas untuk sepeda 37 unit, 13 sepeda motor dan 2 mobil. Kata kunci: permukiman, sekolah, tempat parkir
HILANGNYA SINERGITAS MASYARAKAT DENGAN SUNGAI DALAM TATA RUANG PERMUKIMAN BANTARAN SUMBER DI SURAKARTA Tri Hartanto; Rully
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.197 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i2.1074

Abstract

Didalam upaya mencegah meluapnya air sungai pada saat banjir, maka model pembuatan tanggul yang tinggi berupa dinding beton di pinggiran sungai menjadi alternatif yang banyak digunakan. Pembangunan tanggul dinding beton yang tinggi ini secara fungsional mampu mencegah luapan banjir di permukiman bantaran sungai. Namun secara sosial budaya, interaksi yang dimungkinkan terjadi antara manusia dengan sungai menjadi terbatasi, bahkan terkesan tanggul tersebut mengisolasi masyarakat yang ada dalam kawasan permukiman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna tanggul sebagai dinding penahan banjir dan pembatas kawasan permukiman bantaran. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam (indepth interview). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan tanggul secara fungsional mampu mengurangi terjadinya banjir. Di sisi lain tanggul yang dibangun setelah tata ruang permukiman bantaran terbentuk, membatasi dan merubah perilaku masyarakat terhadap sungai. Dimana pada awalnya sungai menjadi inspirasi kehidupan, berubah sungai tidak lagi mendapat perhatian dari masyarakat. sehingga potensi sungai dan kehidupan sosial masyarakat semestinya bisa bersinergi menjadi terputus. Kata kunci: permukiman bantaran, tanggul, tata ruang, surakarta

Page 2 of 28 | Total Record : 278


Filter by Year

2001 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 28 No. 2 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 28 No. 1 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 27 No. 2 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 27 No. 1 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 26 No. 2 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 26 No. 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 24 No. 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 24 No. 1 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 23 No. 27 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 22 No. 26 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 21 No. 25 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 20 No. 24 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 19 No. 23 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 18 No. 22 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 17 No. 21 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 16 No. 20 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 15 No. 19 (2014): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 14 No. 18 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 13 No. 17 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 12 No. 16 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 11 No. 15 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 10 No. 14 (2011): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 9 No. 13 (2011): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 8 No. 12A (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 8 No. 12 (2010): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 7 No. 11 (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 6 No. 10 (2009): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9.A (2008): JURNAL TEKNIL SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 4 No. 8 (2007): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 3 No. 7 (2006): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 6 (2003): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 2 No. 5 (2003): JURNAL TEKNIL SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 2 No. 4 (2002): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 2 No. 2 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 1 No. 3 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 1 No. 2 (2001): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR More Issue