cover
Contact Name
Lilis Satriah
Contact Email
lilis.satriah@uinsgd.ac.id
Phone
+628172315449
Journal Mail Official
jurnal.irsyad@uinsgd.ac.id
Editorial Address
https://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/irsyad/about/editorialTeam
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam
ISSN : 20864116     EISSN : 20864116     DOI : https://doi.org/10.15575/irsyad
Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung sejak tahun 2008. Jurnal ini mempublikasikan karya ilmiah hasil penelitian dalam mengembangkan konsep dan teori berkaitan dengan kajian Bimbingan dan Konseling Islam meliputi bimbingan konseling pendidikan Islam, bimbingan konseling mental Islam, bimbingan konseling karir Islam, bimbingan konseling Keluarga sakinah, bimbingan konseling paska bencana, bimbingan konseling Rohani Islam; penyuluhan Islam: penyuluhan sosial agama, penyuluhan penanggulangan NAPZA, penyuluhan keluarga berencana, penyuluhan remaja; media BKI: e-counseling Islam; training Islam, dan motivasi Islami. Naskah yang masuk ke editor jurnal sebelum dipublikasikan akan melewati penilaian melalui double blind review, artinya baik penulis maupun reviewer tidak saling mengetahui.
Articles 109 Documents
Bimbingan Karir Melalui Kegiatan Keterampilan dalam Meningkatkan Kemandirian Wargabinaan Tiara Setiawaty; Karsidi Diningrat; Dadang Ahmad Fajar
Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 5 No 4 (2017): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam
Publisher : Department of Islamic Guidance and Counseling, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.056 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: pertama untuk mengetahui program bimbingan karir melalui kegiatan keterampilan dalam meningkatkan kemandirian warga binaan, kedua untuk mengetahui proses bimbingan karir melalui kegiatan keterampilan dalam meningkatkan kemandirian warga binaan, ketiga untuk mengetahui bimbingan karir melalui kegiatan keterampilan dalam meningkatkan kemandirian warga binaan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif untuk mendapatkan informasi peneliti menggunakan pendekatan observasi, wawancara, dokumentasi untuk mendapatkan data dan informasi selanjutnya dianalisis oleh peneliti dengan cara mendeskripsi segala informasi yang diterima dari informan dengan data yang dibutuhkan. Kemudian penulis menyimpulkan informasi tersebut untuk menjawab penelitian. Bimbingan karir di Lembaga Permasyarakatan Wanita Kelas II A Bandung ini sesuai dengan tujuan bimbingan karir mengenal minat bakat, memiliki keterampilan, menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan ada dalam masyarakat,mampu melaksanakan keputusan karir secara nyata dalam bentuk mengintegrasikan semua nilai yang terkandung dalam bekerja, serta warga binaan diharapkan mandiri dalam emosi,berpkir, dan bertindak untuk kembali kepada masayarakat. Dengan pelatihan dan pengalaman yang diberikan kepada warga binaan bisa mengimplementasikan dengan bisa hidup mandiri tanpa harus bergantung kepada orang lain. Hasil bimbingan karir melalui kegiatan keterampilan yang diberikan kepada warga binaan setelah diberikan pelatihan dan pengetahuan berbagai macam keterampilan serta mengenal minat bakat yang dimana itu sesuai dengan teori bimbingan karir yang mempunyai keterampilan serta mengenal minat bakat yang ada pada diri sendiri. The purpose of this study are: first to find out the career guidance program through skill activities in increasing the independence of inmates, secondly to find out the process of career guidance through skill activities in increasing the independence of inmates; This study uses descriptive qualitative research to obtain information using the approach of observation, interviews, documentation to obtain data and information then analyzed by researchers by describing all information received from the informant with the data needed. Then the author concludes the information to answer the research. Career guidance in Women's Class II A Bandung Correctional Institution is in accordance with the aim of career guidance to recognize talent interests, have skills, realize and understand the values ​​that are in themselves and exist in society, able to carry out career decisions in the form of integrating all the values contained in work, as well as assisted citizens are expected to be independent in emotion, thinking, and acting to return to the community. With training and experience provided to assisted citizens can implement by being able to live independently without having to depend on others. The results of career guidance through skill activities provided to assisted citizens after being given training and knowledge of various skills as well as recognizing talent interests which are in accordance with career guidance theory that has the skills and knowledge of self-interest talents
Peran Bimbingan dengan Metode Diskusi dalam Meningkatkan Interaksi Sosial Anak Yatim Suhartinah Suhartinah; Sachri Ramdhan; Sugandi Miharja
Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 7 No 3 (2019): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam
Publisher : Department of Islamic Guidance and Counseling, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.001 KB) | DOI: 10.15575/irsyad.v7i3.56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi sosial anak yatim, layanan bimbingan dengan metode diskusi dan peran bimbingan dengan metode diskusi dalam meningkatkan interaksi sosial anak yatim di Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa Al-Kasyaf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan bimbingan di pondok pesantren yatim dan dhuafa Al-Kasyaf dilaksanakan menggunakan metode diskusi dengan teknik public speaking, dan durasi waktunya mingguan. Proses interaksi sosial yang terjadi adalah bentuk assosiatif dan dissosiatif. Peran bimbingan dengan metode diskusi dalam meningkatkan interaksi sosial dengan kategori tinggi pada setiap aspek yaitu (1) kemampuan relationship (2) kemampuan identifikasi masalah (3) kemampuan memfasilitasi perubahan dan (4) evaluasi interaksi sosial dengan rentang persentasi peningkatan 82%-94%. This study aims to determine the social interaction of orphans, guidance services with discussion methods, and the role of guidance with the method of discussion in improving social interaction of orphans in Pondok Pesantren Yatim and Dhuafa Al-Kasyaf. The method used in this research is qualitative with phenomenological approach. The results showed that the guidance services in the Pesantren Al-Kasyaf using the method of discussion with public speaking techniques with the duration of time weekly. The process of social interaction that occurs is the form of associative and dissociative. The role of counseling with the method of discussion in improving social interaction with high category (1) the ability of relationship (2) problem identification ability (3) ability to facilitate change and (4) evaluation of social interaction with 82% -94% improvement percentage range.
Peranan Bimbingan Keagamaan dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Remaja Risna Dewi Kinanti; Dudy Imanudin Effendi; Abdul Mujib
Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 7 No 2 (2019): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam
Publisher : Department of Islamic Guidance and Counseling, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.793 KB) | DOI: 10.15575/irsyad.v7i2.58

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses bimbingan keagamaan, fungsi bimbingan keagamaan serta hasil bimbingan keagamaan dalam meningkatkan kecerdasan spiritual remaja di Boarding School SMK PPN Tanjungsari. Dengan pertanyaan penelitian 1) Bagaimana proses bimbingan keagamaan di Boarding School SMK PPN Tanjungsari?, 2) Bagaiamana fungsi bimbingan keagamaan di Boarding School SMK PPN Tanjungsari?, 3) Bagaimana hasil bimbingan keagamaan dalam meningkatkan kecerdasan spiritual remaja di Boarding School SMK PPN Tanjungsari?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya dilakukan observasi, wawancara dan dokumentasi, dikarenakan masalah yang diteliti perlu dilukiskan secara sistematis dan faktual dengan menggambarkan keadaan atau status fenomena. Hasil bimbingan keagamaan di Boarding School SMK PPN adalah munculnya aspek-aspek kecerdasan spiritual pada remaja seperti kesadaran untuk menghayati proses ibadah bukan sebagai pengguguran kewajiban, terbiasa berperilaku baik, memiliki prinsip keadilan, memiliki prinsip kebenaran, mampu mengambil hikmah dari musibah yang dihadapinya, bersikap fleksibel, bersikap kritis dan merenungkan penyebab serta alasan segala sesuatu terjadi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bimbingan keagamaan di Boarding Schoool SMK PPN memiliki peranan yang sangat menunjang dalam meningkatkan kecerdasan spiritual remaja. The purpose of this study is to find out how the proccess of islamic guidance, function of islamic guidance, and result of islamic guidance to increase SpritualQuetiont in adolescence. With research questions 1) How the proccess of islamic guidance to increase spiritual quetiont on adolescence ?, 2) What is the function of islamic guidance to increase Spiritual Quetiont on adolescence?, 3) How are the results of islamic guidance to increase Spiritual Quetiont on adolescence?. The method used in this research is qualitative descriptive approach with subject and object of research is guidancer. While the data collection tool in this study through observation, direct interview and written interviews. From the results of research conducted at Boarding School SMK PPN Tanjungsari, it appears of Spiritual Quetiont in adolescents. Such as the behavior of living the worship process, get used to behave well, be fair, be wise, able to take lessons from the difficulties they experienced, be flexible, be critical. So, we can conclude that islamic Guidance has a very supportive role in increasing adolescent Spiritual Quetiont.
Pola Bimbingan Orang Tua Asuh dalam Menumbuhkan Kecerdasan Emosional Remaja Iva Faridha Azahro; Nanih Machendrawaty; Hajir Tajiri
Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 7 No 3 (2019): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam
Publisher : Department of Islamic Guidance and Counseling, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.851 KB) | DOI: 10.15575/irsyad.v7i3.61

Abstract

Tujuan dari peneliti ini yaitu untuk mengetahui karakteristik kecerdasan emosional remaja, pola bimbingan orang tua asuh dan hasil pola bimbingan orang tua asuh dalam menumbuhkan kecerdasan emosional remaja di RPSAA Ciumbuleuit Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh peneliti menyimpulkan bahwa anak sebelum memperoleh pengasuhan dari orang tua asuh di RPSAA memiliki karakteristik kecerdasan emosional rendah. Pola pengasuhan yang diterapkan adalah pola asuh demokratis. Sedangkan hasil pengasuhan dalam menumbuhkan kecerdasan emosional remaja menyimpulkan bahwa anak asuh usia remaja telah memiliki kecerdasan emosional yang cukup baik, yaitu terlihat dari bagaimana cara mereka mampu mengendalikan segala perasaan yang pada dirinya, meskipun ada remaja yang belum sepenuhnya memenuhi aspek kecerdasan emosional. The goal of these researchers is to figure out characteristics of the emotional intelligence, foster parents guidance pattern and results foster parents guidance pattern in fostering emotional intelligence RPSAA Ciumbuleuit Bandung in teens. This research used the qualitative approach with descriptive research method. The research results obtained by researchers concluded that child before obtaining care of foster parents in RPSAA has the characteristic of low emotional intelligence. Parenting patterns are applied in the RPSAA to foster care parenting is democratic. While parenting results in fostering emotional intelligence RPSAA Ciumbuleuit Bandung teenager in concluding that foster care teens have had a pretty good emotional intelligence, that is visible from how they are able to control all the feelings on him, even though there are teenagers who do not yet fully meet aspects of emotional intelligence.
Bimbingan Konseling dan Pengurangan Kecemasan Terhadap Calon Jamaah Haji Fajar Darmawan
Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 7 No 1 (2019): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam
Publisher : Department of Islamic Guidance and Counseling, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.094 KB) | DOI: 10.15575/irsyad.v7i1.73

Abstract

The Purpose of this study was to find out about the role of counseling in reducing anxiety on prospective pilgrims at KBIH Attaqwa Ujung Harapan Bahagai District. Bekasi and to find out the results of the bimbibingan. One research question is as follows: First is the psychological condition of prospective pilgrims at KBIH Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi Second What is the role of counseling guidance in reducing anxiety towards prospective pilgrims at KBIH Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi Third What is the psychological condition of the prospective pilgrims after getting counseling guidance the method used in the direct method method through two-way joint discussion from the mentor to the prospective pilgrims and the prospective pilgrims to the supervisor, then through lectures, the observation method observes directly with KBIH management, the consultation method is after observing students are given the opportunity to consult and counsel directly with the KBIH management. Based on the research conducted, it can be concluded that the counseling process can make prospective pilgrims more ready to carry out the Hajj. With the process of counseling guidance can eliminate the anxiety and fear when prospective pilgrims perform the Hajj in the holy land. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang peran bimbingan konseling dalam mengurangi kecemasan terhadap calon jamaah haji di KBIH Attaqwa Ujung Harapan Bahagai Kab. Bekasi dan untuk mengetahui hasil dari bimbibingan tersebut.adapun pertanyaan pneliti sebagai berikut Pertama bagaiaman kondisi psikologis calon jamaah haji di KBIH Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi Kedua Bagaimana peran bimbingan konseling dalam mengurangi kecemasan terhadap calon jamaah haji di KBIH Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi Ketiga Bagaimana kondisi psikologis calon jamaah haji setelah mendapatkan bimbingan konseling metode yang digunakan dalam penelitian metode direct (metode langsung) melalui diskusi bersama dua arah dari pembimbing kepada peserta calon jamaah haji dan dari calon jamaah haji kepada pembimbing, kemudian pula melalui ceramah, metode observasi mengamati secara langsung dengan pengurus KBIH, metode konsultasi yakni setelah melakukan observasi peserta didik diberikan kesempatan berkonsultasi dan konseling langsung dengan pengurus KBIH Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa proses bimbingan konseling dapat menajdikan para calon jamaah haji lebih siap untuk melaksanakan ibadah haji. Dengan proses bimbingan konseling dapat menghilangkan kecamasan dan ketakutan pada saat calon jamaah haji melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
Proses Komunikasi Konseling terhadap Anak Asuh dengan Kepribadian Introvert Sri Wahyuni; Sachri Ramdhan; Aliyudin Aliyudin
Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 7 No 3 (2019): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam
Publisher : Department of Islamic Guidance and Counseling, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/irsyad.v7i3.78

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi anak asuh yang berkepribadian, proses Komunikasi Konseling dan hasil yang dicapai setelah melakukan komunikasi konseling di Panti Asuhan Muhammadiyah Sumur Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Hasil proses komunikasi konseling terhadap anak asuh yang memiliki kepribadian introvert dalam aspek rasa malu dan canggung anak asuh dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Dalam aspek menyendiri anak asuh mulai terbuka dengan pembimbing. Dalam aspek sensitif jika ada kritikan anak asuh dapat menerima dengan lapang nasihat dari pembimbing. Dalam aspek lebih lancar menulis dari pada berbicara anak asuh mulai berani berkomunikasi secara langsung dengan orang lain. Dalam aspek kekhawatiran anak asuh tidak cemas ketika menghadapi permasalahan. The purpose of this study was to determine the condition of introverted foster children, the Counseling Communication process and the results achieved after conducting counseling communication at the Muhammadiyah Orphanage in Bandung Well. The research method used in this study is using descriptive qualitative methods. The results of the counseling communication process for foster children who have an introverted personality in the aspect of shame and awkward foster children can socialize and communicate with others. In the aspect of being alone, foster children begin to open with counselors. In the sensitive aspect, if there is criticism, foster children can receive broadly the advice of the mentor. In the more fluent aspect of writing than talking foster children begin to dare to communicate directly with others. In the aspect of concern foster children are not anxious when facing problems.
Bimbingan Agama melalui Program Dauroh Qolbiyah dalam Membentuk Kepribadian Muslim Nurul Qomaria Usman; Deden Sumpena; Asep Saepulrohim
Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 7 No 4 (2019): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam
Publisher : Department of Islamic Guidance and Counseling, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/irsyad.v7i4.91

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan agama melalui program Dauroh Qolbiyah serta pengaruh program Dauroh Qolbiyah terhadap pembentukan kepribadian muslim. Penelitian ini menggunakan analisis data dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bimbingan agama melalui program Dauroh Qolbiyah menggunakan metode ceramah, diskusi, ta’lim bil lu’wah atau simulasi serta metode campuran. Materi yang diberikan dalam program Dauroh Qolbiyah terdiri dari akidah, ibadah, akhlak, dan pembiasaan ibadah wajib maupun ibadah sunnah. Program Dauroh Qolbiyah tidak dapat dianggap berhasil dalam membentuk kepribadian muslim. Namun program Dauroh Qolbiyah dianggap sebagai program pembiasaan yang dapat membentuk kepribadian muslim. This paper aims to find out the implementation of religious guidance through the Dauroh Qolbiyah program, the influence of the Dauroh Qolbiyah program on the formation of Muslim personalities. This research method uses descriptive method with data collection techniques namely interviews, observation, and documentation studies. This study uses data analysis with qualitative analysis. The results of this study indicate that religious guidance through the Dauroh Qolbiyah program uses the lecture method, discussion, ta'lim talk or simulation and mixed methods. The material provided in the Dauroh Qolbiyah program consists of faith, worship, morality, and compulsory worship and sunnah worship. The Dauroh Qolbiyah program cannot be considered successful in shaping the Muslim personality. But the Dauroh Qolbiyah program is considered as a habituation program that can shape Muslim personalities.
Terapi Penyakit Maksiat Menurut Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyyah Sakha Meindra Putra; Isep Zaenal Arifin; Siti Chodijah
Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 7 No 4 (2019): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam
Publisher : Department of Islamic Guidance and Counseling, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.377 KB) | DOI: 10.15575/irsyad.v7i4.95

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biografi Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyyah mengenai konsep penyakit maksiat dan terapi yang diberikan kepada pengidap penyakit maksiat tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Analisis Isi (Content Analisis). Konsep penyakit menurut Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyyah mengenai maksiat dibagi menjadi tiga pengertian yang menjelaskan bahwa maksiat merupakan racun, perbuatan yang keluar dari norma dan kedurhakaan yang membawa pada kedurhakaan yang lainnya. Proses terapi yang diberikan ialah dengan Irsyad (konseling), Tabyîn (Penjelasan), Tanbîh wa Tahdîd (Peringatan dan Ancaman), Amr bi Taqwa wa Nahyu a’n Ma’shiyah (Menyeru pada Ketakwaan dan Mencegah kemaksiatan), al-Birru wa at-Tha’atu (Perbuatan baik dan Ketaatan), Mauizhah tentang al-Qur’an, Iman, Kematian, Neraka dan perkara yang menghapus kebaikan atau pahala, Do’a, Dzikir dan Ta’lîl. This study aims to find out the biography of Ibn Al-Qayyim Al-Jauziyyah about the concept of immorality. The concept of illness according to Ibn Al-Qayyim Al-Jauziyyah regarding immorality is divided into three definitions which explain that immorality is a poison, is an act that goes out of the norm and vice is a violation that leads to other acts of disobedience. The therapeutic process is given by Irsyad (counseling), Tabyîn (Explanation), Tanbîh wa Tahdîd (Warnings and Threats), Amr bi Taqwa wa Nahyu a'n Ma'shiyah (Call upon Prayers and Prevent disobedience), al-Birru wa at-Tha'atu (Good Deeds and Obedience), Mauizhah of the Qur'an, Faith, Death, Hell and the things that wipe out good or reward, Dhamma, Dzikir and Ta'lîl.
Pengaruh Konseling Naratif terhadap Pembentukan Konsep Diri Siswa MAN Indramayu Mutiah Mutiah; Yaya Yaya; Dudy Imanudin Effendi
Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 7 No 4 (2019): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam
Publisher : Department of Islamic Guidance and Counseling, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.039 KB) | DOI: 10.15575/irsyad.v7i4.101

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri siswa, respon siswa serta pengaruh konseling naratif terhadap pembentukan konsep diri siswa di MAN Indramayu. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode statistika deskriptif untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Hasil penelitian menunjukkan gambaran umum konsep diri siswa kelas XI MAN Indramayu berada pada kategori sedang dengan persentase 53%, 5% pada kategori rendah, dan 42% pada kategori tinggi. Sedangkan, respon siswa terhadap konseling naratif menunjukan hasil bahwa 72% cukup puas, 28% sangat puas dan 0% sangat tidak puas. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa pengaruh antara konseling naratif terhadap pembentukan konsep diri siswa ini dapat dilihat dengan nilai pv 0,000 dengan persentase sebesar 27,8 %. Penggunaan konseling naratif dapat dikatakan cukup efektif dalam meminimalisir konsep diri negatif siswa. This study aims to determine students 'self-concept, student responses, and the effect of narrative counseling on the formation of students' self-concept in MAN Indramayu. This research uses a quantitative approach with descriptive statistical methods to describe phenomena, natural phenomena, and human-made phenomena. The results showed an overview of the students' self-concept of class XI MAN Indramayu in the medium category with a percentage of 53%, 5% in the low category, and 42% in the high category. Meanwhile, students' responses to narrative counseling showed that 72% were quite satisfied, 28% were delighted, and 0% were very dissatisfied. This study shows that the effect of narrative counseling on students' self-concept can be seen with a PV value of 0.000, with a percentage of 27.8%. The use of narrative counseling can be said to be quite useful in minimizing students' negative self-concepts.
Problem Psikis Lansia dan Upaya Mengatasinya melalui Bimbingan Keagamaan Saepah Saepah; Aep Kusnawan; Hajir Tajiri
Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 7 No 4 (2019): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam
Publisher : Department of Islamic Guidance and Counseling, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.653 KB) | DOI: 10.15575/irsyad.v7i4.110

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui keadaan psikis lansia, bimbingan keagamaan dan hasil bimbingan keagamaan untuk upaya mengatasi problem psikis lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Pertiwi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data bertumpu pada observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Keadaan psikis lansia disana kurang baik. Adapun bimbingan keagamaan yang dilakukan benar-benar berperan penting untuk upaya mengatasi problem psikis lansia. Dengan bimbingan keagamaan mereka bisa menyelesaikan berbagai permasalahan yang menimpa hidup mereka yang membuat hidup mereka tidak tenang. Dapat disimpulkan bahwa bimbingan keagamaan yang berikan kepada lansia untuk mengatasi problem psikisnya yaitu dengan metode ceramah, hapalan dan bed room. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa bimbingan keagamaan cukup baik dan lancar serta berdampak positif bagi lansia. The study aims to find out the psychological state of the elderly, religious guidance and to find out the results of religious guidance to overcome the psychological problems of the elderly at the Tresna Werdha Budi Pertiwi Social Institution. This research uses descriptive method with data collection techniques based on observation, interviews and documentation. The results of the study show that the psychic condition of the elderly there is not good. The religious guidance carried out at the Tresna Werdha Budi Pertiwi Social Institution really plays an important role in efforts to overcome the psychological problems of the elderly. With religious guidance they can solve various problems that befall their lives that make their lives uneasy. It can be concluded that religious guidance is given to the elderly to overcome their psychological problems, namely the lecture method, memorization and bed room. In this case it can be said that religious guidance is quite good and smooth and has a positive impact on the elderly.

Page 1 of 11 | Total Record : 109


Filter by Year

2008 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 9 No 1 (2021): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 8 No 4 (2020): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 8 No 3 (2020): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 8 No 2 (2020): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 8 No 1 (2020): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 7 No 4 (2019): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 7 No 3 (2019): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 7 No 2 (2019): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 7 No 1 (2019): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 6 No 4 (2018): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 6 No 3 (2018): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 6 No 2 (2018): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 6 No 1 (2018): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 5 No 4 (2017): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 5 No 3 (2017): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 5 No 2 (2017): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 5 No 1 (2017): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam Vol 1 No 1 (2008): Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam More Issue