cover
Contact Name
Muhammad Aminuddin
Contact Email
jurnaljkpbk@gmail.com
Phone
+628125883874
Journal Mail Official
jurnaljkpbk@gmail.com
Editorial Address
Jl. Anggur No 88 Samarinda 75123
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan
Published by Universitas Mulawarman
Core Subject : Health, Science,
The aim of JKPBK is to promote excellence in health siences and practice through the dissemination of the latest, evidence-based, peer-reviewed clinical information and original research. This journal covers a wide range and consider articles of health sciences on all aspects on nursing area, public health science and clinical medicine. Nursing area such as: • Fundamental of Nursing: professional care provided to meet the basic needs of sick and healthy individuals • Pediatric Nursing: nursing care needs of sick and healthy infants, children, and adolescents, addressing their biopsychosocial needs • Maternity Nursing: nursing care on all maternal periods, women’s reproductive health and women’s violence • Psychiatric Nursing: professional nursing care for people to meet the mental health needs of sick and healthy individuals • Family and Community Health Nursing: professional nursing care for prevention and promotion to improve quality of life and well-being in the community. • Critical and Intensive Care Nursing: professional nursing care of critically ill patients • Medical Surgical Nursing: professional nursing care for adult patients who are acutely ill with a wide variety of medical problems and diseases or are recovering from surgery. Public health sciences and clinical medicine that impact to nursing science
Articles 91 Documents
Studi Komparatif Kadar Gula Darah Sebelum Dan Sesudah Melakukan Relaksasi Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di PKM Juanda Samarinda Sholichin Sholichin
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 1 (2019): JKPBK 1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.551 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i1.3481

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain kuasi eksperimen menggunakan kontrol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar perbedaan kadar gula darah pasien diabetes mellitus sebelum dan sesudah melakukan relaksasi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol di PKM Juanda Samarinda.. Sampel penelitian ini berjumlah 20 orang responden yang ditentukan berdadarkan tingkat kepekaan tes kemaknaan sebesar 0,80 (1-beta), terdiri dari 20 orang responden.. Pengambilan sampel dengancarapurposed sampling. Pengujian ada atau tidaknya perbedaan sebelum dan sesudah melakukan latihan relaksasi adalah dengan uji paired-Sample T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik signifikan terjadi penurunan kadar gula darah rata-rata sebesar 8,80 mg/dL sesudah relaksasi, dengan nilai p = 0,005, allpha 95%. Angka penurunan tertinggi terjadi pada hari ketujuh relaksasi, angka terendah terjadi pada hari kelima setelah rutin melakukan latihan. Pengujian dilakukan pada hari pertama, ketiga, kelima dan hari ketujuh. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara signifikan relaksasi dapat menurunkan kadar gula darah pasien diabetes melitus yang menjalani perawatan di PKM Juanda. Kata kunci : kadar gula darah, relaksasi, ulkus diabetikum
Parental Knowledge Overview of the Negative Impact of Gadgets for School-Age Children in RT 02 Kampung Tenun Village, Samarinda Seberang Ruminem Ruminem; Sunartiningsih Sunartiningsih; Rita Puspa Sari
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 3, No 1 (2020): JKPBK Juni 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.921 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v3i1.3811

Abstract

Backgoround: One of the most developed communication tools at the moment is the gadget. In general every day children today use gadgets, it is advisable that those children operating gadget should get control from parents because the excessive use of gadget can give negative impact for them. Therefore, every parent should know the negative impact of gadget on children. The purpose of this research is to know the level of knowledge of parents on the negative impact of gadget on school aged children in the Neighbourhood Ward 02 of Kampung Tenun District - Samarinda Seberang. Research methods : The type of this research is descriptive Quantiatif. Population is parents who have school age children The samples amount 30 parents of school age children and purposive technique sampling was also used. The instrument to collect the data was questionnaire. Univariate data analysis. The result of this research showed that of the 30 respondents, 11 people (37%) have good knowledge, 9 people (30%) have fair knowledge, and 10 people (33%) have low knowledge. Conclucion : Therefore, it can be concluded that there are many respondents having low level of knowledge so it is expected that parents improve their knowledge by looking for information related to the negative impact of gadget on school aged children as well as to prevent the negative impact it self.Keywords: Knowledge, Negative Impact of Gadget, School Age Children
Pengaruh Fisioterapi Dada Terhadap Penurunan Resistensi Saluran Nafas Nonelastik dalam Asuhan Keperawatan Pasien PPOK di RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda Sholichin Sholichin
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 1, No 2 (2018): JKPBK 1 Desember 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.617 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v1i2.3630

Abstract

Latar Belakang: Resistensi saluran nafas  nonelastik merupakan resistensi terhadap aliran udara dalam saluran nafas pada pasien PPOK yang dikarenakan adanya mukus yang berlebihan di saluran napas. Salah satu cara memperbaiki resistensi saluran nafas  nonelastik pada pasien PPOK adalah fisioterapi dada. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya perbedaan penurunan resistensi saluran nafas nonelastik sebelum dan sesudah fisioterapi dada, adanya perbedaan penurunan resistensi saluran nafas nonelastik antara kelompok yang melakukan fisioterapi dada dan yang tidak melakukan fisioterapi dada, serta variabel yang paling dominan mempengaruhi penurunan resistensi saluran nafas nonelastik sesudah fisioterapi dada. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan desain randomized control group pretest-posttest. Sampel penelitian adalah 42 responden dengan menggunakan teknik random sampling. Hasil: Penelitian ini menyimpulkan bahwa resistensi saluran nafas nonelastik lebih baik sesudah diberikan fisioterapi dada pada kelompok intervensi (p=0.000, =0,05), resistensi saluran nafas nonelastik lebih baik pada kelompok intervensi daripada kelompok control pada hari kelima (p=0.000, =0,05). Kesimpulan: penelitian ini adalah fisioterapi dada dapat menurunkan resistensi saluran nafas nonelastik. Penelitian ini merekomendasikan fisioterapi dada dapat menjadi salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan pasien PPOK.Kata kunci : fisioterapi dada, resistensi saluran nafas nonelastik, PPOK.
Gambaran Kualitas Hidup Lansia di Desa Bhuana Jaya Tenggarong Seberang Siti Rahmadhani; Ayu Wulandari
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 2 (2019): JKPBK 1 Desember 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.425 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i2.3507

Abstract

Latar Belakang: Kualitas hidup adalah persepsi indvidu dalam hidup, ditinjau dari konteks budaya dan system nilai dimana mereka tinggal dan berhubungan dengan harapan hidup yang mencakup kesehatan fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. lansia memiliki kesulitan pada upaya mereka untuk mengatasi proses penuaan, sehingga lansia harus memiliki persepsi yang baik agar dapat meningkatkan kualitas hidup. Tujuan: Untuk mengetahuai kualitas hidup lansia di Desa Bhuana Jaya Tenggarong Seberang. Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan survey deskriptif. Pemilihan sampel menggunakan proposive sampling, berjumlah 33 responden. Data primer diperoleh dari hasil kuisioner penelitian. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan mayoritas lansia di desa tersebut memiliki kualitas hidup dengan kriteria baik sebanyak 20 lansia (61%) dan untuk kriteria kurang hanya 13 lansia (39%). Simpulan dan Saran : Hasil Penelitian menunjukkan lansia mempunyai kualitas hidup yang baik, lansia mampu mempresepsikan bahwa dirinya mampu melakukan hal-hal positif semasa hidupnya. Untuk lansia agar dapat mempertahankan kualitas hidup yang baik, untuk peneliti selanjutnya mengaplikasikan pengetahuan dan sebagai acuan penelitian lebih lanjut, untuk institusi pendidikan sebagai sumber referensi tambahan, dan untuk masyarakat sebagai acuan mempertahankan kualitas hidup lansia di Desa Bhuana JayaKata kunci: Pengetahuan, Kualitas Hidup, Lansia
Gambaran Gaya Hidup Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Rt 17 Kelurahan Baqa Samarinda Seberang Muhammad Aminuddin; Talia Inkasari; Dwi Nopriyanto
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 1 (2019): JKPBK 1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.082 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i1.3464

Abstract

Gaya hidup merupakan faktor penting yang mempengaruhi kehidupan manusia, khususnya pada penderita hipertensi. Gaya hidup yang mempengaruhi kejadian hipertensi antara lain mengkonsumsi garam berlebihan, mengkonsumsi alkohol, mengkonsumsi kopi/ kafein, kebiasaan merokok, kebiasaan kurang beraktifitas fisik dan stress. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran gaya hidup pada penderita hipertensi di wilayah RT 17 kelurahan Baqa Samarinda Seberang tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatifdenganpendekatansurvey. Teknikpengambilan sampel menggunakanpurposive sampling dengan 45 sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengkonsumsi garam rendah sebanyak 34 responden (76%). Responden terbanyak tidak mengkonsumsi alkohol sebanyak 41 responden (91%). Responden yang sering mengkonsumsi kopi sebanyak 27 responden (60%). Responden bukan perokok sebanyak 26 responden (58%). Responden memiliki kebiasaaan aktifitas fisik kurang sebanyak 23 responden (51%) dan responden mengalami keadaan stress sedang sebanyak 32 responden (71%). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas pada penderita hipertensi ialah sering mengkonsumsi kopi/ kafein, kurang melakukan aktifitas fisik dan mengalami stress sedang. Saran bagi masyarakat yaitu melakukan modifikasi gaya hidup dan selalu menerapkan pola hidup sehat serta selalu mengontrol tekanan darah.
The Level of Independence of the Elderly in the Activity of Daily Living (ADL) at Tresna Werdha Nirwarna Puri Samarinda Social Home Using the Barthel Index Method Muhammad Aminuddin; M Kapriliansyah; Dwi Nopriyanto
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 3, No 1 (2020): JKPBK Juni 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.872 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v3i1.3534

Abstract

Background: The elderly are part of the process of growth and development. Humans do not suddenly grow old but develop from babies, children, adults and eventually grow old. Physical changes and predictable behavior that occurs in all people when they reach the age of certain stages of chronological development. Increasing the number of older people will cause various problems such as health problems, physical problems and other problems. Objective: to find out the description of the level of independence of the elderly in Activity Of Daily Living (ADL) at PSTW Nirwarna Puri Samarinda by using the Barthel Index Method. Method: Quantitative descriptive research with survey approach using questionnaire sheets. Results: The description of the level of independence of the elderly in the Activity of Daily living shows that the majority of the elderly as many as 19 elderly (63.33%) belong to the independent category, nine elderly (30%) fall into the category of moderate dependence, one elderly (3.33% ) included in the category of heavy dependency and one elderly (3.33%) included in the category of mild dependence. That most of the PSTW Nirwarna Puri Samarinda have an independent category in carrying out daily activities. Conclusion: The level of independence of the elderly at PSTW Nirwarna Puri Samarinda mostly shows an independent category. Suggestion: The positive activities of gymnastics and other activities that are supported expected to maintain the health of the elderly which has an impact on the independence of the elderly.Keywords: Level Independence, Activity Daily Living, Barthel Index
Hubungan Jenis Kelamin Dan Lama Kontak Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda Iwan Samsugito
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 1, No 1 (2018): JKPBK 1 Juni 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.483 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v1i1.3621

Abstract

Latar belakang: Penyakit Tuberkulosis paru adalah penyakit menular melalui sistem pernapasan, di Indonesia penyakit TB paru merupakan  penyebab kematian pertama pada kasus penyakit infeksi dan diperkirakan  80-90 % penduduk telah terinfeksi  kuman  M. Tuberculosis dari penderita BTA positif. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dan lama kontak dengan kejadian TB paru dan menganalisa faktor risiko jenis kelamin, dan  lama kontak terhadap kejadian TB paru di Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda. Metode: yang digunakan dalam penelitian ini adalah case control study (kasus kontrol) dengan 124 responden dengan perbandingan kontrol dan kasus 1 : 1 terdiri dari 62 kasus dan 62 kontrol, umur dimetching dengan jenis kelamin. Hasil penelitian:  menunjukkan bahwa ada hubungan lama kontak dengan kejadian TB paru dan lama kontak berisiko 7 kali lebih besar terkena TB paru. Kesimpulan dan Saran: Di sarankan  Jika menemukan penderita TB paru dengan BTA (+) maka harus diadakan pemeriksaan pada anggota keluarga yang ada di rumah. Perlu penelitian lebih lanjut tentang  factor risiko lain yang merupakan faktor risiko terhadap kejadian TB paru. Kegiatan penyuluhan pada masyarakat perlu ditingkatkan untuk menemukan penderita sedini mungkin.  Perlu adanya kegiatan surveilen epidemiologis terhadap kasus TB paru sehingga penemuan penderita yang mengalami penyakit TB paru  dapat segera diobati dan mengurangi penyebaran TB paru.Kata Kunci : Tuberculosis, Lama kontak
Motivasi Berobat Pada Penyandang Tuberkulosis Di Puskesmas Temindung Samarinda Mayusef Sukmana; Selvyana Dian Susanty
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 1 (2019): JKPBK 1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1011.485 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i1.3486

Abstract

Latar Belakang Penyakit tuberkulosis paru dapat disembuhkan dengan pengobatan yang teratur dan adekuat dengan masa pengobatan selama enam sampai delapan bulan, bahkan lebih dari satu tahun sehingga pengobatan tuberkulosis paru membutuhkan motivasi yang kuat. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian survey dengan 30 sampel subjek penelitian ini adalah penderita tuberkulosis paru. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan 20 item pertanyaan. Penelitian di Puskesmas Temindung Samarinda tanggal 8 April – 17 April 2019. Hasil dari 30 penderita terdapat 27 penderita memiliki motivasi kuat dengan presentase 90%, dan dari 30 penderita terdapat 3 penderita memiliki motivasi sedang dengan presentase 10%, dan dari 30 penderita tidak terdapat penderita yang memiliki motivasi lemah dengan presentase 0%.Kesimpulan motivasi berobat pada penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Temindung Samarinda dalam kategori kuat.Kata kunci : tuberkulosis paru, motivasi berobat
Gambaran Pengetahuan Keluarga tentang Pencegahan Penularan Penyakit TB Paru di Puskesmas Temindung Samarinda Ayu Azhari; Mayusef Sukmana
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 1, No 2 (2018): JKPBK 1 Desember 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.503 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v1i2.3632

Abstract

Latar belakang: Tuberkulosis paru (TB paru) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui droplet dari tenggorokan dan paru-paru orang dengan penyakit pernapasan aktif (WHO, 2016). Kasus tuberculosis pada tahun 2016 sebanyak 351.893, meningkat bila dibandingkan semua kasus tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2015 yang sebesar 330.729 kasus. Studi pendahuluan telah dilakukan di Puskesmas Temindung Samarinda diperoleh informasi dari 10 orang keluarga penderita TB Paru yang diwawancari tentang  pencegahan penularan penyakit TB Paru diperoleh 7 keluarga penderita (70%) diantaranya belum mengetahui tentang pencegahan penularan penyakit TB paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan keluarga tentang pencegahan penularan penyakit TB Paru.Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak 30 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil: Pengetahuan Keluarga tentang Pencegahan Penularan Penyakit TB Paru yaitu sebanyak (46,6%) responden memiliki pengetahuan yang kurang mengenai etika batuk, (56,6%) responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang modifikasi lingkungan bagi pasien TB Paru, (36,6%) responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang pemeriksaan pada keluarga pasien TB Paru. Kesimpulan: Pengetahuan keluarga tentang pencegahan penularan penyakit TB Paru kategori cukup memahami bahkan kurang jika dilihat dari tiga sub variabel yang diteliti. Keluarga diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pencegahan penularan penyakit TB Paru dan mengaplikasikannya.Kata Kunci: Pengetahuan, Keluarga, TB
Gambaran Tingkat Stres Sebelum dan Sesudah Terapi SEFT pada Remaja di SMAN 14 Samarinda Iwan Samsugito; Ayu Ninda Putri
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 2 (2019): JKPBK 1 Desember 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.198 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i2.3506

Abstract

Latar belakang: Stres adalah respon tubuh seseorang sebagai reaksi terhadap tuntutan dari luar yang dianggap berbahaya. Setiap orang akan mengalami tingkat stres yang berbeda-beda sesuai persepsi terhadap masalah yg di alami. Remaja awal adalah usia  yang  sangat  rentan  mengalami  stres,  yaitu berusia  12/13  sampai  17/18 tahun. Pada usia ini emosi tidak stabil, membingungkan status, banyak masalah yang dihadapi. Metode yang dapat digunakan untuk menurunkan tingkat stres adalah terapi Spiritual Freedom Technique (SEFT). Terapi   Spiritual Freedom Technique (SEFT) adalah terapi yang menggabungkan unsur psikologis dan spiritual. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran tingkat stres sebelum dan sesudah terapi SEFT pada remaja di SMAN 14 Samarinda. Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus di SMAN 14 Samarinda dari 6-10 Mei 2019. Instrumen penelitian ini menggunakan skala DASS dan pedoman wawancara. Terdapat 4 responden dalam penelitian ini. Hasil:  Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan tingkat stres sebelum dan sesudah terapi SEFT. Sebelum terapi SEFT   1 responden mengalami stres berat,  3 responden  mengalami  stres  sedang. Setelah terapi SEFT 1 responden mengalami stres sedang dan 3 responden tidak mengalami stres. Simpulan: Terapi  SEFT  dapat  menurunkan  tingkat  stres  pada remaja di SMAN 14 Samarinda. Perlunya guru dan murid dapat menguasai teknik SEFT agar dapat menerapi diri sendiri atau guru pada muridKata Kunci : Stress, Terapi SEFT, Remaja

Page 1 of 10 | Total Record : 91