cover
Contact Name
Febri Arif Cahyo Wibowo
Contact Email
febriarif14@umm.ac.id
Phone
+6282257852386
Journal Mail Official
febriarif14@umm.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Tlogomas 246 Malang Universitas Muhammadiyah Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Forest Science Avicennia
ISSN : 27227928     EISSN : 26228505     DOI : https://doi.org/10.22219
Core Subject : Agriculture,
Journal of Forest Science Avicennia fokus pada semua bidang tentang kehutanan (Manajemen Hutan, Budidaya Hutan, Konservasi Sumber Daya Hutan dan Teknologi Hasil Hutan). Jurnal yang sesuai untuk publikasi akan dilakukan proses review.
Articles 90 Documents
HABITAT RAFFLESIA (Rafflesia zollingeriana Kds.) DI BLOK KRECEK RESORT BANDEALIT TAMAN NASIONAL MERU BETIRI JAWA TIMUR Laksana, Indra; Syarifuddin, Amir; Aryanti, Nirmala Ayu
Journal of Forest Science Avicennia Vol 1, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v1i2.5598

Abstract

Rafflesia zollingeriana Kds. merupakan bunga langka yang mempunyai ukuran diameter 35-45 cm dan termasuk bunga yang dilindungi oleh negara. R. zollingeriana Kds. di Indonesia dapat ditemui di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur yang memang memiliki keanekaragaman vegetasi yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentfikasi persebaran dan habitat R. zollingeriana Kds., serta asosiasi antara R. zollingeriana Kds. dengan spesies lain yang ada di plot permanen Blok Krecek Resort Bandealit Taman Nasional Meru Betiri. Persebaran dan habitat R. zollingeriana Kds. dikaji melalui analisis vegetasi dengan menghitung Indeks Nilai Penting (INP), Indeks Kesamaan, Indeks Keragaman, Indeks Kekayaan, dan Indeks Kemerataan, serta melakukan analisis terhadap kondisi abiotik yang meliputi jenis tanah, kelembaban tanah, kelerengan, ketebalan seresah, dan pH tanah. Asosiasi antara R. zollingeriana Kds. dengan spesies lain dikaji melalui analisis kontingensi, uji chi square (x2), dan uji tingkat kekuatan asosiasi. Tercatat sebanyak 4 individu R. zollingeriana Kds. yang mengelompok pada plot 1. Habitat biotik R. zollingeriana Kds. adalah hutan hujan tropis yang tumbuh pada bagian akar dan batang inang Tegtrastigma sp, dengan spesies dominansinya bendo (Artocarpus elasticus Reinw. Bl.) sebanyak 44 individu dan jerukan (Polyalthia ruphii L.) sebanyak 48 individu. Keragaman tumbuhan pada habitat R. zollingeriana Kds. termasuk dalam kategori sedang dan kemerataan tumbuhan pada habitat R. zollingeriana Kds. termasuk dalam kategori tidak merata. Kondisi habitat abiotik R. zollingeriana Kds. dicirikan pada ketinggian 1-170 meter di atas permukaan laut, kelerengan rata-rata 80%, ketebalan seresah 7,92 cm, jenis tanah Latosol dengan kelembaban 86,67%  dan pH Netral. R. zollingeriana Kds. termasuk tumbuhan pada tipe iklim C, dengan curah hujan 1867-2397 mm/tahun. Asosiasi antara R. zollingeriana Kds. dengan vegetasi lain pada umumnya memiliki asosiasi positif, namun dari keseluruhan spesies yang telah ditemukan, asosiasi maksimum terjadi pada R. zollingeriana Kds. dengan sriwil kutil (Sterculia campanulata Jw.) dan bindung (Tetrameles mudiflora Gott.).
Kearifan Lokal Masyarakat di Kawasan Taman Nasional Gunung Tambora dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam (Study di Desa Kawinda To’i) Zulharman, Zulharman; Prayadi, Deni
Journal of Forest Science Avicennia Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i2.13106

Abstract

Tujuan dari penelitian untuk mendeskripsikan hubungan pemanfaatan sumberdaya alam oleh  masyarakat dengan faktor sosial ekonomi masyarakat di kawasan Taman Nasional Gunung Tambora, Untuk mendeskripsikan bentuk pemanfaatan sumber daya alam oleh masyarakat di kawasan Taman Nasional Gunung Tambora, dan untuk mendiskripsikan bentuk kearifan lokal masyarakat terhadap pemanfaatan sumber daya alam. Penelitian ini dilaksanakan di desa Kawinda To’i Kec. Tambora, Kab. Bima, Proinsi Nusa Tenggara Barat, 15 Oktober – 12 November 2018 dengan metode pengambilan data secara studi literarur, wawancara dan observasi, responden diambil secara purposive sampling, analisa data dilakukan dengan analisa deskriptif kualitatif menurut Singarimbun (2010). Hasil yang di peroleh, dalam pemanfaatan sumber daya alam masyarakat memanfaatkan air sebagai pembangkit listrik tenaga air, kebutuhan sehari-hari, dan sumber pengairan bagi lahan pertanian. Pemanfaatan pantai dan hasil Laut dengan pantai yang dimana terdapat penyu dan laut dari ikan hasil tangkapan nelayan. Pemanfaatan hutan dan hasil hutan, hasil hutan kayu di gunakan untuk membuat rumah, pagar, dan perabotan rumah tangga. Hasil hutan non kayu di manfaatkan sebagai pakan ternak, bahan masak memasak dan madu. Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam di desa Kawinda to’i yaitu pohon kesambi sebagai penentu mutu madu, larangan berburu dan Ngaha aina ngoho.
Analisis Dampak Penambangan Pasir Ilegal Sungai Brantas terhadap Lingkungan Hidup di Desa Brumbung Kabupaten Kediri Halim, Agus Abdul; Waskitho, Nugroho Tri; Prakosa, Galit Gatut
Journal of Forest Science Avicennia Vol 2, No 2 (2019): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v2i2.9416

Abstract

Indonesia is a country with abundant natural resources, including those with enough potential, namely the mining sand industry. Mining on a large scale is good for economic growth, but vice versa on the environmental impacts caused. Environmental damage due to exploitation also occurred in Brumbung village, Kediri district. Environmental damage caused by existing sand mining creates problems that must be claimed by all parties. This paper examines how the impact caused by sand mining activities on the surrounding environment. This type of research is descriptive-qualitative, where the research process and understanding are based on the methodology that investigates a phenomenon. To study this problem, observations and questions and answers were made to the miners, the surrounding community and also the relevant offices. The observed location is around the Brantas River where there are sand mining activities in Brumbung Village, Kepung Subdistrict, Kediri District. research in the area is motivated by the phenomenon of the large number of illegal sand mining in the Brantas river, especially in the self-inflated village, which has many pros and cons in the surrounding community. The environment itself is all things, conditions, conditions and influences that are in the space we occupy and affect the things that live, including human life. Population growth has increased the need for clothing, food, shelter, clean water and energy. This results in higher exploitation of natural resources and tends to neglect environmental aspects. Therefore there is a need for research on the study of environmental impacts, both physical and socio-economic activities of sand mining in the berumbung village, in order to obtain an overview of the environmental impacts that occur or will occur. Later this research is to be taken into consideration in making policies related to the problem of sand mining. 
ANALISIS KEAKTIFAN PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DI AREAL HKM BANGKENG BUKIT DI DESA BONTONYELENG, KECAMATAN GANTARANG, KABUPATEN BULUKUMBA Yusran, Yusran; Sahide, Muhammad Alif K; Sabar, Adrayanti; Mirna, Asfar
Journal of Forest Science Avicennia Vol 2, No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v2i1.7809

Abstract

Community forest is a forest management concept that is for poor citizens who live in and around a forest area and rely their lives on the use of forest resources, IUPHKm which is forest farmer groups of Bukit Indah in Bontonyeleng village, Gantarang district, Bulukumba regency. After running five years, the monitoring of the implementation of the Community forest General Plan document is necessary in terms of institutional and business management aspects. To assess whether community forest management is truly active management or hollow management, it is analyzed by comparing management planning and its implementation on production component, distribution, and institution aspects with obeservation method, interview and document analysis so that the management of HKm Bukit Bangkeng is categorized as active forest management due to the implementation of activity the dominant field that has been done. 
Pengaruh Skarifikasi dan Komposisi Media terhadap Perkecambahan dan pertumbuhan Semai Trembesi (Samanea saman. Jacq) Ali, Achmad Valliant; Syarifuddin, Amir; Triwanto, Joko
Journal of Forest Science Avicennia Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i2.9349

Abstract

Pohon trembesi (Samanea saman. Jacq) tanaman yang mampu menyerap CO2 sangat tinggi, penyerapan air tanah yang baik dan mampu menurunkan konsentrasi gas secara efektif, sehingga dapat digunakan sebagai tanaman penghijauan. Menurut Dahlan, 2010. “Pohon trembesi memiliki daya serap gas CO2 sangat tinggi. Satu batang pohon trembesi mampu menyerap 28,488 Kg gas CO2 setiap tahun dengan diameter tajuk 15 meter. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah RAK, Faktorial, dimana Faktor I : Perlakuan perendaman benih terdiri tiga level. Faktor II : Komposisi media terdiri tiga level, masing-masing diulang dengan 3 kali ulangan. Sehingga terdapat 3.3.3 = 27 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdapat 30 benih yang kemudian dikalikan dengan 27 unit percobaan, sehingga terdapat 810 benih. Peubah yang digunakan untuk mengamati ialah, daya perkecambahan, laju perkecambahan, pertumbuhan semai, yang kemudian dianalisis seragam, bila terdapat pengaruh dilakukan uji duncan’s p. 0,05 untuk mengetahui perbedaan perkecambahan yang di uji cobakan. Terjadi interaksi dari kedua faktor skarifikasi dan komposisi media pada kombinasi perlakuan A2B3 dengan daya kecambah sebesar 96,66 %. Pengaruh skarifikasi dan komposisi media pada laju kecambah paling cepat perlakuan A1= 7,53 hari, B1 = 6,33 hari, jumlah daun paling banyak A1 = 15,13 daun, B3 = 15,15 daun, tinggi tanaman paling tinggi A1 = 30,47 cm, B3 = 30,99 cm, diameter batang paling besar A1 = 0,496 cm, B3 = 0,502 cm, panjang akar paling panjang A1 = 20,60 cm, B3 = 23,70cm, bobot basah paling berat A1 = 15,57 gram, B3 = 10,11 gram, bobot kering paling berat A1 = 12,70 gram, B2 = 7,16 gram.
Identifikasi Penyakit Karat Tumor Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielson) firdaus, tawakal ridho; Syarifuddin, Amir; Rahayu, Erni Mukti
Journal of Forest Science Avicennia Vol 2, No 2 (2019): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v2i2.9401

Abstract

   Karat tumor merupakan salah satu penyakit yang berbahaya khususnya pada tanaman sengon. Karat tumor yang masih muda bewarna hijau kecoklat coklatan serta dilapisi oleh lapisan seperti tepung bewarna kemerah merahan, merupakan kumpulan dari patogen, sedangkan tumor yang sudah tua bewarna coklat kemerah merahan sampai bewarna hitam dan biasanya tumor sudah keropos berlubang, serta digunakan sebagai sarang semut atau serangga lain.   Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pait Kecamatan Kasembon Kabupaten malang. Metode penelitian menggunakan metode observasi dengan mengamati gejala yang ditimbulkan tanaman sengon di lapang.   Karat tumor yang menyerang tanaman sengon Desa Pait Kecamatan Kasembon Kabupaten malang cukup parah karena berdasarkan hasil perhitungan luas serangan karat tumor dari plot I sampai plot X mencapai 100% berarti tingkat keparahan serangan karat tumor sangat luas karena lebih dari 75% yang artinya serangan karat tumor sangat luas, sedangkan intensitas serangan karat tumor berdasarkan hasil dari perhitungan mencapai 80% berarti tingkat keparahan serangan karat tumor sangat parah. Karat tumor yang menyerang di Desa Pait tidak mengganggu pertumbuhan tanaman sengon karena menurut Setiadi tanaman sengon yang berumur 12 bulan mempunyai tinggi 5 m sedangkan tinggi tanaman sengon yang terdapat di Desa Pait yang berumur 2 tahun mempunyai tinggi 7 m.
DEVELOPMENT OF SILVOFISHERY IN MANGROVE FOREST, BUDENG VILLAGE - JEMBRANA, BALI Fitriawati, Ajeng Nurul; Triwanto, Joko; Syarifuddin, Amir
Journal of Forest Science Avicennia Vol 1, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v1i2.5599

Abstract

The transfer of mangrove forest into ponds of the silvofishery system becomes one of the solutions in managing the environmental impact. Many areas that have succeeded in developing and highly relevant are applied in other areas such as the area of ponds located in Budeng Village, Jembrana regency, Bali which began to be abandoned threatening to decrease the quality of the environment. The purpose of this research is to study the development of silvofishery system in Budeng village mangrove area.The study was conducted during January - February 2017. The method of plotting plot with combination of stripping path was used to obtain the biotic and abiotic environment of mangrove. Data analysis with qualitative descriptive method according to land criteria for silvofishery development.Biotic and abiotic mangrove environment parameters obtained by pond location in Budeng Village were matched with development table for silvofishery system recommended for silvofishery area. However, it is necessary to stage the addition of mangrove vegetation stand before the silvofishery system is applied because only the vegetation density factor is lacking.
Pengaruh Dosis Pupuk Organik dan Interval Pemberian Pupuk terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macropylla King) Rahman, Yusri Tsulatsir; Wibowo, Febri Arif Cahyo; Triwanto, Joko
Journal of Forest Science Avicennia Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i2.13154

Abstract

Dari hasil penelitian diketahui interaksi pengaruh pemberian dosis pupuk organik dan interval pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman mahoni daun lebar (S. macrophylla King) pada daun semai dan diameter batang. Pada daun semai yang berpengaruh nyata pada 7 mss dengan kombinasi perlakuan P1M2 yaitu pemberian pupuk organik 10 gram/polibag dan interval pemberian pupuk organik 2 minggu dengan rerata tertinggi 7,80. Hasil analisis pada diameter batang yang berpengaruh nyata pada 6 mss dan 8 mss, 8 mss dengan kombinasi perlakuan P2M3 pemberian dosis pupuk organik 20 gram/polibag dan interval pemberian pupuk organik 3 minggu dengan rerata tertinggi 6,83 mm dibandingkan dengan daun semai pada perlakuan yang sama tetapi hasil rerata pada daun semai 7,43 di karenakan pada daun semai menyerap unsur hara dengan baik. Kesimpulan dari seluruh peneltian yang saya lakukan yang paling baik adalah P3M2 dosis pupuk organik 30 gram dengan interval pemberian pupuk organik 2 minggu dikarenakan pada dosis pupuk organik dengan interval pemberian pupuk organik yang pas pada semai mahoni.
Perbedaan Habitat Mangrove Pada Umur 9, 10, 12 Tahun di Desa Bedono, Kabupaten Demak, Jawa Tengah Susanto, Denni
Journal of Forest Science Avicennia Vol 3, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i1.11354

Abstract

Rehabilitasi mangrove merupakan upaya pengembalian fungsi ekosistem mangrove yang telah mengalami degradasi, salah satunya adalah di pesisir pantai utara jawa. Berbagai upaya rehabilitasi telah dilakukan dengan penanaman bibit mangrove, seperti pada kawasan mangrove di Kabupaten Demak. Tujuan pada penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan habitat mangrove pada unur 9,10, dan 12 tahun. Pengambilan data dilakukan pada tiga umur yaitu 9, 10, dan 12. Jumlah plot pengamatan dengan IS 1% didapatkan 57 plot petak ukur. Setiap petak ukur berukuran 5x5 m. Variabel yang diukur pada setiap petak ukur adalah kerapatan vegetasi, suhu, ketebalan lumpur, DO, salinitas, pH, plankton, dan makrobenthos. Data habitat kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan menggunakan software SPSS. Ketiga umur memiliki karakteristik habitat yang berbeda. Kawasan rehabilitasi mangrove Desa Bedono mempunyai kerapatan mangrove berkisar antara 1813 – 2507 ind/ha, suhu sebesar 28,17 – 29,09 oC, kedalaman lumpur 53,19 – 72,06 cm, DO sebesar 5,23 – 6,17 ppm, salinitas sebesar 1,74 – 2,91 o/oo, pH sebesar 7,08 – 7,27, kepadatan plankton sebesar 81.905 – 89.333 ind/ml dengan ID antara 2,38 – 2,98, kepadatan makrobentos sebesar 280.000 – 833.810 ind/ha dengan ID antara 1,62 – 1,85. Hasil analisis ANOVA menunjukkan adanya perbedaan karakteristik habitat suhu, salinitas, pH, kepadatan makrobenthos, dan keanekaragaman jenis makrobenthos pada tiap tahun tanam dengan nilai probabilitas < 0,05. Perbedaan rehabilitasi ini menunjukkan kesiapan mangrove yang tumbuh. Semakin tua umur mangrove maka akan semakin baik habitatnya.
Pengembangan Desa Wisata Edelweiss di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan (Resort PTN Gunung Penanjakan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) Pratiwi, Tityas Indra; Muttaqin, Tatag; Chanan, Moch
Journal of Forest Science Avicennia Vol 2, No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v2i1.8369

Abstract

Edelweiss for the tenggerese is the sacred plant, when the Edelweiss became extinct then it will affect the cultural customs of tenggerese. To cope with the extinction of the Edelweiss TNBTS party empower indigenous peoples by creating a tourist village of Edelweiss to maintain continuity, Edelweiss and used to meet the needs of the indigenous. Edelweiss as indigenous because needs as a form of devotion to the deities match the trust community Perched on the Wonokitri. This research aims at 1) to determine the strategy of the development of Village Tourism Edelweiss, 2) to find out the participation of the community. The method used a qualitative descriptive analysis is used to find out the participation of the community. The SWOT analysis is used to determine the development strategy of the tourist village of Edelweiss and continued with the analysis of the SWOT matrix. Research results indicate that the development is done Developing Tourism towards Community Based Tourism; utilization and optimization of tourist attractions with the tourist destination with the elements of education, conservation, culture and economic activity of the community; build and improve the means and infrastructure maintenance tourism is necessary; and increase the promotion and development of better program to attract tourists; as well as conducting training to foster community empowerment and raising public awareness about the management of the tourist village. Participation form community ± 20 persons became a member of the Edelweiss group of farmers manage tourism village of Edelweiss and society did not enter the participating farmers group planted in front of the Edelweiss home and along the way as well as just promoting tourism.