cover
Contact Name
Febri Arif Cahyo Wibowo
Contact Email
febriarif14@umm.ac.id
Phone
+6282257852386
Journal Mail Official
febriarif14@umm.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Tlogomas 246 Malang Universitas Muhammadiyah Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Forest Science Avicennia
ISSN : 27227928     EISSN : 26228505     DOI : https://doi.org/10.22219
Core Subject : Agriculture,
Journal of Forest Science Avicennia fokus pada semua bidang tentang kehutanan (Manajemen Hutan, Budidaya Hutan, Konservasi Sumber Daya Hutan dan Teknologi Hasil Hutan). Jurnal yang sesuai untuk publikasi akan dilakukan proses review.
Articles 90 Documents
Pengaruh Konsentrasi Asam Sulfat (H2SO4) dan Diameter Batang terhadap Produktivitas Getah Pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vries) Prasista, Venny Jala; Syarifuddin, Amir; Triwanto, Joko
Journal of Forest Science Avicennia Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i2.9394

Abstract

Pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vries) merupakan jenis pinus yang tumbuh asli di Indonesia. Semakin banyaknya permintaan getah untuk memenuhi kebutuhan industri, maka kebutuhan pada gondorukem dan terpentin meningkat. Permasalahan yang dihadapi adalah getah yang keluar belum memenuhi target Perhutani, sehingga memerlukan stimulant yang aman dalam jangka panjang dan dapat membuat getah terus keluar tanpa merusak pohon pinus. Penelitian berlokasi di BKPH Kepanjen KPH Malang RPH Gendogo (petak 173A). Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga April 2019. Peningkatan produksi getah dengan pemberian larutan asam sulfat. Semakin besar diameter batang pohon pinus semakin banyak getah yang keluar. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh asam sulfat (H2SO4) dan diameter batang terhadap produktivitas getah pinus (P. merkusii Jungh et de Vries). Metode penelitian dilakukan dengan RAK (Rancangan Acak Kelompok) terdiri 2 faktor. Faktor 1, konsentrasi larutan asam sulfat yang digunakan yaitu : 0% , 15% , 25% , dan 35%. Faktor 2, diameter batang yang digunakan yaitu : 20-25 cm, 26-30 cm, 31-35 cm, masing-masing diulang 3 kali sehingga terdapat 36 unit percobaan, setiap unit percobaan terdapat 5 pohon pinus. Parameter yang diteliti adalah jumlah getah pohon pinus dan kualitas getah pohon pinus yang dihasilkan. Berpengaruh nyata dari perlakuan, dilakukan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara pemberian konsentrasi larutan asam sulfat (H2SO4) dan diameter batang terhadap hasil getah pada pemungutan ke 1 kualitas getah A dan pemungutan  ke 3,4,5 kualitas getah B. Konsentrasi 35% mempercepat keluarnya getah pinus. Diameter batang ukuran 31-35 cm menghasilkan getah dengan mutu A dan B paling banyak. 
Kajian WTP (Willingness to Pay) Ekowisata Hutan Pinus Terhadap Pendapatan BKPH Bondowoso KPH Bondowoso Yadi, Muhammad Hafif; Triwanto, Joko; Muttaqin, Tatag
Journal of Forest Science Avicennia Vol 2, No 2 (2019): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v2i2.9371

Abstract

Kekayaan sumberdaya alam hayati dan keindahan alam yang dimiliki oleh Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Potensi sumberdaya alam hayati tersebut, perlu dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat dengan tidak merusak ekosistem yang ada sehingga tetap tercapai keseimbangan antara perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang lestari. Tasnan Forest diresmikan oleh Perum Perhutani KPH Bondowoso pada bulan Desember tahun 2016. Sebelum ditetapkan menjadi objek wisata, kawasan wisata Tasnan Forest ini dahulunya adalah tempat persemaian bibit pinus dan tempat penyadapan getah pinus. Wisata ini masih terbilang cukup baru dan hanya memiliki luasan 0,5 ha. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Pebruari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kesediaan membayar pengunjung (Willingness To Pay) terhadap wisata Tasnan Forest dan pendapatan perusahaan dengan didirikannya wisata Tasnan Forest. Penelitian ini menggunakan analisis willingness to pay dengan sasaran penelitian yaitu pengunjung domestik wisata Tasnan Forest yang berumur 17 tahun ke atas sebanyak 100 orang responden. Metode valuasi ekonomi yang digunakan adalah Contingent Valuation Method (CVM), metode ini dilakukan dengan cara menanyakan langsung besaran biaya yang rela dikeluarkan oleh wisatawan untuk dapat menikmati wisata Tasnan Forest sehingga besaran nilai WTP langsung diungkapkan oleh para pengunjung. Berdasarkan data hasil penelitian didapat nilai rata-rata kesediaan membayar pengunjung sebesar Rp. 11.000,00/kunjungan, dengan karakteristik pengunjung yang didominasi oleh perempuan dengan tingkatan umur antara 17 sampai 25 tahun, yang kebanyakan dari pengunjung masih berstatus sebagai pelajar. Sedangkan pada perubahan fungsi lahan yang dilakukan oleh perusahaan sangat baik terutama dari segi ekonomi dengan pendapatan dari ekowisata sebesar Rp. 72.655.000,00/tahun untuk karcis masuknya saja, dibandingkan dengan disadap yaitu sebesar Rp. 2.258.550,00/tahun. Saran didapat yaitu perlu adanya pembaruan fasilitas sarana prasarana dan objek wisata Tasnan Forest serta peningkatan perawatan yang baik dari segi kebersihan tempat wisata sehingga pengunjung bisa lebih nyaman.Kata Kunci: Ekowisata, Ekonomi, WTP
ESTIMASI POPULASI DAN KARAKTERISTIK HABITAT LUTUNG JAWA(Trachypithecus auratus E. Geoffroy Saint-Hilaire, 1812) DI RESORT BANDEALIT TAMAN NASIONAL MERU BETIRI Rusdi, Muhammad; Muttaqin, Tatag; Aryanti, Nirmala Ayu
Journal of Forest Science Avicennia Vol 1, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v1i2.7678

Abstract

Changes in forest areas into agricultural areas and settlements cause the loss of some natural habitats, thus threatening the sustainability of the Javanese Lutung population. One of the Javanese Lutung habitats, Meru Betiri National Park. The purpose of this study was to determine the estimated population of Javanese Lutung and Javanese Lutung habitat characteristics in the Bandealit Resort of Meru Betiri National Park. Habitat characteristics were obtained through analysis of vegetation data, environmental data, and data on feed types by calculating the Important Value Index (INP) and its relation to environmental conditions in each habitat type. Population differences and habitat characteristics in each habitat type are obtained through Analysis of Variance (Anova) using SPSS (Statictical Program for Social Science) software. The results showed that the estimated population of Javanese Lutung in Meru Betiri National Park was 104 individuals found in 11 groups in all habitat types where each group consisted of 6-18 individuals. Components that have a real influence on each habitat type are temperature and humidity.
(The Contribution of Agroforestry to the Income of Farmers in Forest Village Community Institution (LMDH) Tulungrejo Village Subdistrict Bumi Aji Batu City) Ningsih, Ratih Hesti; Triwanto, Joko; Chanan, Mochamad
Journal of Forest Science Avicennia Vol 3, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i1.9347

Abstract

ABSTRACTThe transformation of forest land into agricultural land that occurs and develops over time, in line with the increasing area of forest converted into other business land causes many problems. Agroforestry is expected to be a solution to overcome the problems arising from land conversion as well be the solution to the problem of food and economic society community. The purpose of this study is to determine and assess the management of agroforestry and calculate the contribution of agroforestry to to revenues pesanggem in the Forest Village Community Institution (LMDH) Tulungrejo Village Subdistrict Bumi Aji Batu City. The method used to approach the qualitative (descriptive) and quantitative while to analyze the data in this study are multivariate methods Structural Equation Model (SEM) using IBM SPSS AMOS program 23. The subject of this research is population in this study are members LMDH Tulungrejo Village Subdistrict Bumi Aji. The results showed that the Management Agroforestry positive and significant impact on revenue pesanggem, the better management of agroforestry pesanggem the higher income, and vice versa.  In addition, the results of analyzing the correlation (r) 0.741 and 0.000 sig> 0.05 indicate that there is a correlation between land and total income. While the relationship between the two variables are highly correlated and strong is 74.1%. Direction of the relationship is positive for positive r, meaning the area of a farmland it will increase the amount of revenue obtained. The direction of the relationship is positive because r is positive, meaning that the wider the area of  land will increase the amount of income earned. While the results of the calculation of the influence of agroforestry management and the contribution of agroforesty to pesanggem income amounted to 71.8%, while the remaining 28.2% of the variant of pesanggem income was influenced by other factors outside of agroforestry management and the contribution of agroforestry.                                                                         Keywords: Agroforestry, Income, LMDH and Bumi Aji
INTERCEPTION AND INFILTRATION OF RAINWATER ON THE LAND OF EX FOREST FIRE ON TAHURA R. SOERJO LEDUG BLOCK suhermanto, oktavian dwi; Muttaqin, Tatag; Waskitho, Nugroho Tri
Journal of Forest Science Avicennia Vol 2, No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v2i1.8311

Abstract

Forest fires often occur in many islands of indonesia including in Kalimantan, Sumatra, Java, Sulawesi and other regions. These fires can lead to damage for ecosystems, flora and fauna, even ecosystem hydrology. One of the hydrological system that was disturbed is the interception and infiltration. Interception is the ability of trees to retain water rain then rereleased in steam. Infiltration is the process of water absorbing into the soil, infiltration capacity is the soil’s ability of absorbing water per unit of time. This research is to know the rest of the tree's ability to retain water, and knowing the infiltration of ex forest fire area on TAHURA R. Soerjo, Ledug blocks. This research was carried out on 17-23 January 2019 in ex forest fire area on TAHURA R. Soerjo, with an elevation of 1100-1200 masl. In the ex forest fire area there are 2 dominant trees species to do measurements of interception, there are Tutup (Mallotus paniculatus) and Klerek (Sapindus rarak DC). The results of the interception on Klerek tree is 10% and Tutup is 60%.  For the capacity of the infiltration is 27, 6 mm/hour. 
Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Penutupanparanet terhadap Pertumbuhan Sengon (Paraserianthes falcataria (L.)Nielsen) Prakasa, Muhammad Syahrul Eka; Triwanto, Joko; Muttaqin, Tatag
Journal of Forest Science Avicennia Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i2.9402

Abstract

Sengon atau (P. falcataria (L.) Nielsen).  termasuk famili Leguminoceae. Tanaman ini sangat potensial untuk dipilih sebagai salah satu kayu cepat tumbuh (fast growing species), pengelolaan relatif mudah, sifat kayunya termasuk kelas kuat dan permintaan pasar yang terus meningkat, sedangkan secara ekologis Sengon dapat meningkatkan kualitas lingkungan seperti meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki tata air.  Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi media tanam yang baik dan benar supaya mendapatkan pertumbuhan tanaman yang maksimal dan mengetahui pengaruh dari perlakuan penutupan semai dengan paranet terhadap pertumbuhan sengon (P. falcataria (L.) Nielsen).Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kehutanan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Pengamatan dilakukan dari bulan Januari - April 2019. Penelitian ini menggunakan Racangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama komposisi media tanam (P) yang terdiri dari 4 level media top soil dan pasir dengan perbandingan 1:1 (kontrol), dan media top soil, pasir dan pupuk kandang (ayam, kambing dan sapi), dengan tiap perlakuan perbandingannya 2:1:1. Faktor kedua perlakuan penutupan paranet (M) yang terdiri dari 3 level tanaman tanpa mendapatkan perlakuan penutupan paranet, tanaman mendapatkan perlakuan penutupan paranet dengan kerapatan 25% dan 50%. Peubah yang di amati yaitu daya perkecambahan, laju perkecambahan, pertumbuhan semai (diameter, tinggi, jumlah daun, bobot basah, bobot kering, dan panjang akar). Apabila hasil analisisnya berpengaruh nyata akan diuji lanjut menggunakan uji Duncan 5%.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi yang nyata terhadap presentase perkecambahan antara komposisi media tanam dan perlakuan intensitas cahaya pada peubah laju perkecambahan semai sengon (P. falcataria (L.) Nielsen). Perlakuan terbaik dari penelitian ini yaitu terjadi interaksi yang nyata antara komposisi media tanam dan perlakuan intensitas cahaya pada peubah tinggi semai sengon (P. falcataria (L.) Nielsen).  Media tanam topsoil, pasir, dan pupuk kandang kambing dengan perbandingan 2:1:1 merupakan media tanam yang paling sesuai dan baik untuk pertumbuhan semai sengon (P. falcataria (L.) Nielsen). Perlakuan tanaman tanpa mendapatkan penutupan paranet merupakan perlakuan yang baik dan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan semai sengon (P. falcataria (L.) Nielsen).
Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Semai Trembesi (Samanea saman. Jacq). Darmara Arisandi
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 4 No. 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pohon Trembesi (Ssaman. Jacq)tergolong dalam family Faneceae, dengan berbagai nama daerah diantaranya Ki Hujan (Jawa Barat), Kayu Colok dan Munggur (Jawa Tengah). Menurut Nuroniah pohon Trembesi merupakan tanaman cepat tumbuh asal Amerika Tengah dan Amerika Selatan Utara, Pohon Trembesi termasuk pohon yang  mudah dikenali karena mempunyai kanopi yang berbentuk payung dengan diameter kanopi lebih besar dari tingginya (Nuroniah dan Kosasih 2010). Penelitian ini dilakukan di scren house jurusan kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial terdiri dari dua faktor, dimana Faktor I : Campuran media tanam terdiri dari empat level. Faktor II : Dosis pemberian pupuk NPK terdiri dari tiga level, masing – masing diulang dengan 3 kali ulangan, sehingga terdapat 4.3.3 = 36 unit percobaan, setiap unit percobaan terdapat 30 tanaman yang kemudian dikalikan dengan 36 unit percobaan, sehingga terdapat 1080 benih. Variabel pengamatan meliputi pengukuran tinggi semai, pertambahan jumlah daun, pengukuran diameter dilakukan setiap minggu sekali, pengukuran panjang akar, menghitung bobot basah, dan menghitung bobot kering dilakukan pada akhir pengamatan.Jika ada pengaruh nyata dari perlakuan yang diberikan kemudian dilakukan uji DMRT untuk mengetahui perbedaan ukuran benih maupun aplikasi perlakuan yang paling baik terhadap pertumbuhan semai. Komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK yang paling sesuai untuk pertambahan jumlah daun yaitu tanah, pasir, sekam dan 0,3 g, untuk tinggi semai yaitu tanah, pupuk kandang, sekam dan 0,2 g, untuk diameter batang yaitu tanah, pasir, pupuk kandang, dan 0,2 g, untuk panjang akar yaitu tanah, pasir, kompos dan 0,2 g, untuk bobot basah yaitu tanah pasir, pupuk kandang, dan 0,2 g, untuk bobot kering yaitu tanah, pupuk kandang, sekam dan 0,1 g.
Potensi kayu sonokeling (Dalbergia latifolia Roxb) dan jenis kayu lain di hutan rakyat Kecamatan Dlingo, Bantul Yogyakarta Probo Santoso
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 4 No. 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Dlingo merupakan salah satu daerah penghasil sonokeling unggulan untuk ekspor dari Indonesia. Potensi sonokeling di Kecamatan Dlingo yang berlimpah belum diikuti dengan pengelolaan yang baik dari petani, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi maupun KLHK. Tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui potensi volume jenis sonokeling dan jenis kayu lain di hutan rakyat Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di Hutan Rakyat di Kecamatan Dlingo, 3 desa sampel yang terpilih yaitu Desa terong, Desa Muntuk, dan Desa Mangunan. Masing-masing desa dipilih 3 dusun yang memiliki potensi sonokeling. Data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data, meliputi inventarisasi, pengamatan, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian ini adalah; potensi volume kayu sonokeling tertinggi berada di Desa Terong sebesar 4,55 m3/ha, Desa Mangunan sebesar 4,05 m3/ha, dan Desa Muntuk sebesar 2,71 m3/ha. Volume total sonokeling di 3 desa sampel adalah 3,94 m3/ha. Potensi volume jenis kayu lain di hutan rakyat Kecamatan Dlingo, tertinggi terdapat di Desa Terong dengan volume TBBC dan volume total sebesar 11,08 m3/ha dan 18,82 m3/ha, sedangkan Desa Mangunan mempunyai potensi volume TBBC dan volume total sebesar 10,66 m3/ha dan 17,89 m3/ha. Desa Muntuk mempunyai potensi volume TBBC dan volume total paling kecil yaitu 6,63 m3/ha dan 11,59 m3/ha. Kata Kunci: hutan rakyat, sonokeling, potensi, sebaran, prospek pengembangan
Potensi Pengembangan Industri Pengolahan Dari Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) Di Provinsi Kalimantan Barat Agus Sukamto
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 4 No. 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i1.15820

Abstract

Provinsi Kalimantan Barat memiliki kawasan hutan seluas 8.389.600 Ha. Komposisi luasan hutan berdasarkan fungsi menunjukkan bahwa 53% luas kawasan hutannya merupakan hutan produksi. Salah satu bentuk pemanfaatan hutan produksi adalah izin pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman atau IUPHHK-HT. Sampai dengan tahun 2019 di Kalimantan Barat, terdapat IUPHHK-HT seluas 1.903.429,00 Ha terdiri atas 47 (empat puluh tujuh) izin. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui produksi kayu dari IUPHHK-HT di Provinsi Kalimantan Barat, (2) mengetahui tata niaga hasil hutan kayu dari IUPHHK-HT di Provinsi Kalimantan Barat, dan (3) mengetahui potensi pengembangan industri berbahan kayu tanaman di Provinsi Kalimantan Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) total produksi kayu tanaman dari IUPHHK-HT selama kurun waktu 2017 – 2019 di Provinsi Kalimantan Barat adalah 3.156.201,41 m3 yang bersumber dari 8 unit IUPHHK-HT. Kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) berupa Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) tahun 2017 - 2019 mencapai Rp 20.885.055.399. (2) Total peredaran kayu IUPHHK-HT selama kurun waktu 2017 – 2019 adalah 3.246.511,38 m3 atau 1.082.170,46 m3 / tahun. Hasil hutan kayu tanaman dari Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 3.213.855,71 m3 (98,99%) dikirim ke IUIPHHK di luar wilayah Provinsi Kalimantan Barat yaitu Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Selatan. Sisanya sebanyak 32.655,67 m3 (1,01%) dikirim ke Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Pelaku tata niaga kayu hasil hutan tanaman yaitu IUPHHK-HT dan IUIPHHK. (3) Kayu hasil tanaman dari IUPHHK-HT di Provinsi Kalimantan Barat berpotensi diolah menjadi produk kayu olahan dalam rangka meningkatkan nilai tambah industri kayu dan kontribusi perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat.
ANALISIS KEAKTIFAN PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DI AREAL HKM BANGKENG BUKIT DI DESA BONTONYELENG, KECAMATAN GANTARANG, KABUPATEN BULUKUMBA Yusran Yusran; Muhammad Alif K Sahide; Adrayanti Sabar; Asfar Mirna
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 2 No. 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v2i1.7809

Abstract

Community forest is a forest management concept that is for poor citizens who live in and around a forest area and rely their lives on the use of forest resources, IUPHKm which is forest farmer groups of Bukit Indah in Bontonyeleng village, Gantarang district, Bulukumba regency. After running five years, the monitoring of the implementation of the Community forest General Plan document is necessary in terms of institutional and business management aspects. To assess whether community forest management is truly active management or hollow management, it is analyzed by comparing management planning and its implementation on production component, distribution, and institution aspects with obeservation method, interview and document analysis so that the management of HKm Bukit Bangkeng is categorized as active forest management due to the implementation of activity the dominant field that has been done.