cover
Contact Name
Heri Dwi Santoso
Contact Email
heridwi.santoso@unimus.ac.id
Phone
+622476740296
Journal Mail Official
jsm@unimus.ac.id
Editorial Address
Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl. Kedungmundu Raya No. 18, Telp. (024) 76740295/Telp. (024) 76740296
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Surya Masyarakat
ISSN : 26230364     EISSN : 26230569     DOI : https://doi.org/10.26714/jsm
Publikasi Jurnal Surya Masyarat ini bertujuan untuk mendiseminasikan pemikiran-pemikiran konseptual ataupun gagasan-gagasan dan hasil-hasil penelitian yang telah didapat di bidang pengabdian kepada masyarakat. Fokus jurnal ini adalah pada permasalahan-permasalahan utama dalam pengembangan ilmu dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, antara lain: Layanan kepada Masyarakat dan Ketahanan Pangan; Pelatihan, Pemasaran, Teknologi Tepat Guna, dan Desain; Penguatan Masyarakat dan Akses Sosial; Kuliah Kerja Nyata; Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal; Pendidikan untuk Pengembangan yang berkelanjutan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 124 Documents
Bahaya Kosmetika Pemutih yang Mengandung Merkuri dan Hidroquinon serta Pelatihan Pengecekan Registrasi Kosmetika di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon Sulistiorini Indriaty; Nur Rahmi Hidayati; Arsyad Bachtiar
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.1.1.2018.8-11

Abstract

Skin whitening products are one of the cosmetic products that contain active ingredients that can suppress or inhibit the formation of melanin or eliminate melanin that has been formed so as to give a whiter skin tone. Limitations of knowledge about various whitening cosmetic products make people do not know the negative effects that arise if not careful. Mercury and hydroquinone are some active substances that are often misused by illegal cosmetics manufacturers. But in fact the abuse of mercury and hydroquinone is still common in whitening products. This activity was carried out with the aim of providing knowledge and skills to the community, especially waiting room patients in the outpatient clinic at Gunung Jati Cirebon Hospital in terms of checking the registration number for cosmetics. This activity was carried out with counseling methods and question and answer about the material hazards of using whitening cosmetics containing mercury and Hydroquinone is followed by training in checking the registration number for cosmetics using an Android cellphone. From this activity it can be concluded that patients are more aware of the dangers of mercury and hydroquinone and can directly check cosmetic products that are commonly used everyday.
Pemberdayaan Kelompok Istri Tani Ternak melalui Pembuatan Produk Olahan Susu di Kelurahan Wates, Kota Semarang, Jawa Tengah Rahayu, Lucia Hermawati; Sudrajat, Ronny Windu; Sutanti, Sri
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.1.1.2018.1-7

Abstract

Susu merupakan bahan makanan dengan kandungan gizi yang lengkap, tetapi mudah mengalami kerusakan. Pengolahan susu menjadi produk olahan susu harus dilakukan guna menanggulangi kerusakan susu segar dan  memberi nilai tambah susu. Namun, masih banyak petani ternak yang belum mengolah susu yang tidak habis terjual karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan susu termasuk Kelompok Tani Ternak (KTT) di Kelurahan Wates, Semarang. Padahal, keterampilan membuat produk olahan susu, seperti kerupuk dan stik susu, dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Mitra kegiatan PKM ini adalah kelompok istri peternak sapi KTT Air Bening I dan KTT Air Bening II di Kelurahan Wates, Semarang. Kegiatan PKM yang dilakukan meliputi penyuluhan dan pelatihan pembuatan kerupuk dan stik susu, praktek pengemasan, pendampingan dalam mengembangkan dan mengolah susu segar menjadi produk olahan susu, serta monitoring kegiatan. Hasil dari program PKM adalah peningkatan keterampilan mitra dalam memproduksi makanan olahan susu yang dapat dikembangkan sebagai usaha kecil untuk sumber penghasilan tambahan.Kata kunci: susu, kerupuk susu, stik susuAbstractMilk is an ingredient with a complete nutritional content, but is easily damaged. Processing milk into dairy product must be carried out in order to overcome the damage to fresh milk and gives added value to milk. However, there are still many livestock farmers who have not processed milk that has not been sold out due to limited knowledge and skills about milk processing including Kelompok Tani Ternak (KTT) who is a group of Livestock Farmer in Wates Village, Semarang. In fact, the skills to make dairy products, such as crackers and milk stick which are common Indonesian snacks, can be developed to increase farmer's income. Partners of PKM activities are groups of wives of cattle farmers from the KTT Clear Water Summit I and the KTT Air Bening II in Wates Sub-district, Semarang. PKM activities include counseling and training in making crackers and milk sticks, packaging practices, mentoring about developing and processing fresh milk into dairy products, and monitoring other activities. The outcome of the PKM program is the improvement of partner skills in producing dairy product that can be developed by small businesses for additional sources of income.
Peningkatan 'Sense of Business' Dalam Kemampuan Wirausaha Mahasiswa Setiawan, Agus; Mardiana, Tria; Ari Purnomo, Tuessi; Raliby Al Manan, Oesman
Jurnal Surya Masyarakat Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.2.2.2020.90-93

Abstract

The purpose of this program is to optimize the interests and abilities of entrepreneurs owned by students. The subjects used in this program are students who already have an entrepreneurial program. The method is carried out through fostering sustainable entrepreneurs, by applying a questionnaire as the main instrument in the acquisition of data sources from the implementation ofthe program. The results obtained in the implementation of the program, to optimize entrepreneurial interest increased by 65%, while the optimization of student entrepreneurship in terms of entrepreneurial basic knowledge increased by 73%.
Pemberdayaan Wanita Tani Kabupaten Kudus dalam Pembuatan Saus Cabai (Capsicum anuum) Widyastuti, Dyah Ayu; Nurdyansyah, Fafa
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.1.2.2019.81-85

Abstract

Produksi cabai (Capsicum anuum) di Kabupaten Kudus yang cukup melimpah belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Buah cabai dapat diolah menjadi produk saus sehingga meningkatkan nilai ekonominya. Pengolahan cabai menjadi saus cabai dapat meningkatkan nilai jual sekaligus menghindari pembusukan berlebih ketika musim panen. Pengolahan cabai ini juga dapat menjadi alternatif pemberdayaan wanita tani di Kabupaten Kudus sehingga keterampilan dan produktivitasnya meningkat. Program ini bertujuan untuk memberdayakan wanita tani di Kabupaten Kudus dalam pembuatan saus cabai demi meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Pelaksanaan program dibagi menjadi tiga tahapan yaitu penyuluhan dan sosialisasi, pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Peserta pelatihan adalah ibu-ibu wanita tani Kabupaten Kudus yang cenderung tidak produktif. Antusiasme peserta pelatihan terlihat dari keterlibatan dan partisipasi mereka dalam setiap tahapan program. Peningkatan keterampilan pembuatan saus cabai melalui pemberdayaan wanita tani Kabupaten Kudus ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan tingkat ekonomi masyarakat yang selama ini bergantung pada sektor pertanian.Kata kunci: pemberdayaan, saus cabai, wanita tani.AbstractThe high production of chilli (Capsicum anuum) in Kudus is not utilized yet. Chilli can be processed to other products such as chilli ketchup so its economical value is increasing. Chilli processing to ketchup is improve its price and also inhibit putrefaction when in harvest time. Its chilli processing can also empower peasant women in Kudus so it would increase their skill and productivity. The aim of this program is to empower peasant women in Kudus to process chilli ketchup. The program is devide into three steps: counseling and socialization, training, also monitoring and evaluation. The participants are peasant women in Kudus whose productivity is not so high.The participants antusiasm showed in their involvements and partisipations in each steps. Productivity of society are expected to improve by empower Kudus peasant women to produce chilli ketchup. So, the economy level is also been increased by its empowering program.
Pemberdayaan Masyarakat sebagai Upaya Deteksi Dini Faktor Risiko Hipertensi Ratna Indriawati; Sherly Usman
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.1.1.2018.59-63

Abstract

Hipertensi masih merupakan masalah kesehatan yang penting. Prevalensi hipertensi nasional di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 35,8% dengan proporsi kasus hipertensi yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan sebesar 24%. Hal ini berarti bahwa masih ada 76,0% kasus hipertensi di masyarakat yang belum terdiagnosis. Tingginya angka insidensi hipertensi di propinsi DIY tersebut turut mempengaruhi insidensi penyakit ini di kabupaten Bantul. Pola makan yang tidak sehat dan kurang terjaga, perilaku merokok, stress psikososial karena faktor ekonomi, dan minimnya sarana & prasarana kesehatan merupakan faktor pemicu tingginya insidensi penyakit hipertensi di wilayah ini. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan faktor risiko, menanggulangi penyakit hipertensi dan komplikasi hipertensi serta pelatihan kader kesehatan terkait penyakit hipertensi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi: melakukan pemeriksaan kesehatan dan faktor risiko hipertensi (berat badan, tinggi badan, dan body mass index/BMI) untuk skrining hipertensi, promosi kesehatan berupa penyuluhan hipertensi, pelatihan pengukuran tekanan darah yang baik dan benar, dan pembuatan dan pembagian leaflet hipertensi. Sebanyak 105 orang yang diperiksa tekanan darahnya, didapatkan 31 orang menderita hipertensi. Rentang umur kurang dari 40 tahun didapatkan 8 orang penderita hipertensi. Sedangkan kelompok umur 45-55 tahun juga didapatkan 8 orang dengan hipertensi. Terdapat 15 orang dengan hipertensi pada kelompok usia lebih dari 75 tahun.Kata kunci: hipertensi, faktor risiko, tekanan darah, berat badanAbstractHypertension is still the important health problem. The prevalence of national hypertension in the Special Region of Yogyakarta (DIY) was 35.8% with the proportion of cases of hypertension diagnosed by health personnel at 24%. This means that there are still 76.0% cases of hypertension in the community that have not been diagnosed. The high incidence of hypertension in the province of DIY also affects the incidence of this disease in the Bantul district. Unhealthy and poorly maintained eating patterns, smoking behavior, psychosocial stress due to economic factors, and the lack of health facilities & infrastructure are factors that trigger the high incidence of hypertension in this region. This community service aims to provide additional knowledge of risk factors, overcome hypertension and complications of hypertension and health cadres training related to hypertension. These community service activities included: conducting health checks and risk factors for hypertension (body weight, height, and body mass index/BMI) for hypertension screening, health promotion in the form of hypertension counseling, excellent and correct blood pressure measurement training, and making hypertension leaflets. A total of 105 people who were tested for blood pressure were 31 people suffering from hypertension. The age range of fewer than 40 years found eight people with hypertension. Whereas the age group of 45-55 years also found eight people with hypertension. There are 15 people with hypertension in the age group over 75 years.
Pendampingan Penanggulangan Penyelesaian Kasus Adopsi Anak dan Tindak Kekerasan dalam Rumah Tangga Nanik Prasetyoningsih; Tanto Lailam
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.1.1.2018.26-39

Abstract

tatacara adopsi anak yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan penanganan tindak kekerasan dalam rumah tangga. Pengabdian dilakukan dengan maksud untuk memberikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pemahaman masyarat Dusun Kemiri mengenai adopsi anak dan penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut: (1) proses adopsi anak dilakukan berdasarkan kebiasaan yang berlaku di masyarakat, (2) kesadaran masyarakat masih rendah mengenai pentingnya bukti formal adopsi anak; (3) ketidakjelasan status anak adopsi menimbulkan tindak kekerasan dalam rumah tangga; dan (4) kasus kekerasan dalam rumah tangga masih belum belum teratasi dan terselesaikan. Metode pelaksanaan pengabdian adalah sebagai berikut: (1) melakukan sosialisasi tata cara adopsi anak sesuai hukum Indonesia; (2) melakukan sosialisasi penanggulangan kekerasan dalam rumah tangga; (3) melakukan Pelatihan dan Pembentukan Kader Pelindung Anak dan Satgas Anti kekerasan dalam rumah tangga; dan melakukan pendampingan Penyelesaian Kasus Adopsi Anak dan Kasus kekerasan dalam rumah tangga. Simpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah semua program kegiatan yang direncanakan telah terrealisasi dengan baik dan sesuai dengan jadwal dan rancangan yang telah ditentukan. Permasalahan adopsi anak sudah terpecahkan melalui beberapa tahap pengabdian. Demikianhalnya dengan penanganan Kasus kekerasan dalam rumah tangga. Pengabdian ini telah memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai tata cara adopsi anak dan perlindungan kekerasan dalam rumah tangga. Pemahaman hukum dan kesadaran hukum mulai meningkat dan terjaga, karena senantiasa ada Kader Perlindungan Anak dan Satgas Anti kekerasan dalam rumah tangga yang aktif melakukan sosialisasi dan upaya-upaya penyadaran sosial bagi masyarakat.
English for Jobseekers: Pelatihan Keterampilan Berbahasa Inggris untuk Anak Muda Pencari Kerja di Rumah Siap Kerja Jakarta Ince Dian Aprilyani Azir
Jurnal Surya Masyarakat Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.2.1.2019.20-28

Abstract

Angka pengangguran muda yang mencapai 43,4 persen menjadi titik tolak Rumah Siap Kerja sebagai pusat pelayanan terpadu untuk kegiatan pelatihan keterampilan kerja dan kewirausahaan. Berbagai pelatihan sudah digelar oleh Rumah Kerja sebagai mitra pengabdi. Hanya saja, salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh para kaum muda untuk memperoleh pekerjaan yang layak yaitu kemampuan komunikasi berbahasa Inggris belum pernah diadakan kegiatan pelatihan sebelumnya.udah banyak riset yang membuktikan bahwa kemampuan berbahasa Inggris adalah kunci untuk bisa unggul hampir di semua aspek kehidupan manusia. Inisiasi kegiatan pelatihan terhadap kemampuan bahasa Inggris di Rumah Kerja dilaksanakan sebagai solusi peningkatan keterampilan komunikasi Berbahasa Inggris baik secara tertulis maupun secara lisan dalam tujuan khusus untuk mencari pekerjaan. Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan membuat profil diri dalam bentuk CV secara daring dan konvensional juga dalam bentuk media sosial profesional. Selain itu, peserta juga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman bagaimana membuat surat lamaran kerja secara konvensional dan elektronik. Tidak hanya itu, peserta juga mendapatkan simulasi praktek wawancara kerja dalam Bahasa Inggris. Simulasi wawancara kerja dengan penulis menjadi kegiatan akhir dari pelatihan ini untuk mengevaluasi hasil pembelajaran para peserta selama pelatihan.Kata kunci: pelatihan, keterampilan, bahasa inggris, pencari kerja, anak mudaAbstractThe high number of youth unemployment reached 43.4 percent to be the starting point of Rumah Siap Kerja as a hub for job skills and entrepreneurship training activities. Various trainings have been held by the Rumah Siap Kerja as a partner of this training activity. Unfortunately, there has not been any English training conducted in the partner institution while English skills have been considered as the key to excellence in almost all aspects of human life. This inspires the trainer to provide the training entitled English for Jobseekers as a solution for English communication skills either in writing or orally within the English for specific purpose of seeking jobs. In this activity, participants gain knowledge and skills to create self-identity in the form of online and written CV as well as in the form of professional social media. In addition, participants also gained the knowledge and experience on how to write a cover letter and send it via email based on the email ethics explained by the trainer previously. Moreover, the participants experience the interview practice in English. Simulating a job interview with the author became the final activity of the training to evaluate the participants ' learning outcomes during the training.
Pemeriksaan Kadar Hemoglobin dengan Metode POCT (Point of Care Testing) sebagai Deteksi Dini Penyakit Anemia Bagi Masyarakat Desa Sumbersono, Mojokerto Nidianti, Ersalina; Nugraha, Gilang; Aulia, Ilmiah Alvi Nisa; Syadzila, Saumia Khoirunnisa; Suciati, Sri Surya; Utami, Nila Dwi
Jurnal Surya Masyarakat Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.2.1.2019.29-34

Abstract

Kasus anemia di Indonesia masih cukup tinggi hasil menunjukkan bahwa angka prevalensi anemia secara nasional pada semua kelompok umur adalah 21,70 %. Sedangkan prevalensi anemia di Provinsi Jawa Timur sebesar 5,8 %. Anemia adalah kondisi penyakit dimana jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal. Kondisi ini biasa disebut sebagai kekurangan darah. Anemia dapat dideteksi dengan melakukan pengukuran kadar hemoglobin (Hb) menggunakan metode POCT (Point of Care Testing). Metode POCT merupakan metode yang dilakukan untuk pemeriksaan sederhana dengan menggunakan sampel dalam jumlah sedikit, mudah, cepat serta efektif dilakukan di daerah-daerah dengan jumlah fasilitas kesehatan seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), rumah sakit yang relatif sedikit khususnya di lokasi pengabdian masyarakat di Desa Sumbersono, Mojokerto. Jenis metode yang digunakan adalah observasional analitik. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk skrining (pemeriksaan) kadar hemoglobin sebagai deteksi dini penyakit anemia dengan metode POCT, mengetahui hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan terhadap kejadian anemia serta sebagai upaya preventif (pencegahan) untuk meminimalisir penyakit anemia. Hasil menunjukkan dari 48 reponden (laki-laki 11 orang), (perempuan 37 orang) bahwa kejadian anemia pada perempuan 40 % lebih besar dibandingkan dengan laki-laki 6 %. Jumlah  kasus anemia terbanyak terjadi pada umur ≥ 60 presentase 36,36 % dibandingkan kelompok umur lainnya. Jumlah kejadian anemia terbanyak dengan presentase 46 % pekerjaan Petani dibandingkan pekerjaan lainnya. Jumlah anemia dengan pendidikan sekolah dasar presentase 16,67 % terbanyak dibandingkan dengan pendidikan lainnya. Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan terhadap penyakit anemia bagi masyarakat desa Sumbersono, Mojokerto.Kata kunci: Anemia, Kadar Hemoglobin . POCT, Faktor AnemiaAbstract Cases of anemia in Indonesia are still quite high. The results show that the national prevalence of anemia in all age group is 21.70%. While the prevalence of anemia in East Java Province was 5.8%. Anemia is a disease because the number of red blood cells is lower than the normal number. This condition is commonly referred to blood deficiency. Anemia can be detected by measuring of hemoglobin (Hb) levels using the POCT (Point of Care Testing) method. The POCT method is a method that is carried out for a simple examination using a small samples, easy, fast and effective carried out in areas with a number of health facilities such as community health centers, hospitals that are relatively small, especially in community service locations in the village Sumbersono, Mojokerto. The type of method used is analytic observational. This community service activities aims to screening (examining) hemoglobin levels as an early detection of anemia using the POCT method, to find out the relationship between age, education, work and anemic events and as a preventive measure (prevention) to minimize anemia. The results showed there were 48 population, while (11 men), (37 women) that the incidence of anemia in women was 40% greater than 6% men. The highest number of anemia cases occurred at age ≥ 60 is 36.36% compared to other age groups. The highest number of anemia occurrences with 46% of Farmers' work compared to other occupations. The highest number of anemia with primary school education level is 16.67% compared to other education levels. Conclution There was no significant correlation between age, educational background, works and anemia cases in community the Sumbersono village, Mojokerto.
Pengembangan Nilai Karakter Taat Melalui Aktivitas Belajar Siswa SMAN 1 Ampel Boyolali Lisa Virdinarti Putra; Anni Malihatul Hawa; Ika Silfiana Arifatul Khoiriyah
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.1.1.2018.21-25

Abstract

Tujuan pengabdian ini yaitu melatih siswa untuk memiliki karakter dan etika yang baik, melatih siswa untuk dapat menaati setiap aturan yang diberikan kepadanya melalui aktivitas belajar. Lokasi pengabdian akan dilaksanakan di SMAN 1 Ampel Boyolali melalui Pelatihan dilakukan dengan metode ceramah, presentasi powerpoint, brainstorming, dan dialog. Metode yang digunakan adalah dengan metode partisipatif artinya mitra binaan secara aktif dilibatkan dalam semua tahapan kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kegiatan ini menggunakan metode pelatihan yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dengan materi pelatihan berupa ceramah, praktek, serta evaluasi yang disajikan secara bersamaan. Setelah kegiatan pelatihan, dilanjutkan kegiatan evaluasi sebagai bahan koreksi bagi penyelenggara kegiatan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perpustakaan untuk melaksanakan kegiatan serupa terkait dengan kegiatan pendidikan pemakai. Hasil dari pelatihan ini diharapkan siswa memiliki karakter dan etika yang baik supaya siswa dapat menjadi manusia yang tidak hanya bertambah secara usia tetapi juga memiliki kepribadian yang baik seumur hidup.Kata kunci: karakter taat, aktivitas belajar, siswaAbstractThe purpose of this service is to train students to have good character and ethics, to train students to be able to obey ever y rule given to them through learning activities. The service location is implemented at SMAN 1 Ampel Boyolali through training conducted by lecture method, powerpoint presentation, brainstorming, and dialogue. The method used is a participatory method which means that foster partners are actively involved in all stages of this community service activity. This activity uses t raining methods that is carried out for 3 (three) days with training materials in the form of lectures, practices, and evaluations presented simultaneously. After the training activity, evaluation activities are continued as material for correction to the activity organizers. The results of this evaluation can later be used as consideration for the library to carry out similar activities related to user education activities. The results of this training are expected students to have good character and ethics so that students can become human beings who not only increase in age but also have a good  personality for life.
Pengolahan Limbah Jerami Padi dengan Limbah Jamu Menjadi Pupuk Organik Plus Catur Rini Sulistyaningsih
Jurnal Surya Masyarakat Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.2.1.2019.58-68

Abstract

Tujuan dari program ini ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan khalayak sasaran tentang pengolahan jerami dengan limbah jamu secara praktis. Dengan kegiatan ini kelompok tani dihimbau dapat memanfaatkan limbah jerami yang melimpah dan kurang di daya gunakan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pupuk organik dan kebutuhan unsur hara tanaman terpenuhi. Pengabdian pada masyarakat dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Oktober 2011 di Kelurahan Gedong, Kecamatan / Kabupaten Karanganyar. Bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat yaitu memberi penyuluhan  (ceramah dan tanya jawab ) dan demonstrasi pembuatan pupuk jerami dengan limbah jamu. Sasaran kegiatan adalah kelompok tani padi  sawah di Kelurahan Gedong, Kecamatan / Kabupaten Karanganyar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan menyebabkan adanya peningkatan pengetahuan peserta tentang pembuatan pupuk organik dari jerami dengan limbah jamu sebesar 1,61 % dan peningkatan ketrampilan tentang pembuatan pupuk organik jerami dengan limbah jamu sebesar 3,80 %. Presentasi pemahaman materi meningkat menjadi 156, 57 %. Para peserta merasa puas karena dengan teknologi maju yaitu pengomposan dengan menggunakan limbah jamu menyebabkan jerami dapat difermentasi (terurai) lebih cepat dan praktis, sehingga pupuk organik dari jerami dapat segera dimanfaatkan pada periode tanam berikutnya.Kata kunci: limbah jerami, limbah jamu, pupuk organik plus AbstractThe purpose of this program is to increase the knowledge and skills of the target audience about processing straw with medicinal waste in a practical manner. With this activity, farmer groups are encouraged to take advantage of the abundant and underutilized straw waste so that they can meet the needs of organic fertilizer and plant nutrient needs are met. Community service is carried out from July to October 2011 in Gedong Village, Karanganyar District / District. The form of community service activities is providing counseling (lectures and questions and answers) and demonstration of making straw fertilizer with herbal medicine waste. The target activity is a group of rice farmers in Gedong Village, Karanganyar District / District. Community service activities that have been carried out have led to an increase in participant's knowledge about making organic fertilizer from straw with medicinal waste by 1.61% and increasing skills about making straw organic fertilizer with herbal medicine waste by 3.80%. Presentation of understanding of the material increased to 156, 57%. The participants were satisfied because with advanced technology that is composting using medicinal waste, straw can be fermented faster and more practically, so that organic fertilizer from straw can be used immediately in the next planting period.

Page 1 of 13 | Total Record : 124