cover
Contact Name
Irma Fidora, S.Kep., Ns., M.Kep
Contact Email
irma.fidora@gmail.com
Phone
+628126751654
Journal Mail Official
redaksi.menaramedika@gmail.com
Editorial Address
Jl. By Pass No.9, Aur Birugo Tigo Baleh, Bukittinggi, Sumatera Barat
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Menara Medika
ISSN : 2622657X     EISSN : 27236862     DOI : https://doi.org/10.31869
Core Subject : Health,
Jurnal Menara Medika hanya menerima naskah asli yang belum pernah dipublikasikan baik di jurnal dalam maupun luar negeri. Naskah dapat berupa hasil penelitian, tinjauan pustaka, studi kasus dan konsep pemikiran inovatif yang menunjang kemajuan ilmu, pendidikan dan praktik kesehatan (keperawatan, kebidanan dan administrasi rumah sakit).
Articles 149 Documents
PENGARUH PEMBERIAN JUS KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L) TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN SERUM PADA PENDERITA ANEMIA REMAJA PUTRI Kartika Mariyona
Menara Medika Vol 2, No 1 (2019): Vol 2 No 1 September 2019
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i1.2169

Abstract

Anemia di Indonesia masih tinggi prevalensi anemia pada remaja yaitu 57,1.%. Kacang hijau memiliki kandungan gizi yang lengkap salah satu yaitu zat besi sebesar 6,7 / 100 gr kacang hijau diyakini mampu meningkatkan kadar hemoglobin pada penderita anemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jus kacang hijau terhadap kadar hemoglobin pada penderita anemia remajaPenelitian ini menggunakan design quasi eksperimen pada 34 orang remaja anemia. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan intervensi secara random. Kelompok intervensi diberikan 200gr jus kacang hijau yang di olah menjadi jus selama 7 hari. Analisis data menggunakan uji statistik t-dependent dengan derajat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian menujukan rata – rata kadar hemoglobin sebelum intervensi pada kelompok intervensi adalah 10,24 gr% dan sesudah intervensi adalah14,05 gr%. Rata - rata kadar hemoglobin pada kelompok kontrol sebelum intervensi adalah 10,26 gr% dan sesudah intervensi 10,98 gr%. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa ada pengaruh pemberian jus kacang hijau terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada penderita anemia dengan nilai p< 0,05. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan terdapatnya pengaruh pemberian jus kacang hijau terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada penderita anemia remaja putri. Disarankan kepada remaja putri untuk selalu mengkonsumsi kacang hijau untuk meningkatkan kadar hemoglobin.
KOMPLIKASI DAN FAKTOR RESIKO KEHAMILAN DI PUSKESMAS Kartika Mariyona
Menara Medika Vol 1, No 2 (2019): Vol 1 No 2 Maret 2019
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v1i2.2069

Abstract

Latar Belakang: Kematian ibu banyak disebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Faktor komplikasi kehamilan antara lain kualitas pelayanan antenatal,dan status sosial ekonomi. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui besarnya kontribusi faktor risiko I terhadap komplikasi kehamilan. Metode: Desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control. Penelitian dilakukan pada Maret-April 2014 di Poli KIA Rumah Sakit sampel kasus diambil secara exhaustive sampling berjumlah 33 ibu hamil yang mengalami komplikasi kehamilan dan sampel kontrol 33 ibu hamil yang tidak mengalami komplikasi kehamilan diambil secara simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen kartu skor Puji Rochjati (variabel independen) dan lembar observasi (variabel dependen). Data dianalisis menggunakan SPSS dengan CI 95%. Hasil: Hasil penelitian didapatkan nilai odds ratio yang ditunjukkan oleh nilai estimate sebesar 2,76 dan p-value = 0.049 ( 0.05). berarti wanita hamil yang memiliki faktor risiko I lebih berisiko 2,8 kali (hampir 3 kali lipat) mengalami komplikasi kehamilan dibandingkan wanita hamil yang tidak memiliki faktor risiko. P value 0.05 dinyatakan signifikan. Kesimpulan: Petugas kesehatan terutama bidan agar melakukan skrining faktor risiko kepada setiap ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal dengan menggunakan skor Pudji Rochjati, meningkatkan kualitas pelayanan antenatal sesuai dengan kondisi dan faktor risiko, serta mendeteksi dini terjadinya komplikasi kehamilan dan meningkatkan akses rujukan sesuai faktor risikonya.
PENCAPAIAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEBIDANAN IBU NIFAS DI RSUD SURAKARTA Nuraini Fauziah; Dewi Marfuah; Bangun Nuswantoro
Menara Medika Vol 1, No 1 (2018): Vol 1 No 1 September 2018
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v1i1.2055

Abstract

Latar Belakang: Ibu pada periode masa nifas, memerlukan waktu untuk memulihkan kesehatannya, sehingga perlu perawatan khusus ibu nifas untuk meminimalkan risiko komplikasi dan kematian ibu. Salah satu alat ukur pelayanan kebidanan dikatakan berkualitas apabila suatu pelayanan kebidanan dapat memuaskan pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata pasien. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kebidanan ibu nifas dan kepuasan pasien di RSUD Surakarta. Metodologi: jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling dan didapatkan 50 pasien yang mendapatkan asuhan ibu nifas hari ketiga di RSUD Surakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner kepuasan pasien menurut Bustami (2011) yang terdiri dari 5 dimensi yaitu, reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik. Hasil : Analisis data menggunakan uji analisis univariat dengan skala pengukuran kepuasan pasien antara lain; 1) Sangat puas (> 87,5%), 2) Cukup Puas (62,5% - 86,8%), dan 3) Tidak puas (< 62,5%). Hasil: pencapaian tingkat kepuasan menunjukkan sebanyak 54% pasien (27 responden) sangat puas, sebanyak 46% (23 responden) berada pada kategori cukup puas dan 0% pada kategori tidak puas. Kesimpulan: Sebagian besar responden yaitu sebanyak 54% pasien sangat puas dengan kualitas pelayanan kebidanan ibu nifas di RSUD Surakarta. Sehingga diharapkan Ruang Nifas RSUD Surakarta dapat mempertahankan kualitas pelayanan asuhan yang diberikan baik dari segi kualitas teknis, fungsional dan kenyamanan sehingga senantiasa dapat memberikan kepuasan dan kualitas pelayanan untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien.
PENGARUH PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH (PSIDIUM GUAJAVA.L) TERHADAP KADAR FERRITIN SERUM PENDERITA ANEMIA REMAJA PUTRI Pagdya Haninda Nusantri Rusdi
Menara Medika Vol 2, No 1 (2019): Vol 2 No 1 September 2019
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i1.2173

Abstract

Anemia adalah kadar hemoglobin didalam sel darah merah dibawah kategori normal. Mengkonsumsi makanan yang tinggi zat besi dan makanan yang dapat membantu proses penyerapannya diharapkan dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan ferritin serum remaja. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jambu biji merah (psidium guajava. L) terhadap kadar ferritin serum penderita anemia remaja putri. Penelitian ini dilaksanakan di Panti Asuhan Tri Murni Kota Padang Panjang. Desain penelitian quasi eksperiment, sampel 34 orang remaja anemia dengan metode simple random sampling. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok perlakuan diberikan 100 gr jambu biji merah yang diolah menjadi jus selama 7 hari. Analisis data menggunakan uji statistik t-dependent dengan derajat kemaknaan α=0,05. Rata-rata kadar ferritin serum pretest 33,63 μg/L (kontrol) dan 36,63 μg/L (intervensi). Rata-rata kadar ferritin serum postest 40,35 μg/L (kontrol) dan 57,40 μg/L (intervensi). Selisih rata-rata kadar ferritin serum sebelum dan sesudah diberikan jus jambu biji merah yaitu 6,72 μg/L (kontrol) dan 20,76 μg/L (intervensi) . Hasil uji statistik didapatkan ada pegaruh pemberian jus jambu biji merah terhadap kadar ferritin serum penderita anemia remaja putri dimana nilai p value =
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN TB PARU Nailis Saadah; Ropika Ningsih; Edi Haskar
Menara Medika Vol 1, No 2 (2019): Vol 1 No 2 Maret 2019
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v1i2.2065

Abstract

Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit yang menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis), sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (Amiruddin, 2012). Paling umum terinfeksi adalah paru-paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain, dan maslah ini akan mempengaruhi kualitas hidup pasien, sedangkan pasien yang memiliki kualitas hidup memerlukan dukungan keluarga, karena masih kurangnya dukungan keluarga dan masih rendahnya kualitas hidup pasien TB paru maka peneliti tertarik mengambil kasus ini. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien TB Paru di Puskesmas Paraman Ampalu Kabupaten Pasaman Barat tahun 2017. Metode : metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi adalah semua pasien TB paru berjumlah 54 sekaligus sampel Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus tahun 2017. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan uji statistic chi-square test pada batas kemaknaan 0,05. Hasil : penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar asam urat darah responden sebelum memberikan air daun salam adalah 8,8 mg / dl dan rata-rata setelah pemberian adalah 7,5 mg/dl. Terlihat p-value 0,001
HIPNOSIS 5 JARI BERPENGARUH PADA PENURUNAN NYERI POST SECTIO CAESAREA Erwina Dwi Fitrianingrum; Rohmayanti Rohmayanti; Reni Mareta
Menara Medika Vol 1, No 1 (2018): Vol 1 No 1 September 2018
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v1i1.2051

Abstract

Latar Belakang : Persalinan secara Sectio Caesarea memberikan dampak bagi ibuterutama terkait dengan kenyamanan. Manajemen nyeri yang buruk akan mengakibatkan menurunnya kualitas hidup dan memperpanjang waktu hospitalisasi. Salah satu upaya mengatasi nyeri pada ibu post Sectio Caesarea dengan manajemen nonfarmakologi yaitu terapi hipnosis 5 jari. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh hipnosis 5 jari terhadap nyeri post Sectio Caesarea di RSUD Tidar Kota Magelang. Metode : penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan two group pretest and posttest with control group design. Sampel yang digunakan sebanyak 44 responden ibu post Sectio Caesarea dengan teknik consecutive sampling. Pengukuran nyeri menggunakan VDS (Verbal Descriptor Scale). Uji statistik yang digunakan adalah Uji Wilcoxon dan Mann Whitney dengan tingkat signifikansi p = 0,000 (p
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI, SIKAP TERHADAP MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN AKSES MEDIA SEKSUAL REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA Ranny Septiani
Menara Medika Vol 2, No 1 (2019): Vol 2 No 1 September 2019
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i1.2168

Abstract

Remaja merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi. Data Kajian Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia menunjukkan 5.912 perempuan berusia antara 15 dan 19 tahun pernah melakukan hubungan seks. (BKKBN). Akibatnya perilaku seksual remaja berujung pada penyakit menular seksual (HIV / AIDS), kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) dan berujung pada aborsi tidak aman. Pelecehan seksual pada remaja disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, sikap remaja terhadap masalah kesehatan reproduksi, dan akses media seksual yang dapat diterima oleh remaja tersebut.Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Komunitas penelitian adalah 197 siswa dari Sekolah Menengah Atas di Wilayah Kota Metro. Sampel acak didistribusikan. Dengan tujuan diperoleh jumlah sampel sebanyak 132 siswa yang terdiri dari: 31 laki-laki dan 101 siswa. Metode pengambilan sampel acak sederhana: pengambilan sampel acak sederhana dengan menarik semua anggota masyarakat. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner (kertas pertanyaan), dan setelah pengumpulan data dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54% siswa memiliki perilaku seksual yang buruk dan 46% siswa memiliki perilaku seksual yang baik. Variabel pengetahuan kesehatan reproduksi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku seksual remaja dengan p = 0,564 (POR = 0,99; CI 95% = 0,5-1,9) tetapi variabel sikap remaja tentang masalah kesehatan reproduksi dan akses remaja terhadap media seksual memiliki hubungan. signifikan dengan perilaku seksual remaja dengan p
ANALISIS PERBEDAAN PENURUNAN TEKANAN DARAH ANTARA PEMBERIAN JUS BUAH BELIMBING (AVERRHOE CARAMBOLA. L) DENGAN PEMBERIAN JUS BUAH MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS) TERHADAP PENDERITA HIPERTENSI DERAJAT I Pagdya Haninda Nusantri Rusdi
Menara Medika Vol 1, No 2 (2019): Vol 1 No 2 Maret 2019
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v1i2.2070

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis saat tekanan darah dalam arteri meningkat di atas normal. Hipertensi adalah gejala peningkatan tekanan darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Untuk mencegah terjadinya komplikasi maka penanganan untuk hipertensi dapat dilakukan secara pengobatan farmakologis dan non farmakologis. Pengobatan farmakologis dilakukan dengan menggunakan obat-obatan antihipertensi sedangkan penanganan non farmakologis yaitu terapi komplementer berupa terapi herbal. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan penurunan tekanan darah antara pemberian jus buah belimbing (averrhoe carambola l) dengan pemberian jus buah mentimun (cucumis sativus) terhadap penderita hipertensi derajat I di Kota Padang Panjang. Metode : Desain penelitian ini quasi experiment dengan sampel sebanyak 20 orang menggunakan tekhnik porposive sampling. Analisis data menggunakan uji T-test. Hasil : didapatkan Rata-rata tekanan darah sistolik yang diberikan jus belimbing pengukuran pertama dan kedua adalah 3,40 mmHg, rata-rata tekanan darah diastolik pengukuran pertama dan kedua yang diberikan jus belimbing adalah 3,79, rata-rata antara tekanan darah sistolik pengukuran pertama dan kedua pada pemberian jus mentimun adalah 1,81, dan nilai rata-rata antara tekanan darah diastolik pengukuran pertama dan kedua pada pemberian jus mentimun adalah 3,40. Hasil analisis didapatkan bahwa pada tekanan darah sistolik P value jus buah belimbing lebih kecil dari P value jus buah mentimun, dan pada tekanan darah diastolik didapatkan P value jus buah belimbing sama dengan P value jus buah mentimun. Kesimpulan : Dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan pada tekanan darah yang diberikan jus buah belimbing dengan jus buah mentimun terhadap penderita hipertensi derajat I di kota Padang Panjang. Semoga penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa dengan mengkonsumsi jus belimbing dan mentimun secara teratur dapat menurunkan tekanan darah.
PENGARUH PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH (PSIDIUM GUAJAVA.L) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PENDERITA ANEMIA REMAJA PUTRI Pagdya Haninda Nusantri Rusdi
Menara Medika Vol 1, No 1 (2018): Vol 1 No 1 September 2018
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v1i1.2056

Abstract

Latar Belakang: Anemia adalah kadar hemoglobin didalam sel darah merah dibawah kategori normal. Mengkonsumsi makanan yang tinggi zat besi dan makanan yang dapat membantu proses penyerapannya diharapkan dapat meningkatkan kadar hemoglobin remaja. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jambu biji merah (psidium guajava. L) terhadap kadar hemoglobin penderita anemia remaja putri. Penelitian ini dilaksanakan di Panti Asuhan Tri Murni Kota Padang Panjang. Metode: Desain penelitian quasi eksperiment, sampel 34 orang remaja anemia dengan metode simple random sampling. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok perlakuan diberikan 100 gr jambu biji merah yang diolah menjadi jus selama 7 hari. Hasil: Analisis data menggunakan uji statistik t-dependent dengan derajat kemaknaan α=0,05. Rata-rata kadar Hb petest 10,26 gr% (kontrol) dan 10,50 gr% (intervensi). Rata-rata kadar Hb postest 10,98 gr% (kontrol) dan 12,48 gr% (intervensi). Selisih rata-rata kadar hemoglobin sebelum dan sesudah diberikan jus jambu biji merah yaitu 0, 72 gr% (kontrol) dan 1,98 gr% (intervensi). Hasil uji statistik didapatkan ada pegaruh pemberian jus jambu biji merah terhadap kadar hemoglobin penderita anemia remaja putri dimana nilai p value =
HUBUNGAN KETIDAKMAMPUAN FISIK DENGAN KEPUTUSASAAN PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI Miftahul Rahmi; Irma Fidora; Ropika Ningsih
Menara Medika Vol 2, No 1 (2019): Vol 2 No 1 September 2019
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i1.2172

Abstract

Stroke merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang yang menyebabkan ketidakmampuan dalam memenuhi aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak psikologis termasuk keputusasaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara ketidakmampuan fisik dengan keputusasaan pada pasien stroke di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Penelitian ini merupakan penelitian non-experimen yang menggunakan metode descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 62 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner, kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner Barthel Index dan Beck Hopelessness Scale. Analisa data menggunakan Pearson correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (50%) mengalami ketergantungan berat dan (43,5%) mengalami keputusasaan berat. Hasil penelitian ini juga menunjukkan ada hubungan antara ketidakmampuan fisik dengan keputusasaan dengan nilai p = 0.01 (p ≤ 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ketidakmampuan fisik dengan keputusasaan pada pasien stroke di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Oleh karena itu sangat penting peran perawat profesional menerapkan caring dalam memberikan asuhan keperawatan untuk mendeteksi dini adanya keputusasaan pada pasien stroke yang mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Page 1 of 15 | Total Record : 149