cover
Contact Name
Karyadi
Contact Email
agromediastipf@gmail.com
Phone
+6224-8316051
Journal Mail Official
agromediastipf@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pawiyatan Luhur IV/15 Bendan Duwur Semarang 50235
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian
ISSN : 27213153     EISSN : 27213080     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
The articles published are the results of research on the theory and practice of the application of agricultural science which includes: 1. Plant Science 2. Agronomics 3. Agro-technology 4. Agro-Ecosystems and the Environment 5. fisheries and livestock 6. Food Science 7. Agricultural Business 8. Agricultural Socio-Economy, 9. Agricultural Information
Articles 270 Documents
BUDIDAYA Artemia salina SEBAGAI DIVERSIFIKASI PRODUK DAN BIOKATALISATOR PERCEPATAN PENGUAPAN DI LADANG GARAM Marihati Muryati, Nilawati
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 31, Nomor 1 Maret 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v31i1.22

Abstract

Artemia salina adalah udang-udangan tingkat rendah yang hidup di perairan berkadar garam tinggi yang merupakan nutrisi bagi ikan dan udang. Keberadaan Artemia salina di lahan pegaraman selain meningkatkan mutu garam dan produktivitas lahan juga menghasilkan biomassa sebagai produk samping karena meningkatnya kecepatan penguapan. BPKIMI telah melakukan penelitian budidaya Artemia salina yang bertujuan mengkaji perubahan kualitas perairan akibat keberadaan Artemia salina terhadap perubahan kecerahan, dan kepadatan plankton sebagai indikator kenaikan kecepatan penguapan. Selain itu juga untuk mengetahui perkembangan biomassa Artemia salina sebagai diversifikasi produk dan jumlah detritus organiknya. Berdasarkan penelitian penggunakan bibit Artemia salina lokal dan telur Artemia salina impor ini diperoleh data bahwa Artemia salina lokal lebih layak untuk diterapkan di ladang garam karena dengan menggunakan 200 individu/L air garam 11 OBe mampu menaikkan transparansi dari 50% menjadi 85% dan biomassa yang dihasilkan 48,46 gr serta detritus 44,86 gr. Sedangkan kultivasi Artemia salina impor yang menggunakan 90.000 individu/L air garam 11 OBe menaikkan transparansi dari 50% menjadi 90% dan biomassa yang dihasilkan 40,18 gr serta detritusnya 31,04 gr. Budidaya Artemia salina di lahan peminihan menghasilkan diversifikasi produk berupa biomassa Artemia salina sebanyak 6 ton/ Ha/ musim dengan harga sekitar Rp. 20.000,-/kg. Kata kunci : Artemia salina, percepatan penguapan, diversifikasi produk, ladang garam, halofilik, lahan peminihan.
Produksi Susu Dan Performa Reproduksi Sapi Perah Pada Berbagai Paritas Dani Kurnia, Dian Wahyu Harjanti, dan Enny Tantini Setiatin
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.1, Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i1.211

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui produksi susu dan performa reproduksi pada berbagai paritas sapi perah. Penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 April – 3 Mei 2015, di PT. Naksatra Kejora di Desa Santa Maria Rawaseneng, Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung. Materi yang digunakan adalah sapi perah FH berjumlah 30 ekor sapi dengan paritas I, II dan paritas III masing-masing 10 ekor dan kisaran bulan laktasi III di PT Naksatra Kejora. Metode yang digunakan adalah penelitian observasi dimana pengambilan data diambil melalui metode penelitian sensus langsung terhadap seluruh induk yang laktasi. Pemilihan sampel dan pengumpulan data dilakukan dengan metode purposive sampling (berdasarkan pertimbangan). Analisis data yang digunakan adalah T-test equal two sample dengan mengambil data-data produksi Susu dan reproduksi pada berbagai paritas dan bulan laktasi III. Parameter yang diamati adalah: produksi susu pada April 2015, First Matting(FM), Service per Conception (S/C), Days Open (DO) dan Calving Interval (CI) dan. Produksi Susu pada sapi Perah Fries Holland di PT Naksatra Kejora tertinggi pada paritas  kedua yaitu 16,81±0,31 liter/ekor/hari. Performa reproduksi dievaluasi melalui  service per conception terbaik ada pada paritas II (1,7±0,27) sedangkan paritas I dan II dapat dikatakan kurang baik. First matting terbaik pada paritas kedua  yaitu 56,6±5,16 hari/ekor, days open terbaik pada paritas pertama yaitu 66,60±6,89 hari/ekor, calving interval terbaik pada paritas kedua yaitu 364,8±5,91 hari/ekor. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan paritas berpengaruh terhadap produksi susu tetapi tidak mempengaruhi performa reproduksi. Kata kunci: produksi susu,  Service per Conception, First Matting, Days Open, Calving Interval
POLA PENYEDIAAN HIJAUAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA KECIL DI DESA PANTAI SIDOHARJO, KECAMATAN PACITAN, KABUPATEN PACITAN Agustina Sulastri Ningsih M. Agus Setiana
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 29, Nomor 1 Maret 2011
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v29i1.44

Abstract

Ternak ruminansia kecil (domba dan kambing) banyak dipelihara masyarakat sebagai usaha sampingan, 44% usaha utama peternak di desa Sidoharjo adalah pedagang. Peran ternak lebih sebagai tabungan keluarga yang dapat digunakan pada saat dibutuhkan antara lain biaya kenduri atau keperluan sekolah anak. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2010 di desa Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, kabupaten Pacitan dengan metode survei. Sampel sebanyak 50 peternak (30%). Tujuan penelitian untuk mengetahui pola penyediaan hijauan pakan yang dilakukan peternak dan tingkat ketersediaanya. Sistem pemeliharaan ternak 96% secara intensif dimana ternak dikandangkan sepanjang hari. Penyediaan hijauan pakan dengan cara mengarit di lahan umum (79,17%), di kebun rumput milik sendiri (8,33%) atau membeli (12,50%). Frekuensi pemberian pakan per hari, 62,5% satu kali dan 37,5% dua kali. Pemberian hijauan pakan pada pukul 08.00 WIB atau 16.00 WIB. Peternak (4%) menggembalakan pada pukul 11.00-16.00 WIB. Waktu mengarit pagi hari pukul 10.00-13.00 WIB dan siang hari pukul 13.00-15.00 WIB. Penggembalaan terbatas hanya pada musim kemarau (April-Oktober). Berdasarkan perhitungan, nilai KPPTR desa Sidoharjo negatif (-177,38 ST) atau termasuk padat ternak. Dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem dan produktivitas ternak. Pola penyediaan hijauan pakan di desa Sidoharjo sebagian besar secara cut carry dengan ternak dikandangkan sepanjang hari. Sebagian kecil peternak dengan pola penggembalaan terbatas yaitu dikandangkan malam hari dan penggembalaan hanya dalam musim kemarau. Jenis hijauan pakan yang dimanfaatkan ternak beragam yang terdiri dari rumputan (famili Poaceae/Gramineae), kacangan (famili Leguminoceae) dan ramban (selain keduanya). Kata kunci : hijauan pakan, KPPTR, ruminansia kecil
Pengaruh Kepadatan Kandang Yang Berbeda Terhadap Bobot Organ Limfoid Pada Ayam Broiler N.D. Aprillia, U. Atmomarsono dan Isroli
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.2, September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v36i2.227

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji bobot organ limfoid ayam broiler akibat dari pemeliharaan pada kepadatan kandang yang berbeda. Materi yang digunakan yaitu 280 ekor ayam broiler umur 14 hari bobot rata-rata 298,37±23,33 gram (CV = 7,81%). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan pada ayam Broiler yaitu pemeliharaan pada kepadatan kandang berbeda dengan taraf sebagai berikut : T1 = 8 ekor/m2, T2 = 12 ekor/m2, T3 = 16 ekor/m2 dan T4 = 20 ekor/m2 dengan ukuran kandang 1x1 m2 untuk setiap perlakuan. Parameter yang diukur yaitu bobot organ limfoid, data tersebut selanjutnya dianalisis keragamannya pada taraf ketelitian 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemeliharan Ayam Broiler pada kepadatan kandang yang berbeda berpengaruh tidak nyata terhadap bobot organ limfoid (P0,05). Bobot relatif bursa fabrisius secara berurutan dari T1, T2, T3 dan T4 adalah 0,11 %, 0,10 %, 0,09 % dan 0,07 %, bobot relatif limpa adalah 0,13 %, 0,14 %, 0,11 % dan 0,15 %, bobot relatif timus adalah 0,25 %, 0,24 %, 0,21 % dan 0,18 %. Dapat disimpulkan kepadatan kandang sampai dengan 20 ekor/m2 tidak memberikan pengaruh terhadap bobot organ limfoid pada ayam broiler. Kata kunci: organ limfoid, broiler, kepadatan kandang
MODEL REGRESI DENGAN UJI ASUMSI KLASIK HASIL PENANGKAPAN UDANG TERHADAP PENDAPATAN NELAYAN DI LINGKUNGAN PERAIRAN KABUPATEN BATANG Karyadi .
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 31, Nomor 2 September 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v31i2.62

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mencari model regresi yang sesuai dari hasil tangkapan udang setiap tahunnya di lingkungan wilayah perairan Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan data hasil tangkapan di tiga TPI, yaitu TPI Roban Barat, TPI Roban Timur dan TPI Celong. Data diambil berdasarkan pencatatan di masing-masing TPI, mulai bulan Januari sampai dengan Desember mulai tahun 2010-2012. Metode pengumpulan data adalah mencatat semua data kuantitatif yang telah terkumpul selama 3 (tiga) tahun, kemudian dicari hubungan antara hasil tangkapan setiap tahunnya dengan jumlah penerimaan nelayan di masing-masing TPI, dengan metode analisis regresi linier berganda, sebagai variabel bebasnya adalah hasil tangkapan di sekitar lokasi TPI Roban Barat (X1), TPI Roban Timur (X2), dan TPI Celong (X3) terhadap variabel terikatnya hasil tangkapan nelayan (Y). Uji asumsi klasik yang dicapai adalah: ujinormalitas, ujiautokorelasi, ujimultikolinieritas, ujiheteroskedastisitas dan ujilinieritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F-hit = 205,054 dengan taraf signifikan 0,000 berarti ada pengaruh secara bersama-sama / simultan antara TPI Roban Barat (X1), TPI Roban Timur (X2), dan TPI Celong (X3) terhadap hasil tangkapan nelayan (Y), tetapi dalam uji-t secara parsial (t-hit) TPI Celong (X3) tidak berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan Y. Model regresi yang diperoleh telah memenuhi persyaratan uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, ujiautokorelasi, ujimultikolinieritas, ujiheteroskedastisitas dan ujilinieritas, adalah model regresi linier berganda yang sesuai adalah: Y = -12,112 + 58,109 X1 + 22,177 X2 + 15,324 X3 Kata kunci: TPI, uji asumsi klasik, model regresi
Analisis Integrasi Pasar Ubi Kayu Di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri (Analysis Of Market Integration On Cassava In Pracimantoro District, Wonogiri Regency) Harrio Bagus Rio Handoko, Minar Ferichani dan Setyowati
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 37 No. 1 Maret 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v37i1.243

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran, margin pemasaran, biaya pemasaran, keuntungan pemasaran, dan integrasi pasar dalam  kegiatan pemasaran ubi kayu di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode penentuan lokasi secara purposive di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Pengambilan sampel petani dengan metode Accindental sampling dengan jumlah reponden 30 orang. Pengambilang sampel lembaga pemasaran dengan snowball sampling. Jenis dan sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis saluran pemasaran, biaya, keuntungan, marjin pemasaran, regresi, IMC (Index of Market Connection). Hasil penelitian terdapat tiga saluran pemasaran. Saluran yang memiliki nilai farmer’s share tertinggi adalah saluran ke-dua dengan nilai 66,7%. Hasil analisis IMC menujukkan nilai 1,4 1, maka integrasi pasar antara harga ditingkat petani dengan ditingkat konsumen rendah. Kata kunci: IMC, Integrasi Pasar, Ubi Kayu
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BUNGA KRISAN DI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG Kartinah Swasti Karno, Titik Ekowati
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 32, Nomor 2 September 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v32i2.89

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah menganalisis pendapatan petani bunga krisan, proses produksi bunga krisan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta menganalisis kondisi internal dan eksternal yang dimiliki oleh petani bunga krisan di Kabupaten Semarang. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang pada bulan April – Juni 2013. Sampel yang digunakan adalah 100 responden petani yang membudidayakan bunga krisan. Pendapatan petani dianalisis menggunakan R/C ratio. Proses produksi dan pendapatan petani dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan metode stepwise regresi. Strategi pengembangan agribisnis bunga krisan dianalisis menggunakan SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities dan Threats) menggunakan faktor internal dan eksternal budidaya bunga krisan, dimana faktor-faktor tersebut dianalisis dari segi kelemahan dan kekuatan serta peluang dan ancaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan petani bersih sebesar Rp. 10.319.027,- pada lahan seluas 725 m2 dalam satu musim tanam dengan R/C ratio sebesar 2,45 1, Analisis regresi linier berganda menunjukkan produksi bunga krisan secara signifikan dipengaruhi oleh pengolahan lahan (X3), penanaman (X4), pemeliharaan (X5) dan pencegahan hama penyakit (X7), pendapatan petani secara signifikan dipengaruhi oleh harga bunga krisan (X1), produksi bunga krisan (X2), harga benih (X3), harga pupuk (X4), Upah tenaga kerja (X5), harga pestisida (X6), dan harga bunga lain (X7). Hasil analisis SWOT posisi petani bunga krisan berada di kuadran I.  Kata kunci:    Produksi bunga krisan, Pendapatan Petani, Chrysanthemum Strategi Pengembangan Agribisnis
RETENSI NITROGEN DAN EFISIENSI PROTEIN AYAM LOKAL PERSILANGAN DENGAN PEMBERIAN INULIN DARI UMBI BUNGA DAHLIA (Dahlia variabillis) Nyoman Suthama dan Bambang Sukamto, Anhar Faisal Fanani,
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 33, Nomor 1 Maret 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan umbi bunga dahlia sebagai sumber inulin dalam ransum ayam lokal persilangan (ayam kampung jantan dengan ayam niaga petelur betina) terhadap konsumsi protein, rasio efesiensi protein dan retensi nitrogen. Materi yang digunakan adalah ayam lokal persilangan (unsex) sebanyak 160 ekor umur 3 minggu yang diseragamkan bobot badan dengan rata-rata 180,46±1,21 g dan diberi perlakuan selama 8 minggu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan (@10 ekor). Perlakuan yang diuji sebagai berikut : T0 (Ransum basal tanpa inulin sebagai kontrol), T1 (Ransum basal + tepung umbi dahlia 0,4%), T2 (Ransum basal + tepung umbi dahlia 0,8%), T3 (Ransum basal + tepung umbi dahlia 1,2%). Parameter penelitian yang diamati adalah konsumsi protein, rasio efisiensi protein, dan retensi nitrogen. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dilanjutkan uji Duncan taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan tepung umbi bunga dahlia mempengaruhi (P
Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Cabai Rawit di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Saparto dan Sumardi, M. Faela Sofa,
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 38 No. 1 Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v38i1.271

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui pendapatan usahatani dan kelayakan finansial usahatani cabai rawit. Penelitian dilakukan di Ds Kesambi Kec Mejobo Kab Kudus bulan September 2018 s.d Juli 2019.  Jumlah petani + 130 orang dengan luas lahan berkisar 0,100 s.d. 0,500 ha. Survei dilakukan dengan metode sampling Stratified Random Sampling, jumlah sampel 25% atau 33 responden.  Pengumpulan data dengan wawancara dan pengamatan.  Data meliputi data biaya pengeluaran berupa biaya : bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, penyusutan peralatan, sewa lahan, sewa mesin, dan pajak. Data penerimaan diperoleh dari data produksi dikalikan harga jual. Analisis data Pendapatan dianalisis dengan analisis biaya dan penerimaan; kelayakan dianalisis dengan RCR, BEP, dan ROI. Hasil penelitian : (1) Rata-rata pendapatan sebesar Rp. 42.499.673,-/ha; RCR = 2,10, BEP(Q) = 2.653,14 kg/ha (riil = 5.580,7), BEP(Rp) = Rp. 6.894,- (riil = Rp. 14.500,-), , ROI = 110,34% (bungan Bank = 12%/th).  (2) Kesimpulan : usahatani cabai rawit di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus menguntungkan dan layak secara finansial. Kata kunci : pendapatan, kelayakan, cabai rawit
PENGARUH JUMLAH PEJANTAN PERKANDANG TERHADAP TINGKAH LAKU REPRODUKSI RUSA TIMOR (Rusa timorensis) BETINA D. Samsudewa dan Sutiyono, I.A. Setiawan,
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 33, Nomor 2 September 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkah laku birahi rusa betina pada kandang dengan jumlah pejantan yang berbeda. Materi penelitian adalah 3 ekor rusa jantan dan 6 betina. Perlakuan T1 yaitu 1 pejantan dan 2 betina sedangkan  perlakuan T2 yaitu 2 pejantan dan 4 betina pada tiap kandang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap metode Sweep Back dengan 2 perlakuan dan 3 ulangan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan jumlah pejantan dalam kandang mempengaruhi tingkah laku birahi Rusa Timor betina  yaitu pada tingkah laku mounting other female dan urinasi, tetapi tidak berpengaruh pada tingkah laku gelisah, kissing other female dan kissing male. Tingkah laku reproduksi pada betina terbaik ditunjukkan pada perlakuan T2. Kata Kunci : penangkaran, rusa Timor, tingkah laku, birahi

Page 3 of 27 | Total Record : 270