cover
Contact Name
DR. Mohd Rafiq, M.A
Contact Email
jurnaltaghyir@gmail.com
Phone
+6281228269512
Journal Mail Official
jurnaltaghyir@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jl. H.T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan Telp. (0634)22080.
Location
Kota padangsidimpuan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal At-Taghyir : Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
ISSN : 26857251     EISSN : 26571773     DOI : 10.24952
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal at-Taghyir merupakan salah satu publikasi ilmiah berbasis online yang menyajikan artikel ilmiah dari hasil-hasil penelitian dan kajian teoritis. Jurnal ini mengambil nama at-Taghyir, yang terdapat dalam al-Quran Surat Ar-Ra’d : 11, yang berarti perubahan. Harapan penerbitan jurnal ini untuk mengakomodir pikiran-pikiran dari akademisi dan praktisi. Jurnal at-Taghyir memiliki spesifikasi jurnal meliputi kajian keilmuan dakwah dan pengembangan masyarakat : 1). Pemberdayaan masyarakat, 2). Partisipasi masyarakat, 3). Pengembangan sumber daya, 4). Kesejahteraan masyarakat, 5). Pengembangan masyarakat marginal perkotaan dan pedesaan, 6). Kesejahteraan desa dan kajian-kajian di bawah rumpun keilmuan dakwah lainnya. Jurnal at-Taghyir merupakan jurnal berkala yang terbit dua kali setahun dengan pembagian periode Januari- Juni dan Juli-Desember. Jurnal at-Taghyir memiliki ISSN dan terindex oleh beberapa pengindex jurnal. Kami mengundang penulis untuk ikut berkontribusi. Artikel dapat diuploadkan langsung ke sistem Open Jurnal System dengan memilih submissions. Konfirmasi pengiriman artikel dapat dilakukan ke alamat email redaksi.attaghyir@gmail.com. Jurnal ini diasuh oleh : Program Studi (S.1) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan
Articles 91 Documents
KONTRIBUSI AGROINDUSTRI KELAPA SAWIT TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Zuraidah, Esli
Jurnal at-Taghyir Vol 1, No 2 (2019): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v1i2.1343

Abstract

Abstrak:Agroindustri Kelapa Sawit merupakan badan usaha yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Dalam UU Perseroan terbatas tahun 2007, menjelaskan bahwa setiap perusahan memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat dan lingkungan perusahaan beroperasi. Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP) adalah kewajiban suatu badan usaha terhadap stakeholder, masyarakat dan lingkungan atau etika perusahasaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini tercantum pada prinsip dasar CSR, selain mencari laba sebanyak mungkin (profit), dan membuat perusahaan lebih berkembang (Planet), perusahaan juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat (People). Dengan kata lain, fungsi CSR adalah sebagai perpanjangan tangan atas kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dll. Kepedulian tersebut diaplikasikan melalui pemberian kontribusi oleh perusahaan kepada masyarakat maupun lingkungan sekitar. Penelitian ini mengungkap kontribusi Industri Kelapa Sawit dalam bidang ekonomi, pendidikan dan proses pelaksanaan kontribusi yang diaplikasikan melalui program CSR Kelapa Sawit. Kata Kunci: Kontribusi, Kesejahteraan Masyarakat, Corporate Social Responsibility Abstract: Oil Palm agroindustry is a business entity engaged in the plantation and processing of oil palm. In the limited liability company act of 2007 explains that every company has a moral reponsibility to society and the corporate environment operates. Corporate social responsibility (CSR) is the obligation of a business entity to the stakeholders, society and environment or company ethics in basic principles of CSR, in addition to making as much profit as possible and make the company more developed, the company also has responsibility to provide prosperity to the community. In other words, the function of CSR is as an extension of the company’s concern for the welfare of the economy, education, health and others. Tersebut corcern is applied through the contribution by the company to the community and surrouding environment. This research reveals the contribution of the palm oil industry in the field of economy, education and the implementation process of contribution applied through the palm oil CSR program.
Peran Balai Latihan Kerja Padang dalam Pemberdayaan Perempuan Muslimah di Kota Padang Budi Harahap, Aisyah
Jurnal at-Taghyir Vol 2, No 1 (2019): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v2i1.1960

Abstract

Padang Work Training Center (BLK) is an institution under the auspices of the Indonesian Ministry of Manpower authorized in the field of women's empowerment through apparel garment skills programs. This institution aims to increase or increase knowledge, skills, attitude and work experience for training participants in the field of sewing clothes. This institution empowers women, especially in the city of Padang to be able to be independent in the economic field. BLK Padang Institute educated training participants in 2017 totaling 94 people, and in 2016 there were 95 people consisting of housewives and unemployed women to be trained by experienced instructors. This training runs for 40 working days, and plus training participants must take part in an internship at a garment company for 1 month. It is expected that after receiving training, participants will be able to be independent and can open their own jobs. This training aims to find out the role of Padang BLK in empowering women through the apparel garment skills program, the economic impact after receiving apparel garment training, as well as supporting and inhibiting factors in the apparel garment skills program by Padang BLK. The research method used is in the form of qualitative deepening literature. Data obtained from structured interviews, non-participant observation, and documentation. The results of the study note that Padang BLK empowers women in the form of soft skills and hard skills. Soft skills and hard skills are two things that complement each other in achieving one's aspirations and life goals for trainees. Both are equally important and should be owned by everyone if you want to achieve a success in life. The results of the study note that the training participants succeeded in increasing family income. It was evident from the interview that the trainees could help with the cost of college education from the proceeds of sewing wages. The results of the study also note that there are still many trainees who are not yet independent after receiving apparel garment training, this is due to the absence of business partners from BLK Padang.
Profesionalisme Dakwah Dalam Pemberdayaan Masyarakat Hendra, Tomi
Jurnal at-Taghyir Vol 1, No 1 (2018): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v1i1.957

Abstract

Da'wah is a very noble activity, where a missionary interpreter seeks to convey the message of truth to the community, with the aim of inviting the community to be able to become better in life. The missionary activities are not only limited to the delivery of religious messages, but the activities of the missionary interpreter must be realized in the form of professionalism in preaching. Da'wah is not only concerned with the interests of the group but the common interest, from this point of view the professionalism of the missionary interpreter is highly demanded, so that it does not harm other parties as the target. In the community the missionary interpreter is not limited to conveying religious messages to the community at large, but a missionary interpreter must be able to play a role in community empowerment. By playing a role as an agent of empowerment, it will increasingly appear professionalism for a missionary interpreter. This paper is to find out how professional propaganda in community empowerment. A missionary interpreter has two important roles in community life; First, as a messenger of religious messages, secondly, as agents of empowerment for the community, so that with these two important roles Islam can be integrated into community empowerment by mixing all dimensions of people's lives in it.Keywords: Da'wah Professionalism in Community Empowerment.  Abstrak             Dakwah merupakan aktifitas yang  sangat mulia, dimana seorang juru dakwah berupaya menyampaikan risalah kebenaran kepada masyarakat, dengan tujuan mengajak masyarakat mampu menjadi yang lebih baik lagi dalam kehidupan. Aktifitas juru dakwah tidak hanya sebatas dari penyampai pesan-pesan agama, tetapi aktifitas juru dakwah ini harus diwujudkan dalam bentuk profesionalisme dalam berdakwah. Berdakwah tidak hanya mementingkan kepentingan golongan tetapi kepentingan bersama, dari sudut pandang inilah profesionalisme juru dakwah sangat dituntut, sehingga tidak merugikan pihak lain apa lagi masyarakat sebagai sasarannya. Dalam lingkungan masyarakat juru dakwah bukan sebatas dari menyampaikan pesan-pesan agama kepada masyarakat secara luas, tetapi seorang juru dakwah harus mampu berperan dalam pemberdayaan masyarakat. Dengan memainkan peran sebagai agen pemberdayaan, maka akan semakin tampak profesionalime seorang juru dakwah. Tulisan ini untuk mengetahui bagaimana propfesional dakwah dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. Seorang juru dakwah memiliki dua peran penting dalam kehidupan bermasyarakat; Pertama, sebagai penyampai pesan-pesan agama, kedua, sebagai agen pemberdayaan bagi masyarakat, Sehingga dengan dua peran penting ini Islam bisa teintegrasi dalam pemberdayaan masyarakat dengan bercampur segala dimensi kehidupan masyarakat di dalamnya.Kata kunci: Profesionalisme Dakwah Dalam Pemberdayaan Masyarakat.
MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN Hasibuan, Armyn
Jurnal at-Taghyir Vol 2, No 1 (2019): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v2i1.1917

Abstract

Humans as the caliph of Allah Almighty means that God's representatives govern, lead and prosper the planet earth as a means of supporting devotion to the grantor of the caliph's mandate. Humans are given over the earth as a place of residence and fun with a limited time (Q.S 2: 36). So the earth is essentially a mandate that must receive the care and maintenance of mansuia as the recipient of the mandate. For this purpose, humans are equipped with various abilities by giving them potentials called hidayah.Hidayah, among others hidayah wujudiyah (existential), hissisiyah (five senses), akliyah (reason) and diniyah (religion). With a human mind that is able to imitate some of God's attributes so that he can be called The Second Creater (Second Creator). In him there is also an instinct to make him able to feel and work. As creatures of human culture are also social beings who do not live without friends and are accompanied. He must care about friends, the environment and its existence both personally and collectively can not escape from the environment. People who don't care about the environment are people who don't know who they really are.
PEMBERDAYAAN SPRITUAL MASYARAKAT SUKU SAKAI DI KABUPATEN BENGKALIS haryanto, rudi rudi
Jurnal at-Taghyir Vol 1, No 2 (2019): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v1i2.1361

Abstract

Pemberdayaan Suku sakai diawali dengan kepercayaan suku tersebut yang masih menganut animisme padahal masyarakat suku sakai sudah beragama Islam.Maka dibutuhkan pemberdayaan ruhaniah suku sakai agar masyarakat dapat memahami agama islam dengan benar.
Strategi Pengumpulan Zakat Badan Amil Zakat Kota Padang Ahmad, Fajri
Jurnal at-Taghyir Vol 2, No 2 (2020): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v2i2.2499

Abstract

The purpose of this study is to determine the strategy of the Padang City Amil Zakat Institution in collecting zakat. The methodology used is field research using interview data, observation, and documentation. The results of the study explained that the Padang City zakat collection agency built tithe awareness for the people of Padang City. On the other hand, the community felt the presence of the Padang City Collection Agency. Through a work program: Padang smart, Religious, Prosperous, and Padang care which reaches all in Padang City. Zakat Collection Agency carried out a mapping strategy, built giver and receiver zakat communications, and opened grey/stands in shopping centres and government buildings. This strategy can increase the amount of zakat collected by the City of Padang Collection Agency.Keywords: Strategy, Zakat, Collection Agency.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi Lembaga Amil Zakat (Baznas) Kota Padang dalam memungut zakat. Metodologi yang digunakan ialah penelitian lapangan dengan metode pengumpalan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Baznas Kota Padang membangun kesadaran berzakat bagi masyarakat Kota Padang. Pada sisi lain, masyarakat merasakan kehadiran Baznas Kota Padang melalui program kerja; Padang Cerdas, Padang Religius, Padang Sejahtera dan Padang Peduli yang menjangkau seluruh di Kota Padang. Baznas melakukan strategi pemetaan, membangun komunikasi Mustahiq-Muzakki, dan membuka gray/stand di pusat perbelanjaan dan gedung pemerintahan. Strategi ini mampu meningkatkan jumlah zakat yang dihimpun Baznas Kota Padang.Kata kunci: Strategi, Zakat Fitrah, Baznas.
Peranan Praktek Menjahit di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Inun: Strategi Pemberdayaan Perempuan Budi Harahap, Aisyah
Jurnal at-Taghyir Vol 1, No 2 (2019): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v1i2.1345

Abstract

Inun Institute for Training and Training (LKP) is an institution under the auspices of the Binjai City Women's Empowerment Office authorized in the field of women's empowerment through a sewing skills program. The institution aims to create skilled workers in the field of sewing clothes. The institute educates trainees totaling 20 people consisting of housewives and women dropping out of school under experienced instructors. This training runs for 3 months. It is expected that after receiving training, participants will be able to be independent and be able to open their own jobs. This study aims to determine the role of LKP Inun in empowering women through sewing skills programs, as well as the economic impact after receiving training. The research method used is in the form of a qualitative study with literature. Data obtained from interviews, non-participant observation, and documentation.The results of the study found that trainees succeeded in increasing family income. It was evident from interviews that trainees could help with their children's education costs from the results of sewing wages.Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)  Inun merupakan lembaga dibawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan kota Binjai yang berwenang dibidang pemberdayaan perempuan melalui program keterampilan menjahit Lembaga yang bertujuan menciptakan tenaga terampil dibidang penjahitan pakaian  ini memberdayakan perempuan khususnya di kota Binjai agar mampu mandiri dalam bidang perekonomian. Lembaga  tersebut mendidik peserta latihan yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari ibu rumah tangga dan wanita putus sekolah di bawah instruktur yang berpengalaman. Pelatihan ini berjalan selama 3 bulan. Diharapkan setelah mendapatkan pelatihan, peserta mampu mandiri dan bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran LKP Inun dalam memberdayakan perempuan melalui program keterampilan menjahit, serta  dampak  perekonomian setelah mendapatkan pelatihan. Metode penelitian yang dipakai berbentuk kualitatif dengan pendalaman pustaka. Data didapat dari wawancara, observasi non partisipan, serta dokumentasi. Hasil dari penelitian didapat bahwa peserta latihan berhasil meningkatkan pendapatan keluarga. Terbukti dari wawancara bahwa peserta latihan bisa membantu  biaya pendidikan anaknya dari hasil upah menjahit.Kata Kunci: Pemberdayaan, Perempuan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN LINGKUNGAN (Pendampingan Masyarakat Dalam Mengurangi Buang Sampah Sembarangan Di Desa Jembul Kecamatan Jatirejo Kebupaten Mojokerto) Ansori, Teguh
Jurnal at-Taghyir Vol 2, No 1 (2019): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v2i1.2052

Abstract

The environmental problem is a shared responsibility that is becoming a global problem, mainly about littering. Littering does not only entrench culture in urban communities, but also arises in rural communities, one of which is the village community of Jembul, Jatirjo District, Mojokerto Regency. The existence of a culture of littering, assistance to the community through empowerment is needed to foster public awareness in protecting the environment. In addition, community empowerment is done so that people are empowered and no longer littering. The results of the community empowerment carried out in the village of Jembul found the results of 4 points, the first service every week in cleaning up the environment, secondly to make a garbage shelter, thirdly to use manure about livestock that had not been utilized, and fourthly critical education to the community about the dangers of littering.Keywords: Garbage Disposal, Environment, Community Empowerment AbstrakMasalah limgkungan merupakan tanggung jawab bersama yang menjadi masalah global, t erutama adalah tentang buang sampah sembarangan. Buang sampah sembarangan tidak hanya membudaya di masyarakat perkotaan, akan tetapi juga timbul di masyarakat pedesaan salah satunya adalah mayarakat desa Jembul Kecamatan Jatirjo Kabupaten Mojokerto. Adanya budaya buang sampah sembarangan tersebut, pendampingan terhadapa masyarakat melalui pemberdayaan sangat diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. Selain itu pemberdayaan masyarakat dilakukan agar masyarakat berdaya dan tidak lagi membuang sampah sembarangan. Hasil ari pemberdayaan masyarakat yang di lakukan di Desa Jembul tersebut menemukan hasil 4 poin, pertama keja bakti setiap seminggu sekali dalam membersihkan lingkungan, kedua membuat tempat penampungan sampah, ketiga memanfaatkan kotoran ntang hewan ternak yang selama ini belum dimanfaatkan, dan keempat pendidikan kritis terhadap masyarakat tentang bahaya buang sampah sembarangan.Kata kunci : Buang Sampah, Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Oleh Koperasi Sarop Do Mulana Kelurahan Wek II Batangtoru Lestari, Maya Indah
Jurnal at-Taghyir Vol 1, No 1 (2018): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v1i1.958

Abstract

Garbage is one of the causes of environmental pollution, both air pollution, land pollution, and water pollution. Waste problems are not only a problem in various regions, but have become a national problem in Indonesia. This was triggered by increasing population growth and the lack of proper waste management systems. This study included qualitative research using descriptive methods. Research location in Wek II Village, Batangtoru District, South Tapanuli Regency. Data collection techniques through observation, interviews and documentation studies, then in determining the sample the researcher used purposive sampling. The results of this study indicate that the forms of community empowerment through the management of organic waste into compost fertilizer by the Cooperative Sarop Do Mulana are through the provision of facilities in the form of composter baskets to the community for household scale compost fertilizer production and management training. In general, these programs have not met the indicators of empowerment. However, there was a significant change in the level of awareness and willingness to power the people receiving the Composter basket facilities and training. As for the factors that hinder the empowerment efforts in general are the lack of supervision by members of the Sarop Do Mulana Cooperative in Wek II Batangtoru village, lack of understanding to run and maintain the facilities provided and lack of motivation to run the programs that have been provided on an ongoing basis. Keywords: Empowerment, Community, Waste, Organic, Compost. AbstrakSampah merupakan salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan, baik pencemaran udara, pencemaran darat, dan pencemaran perairan. Masalah sampah tidak hanya menjadi masalah di berbagai daerah, tetapi sudah menjadi masalah nasional di Indonesia. Hal tersebut dipicu oleh pertambahan jumlah penduduk yang semakin tinggi dan minimnya sistem pengelolaan sampah yang tepat. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Lokasi penelitian di Kelurahan Wek II, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi, kemudian dalam menentukan sampel peneliti menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos oleh Koperasi Sarop Do Mulana adalah melalui pemberian fasilitas berupa keranjang komposter kepada masyarakat untuk produksi pupuk kompos skala rumah tangga beserta pelatihan pengelolaannya. Program-program tersebut secara umum belum memenuhi indikator keberdayaan. Namun terdapat perubahan yang signifikan dalam tingkat kesadaran dan kemauan untuk berubah (power to) masyarakat penerima fasilitas keranjang komposter dan pelatihannya. Adapun faktor-faktor yang menghambat upaya pemberdayaan tersebut secara umum adalah kurangnya pengawasan oleh anggota Koperasi Sarop Do Mulana kelurahan Wek II Batangtoru, kurangnya pemahaman untuk menjalankan dan memelihara fasilitas yang disediakan dan kurangnya motivasi untuk menjalankan program yang telah diberikan secara berkelanjutan.Kata Kunci: Pemberdayaan, Masyarakat, Sampah, Organik, Kompos.
Kepemimpinan Komunitas: Studi Pemahaman Hadis Kepemimpinan di Tangan Bani Quraisy Dianto, Icol
Jurnal at-Taghyir Vol 2, No 1 (2019): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v2i1.1923

Abstract

This article discusses traditions which state that the affairs of leadership are held by the Bani Quraisy contained in the authentic Hadith books. By using the study of literature through the approach of the method of understanding the hadith and sociological approach to the source of data in the form of classic hadith books in the books of Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Musnad Imam Ahmad and Musnad Abu Daud, books and scientific articles, obtained the results of studies that scholars agreed on the validity of the traditions about the Caliphate (leadership) in the hands of Bani Quraisy, but the scholars differed in interpreting the hadith, between afdlaliyyah (the conditions of virtue) and in'iqad (mutlaq terms). In contemporary society with a sociological approach to the authentic hadiths, an understanding is obtained that the leader must have a sense of justice, compassion, keep promises, uphold religion and invite service and prevent disobedience. Leaders who have these requirements must be obeyed by their people (their community).Keywords: Leadership Hadith, Caliphate, Bani Quraisy, Community Leader. Artikel ini membahas tentang hadis-hadis yang menyatakan bahwa urusan kepemimpinan dipegang oleh Bani Quraisy yang terdapat dalam kitab-kitab hadis shahih. Dengan menggunakan kajian studi kepustakaan melalui pendekatan metode pemahaman hadis dan pendekatan sosiologis terhadap sumber data berupa kitab-kitab hadis klasik dalam kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Musnad Imam Ahmad dan Musnad Abu Daud, buku-buku dan artikel ilmiah, didapatkan hasil kajian bahwa ulama sepakat atas keshahihan hadis-hadis tentang kekhalifahan (kepemimpinan) di tangan Quraisy, namun para ulama itu berbeda pendapat dalam menginterpretasikan hadis, antara afdlaliyyah (syarat keutamaan) dengan in’iqad (syarat mutlaq).Pada masyarakat kontemporer dengan pendekatan sosiologis terhadap hadis-hadis shahih tersebut didapatkan pemahaman bahwa pemimpin itu harus memiliki rasa keadilan, berkasih sayang, menepati janji, menegakkan agama dan mengajak kepada kabajikan serta mencegah kemaksiatan. Pemimpin yang memiliki persyaratkan itu wajib ditaati oleh rakyatnya (komunitasnya).Katakunci: Hadis Kepemimpinan, Kekhalifahan, Suku Quraisy, Pemimpin Komunitas.

Page 1 of 10 | Total Record : 91