cover
Contact Name
Yoyon Riono
Contact Email
yoyonriono353@gmail.com
Phone
+6282285011125
Journal Mail Official
yoyonriono353@gmail.com
Editorial Address
Jl. Propinsi Parit 01 Tembilahan Barat
Location
Kab. indragiri hilir,
Riau
INDONESIA
Jurnal Agro Indragiri
ISSN : 25282956     EISSN : 26153777     DOI : 10.32520
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agro Indragiri (JAI) fokus menerbitkan artikel-artikel ilmiah yang bermuatan mengenai ilmu budidaya pertanian, hama dan penyakit tanaman dan ilmu tanah. Sub tema JAI meliputi ilmu pemuliaan tanaman, rekayasa genetika tumbuhan, pengelolaan hama terpadu, kesuburan tanah, hidrologi pertanian, sistem perbanyakan tanaman, sistem pertanian terpadu, ilmu penyakit tanaman, teknologi budidaya tanaman, kajian tanah gambut, ilmu gulma.
Articles 88 Documents
Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca Sativa l.) secara Hidroponik Siti Hilalliyah; Intan Sari; Zahlul Ikhsan
Jurnal Agro Indragiri Vol. 2 No. 01 (2017): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v2i01.610

Abstract

Sistem hidroponik memungkinkan sayuran ditanam di daerah yang kurang subur dan daerah sempit yang padat penduduknya. Alasan penerapan teknik hidroponik yang utama adalah karena terbatasnya lahan pertanian yang produktif untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak tiap tahunnya, sehingga dibutuhkan suatu terobosan baru untuk memecahkan masalah tersebut. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai bulan Januari 2016 yang bertempat di kampus Fakultas Pertanian Jl. Propinsi Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau.Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah jenis POC (N) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu POC Jus Bumi, POC Bonggol Pisang danPOC Limbah Sayuran. Faktor kedua adalah konsentrasi larutan (K) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu 150 ppm, 200 ppm dan 250 ppm. Parameter pengamatan adalah Tinggi Tanaman , Jumlah Daun , Luas Daun , Diameter Batang, Panjang akar ,Volume Akar, Kadar Air, dan Bobot Hasil.Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan jenis POC jus bumi dengan konsentrasi larutan 150 ppm memberikan pertumbuhan dan produksi terbaik untuk tanaman selada secara hidroponik sistem wick. Perlakuan jenis POC limbah sayuran dengan konsentrasi 250 ppm memberikan pertumbuhan dan produksi terbaik selain POC jus bumi sehingga dapat dijadikan sumber POC alternatif.
TEKNIK PERBANYAKAN KALUS PLANLET BUAH NAGA MERAH (Hylocerus undatus L.) DENGAN AIR KELAPA MUDA DAN GIBERELIN SECARA IN-VITRO. Yoyon Riono
Jurnal Agro Indragiri Vol. 2 No. 01 (2017): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v2i01.611

Abstract

Pemberian Konsentrasi Air Kelapa Muda dan Giberelin Pada Planlet Buah Naga (Hylocerusundatus) Secara In-vitro. Telah dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman FakultasPertanian Universitas Islam Riau, Pekanbaru. Waktu pelaksanaan selama lima bulan yangdimulai dari November 2014 sampai dengan Maret 2015. Dengan tujuan penelitian untukmengetahui Pengaruh konsentrasi Air Kelapa Muda dan Giberelin yang terbaik terhadappertumbuhan planlet buah naga secara In-vitro.Rancangan yang digunakan adalah Percobaan Faktorial dalam Rancangan Acak Lengkapyang terdiri dari dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah pemberian air kelapamuda, terdiri dari empat taraf yaitu : (0 ml/l), (200 ml/l), (300 ml/l), (400 ml/l). sedangkanfaktor yang kedua adalah pemberian Giberein, yang terdiri dari empat taraf yaitu : (0 mg/l),(0,1 mg/l), (1 mg/l), (10 mg/l).Parameter yang diamati adalah Persentase tumbuh tunas (%), umur muncul tunas, jumlahtunas, tinggi tunas, berat basah planlet. Dari hasil penelitian, interaksi air kelapa muda dangiberelic acid berpengaruh terhadap tumbuh tunas, umur muncul tunas, tinggi tunas, jumlahtunas. Dengan konsentrasi terbaik 200 ml/l air kelapa muda dan 1 mg/l giberelin
POTENSI EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH SEBAGAI FUNGISIDA NABATI PENYAKIT ANTRAKNOSA (COLLETOTRICHUM GLOESPORIOIDES) PADA CABAI MERAH Zahlul Ikhsan; Rizky Nanda Meilia
Jurnal Agro Indragiri Vol. 2 No. 02 (2017): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v2i02.612

Abstract

Salah satu pengendalian penyakit antraknosa adalah menggunakan fungisida nabati dari ekstrak kulit bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan interval pemberian ekstrak kulit bawang merah yang tepat serta melihat interaksinya untuk mengendalikan penyakit antraknosa. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengendalian Hayati Universitas Andalas Padang Sumatera Barat dan Laboratorium Universitas Islam Indragiri, Tembilahan Riau. Dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi ekstrak kulit bawang merah yaitu kontrol, 50 %, 75 %, 100 %. Faktor kedua adalah interval pemberian ekstrak kulit bawang merah yaitu 1 kali/minggu, 2 kali/minggu dan 3 kali/minggu. Parameter pengamatan adalah masa inkubasi, persentase buah terserang, luas serangan, daya hambat dan intensitas serangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi dan inteval yang optimal untuk mengendalikan penyakit antraknosa (Colletotrichum gloesporioides) adalah 50 % dan interval 2 kali per minggu. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekstrak kulit bawang merah berpotensi dijadikan sebagai fungisida nabati penyakit antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum gloesporioides.
PENGARUH TEKNIK SKARIFIKASI BENIH KARET (Hevea brassilliensis Muell. Arg.) TERHADAP MASA DORMANSI DAN PERTUMBUHAN TANAMAN DI PEMBIBITAN Tri Anggoro; Elfi Yenny Yusuf; Nursida Nursida
Jurnal Agro Indragiri Vol. 2 No. 02 (2017): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v2i02.613

Abstract

Benih karet adalah benih yang memiliki kulit atau cangkang yang keras, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk berkecambah). Untuk itu perlu dilakukan perlakuan khusus agar dapat mematahkan dormansi benih karet, agar benih karet mudah dan cepat berkecambah. Usaha untuk mematahkan masa dormansi ini dapat dilakukan dengan proses skarifikasi. Perlakuan mekanis pada kulit biji yang keras dapat dilakukan dengan cara penusukan, penggoresan, pemecahan, pengikiran atau pembakaran. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai dengan September 2013 yang bertempat di Kelurahan Tembilahan kota, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir. Parameter pengamatan yaitu Persentase Perkecabahan pada tahap 1 di persemaian, Kecepatan Tumbuh / Hari tahap 1 di persemaian, Panjang Plumul tahap 1 di persemaian, Tinggi Tanaman, Jumlah Tangkai Daun dan Diameter Batang. Perlakuan peretakan cangkang merupakan teknik skarifikasi yang terbaik dibanding perlakuan pengamplasan, perendaman larutan H2SO4 1% selama 10 menit dan perendaman air kelapa selama 24 jam, terhadap masa dormansi biji karet dan pertumbuhan bibit karet.
PENGARUH PEMBERIAN AMELIORANT ABU JANJANG KELAPA SAWIT TERHADAP PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (ZEA MAYS) DI TANAH GAMBUT Muhammad Al Amin; Intan Sari; Elfi Yenny Yusuf
Jurnal Agro Indragiri Vol. 2 No. 02 (2017): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v2i02.614

Abstract

Tanaman pertanian umumnya sulit tumbuh ditanah gambut. Salah satu faktor penghambat budidaya tanaman di tanah gambut adalah rendahnya ketesediaan unsur hara mikro. Rendahnya kandungan unsur hara mikro pada tanah gambut disebabkan karena unsur hara mikro berasal dari tanah mineral sementara tanah gambut adalah tanah organik. Penambahan ameliorant abu janjang sawit, dapat meningkatkan pH, meningkatkan ketersediaan hara makro dan mikro sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Abu janjang kelapa sawit memiliki kandungan 30-40 % K2O,7 %P2O5,9 % CaO, dan 3 % MgO. Penelitian ini telah dilaksanakan dikampus II Unisi Fakultas Pertanian Jl. Lintas Provinsi parit 01, Desa Pulauu Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2013.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) tunggal. Perlakuan percobaan ini meliputi 4 level dosis Abu Janjang Kelapa Sawit yaitu 300 kg/ha= 129,6 g/plot, 600 kg/ha= 259,2 g/plot, 900 kg/ha= 388,8 g/plot dan 1200 kg/ha= 518,4 g/plot. Parameter yang diamati adalah Umur Berbunga Pertama, Serapan Hara P Panjang Tongkol, Diameter Tongkol, Berat Tongkol, Produksi Perplot dan Brangkasan Kering.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ermberian dosis anorganik ameliorant abu janjang kelapa sawit dengan dosis 1200 kg/ha menunjukan hasil yang terbaik terhadap, munculnya bunga pertama, serapan unsur P, panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol persampel,produksi tongkol perplot dan berangkasan kering. Pemberian pupuk anorganik ameliorant abu janjang kelapa sawit dengan dosis 1200 kg/ha ini terbukti mampu meningkatkan produksi tanaman jagung manis ditanah gambut.
PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays) DI LAHAN GAMBUT Marlina Marlina
Jurnal Agro Indragiri Vol. 2 No. 02 (2017): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v2i02.616

Abstract

Penelitian dengan judul pengaruh pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit (AJKS) terhadap pertumbuhan dan produksi dua varietas jagung di lahan gambut ini dilaksanakan dari Bulan Oktober 2011 sampai Bulan Maret 2012 di parit 3 Kelurahan Tembilahan Hulu, Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir, analisis tanah dan AJKS dilakukan di Laboratorium Institut Pertanian Bogor. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pemberian AJKS Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Dua Varietas Tanaman Jagung (Zea mays L) Di Lahan Gambut, serta untuk mengetahui ada atau tidaknya interaksi antara dosis pemberian AJKS dengan varietas jagung pada tanah gambut yang diameliorasi AJKS. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan menggunakan 2 faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pemberian AJKS yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: : 0 kg/ha, 500 kg/ha, 1000 kg/ha, 1500 kg/ha. Faktor Kedua adalah varietas jagung dengan 2 taraf, yaitu : Varietas Pioneer dan Varietas N35. Dari kedua faktor diatas didapat 8 kombinasi perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa tidak terjadi interaksi dan pengaruh nyata antara perlakuan pemberian AJKS dengan varietas terhadap semua parameter yang diamati. Pemberian AJKS 1500 kg/ha memberikan hasil tertinggi pada semua parameter yang diamati kecuali pada jumlah tongkol, Varietas Pioneer adalah varietas yang paling respon terhadap pemberian AJKS.
RESPON PERTUMBUHAN STEK BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS COSTARICENSIS) DENGAN PEMBERIAN URINE SAPI DAN AIR KELAPA Ekon Noper Nandes; Elfi Yenny Yusuf; Zahlul Ikhsan
Jurnal Agro Indragiri Vol. 2 No. 02 (2017): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v2i02.617

Abstract

Penelitian Pengaruh konsentrasi Dan Lama Perendaman Urine Sapi dan Kelapa Muda Terhadap Pertumbuhan Stek Buah Naga Berdaging berlangsung 3 bulan, yaitu mulai dari bulan januari sampai April 2015. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis dan lama perendaman urine sapi dan kelapa muda terhadap pertumbuhan stek tanaman buah naga berdaging merah. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak lengkap ( RAL) yang terdiri dari dua faktor. Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam secara factorial dan jika terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan Uji Lanjut Turkay HSD pada taraf 5 %. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah Tumbuh Tunas Pertama, Panjang Tunas Terpanjang, Jumlah Tunas Pertanaman, Panjang Akar Terpanjang, Bobot Segar Akar, Bobot Kering Akar, Dan Volume Akar. Interaksi antara konsentrasi dan perendaman air kelapa muda tidak berpengaruh nyata terhadap Tumbuh Tunas Pertama, Panjang Tunas Terpanjang, Jumlah Tunas Pertanaman, Panjang Akar Terpanjang, Berat Segar Akar, Dan Volume Akar tetapi berpengaruh nyata terhadap berat kering akar. Sedangkan lama perendaman juga tidak berpengaruh nyat terhadap Tumbuh Tunas Pertama, Panjang Tunas Terpanjang, Panjang Akar Terpanjang, Berat Segar Akar, Berat Kering Akar, tetapi berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas pertanaman.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR ASAL LIMBAH TERHADAP SERAPAN HARA SERTA PRODUKSI TANAMAN KEDELAI DI LAHAN GAMBUT Hendra Saputra; Intan Sari; Muhammad Arfah
Jurnal Agro Indragiri Vol. 2 No. 02 (2017): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v2i02.620

Abstract

Penelitian tentang pengaruh pemberian Pupuk organik cair (POC) asal limbah tumbuhan terhadap serapan hara N dan P serta produksi tanaman kedelai (Glycine max (L) Merrill) di lahan gambut telah dilaksanakan di kampus II Unisi Fakultas Pertanian Jl. Lintas Propinsi Parit 01, Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau. Dimulai dari bulan Agustus sampai bulan Oktober 2013. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan POC asal limbah tumbuhan yang terbaik untuk serapan hara N dan P serta produksi tanaman kedelai di lahan gambut. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, 2 tanaman dijadikan sampel. Perlakuan dosis POC limbah tanaman pisang dan POC limbah sayur kol yang diberikan yaitu 0 L/Ha, 200 L/Ha, 400 L/Ha dan 600 L/Ha. Parameter pengamatan yaitu : serapan hara N dan P pada fase awal generatif, tinggi tanaman, jumlah bintil akar, polong hampa, produksi perplot, berat 100 biji dan brangkasan kering. Data pengamatan dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Lanjut Tukey HSD pada taraf 5%. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pemberian POC asal limbah tumbuhan tidak berpengaruh nyata terhadap serapan hara N dan P, tinggi tanaman, jumlah bintil akar, polong hampa, brangkasan kering tetapi berpengaruh nyata terhadap produksi perplot dan berat 100 biji.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) Arbani Arbani; Intan Sari; Yoyon Riono
Jurnal Agro Indragiri Vol. 3 No. 01 (2018): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v1i01.631

Abstract

Penelitian Pengaruh Komposisi Media Tanam dan NPK Terhadap Pertumbuhan danProduksi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L) telah terlaksana di lahan percobaanFakultas Pertanian universitas Islam Indragiri Tembilahan Jl. Provinsi Parit 01 TembilahanHulu Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Dimulai dari bulan November 2017 sampaibulan Februari 2018. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh KomposisiMedia Tanam, Pengaruh NPK dan untuk mengetahui interaksi antar pemberian Mediatanam dan NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah (Capsicumannum L)Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dua faktorial. Faktor pertamapenggunaan media tanam dengan empat taraf perlakuan yaitu, M1 = 100% Tanah, M2 =50% Tanah + 50% Pupuk kandang sapi, M3 = 50% Tanah + 50% cocopaet, M4 = 33.3%Tanah + 33.3% Pupuk kandang sapi + 33.3% Cocopeat, Faktor kedua yaitu, P0 = kontrol, P1= 150 kg/Ha P2 = 300 kg/Ha dosis rekomendasi. Parameter yang diamati adalah tinggitanaman, jumlah buah, panjang buah, Diameter buah, Bobot buah perbuah dan bobot buahper tanamanSecara interaksi komposisi media tanam dan NPK dapat meningkatkan tinggi tanaman(124,67 cm), jumlah buah (20,00 buah), bobot buah perbuah (14,82 gram) dan bobot buahper tanaman (84,92 gram). Pada perlakuan komposisi media tanam dapat meningkatkantinggi tanaman, jumlah buah, bobot buah perbuah dan bobot buah per tanaman. Padaperlakuan NPK dapat meningkatkan jumlah buah, panjang buah, diameter buah, bobot buahperbuah dan bobot buah per tanaman
PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS TERUSI (CuSO4) TERHADAP PRODUKSI TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DI MEDIA GAMBUT Hana Nindiyaskinanie; Intan Sari; Elfi Yenny Yusuf
Jurnal Agro Indragiri Vol. 3 No. 01 (2018): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v1i01.634

Abstract

Penelitian pengaruh pemberian beberapa dosis terusi (CuSO4) terhadap produksi tomat(Lycopersicum esculentum Mill) di media gambut telah dilaksanakan di lahan penelitianFakultas Pertanian UNISI Jl. Provinsi parit 01 Kecamatan Tembilahan Hulu KabupatenIndragiri Hilir Provinsi Riau selama 4 bulan dari bulan desember 2017 sampai maret 2018.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa dosis terusidan untuk memperoleh dosis optimal terusi yang dapat meningkatkan produksi tomat di mediagambut.Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 6 taraf perlakuan terusidan diulang sebanyak 4 kali. Media yang digunakan adalah tanah gambut dengan perlakuandosis terusi 0kg/ha, 6kg/ha, 12kg/ha, 18kg/ha, 24kg/ha, 32kg/ha.Parameter pengamatan pada penelitian ini yaitu, jumlah bunga pertanaman, jumlah buahpertanaman, persentase terbentuknya buah, diameter buah, bobot buah pertanaman, bobotbuah perbutir. Data pengamatan dianlisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan dlanjutkandengan uji lanjut Tukey HSD pada taraf 5%. Pemberian beberapa dosis terusi yang telahdicoba mampu meningkatkan produksi tanaman tomat di media gambut. Peningkatan produksitertinggi terdapat pada perlakuan 32kgCu/ha. Pemberian 6 – 32kg Cu/ha mampu meningkatkanproduksi tomat di media gambut dibanding dengan tanpa perlakuan. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa pemberian 24kg Cu/ha merupakan dosis optimal untuk peningkatanproduksi tomat di media gambut.