cover
Contact Name
Lolyka Dewi Indrasari
Contact Email
jurmatis@unik-kediri.ac.id
Phone
+6281252795715
Journal Mail Official
jurmatis@unik-kediri.ac.id
Editorial Address
Gedung H3-01 Jl.Selomangleng No.1 Kediri (64115) Jawa Timur
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal manajemen teknologi dan teknik industri
Published by Universitas Kadiri
ISSN : -     EISSN : 29640792     DOI : http://dx.doi.org/10.30737/jurmatis.v2i2.948
Core Subject : Engineering,
JURMATIS is a publication media of research results in engineering and industrial management which are managed by the Industrial Engineering Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Kadiri. The scope of scientific sciences includes: 1. Operation Management 2. Work System Design and Ergonomics 3. Quality Engineering 4. Supply Chain and Logistic 5. Information System Design 6. Scientific and Organizational Management 7. Techno Economics 8. Maintenance and Safety 9. Strategy Management 10. Optimization 11. Marketing Management
Articles 60 Documents
ANALISA UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN POTENSI BAHAYA KEBAKARAN STUDI KASUS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI TAHUN 2016 Ary Firman Sanjoto; Ana Komari; Sri Rahayuningsih
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 1, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v1i1.292

Abstract

This research is a semi-quantitative study with an observational design. This study aimed to determine how the prevention and control of fire hazards in RSUD Gambiran Kediri. The variables studied were fire detection and alarm systems, sprinkler systems, fire extinguishers, hydrant systems, passive protection systems, life-saving facilities, fire extinguisher access, building safety, and fire management. The method of measuring used for all variables is observation. The measuring instrument used is a checklist, and the measurement results show that there is/does not exist or is suitable/inappropriate. For detection and fire alarm system variables 100% according to standards, sprinkler system variables 60% according to standards, APAR 87.5% variables according to standards, hydrant system variables 75% according to standards, passive protection system variables 80% according to standards, variable life-saving facilities 100 % according to standards, variable fire extinguisher access 50% according to standards, and variable MKKG 100% according to standards. The results showed that an average of 84.4% was following the standard, and 15.6% was not following the standard. The standard used is PerMen PU No.26 / PRT / M / 2008.Penelitian ini adalah penelitian semi-kuantitatif dengan desain observasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran yang ada di RSUD Gambiran Kediri. Kebakaran merupakan sesuatu bencana yang disebabkan oleh api atau pembakaran tidak sesuai prosedur yang dapat membahayakan nyawa manusia, bangunan atau ekologi yang bisa terjadi secara sengaja ataupun tidak sengaja. Terjadinya api dapat disebabkan oleh adanya sumber panas yang berasal dari berbagai bentuk energi yang dapat mejadi sumber penyulutan. Variabel yang diteliti adalah sistem deteksi dan alarm kebakaran, sistem sprinkler, APAR, sistem hidran, sistem proteksi pasif, sarana penyelamatan jiwa, akses pemadam kebakaran, manajemen keselamatan dan kebakaran gedung. Cara ukur yang digunakan untuk semua variabel adalah dengan observasi, alat ukur yang digunakan adalah ceklist, dan hasil ukurnya adalah menunjukkan ada/tidak ada ataupun sesuai/tidak sesuai. Untuk variabel sistem deteksi dan alarm kebakaran 100% sesuai standar, variabel sistem sprinkler 60% sesuai standar, variabel APAR 87,5% sesuai standar, variabel sistem hidran 75% sesuai standar, variabel sistem proteksi pasif 80% sesuai standar, variabel sarana penyelamatan jiwa 100% sesuai standar, variabel akses pemadam kebakaran 50% sesuai standar, dan variabel MKKG 100% sesuai standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sebesar 84,4% sudah sesuai dengan standar dan 15,6% belum sesuai dengan standar. Standar yang digunakan adalah PerMen PU No.26/PRT/M/2008. 
Efektivitas Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Gula PG. Pesantren Baru di Kediri Jawa Timur Benny Edo Prasetyo; Ana Komari; Lolyka Dewi Indrasari
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 2, No 2 (2020): August
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v2i2.948

Abstract

Sugar Industry PG. Pesantren Baru in treating wastewater produced by production activities using the Waste Water Treatment Plant. The purpose of this study is to determine the effectiveness of wastewater treatment plants. The method used in this research is descriptive observational. This research uses primary data obtained from interviews and temporary observations of secondary data from the processing section in the form of inlet and outlet laboratory test results. The parameters of the results of laboratory test analysis. The results of this study were an average pH concentration of 7. The order of decrease in the concentration of these parameters included, 28.15%; 24.43%; 57.90%; 02.58%; 12.35%. But the most effective way to reduce concentration is on the TSS parameter of 57.90%. The results of the evaluation with Wastewater Quality Standards (BML) indicate that all the tested parameters derived from liquid waste are in accordance with those stipulated by the East Java Governor's Regulation. In addition, when compared with Minister of Environment Regulation No. 5 of 2014 concerning Wastewater Quality Standards, the quality of treated wastewater is also in accordance with what has been stipulated in the regulations.Industri Gula PG. Pesantren Baru dalam mengolah limbah cair hasil kegiatan produksi dengan menggunalan Instalasi Pengolahan Air Limbah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas instalasi pengolahan air limbah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observasional.Penelitian ini menggunakan data primer diperoleh dari wawancara dan observasi sementara data sekunder dari bagian pengolahan yang berupa hasil uji laboratorium inlet dan outlet. Parameter hasil analisis uji laboratorium. Hasil penelitian ini adalah konsentrasi pH rata-rata 7. Pengurutan yang dapat diteliti dengan hasil sebagai berikut : 28,15%; 24,43%; 57,90%; 02,58%; 12,35%. Namun yang paling efektif dalam menurunkan konsentrasi adalah pada parameter TSS sebesar 57,90%.Penelitian  yang sudah dilakukan oleh aturan yang ditetapkan Gubernur Jawa Timurberkaitan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup yang bernomor 5 pada tahun 2014 berkaitan dengan Baku Mutu Air Limbah sudah sesuai dengan aturan tersebut.
Pengembangan Produk Kursi Tunggu Multifungsi Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dicky Rizaldi Sandova; Imam Safi'i; Afiff Yudha Tripariyanto
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 2, No 1 (2020): January
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v2i1.861

Abstract

Waiting for chairs that have attractive designs can give interest to the user. From observations and interviews with waiting for chair users at Kadiri University, chairs used for seating cannot be moved according to the user's wishes. From the results of the customer statement questionnaire (Voice of Customer) obtained 7 attributes of consumer needs, namely Comfortable, There is a backrest, Metal material, according to body size, Easy to use, Multifunctional, Affordable price and 7 technical needs include waiting for chair design, additional facilities, Material quality, Anthropometry, Product design, Additional functions, and Pricing. Improvement of multifunctional waiting chair products by looking at the HOQ analysis on the absolute important value of technical needs is 103.1, namely in product design and 92.4 in price determination. In the goal value, the average value of consumers' attribute needs increases from old products to products that are developed.Kursi tunggu yang mempunyai desain menarik dapat memberikan minat bagi pengguna. Dari hasil observasi dan beberapa wawancara kepada pengguna kursi tunggu di Universitas Kadiri , kursi yang digunakan untuk tempat duduk tidak dapat dipindah sesuai keinginan pengguna. Dari hasil kuesioner pernyataan pelanggan(Voice Of Customer) didapatkan hasil 7 atribut kebutuhan konsumen, yaitu Nyaman, Terdapat sandaran, Material logam, Sesuai ukuran tubuh, Mudah dalam penggunaan, Multifungsi, Harga terjangkau serta 7 kebutuhan teknisnya antara lain Desain kursi tunggu, Fasilitas tambahan, Kualitas material, Anthropometri, Desain produk, Fungsi tambahan, dan Penentuan harga. Perbaikan produk kursi tunggu multifungsi dengan melihat analisis HOQ pada nilai absolute important kebutuhan teknis sebesar 103,1 yaitu pada Desain produk dan kedua sebesar 92,4 pada penentuan harga. Pada nilai goals, nilai rata-rata atribut kebutuhan konsumen meningkat dari produk lama ke produk yang dikembangkan. 
PERENCANAAN AGREGAT PADA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU JENIS FLOORING DENGAN PENDEKATAN HEURISTIC (Study Kasus Pada PT Sinar Rimba Pasifik Sidoarjo) Reny Dwi Susanti; Heribertus Budi Santoso; Ana Komari
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v1i2.443

Abstract

Production processes are interrelated so that when one goal is optimal, it may result in other plans being less than optimal, or it can also be detrimental to other purposes. PT. Sinar Rimba Pasifik is a company engaged in the furniture sector, registered in 2000 and having its address at Jatikalang Village, Krian-Sidoarjo Sidoarjo, East Java. It measures the work efficiency of employees at PT. Sinar Rimba Pasifik is still said to be conventional. The research method used in this research is the explanatory survey method, which is the study of taking a sample of a product using a questionnaire as a primary data collection tool to explain the current and future conditions. This study uses several stages to determine the production of aggregate planning at PT. Sinar Rimba Pasifik, and analyze the need to use the right method or approach. This study's system uses a heuristic approach by comparing three types of variation from aggregate planning: control of labor, sub-contracts, and overtime hybrids. Planning aggregate production of Naguring Heating Flooring in this study is limited by determining the amount of output following demand, optimizing income, and allocating resources, especially in the efficiency of working hours, and knowing the optimization of the use of the hearing method.Proses produksi yang saling berkaitan sehingga ketika tujuan yang satu optimal bisa saja mengakibatkan tujuan yang lain kurang optimal atau bisa juga merugikan tujuan yang lain. PT. Sinar Rimba Pasifik merupakan perusahaan yang bergerak dibidang mebel terdaftar pada tahun 2000 dan beralamat di Desa Jatikalang, Krian-Sidoarjo Sidoarjo Jawa Timur. Pengukuran efisiensi kerja karyawan di PT. Sinar Rimba Pasifik masih dikatakan konvensional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatory, yaitu penelitian mengambil sampel dari suatu produk-produk menggunakan koesioner sebagai alat pengumpulan data pokok untuk menjelaskan keadaan sekarang maupun keadaan yang akan datang. Penelitian ini menggunakan beberapa tahapan guna mengetahui perencanaan agregat produksi di PT.Sinar Rimba Pasifik, serta menganalisis perlunya menggunakan metode atau pendekatan yang tepat. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan heuristik dengan melakukan komparasi terhadap tiga tipe variasi dari perencanaan agregat, yakni pengendalian Tenaga Kerja, Sub-kontrak, dan Hibrid Lembur (overtime). Perencanaan agregat produksi Naguring Heating Flooring dalam penelitian ini dibatasi dengan adalah penentuan jumlah produksi yang sesuai dengan permintaan, mengoptimalkan pendapatan, dan pengalokasian sumber daya terkhusus dalam efisiensi jam kerja, dan mengetahui optimalisasi penggunaan metode hauring.
TINGKAT PERILAKU AMAN TENAGA KERJA BAGIAN JAHIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANTECEDENT BEHAVIOR CONSEQUENCE DI PT. GLOW Welly Wijaya; Sri Rahayuningsih; Ana Komari
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 1, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v1i1.294

Abstract

Substandard behavior and sub-standard conditions are both a direct cause of accidents and a significant cause of mismanagement at PT. The glow which is engaged in the field of convection, there is no real/clear K3 management system, so that there are still workers who do not know about K3 safe behavior. This study uses the Antecedent Behavior Consequences method to obtain an overview of the factors that influence K3 behavior using approaches, observations, or data at once (point time approach) in the sewing section of PT. Light. The results of the bivariate research showed that there was no relationship between knowledge and K3 behavior (p-value 0.208), there was a relationship between perception and K3 behavior (p-value 0.005), there was no relationship between attitude and K3 behavior (p-value (0.116), there was no relationship Between the level of education and K3 behavior (p-value 0.245). It can be concluded that from the empathy variable studied about OSH behavior, only perceptions have a relationship, or there is a difference in behavior with K3 behavior in the sewing section of PT. Glow. Should increase attention related to safety aspects. Work so that work accidents continue in the years to come.Perilaku merupakan hasil kombinasi dari berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal merupakan karakteristik bawaan yang dimiliki oleh seseorang, seperti kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, pengetahuan, sikap dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal merupakan lingkungan sekeliling yang dapat berupa lingkungan fisik, sosial, budaya, pendidikan, politik atau ekonomi Perilaku di bawah standar dan kondisi di bawah standar merupakan penyebab langsung suatu kecelakaan dan penyebab utama dari kesalahan manajemen. Di PT. Glow yang bergerak dibidang koveksi, belum ada sistem manajemen K3 yang nyata/jelas sehingga membuat para pekerja masih ada yang belum tahu tentang perilaku aman K3. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Antecedent Behavior Consequences yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran dengan mempelajari mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku K3 menggunakan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) di bagian jahit PT. Glow. Sehingga menjadi upaya pencegahan kecelakaan kerja secara proaktif yang berfokus pada perilaku berbahaya yang berpeluang menyebabkan terjadinya kecelakaan dalam bekerja. Hasil dari penelitian bivariat didapatkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku K3 (p value 0,208) , ada hubungan antara persepsi dengan perilaku K3 (p value 0,005), tidak ada hubungan antara sikap dengan perilaku K3 (p value (0,116), tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku K3 (p value 0,245). Dapat ditarik kesimpulan bahwa dari empat variabel yang diteliti tentang hubungannya dengan perilaku K3, hanya persepsi yang mempunyai hubungan atau terdapat perbedaan bermakna dengan perilaku K3 di bagian jahit PT. Glow. Untuk itu, perusahaan harus meningkatkan perhatian terkait segi keselamatan kerja agar angka kecelakaan kerja dapat terus ditekan pada tahun-tahun yang akan datang. Perhatian ini dapat berupa perbaikan manajemen terkait kebijakan K3, serta membangun komitmen bersama seluruh karyawan dalam melaksanakan program K3. 
Perancangan Pengembangan Produk Kursi Tunggu Multifungsi Dengan Metode Rekayasa Nilai (Value Engineering) Aringga Andri Andriansyah; Imam Safi'i; Heribertus Budi Santoso
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 2, No 2 (2020): August
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v2i2.954

Abstract

The development of the furniture industry is very rapid. The chair becomes a necessity that cannot be denied anymore because it is everywhere. In connection with multifungi waiting chairs in its development must pay attention to aspects of the minimum cost but with an appropriate design. Product Life Cycle is the stages of the life journey of a product from its introduction to the market, until it finally disappeared from the market. Analysis of the data used in this study includes qualitative data which is data from the explanation of verbal words cannot be analyzed in numbers or numbers and quantitative is a type of data that can be measured or calculated directly as a variable number or number,  the results of the analysis in this study were the authors took 40 multifunctional waiting chair users who were used as respondents in the study with the percentage of men 55% (22 respondents) and women 45% (18 respondents). In the creative phase there are 3 alternative waiting multifunctional chair designs followed by the analysis phase, the highest performance value in alternative III is 3955 compared to alternatives II and I (3943 and 3895). In the development phase, the value obtained is the highest value in alternative II of 0.009075 compared to alternative I and II get a value of 0.008771 and 0.007644.Perkembangan industri mebel sangat pesat. Kursi menjadi kebutuhan yang tidak bisa disangkal lagi karena terdapat di mana-mana. Berkaitan dengan kursi tunggu multifungi pada pengembangannya harus memperhatikan aspek biaya yang minimum namun dengan desain yang tepat guna. Siklus Hidup Produk adalah tahapan-tahapan proses perjalanan hidup suatu produk mulai dari diperkenalkannya kepada pasar (market). hingga pada akhirnya hilang dari pasaran. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data kualitatif yang merupakan data dari penjelasan kata verbal tidak dapat di analisis dalam bilangan atau angka dan kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung sebagai variabel angka atau bilangan. hasil dari analisis dalam penelitian ini adalah Penulis mengambil 40 pengguna kursi tunggu multifungsi yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian dengan persentase laki-laki 55% (22 responden) dan perempuan 45% (18 responden). Pada fase kreatif terdapat 3 alternatif desain kursi tunggu multifungsi yang dilanjut dengan fase analisis didapatkan nilai performasi yang tertinggi pada alternatif III sebesar 3955 dibandingkan alternatif II dan I sebesar (3943 dan 3895). Pada fase pengembangan nilai value di dapatkan nilai tertinggi pada alternatif II sebesar 0,009075 dibandingkan pada alternatif I dan II mendapatkan nilai sebesar 0,008771 dan 0,007644.
Analisis Rejected Produk Dalam Proses Return Di PT. Gunawan Fajar Menggunakan Metode FMEA Dyan Putra Pradana; Sri Rahayuningsih; Heribertus Budi Santoso
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 2, No 1 (2020): January
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v2i1.863

Abstract

Business is an activity carried out by individuals or organizations that involve production, marketing, or service activities intending to make a profit or profit. In business-related activities, product defects will also occur due to human error and faulty production equipment used. Product defects that occur at PT. Gunawan Fajar has product defect codes determined by the company with RPN assumptions from the FMEA method, which is used to find out product defects by identifying and carrying out preventive activities against production failures to errors in raw materials and equipment, including machines used. From the research using this method, the results showed that on average, there were 14.3742 pieces of defects during the study with a total production per month of 44,943,473 sheets, while for RPN 294 ≥200 in number one printing block while for RPN 150 <200 at number one that is, the Weight does not match. From the Pareto diagram that occurs at the highest defect according to the measurement of the Severity, Occurrence and Detection values for PN (Printing Block), BU (Under Weight), KKC (Defective Sack Condition), KR (Renggang Sack) reaches the Risk Number Priority (RPN).   Bisnis merupakan kegiatan yang dilakukan individu maupun organisasi yang melibatkan aktivitas produksi, marketing, atau jasa dengan tujuan mendapat keuntungan atau laba. Dalam kegiatan terkait bisnis, juga akan terjadi kecacatan produk dikarenakan kesalahan faktor manusia, maupun faktor kesalahan peralatan produksi yang digunakan. Kecacatan produk yang terjadi pada PT. Gunawan fajar, memiliki kode- kode cacat produk yang sudah ditentukan oleh perusahaan dengan asumsi – asumsi RPN dari penggunaan metode FMEA, yang digunakan untuk mengetahui kecacatan produk dengan cara mengidentifikasi dan melakukan aktivitas pencegahan terhadap kegagalan produksi dikarenakan kesalahan bahan baku maupun peralatan termasuk mesin yang digunakan. Dari penelitian menggunakan metode tersebut didapat hasil bahwa dimana rata-rata terjadi cacat 14.3742 lembar selama penelitian berlangsung dengan total produksi tiap bulan sebesar 44.943.473 lembar, sedangkan untuk RPN 294 ≥200 pada nomor satu printing ngeblock sedangkan untuk RPN 150 <200 pada nomor satu yaitu berat tidak sesuai. Dari diagram pareto yang terjadi pada cacat tertinggi sesuai dengan pengukuran pada nilai Severity, Occurrence dan Detection untuk PN (Printing ngeblock), BU (Berat Under), KKC (Kondisi Karung Cacat), KR (Karung Renggang) mencapai Risk Number Priority (RPN). 
Analisa Pengaruh Sudut Pengelasan Dan Kuat Arus Terhadap Kekuatan Pada Pengelasan Plat (Square Plat) Menggunakan SMAW Lukman Nuryadi Atmaja; Heribertus Budi Santoso; Ana Komari
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v1i2.293

Abstract

The welding technique of SMAW (Shielding Metal Arc Welding) has been carried out extensively, the problems that occur in every connection of construction materials. This problem is how much strength is the weld joint after experiencing welding. The aim is to determine the results of the tensile welding test which is influenced by the angle and current strength of SMAW welding on the ST 37 material and to obtain the results of the SMAW welding according to the angle and current strength. The parameters measured in this study include controlled variables including current strength and strength angle where the free parameter X1 = current strength (I) 65, 70, 75, while X2 = welding angle (0) 700 750 800. At the same time, the response variable is mechanical strength. Annova test for voltage interaction test there is no interaction between the current vactor and the angle vactor at 5% significance. The lowest F (N) load calculation is 60/70 = 5000, and the highest is 75/80 = 45,000. For the lowest stress (σu) 60/70 = 25.0, the highest is 75/80 = 225.00. Calculation of strain / strein (e) lowest 56/75 = 15, highest 65/80 = 18.8. Calculation of the lowest contraction (%) angles 65/80, 70/75 and 75/75 = 2.56. Highs 70/70 and 75/80 = 14.29. The lowest hooke law calculations are 70/70 and 75/75 = 2.6. Highest 75/80 = 14.3.Teknik pengelasan SMAW (Shielding Metal Arc Welding) telah dilakukan secara luas, Permasalahan yang terjadi pada setiap penyambungan material kontruksi. Permasalahan tersebut yaitu seberapa besar kekuatan sambungan las setelah mengalami pengelasan.Tujuan untuk mengetahui hasil uji tarik pengelasan yang dipengaruhi oleh sudut dan kuat arus pengelasan SMAW pada material ST 37 dan untuk mendapatkan hasil pengelasan SMAW yang sesuai dengan sudut dan kuat arus. Parameter yang diukur dalam penelitian ini meliputi fariabel terkontrol meliputi kuat arus dan sudut kekuatan dimana parameter bebas X1 = kuat arus (I) 65, 70, 75, Sedangkan X2 = Sudut Pengelasan (0) 700 750 800. Sedangkan variabel respon adalah kekuatan mekanik. Uji anova tegangan uji interaksi tidak ada interaksi antara  vactor arus dengan  vactor sudut pada signifikansi 5%. Perhitungan beban F ( N ) terendah 60/70 = 5000, dan  tertinggi 75/80 = 45.000. Untuk tegangan/stress ( ) terendah 60/70 = 25,0, tertinggi 75/80 = 225,00. Perhitungan regangan/strein (e) terendah 56/75 = 15, tertinggi 65/80 = 18,8. Perhitungan kontraksi (%) terendah sudut 65/80, 70/75 dan 75/75 = 2,56. Tertinggi 70/70 dan 75/80 = 14,29.Perkitungan  hukum hooke terendah 70/70 dan 75/75 = 2,6. Tertinggi 75/80 = 14,3.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO GUNA MENGETAHUI TINGKAT KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN PIGGING DI AREA SISI NUBI TOTAL E & P INDONESIE Wahyudi Wahyudi; Heribertus Budi Santoso; Ana Komari
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v1i2.439

Abstract

According to BPJS of Employment throughout 2015, there were 105,182 work accidents, with 2,375 deaths. By looking at the high number of work accidents and the number of victims who died, it is necessary to make an effort to prevent and control the risks posed by a job. This research discusses the risk value of pigging work in the side of the Nubi Total E & P Indonesie area. The purpose of this research is to determine the type and level of risk at each stage of work so that the highest risk can be identified. This research is a descriptive-analytic study using a semi-quantitative risk analysis method based on AS / NZS 4360: 2004. The results state that the level of risk that each stage of work has from the lowest is acceptable, priority 3, and substantial. In the preparation stage of a career, the highest risk is being hit by hand tools. At the material transfer stage, the most increased risks are falling loads, bad weather, and visibility. Meanwhile, in the pigging work process, the highest risk is high-pressure hydrocarbon gas. In implementing the Occupational Safety and Health Management System (SMK3), the company has carried out various controls and improvements to reduce the risk value in pigging work, including providing training to employees, providing personal protective equipment, and carrying out technical and administrative controls.Menurut data BPJS Ketenagakerjaan sepanjang tahun 2015 telah terjadi kecelakaan kerja sejumlah 105.182 dengan korban meninggal 2.375 orang. Dengan melihat masih tingginya angka kecelakaan kerja dan banyaknya korban yang meninggal dunia, maka perlu dilakukan sebuah usaha untuk mencegah dan mengendalikan risiko yang ditimbulkan oleh suatu pekerjaan. Penelitian ini membahas tentang nilai risiko yang dimiliki oleh pekerjaan pigging di area Sisi Nubi Total E & P Indonesie. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jenis serta tingkat risiko pada masing-masing tahapan pekerjaan pigging sehingga nantinya level risiko tertinggi bisa diketahui. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode analisis risiko semi-kuantitatif berdasarkan AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian menyatakan bahwa level risiko yang dimiliki setiap tahapan pekerjaan pigging mulai dari yang terendah yaitu acceptable, priority 3 dan substantial. Pada tahapan persiapan pekerjaan pigging, risiko tertinggi adalah terpukul handtools. Pada tahapan transfer material, risiko tertinggi adalah beban terjatuh, cuaca buruk dan jarak pandang. Sedangkan pada proses pekerjaan pigging, risiko tertinggi adalah gas hidrokarbon bertekanan tinggi. Dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), perusahaan telah melakukan berbagai pengendalian dan perbaikan untuk mengurangi nilai risiko pada pekerjaan pigging, diantaranya adalah memberikan pelatihan kepada karyawan, menyediakan alat pelindung diri, serta melakukan pengendalian engineering dan administrasi.
Analisa Kepuasan Pasien Pengguna Kartu KIS Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Plosoklaten Arina Oktari; Ana Komari; Heribertus Budi Santoso
JURMATIS (Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri) Vol 2, No 2 (2020): August
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmatis.v2i2.952

Abstract

Patient satisfaction in health care is very important to be noticed because it can describe the quality of service in the health care center. Knowing patient satisfaction is very useful for the relevant agencies in the context of evaluating the current program and can find which parts those need improvement, therefore it is necessary to identify what attributes are assessed to be corrected and improving the quality of service.. The respondests were KIS card holders who take treatment at the Plosoklaten Public Health Center, consists of 92 respondents obtained from calculations using the Slovin approach. The results of the distribution of questionnaires will be tested for reliability and validity, this test is carried out in order to determine the validity of the study questionnaire and whether the study is reliable or not. Furthermore, the results of the questionnaire will be processed using the IPA (Important Performance Matrix) method to determine what attributes are in low value of satisfaction to the customer. The results of the 92 questionnaire respondents obtaining the attribute that occupied in quadrant I in the Cartesian diagram produced by the IPA (Important Performance Matrix) method is the Tangibles dimension. Kesehatan pasien sangat penting dalam peningkatan evaluasi kepuasan pasien oleh karena itu perlu diidentifikasi atribut-atribut apa saja yang dinilai perlu dibenahi dan ditingkatkan lagi kualitas pelayanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna serta atribut Servqual apa saja yang nilai kepuasannya rendah. Dimensi Servqual digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang nantinya diteliti dan ditanyakan kepada responden. Dimana responden yang diteliti ialah pemegang kartu KIS yang berobat di PUSKESMAS Plosoklaten sejumlah 92 orang, jumlah responden didapat dari perhitungan menggunakan pendekatan slovin. Hasil dari penyebaran kuisioner akan diuji realibitas dan validitas nya, uji ini dilakukan guna mengetahui valid atau tidaknya kuisioner penelitian dan reliabel atau tidaknya suatu penelitian. Selanjutnya hasil kuisioner tersebut akan diolah menggunakan metode IPA (Important Performance Matrix) digunakan untuk mengetahui atribut apa yang nilainya rendah terhadap kepuasan pelanggan PUSKESMAS Plosoklaten. Hasil penelitian dari jumlah kuisioner 92 responden, atribut yang menempati kuadran I pada diagram kartesius hasil pengolahan dengan metode IPA (Important Performance Matrix ) ialah dimensi Tangibles.