cover
Contact Name
DR. Mohd Rafiq, M.A
Contact Email
irsyad.fdik.iain.psp@gmail.com
Phone
+6282361377086
Journal Mail Official
irsyad.fdik.iain.psp@gmail.com
Editorial Address
Jl. H. T. Rizal Nurdin, Km.4,5 Sihitang, Kota Padangsidimpuan
Location
Kota padangsidimpuan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam
ISSN : 26859661     EISSN : 27147517     DOI : 10.24952
Core Subject : Social,
Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam adalah jurnal ilmiah yang dikembangkan oleh Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan. Jurnal ilmiah ini pertama terbit Volume 1 Nomor 1 Juni 2019. Jurnal Al-Irsyad terbit 2 kali dalam 1 Tahun. Jurnal Al-Irsyad diharapkan mampu menjadi wadah publikasi ilmiah hasil penelitian dan kajian teoritis, memuat isu-isu update (terbaru) dalam pengembangan keilmuan Bimbingan dan Konseling Islam. Alamat redaksi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jl. H.T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan Telp. 0634 - 22080
Articles 71 Documents
Konsep Konseling Lintas Budaya Anton Widodo; Andi Rahmad; Evy Septiana Rachman
Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 4, No 2 (2022): AL-IRSYAD: JURNAL BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/bki.v4i2.6481

Abstract

In the field of counseling and psychology, the cross-cultural approach is seen as a fourth force after the psychodynamic, behavioral and humanistic approaches. Many authors who write about cross-cultural counseling are often from their own minority populations, interpreting them differently as the diversity and cultural differences. In cross-cultural counseling, the relationship between the counselor and the counselee is involved. However, the relationship that occurs in counseling is a relationship in a human situation, meaning that both the counselor and the client are human beings with their own characteristics, both personality characteristics and the characteristics of the values, morals and culture each carries. respectively. Thus the counseling relationship is not simple. Counselors must be aware of the differences in characteristics (personal, values, morals, culture) between themselves and their clients, and respect the uniqueness of their clients. These differences, however, will affect the counseling process. This is where the need for cross-cultural counseling, namely counseling that accommodates cultural differences between counselor and client. Counseling with cross-cultural insight is effective in eliminating the possibility of counselor behavior that uses its own culture (counselor encapsulation) as a reference in the counseling process.
Pedagogik/Ilmu Mendidik dalam Perspektif Guru Mata Pelajaran dan Guru Bimbingan dan Konseling Andar Ifazatul Nurlatifah; Sai Handari
Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 5, No 1 (2023): AL-IRSYAD: JURNAL BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/bki.v5i1.7212

Abstract

This descriptive qualitative study aims to describe the meaning of pedagogic from the perspective of subject teachers and guidance and counseling teachers. Primary data related to the meaning of the teaching profession, pedagogical practices, and students were obtained through interviews with teachers at SMPN 1 Bansari and MTsN 1 Temanggung. Data triangulation was carried out by interviewing students and observing the academic culture at school. The results show that the teacher's view of pedagogy is in accordance with the concepts of tarbiyah, ta'dib, ta'lim, and tadrib according to Athhiyah al Abrasyi and the concept of changing culture to support the educational process according to Benitez.
Self-Adjustment Narapidana Baru Kasus Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Klaten Andrianingsih Andrianingsih; Alfin Miftahul Khairi
Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 5, No 1 (2023): AL-IRSYAD: JURNAL BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/bki.v5i1.7609

Abstract

Seseorang yang melakukan kejahatan dengan melanggar norma dan nilai yang berlaku maka akan mendapatkan sanksi dengan menjalani hukuman di dalam penjara dalam kurun waktu sesuai dengan kejahatan yang dilakukan. Salah satunya kejahatan penyalahgunaan narkoba. Hal itu berlaku bagi narapidana kasus narkoba yang baru berada di Lembaga Pemasyarakatan. Kehidupan yang baru dan serba terbatas membuat narapidana perlu adanya penyesuaian diri dengan lingkungan, aturan dan narapidana lain. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah empat subjek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyesuaian diri narapidana baru kasus narkoba yang ada di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Klaten. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa terdapat dua subjek dapat menyesuaikan diri dengan cukup baik. Sedangkan dua subjek lainnya mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri. Hal utama yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah hubungan individu dengan lingkungan. 
Kajian Psikologi Islam dalam Berita “Pria Bacok Ayah Kandung karena Diajak Salat” Asep Firmansyah
Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 5, No 1 (2023): AL-IRSYAD: JURNAL BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/bki.v5i1.7146

Abstract

Ibadah merupakan perintah yang Allah tetapkan kepada hamba-Nya. Hal ini seperti yang terdapat dalam firman-Nya, “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk meyembah kepadaku.” (Az Zariyat: 56). Ibadah yang ditetapkan ada yang wajib dan ada yang sunah. Salah satu ibadah sunah yaitu salat Tahajud. Artikel ini akan membahas prilaku kriminal yang dilakukan oleh seorang anak, AJ (32), terhadap ayahnya, HS (67), karena tak terima dibangunkan untuk melaksanakan salat Tahajud. Penulis akan menganalisisnya melalui pendekatan Psikologi Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi dokumentasi. Hasil kajian menyatakan, pertama, bahwa tindakan kriminal atau perbuatan maksiat yang dilakukan oleh AJ (32) kepada ayah kandungnya, HS (67), dengan membacoknya saat mengajak salat Tahajud disebabkan karena gangguan kejiwaan (marah dan frustrasi) dan kekeroposan (ketipisan) iman si pelaku. Kedua, sebagai orang tua yang baik tentu menginginkan anaknya menjadi saleh. Salah satu indikatornya yaitu rajin beribadah. Termasuk melaksanakan salat sunah, Tahajud. Akan tetapi, niat baik, keinginan, dan harapan besar HS terhadap anaknya tidak dibarengi dengan cara yang baik sehingga menyebabkan AJ marah hingga peristiwa pembacokan itu terjadi.
Kesadaran Gender Remaja Ditinjau Berdasarkan Jenis Kelamin dan Implikasinya bagi Layanan Bimbingan dan Konseling Mutiara Haya
Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 5, No 1 (2023): AL-IRSYAD: JURNAL BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/bki.v5i1.6702

Abstract

The purpose of this study is to describe the differences in the level of gender awareness based on sex and analyze the effect of these comparisons on education and its implications for guidance and counseling. The method used in this study was systematic literature review using PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses). The data used in this study are journal articles obtained from scientific article database applications such as Scopus and Google Scholar. The result from the systematic literature review is that there are differences in the level of gender awareness and the level of awareness of other things between girls and boys. The differences of the gender awareness level are influenced by the social environment and if its not developed, theres will be gender gaps and biases that can disadvantages one of gender. 
Mengeksplorasi Korelasi yang Mempengaruhi Tingkatan Emosi Remaja: Peran Kecanduan Game Online Istiqomah Istiqomah; Mita Annisa; M. Fahli Zatrahadi; Darmawati Darmawati
Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 5, No 1 (2023): AL-IRSYAD: JURNAL BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/bki.v5i1.6562

Abstract

Populer di antara sejumlah besar pengguna, Dua orang dapat bersaing satu sama lain dalam game online menggunakan internet dan kemungkinan peralatan elektronik lainnya, dan mereka tidak perlu berada di lokasi fisik yang sama. Tujuan dari penyelidikan ini ialah supaya memahami pengaruh kecanduan bermain video game online terhadap kesehatan mental remaja di Dusun Merbau, Desa Salo Timur, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar. Pendekatan kuantitatif telah diambil untuk studi ini. 135 orang membentuk seluruh populasi tempat ini, maka digunakan teknik sampling untuk mendapatkan jumlah sampel sejumlah 33 responden. Teknik pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner dan dokumentasi. Dalam penyelidikan ini kecanduan game online (X) sebagai variabel bebas, sedangkan emosi (Y) sebagai variabel terikat. Setelah menganalisis data, ditemukan korelasi sejumlah 0,923 yang menetapkan bahwasannya variabel (X) dan variabel (Y) dalam kajian ini mendapatkan korelasi yang baik satu sama lain. Fakta bahwa nilai R Square untuk pengaruh adiksi game online terhadap tingkat emosional adalah 85,2 menunjukkan bahwa pengaruhnya signifikan.
Potret Kenakalan Remaja dan Solusinya Menurut Islam (Studi Kasus Pada Remaja yang Suka Minum-Minuman Keras) Arifin Hidayat Hidayat
Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 5, No 1 (2023): AL-IRSYAD: JURNAL BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/bki.v5i1.8206

Abstract

         Minuman keras merupakan minuman yang mengandung zat adiktif (alkohol) dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, mempengaruhi perilaku, cara berpikir sehingga orang menjadi tidak normal. Konsumsi minuman keras di Indonesia meningkat seiring perkembangan informasi dan kemudahan tranfortasi. Kemudahan akses untuk mendapatkan minuman keras juga menjadi faktor peningkatan konsumsi minuman keras. Kalangan yang mengkonsi minuman keras meliputi lintar generasi mulai dari remaja sampai orang dewasa, hal ini memberikan dampak negatif bagi diri pelaku dan juga kepada keluarga, hal tesebut harus menjadi pusat perhatian masyarakat sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah tentang kenakalan remaja yang hobbi minum-minuman keras di Kecamatan Batang Toru. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Remaja yang mengkonsumsi minuman keras di desa Batu hula masih belum meluas. Hasil penelitian menunjukkan sikap dari remaja mengkonsumsi miras kurang baik karena minuman keras sebagai pelampiasan masalah yang dihadapi. Data yang diperoleh remaja yang mengkonsumsi minuman keras lebih dari 10 kali dalam 1 bulan. Selanjutnya data yang diambil oleh peneliti adalah remaja yang mengkonsumsi minuman keras tidak sampai ke perilaku kejahatan, namun lebih ke mengkonsumsinya minuman keras itu sendiri. Solusi Islam bagi remaja yang mengkonsumsi minuman keras terdapat tiga solusi yaitu: peratama, menenanam nilai-nilai Islam yang terkandung dalam al-Qur’an dan al-Hadis. Kedua, Peran orangtua. Ketiga, Nilai fitrah yang dibawa manusia sejak lahir agar tetap istiqomah pada jalan kebenaran.
Bimbingan Keagamaan Pada Perempuan Lanjut Usia Di Panti Jompo Yayasan Al-Yusufiyah Hutaholbung Magdalena Magdalena; Bestari Endayana
Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 5, No 1 (2023): AL-IRSYAD: JURNAL BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/bki.v5i1.8710

Abstract

Religious Guidance is an education system that is developed and encouraged or imbued with Islamic teachings and values. This means that religious guidance is the process of inculcating the values of Islamic education. Elderly women are a group of mothers who are aged 50 and over and live in the Nursing Home of the al-Yusufiyah Hutaholbung Foundation. This study aims to determine the religious life, style of guidance, and implications of religious guidance for elderly women at the al-Yusufiyah Hutabolbung Nursing Home. The research methodology used is qualitative research with anthropological and sociological approaches. The results of the study show that the lives of elderly women at the al-Yusufiyah Foundation Nursing Home are no different from the daily lives of housewives in the family and community. Beautiful conditions like their own homes which are designed in this orphanage make these elderly female mothers feel at home as in their own homes. by the foundation's management in order to achieve the goal of charity until the end of their lives
Efektifitas Bimbingan Karir Holland Terhadap Kemandirian Pengambilan Keputusan Pilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi Bagi Siswa Kelas XII Yuliana Nelisma
Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 5, No 1 (2023): AL-IRSYAD: JURNAL BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/bki.v5i1.6485

Abstract

This paper aims to find out whether class XII students at SMAN 2 West Sumatra can independently choose their majors at tertiary institutions thanks to Holland's career guidance. There comes a time in everyone's life when they have to make a choice. share higher-level decision-making processes, such as those related to career or life goals. Every high school student must choose to attend the desired college or continue his education there. It is hoped that students or individuals will be prepared to choose majors in tertiary institutions through Dutch career guidance. This study aims to determine whether class XII students at SMAN 2 West Sumatra benefit from Dutch career guidance in making independent choices about selecting college majors. The author used a pre-experimental study with a pretest-posttest design and one group. Questionnaires or instruments are methods that researchers use to collect data. Data processing with SPSS. In this study, researchers provided respondents with low decision-making independence with traditional Dutch career guidance. This study found that class XII students at SMAN 2 West Sumatra benefited from Holland's career guidance by increasing their independence in making choices. Because the t test (Paired Simple Test) produces a sig result that is smaller than the error, this study rejects Ho and accepts Ha as evidenced by these results. During the data analysis it was also found that on average the independence of the respondents in making decisions regarding their majors increased both during the pre-test and post-test. Thus it can be concluded that Holland's career guidance helps class XII students of SMAN 2 West Sumatra become more independent in making major decisions
Bimbingan Tokoh Masyarakat Meningkatkan kegiatan Sosial Keagamaan Naposo Naulu Bulung di Kota Padangsidimpuan Darwin Harahap
Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 5, No 1 (2023): AL-IRSYAD: JURNAL BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/bki.v5i1.8722

Abstract

Naposo Nauli Bulung (NNB) disebut pagar dan bunga desa dari kelurahannya, artinya mereka adalah ganda terdepan di depan kekuatan dan keindahan suatu desa. Eksistensi tersebut telah berjalan sejak lama di bumi Tapanuli Bagian Selatan terkhusus Kota Padangsidimpuan secara turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Hampir tidak ada perbedaan yang mencolok di pusat kota dengan 4 (empat) kecamatan lainnya meskipun wilayah tutorialnya ditingkat pedesaan. Artinya Naposo Nauli Bulung dapat di langsungkan sebagai patner tokoh tidak ada pemuda masyarakat. Mereka aktif pada kegiatan sosial keagamaan baik yang berbentuk Siririon (pestaria) dan bentuk Siluluton (kemusibahan) seperti membantu Suhut Bolon (pemilik pesta) dalam berbagai iven seperti mencari daun pisang, membuka nangka, papaya, mendirikan taratak sampai mengangkat barang-barang saudaranya yang sedang dirayakan pesta perkawinannya.Tujuan penitian ini Menyadarkan warga desa, kelurahan, kota naposo nauili bulung (pemuda/pumudi) masyarakat dan Pemerintah bahwa potensi kearifan lokal perlu digali, dikembangkan dan dibukukan sebagai dublikat Tumbaga hoding yang selalu di sebut sebut dalam konsep tradisi adat Dalihan Natolu yang menjadi rujukan teoritis Jenis penelitiannya kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan tujuan mengetahui sumber-sumber yang membutuhkan semangat, keamanan dan ketidak aktifan mereka lagi dengan demikian akan dapat ditentukan sebagai hasil penelitian untuk kembali reorientasi dan mencari strategi untuk pengkatan kegiatan sosial keagamaan sebagaimana yang pernah ada.