cover
Contact Name
Darwin
Contact Email
jurnaltadbir123@gmail.com
Phone
+6282361377086
Journal Mail Official
jurnaltadbir123@gmail.com
Editorial Address
Jl. H.T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan Telp. (0634)22080.
Location
Kota padangsidimpuan,
Sumatera utara
INDONESIA
TADBIR: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
ISSN : 27216012     EISSN : 2715811X     DOI : -
TADBIR: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan merupakan wadah publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Jurnal ini memiliki skop dan fokus pada Manajemen Dakwah (Tabligh, Cerama, Khotbah dan Kegiatan Dakwah atau Syiar Islam lainnya), Manajemen Travel Haji dan Umrah (Kajian Usaha Travel Haji dan Umrah dalam perspektif Manajemen Dakwah, Wisata Halal), dan Manajemen Dana Umat, ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf), Manajemen Kelembagaan Islam dan aplikasi manajemen Islam dalam lembaga-lembaga konvensional. Selainjutnya urnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun yakni pada bulan Juni dan Desember. Alamat redaksi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jl. H.T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan Telp. 0634 - 22080. Penulis dapat mensubmit langsung artikelnya di sistem Open Journal System (OJS) pada http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/Tadbir
Articles 80 Documents
Potret Manajemen Masjid Hasibuan, Armyn
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 1, No 2 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ilmu manajemen amat penting dalam kehidupan manusia baik dalam kegiatan suatu organisasi bahkan individu yang memberi arah, rancangan dan bagaimana cara untuk memperoleh tujuan. Maka setiap tindakan hendaknya memiliki cita-cita dan kesungguhan melakukannya sampai batas yang maksimal agar dapat dievaluasi sebagai kesimpulan dari suatu manajemen.Masjid di Indonesia selain dari rumah ibadah telah mendapat perhatian pemerintah baik dari pengklasifikasiaannya ada masjid raya, masjid agung, masjid jami’, masjid besar, bersejarah dan lain-lainnya sampai musholla. Demikian juga aturan-aturan yang terkait kemesjidan telah diatur sampai pada format struktur organisasinya seperti Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) secara teratur yang hendaknya diaplikasikan sesuai Standar Operasional yang dikepalai seorang ketua BKM.Seksi idaroh mengurusi persuratan yang membawahi tiga seksi yaitu seksi keuangan, administrasi dan keorganisasian.Seksi ri’ayahmembidangi sarana kebersihan dan keamanan sedangkan seklsi imaroh mengurusi bidang ibadah, pendidikan dan dakwah,koperasi dan lainnya.Kata Kunci : Manajemen, Masjid dan Eksis. 
Peluang dan Tantangan Dakwah dalam Pembinaan Akhlakpemuda (Kajian Pengembangan Dakwah Haji Sonhaji di Yogyakarta) Daulay, Hamdan
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 2, No 2 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini begitu banyak tantangan dakwah yang dihadapi dalam pembinaan akhlak pemuda.Berbagai godaan negatif, seperti pergaulan bebas, narkoba, hingga minuman keras, berpotensi besar merusak masa depan pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Usaha untuk mencegah mereka dari pengaruh negatif agar menjadi generasi yang berakhlak mulia perlu dukungan semua pihak. Krisis moral yang terjadi saat ini seolah sudah sampai pada titik nadir yang  memprihatinkan. Betapa banyak pemuda yang terjerumus pada pergaulan bebas, putus sekolah, perkosaan, hamil di luar nikah, terlibat narkoba, hingga begitu mudah terjadi pembunuhan antar sesama manusia. Fenomena ini terjadi seiring dengan terkikisnya nilai-nilai moral (akhlak) akibat semakin dangkalnya pendidikan agama bagi anak-anak. Nilai-nilai agama yang seyogyanya ditanamkan sejak dini, baik lewat pendidikan agama dalam keluarga, maupun di masyarakat semakin terabaikan. Disinilah dibutuhkan kehadiran juru dakwah yang memiliki semangat juang untuk membina akhlak masyarakat.Haji Sonhaji seorang juru dakwah  yang tulus berjuang dalam membina akhlak pemuda di kampung Gaten Yogyakarta. Sonhaji lahir di Kabupaten Magelang, 49 tahun yang lalu dari ayah seorang kiai kampung, dan ibu yang juga aktivis pengajian ibu-ibu di desa. Ketika tinggal di desanya di daerah Magelang, ia disekolahkan orang tuanya di pesantren, hingga usia 19 tahun. Setelah lulus Madarasah Aliyah, ia melanjutkan studi ke Yogyakarta, dan menempuh pendidikan di Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga. Sonhaji sudah terbiasa hidup mandiri, ulet dan sabar di tengah ekonomi orang tuanya yang tergolong sederhana. Semangatnya dalam menuntut ilmu begitu kuat, sehingga ia bekerja keras untuk menutupi kekuarangan biaya yang dikirim orang tuanya.Semenjak mahasiswa ia sudah terbiasa dengan kesibukan dakwah, mengisi pengajian ibu-ibu, ceramah agama di berbagai sekolah, hingga membina pengajian pemuda. Kesibukannya semakin bertambah ketika ia diterima menjadi PNS sebagai penyuluh agama di KUA kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Namun demikian, di tengah berbagai kesibukan tersebut ia tetap bisa mengelola waktu dengan baik. Manajemen dakwah yang dilakukan Haji Sonhaji, dengan menerapkan perinsif dasar manajemen, yaitu  memebuat perencanaan yang baik, pengorganisasian, penggerakan hingga evaluasi pelaksanaan program.
Studi Kitab Hadis Telaah terhadap Manhaj Kitab Sunan Abu Dawud Amin, Muhammad
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 1, No 1 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imam Abu Dawud took the style of manhaj with fiqh which began from the book of Taharah and was closed with the book adab. The number of books in the discussion amounted to 36 books, with 1,871 chapters, with the number of hadiths of 5274. Abu Dawud chose his manhaj style with fiqh style so that it would make it easier for people to understand the fiqh problems systematically starting from taharah to adab, while making it easier for the people to find the legal traditions needed. Of course, the manhaj Abu Dawud is inseparable from the shortcomings of the other Imam Hadith manhaj, such as the unavailability of traditions related to the jurisprudence, and not the collection of a valid hadith value in the book
Islam Damai Hari Ini dan Esok Hasibuan, Armyn
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 2, No 1 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam keberagamaan seorang muslim selain subjek, ia juga objek bahkan bisa juga berada pada dua sisi yang bersamaan sekaligus, Saat dia mengisi dirinya dengan keislaman maka dia sebagai sabjek sekaligus objek. Sebagai sabjek melakukan aktualisasi keislaman pada seluruh perbuatan keseharian utamanya menjadi tauladan bagi orang lain. Kemudian dirinya juga sebagai objek yang menjadi sasaran pengisian keislaman itu saat belajar dan memperdalam kognitif dan pengisian diri dengan rangkaian keislaman yang lebih detail dan kaffah.Muslim yang baik manakala hablun min Allahnya dan hablun min al Nasnya telah baik bahkan telah baikpula terhadap ekosistem alam sekitar dimana ia berdomisili. Dia bukan perusak dan bukan pula penebar kedengkian bagi sesame manusia. Sebaik manusia adalah yang telah memberi manfaat bagi manusia lain bukan egois yang hanya memikirkan diri sendiri.
Analisis SWOT dalam Penelitian Manajemen Dakwah Tampubolon, Ichwansyah
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 2, No 1 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Qualitative research on the reality of da'wa management can use one of models of analysis named SWOT analysis. SWOT analysis aims not only to identify both of internal and external factors that can support or inhibit the course of da'wa activities but also to know and measure the strengths, weaknesses, opportunities, and threats faced by the da'wa activities. These preliminary data of da`wa activities are most important to stakeholders who want to provide a scientific recommendation for planning the goals, developments and targets of  da`wa or to applicate da'wa strategies in order to make a positive change of socio-religious life of ummah for the better.
Implementasi Fungsi Manajemen dalam Mengelola Kejenuhan Belajar Daring di Tengah Pandemi Covid-19 Handayani, Ricka
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 2, No 2 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada masa pandemic Covid-19 ini, melaksanakan pembelajaran daring merupakan solusi terbaik dalam mempertahankan kualitas pendidikan di Indonesia. Seharusnya banyak sisi positif yang dapat diambil dari masa pandemic ini. Salah satunya semakin terarahnya gaya hidup kita dalam memanajemen waktu dan aktivitas. Tetapi pada kenyataannya, penulis mendapatkan banyak keluhan dari mahasiswa yang merasa jenuh dan bosan akan pembelajaran daring. Banyak dari mereka yang belum menyadari kebaikan dari pelaksanaan pembelajaran daring. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi mengimplementasikan fungsi manajemen dalam mengelola kejenuhan belajar daring di tengah pandemic covid-19. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 28,6% mahasiswa yang menjawab tidak mengimplementasikan fungsi manajemen dalam mengelola kejenuhan belajar daring, 55,4% menjawab kadang-kadang mengimplementasikan, 8,9% menjawab mungkin mengimplementasikan, dan 7,1% menjawab mengimplementasikan fungsi manajemen dalam mengelola kejenuhan belajar daring. Artinya lebih banyak yang tidak mengimplementasikan fungsi manajemen dalam mengelola kejenuhan belajar daring. Kata kunci: Fungsi Manajemen, Kejenuhan, belajar daring, pandemic Covid-19.
Koperasi Syariah Sebagai Sarana Dakwah Pengembangan Ekonomi Islam Eviyanti, Yuli
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 1, No 1 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dakwah is an activity or process that used to apply values of religion (Islam) in human beings. Islamic economy is one of them that commonly used to be dakwah material. By having the dakwah, the human is expected to master the Islamic economy and it is called a Syari’ah system. In this case, the Syariah cooperation is come to be characteristic of the Islamic economy in human social life. Then, the existing of Syariah cooperation in the system of the economy comes to be a medium of dakwah in developing the Islamic economy, especially in Indonesia. Keywords: Syariah Cooperation, Da;wah, Islamic Economy. Abstrak Dakwah dipahami sebagai suatu kegiatan atau proses penyampaian nilainilai agama (Islam) yang berkaitan dengan sistem kehidupan manusia. Salah satu dari nilai yang lazim dijadikan materi dakwah adalah ekonomi Islam. Melalui kegiatan dakwah tersebut, manusia diharapkan dapat menerapkan sistem ekonomi yang Islami ataupun berbasis syariah. Dalam hal ini, koperasi syariah menjadi salah satu corak penerapan ekonomi Islam di kehidupan sosial-kemasyarakatan. Dengan demikian, keberaaan koperasi syariah dalam suatu sistem eknomi dapat dipandang sebagai bagian maupun sarana dakwah dalam pengembangan ekonomi Islam, khususnya di Indonesia. Kata Kunci Koperasi Syariah, Dakwah, Ekonomi Islam.
Metode Dakwah Kepada Penguasa (Studi Sejarah Dakwah Antara Nabi Musa Dan Firaun) Anas, Ali
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 1, No 2 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode dakwah adalah suatu cara yang dilakukan oleh seorang Da’i kepada mad’unya agar pesandakwah yang disampaikan dapat tersampaikan dan diterima baik oleh penerima pesannya. Penguasa adalah seseorang yang memiliki kekuasaan baik dia dapatkan secara turun temurun atau dengan cara yang lain, dan kekuasaannya memiliki pengaruh terhadap yang dia kuasai. Musa adalah salah satu nabi dan rasul Allah SWT yang diutus kepada bangsa Mesir yang dikuasai oleh Fir’aun dan Kaum Bani Israil. Fir’an adalah laqob seorang raja mesir yang memiliki nama asli Minfitah anak dari Romsis Ke-dua.
Pesan Dakwah Zaidul Akbar di Youtube Perspektif Meanings and Media Iskandar, Isman; Widyastri, Sri
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 2, No 2 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zaidul Akbar adalah da’i yang menyampaikan dakwahnya dengan memanfaatkan media sosial di youtube. Jika da’i berperan sebagai sign maka pesan dakwah sebagai signifier dan Zaidul Akbar sebagai signified. Zaidul Akbar tampil dengan baju koko ala salafy dan celana cingkrang serta peci. Beliau berceramah dengan bahasa dan retorika yang mudah dipahami karena saat mendakwahkan beliau juga lansung memakretekannya. Misalnya ketika membahas tentang obat agar cepat hamil maka ia membuat ramuan dari kunyit, madu, sereh, jeruk dan air hangat. Begitu pun dengan obat herbal lainnya. Sehingga hal ini memudahkan jamaahnya untuk memahami pesan dakwahnya. Zaidul Akbar dalam menyampaikan dakwahnya tentu menggunakan kata-kata, tanda dan simbol di youtube. Dalam penyampaiannya ia menggunakan struktur kalimat dengan gaya yang khas. Gaya bahasanya berdasarkan struktur logat khas betawi. Intonasi suara yang digunakan Zaidul Akbar memiliki varian, mulai dari nada rendah sampai nada tinggi dengan tempo yang tidak lambat hingga tempo yang agaka cepat. Gerak tubuhnya meliputi sikap badan yang selalu duduk di kursi. Tterdapat meja berisi ramuan-ramuan herbal. Busananya yang sopan dan rapi. Terkadang menggunakan baju koko dan juga memakai gamis seperti da’i salafipada umumnya.Kata Kunci: Dakwah, Zaidul Akbar, Semiotik, Strukturalisme, Denotasi dan Konotasi
Efektivitas Majelistaklim Yasinan Dalam Peningkatan Keagamaan Kaum Ibu Di Kota Padangsidimpuan Ritonga, Kamaluddin
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 1, No 2 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Majelis Taklim Yasinan merupakan sarana dakwah yang sangat dimintai oleh kaum ibu. Di Kota Padangsidimpuan terdapat hampir diseluruh lingkungan kelurahan dan desa. Namun jika diperhatikan lebih jauh, kaum ibu melaksanakannya secara ruttinitas dan belum bisa memahami isi kandungan al-Qur’an yang selalu dibacakan. Oleh karena itu peneliti ingin melihat bagaimana pelaksanaan MajelisTaklim Yasinan, tujuan serta efektivitasnya dalam meningkatkan keagamaan kaumibu di Kota Padangsidimpuan. Majelis Taklim Yasinan jika dikelola secara efektif akan dapat meningkatkan keagamaan kaum ibu. Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan bahwa Majelis Taklim Yasinan dilaksanakan secara rutin oleh kaum ibu dengan kegiatan utama membaca al-Qur’an surat Yasin, tahtim, tahlil, do’a dan tablig yang disampaikan oleh ustadz. Selain motif ibadah, motif-motif lain Majelis Taklim Yasinan ialah motif, dakwah, silaturrahmi dan motif sosial. Efektivitas Majelis Taklim Ysasinan kaum ibu dapat dicapai dalam aspek pelaksanaan tugas dan fungsi, dalam peniingkatan keagamaan melalui tablig, khususnya peningkatan bidang ibadah mahdloh dan ghoiru mahdloh, pembinaan  akidah dan akhlak serta dalam hidup berkeluarga dan mendidik anak. Selain itu  bidang silaturrahmi dan bidang sosial (STM) dapat dikatakan efektif karena telah dilaksanakan sesuai dengan tujuannya serta sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan. Namun dalam mempelajari isi kandungan al-Qur’an yang selalu dibaca melalui terjemah dan tafsir secara khusus belaum dapat dilaksanan. Demikian juga dari segi tata kelola Majelis Taklim Yasinan belum dapat dikatakan efektif karena keterbatasan Sumber daya Manusia.