cover
Contact Name
Bangkit Lutfiaji Syaefullah
Contact Email
bangkit@pertanian.go.id
Phone
+6285879835754
Journal Mail Official
triton@polbangtanmanokwari.ac.id
Editorial Address
Jl. SPMA Reremi 143. Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat – Kode Pos 98312
Location
Kab. manokwari,
Papua barat
INDONESIA
Jurnal Triton
ISSN : 20853823     EISSN : 27453650     DOI : 10.47687
Jurnal Triton Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari with registered number p ISSN 2085-3823 and e ISSN 2745-3650 is a scientific open access journal published by Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari. Jurnal Triton has been certificated with number 0005.0036/Jl.3.02/SK.ISSN/2009.04 and 0005.27453650/JI.3.1/SK.ISSN/2020.09 as a scientific journal by the Ministry of Research-Technology and Higher Education Republic of Indonesia. Jurnal Triton aims to publish original research results and reviews such as agriculture, animal husbandry and plantation. Jurnal Triton encompasses a broad range of research topics in agriculture: extension, socio-economic, policy, cultivation, tissue culture, biotechnology, animal (health, production, nutrition, welfare, behavior, reproduction and product), and post-harvest. Jurnal Triton is published every six months (June and December).
Articles 157 Documents
PENGARUH EKSTRAK RUMPUT KEBAR (Biophytum petersianum Klotzsch) TERHADAP JUMLAH B220 PADA MENCIT BETINA Petrus Sadsoeitoeboen; Muhaimin Rifa’i; Muhammad Sasmito Djati; Soemarno
JURNAL TRITON Vol 10 No 1 (2019): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imunomodulator merupakan bahan yang dapat mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun. Ekstrak rumput Kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) mempunyai senyawa-senyawa aktif yang berperan sebagai agen imunomodulator, salah satunya adalah flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis ekstrak rumput Kebar terhadap peningkatan jumlah sel B220 pada mencit betina. Rumput Kebar diekstrak dengan air yaitu dengan cara merebus (masak) semua bagian tanamannya (akar, batang, daun) dari masing-masing jenis dalam aquabides dengan perbandingan 100 gram dalam 3 liter aquabides) sambil diaduk dan dibiarkan mendidih , kemudian larutan tersebut disaring dan dibiarkan dingin lalu dibekukan dalam freezer selama 1 – 2 hari untuk selanjutnya dijadikan bubuk dengan metode pengering bekuan (freeze drying). Bubuk / jeli yang terbentuk kemudian digunakan sebagai bahan penelitian dengan cara melarutkan kembali dengan aquades sesuai dosis pada perlakuan. Selanjutnya ekstrak rumput Kebar diberikan pada 4 kelompok mencit (masing-masing 5 ulangan) secara oral dengan dosis 0, 0,48; 0,96 dan 1,92 mg/gr BB setiap hari selama 2 minggu. Setelah perlakuan, dilakukan dislokasi pada mencit, kemudian sel-sel limfositnya diisolasi dari limfa dan dilakukan perhitungan jumlah sel dengan flow cytometry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak rumput Kebar menunjukkan pengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah sel dosis 0,48 mg/g BB terjadi peningkatan sebesar 7,860% menjadi 29,870%; dosis 0,96 mg/g BB terjadi peningkatan sebesar 6,800% menjadi 28,810%, dan dosis 1,92 mg/g BB terjadi peningkatan sebesar 0,6225% menjadi 22,6625%. Ekstrak rumput Kebar aktivitas sebagai imunomodulator yakni dosis 0,48 mg/gr BB lebih bersifat imunostimulator, sedangkan dosis 0,96 mg/g BB dan dosis 1,92 mg/g BB lebih lebih bersifat imunosupresor.
MODEL PENYULUHAN PERTANIAN DALAM AGRIBISNIS KAKAO “CYBER EXTENSION” (STUDI KASUS DI DESA YOOM KECAMATAN MANOKWARI UTARA KABUPATEN MANOKWARI PROPINSI PAPUA BARAT) Latarus Fangohoi; Sugiyanto
JURNAL TRITON Vol 7 No 2 (2016): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem penyuluhan pembangunan berbasis cyber extension yang efektif merupakan prasyarat bagi perubahan pola berfikir, pola sikap dan bertindah bagi semua pihak terhadap pentingnya mengembangkan agribisnis sebagai sumber usaha pertanian yang efektif. Penyuluhan berbasis cyber extension merupakan proses penyadaran, pembelajaran dan bertindak dalam rangka pencegahan dini terhadap mereka yang memanfaatkan internet untuk kegiatan usahanya secara efektif dan efisien. Proses penyuluhan pembangunan terhadap manfaat, fungsi dan peran cyber extension serta kemungkinan pengembangan dalam kegiatan agribisnis merupakan kebutuhan pembelajaran berbasis cyber extension. Program pemberdayaan masyarakat melalui pemberdayaan berbasis cyber ekstension dengan memperhatikan faktor lingkungan yang dikelola secara mandiri oleh petani yang berlangsung Papua Barat, termasuk di Kabupaten Manokwari, namun dalam implementasinya ditemukan beberapa kelemahan dan kelebihannya. Studi ini ingin menemukan model penyuluhan pembangunan berbasis penarapan cyber extension padamasyarakat agribisnis di Papua Barat
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA WISATA PUTON WATU NGELAK DALAM PERSPEKTIF DINAMIKA KELOMPOK Detia Tri Yunandar; Edi Purwono; Susanti Indriya Wati
JURNAL TRITON Vol 10 No 2 (2019): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis proses perubahan dan pengembangan masyarakat Puton dari perspektif teori-teori dinamika kelompok dan prinsip-prinsip community development. Penelitian dilakukan di Desa Wisata Puton Watu Ngelak di Pedukuhan Puton, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode dasar penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat Puton dinilai telah berhasil dalam meningkatkan taraf hidup dan pratisipasi masyarakat. Keberhasilan proses pemberdayaan masyarakat Puton didukung oleh kuatnya dinamika kelompok yang berlangsung di dalam masyarakat, besarnya peran pemimpin setempat, tokoh penggerak, dan kelompokkelompok yang ada, dan adanya motivasi serta kohesi kelompok yang kuat. Penerapan prinsip-prinsip community development dalam proses pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Puton Watu Ngelak, mencakup penerapan: prinsip mengatasi wacana yang merugikan, prinsip pemberdayaan, prinsip menghargai kebudayaan lokal, prinsip menghargai sumber daya local, prinsip menghargai proses local, prinsip partisipasi; dan prinsip kerjasama dan konsensus.
PENGARUH JUMLAH BOBOT BENIH PADA MEDIA TANAM TRAY TERHADAP PERFORMANSI MESIN TANAM RICE TRANSPLANTER Latarus Fanghoi; Dwi Purnomo
JURNAL TRITON Vol 8 No 1 (2017): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mewujudkan target peningkatan produksi padi dengan menggunakan Rice Transplanter, serta teknik persemaian pada Media tanam Tray terhadap performansi mesin tanam Rice Transplanter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penggunaan dan performansi alat Rice Transplanter serta pengaruh bobot benih pada Media tanam Tray dalam persemaian. Penelitian ini berlokasi di STPP Malang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam sistem persemaian, dengan perlakuan perbandingan berat bobot benih 60 gram, 70 gram dan 80 gram per tray yang di ulang 3 kali dengan masing-masing perlakuan 12 tray. Ukuran media tanam Tray 58 cm x 18 cm , Penanaman benih dengan Rice Transplanter dengan jarak 20 meter terdapat 80 lubang tanam. Parameter yang di amati adalah jumlah lubang tanam yang ditanami dan jumlah bibit yang tertanam perlubang tanam. Penanaman menggunakan alat Rice Transplanter merek Indo Jarwo Transplanter. Dari ketiga perlakuan tersebut, dengan berat bobot benih 60 gram dapat diketahui bahwa jumlah bibit yang terbanyak adalah 1 -2 bibit per lubang tanam dan masih banyak lubang tanam yang tidak tertanamkan ke sawah. Perlakuan 70 gram dapat diketahui bahwa jumlah bibit yang tertanam yang terbanyak adalah 3-4 bibit bibit per lubang tanam ini menunjukan kerapatan yang dimiliki pada perlakuan 70 gram memberikan ruang (kerapatan) yang ideal untuk alat transplanter mengambil bibit untuk memasukan kedalam lubang tanam. Sedangkan berat benih 80 gram sesuai dengan Grafik Hasil Tabulasi Data yang di ukur diketahui bahwa jumlah bibit yang ditanam terbanyak adalah lebih besar dari 6 bibit per lubang tanam ini menunjukan terjadi kerapatan yang sangat rapat sehingga alat transplater mengambil bibit dalam bentuk rumpun yang sedang dimana dalam rumpun bibit padi sebanyak 5-6 bibit bahkan lebih dari 6 bibit sekali tanam dalam lubang tanam.
IDENTIFIKASI HAMA TANAMAN PADI (Oriza Sativa L) DENGAN PERANGKAP CAHAYA DI KAMPUNG DESAY DISTRIK PRAFI PROVINSI PAPUA BARAT Cheppy Wati
JURNAL TRITON Vol 8 No 2 (2017): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi hama yang menyerang tanaman padi dengan menggunakan perangkap cahaya di Kampung Desay Distrik Prafi Provinsi Papua Barat. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 periode tanam yaitu dari bulan september sampai dengan bulan november 2016. Lokasi penelitian dilaksanakan di lahan milik petani di Kampung Desay Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan dan identifikasi terhadap jenis hama padi yang terperangkap dengan menggunakan perangkap cahaya (Light Trap) di lahan milik petani di Kampung Desay Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Teknik pengambilan sampel ditentukan dengan metode cluster sampling (sampling area), teknik pengambilan sampel hama ditentukan dengan metode sampling jenuh karena semua anggota populasi hama digunakan sebagai sampel. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan perangkap cahaya merupakan pendeteksi awal keberadaan hama di lapangan. Jenis hama yang terperangkap perangkap cahaya diantaranya: wereng hijau (Nephotettix virescens), wereng coklat (Nilaparvata lugens), penggulung daun asli (Chanaphalocrosis sp), penggulung daun palsu (Chanaphalocrosis medinalis), penggerek batang putih (Scirpophaga innotata), penggerek batang kuning (Scirpophaga incertulas), dan walang sangit (Leptocorixa acuta). Hama yang terperangkap merupakan hama nocturnal serangga yang aktif pada malam hari.
Perbandingan Metode Isolasi pada Deteksi Kulit Sapi, Kerbau, Kambing, dan Babi sebagai Bahan Baku Rambak Kulit Dyah Triasih; Rulli Riana Dewi; Yuny Erwanto; Nanung Agus Fitrianto
JURNAL TRITON Vol 11 No 1 (2020): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v11i1.100

Abstract

Kulit adalah hasil samping dari pemotongan ternak yang seiring waktu semakin meningkat permintaan konsumen bersamaan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk. Hal ini yang mendorong produsen berinovasi menciptakan produk baru. Salah satu inovasi produk yaitu pada rambak kulit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi bahan dasar yang digunakan pada rambak kulit. Salah satunya dengan analisis genetik melalui penanda molekuler. Keberhasilan teknik molekuler ditentukan oleh tertangkapnya DNA genom dari sampel. Tahapan utama analisis genetik adalah isolasi DNA. Metode Sambrook dan metode Wasko yang telah dimodifikasi digunakan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan berupa kulit sapi, kerbau, kambing, dan babi dalam keadaan segar yang telah diawetkan dalam freezer dengan suhu -20oC. konsentrasi dan kemurnian DNA diukur dengan spektrofotometer pada λ260 dan λ280. Amplifikasi gen cytochrome b menggunakan primer universal. Elektroforesis menggunakan agarose sebesar 0,8% untuk isoalsi DNA dan 1,5% untuk amplifikasi PCR selama 30 menit dengan tegangan 100 volt. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Sambrook yang telah dimodifikasi memberikan hasil yang baik, pita DNA yang dihasilnya terlihat secara jelas dibandingkan dengan menggunakan metode Wasko yang telah dimodifikasi. Konsentrasi dan kemurnian DNA metode Sambrook lebih baik dibandingkan dengan metode Wasko. Amplifikasi PCR gen cytochrome b menghasilkan produk PCR sebesar 359 bp pada kulit sapi, kerbau, kambing, dan babi.
PEMANFAATAN BONGGOL PISANG BATU DAN KEPOK TERHADAP PERFORMANCE AYAM RAS PEDAGING Aswandi
JURNAL TRITON Vol 7 No 1 (2016): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Problems difficulties for livestock feed raw materials, one of the solutions look for alternative feed ingredients that have the potential quantitative and qualitative. The potential of the banana weevil is a high carbohydrate content and low crude fiber, thus can be used as an energy source feed material. The aim of research comparing the value of the benefit composition weevil feed containing flour banana plants Stone and Kepok with feed that does not contain flour banana weevil (commercial ), on broiler. The variables measured in this study are variable tackiness consisting of : 1 ) Feed consumption, 2 ) Added Weight Loss,3 ) Feed Conversion, 4 ) The weight of the carcass, while the economic variables consisted of : net gain. The research material implementation of data collection conducted maintenance of broiler for 30 ( thirty ) days, the study used 192 broiler chicks (DOC) of males and females Strain CP 707, at the end of the study a total of 32 chickens cuts , consisting of the respective chicken rations each treatment were taken at random, to determine the weight carcass, treatment P0 ( control) commercial ration, P2 ( 60 % Br I + 30 % flour banana weevil Stone and Kepok + 10 % Fish Meal ), P3 ( BR -I 70 % + 20 % flour banana weevil stone and Kepok + 10 % fish meal and P3 ( BR - I 80 % + 10 % flour banana weevil stone and Kepok + 10 % fish Meal ) . the design used was a completely randomized design ( CRD ) consisting of four treatments and four replications. Flour conclusion banana weevil Kepok stone and canbe used as a mixture of commercial ration ( BR - I) broiler until the level of 30 % . Body weight gain of broiler of each ration treatment P0 (control) P1, P2 and P3, respectively 58.75 g / head / day, 54.65 g / head / day, 51.95 g / head / day and 48.68 g / head / day. Use rations containing flour banana weevil Kepok and Stone by 30 % in the commercial feed mixes provide the most advantages.
KAJIAN BEBERAPA DOSIS BOKASHI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) UNTUK MENGATASI KERACUNAN FE DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI PADI VARIETAS PAK TIWI Benang Purwanto
JURNAL TRITON Vol 7 No 1 (2016): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed : 1) determine the appropriate dose of fertilizer Bokashi treating poisoningFe; and 2) the effect of fertilizer application on rice yield TKKS Bokashi. This study wasconducted over four months from July to October 2015 Kampung Sumberboga Masni DistrictManokwari District. This study was an experimental study using single factor design with fourtreatment of multiple doses of Bokashi TKKS were arranged in a randomized block design(RBD) with three replications. The single factor is: B0 = Without using Bokashi TKKS; B1 = 1ton ha-1; B2 = 2 ton ha-1; and B3 = 3 tons ha-1. The results showed that: 1) The provision ofBokashi TKKS 3 ton-1 impact panicle length, grain junlah decline empty weight of 1000 seedsare better than other treatments; and 2) The Bokashi TKKS no significant effect on plant height,number of tillers per hill, and the number of filled grain. But give significantly different effecton panicle length, number of grains per panicle empty, and the weight of 1000 seeds.
PERAN PETANI TRANSMIGRAN DALAM PERCEPATAN DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN DI PAPUA Galih Wahyu Hidayat
JURNAL TRITON Vol 10 No 1 (2019): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tujuan kegiatan transmigrasi adalah mempercepat pembangunan pertanian. Dalam kegiatan Transmigrasi diterapkan pola transmigrasi berdampingan agar terdapat proses transfer inovasi teknologi pertanian dari petani pendatang yang dianggap memiliki keterampilan usahatani yang maju kepada petani asli papua yang masih bersifat subsisten dan tradisional. Proses transfer yang dilanjutkan dengan proses adopsi inovasi teknologi pertanian diharapkan lebih mudah dengan adanya transmigrasi berdampingan. Makalah ini disusun dengan sumber data dan informasi yang berasal dari hasil desk review dari berbagai laporan penelitian, artikel, buku, dan dokumen pendukung lainnya. Hasil yang diperoleh adalah petani transmigran memiliki peran penting dalam percepatan pembangunan pertanian karena adanya transfer inovasi teknologi pertanian kepada petani asli papua yaitu sebagai percontohan, pembuktian dan pembanding bagi petani asli Papua. Proses adopsi membutuhkan waktu yang relatif lama karena adanya tahapan-tahapan dalam proses adopsi oleh petani asli Papua yang masih menganut sistem adat dan kearifan lokal. Kompleksitas permasalahan transmigrasi juga dianggap sebagai faktor penghambat percepatan pembangunan pertanian di Papua.
MANAJEMEN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETANI (KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, KINERJA KELOMPOK, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA PADA KELOMPOK TANI SASARAN PROGRAM UPSUS PAJALE DI KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR) Suryaman Sule; Hamyana; Ugik Romadi
JURNAL TRITON Vol 8 No 2 (2017): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini difokuskan untuk mengetahui dan menganalisis: nilai kontribusi langsung kepemimpinan terhadap kepuasan anggota; nilai kontribusi tidak langsung kepemimpinan terhadap kepuasan anggota melaui kinerja organisasi; nilai kontribusi tidak langsung kepemimpinan terhadap kepuasan anggota melaui budaya organisasi; nilai kontribusi tidak langsung kepemimpinan terhadap kepuasan anggota melaui budaya organisasi dan kinerja organisasi; nilai total kontribusi langsung dan tidak langsung kepemimpinan terhadap kepuasan anggota; dan variabel yang paling tinggi kontribusinya terhadap kepuasan anggota. Metode penelitian menggunakan metode survei dengan pendekatan multi analisis. Lokasi penelitian dilakukan pada kelompok tani sasaran program UPSUS Pajale tahun 2016 di Kabupaten Malang. Objek Penelitian adalah Petani pengurus dan anggota kelompoktani penerima bantuan program UPSUS Pajale tahun 2016. Teknik analisis data yang digunakan adalah multi analisis diantaranya adalah analisis deskriptif, analisis regresi linear berganda dan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari tiga variabel yang digunakan sebagai prediktor kepuasan anggota, variabel kinerja organisasi teridentifikasi sebagai variabel paling berkontribusi terhadap kepuasan anggota dibanding dua variabel lain yaitu kepemimpinan dan budaya organisasi. Besaran pengaruh parsial dan langsung budaya organisasi terhadap kinerja adalah sebesar 0,625 (63%). Artinya, tinggi rendahnya kepuasan anggota dipengaruhi oleh kinerja organisasi sebesar 63%, sedangkan sisanya 37% dijelaskan faktor lain di luar model.

Page 1 of 16 | Total Record : 157