cover
Contact Name
I Gusti Made Arya Suta Wirawan
Contact Email
arthasuta@gmail.com
Phone
+628999082913
Journal Mail Official
jurnalpend.sosiologi@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana No 11 Kampus Tengah Undiksha Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Singaraja Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
ISSN : 26141957     EISSN : 26141965     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jpsu.v2i2
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha adalah jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Sosiologi . Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian mahasiswa dan hasil pengabdian kepada masyarakat dibidang sosiologi yang secara khusus difokuskan ke tema-tema terkait sosial budaya, pendidikan dan pembelajaran. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan bagi masyarakat akademik. Jurnal ini terbit 3 kali setahun
Articles 188 Documents
BIAS GENDER PADA SISTEM PERKAWINAN NYEROD (STUDI KASUS DI DUSUN MUNDUK, DESA BANJAR, BULELENG, BALI) DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI Lestariani, Ida Ayu Komang Dina; Sendratari, Luh Putu; Margi, I Ketut
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 3 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i3.26850

Abstract

Penelitian ini berawal dari paswara tahun 1950 yang mengatur perkawinan asu pundung alangkahi karang hulu, sehingga berdampak pada perempuan tri wangsa yang melakukan kawin nyerod. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perempuan tri wangsa di Dusun Munduk melakukan kawin nyerod. 2) Mengetahui sistem perkawinan nyerod. 3) Mengetahui implikasi sosial dari perkawinan nyerod yang dilakukan perempuan di Dusun Munduk, Desa Banjar. 4) Mengetahui bias-bias gender yang muncul pada sistem perkawinan nyerod, yang bisa dijadikan sumber belajar Sosiologi di kelas XI. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Munduk, Desa Banjar tahun 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualtitatif bersifat studi kasus, melalui langkah-langka penentuan informan yang terdiri dari pasangan suami istri kawin nyerod, pemangku, klian adat dan klian dusun, bendesa adat dan guru sosiologi. Pengumulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan langkah reduksi, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) Faktor yang menyebabkan perkawinan nyerod yaitu faktor cinta, kedekatan, ekonomi, dan hamil diluar nikah. 2) Sebagai sebuah sistem, dalam perkawinan nyerod terdapat mempelai, pemangku, klian dinas, klian dusun, bendesa adat, masing-masing mempunyai tugas dalam pelaksaan kawin nyerod. 3) Implikasi sosial dari perkawinan nyerod yaitu adaptasi sosial, labelling dan bias gender. 4) Bias gender dalam sistem perkawinan nyerod yang bisa dijadikan sumber belajar yaitu pengertian stratifikasi sosial wangsa, marginalisasi, stereotype dan kekerasan. Maka dengan adanya beberapa hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perempuan yang melakukan kawin nyerod mendapatkan perlakuan tidak adil, sehingga untuk memahami fenomena ketidakadilan gender tersebut, dapat diajarkan lewat sumber belajar mata pelajaran sosiologi.Kata kunci: nyerod, bias gender, sumber belajar
HUBUNGAN PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN PERSEPSI DAN SIKAP KEMULTIKULTURAN SISWA (Studi Kasus: SMA Laboratorium Undiksha Singaraja, Bali) Nangraini, Wayan Pina; Margi, I Ketut; Sarmita, I Made
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v2i2.28056

Abstract

AbstrakIndonesia memiliki masyarakat yang sangat multikultur, sehingga peluang terjadinya konflik sangat besar. Salah satu upaya pemeritah untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan memperbaiki kurikulum yang didalamnya terdapat pengintegrasian pendidikan multikultural.Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Menganalisis hubungan pengintegrasian pendidikan multikultural dengan persepsi siswa, 2) Menganalisis hubungan pengintegrasian pendidikan multikultural dengan sikap kemultikulturan siswa dan 3) Menganalisis bentuk nyata pengintegrasian pendidikan multikultural di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode mix dan jenis data yang digunakan data primer dan data skunder. Hasil penelitian menunjukan : 1) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengintegrasian pendidikan multikultural pada mata pelajaran sosiologi dengan persepsi siswa, 2) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengintegrasian pendidikan multikultural pada mata pelajaran sosiologi dengan sikap kemultikulturan siswa, 3) Bentuk nyata pengintegrasian pendidikan multikultural di sekolah dilakukandengan pengintegrasian pendidikan multikultural di kelas dan di luar kelas.Kata kunci: Pendidikan Multikultural, Persepsi, Sikap Multikultural.
PERAN DAN FUNGSI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA JARA MARA PATI BULELENG, BALI DALAM PEMBERIAN LAYANAN KEPADA LANSIA (Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sosiologi SMA Kelas X) Septiarini, I Gusti Ayu Virgin; Sendratari, Luh Putu; Maryati, Tuty
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i1.26673

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)faktor-faktor yang melatarbelakangi lansia berada di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati, (2)mengetahui pelayanan yang di berikan panti sosial kepada lansia, dan (3)aspek dipanti sosial yang dapat di gunakan sebagai sumber belajar sosiologi. Metodepenelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Narasumber penelitian ini terdiri dari Koordinator panti sosial, staf panti sosial, danlansia. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi,serta studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksidata, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukkanbahwa (1) terdapat 3 faktor yang menyebabkan lansia berada di panti sosial antaralain faktor ekonomi, sosial, dan usia. Tingkat ekonomi yang rendah membuat lansiatidak dapat menghidupi diri sendiri. Keadaan lingkungan sekitar yang membuatlansia merasa tidak nyaman membuat lansia tidak dapat beradaptasi dikarenakanusia yang semakin tua. Hal ini membuat lansia memilih tinggal di panti sosial. (2)Pelayanan yang di berikan panti sosial berupa pemberian tempat tinggal, makan,pakaian, pemeliharaan kesehatan, bimbingan keagamaan, rekreasi dan pengurusanpemakaman. (3) Keberadaan lansia di panti sosial kemudian dimanfaatkan sebagaisumber belajar. Aspek yang dapat di pelajari dari panti sosial antara lain aspekkognitif, afektif, dan psikomotor.Kata Kunci: peran dan fungsi, panti sosial, layanan dan sumber belajar.
PEMBELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH AT-TAUFIQ DI KAMPUNG KAJANAN, SINGARAJA, BULELENG, BALI (Kesulitan Belajar, Manajemen Kelas dan Penanggulangannya) Urosyidah, Atiek; Atmadja, Nengah Bawa; Maryati, Tuty
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 3 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i3.26845

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Latar belakang siswa yang kurang meminatii pada mata pelajaran sosiologi, (2) Manajemen kelas yang dilakukan guru sosiologi dalam pembelajaran sosiologi pada siswa kelas XI, (3) Penanggulangan rendahnya minat siswa dalam belajar sosiologi berdasarkan persepsi siswa dan berbagai pihak terkait. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Madrasah Aliyah At-Taufiq Kampung Kajanan, Singaraja, Buleleng, Bali. Teknik penentuan informan menggunakan Purposive Sampling. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Sedangkan keabsahan dilakukan dengan metode triangulasi dan analisis data interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Latar belakang peserta didik kelas XI di Madrasah Aliyah At-Taufiq kurang meminati pembelajaran sosiologi dilihat dari (1) Faktor internal, : a) Kurangnya kemampuan dasar intelligensi siswa, b) Tidak ada bakat dalam belajar sosiologi, c) Kurangnya minat terhadap situasi pembelajaran yang tidak dapat memotivasi siswa, d) Tidak adanya perpustakaan. (2) Faktor eksternal, : a) Faktor orang tua, b) Faktor dari guru, c) Faktor lingkungan. (2) Manajeman kelas XI di kelompokkan menjadi tiga yaitu : mendikte, menegur dan mencatat, serta memberi skors, (3) Menanggulangi rendahnya minat belajar siswa dalam belajar sosiologi dari pihak yang terkait (a) Persepsi siswa, (b) Persepsi kepala madrasah, (c) Persepsi orang tua, (d) Persepsi guru sosiologi.Kata Kunci : pembelajaran sosiologi, kesulitan belajar, manajemen kelas, penanggulangannya
POLA INTERAKSI SOSIAL PENGEMUDI TRANSPORTASI ONLINE GRAB DI KOTA SINGARAJA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA Pahlefi, Delfin Reza; Mudana, I Wayan; Sila, I Nyoman
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v2i2.28053

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini memiliki rumusan masalah (1) faktor apakah yang memengaruhi munculnya penggunaan fake gps dikalangan pengemudi Grab Singaraja? (2) bagaimana pola interaksi antara pengemudi Grab yang menggunakan aplikasi fake gps dengan yang tidak menggunakan aplikasi fake gps? (3) aspek-aspek apa sajakah dari interaksi sosial diantara pengemudi Grab Singaraja yang dapat dijadikan sumber belajar sosiologi kelas X di SMA?. Dengan tujuan untuk (1) mendeskripsikan faktor pengemudi Grab menggunakan aplikasi fake gps dan yang tidak menggunakan aplikasi fake gps, (2) mendeskripsikan pola interaksi antara pengemudi yang menggunakan aplikasi fake gps dan yang tidak menggunakan aplikasi fake gps, (3) mendeskripsikan bahwa kelompok dalam masyarakat bisa dijadikan sumber belajar sosiologi kelas X di SMA. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik purposive sampling (1) observasi, (2) wawancara in-dept interview, (3) studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) faktor munculnya penggunaan aplikasi fake gps di Kota Singaraja adalah untuk mempermudah dalam mendapat pelanggan akan kebutuhan pencapaian syarat insentif Grab, (2) pola interaksi pengemudi Grab yang menggunakan fake gps dan yang tidak mengunakan fake gps terbagi menjadi dua bentuk yaitu interaksi yang asosiatif dan disosiatif, (3) terdapat aspek-aspek sosiologis yang dapat dijadikan sumber belajar sosiologi di SMA yakni bentuk pola interaksi pengemudi transportasi online Grab yang asosiatif dan disosiatif. Penelitian ini berimplikasi kepada pengemudi transportasi online, terbentuknya pola interaksi dan pendidik mata pelajaran sosiologi.Kata kunci: Grab, fake gps, Pola Interaksi, penyimpangan, sumber belajar
NYUNGSUNG DEWA JELEME PADA PURA KONCO DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA JURUSAN IPS (STUDI KASUS DI DESA ADAT KAYUPUTIH, BANJAR, BULELENG, BALI) Cahyani, Kadek Gita; Atmadja, Nengah Bawa; Mudana, I Wayan
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i1.26667

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) latar belakang masyarakat Desa AdatKayuputih mendirikan pura yang memuja Dewa Jeleme yang berbentuk Konco, (2)sistem ritual dalam konteks pemujaan Dewa Jeleme di Pura Konco, (3) nilai karakteryang terdapat dalam pemujaan Dewa Jeleme pada Pura Konco yang bisa diaplikasikandalam pembelajaran Sosiologi di SMA. Metode penelitian menggunakan pendekatankualitatif: (1) penentuan lokasi penelitian; (2) penentuan informan; (3) pengumpulan datamengunakan observasi, wawancara dan studi dokumen; (4) penjaminan keabsahan data;(5) analisis data. Hasil penelitian menunjukan: latar belakang berdirinya Pura Konco adaenam faktor : kepercayaan akan penyakit, menetralisir perasaan berdosa, memperkuatsolidaritas keluarga, memiliki fungsi ekonomis, estetika dan etika, Pura Konco berdiripada tahun 1939 di Desa Adat Kayuputih. Ritual di Pura Konco dilakukan pada satu harisebelum Tilem atau dua hari sebelum Tahun Baru Imlek, dan satu hari sebelum Purnamaatau Cap Go Meh. Sarana persembahyangan di Pura Konco berupa masakan, buah,jajan, minuman, banten dan dupa. Upacara persembahayangan di pimpin olehPemangku yang berasal dari keluarga yang membunuh. Nilai karakter di Pura Koncoyang diaplikasikan kedalam pembelajaran Sosiologi di SMA : Nilai Religius, Jujur,Toleransi, Kreatif, Komunikatif, Cinta Damai, Peduli Sosial, dan Tanggung Jawab.Kata Kunci: Dewa Jeleme, Pura Konco, Latar Belakang, Sistem Ritual, Nilai-NilaiKarakter
Permainan Rakyat sebagai Sumber Belajar Sosiologi di SMA (Studi Kasus Tradisi Mageburan di Desa Adat Sekumpul, Sawan, Buleleng, Bali) Kurniawan, Made Ferry; Atmadja, Nengah Bawa; Mudana, I Wayan
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i2.26840

Abstract

Modernisasi dalam jangka panjang, bukan hanya diposisikan sebagai proses yang pasti terjadi, namun modernisasi dipandang sebagai sesuatu yang dibutuhkan. (Martono, 2014 : 137 – 138). Walaupun invasi modernisasi memberikan efek yang massif, tetapi tradisi lokal mageburan yang dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat (muda-mudi) Desa Adat Sekumpul tetap konsisten dilaksanakan. Tradisi ini mampu hidup dengan mempertahankan sifat autentik, originalitas, serta nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Tujuan utama penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan latar belakang teruna-pesaren Desa Adat Sekumpul, Kecamatan Sawan, Buleleng melaksanakan tradisi mageburan, (2) mendeskripsikan sistem permainan yang digunakan pada tradisi mageburan dalam kaitannya dengan sistem ritual keagamaan di Desa Adat Sekumpul, (3) mendeskripsikan aspek-aspek yang terkandung di dalam tradisi mageburan yang berpotensi menjadi bahan ajar pada materi pelajaran Sosiologi di jenjang SMA. Dalam penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan tahap-tahap pengumpulan data yakni (1) purposive sampling, (2) observasi non-partisipatif, (3) in-depth interviewing, (4) studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) mageburan memiliki makna sebagai aspek penyucian diri bagi masyarakat (khususnya sekaa teruna-pesaren) yang terlibat langsung dalam aktivitas perang lumpur, (2) mageburan memiliki aturan permainan yang mengikat dan permainan ini berhubungan erat dengan aspek theogoni, (3) mageburan mengandung aspek sosiologis-pedagogis seperti wahana belajar kebudayaan, media solidaritas mekanik, sesuatu yang berpola, adanya unsur gemeinschaft, kompetisi konstruktif, arbitrasi dan mengandung nilai-nilai karakter sesuai dengan Kurikulum 2013.Kata kunci: mageburan, permainan rakyat (folklor), sumber pembelajaran, nilai-nilai karakter
HUBUNGAN SOSIAL MAHASISWA PERANTAU DALAM PAGUYUBAN JONG JAVA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA (STUDI KASUS PAGUYUBAN JONG JAVA DI UNDIKSHA ) Hardiyana, Eky; Margi, I Ketut; Wirawan, I Gusti Made Arya Sutha
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v2i1.28048

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Latar belakang mahasiswa perantau dari jawa untuk membentuk Jong Java di Undiksha, (2) Hubungan sosial yang terjadi antar mahasiswa perantau Jawa di Undiksha yang tergabung di dalam Jong Java, (3) Peran Jong Java terhadap mahasiswa perantau di Undiksha, (4) Aspek-aspek Paguyuban Jong Java yang dapat digunakan sebagai sumber belajar di SMA. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Pendidikan Ganesha sebagai tempat pelaksanaan kegiatan, Undiksha terletak di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali. Teknik penentuan informan menggunakan Random Sampling. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengecekan pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode dan Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Latar belakang Paguyuban Jong Java memiliki 2 faktor yaitu: faktor kegelisahan dan kebutuhan, (2) Hubungan sosial mahasiswa yang tergabung pada Paguyuban Jong Java terjalin dengan baik hal ini dapat dibuktikan pada kegiatan-kegiatan seperti memperingati hari besar nasional dan hari besar islam (3) peran Jong Java yaitu sebagai tempat berkumpul dan tempat untuk berdiskusi serta sebagai pemenuhan kebutuhan (4) Aspek-aspek dalam paguyuban Jong Java yang digunakan sebagai sumber belajar yakni terdapat pada 3 ranah yaitu : ranah kongnitif, afekti dan Psikomotorik.Kata Kunci : Mahasiswa perantau, paguyuban dan sumber belajar
STUDI KEBERTAHANAN IDENTITAS ETNIK BUGIS DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA (Di Kelurahan Kampung Bugis, Kabupaten Buleleng, Bali) Azura, Vina; Mudana, I Wayan; Margi, I Ketut
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i2.26687

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Identitas etnik Bugis yang masih bertahan dalam kehidupan masyarakat multikultural di Kelurahan Kampung Bugis, Kabupaten Buleleng, Bali; (2) Alasan-alasan identitas etnik Bugis dipertahankan dalam kehidupan masyarakat multikultural di Kelurahan Kampung Bugis, Kabupaten Buleleng, Bali; (3) Sistem sosialisasi yang digunakan untuk mempertahankan identitas etnik Bugis dalam kehidupan masyarakat multikultural di Kelurahan Kampung Bugis, Kabupaten Buleleng, Bali; dan (4) Aspek-aspek kebertahanan identitas etnik Bugis dalam kehidupan masyarakat multikultural yang memiliki potensi sebagai sumber belajar sosiologi di SMA. Konsep yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah tersebut yakni identitas etnik, teori struktural fungsional, sistem sosialisasi dan masyarakat multikultural. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan langkah: penentuan informan yang terdiri dari orang Bugis ataupun keturunannya, kepala kelurahan Kampung Bugis, ketua organisasi Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan langkah pengorganisasian data, reduksi, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) Identitas etnik Bugis telah banyak mengalami perubahan atas dasar modernisasi, (2) Identitas etnik Bugis dipertahankan dengan tujuan terciptanya keharmonisan sosial dengan menjaga budaya dan adat istiadat yang telah diwariskan secara turun temurun, (3) Sistem sosialisasi lebih banyak dilakukan dengan cara mandiri dengan kesiapan mental setiap individu dalam masyarakat, dan (4) Aspek-aspek yang dapat dijadikan suplemen pembelajaran Sosiologi pada kasus kebertahanan identitas etnik Bugis dalam kehidupan masyarakat multikultural antara lain: masyarakat multikultural, toleransi, dan aktivitas sosial. Aspek ini dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran Sosiologi SMA pada topik Perbedaan, Kesetaraan dan Harmoni Sosial.Kata Kunci: Identitas Etnik, Masyarakat Multikultural, Suplemen Pembelajaran
STRATEGI SURVIVAL MASYARAKAT NELAYAN DUSUN YEHIBIYU, DESA PATAS, BALI (SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA) Haryadi, Fani; Mudana, I Wayan; Sendratari, Luh Putu
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 3 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i3.26851

Abstract

Kemiskinan masyarakat nelayan merupakan suatu permasalahan sosial yang harus mendapatkan perhatian, termasuk juga yang terjadi pada masyarakat nelayan di Dusun Yehbiyu, Desa Patas. Strategi survival dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari pada musim paceklik datang melanda. Salah satu yang membuat nelayan melakukan hal tersebut karena nelayan berada pada kondisi kemiskinan yaitu dari segi perekonomian yang menyebabkan sangat susahnya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada kondisi tersebut masyarakat nelayan akan melakukan strategi survival untuk mendapatkan pemasukan yang cukup bagi kehidupan keluarganya.Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi kondisi kemiskinan masyarakat nelayan di Dusun Yehbiyu, Desa Patas. 2) Mengetahui strategi survival masyarakat nelayan di Dusun Yehbiyu, Desa Patas. 3) Mengetahui aspek-aspek strategi survival masyarakat nelayan di Dusun Yehbiyu, Desa Patas yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar mata pelajaran sosiologi, di SMA. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan pendekatan jenis deskriptif. Sampel dalam penelitian ini yaitu tiga orang masyarakat nelayan di Dusun Yehbiyu, Desa Patas, Kadus, satu pelajar dan satu guru pengajar sosiologi sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Masyarakat nelayan di Dusun Yehbiyu, Desa Patas berada pada kondisi kemiskinan disaat hasil penangkapan ikan sangat berkurang karena adanya musim paceklik. 2) Masyarakat nelayan di Dusun Yehbiyu, Desa Patas melakukan strategi survival untuk dapat bertahan hidup bersama keluarganya. Strategi yang dilakukan antara lain strategi aktif, strategi pasif/mengurangi, dan strategi jaringan. 3) Aspek-aspek strategi survival masyarakat nelayan yang bisa di jadikan sebagai sumber belajar mata pelajaran sosiologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berkaitan dengan strategi survival itu sendiri.Kata kunci: Kemiskinan, strategi survival, sumber belajar

Page 2 of 19 | Total Record : 188