cover
Contact Name
Ni Made Dharma Shantini Suena
Contact Email
vrndaranyadasi@gmail.com
Phone
+628563740032
Journal Mail Official
medicamento@unmas.ac.id
Editorial Address
Jalan Kamboja No.11A, Denpasar Utara, Denpasar, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Medicamento
ISSN : -     EISSN : 23564814     DOI : https://doi.org/10.36733/medicamento.v6i1
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Medicamento (JINTO) dengan nomor registrasi e-ISSN 2356-4814 didirikan pada tahun 2014, dan publikasi online dimulai pada tahun 2015. Jurnal diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Awalnya JINTO diterbitkan oleh Akademi Farmasi Saraswati Denpasar. Namun sejak awal tahun 2019, penerbit jurnal berubah menjadi Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar karena institusi penerbit sebelumnya yaitu Akademi Farmasi Saraswati Denpasar telah mengalami penyatuan ke dalam institusi Universitas Mahasaraswati Denpasar menjadi Fakultas Farmasi. Jurnal Ilmiah Medicamento diterbitkan setiap enam bulan sekali (Maret dan September) yang berisi penelitian di bidang ilmu farmasi. JINTO menerima artikel yang mencakup berbagai bidang ilmu farmasi seperti: Farmakologi dan Toksikologi; Farmasi Klinik dan Komunitas; Kimia Farmasi; Biologi Farmasi; Teknologi Farmasi; Farmasi Mikrobiologi dan Bioteknologi; Regulatory Affairs and Pharmacy Marketing Research; Pengobatan alternatif.
Articles 267 Documents
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK n-BUTANOL BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PARU MENCIT (Mus muscullus) JANTAN YANG TERPAPAR ASAP ROKOK Santoso, Puguh; Cahyaningsih, Erna; Darmayanti, Gusti Ayu Putu Eka
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.717

Abstract

Dewandaru (Eugenia uniflora L.) merupakan salah satu tanaman obat yang telah banyak digunakan untuk pengobatan tradisional. Rokok merupakan zat adiktif yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia. Racun utama dalam rokok adalah nikotin, tar dan karbon monoksida (CO). Asap rokok adalah penyebab utama kerusakan paru-paru. Salah satu kerusakan nyata adalah stress oksidatif. Dewandaru mengandung senyawa flavonoid yang dapat digunakan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak n-Butanol buah dewandaru pada histopatologi paru mencit jantan yang dipapar asap rokok. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan randomized posttest only with control group design, yang menggunakan sampel 30 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok I sebagai kelompok kontrol diberikan paparan asap rokok dan larutan CMC dosis 0,5 ml/hari. Kelompok II dan III sebagai kelompok perlakuan diberikan paparan asap rokok 30 menit/hari selama 20 hari dan diberikan ekstrak n-Butanol buah dewandaru dengan dosis 100 mg/KbBB dan dosis 200 mg/KgBB pada hari ketiga sampai hari ke-10. Pada hari ke-21 mencit dikorbankan dan dibedah untuk diambil parunya, pembuatan preparat histopatologi, dan pemeriksaan histopatologi paru mencit. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gambaran histopatologi paru mencit jantan yang diberikan ekstrak n-Butanol buah dewandaru dapat menunjukkan adanya perbaikan jaringan sel pada kelompok yang diberikan ekstrak. Dan dosis yang paling menunjukkan adanya perbaikan yaitu dosis 200 mg/KgBB.
STUDI RETROSPEKTIF TERAPI ANTIDIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELITUS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM ARI CANTI PERIODE 2018 Megawati, Fitria; Agustini, Ni Putu Dewi; Krismayanti, Ni Luh Putu Dian
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.718

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah. Diabetes melitus adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi hanya dapat mengontrol kadar gula darah di dalam tubuh dengan pemberian obat-obatan maupun insulin. Pengobatan Diabetes sering mengharuskan penggunaan terapi beberapa antidiabetik (terapi tunggal maupun kombinasi), termasuk terapi kombinasi antidiabetik oral yang berbeda golongan atau kombinasi Insulin untuk mencapai kadar glukosa darah normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas terapi antidiabetik pada penderita Diabetes Melitus yang menjalani rawat inap di rumah sakit umum ari canti dengan penurunan kadar glukosa darah sewaktu periode 2018. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimental dengan pengambilan data menggunakan metode retrospektif. Penelitian ini menggunakan instrument berupa data rekam medis pasien dengan melihat data kadar glukosa sewaktu sebelum dan sesudah pasien DM menjalani rawat inap. Analisis data dilakukan dengan Uji T-tes dan mencari persentase jumlah pasien yan kadar glukosa ≤200 mg/dL sesudah rawat inap. Berdasarkan data hasil didapatkan bahwa pasien yang memiliki kadar glukosa darah sewaktu ≤200 mg/dL sesudah rawat inap sebanyak 62 orang (63%) pasien. Dari hasil uji Paired T-test menunjukkan adanya perubahan yang signifikan (p<0,05) pada kadar glukosa darah sewaktu sebelum dan sesudah rawat inap pada pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Ari Canti baik dengan terapi antidiabetik tunggal (p <0.001), kombinasi 2 macam obat (p <0.001), maupun dengan kombinasi 3 macam obat antidiabetik (p <0.008).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PASIEN PADA PENGOBATAN Edi, I Gede Made Saskara
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v1i1.719

Abstract

Telaah sistematik ini bertujuan untuk mengkaji penelitian-penelitian yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien pada penggunaan obat. Penelusuran artikel dilakukan melalui tiga data base yaitu: MedLine, PubMed dan ProQuest, kurun waktu pencarian dari 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2014. Kata kunci yang digunakan meliputi: social demography, perceptio, quality health care, social capital, drug characterization, concordance, adherence, compliance, persistence, antibiotic, outpatient. Pencarian awal diperoleh sebanyak 21.320 artikel yang sesuai dengan kata kunci. Sebanyak 21.234 artikel dibuang setelah meninjau judul dan abstrak. Tambahan 14 artikel dibuang karena topik tidak menyangkut topik kepatuhan minum obat, dan terakhir 69 dibuang karena tidak tersedia secara full teks, dan satu artikel lagi dibuang karena tidak sesuai topik kepatuhan minum obat, sehingga total artikel untuk telaah sistematik ini menjadi 17 artikel. Banyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien pada pengobatan sehingga sulit memprediksi penyebab ketidakpatuhan pada tingkat individu, untuk itu dibutuhkan penelitian-penelitian mengenai pengembangan intervensi untuk meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan.
UJI AKTIVITAS ANTIPLATELET EKSTRAK DAUN LEMPENI (Ardisia humilis Vahl) PADA MENCIT Santoso, Puguh
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v1i1.720

Abstract

Daun lempeni telah diteliti memiliki efek memperpanjang waktu pendarahan. Adanya kesamaan aktivitas antara ekstrak daun lempeni dan asetosal memungkinkan adanya potensiasi aktivitas yang ditandai dengan waktu pendarahan yang semakin panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun lempeni sebagai antiplatelet. Penelitian merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian pre test-post test control group design. Subjek terdiri dari 4 kelompok mencit yang tiap kelompok terdiri dari 5 mencit. Kelompok 1 diberi asetosal dengan dosis 30 mg/kg bb, kelompok 2 diberi ekstrak daun lempeni dengan dosis 100 mg/kg bb, kelompok 3 diberi ekstrak daun lempeni dengan dosis 200 mg/kg bb dan kelompok 4 diberi ekstrak daun lempeni dengan dosis 300 mg/kg bb. Waktu pendarahan ditetapkan dengan metode tail bleeding. Hasil menunjukkan bahwa keempat kelompok mengalami perpanjangan waktu pendarahan sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis data dilakukan dengan uji Paired Sample T-test dan One Way Anova. Uji Paired Sample T-test menunjukkan perbedaan waktu pendarahan (sig F = 0,000) yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis data One Way Anova menunjukkan rerata yang berbeda secara bermakna waktu pendarahan pada keempat kelompok setelah diberikan perlakuan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak daun lempeni memiliki aktivitas antiplatelet.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annonae muricata L.) DENGAN METODE DIFUSI AGAR CAKRAM TERHADAP Escherichia coli Putra, I Made Agus Sunadi
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v1i1.721

Abstract

Diare biasanya disebabkan oleh bakteri Eschericia coli yang terkontaminasi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut melalui lalat. Beberapa masyarakat menggunakan daun sirsak sebagai antidiare. Banyak kandungan yang terdapat dalam daun sirsak ini saponin, tanin, alkaloid, dan flavonoid, yang mana senyawa ini dapat berfungsi sebagai desinfektan-antiseptik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun sirsak (Annonae muricatae L.) terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan isolat bakteri E. coli ATCC 25922 yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana. Hasil perasan daun sirsak berasal dari 100 gram daun sirsak yang dihaluskan kemudian ditambah dengan etanol, maserasi kemudian diperas. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Konsentrasi ekstrak kental daun sirsak yang digunakan adalah 50%, 80%, 100% dan kontrol positif tetrasiklin. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar (difusi Kirby dan Bauer yang dimodifikasi) dengan cara cakram. Media yang digunakan adalah Mueller Hinton Agar (MHA). Hasilnya pada konsentrasi 50%, 80% dan 100% tidak menunjukkan zona hambat terhadap bakteri Eschericia coli.
PERBEDAAN LAMA RAWAT INAP PADA PENDERITA DIARE AKUT BAYI YANG DITERAPI DENGAN ZINK DIBANDINGKAN ZINK DAN CAIRAN REHIDRASI ORAL DI RSUP SANGLAH Udayani, Ni Nyoman Wahyu
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v1i1.722

Abstract

Diare saat ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan, jutaan kasus dilaporkan setiap tahun dan diperkirakan sekitar 4-5 juta orang meninggal karena diare akut. Angka kejadian diare akut di sebagian besar wilayah Indonesia hingga saat ini masih tinggi termasuk angka morbiditas dan mortalitasnya. Berdasarkan riset hasil kesehatan dasar (Riset Kesehatan Dasar 2007) yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan pada tahun 2007, diare akut merupakan penyebab kematian bayi (31,4%). Menurut Korompis dkk (2013) penggunaan suplemen zink pada penderita diare akut sebesar 69% serta penggunaan ORS (Oral Rehydration Solution) dan zink sebesar 15,85%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan lama rawat inap pada penderita diare akut bayi yang diterapi dengan zink dibandingkan zink dan cairan rehidrasi oral di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan menggunakan rancangan deskriptif analitik. Penelitian ini menggunakan data penggunaan obat diare akut bayi bulan Januari-Desember 2013 yang bersifat retrospektif, yang diambil pada unit catatan rekam medik di RSUP Sanglah Denpasar. Dari 30 sampel diare akut bayi yang dirawat inap di RSUP Sanglah Denpasar mayoritas berjenis kelamin laki-laki. Rata-rata lama rawat inap penderita diare akut bayi yang diterapi dengan zink 3,07 hari dan terapi dengan zink dan cairan rehidrasi oral 3,20 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan lama rawat inap secara signifikan menurut statistik antara penderita diare akut bayi yang diterapi dengan zink dan diterapi dengan zink dan cairan rehidrasi oral.
PERSENTASE KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK.II UDAYANA DENPASAR Megawati, Fitria
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v1i1.723

Abstract

Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi. Menurut Hadinegoro (1999), insiden tertinggi demam tifoid terdapat pada anak-anak. Antibiotik merupakan terapi awal untuk penderita demam tifoid. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan menimbulkan dampak negatif. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk.II Udayana Denpasar periode tahun 2013. Penelitian ini dikerjakan mengikuti rancangan deskriptif, data dikumpulkan secara retrospektif, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk.II Udayana Denpasar pada pasien demam tifoid anak pada periode tahun 2013. Data rekam medis dianalisis kerasionalan penggunaan antibiotik dengan 3 parameter yaitu tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis. Hasil penelitian dari 60 pasien didapatkan bahwa persentase kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid anak sebesar 30,00% dengan jumlah 18 pasien. Dapat disimpulkan bahwa persentase kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid anak sebesar 30,00%.
EVALUASI FISIK SEDIAAN SUSPENSI DENGAN KOMBINASI SUSPENDING AGENT PGA (Pulvis Gummi Arabici) DAN CMC-Na (Carboxymethylcellulosum Natrium) Suena, Ni Made Dharma Shantini
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v1i1.724

Abstract

Suspensi dibuat karena beberapa zat aktif obat mempunyai kelarutan yang praktis tidak larut dalam air, tetapi diperlukan dalam bentuk cair. Konsentrasi PGA sebagai suspending agent adalah 5-10%, namun PGA pada konsentrasi kurang dari 10% memiliki viskositas yang rendah sehingga dapat mempercepat terjadinya sedimentasi. Oleh karena itu PGA dikombinasikan dengan CMC-Na yang merupakan suspending agent yang dapat meningkatkan viskositas serta dapat meningkatkan kestabilan suspensi. Sifat fisik yang diinginkan adalah suspensi memiliki partikel yang tidak cepat mengendap dan mudah diredispersi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik suspensi dengan kombinasi suspending agent PGA dan CMC-Na. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pengolahan data secara deskriptif. Pada penelitian dibuat empat formula yaitu formula I, II, III, dan IV untuk diamati tampilan, warna, bau dan rasa, dihitung kecepatan dan volume sedimentasi yang terbentuk, serta diuji redispersibilitas dari masing-masing formula. Kombinasi PGA dan CMC-Na berturut-turut dari formula I, II, III, dan IV adalah 5% dan 0,25%; 3,75% dan 0,5%; 2,5% dan 0,75%; 1,25% dan 1%. Hasil pengujian kecepatan sedimentasi formula I, II, III, dan IV berturut-turut adalah 0,2318; 0,233; 0,124; dan 0,0021 (cm/menit). Sedangkan hasil pengujian volume sedimentasi adalah 0,031; 0,046; 0,152; dan 0,554. Hasil pengujian redispersibilitas yaitu 0%; 0%; 15%; dan 50%. Formula I dan II merupakan formula dengan sistem kombinasi dimana sistem deflokulasi lebih dominan sedangkan formula III dan IV juga merupakan formula dengan sistem kombinasi tetapi sistem flokulasi lebih dominan. Di akhir pengamatan, pada formula I dan IV tidak ada perubahan bau dan rasa sedangkan pada formula II dan III ada perubahan bau dan rasa.
UJI EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCL4) Santoso, Puguh
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v2i1.725

Abstract

Hepar merupakan kelenjar terbesar dan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi yang kompleks dan sangat berpotensi mengalami kerusakan akibat terpapar oleh bahan-bahan toksik, salah satunya yaitu karbon tertraklorida (CCl4). Metabolisme CCl4 menghasilkan radikal bebas CCl3 yang dapat merusak hati. Di Indonesia terdapat banyak tanaman obat dan bahan alami yang memiliki kandungan antioksidan, salah satunya yaitu buah dewandaru. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya efek hepatoprotektif ekstrak etanol buah dewandaru (Eugenia uniflora L.) pada tikus putih yang diinduksi karbon tetraklorida dilihat dari aktivitas enzim aminotransferase/pengukuran kadar SGOT dan SGPT. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan post-test control group only design, menggunakan sampel 24 ekor tikus wistar yang dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok I sebagai kontrol. Kelompok II yaitu kontrol negatif hanya diberikan CCl4 5% selama 7 hari. Kelompok III dan IV diberikan CCl4 5% selama 7 hari sedangkan ekstrak buah dewandaru dosis 0,5 mg/g bb dan 1,0 mg/g bb yang mulai diberikan pada hari ketiga sampai hari ketujuh. Pada hari kedelapan, serum darah tikus diperiksa/diukur kadar SGOT dan SGPT. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik. Hasil analisa statistik terhadap kadar SGOT dan SGPT menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kadar antar kelompok perlakuan. Simpulan dari penelitian ini ekstrak etanol 96% buah dewandaru yang diberikan selama 5 hari belum mampu melindungi atau memperbaiki sel hepar tikus yang dirusak oleh CCl4.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN MAGENTA (Peristrophe bivalvis (L.) Merr) SEBAGAI SALAH SATU KANDIDAT PENGOBATAN BAHAN BERBASIS HERBAL SERTA BIOAKTIVITASNYA SEBAGAI ANALGETIK Adrianta, Ketut Agus
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.745

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan karena kemampuannya menangkap molekul radikal bebas. Antioksidan mampu mendonorkan elektron sehingga radikal bebas tidak reaktif. Daun Magenta (Peristrophe bivalvis (L.) Merr) merupakan tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia khususnya di Bali. Daun magenta memiliki kandungan metabolit sekunder yang merupakan senyawa yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas antioksidan dari daun Magenta (Peristrophe bivalvis (L.) Merr ini. Penelitian ini diawali dengan penyiapan sampel berupa ektrak etanol daun Magenta (Peristrophe bivalvis (L.) Merr lalu dimaserasi dengan pelarut etanol 96%. Kemudian dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-Difenil-2-pikrilhidrazil) menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 516 nm. Hasil persentase peredaman tersebut diplotkan dalam sebuah kurva regresi linear sehingga diperoleh nilai IC50. Dari hasil pengujian aktivitas antioksidan diperoleh kurva regresi linear dengan persamaan, y = 2,9398x + 3,9518 dan R2= 0,9878 sehingga diperoleh nilai IC50 sebesar 15,675 ppm dan tergolong aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Penelitian ini juga menguji bioaktivitas ekstrak etanol daun magenta sebagai analgetik dengan menguji presentase proteksi terhadap paparan dari penginduksi nyeri yaitu asam asetat 1%. Persentase proteksi dari ekstrak daun magenta menunjukkan hasil terbaik pada dosis pemberian 2g/KgBB dengan proses proteksi sebesar : 77,161%.

Page 2 of 27 | Total Record : 267