cover
Contact Name
Adie Wahyudi
Contact Email
adiewahyudi@undiknas.ac.id
Phone
+62361-723868
Journal Mail Official
lawfaculty@undiknas.ac.id
Editorial Address
Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Nasional Jalan Bedugul No. 39 Denpasar-Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Analisis Hukum
ISSN : 26203715     EISSN : 26204959     DOI : http://dx.doi.org/10.38043/jah.v1i1
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Analisis Hukum (JAH), terdaftar ISSN: 2620-4959 (Online) dan ISSN:2620-3715 (Print). Jurnal Analisis Hukum adalah jurnal hukum yang digagas oleh Fakultas Hukum dan Magister Ilmu Hukum Undiknas Denpasar, terbit dua kali setahun pada Bulan April dan September. Jurnal Analisis Hukum hendak menghadirkan berbagai gagasan ilmiah tentang hukum yang populer, diharapkan akan mampu menggairahkan minat baca lebih luas terhadap tulisan-tulisan hukum. Jurnal Analisis Hukum sangat berharap kepada pemerhati hukum untuk dapat melukiskan pemikiran ilmiahnya tentang hukum dalam bentuk artikel.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 131 Documents
AKIBAT HUKUM PERALIHAN PERKAWINAN BIASA MENJADI PERKAWINAN NYENTANA TERHADAP KEDUDKAN HAK WARIS MENURUT HUKUM ADAT BALI Made Widja Candrasari; Ida Ayu Sadnyini
Jurnal Analisis Hukum Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.564 KB) | DOI: 10.38043/jah.v2i1.2169

Abstract

Current developments show that people not only do ordinary marriages, but also marriage. Developing from the transition of ordinary marriage to a nyentana marriage, while the main issues of this study are (1). What factors are the causes of the transition from ordinary marriage to a comfortable marriage? (2). What is the implementation and legitimacy of the transition of ordinary marriages to safe marriage? (3). What is the consequence of the law of the transition of ordinary marriage to a marriage of interest to the position of inheritance rights according to Balinese Customary Law. The theory used is the theory of Eugen Ehrlich which states that the law lives and develops in society and the theory of legal protection from Philpus M.Hadjon. This study uses empirical legal research methods. The results of the study showed that the factors that caused the transition of marriage, the legitimate implementation of the marriage transition, and inheritance in Balinese customary law. The conclusion of this study was that there were no sons as the next generation of family descendants and successors to family inheritance, the implementation of the legal marriage was recorded in the respective Pakraman villages and civil records, to inheritance rights, all material inheritance rights and immaterial property fell to the status of women purusa. The transfer of marriage is obliged to ask for the stipulation of the transition marriage from an ordinary marriage to a marriage, to a local district court.Keywords: Transition of Marriage, Balinese Customary Law.
EFEKTIVITAS PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM TERHADAP PENANGANAN PERMASALAHAN PHK TENAGA KERJA DI PROVINSI BALI Ni Ketut Elly Sutrisni
Jurnal Analisis Hukum Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.565 KB) | DOI: 10.38043/jah.v1i2.412

Abstract

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI) LBH Bali mencatat setidaknya sepanjang tahun 2017 terdapat 9 kasus yang diadvokasi dan 3 kasus diantaranya adalah kasus PHK yakni kasus PHK di Sky Garden, Saba Villa dan PT ESC Urban Food Station. Gugatan yang diajukan oleh para penggugat atau pekerja adalah terkait dengan hak-hak pekerja yang belum dipenuhi oleh perusahaan yakni, uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak dan upah yang belum dibayar atau upah proses, sehingga diperlukan penelahaan terhadap efektivitas peranan lembaga bantuan hukum terhadap penanganan permasalahan PHK tenaga kerja di Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris dengan melakukan wawancara terhadap informan dan responden. Efektivitas peran YLBHI LBH Bali dan LBH lainnya dalam menjalankan UU bantuan Hukum sangatlah berpengaruh terhadap penanganan masalah ketenagakerjaan di Bali baik secara litigasi maupun non litigasi. mengingat kebutuhan para pekerja/ buruh untuk mengakses keadilan dalam rangka terpenuhinya hak-hak mereka sebagai pekerja/ buruh.Kata Kunci: Lembaga Bantuan Hukum, Pemutusan Hubungan Kerja, Tenaga Kerja.
TINDAKAN PENGHINAAN YANG MENGHAMBAT PROSES PERADILAN (CONTEMPT OF COURT) DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA muhammad fadli
Jurnal Analisis Hukum Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.248 KB) | DOI: 10.38043/jah.v3i1.2682

Abstract

Proses persidangan di Indonesia mengenal asas persidangan terbuka dan dibuka untuk umum kecuali proses persidangan terhadap kasus kesusilaan dan anak sebagai terdakwa. Dengan adanya asas tersebut maka setiap orang dapat menghadiri, melihat dan mengikuti jalannya persidangan. Tindakan-tindakan penghinaan terhadap peradilan ini sebenanya bukanlah hal baru. Namun berbagai tindakan tersebut makin sering terjadi semenjak bergulirnya era reformasi yang lebih bebas. Penghinaan terhadap pengadilan merupakan suatu tindakan yang harus diperhatikan di Indonesia, hal ini dikarenakan tindak pidana penghinaan terhadap peradilan dapat menghambat proses persidangan. Penegakan hukum terhadap terjadinya tindak pidana  penghinaan terhadap peradilan memiliki beberapa komponen sesuai dengan sistem peradilan pidana yaitu penanganan yang dimulai dari aparat kepolisian, pengadilan, kejaksaan, dan lembaga pemasyarakatan.
NASIONALISASI PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA I Gusti Agung Mas Triwulandari; I Nyoman Budiana
Jurnal Analisis Hukum Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.555 KB) | DOI: 10.38043/jah.v1i1.235

Abstract

The purpose of this study is to understand the basis of the government action to nationalize foreign investment companies and legal protection of investors as a result of these nationalization actions. The research method used is normative juridical or library research related to normative substance of law, to find truth based on logic of science regarded from normative side by way of researching bibliography or secondary data consisting of primary law material, secondary law material and tertiary law material.The result of the research shows that the basic of nationalization action by the government underlying are due to economic inequality, where foreign capital companies start to dominate the main sectors in the national economy, and the other thing is the politics of nationalization law. Legal protection of investors is focused on preventive law protection, in which investors are given the opportunity to file an objection (inspraak) before a government decision in the definitive form of nationalization action.
THE LAW PROTECTION FOR OWNERS OF INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS TO IMAGE TAKEN FROM THE INTERNET FOR ECONOMIC BENEFITS Iwan Purwanto; Anak Agung Ngurah Tini Rusmini Gorda
Jurnal Analisis Hukum Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.992 KB) | DOI: 10.38043/jah.v2i2.2198

Abstract

This study examines the law protection for owners of intellectual property rights to images taken from the internet for economic benefit. Image is one of the copyrighted works protected by the Act, namely Law Number 28 of 2014 concerning Copyright. But in practice there are often violations of copyrighted works that are the property of a creator. The problem raised is how the legal protection for owners of intellectual property rights is if the image is taken for economic benefit and how sanctions are imposed on violating economic rights to images taken from the internet and the implementation of sanctions against violations of economic rights to images taken from the internet. The theory used in this study is the theory of legal protection and the theory of legal responsibility and the method of research used the statue of approach. The results showed that the protection given to image copyright can be done preventively, namely legal protection provided by the government in order to prevent violations by providing convenience and and given incentive for owner of Intellectual Property Rights when registering Copyright to the Directorate General of Intellectual Property Rights and repressive protection, namely legal protection granted the government with the aim of resolving disputes in the event of a violation by filing a lawsuit to the Commercial Court. The conclusion of this research is The implementation of sanctions against violations of economic rights to images can be subject to imprisonment and or criminal penalties as stipulated in Article 9 of the Copyright Act No. 28 of 2014 while the implementation of sanctions on copyright protection for images circulating on the internet is specifically regulated (lex specialists) in Article 48 of Law Number 19 Year 2016 concerning Information and Electronic Transactions. Keywords: The law protection, Intellectual Property Right for Image, Economic Benefits 
LEGAL REFORM DALAM PENJATUHAN SANKSI TERHADAP ANAK PELAKU KEJAHATAN Ni Nyoman Juwita Arsawati; Anak Agung Ayu Ngurah Tini Rusmini Gorda
Jurnal Analisis Hukum Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.538 KB) | DOI: 10.38043/jah.v1i1.246

Abstract

The child needs to be protected both physically and spiritually, especially when the child is a criminal. Children to be accountable for their actions, not separated from the imposition of criminal punishment of imprisonment. The imposition of imprisonment on children is irrelevant compared to the crime rate, and it seems that imprisonment does not deter the perpetrator. It can be attributed to a child's crime similar to that of an adult whether in quantity or quality. This situation certainly raises issues both philosophically, juridically and sociologically. It is deemed necessary to reform the criminal law in the face of children as perpetrators of crime, deprivation of liberty by placing children in prison, unable to provide protection from the deprivation of the rights of children as opposed to the values of Pancasila as stipulated in the second precept " humanitarian "so it is necessary to replace it with alternative criminal (alternative sanction) one of them in the form of criminal supervision as regulated in Article 71 of Law No.11 Year 2012 About Child Criminal Justice System. Characteristics of the imposition of criminal surveillance of the child, perpetrators are still given the opportunity to improve themselves, and supervision is made in accordance with the personal needs of children who promote human coaching, by upholding the dignity of children based on the principle of "humanity". This is certainly in accordance with the idea or ideals of law and the reality of society that is upholding a democratic, social and humane life, which became the basic color of Indonesian law based on Pancasila.Keywords :Legal reform, children of perpetrators of crime, imposition of sanctions
Pelaku Pembiaran Tindak Pidana Narkotika dari Rekontruksi Pasal 131 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Putu Diah Indrawati Bendesa
Jurnal Analisis Hukum Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.836 KB) | DOI: 10.38043/jah.v2i1.2126

Abstract

Pembiaran Tindak Pidana Narkotika menjadi tanggung jawab dari seluruh lapisan masyarakat untuk menunjang pemberantasan tindak pidana narkotika sesuai dengan amanat undang-undang nomor 35 tahun 2009 Pasal 131 Tentang Narkotika yang merupakan payung hukum atau legalitas terhadap pemidanaan bagi siapapun yang mengetahui dan tidak melaporkan adanya suatu peristiwa pidana tersebut, namun penjelasan dalam pasal ini masih memiliki kekaburan norma yang belum dijelaskan tentang kategori dari pembiaran tersebut dikemudian hari dapat menimbulkan multitafsir. Metode penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah metode normatif. Orang yang tidak melaporkan suatu peristiwa pidana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dijelaskan sebagai niat dari kesengajaan yang melalaikan kewajibannya yang telah ditentukan dalam Undang-Undang dapat dikatakan sebagai pembiaran.Kata Kunci : Pembiaran Tindak Pidana, Narkotika
TINJAUAN YURIDIS INFORMED CONSENT DALAM PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN DAN DOKTER I Gede Made Wirabrata
Jurnal Analisis Hukum Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.643 KB) | DOI: 10.38043/jah.v1i2.416

Abstract

Perlindungan hukum bagi pasien dan dokter telah ada perundang-undangan yang mengaturnya, namun belum sepenuhnya dapat mengakomodir semua kebutuhan aspek perlindungan hukum. Informed consent adalah persetujuan tertulis dari pasien/keluarga terdekat atas tindakan kedokteran yang akan dilakukan oleh dokter/dokter gigi. Perikatan antara pasien dan dokter dilakukan dengan itikat baik. Perlindungan hukum bagi pasien (walaupun telah ada informed consent), dokter dapat digugat secara perdata, jika terdapat malpraktik akibat kelalaian, dengan penggantian kerugian. Seorang dokter/dokter gigi dapat dipidanakan oleh pasien atas tindakan kedokteran/kedokteran gigi yang menimbulkan kondisi pasien yang bersangkutan lebih buruk atau luka berat bahkan meninggal, dengan adanya pengaduan dari pasien/keluarganya. Tindakan kedokteran yang dilakukan oleh dokter kepada pasiennya, terjadi kematian akibat kealpaannya atau malpraktik, dapat dikenai sanksi pidana. Saran penelitian, yaitu: Perlunya melakukan penambahan klausul aturan informed consent, baik dalam bentuk pasal atau ayat, agar secara menyeluruh kebutuhan akan perlindungan hukum bagi pasien dan dokter dapat dipenuhi. Peningkatan edukasi bagi pasien/keluarganya tentang manfaat informed consent bagi dirinya untuk melindungi secara hukum terhadap tindakan kedokteran. Peningkatan pemahaman informed consent bagi dokter/dokter gigi, bahwa hal ini sangat berguna dalam melindungi dirinya dari gugatan hukum yang mungkin dapat terjadi dalam melakukan tindakan kedokteran. Perikatan yang terjadi dalam bentuk informed consent antara pasien dan dokter harus dilakukan dengan itikat baik dari kedua belah pihak. Sanksi pidana atas malpraktik tindakan kedokteran perlu ditinjau nominal denda sesuai dengan kondisi nilai tukar mata uang negara Indonesia saat ini.Kata Kunci: informed consent, hukum perdata, hukum pidana, tindakan kedokteran
EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA TERHADAP DEBITUR WANPRESTASI PADA PERJANJIAN KREDIT ANGSURAN FIDUSIA DI PT PEGADAIAN CABANG DENPASAR Ni Kadek Wiwin Wulandari
Jurnal Analisis Hukum Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.12 KB) | DOI: 10.38043/jah.v3i1.2685

Abstract

Dalam rangka meningkatkan pembangunan nasional, salah satu fasilitas yang menjadi perhatian masyarakat adalah keberadaan lembaga keuangan non bank yaitu PT. Pegadaian. Salah satu bidang usaha yang ditawarkan oleh PT. Pegadaian adalah kredit angsuran sistem fidusia (Kreasi) dimana barang agunan tetap berada di tangan debitur (pemberi fidusia) dan bukti hak kepemilikan ada di tangan kreditur. Kinerja debitur menjadi dasar pelaksanaan agunan yang dimiliki debitur. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi jaminan fidusia di PT Pegadaian Cabang Denpasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode empiris dan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil analisis permasalahan yang diperoleh adalah eksekusi yang dilakukan oleh PT Pedagadaian Cabang Denpasar yaitu dengan cara melelang eksekusi dan penjualan dibawah tangan atas dasar kesepakatan.
TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN JASA PENGANGKUTAN BARANG DALAM TERJADINYA WANPRESTASI (Studi Kasus PT.Adhya Avia Prima Cabang Bali) I Ketut Alit Wiranata
Jurnal Analisis Hukum Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.022 KB) | DOI: 10.38043/jah.v2i2.2561

Abstract

Pengangkutan barang atau paket barang di Indonesia  meliputi darat, lautdan udara. Dengan adanya Jasa pengangkutan barang membuat konsumen dapat berbebelanja dimanapun dan kapanpun. Hal tersebut membuat konsumen merasa di untungkan, namun disisi lain, berbelanja menggunakan jasa pengangkutan barang, dapat menimbulkan dampak negatif  bagi konsumen seperti terjadinya wanprestasi, dimana barang dapat rusak, hilang dan terlambat dalam pengirimannya. Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimana tanggung jawab perusahaan jasa pengangkutan barang dalam terjadinya wanprestasi serta penyelesaian atas terjadinya wanprestasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tanggung jawab hukum perusahaan jasa pengangkutan barang dalam terjadinya wanprestasi serta penyelesaian terjadinya wanprestasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian hukum yuridis-empiris dan hasil dari penelitian ini yaitu tanggung jawab hukum PT. Adhya Avia Prima dalam terjadinya wanprestasi serta upaya penyelesaian terjadinya wanprestasi. Bahan hukum yang digunakan penulis yaitu bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan penulis adalah dokumentasi dan wawancara. Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis menggunakan tinjauan umum aspek hukum dalam pengiriman barang.

Page 2 of 14 | Total Record : 131