cover
Contact Name
Susilo Restu Wahyuno
Contact Email
support@restuwahyuno.web.id
Phone
+6281575435102
Journal Mail Official
jpkcenut@gmail.com
Editorial Address
Jalan Lingkar Raya Kudus - Pati KM.5 Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, 59381
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Kesehatan
ISSN : 26143593     EISSN : 26143607     DOI : https://doi.org/10.31596/jpk
Core Subject : Health,
Jurnal Pengabdian Kesehatan merupakan jurnal ilmiah hasil-hasil pengabdian masyarakat didalam pemberdayaan di bidang Kesehatan yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus secara berkala 2 (dua) kali dalam satu tahun.
Articles 153 Documents
PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA DENGAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP K3 DI LINGKUNGAN KERJA Eko Prasetyo; David Laksamana Caesar; Arina Hafadhotul Husna
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v1i1.1

Abstract

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja menuju peningkatan produktivitas kerja. Permasalahan di CV. Jenang Matahari Kudus sebagai mitra dalam program pengabdian masyarakat ini antara lain: adanya risiko temperatur suhu yang tinggi dalam proses produksi jenang dan house keeping pengemasan produk jenang serta sebagian besar tenaga kerja belum mengetahui prinsip-prinsip K3 untuk produktifitas kerja. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini antara lain: meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya K3 dan penerapan Prinsip K3, melaksanakan Inspeksi K3, dan meningkatkan ketrampilan tehnik 5R kepada tenaga kerja. Program pengabdian masyarakat ini telah dilakukan melalui: penyuluhan tentang pentingnya K3 dan penerapan Prinsip K3, pendampingan implementasi Inspeksi K3 dan pelatihan ketrampilan tehnik 5R kepada tenaga kerja. Hasil dari kegiatan ini terlihat dengan adanya peningkatan kesadaran tenaga kerja dan komitmen pimpinan akan pentingnya penerapan prinsip-prinsip K3 sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja di lingkungan kerja. Kata Kunci : Produktifitas Kerja ; Prinsip K3 ; 5R
PEMBERDAYAAN CAREGIVER DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN LANSIA DIABETES MELLITUS Agnes Dewi Astuti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 2, No 1 (2019) : Januari 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v2i1.21

Abstract

Lansia dengan diabetes mellitus memerlukan bantuan dalam penanganan masalah keehatannya terutama dari keluarga yang berperan sebagai caregiver bagi lansia. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa peran keluarga dalam memberikan dukungan bagi lansia sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan lansia. Media promosi kesehatan bagi keluarga sebagai care giver  belum tersedia, sehingga pelaksanaan pengabdian masyarakat ini memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan kesehatan lansia dengan diabetes mellitus yaitu dengan adanya peningkatan pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus, perawatan dan pencegahannya terutama untuk latihan senam kaki bagi lansia diabetes melitus sebanyak 6 orang. Kata kunci: care giver, lansia, diabetes mellitus
DETEKSI DINI PENCEGAHAN HIV/AIDS MELALUI PEMERIKSAAN IMS PADA PEKERJA SEKS KOMERSIIL (PSK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAWEN KABUPATEN SEMARANG Ana Puji Astuti; Ummu Muntamah; Siti Haryani
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 2, No 2 (2019) : Juli 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v2i2.53

Abstract

IMS (Infeksi Menular Seksual) merupakan penyakit akibat aktivitas seksual yang tidak sehat. IMS lebih beresiko apabila melakukan hubungan dengan berganti-ganti pasangan yang dapat ditularkan baik melalui oral, vagina maupun anal. Dampak yang paling mengkhawatirkan adalah resiko peningkatan angka kejadian HIV/AIDS. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mencegah IMS melalui peningkatan pengetahuan dan meningkatkan motivasi akan kesadaran melalui deteksi dini IMS di wilayah kerja Puskesmas Bawen Kabupaten Semarang. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan beberapa tahap, yaitu observasi lokasi dan sosialisasi kegiatan, penyuluhan kesehatan tentang IMS, pemeriksaan laboratorium, konseling dan pengobatan serta motivasi pencegahan IMS. Hasil dari kegiatan ini adalah sosialisasi diikuti oleh Kepala Puskesmas Bawen, pemegang program/penanggung jawab program kegiatan dan tim baik dari pihak puskesmas maupun tim pengabdian Universitas Ngudi Waluyo. Penyuluhan kesehatan mengenai IMS dan pemeriksaan laboratorium dihadiri semua PSK dengan jumlah 81 orang (100%), dan terdapat 35,80% PSK mengalami IMS dari hasil analisis pemeriksaan laboratorium PMN uretra/serviks.. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian perlu ditindaklanjuti pelaksanaan penyuluhan kesehatan secara berkesinambungan, kondomisasi dan pemeriksaan VCT untuk mendeteksi dan mencegah HIV/AIDS. Kata kunci: deteksi dini, IMS, PSK
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN TENTANG SOSIALISASI PALIATIF CARE “ CENTAMA “ DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GRIBIG KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS Anita Dyah Listyarini; Galia Wardha Alvita
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 3, No 2 (2020) : Juli 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v3i2.85

Abstract

Perawatan paliatif bertujuan untuk mengurangi penderitaan pasien, meningkatkan kualitas hidupnya, serta memberikan dukungan kepada keluarganya. Perawatan paliatif adalah bukan untuk menyembuhkan penyakit, tetapi lebih pada peningkatan kualitas hidup serta yang ditangani pada perawatan paliatif tidak hanya pasien, melainkan juga keluarganya. Perawatan paliatif bertujuan untuk mengurangi penderitaan pasien, meningkatkan kualitas hidupnya, serta memberikan dukungan kepada keluarganya. Perawatan paliatif adalah bukan untuk menyembuhkan penyakit, tetapi lebih pada peningkatan kualitas hidup serta yang ditangani pada perawatan paliatif tidak hanya pasien, melainkan juga keluarganya. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah obsevasional analitik menggunakan sampel sebanyak 22 perwakilan kader kesehatan di wilayah kerja puskesmas Gribig kecamatan Gebog kabupaten Kudus. Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan rondom sampling. Tehnik pengambilan data primer dilakukan melalui wawancara tentang perawatan paliatif. Evaluasi dilaksanakan dengan pre dan pos tes tentang materi perawatan paliatif, dari pertanyaan pre dan post didapatkan ada peningkatan nilai pemahaman peserta antara pre tes dan pos tes. Hasil dari pengabdian masyarakat ini, sebagian besar (80%) peserta kader kesehatan nilainya meningkat dari nilai pre tes rata-rata 5,8 menjadi nilai rata-rata post test 8,2. Kata kunci : Perawatan paliatif, penyakit kronis, kader kesehatan 
NERS CILIK SEBAGAI PENGGERAK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SDN 108 INPRES TONASA KABUPATEN TAKALAR Wa Ode Sri Asnaniar; Akbar Asfar
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v1i2.15

Abstract

Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah umumnya dikaitkan dengan Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS). Tidak sedikit anak yang menunjukkan perilaku tidak sehat seperti lebih memilih mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, tidak mencuci tangan sebelum makan untuk memungkinkan masuknya bibit penyakit. Usia sekolah adalah usia emas untuk menanamkan nilai PHBS dan berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS di sekolah, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan survei dan wawancara, kurangnya pengetahuan siswa di SDN 108 Inpres Tonasa tentang perilaku hidup bersih dan sehat belum terlibat dalam kegiatan UKS sebagai kader kesehatan, dan SDN 108 Inpres Tonasa ingin mengoptimalkan fungsi UKS dengan siswa sebagai kader kesehatan. Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah berupa pelatihan / penyuluhan PHBS, pembentukan kader Ners Cilik SMART, dan pelatihan kader Ners Cilik SMART. Metode yang digunakan dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan simulasi. Hasil yang diperoleh adalah peningkatan pengetahuan siswa tentang Perilaku Bersih dan Sehat hingga 89%, pembentukan kader SMART Ners Cilik (Sehat, Mandiri, Aktif, Rajin, dan Terampil) sebagai penggerak perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah dan melakukan layanan dasar dan pengobatan UKS, serta menghasilkan Buku Panduan Ners Cilik. Kata Kunci : PHBS, Anak Sekolah, Ners Cilik
PELATIHAN PENGUKURAN STATUS KESEHATAN SANTRI HUSADA POSKESTREN SECARA MANDIRI DI PESANTREN WIHDATUL ULUM UMI Ulfa Sulaiman; Wa Ode Sri Asnaniar; Wardiah Hamzah; Nasruddin Syam
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 2, No 2 (2019) : Juli 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v2i2.48

Abstract

Pondok Pesantren (PP) merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan keagamaandalam pengembangan sumberdaya manusia.Pengembangan SDM tersebut tidak hanya dibidang keagaman dan akademik, tetapi juga di bidang kesehatan dalam bentuk Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).Santri Husada Poskestren Wihdatul Ulum UMIbelum memiliki keterampilan menentukan status kesehatan individu karena belum terampil dalam melakukan pengukuran antropometri, suhu tubuh, tekanan darah, kolesterol, asam uratdankadar glukosa darah.Pelatihan pengukuran status kesehatan santri husada bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan santri husada dalam melakukan pengukuran status kesehatan melaluipelatihan pengukuran antropometri, pelatihan pengukuran suhu tubuh,  pelatihan pengukuran tekanan darah,  pelatihan pengukuran kadar kolesterol, pelatihan pengukuran asam urat dan  pelatihan pengukuran glukosa darah. Santri husada yang mendapatkan pelatihan sebanyak 42 orang. Evaluasi kegiatan pengukuran antropometri, tekanan darah, kadar glukosa darah, asam urat, dan kolesterol berdasarkan pengetahuan dan keterampilan peserta. Hasil yang diperoleh, terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam melakukan pengukuran status kesehatan. Kata Kunci : santri husada, antropometri, suhu, tekanan darah, kolesterol, glukosa darah
PENDAYAGUNAAN PARTISIPASI PASIEN DAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL MELALUI PELAKSANAAN CUCI TANGAN Puji Hastuti; Nur Aini S; Nadya Nur Aisah; Lulu Antika; Octaviana Shinta D
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 3, No 1 (2020) : Januari 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v3i1.72

Abstract

Siapa pun yang dirawat di fasilitas kesehatan berisiko terkena Infeksi nosokomial. Selain faktor pelayanan rumah sakit yang kurang baik dalam menjaga keselamatan pasien, ada beberapa hal lain yang ikut berpengaruh dalam mengakibatkan infeksi nosokomial. Penularan penyakit di rumah sakit ini dikenal dengan istilah infeksi nosokomial. Rumah sakit merupakan sumber dari 1001 jenis kuman ataupun virus penyebab penyakit. Mulai dari Hospital Acquired Pneumonia yaitu suatu gangguan pernapasan yang terjadi akibat terlalu lama dirawat di rumah sakit, hingga terjadinya sepsis. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO), infeksi nosokomial merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Infeksi ini menyebabkan 1,4 juta kematian setiap hari di dunia. Di Indonesia, dalam penelitian di 11 rumah sakit di Jakarta pada tahun 2004 menunjukkan 9,8 persen pasien rawat inap mendapat infeksi nosokomial (Honestdoc Editorial Team). Infeksi nosokomial juga berpotensi terjadi pada pasien rawwat inap di Ruang H1 Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, sehingga banyak upaya pencegahan terjadinya infeksi nosokomial dilakukan, diantaranya kerjasama dengan Stikes Hang Tuah Surabaya dalam meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga melalui kegiatan penyuluhan kesehatan. Hasil kegiatan penyuluhan menunjukkan antusiasme, peningkatan pengetuan, dan kemauan tinggi pasien dan keluarga dalam melaksanakan cuci tangan sesuai yang disuluhkan. Adanya kerja sama antara pihak rumah sakit dan pihak pasien  menjadi langkah penting yang dapat dilakukan secara perorangan oleh pasien maupun keluarga pasien agar tidak terkena infeksi nosokomial. Evaluasi yang didapatkan dari kegiatan penyuluhan tentang cuci tangan 6 momen, meningkatkan partisipasi pasien dan keluarga dalam mencegah infeksi nosokomial. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, cuci tangan, pasien, keluarga
TERAPI BERMAIN PADA ANAK PRA-SEKOLAH UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN SAAT HOSPITALISASI DI RSUD KUDUS Sri Hartini; Biyanti Dwi Winarsih; Erna Sulistyawati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v1i1.7

Abstract

Program bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan atau kepuasan sehingga anak akan menemukan kekuatan ataupun kelemahannya sendiri, minatnya, dan cara menyelesaikan tugas-tugas dalam bermain. Kegiatan bermain merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kecemasan anak selama masa hospitalisasi. Pengabdian ini bertujuan untuk mengespresikan perasaan dan menurunkan kecemasan pada anak usia pra-sekolah selama mendapatkan perawatan di RSUD Kudus dengan menggunakan metode ceramah, implementasi, dan diskusi yang melibatkan 7 responden anak usia pra-sekolah. Analisis yang digunakan dengan menggunakan analisis situasional. Hasil yang didapatkan anak menjadi kooperatif selama dirawat dan kecemasan berkurang. Kata kunci: sakit, hospitalisasi, cemas, anak usia prasekolah
EDUKASI PENYAKIT DIARE DAN PEMBUATAN TEH DAUN JAMBU BIJI DIDESA JEPANG KUDUS Lilis Sugiarti; Dwi Susiloningrum; Sofiyatul Nurul Janah
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 2, No 1 (2019) : Januari 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v2i1.27

Abstract

Daun jambu biji berkhasiat sebagai anti diare, masuk angin, sariawan. Daun jambu biji juga dapat menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, dan menyembuhkan penyakit kulit. Namun sampai saat ini penggunaan daun hanya di secara tradisional dan belum dipergunakan secara modern.Teh dari daun jambu biji merupakan salah salah satu alternative pengunaan daun jambu biji sebagai anti diare secara modern.Tujuan dari program pengabdian masyarakat antara lain : (1) Meningkatkan penggunaan daun jambu biji secara modern dalam bentuk teh (2) Mengembangkan teh dari daun jambu biji sebagai minuman kesehatan (3) Membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan ketrampilan peserta tentang pembuatan teh dari daun jambu biji. Teh dari daun jambu biji untuk minuman kesehatan dan menjadi masyarakat lebih terampil. Kata Kunci : Teh jambu biji, diare, obat tradisional
PENYULUHAN BAHAYA ROKOK UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN REMAJA MENGENAI DAMPAK BURUK ROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP TAWWAKAL DENPASAR Diah Prihatiningsih; Ni Luh Putu Devhy; Ika Setya Purwanti; Ni Wayan Desi Bintari; AA Gde Oka Widana
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 3, No 1 (2020) : Januari 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v3i1.67

Abstract

Rokok merupakan salah satu faktor resiko utama dari beberapa penyakit kronis yang dapat mengakibatkan kematian. Hal ini menunjukkan bahwa rokok merupakan masalah besar bagi kesehatan masyarakat. Selain dari segi kesehatan, rokok juga mempengaruhi kepribadian perokok itu sendiri. Biasanya remaja usia SMP sudah mengenalrokok. Menurut mereka, kalau tidak merokok maka mereka dianggap tidak gaul. Semua hal tersebut belum sepenuhnya dipahami oleh remaja yang aktifitas merokok bahkan menjadi salah satu budaya dalam sosial mereka. Kegiatan pengadian masyarakat di SMP Tawakkal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai dampak buruk rokok bagi kesehatan. Peserta pengabdian masyarakat merupakan siswa sekolah menengah pertama kelas 8 yang berjumlah 64 anak. Berdasarkan jenis kelamin, peserta pengabdian terdiri atas 34 siswa laki-laki (53,13%) dan 30 siswa perempuan (46,87%). Kegiatan ini diawali dengan pengisian kuisioner pre-test pengetahuan tentang bahaya rokok yang kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan oleh narasumber dan dilakukan kembali pengisian kuisioner post-test. Hasil dari pengisian kuisioner setelah dilakukan penyuluhan mengalami peningkatan yaitu sebesar 92,89% siswa memahami tentang dampak buruk akibat rokok. Selama melakukan penyuluhan siswa sangat antusias dalam mendengarkan pemateri, untuk itu diharapkan kegiatan ini digalakkan khususnya di dunia Pendidikan. Kata kunci : Rokok, Remaja, Kesehatan

Page 1 of 16 | Total Record : 153