cover
Contact Name
Rozihan Anwar
Contact Email
kopertais10@walisongo.ac.id
Phone
+628978008070
Journal Mail Official
kopertais10@walisongo.ac.id
Editorial Address
Gedung Kopertais Lt.2, Kampus UIN Walisongo Jln. Walisongo 3-5, Semarang 50185
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial
ISSN : 18296300     EISSN : 25273205     DOI : 10.21580/wa.v6i2
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial, is a journal published by Kopertais Wilayah X Jawa Tengah. Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial is an academic journal published twice a year (every six months, ie April and October). Wahana Akademika: Jurnal Studi islam dan Sosial, focusing on social sciences, religious studies, education and management. Wahana Akademika: Jurnal Studi islam dan Sosial is open to the contributions of experts from related disciplines.
Articles 323 Documents
PENDIDIKAN KRITIS DAN REKONSTRUKSI KURIKULUM MADRASAH Waseso, Hendri Purbo
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 3, No 2 (2016): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v3i2.1147

Abstract

AbstractThis paper reveals the importance of the madrasah curriculum development through various contextual perspectives. Study of critical education occupies a position on a learner awareness efforts about the importance of continuity between theory and practice. Madrasah curriculum has a distinctive religions experienced difficulties in how religious subjects functioning integrative and relevant to the present conditions. Through literature review, it was found that the critical education can be used as an alternative in reconstructing the existing of madrasah curriculum. Critical education gives a basic framework and substantial how egalitarian, humanist education, and transformative it can be implemented. It is done with the four principles in the process of reconstruction of the madrasah’s curriculum, namely to minimize the gap between theory and practice in the sphere of organizing material, growing the awareness of educators and learners become critical educators and critical learners that achieved together, lead learners to realize the potential significantly, and the transmission of Islamic values through a hidden curriculum.Keywords: Madrasah Curriculum and Critical Education
SOSIO KULTURAL POLITIK ISLAM KLASIK (Upaya Menafsiri Akar Kemunculan Politik) Ihsan, Nur
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 5, No 1 (2018): Wahan Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v5i1.2564

Abstract

AbstractPolitics are the actions or activities concerned with achieving and using power in a country or society. And The politic has effect to change the best of world, in this chance I will be exploration, what is the ideal politic in the Islam. Because we know the politic gives negatif effect all thaught the reality gives us the best of sistym to the development of the country. So I wanna give the theory about reconstruction Islam of politic, after that we will know what is the ideal politic in our country and we also know the Islam of religion gives us the knowledge how to we take the good condition to our world. So we must know what is the Islam and what is the ideal politic of Islam. And than we must khow the culture of politic in the Islam, so we can wise to all.AbstraksiBias perpolitikan terus menggema di area jiwa, hingga wujud politik ini menyentuh batas pada tataran nilai-nilai agama. Akankah politik yang muncul terus menunggangi agama demi kepentingan dunia yang maya? Ataukah agama akan benar-benar menjadi agama yang mampu memberi titik terang terhadap dunia politik, hingga mampu memberi rambu-rambu kenegaraan untuk memberi kemaslahatan rakyatnya. Sebagai seorang cendikia muslim, semestinya menjadi sosok agamawan yang mampu memberi pilihan terhadap fenomena yang berkembang. Selain itu ia juga harus bisa menerima perbedaan yang ada dan meminimalisir karakter ekstrimis yang tidak menyentuh titik humanis, sehingga agama yang sering digaungkan menjadi rahmat di alam semesta raya dapat dirasakan. Artinya, sebuah wajah yang mampu mengayomi semua bentuk fenomena yang terus menggema. Karena agama turun dijadikan sebagai entitas pijakan utama dalam semua ranah permasalahan, baik dalam keluarga, masyarakat dan bahkan sampai bangsa dan negara.
FIQH SOSIAL KIAI SAHAL SEBAGAI FIQH PERADABAN Asmani, Jamal Ma'mur
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 2, No 2 (2015): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v2i2.390

Abstract

view original file
STRATEGI PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (Studi Kasus di MI Nurul Islam Ngaliyan Semarang) Sulistiyoningrum, Munif Kholifah
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 3, No 1 (2016): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v3i1.875

Abstract

AbstractSchool based management determines e? ectiveness, e? ciency and productivity of school organization. It constitutes a new paradigm on educational system that gives wide autonomy to manage human and ? nance resources depending on priority. Its implementation is based on UU No.20 in 2003 regarding national education system article 51. MI Nurul Islam is one of the basic educational institutions that have successfully implemented school-based management. Th is is proved by academic and non-academic outcomes, supported by competitive quality, especially on religious discipline; good implementation stage of school based management (MBS); decentralization of educational implementation and successful character of headmaster of MI Nurul Islam. By using descriptive-qualitative approach, this study tries to explore the implementation strategy of school based management (MBS) in MI Nurul Islam Ngaliyan Semarang.Keywords: School Based Management, Implementation Strategy, MI Nurul Islam, autonomy, decentralization.
MANFAAT TA‘LIM AL-QUR’AN SEBAGAI MAHAR (KAJIAN FIQH MUQARAN) Fauzi, Moh.
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 12, No 1 (2011): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v12i1.2256

Abstract

Mahar dalam Islam ditetapkan sebagai kewajiban suami kepada istrinya, sebagai tanda kecintaan dan ketulusan hati menikahinya, sebagai penghormatan terhadap kemanusiaannya, bukan sebagai ganti harga atas dirinya. Karena, sebelum Islam datang mahar menjadi milik wali atau pengampunya, maka Islam menetapkan mahar sebagai hak milik si perempuan. Karenanya, dalam menentukan jenisnya meskipun didasarkan atas kesepakatan dan kerelaan kedua pihak, suara pihak perempuan yang menghendaki jenisnya harus diperhatikan, sehingga mahar yang diberikan benar-benar bermanfaat.Berdasarkan adanya dua aliran pendapat tentang boleh dan tidaknya mahar dàlam bentuk ta’lim al-Qur’an, pendapat aliran pertama yang menyatakan boleh dan sah mahar dalam bentuk ta’lim aI-Qur’an lebih sejalan dengan konteks kehidupan dunia modem yang cenderung materialistis. Dengan mahar dalam bentuk ta’lim aI-Qur’an akan dapat memberi siraman dan kesejukan hati di tengah kegersangan hati umat manusia modern. Terlebih jika perempuan yang akan dinikahi adalah mu’allaf yang sudah terpenuhi kebutuhan materinya. Pemberian mahar dalam bentuk ta’lim al-Qur’an akan sangat berguna baginya dibandingkan mahar dalam bentuk materi.
STUDI PEMIKIRAN FAZLUR RAHMAN TENTANG HADIS-HADIS PREDIKTIF DAN TEKNIS Idris, Abdul Fatah
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 14, No 1 (2012): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v14i1.355

Abstract

Ada asumsi dalam masyarakat, bahwa sebagian hadis dalam kitab-kitab hadis sudah tidak sesuai lagi dengan ilmu pengetahuan pada saat ini. Hal ini mendorong pada intelek Muslim (ulama) untuk melakukan kritik hadis Nabi. Seperti halnya Fazlur Rahman melakuakan kritik tertuju pada matan hadis prediktif dan teknis yang diasumsikan sebagai matan hadis yang bukan bersumber dari Nabi. Demikian pula tentang sanad hadis yang belum bisa dijadikan sebuah argumentasi yang bersifat positif dan final dalam kehadisan. Maka timbul masalah: Mengapa Fazlur Rahman mementingkan aspek matan hadis daripada aspek sanad hadis?; Mengapa Fazlur Rahman tidak menerima hadis prediksi dan teknis, sebagai matan hadis sahih?; Sejauh mana orsinalitas pemikiran Fazlur Rahman, serta apa kelebihan dan kekurangannya? Disertasi ini, bertujuan untuk mengungkap orisinalitas pemikiran Rahman tentang kriteria matan hadis prediksi dan teknis, dan apa alasan-alasannya bahwa hadis-hadis prediksi dan teknis dikatakan tidak sahih. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan historis dan filosofis. Yakni ingin menemukan pemahaman Rahman terhadap sumber-sumber Islam melalui kajian teks sejarah berupa hadis Nabi. Beberapa temuan yang dapat penulis abstraksikan: bahwa konsepsi hadis dan sunnah adalah dua kata yang berbeda namun identik maknanya. Rumusan kriteria kesahihan hadis Fazlur Rahman berbeda dengan rumusan Muhādśîn tetapi rumusannya bersifat penyempurna dari kriteria hadis sebelumnya. Bagi Rahman aspek sanad tidak terlalu penting, karena sistem isnad belum bisa dijadikan sebuah argumentasi yang bersifat positif dan final. Sebaliknya Muhādiśîn lebih menyorot pentingnya sanad hadis. Karena sanad hadis sangat efektif untuk menentukan validitas hadis. Karena itu apabila mengesampingkan aspek sanad akan menafikan klasifikasi hadis sahîh, hasan,dan da’îf. Demikian pula apabila hanya mementingkan aspek matan saja maka akan banyak diketemukan hadis-hadis yang lemah (da’îf)  tidak terdeteksi validitasnya. Secara aplikatif pemikiran Rahman tentang kritik sanad hadis belum diketemukan. Sebab pandangan Rahman itu hanya bersifat teoritis keilmuan. Berbeda dengan para Muhādiśîn  secara jelas dituangkan dalam ‘ulūm al-hadiś, baik secara teoritis maupun aplikatif.  Rahman menolak hadis prediksi dan teknis, karena hadis-hadis tersebut sebagian besar tidak bersumber dari Nabi tetapi merupakan hasil formulasi para ulama generasi Muslim awal. Ia beralasan adanya peperangan politik (al-fitan) yang tak kunjung padam menyebabkan mereka membuat prediksi-prediksi yang bertujuan politik, dogmatis dan theologis. Demikian pula hadis teknis dipandangnya hadis yang tidak historis, tetapi tetap harus dipandang bersifat normative di dalam formulasi-formulasinya yang actual. Metode hermeneutic dan sosio histories merupakan ciri khas pemikiran Rahman dalam pengembangan metode pemahaman sumber-sumber Islam. Inilah kelebihan bagi Rahman yang tidak pernah dikembangkan sebelumnya oleh ulama muhādiśîn. Namun setiap orang juga tidak lepas dari segala kekurangan. Karena itu ekses dari ketidak sabaran Rahman untuk mengaplikasikan pemikiran metode tersebut, menimbulkan pemahaman kontroversial masyarakat Muslim dalam bidang keagamaan.  
Konversi Identitas Preman Menjadi Laskar di Solo Warsito, Warsito
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 6, No 2 (2019): Vol. 6, No. 2, Oktober 2019
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v6i2.3167

Abstract

Konversi identitas laskar mantan preman menarik untuk dikaji. Perubahan pertama dari preman menjadi anggota jamaah tabligh yang gerakannya menjauhi politik praktis berubah menjadi anggota gerakan haroki yang melawan pemerintahan dan anti demokrasi. Identitas perlawanan muncul pada mantan anggota jamaah tabligh yang mendahulukan ikhramul muslimin dan tidak mempermasalahkan system pemerintahan negaranya. Perubahan berikutnya adalah menjadi anggota laskar, perubahan terakhir tidak mengejutkan karena kedua gerakan memiliki tujuan sama yaitu penegakan syariat Islam di Indonesia dengan pola yang berbeda. Haroki lebih mementingkan pembinaan anggota dan membesarkan jamaah sementara laskar mendahulukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik. Proses mengkategorisasi diri pada suatu kelompok dan proses pindah dari satu kelompok ke kelompok yang lain, kemudian proses pembandingan kelompoknya dengan kelompok lain sehingga menjadi ingoup favoritism (fanatik kuat) dan merendahkan kelompok lain menjadi pembahasan dalam kajian ini dengan pendekatan teori identitas sosial.
MANFAAT JEJARING SOSIAL BAGI KEGIATAN DAKWAH SISWA PRATEPSASANA ISMAIL MEMORIAL SCHOOL (PIMS) NAKHON SI THAMMARAT THAILAND SELATAN Handayani, Maya Rini
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 1, No 1 (2014): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v1i1.797

Abstract

AbstractThis article discusses about the benefits of information technology for Islamicda’wa activities of PIMS (Pratepsasana Ismail Memorial School) students. In thisarticle, the information technology focuses on social network, which is a facebook. PIMS is a school managed by Pondok Bantan in Nakhon Si Thammarat(NST) province, Southern Thailand. Both PIMS school and pondok Bantanhave provided some modern facilities such as buildings, classrooms, and computer laboratories. Therefore, it is very interesting to know the PIMS student’sIslamic da’wa activities using the information technology by utilizing computerlaboratories in PIMS and Pondok Bantan.Keyword: dakwah Islamiyah, facebook, Pratepsasana Ismail MemorialSchool
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DAN PENDIDIKAN ISLAM Muthoifin, Muthoifin
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 2, No 1 (2015): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v2i1.822

Abstract

AbstractThee focus of this research is the pro" le of Ki Hadjar Dewantara, his educational thought based on the perspective of Islamic education review, the research is focused on the aspects of the conception of education issues, including: basic, content and education systems. The research method used is the libraries research. By approaching to the history and biography of Ki Hadjar.While the data collection consists of primary and secondary data sources. Techniques of data analysis was using content analysis, descriptive, comparative and inductive. The results of the study. 1, the concept of education Ki Hadjar focused on aspects of guidance to children in order to achieve happiness based on the nature of nature. ! is is not consistent with the concept of Islamiceducation that focused on aspects of worship and Tawheed based on divine revelation. 2, Ki Hadjar’s basic education is the principle Pancadarma, which of the " ve principle is explicitly no principle of divinity, it is contrary to basic Islamic education which is based on al-Quran and al-Sunnah. 3) Ki Hadjar’s education system, good goals, curriculum, methods, teachers, students and the evaluation does not lead and is tied to the value of faith and worship, it is also not in line with the Islamic education system has always associate with both religious values .Keywords: Education system, Ki Hadjar Dewantara, Islamic education
JILBAB: MENUTUP AURAT PEREMPUAN (Analisis Surat An Nur Ayat 31) H, Zaenudin
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 4, No 2 (2017): Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v4i2.2073

Abstract

Abstract Aurat is a member of the body that must be closed and should not be seen by others. Aurat is divided into two categories namely for the adam and for the Eve. For Adam the aurat is the whole limb between center and knee. While the aurat for women is the whole body except the face and both palms. For women to close all limbs is a necessity because it is a command of Islam. Along with the provision of closing the aurat of paragraph 31 of the letter an-Nur is a command from Allah SWT in order to cover the head covering the popular language wearing hijab. Jilbab is one of the rides to cover aurat for women. The female head must be sealed in such a way as to be free to be viewed by others who are not mahrom. Problems want to use any model head cover depending on the user's taste as long as it is smart for the wearer and cover the head. Hair that be female mahota should not be wildly perurai regarded by anyone, must also be closed tight so as not to invite slander

Page 2 of 33 | Total Record : 323