cover
Contact Name
Sovi Septania
Contact Email
sovi.septania@gmail.com
Phone
+628117205670
Journal Mail Official
jurnalpsikologipsyche@gmail.com
Editorial Address
Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No. 14 Kedaton Labuhan Ratu Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Psyche: Jurnal Psikologi
ISSN : 26860430     EISSN : 26556936     DOI : https://doi.org/10.36269/psyche.v2i2.171
PSYCHE: Jurnal Psikologi published by Psychology Faculty Universitas Muhammadiyah Lampung. Psyche aims to facilitate the process of interaction, discussion, and further discussion of the development of psychology in Indonesian society. Psyche consist topics related to clinical psychology, industry and organization, education, development, social and islamic psychology. Psyche accepts various research methods, both quantitative and qualitative methods. Psyche will be published bi-annually every February and August and consist of 8 selected articles.
Articles 85 Documents
SELF-EFFICACY DAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SANTRIWATI Adhelia Rochmatika; Nur Eva; Farah Farida Tantiani
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v3i2.362

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine the relationship between self-efficacy and self-regulated learning on women students. This research is quantitative research and used simple regression statistical analytic method with a descriptive design. The population of this study was 128 women students. Data retrieval is done by simple random sampling technique. There were 83 students as research subjects. There are two instruments used in this study to collect data, the scale of self-efficacy has reliability of 0.979 and the self-regulated scale has reliability of 0.894. The results of this study show that (1) most women students have high self-efficacy, (2) most women students have high self-regulated learning (3) there is a significant effect between self-efficacy on self-regulated learning on women students (F = 35,654, R2 = 0.306, p <0.05). So self-efficacy gives an effect of 30.6% on self-regulated learning, while the remaining 69.4% is used by other variables that are not approved, such as, the social environment. The implication of this research is to maintain self-efficacy by increasing the strengths of women students in to solve self-regulated learning problems ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) gambaran self-efficacy santriwati (2) gambaran self-regulated learning santriwati (3) gambaran pengaruh self-efficacy terhadap self-regulated learning pada santriwati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan deskriptif dan analisis statistik regresi sederhana. Populasi penelitian ini berjumlah 128 santri, dan pengambilan data menggunakan teknik simple random sampling. Kemudian didapatkan 83 santri sebagai subjek penelitian. Terdapat dua instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (a) skala self-efficacy dengan reliabilitas 0.979 (b) skala self-regulated dengan reliabilitas 0.894. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) sebagian besar santriwati memiliki self-efficacy tinggi, (2) sebagian besar santriwati memiliki self-regulated learning tinggi (3) ada pengaruh yang signifikan self-efficacy terhadap self-reulated learning pada santriwati (F = 35.654, R2 = 0.306, p < 0.05). Jadi self-efficacy memberikan pengaruh sebesar 30.6% terhadap self-regulated learning, sedangkan sisa 69.4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, seperti, lingkungan sosial. Implikasi dari penelitian ini adalah mempertahankan self-efficacy pada santriwati dengan mengoptimalkan kelebihan yang dimiliki santriwati dalam menyelesaikan berbagai persoalan self- regulated learning. 
SELF ADJUSTMENT MAHASISWA PASCASARJANA CEREBRAL PALSY Mabid Barokah
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v3i1.281

Abstract

Keterbatasan mahasiswa cerebal palsy dengan gangguan gerakan dan postur tubuh menjadikan motivator dalam menempuh studi magister. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman dua orang mahasiswa cerebral palsy dalam beradptasi di tengah kekurangan dirinya untuk memahami pelajaran, mengerjakan tugas, presentasi dan diskusi. Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus. Subjek penelitian adalah mahasiswa cerebral palsy yang duduk disemester dua sebagai indikator telah mengalami proses pembelajaan. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa kemampuan mahasiswa cerebral palsy dalam beradptasi ditandai dengan kemampuan mereka mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami selama proses perkuliahan dengan cara meminta bantuan pendamping ketika mendapat giliran presentasi atau berdiskusi dan juga menggunakan cara pembuatan slide yang dominan bersifat visual agar mengurangi dalam berbicara. Keterbatasan berbicara dilakukan penyesuaian diri dengan melibatan pendamping untuk membacakan serta memahami melalui tulisan yang disampaikan dalam pembelajaran yang dilaluinya. Keterbatasan fisik untuk berjalan penyesuaian diri dibantu oleh asisten pribadinya untuk membantu sebagai transportasinya.
DINAMIKA PSIKOLOGIS ANAK PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL INCEST: SEBUAH STUDI KASUS Sulastri Sulastri; Any Nurhayaty
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v3i1.340

Abstract

Kekerasan seksual terhadap anak semakin marak terjadi, dan tidak terkecuali disaat pandemi covid-19 berlangsung, yang menjadi korban baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Salah satu jenis kekerasan seksual terhadap anak diantaranya adalah incest (hubungan sedarah). Incest adalah hubungan seksual atau aktivitas seksual antara individu yang mempunyai hubungan dekat, yang mana perkawinan antar mereka dilarang oleh hukum maupun kultur. Penelitian mengenai dinamika psikologi korban incest masih sangat minim. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaram dinamika psikologis anak korban kekerasan seksual incest. Diharapkan dapat menjadi salah satu sumber acuan pemberian intervensi bagi anak korban incest, baik preventif maupun kuratif. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan model studi kasus, pemilihan metode dilakukan untuk memahami secara utuh dari sudut pandang subjek. Subjek penelitian adalah anak korban kekerasan seksual Incest. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi dinamika psikologi antara aspek kognitif, aspek emosi dan hubungan interpersonal saling mempunyai keterkaitan satu sama lainnya, sehingga terjadi perubahan perilaku yang pendiam, menjadi takut bertemu dengan Ayah dan terhambatnya komunikasi dengan Ibu. Mendapatkan dukungan dari sahabat, nenek dan kakak, sehingga subjek dapat merubah keadaan ke hal-hal yang positif menjadi berpikir positif dan berperilaku positif.
GAMBARAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA IBU RUMAH TANGGA DI KOTA BANDUNG Fauziah Taslim; Retno Hanggarani Ninin; Sri Rahayu Astuti
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v3i2.387

Abstract

ABSTRACTThis study aims to measure the psychological well-being of the housewives. The research method used is a mixed method that combines quantitative and qualitative methods. The chosen mix method approach was sequential designs with an explanatory strategy, which was characterized by collecting and analyzing quantitative data followed by data collection and qualitative data analysis. This study uses convenience sampling technique. The sample consisted of 66 women aged 18-40 years. The technique used is descriptive, so that no hypothesis is tested. The measuring instrument used was the Psychological Well-Being Scale questionnaire. Based on the analysis of the results of the research conducted, it was found that the the majority had moderate psychological well-being. Based on the tests, there were no significant differences in psychological well-being based on demographic factors such as age at marriage, work status before marriage, and monthly income.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengukur psychological well being istri yang berperan sebagai Ibu Rumah Tangga. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan mix method yang dipilih adalah sequential designs dengan strategi explanatory yang ditandai dengan pengumpulan dan analisa data kuantitatif terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data dan analisa data kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling. Sampel terdiri dari 66 orang perempuan berusia 18-40 tahun. Teknik yang digunakan adalah deskriptif, sehingga tak ada hipotesis yang diuji. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Psychological Well-Being Scale (PWBS). Berdasarkan analisis hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa ibu rumah tangga mayoritas memiliki psychological well-being yang sedang. Berdasarkan pengujiian, tidak ditemukan perbedaan psychological well-being yang signifikan berdasarkan faktor demografi seperti usia pernikahan, status kerja sebelum menikah, dan penghasilan bulanan.
Terapi Kognitif Perilaku untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan pada Klien dengan Gangguan Agorafobia Yunita Victoria Natal
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v3i1.304

Abstract

Yunita Victoria NatalMagister Psikologi Profesi Universitas 17 Agustus 1945 SurabayaEmail : Yuninatal96@gmail.com ABSTRACTAgoraphobia is a condition where individuals experience being in a certain situation or place. This study aims to reduce victims of agoraphobia through behavioral therapy. This therapy aims to invite the client to the wrong emotion and group by presenting evidence that contradicts beliefs about the problem at hand. The method in research using a single case study. Data were collected through interview methods, observation and psychological tests in the form of graphic tests, WWQ and IST. The subject in this study was a 21 year old teenager and male. The therapy was given in 3 main stages, the initial stage, the middle stage and the final stage, which was carried out for 4 weeks with each session lasting 1.5 hours. Based on the results of the intervention, clients can go to public places by themselves, be independent of other people when traveling alone, have more confidence and build relationships with people around them and do not experience shortness of breath when in a crowd.Keywords: Agoraphobia Disorder, Anxiety, Behavioral Cognitive Therapy  ABSTRAKAgorafobia merupakan suatu kondisi dimana individu mengalami kecemasan ketika berada dalam suatu situasi atau suatu tempat tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kecemasan penderita gangguan Agorafobia melalui terapi kognitif perilaku. Terapi ini bertujuan untuk mengajak klien menentang pikiran dan emosi yang salah dengan menampilkan bukti-bukti yang bertentangan dengan keyakinan tentang masalah yang dihadapi.  Metode dalam penelitian ini menggunakan single case study.data dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi dan tes psikologi berupa tes Grafis, WWQ dan IST. Subjek dalam penelitian ini merupakan seorang remaja berusia 21 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Pemberian terapi diberikan melalui 3 tahap utama yakni tahap awal, tahap pertengahan dan tahap akhir yang dilakukan selama 4 minggu dengan masing-masing sesi dilakukan selama 1,5 jam. Berdasarkan hasil intervensi yang telah dilakukan klien dapat pergi ke tempat umum sendiri, tidak bergantung dengan orang lain saat berpergian sendiri, lebih percaya diri dan menjalin relasi dengan orang di sekitar dan tidak mengalami sesak napas saat berada di keramaian.Kata Kunci : Gangguan Agorafobia, Kecemasan, Terapi kognitif perilaku 
KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI SISWA MENENGAH ATAS (SMA) SELAMA MELAKUKAN PROSES PEMBELAJARAN BERBASIS ONLINE (DARING)SAAT PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN TANAH DATAR Widiana Widiana; Yolivia Irna Aviani
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v3i2.316

Abstract

ABSTRACTPandemic Covid-19 makes students have to do the learning process online. This study aims to find out what problems students feel during the online learning process so that students feel anxious and depressed. This study used qualitative method with a sample number of 47(male= 9, female= 38) Senior High School students as many as 39, Vocational High School students as many as 2, and Islamic Senior High School Students as many as 6in Tanah Datar-District. The sampling data of this study used Google Form that contain question to surveys about online learning and open question are structured to identify the causing problems are experianced on students anxiety  in  online learning and how to overcome that. The result of this study showed the factors are causing on student anxiety during online learning. That factors are following difficulty on internet network  in online learning and student do not understand with material presented by teachers. ABSTRAKPandemi Covid-19 membuat siswa harus melakukan proses pembelajaran secara online. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahuimasalahyang dialami oleh siswa saat melakukan proses belajar secara online (daring) sehingga siswa merasa cemas dan tertekan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melibatkan 47 (laki-laki= 9, perempuan= 38) responden yang merupakan siswa SMA sebanyak 39, SMK sebanyak 2, dan MA sebanyak 6 responden di Kabupaten Tanah Datar. Pengambilan data menggunakan Google Form yang berisi pertanyaan berupa survey tentang pembelajaran daring dan pertanyaan terbuka tentang pertanyaan yang disusun untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dialami ketika melakukan pembelajaran daring yang memicu munculnya kecemasan beserta cara mengatasi permasalahan tersebut. Hasil yang ditemukan adalah terdapat beberapa faktor yang menjadi pemicu munculnya kecemasan siswa selama melakukan pembelajaran daring. Faktor tersebut yaitu susahnya jaringan internet dan kesulitan memahami materi yang diberikan oleh guru.
MODIFIKASI PERILAKU TEKNIK SHAPING UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SOSIAL PADA ANAK Winda Mulvariani; Humaira Salma Salsabiila; Muhammad Jamaluddin
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v3i2.403

Abstract

ABSTRACTIn order for the child’s social life to run well, appropriate with the child’s psychosocial and moral development, it is necessary to immediately handle it if the child has anxiety problems in socializing with other people. So, to cope this, we can use behaviour modification shaping techniques or shaping is the development of a new operant behaviour through strengthening successive approximations, and eliminating previous approximations of this behaviour to new behaviours on the target or subject. The method of this research used with literature review. The data used in this research were obtained not directly in the field, but taking data based on previous research that has been carried out. Can be concluded that shaping techniques procedure can be done to reduce social anxiety in children. The role of parents is also very important in overcoming social anxiety in children, so that children become accustomed and do not feel anxious when they are outside, children having social anxiety will make children’s growth late, due to the child’s lack of social behaviour.ABSTRAKAgar kehidupan sosial anak berjalan dengan baik sesuai dengan perkembangan psikososial dan perkembangan moral anak, perlu segera untuk dilakukan penanganan jika anak mengalami masalah kecemasan dalam bersosialisasi dengan orang lain. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan modifikasi perilaku teknik shaping atau pembentukan merupakan pengembangan sebuah perilaku operan baru melalui penguatan aproksimasi suksesif, dan pemunahan aproksimasi sebelumnya terhadap perilaku tersebut hingga perilaku yang baru pada target atau subjek. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian studi kepustakaan (literature review). Data yang digunakan pada penelitian ini didapatkan tidak langsung terjun kelapangan, tetapi mengambil data berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan. Disimpulkan bahwa prosedur teknik shaping dapat dilakuakan untuk pengurangan kecemasan sosial pada anak. Peran orang tua juga sangat penting untuk mengatasi kecemasan sosial anak, sehingga anak jadi terbiasa dan tidak merasa cemas ketika berada diluar, anak yang memiliki kecemasan sosial akan membuat pertumbuhan anak menjadi terlambat dikarenakan kurangnya sosial anak. 
PARENTING STRESS PADA ORANGTUA BEKERJA DALAM MEMBANTU ANAK BELAJAR DI RUMAH Yuli Alisma; Zakwan Adri
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v3i1.322

Abstract

Membantu anak belajar di rumah merupakan sebuah peran yang harus diemban oleh orangtua selama pandemi covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan parenting stress orang tua selama membantu anak belajar di rumah. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan indigenous psychology yang didasarkan pada buadaya setempat. Penelitian dilakukan terhadap orang tua yang bekerja dan berdomisili di Pasaman. Data dikumpulkan menggunakan kuesoioner dengan bantuan google from. Pertanyaan yang diberikan berupa pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Penelitian ini terdiri dari 100 responden (25 laki-laki dan 75 perempuan). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa orangtua bekerja mengalami parenting stress yang terkait dengan kesulitan dalam membagi waktu antara bekerja dan membantu anak belajar di rumah.
Adaptasi Alat Ukur Stres Berkendara bagi Pengendara Motor di Indonesia Novika Grasiaswaty; Alexandra Aliviary; Nuri Sadida
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v3i2.380

Abstract

ABTRACTThe driving stress scale is one of the tools for measuring stress on car drivers and so far, the Indonesian version has not been found. Adaptation of this measuring tool is needed considering that the construct has been more suitable for car drivers, while for motorbike riders, adaptation is needed, especially in Indonesia. The adaptation of measuring instruments using driving stress consists of 16 items and is a unidimensional measuring instrument. The adaptation process follows six stages (translate-synthesis-backward translate), both qualitative and quantitative. The results of the measurement tool translation were then given to eight online motorcycle taxi drivers and they were asked to read each item to check understanding in each item. Based on the qualitative process, some words were changed. The DS-Indonesia version was then returned to three online motorcycle taxi drivers to be re-tested for readability. These results were then tested (try out) to 28 online motorcycle taxi drivers to be analyzed quantitatively. Improvements were made again so that there were some item changes. The final result of this item was then collected data on 200 online motorcycle taxi drivers. Reliability testing and Confirmatory Factor Analysis with the R platform and Lavaan packages were used to check the suitability of each item with the DS-Indonesia unidimensional factor. It is known if the value of x2 : 57.114 p<0.001, CFI = 0.969; TLI = 0.906 . RMSEA =0.078 ; SRMR = 0.040 which indicates that the results of the DS-Indonesia adaptation data have a fairly good fitness value. The inter-item results are in the good range and the correlation with BFI-Indonesia shows that DS-Indonesia correlates with the neuroticism, consiousness, agreeableness and openness traits but not with extraversion.ABSTRAKDriving stress scale merupakan salah satu alat ukur stres pada pengendara mobil dan sejauh ini, belum ditemukan alat ukur versi bahasa Indonesia. Adaptasi alat ukur ini diperlukan mengingat konstruk tersebut selama ini lebih cocok untuk pengendara mobil, sementara untuk pengendara motor diperlukan adaptasi lagi terutama di Indonesian. Pengadaptasian alat ukur menggunakan driving stress terdiri dari 16 aitem dan merupakan alat ukur unidimensional. Proses adaptasi mengikuti enam tahapan (translate-sintesa-backward translate), baik kualitatif maupun kuantitatif. Hasil terjemahan alat ukur tersebut kemudian diberikan kepada delapan orang pengendara ojek online dan mereka diminta untuk membaca setiap aitem untuk mengecek pemahaman dalam setiap aitem. Berdasarkan proses kualitiatif tersebut, beberapa kata diubah. Versi DS-Indonesia ini kemudian dikembalikan kepada tiga orang pengemudi ojek online untuk kembali diuji keterbacaan. Hasil ini kemudian dilakukan uji coba (try out) kepada 28 orang pengemudi ojek online untuk dianalisis secara kuantitatif. Perbaikan kembali dilakukan sehingga terdapat beberapa perubahan aitem. Hasil akhir aitem ini kemudian dilakukan pengambilan data kepada 200 orang pengemudi ojek online. Uji reliabilitas dan Confirmatory Factor Analysis dengan platform R dan Lavaan packages digunakan untuk mengecek kesesuian setiap aitem dengan faktor unidimensional DS-Indonesia. Diketahui jika nilai x2 : 57.114 p<0.001, CFI = 0.969; TLI = 0.906  . RMSEA =0.078 ; SRMR =0.040 yang mengindikasikan jika hasil data adaptasi DS-Indonesia memiliki nilai fitness yang cukup baik. Hasil inter-aitem berada pada rentang baik dan korelasi dengan BFI-Indonesia mneunjukkan jika DS-Indonesia berkorelasi dengan trait neuroticism, consiousness, agreeableness dan openness tetapi tidak dengan extraversion.
Psychological Well Being Guru Pendidikan Luar Biasa di SLB X Bandung Barat Yusrinda Silvianis Diwanti; Zainal Abidin
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v3i1.278

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran psychological well being pada guru pendidikan luar biasa. Menurut Ryff (2013), terdapat enam dimensi psychological well being, yakni self acceptance, positive relation with others, autonomy, environmental mastery, purpose in life, dan personal growth. Partisipan adalah empat orang guru SLB X di Kabupaten Bandung Barat. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara. Data dianalisis menggunakan analisis data tematik sebagaimana dikemukakan oleh Braun & Clarke (2006). Hasil menunjukkan bahwa seluruh dimensi psychological well being berperan untuk mendukung dan menjalani pekerjaan sebagai guru pendidikan luar biasa di SLB X Bandung Barat. Penelitian dapat dimanfaatkan sebagai gambaran untuk merancang intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan psychological well being guru pendidikan luar biasa di SLB X Bandung Barat.