cover
Contact Name
Prima Nanda Fauziah
Contact Email
ojslppmumht@gmail.com
Phone
+6281295820542
Journal Mail Official
ojslppmumht@gmail.com
Editorial Address
Kampus A Universitas Mohammad Husni Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No 23-25 Kramatjati, Jakarta Timur
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
ISSN : 20885687     EISSN : 27456099     DOI : 10.37012/anakes
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan merupakan jurnal yang berisi tentang artikel ilmiah dalam bidang ilmu analis kesehatan yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa serta para peneliti.
Articles 114 Documents
Korelasi Kadar HBA2 dengan Indeks Mentzer Pada Pasien Thalasemia Di RS Hermina Depok Hadi Susanto; Diana Susanti
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i1.331

Abstract

Thalasemia merupakan penyakit keturunan yang disebabkan oleh adanya mutasi gen globin α atau β, yang kemudian menimbulkan kelainan sintesis Hemoglobin. Secara klinis, Thalasemia sulit dibedakan dengan anemia defisiensi besi. Indeks Mentzer adalah satu metode skrining awal yang digunakan untuk membedakan kedua hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara kadar HbA2 dengan indeks Mentzer pada pasien Thalasemia di RS Hermina Depok. Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Agustus 2018 dengan sampel adalah 40 data hasil pemeriksaan Elektroforesa Hb dan indeks Mentzer pada pasien dengan diagnosa thalasemia di RS Hermina Depok. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi Spearmanmenyimpulkan bahwa terdapat korelasi lemah dan berpola negatif (r = -0,078; p-value= 0,631), yang berarti apabila nilai kadar HbA2 bertambah maka nilai indeks Mentzer akan berkurang, dan sebaliknya. Indeks Mentzer dihitung dari hasil hitung darah lengkap (complete blood count /CBC). Jika MCV dibagi dengan RBC kurang dari 13, maka dinyatakan sebagai Thalasemia. Tapi jika hasilnya lebih besar dari 13, maka dinyatakan sebagai anemia defisiensi besi. Pada penderita Thalasemia ditemukan adanya peningkatan kadar HbA2 dengan pembacaan menggunakan Indeks Mentzer untuk penderita Thalasemia adalah kurang dari 13. Semakin meningkat kadar HbA2 maka nilai indeks Mentzer akan semakin rendah dari 13.Kata kunci: Thalasemia, HbA2, Indeks Mentzer
Angka Infeksi Cyclospora Cayetanensis Pada Pasien yang Diperiksa Di Laboratorium Parasitologi Klinik FKUI Ompusunggu, Sahat; Bedah, Sumiati; Wulandari, Yuni
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cyclospora cayetanensisadalah coccidia yang menyebabkan infeksi gastrointestinal berulang pada manusia,mengakibatkan infeksi mulai dari tidak adanya gejala klinis sampai diare berat. Salah satu laboratorium pusat rujukan penyakit parasitik di Indonesia adalah Laboratorium Parasitologi Klinik FKUI, sehingga data hasil pemeriksaanCyclospora cayetanensis yang tersedia di Laboratorium itu dianggap layak untuk dianalisis. Sampel adalah pasien-pasien yang dikirim dari berbagai sumber yang diminta untuk menegakkan diagnosis infeksi gastrointestial. Pemeriksaan feses parasitologi lengkap dilakukan dengan metode pemeriksaan langsung, konsentrasi, pewarnaan dan kultur.Hasil menunjukkan bahwa dari seluruh sampel yang berjumlah 1867 mulai dari Januari 2013 – Desember 2017, jumlah yang positif Cyclospora cayetanensis adalah91(4,9%). Usia berhubungan dengan infeksi Cyclospora cayetanensis, sedangkan jenis kelamin dan status imunitas tidak berhubungan. Infeksi pada Warga Negara Asing adalah 12,3% (57/464) atau lebih tinggi daripada Warga Negara Indonesia yaitu 2,4% (34/1403). Yang positif Cyclospora cayetanensismenurut sumber pengirim, lebih tinggi pada pengirim Laboratorium Klinik 11,4% (69/605) dibandingkan dengan Rumah Sakit 1,8% (22/1226) dan Atas Permintaan Sendiri 0% (0/36).  Menurut rentang waktu tahunan ditunjukan bahwa kasus tertinggi terjadi pada tahun 2015, sedangkan 2 tahun sebelum dan sesudahnya jauh lebih rendah dan berjumlah hampir sama. Menurut rentang waktu bulanan, ada kecenderungan peningkatan kasus pada bulan Oktober – Maret, dengan sedikit pergeseran di tahun 2016.Dengan ditemukannya infeksiCyclospora cayetanensisdi Laboratorium rujukan tersebut disarankan agar semua pihak terkait meningkatkan kesadaran pemeriksaan maupun kewaspadaan sesuai dengan kontribusi masing-masing. Kata kunci              :    Cyclospora cayetanensis, musim, WNA
P r e v al e n s i S u sp e ct Hel ic ob a c t e r p yl or i di Klinik Biomedika Berdasarkan Pemeriksaan Helicobacter pylori IgG dan IgM Imas Latifah
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i1.327

Abstract

Helicobacter pylori adalah bakteri Gram  negatif  yang  ditemukan  di duniapada hampir  separuh darisemua  orangsehat,  terutama  pada lansiadananakkecil.Bakteriinimembentukkolonididalamlambung danbergabungdenganlukalambungatauduodenum.  H.pyloridapat bertahan hidup  dalam suasana  asam  karena  memiliki  enzim  urease yangdapatmenguraikan ureamenjadiamoniak.  Imunoglobulinmerupakan sekelompokproteinyang berperandidalammengantarkan tanggapankekebalanpadaorganisme.Karya tulisinibertujuan untukmengetahui prevalensisuspectH.pylori di KlinikBioMedika berdasarkanhasilpemeriksaan serologiIgGdan IgM. Penelitianini dilakukansecaradeskriptifobservasionalterhadap konsentrasi  IgGdanIgMpadapenderitapositif  H.pyloridiKlinikBio Medika. Data  pada  penelitian  inididapatkan dengan  mengumpulkan datasekunderdarirekammedik. Berdasarkan  hasil  penelitian di  Klinik  Bio  Medika terhadap    pasien yangmelakukan pemeriksaan H.pylori periode Januari  –Desember2017  didapatkan   jumlah   keseluruhan   data   sebanyak   1102   data, dengan  hasil penderita  positif H.  pylori  dengan kadar IgG   1,1 sebanyak75data,danpenderitapositifH.pylori dengankadarIgM1,0 sebanyak343data.PemerikasaanserologidenganmetodeELISA dapatdigunakanuntukmemantauperjalananbakteriH.pyloridi dalam tubuhmanusia.
Perbandingan Kadar Nitrit Pada Kornet Daging Sapi Sebelum dan Susudah Dikukus yang Dijual Di Wilayah Kecamatan Matraman Yuli Kristiangsih; Eka Fitrianti
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i1.332

Abstract

Dagingkornetadalahdaging yang diawetkandalam air garamdankemudian di masakdengancaradirebus. Daginginidiketahuisebagaibahan yang mudahrusakkarenaituperluadanyapengawetsepertiNitrit. Nitritmerupakansalahsatubahanpengawet yang digunakandalam proses pengawetandaginguntukmemperolehwarna yang baikdanmenghindaripertumbuhanClostridium botulinum.Proses pemanasandapatmenyebabkanterjadinyareaksikimia yang merubahnitratmenjadinitrit.Penelitianinibertujuanuntukmengetahuiperbandingankadarnitritkornetdagingsapimentahdanmatang yang beradadiwilayahkecamatanMatraman. Batas kadarmaksimumuntukdagingolahanmenurutPeraturanKepalaBadanPengawasObatdanMakananRepublik Indonesia No. 36 tahun 2013, yaitusebesar 30 mg/kg. Pemeriksaansampelmenggunakanujikualitatifdanujikuantitatifmetodespektrofotometridenganpanjanggelombang 530 nm.Penelitiandilakukanterhadap 20 sampelkornetdagingsapi yang terdiri 10 sampelsebelum dikukus dan 10 sampel sesudah dikukus. Kadar seluruhsampelmasihsesuaiperaturan BPOM RI No. 36 tahun 2013, kadarnitrittertinggikornetdagingsapisebelum dikukus yaitu 7,75 ppm danterendah 5,35 ppm. Sedangkankadarnitrittertinggikornetdagingsapisesudah dikukus yaitu 11,76danterendah 8,34 ppm.Berdasarkan uji statistik diatass didapatkan nilai p value (signifikan) adalah 0,000 0,05 dan didapatkan t hitung yaitu -5,607dengan t tabel 2,1009, maka Hoditolakyang artinya bahwa ada perbedaan antara kadar nitrit pada kornet daging sapi sebelum dan sesudah dikukus. Kata Kunci : Kornet, Kadar Nitrit, Bahan Tambahan Makanan
Penentuan Angka Kepadatan (Density Figure) dan Angka Bebas Jentik (ABJ) Larva Aedes aegypti di Rw 02, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat Sumiati Bedah; Nico Hartandi
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i1.328

Abstract

World Health Organization (WHO) memperkirakan ada 390 juta infeksi dengue/tahun. Pada tahun 2016, di Indonesia tercatat sebanyak 204.171 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan jumlah kematian 1.598 orang. Jawa Barat merupakan provinsi dengan kasus DBD terbanyak. Di RW 02, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat terdapat warga yang terkena DBD. Selain itu, kurangnya kegiatan 3M-Plus dan tidak adanya kegiatan kader juru pemantau jentik (jumantik) meningkatkan potensi penularan penyakit DBD di tempat tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat kepadatan larva Aedes aegyptidan menentukan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku warga mengenai tempat penampungan air (TPA) dan 3M-Plus berdasarkan ada/tidaknya larva Ae. aegypti pada rumah warga, serta hubungan antara keduanya. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Seratus sampel rumah dipilih secara random sampling. Spesimen diambil dengan metode single larva. Data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan Angka Kepadatan (Density Figure) = 6 (House Index = 38%, Container Index = 22%, Breteau Index = 50), sehingga kepadatan larvanya tergolong tinggi. Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 62%, yang berarti belum memenuhi target ABJ ≥ 95%. Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku warga yang rumahnya tidak terdapat larva Ae. aegyptitergolong baik dan berlaku sebaliknya. Terdapat hubugan antara keberadaan larva Ae. aegypti dengan pengetahuan (p= 0,022), sikap (p= 0,028) dan perilaku (p= 0,000) warga mengenai TPA dan kegiatan 3M-Plus. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan agar warga lebih giat melakukan kegiatan 3M-Plus dan mengaktifkan kegiatan kader jumantik di RW 02.Kata Kunci         :Aedes aegypti, Density Figure, Angka Bebas Jentik
Hubungan Kadar Procalcitonin (PCT) dengan C-Reactive Protein (Crp) Pada Pasien Infeksi Di Rumah Sakit Pluit Lenggo Geni; Lambok Marisi Rotua Panjaitan
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i1.333

Abstract

Di negara-negara berkembang termasuk Indonesia penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling utama. Penyakit infeksi termasuk ke dalam 10 penyakit terbanyak rumah sakit di Indonesia. Penentuan diagnosis infeksi bakteri akut sering sulit, karena kemiripan gejala klinis dengan infeksi virus akut ataupun peradangan non infeksi, seperti trauma, reaksi penolakan organ donor, reaksi autoimun. Pemeriksaan Procalcitonin (PCT) dan CRP seringkali tidak sinkron meskipun keduanya merupakan pemeriksaan klinis untuk mendeteksi adanya infeksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungankadar Procalcitonin(PCT) denganC-reactive protein (CRP) pada pasien infeksi di Rumah Sakit Pluit. Penelitian dilakukan dengan melihat data sekunder dari hasil pemeriksaan PCT dan CRP pada pasien dewasa dengan hasil leukosit lebih dari 10.000/mm³. Berdasarkan hasil penilitian dari 54 pasien yang mengalami infeksi di Rumah Sakit Pluit didapatlkan ada hubungan kadar PCT dengan CRP pada pasien infeksi sebesar 0.592 berada dalam rentang 0,41 – 0,70 yang berarti bahwa kadar PCT dengan kadar CRP memiliki hubungan yang cukup. Persentase pasien yang mengalami infeksi berdasarkan jenis kelamin didapatkan bahwa jenis kelamin laki-laki lebih tinggi yaitu 55,6% dibandingkan pasien  wanita yaitu  44,4%. Persentase pasien yang mengalami infeksi dapatkan jumlah terbanyak pada usia 65 tahun, yaitu 28 orang (51,9%). Hasil pemeriksaan PCT di dapatkan hasil 38,9% di atas normal dan hasil pemeriksaan CRP didapatkan hasil 90,7% di atas normal. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar CRP mempunyai persentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan kadar PCT.  Kata kunci :Infeksi, Procalcitonin (PCT), C-reactive protein (CRP).
Perbedaan Hasil Pemeriksaan Ldl Direk (Metode Homogen) Dengan Indirek (Formula Friedewald) Pada Pasien Penderita Dislipidemia Di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Cahyawati Rahayu; Afisya Agriyanti
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i1.329

Abstract

Pemeriksaan LDL metode direk (homogen) mempunyai kemampuan otomatisasi penuh dalam penentuan LDL kolesterol secara langsung. Selain itu juga memerlukan volume sampelyang kecil dan waktu pemeriksaan yang singkat, sedangkan pemeriksaan LDL kolesterol indirek (formula Friedewald) banyak digunakan, dimana kolesterol trigliserida dan HDL kolesterol diukur, kemudian LDL kolesterol dihitung dengan menggunakan rumus Friedewald. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan hasil LDL direk (metode homogen) denganindirek (formula Friedewald) pada pasien penderita dislipidemia. Data diperoleh dari hasil pemeriksaan kadar profil lipid (kolesterol total, trigliserida, HDL kolesterol dan LDL kolesterol) pada pasien penderita dislipidemia di RS Islam Jakarta Cempaka Putih kemudian data diolahdengan menggunakan uji Mann Whitneypada analisis statistika SPSS.112 sampel yang diteliti didapatkan rata-rata hasil pemeriksaan LDL direk (homogen) adalah 138.473mg/dl dan hasil pemeriksaan LDL indirek (formula Friedewald) adalah 135.802mg/dl. Berdasarkan perhitungan statistik uji Mann Whitney didapatkan hasil 0.625, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan karena p0.005 maka Ho diterima. Kedua metode sama baiknya dan dapat digunakan, untuk metode indirek (formula Friedewald) dapat digunakan ketika kadar trigliserida kurang dari 400 mg/dl. Kata Kunci             :Dislipidemia, Pemeriksaan LDL direk (metode homogen), Pemeriksaan LDL indirek (Formula Friedewald)
Perbandingan Hasil Preparat Patologi Anatomi Jaringan Kelenjar Getah Bening Antara Proses Autometic Dan Manual Zuraida Zuraida; Machdi Muhammad Alamnur
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i1.334

Abstract

Profesi Patologi Anatomik (PA) merupakan profesi penegak diagnosis penyakit berbasis jaringan dan sel yang menjadi dasar bagi dokter klinik untuk melakukan penanganan dan pengobatan secara tepat sasaran. Oleh sebab itu akurasi diagnosis menjadi issue yang sangat penting. Dalam pembuatan blok PA tidak semua rumah sakit memiliki alat autometikyang dapat mengurangi pemborosan reagen, evisien waktu dan dapat mudah di operasikan. Tetapi karna harga yang cukup mahal masih banyak Rumah Sakit di Indonesia belum mempunyai alat autometikdan masih menggunakan cara manual dalam proses pembuatan blok PA.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil preparat dalamprosesingsecara autometic dan manual pada jaringan kelenjar getah bening.Mengetahui proses pembuatan preparat PA mulai dari pemotongan, pematangan jaringan. Mengeri tentang proses pemblokan jaringan, pemotongan jaringan dan pewarnaan jaringan. Dapat menilai hasil preparat PA pada  prosesingsecara autometic dan manual pada jaringan kelenjar getah bening.Dari hasil procecing jaringan menggunakan metode automatic dan manual di dapatkan hasil yang berbeda yaitu, pada metode automaticmendapatkan nilai keseluruhan 100% yaitu nilai A (sesui dengan standard. Dan pada metode manual mendapatkan nilai 89% yaitu nilai B (perlu peningkatan). Kata Kunci      : Metode Manual, Metode automatic, Patologi Anatomi
Identifikasi Kadar Boraks Pada Adonan Cireng Sebelum Digoreng Dan Sesudah Digoreng Pada Pedagang Gorengan Di Kecamatan Ciracas Masdianto Masdianto; Wan Annisa
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i1.325

Abstract

campuran adonan yang berbahan utama tepung kanjiatau tapioka. Makanan ringan ini sangat populer di daerah Priangan, dan dijual dalam berbagai bentuk dan variasi rasa.. Pengawet bukan untuk makanan masih digunakan pada pembuatan cireng yaitu boraks. Boraks pada cireng jika masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan rasa mual,muntah-muntah, diare,kejang perut, bercak-bercak pada kulit, temperaturtubuhmenurun,ruamiritema kulityang menyerupaicampakdan kerusakan padaginjal,gelisah dan lemah juga dapatterjadi,kematianterjadiakibat kolaps pernapasan.Sedangkan pada keracunan kronik, dapat menyebabkan demam,anoreksia, anuria,kerusakanginjal,depresidanbingung.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya kandungan boraks pada adonan cireng sebelum dan sesudah diolah yang dijual pada pedagang gorengan di daerah kecamatan Ciracas. Uji laboratorium boraks dengan  uji kualitatif  menggunakan uji nyala api dan uji kurkumin, uji kuantitatif dengan metode spektrofotometri. Hasil uji kualitatif pada adonan cireng dan cireng goreng didapat 4 sampel positif mengandung boraks. Hasil uji kuantitatif pada 4 sampel adonan cireng sebelum dan sesudah digoreng diperoleh kadar terendah1,31 ppm dan kadar tertinggi 1,51 ppm. Kesimpulan masih ada pedagang cireng yang menggunakan boraks sebagai bahan pengawet . Boraks dilarang digunakan sebagai pengawet makanan berdasarkan Permenkes RI Nomor 033 Tahun 2012. Kata Kunci     : Cireng, Bahan Tambahan Pangan, Boraks
Hubungan Kadar Kalsium Dan Fosfor Darah Pada Penderita Penyakit Ginjal Kronik (PGK) Di Rumah Sakit Gading Pluit Jakarta Utara Ellis Susanti; Ayu Wulandari
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i1.330

Abstract

Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi beragam yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara progresif, dan umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Gagal ginjal akut maupun kronis hingga saat ini merupakan penyebab hiperfosfatemia yang paling penting dan hal ini selalu terjadi bila laju filtrasi glomerolus menurun 25 hingga 50% dari normal. Keadaan hiperfosfatemia merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya hipokalsemia. Kenaikan sekresi PTH menstimulasi resorpsi fosfor dan kalsium dari tempat penyimpanan utama kalsium, yaitu tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kalsium dan fosfor darah pada penderita PGK di RS Gading Pluit. Penelitian ini menggunakan data sekunder, dari bagian rekam medis pada penderita PGK yang melakukan pemeriksaan kalsium dan fosfor periode Januari 2016 – Juli 2018 dengan total sampel sebanyak 86 data. Hasil dari penelitian ini pada laki-laki sebanyak 52,3% dan pada perempuan sebanyak 47,7%  mengalami kadar kalsium rendah (hipokalsemia) 65,12%, kadar normal 32,56%, dan kadar tinggi (hiperkalsemia) 2,33% dengan nilai rata-rata 7,999 mg/dL. Untuk kadar Fosfor, 1,16% memiliki kadar fosfor rendah (hipofosfatemia), kadar normal 24,42%, dan kadar tinggi (hiperfosfatemia) 74,42% dengan nilai rata-rata 5,923 mg/dL. Setelah dilakukan uji korelasi Pearson didapatkan p-value 0,001 yang menunjukkan Ho ditolak karena nilai tersebut nilai alpha (0,05) artinya Ada hubungan yang rendah dan berpola negatif artinya semakin besar kadar Kalsium maka Kadar Fosfor akan menurun ataupun sebaliknya (r = -0,354 dan p-value= 0,001). Kata Kunci : Penyakit Ginjal Kronik, Kalium, Fosfor 

Page 1 of 12 | Total Record : 114