cover
Contact Name
M. Syaifuddin S.
Contact Email
syaifuddin@stkipjb.ac.id
Phone
+6281456060279
Journal Mail Official
corcysseminar@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pattimura III/20 Jombang
Location
Kab. jombang,
Jawa timur
INDONESIA
Prosiding Conference on Research and Community Services
Published by STKIP PGRI Jombang
ISSN : -     EISSN : 26861259     DOI : -
Core Subject : Economy, Education,
CORCYS merupakan konferensi tahunan bersifat nasional yang diadakan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STKIP PGRI Jombang yang bertujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk prosiding. Fokus artikel hasil penelitian dan pengabdian yang akan diterbitkan adalah artikel penelitian dan pengabdian kepada masyarakakt bersifat umum yang mencakup; 1) Pendidikan 2) Ekonomi dan Bisnis, 3) Sosial Humaniora, 4) Saintek, 5) Kesehatan, dan 6) Hukum
Articles 544 Documents
ANALISIS REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU BERDASARKAN GAYA BERPIKIR Rahayu, Tria; Adityaningrum, Sitaresmi; Sri Hidayati, Wiwin
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bagian terpenting dalam pembelajaran matematika adalah representasi matematis. Representasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu representasi pembelajaran dan representasi kognitif. Representasi pembelajaran digunakan guru untuk membantu siswa memahami matematika, sedangkan representasi kognitif dikonstruksi oleh siswa sendiri dalam rangka memahami konsep atau mencari solusi dari permasalahan matematika. Setiap orang akan menunjukkan preferensi untuk menggunakan representasi tertentu berdasarkan gaya berpikir. Gaya berpikir dibedakan menjadi 3, yaitu analitik, visual, dan terintegrasi. Setiap guru tentu memiliki gaya berpikirnya masing-masing. Tetapi di sisi lain guru dianjurkan menggunakan berbagai representasi dalam pembelajaran matematika. Hal ini dikarenakan tidak semua siswa memiliki gaya berpikir yang sama dengan guru. Sehingga guru sebagai fasilitator perlu menggunakan berbagai representasi untuk memfasilitasi siswa dalam belajar di kelas. Berkenaan dengan kedua macam representasi tersebut, penelitian mengenai representasi kognitif telah banyak dilakukan, sementara penelitian mengenai representasi pembelajaran masih jarang dilakukan. Oleh karena itu peneliti tertarik meneliti mengenai representasi matematis mahasiswa calon guru berdasarkan gaya berpikir. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui kecenderungan representasi yang digunakan oleh mahasiswa calon guru dengan gaya berpikir visual dan analitik ketika praktik mengajar beserta alasannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari dua mahasiswa calon guru yang sedang melaksanakan real teaching. Dua subjek masing-masing memiliki gaya berpikir visual dan analitik yang dipilih secara purposive. Teknik pengambilan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Subjek dengan gaya berpikir visual (SV) menggunakan tiga bentuk representasi dalam praktik pembelajaran di kelas, antara lain representasi verbal, representasi visual, dan juga representasi simbol, namun yang lebih dominan digunakan oleh SV adalah representasi visual. SV lebih memilih menggunakan representasi visual dibandingkan menggunakan representasi lainnya karena membuat matematika menjadi lebih mudah dan jelas. Selain itu SV juga mempertimbangkan gaya belajar siswa yang cenderung visual.  Subjek dengan gaya berpikir terintegrasi (SI) menggunakan dua bentuk representasi ketika praktik mengajar di kelas, antara lain representasi simbol dan representasi visual dengan komposisi yang cukup seimbang. SI lebih suka menggunakan rumus terlebih dahulu kemudian memperjelas dengan gambar. SI di sisi lain mempertimbanglan siswa yang mayoritas lebih suka dan lebih paham jika dijelaskan dengan menggunakan bantuan gambar.
PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN DENGAN SOFTWARE APLIKASI KAHOOT PADA PROSES PEMBELAJARAN MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN Masruchan, .
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instrumen Evaluasi merupakan alat ukur untuk menilai  sejauh mana proses perkuliahan tersampaikan kepada Mahasiswa. Berdasarkan dari hasil angket kebutuhan didapat bahwa Dosen belum memanfaatkan alat evaluasi yang dalam pengambilan keputusan nilai pada mahasiswa. Dalam pengambilan nilai Dosen masih menggunakan metode konvensional (kertas). Sehingga dibutuhkannya alat evaluasi yang dapat membuka pola pikir mahasiswa dalam pembelajaran. Dengan semakin berkembangnya alat teknologi dan komunikasi dalam dunia pendidikan, peneliti menggunakan aplikasi KAHOOT dengan memanfaat potensi yang ada di kampus yaitu ketersediaan komputer dan jaringan Wi-Fi yang memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagimana kelayakan alat evaluasi menggunakan Software Aplikasi KAHOOT dan bagaimana respon mahasiswa atas alat evaluasi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Research and Development (R&D) dengan menggunakan model penelitian pengembangan instrumen tes. Pada hasil penilaian para mahasiswa memperoleh persentase akhir yang sangat menggembirakan sebesar 81% dengan kriteria kuis sangat menarik. Disimpulkan bahwa alat evaluasi berbentuk test online yang diaplikasikan sangat layak sebagai alat evaluasi yang baik digunakan dalam perkuliahan Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran
MEMADUKAN TINKERING DAN THINKERING: UPAYA UNTUK MEMUTUS MITOS TENTANG PEMBELAJARAN PRAKTEK DI SMK Agus Prianto; Umi Nur Qomariyah; Winardi Winardi
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini memaparkan mitos pembelajaran praktek di SMK yang dianggap dianggap sebagai pelengkap kegiatan belajar. Untuk memutus mitos tersebut diperlukan cara pandang baru dalam memahami pembelajaran praktek. Pembelajaran praktek yang memadukan tinkering dan thinkering diharapkan memutus mitos yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Kajian ini menggunakan metode delphi, untuk merangkum hasil kajian para ahli atau peneliti terdahulu yang memiliki keahlian terkait dengan isu yang dibahas, yaitu mitos pembelajaran praktek di di SMK. Pendapat para ahli dan peneliti terdahulu selanjutnya digunakan oleh peneliti sebagai dasar membuat telaah kritis. Hasil kajian mengungkapkan bahwa pembelajaran praktek dapat mengembangkan kecakapan, keahlian, kemahiran yang akan mengantarkan lulusan sebagai calon pekerja berlevel employability. Pembelajaran praktek juga akan memperkuat berbagai soft skills yang sangat dibutuhkan oleh dunia kerja, seperti: seperti keuletan atau kegigihan dalam menjalan aktifitas, pantang menyerah, berorientasi pada hasil, proaktif, komunikatif, kemampuan bekerja dalam tim, dan dorongan untuk terus memperbaharui kecakapan dan keahlian selaras dengan tuntutan dunia kerja. Melalui pembelajaran praktek para siswa tidak hanya menghafal dan memahami konsep; tetapi ia akan dikondisikan untuk menerapkan konsep, menganalisis kegiatan praktek, sistesis dan evaluasi terhadap kegiatan yang dijalankan. Dengan demikian pembelajaran praktek akan membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi (high order thinking). Pembelajaran praktek dinilai sangat efektif untuk memperkuat spirit tinkering dan thinkering siswa, guna mempersiapkan lahirnya calon pekerja berlevel employability. Pembelajaran praktek akan dapat mengantarkan siswa sebagai calon pekerja yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tangkas. Kajian ini merekomendasikan agar pembelajaran praktek dijadikan pendekatan pembelajaran utama di SMK, agar siswa dibiasakan untuk menjadi tinkering sekaligus thinkering sehingga ia menjilma sebagai calon pekerja berlevel employability.
ANALISIS KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA BERTIPE GAYA BELAJAR VISUAL Lidia Wati; Linda Tri Imtichani; Lia Budi Tristanti
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi matematika berdasarkan gaya belajar visual. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara dan dokumentasi.Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data.Teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.  Subjek penelitian diambil dari siswa kelas X yang dipilih berdasarkan gaya belajar visual , auditori dan kinestik tinggi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, tes dan wawancara.Kemampuan komunikasi matematika subjek bergaya belajar visual meliputi menggunakan simbol/ notasi dan operasi matematika dengan tepat, subjek menuliskan apa yang diketahui dan ditanya dari soal, subjek mengambar pada penyelesaian soal, dan subjek menuliskan rumus pada penyelesaian soal..
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERORIENTASI LITERASI MATEMATIKA Handoko Hadi
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kurikulum saat ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning. Disamping itu rendahnya minat membaca dan menulis membuat siswa enggan dalam menghadapi permasalahan matematika terutama pada beberapa soal cerita matematika. Perlu adanya penerapan suatu metode sebagai alternatif siswa dalam hal membaca dan menulis guna mendapatkan hasil belajar yang maksimal  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika dengan dan tanpa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBI) berbasis literasi Matematika .Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperiment model quasi ekasperimental desain dengan bentuk two group post-test only desain. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X IPA-2 sebagai kelas eksperimen dan X IPA-4 sebagai kelas kontrol, dengan menggunakan uji independent sample test dengan taraf signifikan 5%.Berdasarkan uji hipotesis diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,007. Hal ini berarti nilai probabilitas ,  maka Ho ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas X IPA dengan dan tanpa menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)berbasis literasi matematika di SMAN 4 Jember. Berdasarkan hasil analisis angket respon siswa dapat disimpulkan bahwa dari 32 siswa yang mengisi angket, rata – rata persentase respon siswa terhadap semua aspek berada di atas 80%. Artinya setiap aspek direspon positif oleh siswa. Sehingga dapat disimpulkan model pembelajaran Problem Based Instruction berbasis Literasi matematika baik untuk diterapkan di dalam proses pembelajaran matematika siswa kelas X IPA SMAN 4 Jember pada materi persamaan linier
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPSDENGAN FLASH CARD N.H, Esty Saraswati; Suarma’iyah, Endah; Irfan, Ade
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa di sebuah SMK pada tahun pelajaran 2018/2019. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI PS yang berjumlah 20 siswa dengan materi Program Linear. Penelitian terdiri dari dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data penelitian diperoleh dengan metode observasi. Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan flash card dapat meningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa, terlihat dari hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa dari Siklus I ke Siklus II. Pada siklus I ke Siklus II aktivitas belajar  meningkat pada aspek memperhatikan penjelasan guru sebesar 64% menjadi 88%, aspek berpikir secara individu sebesar 65% menjadi 81%, aspek berpasangan sebesar 75% menjadi 90%, aspek memecahkan, menyelesaikan masalah, dan memilih jawaban yang tepat sebesar 66% menjadi 90%, dan aspek berbagi informasi atau jawaban sebesar 75% menjadi 91%. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa terlihat pada siklus I dengan rata-rata sebesar 63,30 menjadi 78,45 pada siklus II dengan peningkatan sebesar 15,15. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal siswa pada siklu I sebesar 45% menjadi 80% pada siklus II dengan peningkatan sebesar 35%.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK Aris Aji, Desy Suluh Hendrawati; Hartiningrum, Esty Saraswati Nur
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Piaget menyatakan bahwa usia SD dalam proses belajar dalam tahap kegitan fisik dengan melalui benda konkrit. Matematika yang ada pada hakekatnya merupakan suatu ilmu yang cara berpikirnya masih pada tahap operasi konkret, harus diberikan kepada siswa sejak SD. Pada siswa kelas IV SDN Daditunggalmasalah yang ada siswa saat diberi tugas guru, sebagian besar masih bingung dalam memecahkan masalah yang diberikan jika tidak sama persis dengan contoh yang diberikan oleh guru, kesulitan siswa terlihat  dari lamanya waktu mengerjakan soal.Salah satu solusi untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) yaitu pendekatan pembelajaran matematika yang merubah  dari abstrak menjadi konkret bagi siswa. Tujuan Penelitian ini  untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Daditunggal.Jenis penelitian ini adalah  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus. Satu siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data adalah metode observasi dan tes. Validasi instrumen dilakukan oleh validator ahli yaitu dosen matematika. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Daditunggal Ploso Jombang yang terdiri dari 34 siswa. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II terlihat peningkatan aktivitas siswa pada siklus I sebesar 68,81% dengan kriteria cukup baik (C) pada siklus II menjadi 89,83% dengan kriteria sangat baik (A). Ketuntasan hasil belajar siswa siklus I sebesar 68% dengan rata-rata 74,76 dan siklus II sebesar 91% dengan rata-rata 86,38.Pada siklus II telah tercapai kriteria keberhasilan yaitu aktivitas siswa dan hasil belajar siswa mencapai ≥ 76% secara klasikal maka dengan pendekatan PMR dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa..
UJI EFEKTIFITAS ASAP CAIR DARI LIMBAH SEKAM UNTUK MENGENDALIKAN HAMA WERENG PADA TANAMAN PADI Istiqomah, Istiqomah; Kusumawati, Dian Eka
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beras adalah bahan pangan utama masyarakat Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi adalah menekan gangguan organisme penganggu tanaman, termasuk serangan hama. Wereng adalah hama penting pada tanaman padi. Alternatif pengendalian wereng dapat dilakukan dengan pemberian asap cair yang berasal dari limbah pertanian yaitu sekam. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian asap cair dari sekam untuk mengendalikan hama wereng pada tanaman padi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari beberapa konsentrasi pemberian asap cair yaitu konsentrasi 0% (kontrol), 0.5%, 1%, 2%, dan 3%. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu analisis laboratorium kandungan asap cair dari sekam, pengolahan lahan, penanaman padi, aplikasi asap cair, pemupukan, pemeliharaan tanaman, dan panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian asap cair sekam 1%-3% dapat menekan wereng coklat dan meningkatkan hasil panen padi. Perlakuan terbaik yang dapat menekan populasi wereng coklat adalah asap cair sekam 3% dengan jumlah wereng 49.7 ekor per rumpun dan tingkat efikasi 36.6%. Pada parameter hasil panen, pemberian asap cair sekam 2% memberikan hasil yang terbaik. Bobot gabah basah yang dihasilkan yaitu 8,9 ton/hektar dan mengalami peningkatan sebesar 24.4%
PEMBENTUKAN KOMPOSISI VERBA DALAM WACANA NARATIF Sulistyowati, Heny; Mahatmaharti, Agung Kesna; Yuliana, Rika Dwi
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu proses morfologi yang menggabungkan dua unsur kata (morfem) atau lebih sehingga menimbulkan makna atau arti baru disebut komposisi. Proses pembentukan kata majemuk (komposisi) memiliki pengembangan bentuk berdasarkan konstruksi kelas katanya, yaitu komposisi nominal, komposisi verbal, dan komposisi adjektival. Penelitian ini mengambil permasalahan tentang pembentukan komposisi verbal dalam wacana narasi. Objek yang digunakan, yaitu wacana naratif.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dengan mencatat kata-kata yang termasuk kata majemuk verbal dalam sebuah tabel yang dibuat berdasarkan rumusan masalah. Proses pembentukan komposisi verbal berupa (1) pembentukan komposisi verba dasar dan (2) pembentukan komposisi berulang. Komposisi ini dapat dibentuk dari dasar: verba + verba (V+V), Adjektiva + Verba (Adj)
HARMONISASI PERATURAN PERUNDANGAN-UNDANGAN KEHUTANAN SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA KEBAKARAN DI JAWA TIMUR Wijaya, Andy Usmina; Indriastuty, Dwi Elok; Kusnadi, Sekaring Ayumeida
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Issue yang paling aktual di tahun 2019 ini adalah kekalahan Pemerintah Indonesia atas gugatan kasasi di Mahkaman Agung terhadap citizen law suit berkaitan dengan pencegahan dan penegakkan hukum untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan. Salah satu permasalahan yang terjadi adalah adanya disharmonisasi pengaturan tentang pengelolaan kehutanan dengan peraturan perundang-undangan lainnya. Untuk itu, dalam penelitian ini berupaya untuk melakukan serta menyusun model harmonisasi pengelolaan hutan sebagai upaya mitigasi bencana kebakaran di hutan Jawa Timur untuk pembangunan yang berkelanjutan. Penelitian kajian ini bertujuan untuk mengkaji sejauhmana peraturan perundang-undangan di bidang kehutanan di Provinsi Jawa Timur sebagai upaya mitigasi bencana kebakaran hutan serta menyusun model harmonisasi peraturan perundang-undangannya. Metode penelitian jurnal yang dipergunakan adalah yuridis normatif, melalui studi kepustakaan (library research) dengan mengkaji aturan-aturan hukum positif dan asas-asas hukum. Pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan konseptual (conceptual approach) dan pendekatan perundang-undangan (statute approach). Hasil penelitian kajian ini menunjukkan bahwa perlu harmonisasi peraturan perundang-undangan agar tidak terjadi tumpang tindih maupun bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lain, baik yang lebih tinggi, sederajat, maupun yang lebih rendah terkait mitigasi kebakaran hutan di Provinsi Jawa Timur.

Page 3 of 55 | Total Record : 544