cover
Contact Name
Paikun
Contact Email
paikun@nusaputra.ac.id
Phone
+6285624679888
Journal Mail Official
teslink@nusaputra.ac.id
Editorial Address
Jl. Cempaka 1 No. 5 Gunungjaya, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Location
Kab. sukabumi,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teslink : Teknik Sipil dan Lingkungan
Published by Universitas Nusa Putra
ISSN : 27154831     EISSN : 27156141     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal ini, yaitu Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Indonesia, singkatnya, TESLINK didirikan pada tahun 2019 dan dikelola oleh Program Studi Teknik Sipil Universitas Nusa Putra. Jurnal ini dirancang untuk mengembangkanluaskan makalah akademis dan berkualitas yang disetujui untuk berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang teknik sipil dan lingkungan untuk mendukung pengembangan berkelanjutan. Jurnal ini memuat semua informasi tentang teknik sipil dan lingkungan, seperti struktur, transportasi, teknik sumber daya udara , geomatika, dan lingkungan. Jurnal menerima makalah asli dari berbagai kontributor,seperti akademisi, ilmuwan, ilmuwan, peneliti dan mahasiswa dari seluruh dunia. Makalah yang akan dikirim dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan hanya abstrak dalam bahasa Inggris. The makalah disampaikan akan ditinjau Oleh setidaknya doa pengulas Tbk. Penulis yang akan mengirimkan makalah untuk download yang disediakan templat yang tersedia dan di sana
Articles 73 Documents
ANALISIS PERKUATAN TANAH DENGAN METODE SOIL NAILING PADA TANAH LERENG Imam Prabowo; Bambang Jatmika; Paikun
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 (2019)
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi tanah di area limestone conveyor PT. Semen Jawa (area dumpweed) cenderung tidak stabil. Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan tanah, sehingga mengakibatkan kegagalan struktur bawah conveyor. Akibat dari rusaknya struktur conveyor tersebut, berdampak pada berhentinya proses produksi PT. Semen Jawa. Hal ini menjadi perhatian khusus untuk struktur conveyor yang terletak di area tanah dengan kemiringan lereng yang landai. Dalam kasus stabilisasi atau konstruksi untuk pekerjaan tanah dengan kemiringan yang landai, perlu adanya konstruksi tertentu. Perbaikan stabilitas lereng, diharap dapat menjadi solusi untuk mengurangi resiko terjadinya kelongsoran yang mungkin terjadi (Sinarta 2017 dan Vitriana 2012). Permasalahan yang timbul dalam pemilihan metode penanganan kasus ini adalah mengenai ketepatan metode, biaya konstruksi, efektivitas dan durasi pekerjaan. Salah satu metode untuk perkuatan lereng yang dapat diterapkan adalah soil nailing. Metode ini sudah banyak digunakan pada beberapa kasus perbaikan stabilitas lereng. Soil Nailing adalah metode yang efektif dan ekonomis dalam perkuatan tanah lereng untuk mendukung berbagai kegiatan proyek (Fogler 1999, Chopey 199, Brownell et al. 1959). Sebagai contoh dalam kegiatan excavation, perataan tanah tebing, perkuatan jembatan dan banyak digunakan dalam pembangunan Jalan Raya sebagai alternatif untuk menahan longsoran tanah tebing. Jadi untuk menghindari longsoran yang kemungkinan terjadi yang dapat menghambat proses produksi pabrik, maka berdasarkan pertimbangan konsultan metode yang paling tepat dilakukan untuk perbaikan lereng di area limestone conveyor PT. Semen Jawa (area dumpweed) adalah metode soil nailing, dikarenakan kondisi tanah yang landai dan berdekatan dengan struktur conveyor, serta pertimbangan efektivitas dan durasi pekerjaan.
ANALISA KEPADATAN TANAH PADA JALAN LINGKAR SELATAN RUAS JALAN CISAAT SUKABUMI Januri Ismayana; Bambang Jatmika; Rico Sihotang
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 (2019)
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The term "land" in the mechanical field of land is intended to cover all materials from clay to gluttony; so all natural deposits are related to civil engineering except stone. Stone becomes its own science, namely stone mechanics. Soil pavement is placed on the surface of the land, thus the overall quality and durability of pavement construction cannot be separated from the nature of the subgrade. A good subgrade for road construction is subgrade originating from the location itself or nearby, which has been compacted to a certain density level so that it has good carrying capacity and the ability to maintain volume changes during the service period even though there are differences in environmental conditions and local soil types. The nature of each type of soil depends on texture, density, moisture content, environmental conditions, and so on. In order to make it easier to study and discuss the properties of the soil that will be used as soil base material, the soil is grouped based on the nature of plasticity and grain size. The carrying capacity of the subgrade can be estimated by using the classification results or from CBR checks, loading test plates and so on.
PEMODELAN SISTEM RESAPAN AIR HUJAN DAN LIMBAH AIR WUDHU DI AREA MASJID Radius Pranoto; Andrijanto; Debby Rahmawati
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 (2019)
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

As already known, one alternative to solve run-off problem is by recharging the water into soil by mean of adiffusion system. This way can be expected to be able to conserve ground water. This research was aimed to model a diffusion system conserving rainfall runoff and ablution waste from the mosque of Al-Wasi'i of Lampung University. This research was conducted from July to September 2011. Experiment data used in the modeling consisted of a week daily ablution waste discharged from the mosque, percolation rate, surface evaporation. The ablution waste data was collected both on and off semesters. Percolation rates of three location sites aroung the mosque were measured by using double ring infiltrometer. Surface evaporations were measured by contructing a 30x30x45 cm glass container simulating a runoff collector. The actual evaporation was then used to calibrate the constant (K) by comparing with the Penmann reference evapotranspiration (ETo). The contant was then validated by another group of actual evaporation data. In addition to the experimental data, a 10 year daily climotological data was also used and collected from the nearest weather station. The model consisted of input conponents: praying ablution wsate, runoff from the mosque’s roof, direct rainfall, and output components: overflow, evaporation, and percolation. The model simulated daily up and down water surface of the diffusion system. The result showed that there were three different percolation rates from three diferent locations, but the stable rate of 1666.12 mm/day was more likely representative and used in this model. Based on the simulation, diffusion system of 3 m depth and 8 m2 area could conserve the water by 70%.
PEMANFAATAN LIMBAH SERPIH BOR SEBAGAI MATERIAL PERKERASAN JALAN Utamy S. Saputri; Paikun; Fitri Sondang
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 (2019)
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oil and Gas industrial activities (oil and gas) and mining, which is one of the stages of drilling activity, providing a sewage sludge causing environmental pollution in the area where they are carried. To overcome this, efforts should be made to minimize the impact on the handling of the environment. As one of the efforts is to use the material as a pavement coating products. This effort utilizing the former drilling mud that was as waste into something useful, as coating material pavement. The main raw materials used are waste flakes drill that resulted from the drilling of wells of a foreign company engaged in the geothermal field is located in the area of Salak Mount, Sukabumi - West Java. The composition of the material used is type I Portland cement, gravel, and shale drilling waste. Based on Government Regulation no. 18 1999 on Hazardous and Toxic Waste, sludge waste categorized B3 former rebels managed to do so in proving whether the waste contains a B3 or not. With workarounds or TCLP toxicity test. Prior to this research, drilling mud TCLP tested in Laboratory Center for Settlement of Bandung Regency in collaboration with the Laboratory of Physical Chemistry Department of Chemistry - Faculty of Science, University of Padjadjaran - Bandung. The test results are in the table shows that the drilling mud is still relatively far on the threshold of making it feasible and safe to use as intended.
ANALISIS DAYA TAMPUNG SEPTIC TANK TYPE KOMUNAL DI KELURAHAN TEGAL GUNDIL KOTA BOGOR Ari Apriyana; Paikun; Bambang Jatmika
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 (2019)
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Communal wastewater treatment plants (IPALs) are one of the solutions for dense urban or coastal environments. This research was conducted with Primary Methods and Secondary Methods. This research focuses on calculating capacity and calculating the budget for making communal septic tanks (RAB). Sample research was carried out at Kp Kawung Luwuk Rt 05 / Rw 01 Tegal Gundil Village, North Bogor District. The design of building a Communal Septic Tank (WWTP) with a drainage time of 2 years. The increase in the population of 5 years is 1.6% so the number of users of communal septic tanks totaling P (2020) is 355 people. WWTP is built with a tub volume of 61 m3 / day and the volume of accommodated waste is 28.4 m3 / day. The need for reservoir capacity for sludge (A) is 28,400 liters = 28.5 m3. The need for a minimum holding time in one day (Th) is 1,434 liters / person / day. The need for water storage capacity (B) is 5,094 liters = 5.1 m3.
ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA BIAYA PELAKSANAAN PERKUATAN BAJA PADA DINDING FURNACE INDUSTRI KACA Arie Susanto, Daniel; Sekarsari, Jane
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 2 (2020): Vol 1 No 2
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek konstruksi perkuatan baja pada tungku dinding cukup unggul dalam menunjang berhasil dalam membuat suatu produk. Pada proyek perkuatan baja pada dinding tungku industri kaca perhitungan biaya yang masih kurang referensi dalam hal biaya perhitungan dengan pelaksanaan dibandingkan dengan proyek konstruksi lainnya. Tujuan penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi biaya perkuatan baja pada dinding tungku industri kaca. Metode yang digunakan adalah kuesioner, dengan skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Bentuk evaluasi yang digunakan untuk instrumen validitas dilakukan dengan teknik perbincangan. Realibilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan metode Alpha Cronbahc dengan membuat faktor skor.
MODEL UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA PADA PEMBANGUNAN RUKO MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI Susilo Nugroho, Nadhya; Andini, Andini; Erizal, Erizal
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 2 (2020): Vol 1 No 2
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap pelaksanaan pembangunan rumah toko selalu melibatkan sumber daya, diantaranya adalah sumber daya manusia, dan sumber daya manusia diantaranya adalah tenaga kerja konstruksi, dan tenaga kerja proyek konstruksi rumah toko yaitu, mandor, kepala tukang, tukang kayu, tukang batu, tukang besi, tukang listrik serta pekerja. Kurangnya tenaga kerja bisa menimbulkan keterlambatan proyek, dan terlalu banyak tenaga kerja, bisa menurunkan produktifitas kerja dan semua itu bisa menimbulkan kerugian dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Agar tidak terjadi kerugian akibat tidak tepat dalam menentukan sumberdaya manusia, kuhusunya tenaga kerja proyek konstruksi, maka perlu diketahui standar jumlah tenaga kerja berdasarkan besar dan kecilnya serta target waktu yang ditentukan. Berdasarkan hal tersebut maka berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah toko dengan luas bangunan yang telah ditentukan agar produktivitas tenaga kerja tetap maksimal, dan bagaimana cara menghitung kebutuhan tenaga kerja saat informasi data hanya diketahui rencana luas bangunan. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut maka harus ada model khusus untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja pada proyek konstruksi ruko. Oleh karena itu penelitian ini telah menghasilkan model, dan model ini adalah hasil modifikasi penggabungan antara metode konvensional Standar Nasional Indonesia (SNI), dan metode Burgeslijke Openbare Werken (BOW), serta metode analisis regresi. Model yang dihasilkan pada penelitian ini khusus untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja mandor, kepala tukang, tukang kayu, tukang batu, tukang besi, tukang listrik serta pekerja, pada pembangunan ruko dengan luas bangunan antara 72 m2 sampai dengan 460 m2, dengan jumlah lantai dua dan tiga tingkat. Untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja menggunakan model ini, cukup memasukan variabel luas bangunan, sehingga model ini mudah dan praktis untuk dipergunakan oleh seluruh masyarakat
PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS DENGAN SISTEM PELAT SATU ARAH DAN DUA ARAH Rahmatullah Saepudin Putra, Rizky Iqbal; Suhendi, Cece; Lestari, Asti Maulani
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 2 (2020): Vol 1 No 2
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelat merupakan salah satu komponen struktur yang memiliki peran penting dalam meningkatkan fungsi kegunaan bangunan. Dalam pelaksanaannya, pelat dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem pelat satu arah dan sistem pelat dua arah. Perbedaannya terletak pada asumsi distribusi beban yang disalurkan ke balok. Pada beberapa model bangnunan, terdapat model yang hanya cocok dengan sistem pelat dua arah, begitu pun sebaliknya. Oleh karena itu perlu dilakukan studi perbandingan dilihat dari segi efisiensi biaya dan kebutuhan material. Pengambilan data dilakukan dengan observasi langsung ke lapangan untuk mendapatkan ukuran lahan. Objek penelitian berupa gedung sekolah dua lantai dengan ukuran denah kelas 9x8 meter, dilakukan analisa dengan metode perencanaan elastis. Setiap dimensi komponen struktur dibuat serupa antara sistem pelat satu arah dan dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selisih anggaran biaya antara sistem pelat satu arah dan dua arah senilai 2%, lebih ekonomis sistem pelat dua arah. Perbedaan yang signifikan terletak pada volume beton. Sistem pelat satu arah lebih boros pada balok anak senilai 35%. Sementara untuk besi tulangan, sistem pelat satu arah 10% lebih banyak daripada sistem pelat dua arah
EVALUASI KINERJA SISTEM DRAINASE CROSSING Jl. RAYA CIBADAK Sara Khaerina, Shova; Pranoto, Radius; Jatmika, Bambang
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 2 (2020): Vol 1 No 2
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Membahas mengenai banjir di dunia ini memang seperti tidak ada habisnya. Di Indonesia pun banjir sangat populer, khususnya ketika musim penghujan. Peristiwa ini setiap tahun terjadi dan terus berulang. Adanya banjir tersebut karena adanya peningkatan volume air yang mengalir di atas permukaan tanah. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengevaluasi kinerja saluran drainase yang telah ada (eksisting) dalam menampung debit air ketika intensitas hujan tinggi.Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan bulanan 10 tahun terkhir yakni, dari stasiun Cisekarwangi, stasiun Sinagar dan stasiun Cicatih.Analisis distribusi frekuensi dilakukan dengan menggunakan distribusi Normal, Log Normal, Log Pearson III dan distribusi Gumbel. Setelah itu keempat distribusi ini di uji dengan uji Chi-Kuadrat dengan tarif pengujian 0,05 dan menghasilkan distribusi Log Pearson III yang memenuhi syarat, dengan nilai curah hujan sebesar 103,60 mm. Dengan menggunakan rumus Van Breen nilai intensitas curah hujan untuk periode ulang 5 tahun didapatkan sebesar 23,31 mm/jam.Dari penelitian ini didapatkan hasil debit banjir rencana (Qr) sebesar 0,0619 m3/detik sedangkan debit saluran sebesar 0,004875m3/det, artinya Qr>Qs jadi saluran eksisting tidak mampu menampung debit limpasan sehingga perlu mendimensi ulang
ANALISIS KETERLAMBATAN PENYEDIAAN MATERIAL TERHADAP KETEPATAN WAKTU PEMBANGUNAN Huqban, Amdiya; Madkarsan, Paikun; Suhendi, Cece
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 2 (2020): Vol 1 No 2
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis keterlambatan material terhadap ketepatan waktu pembangunan Keterlambatan proyek sering kali terjadi pada setiap pekerjaan pembangunan. Penyebab tersebut biasa terjadi karena kurangnya penjadwalan proyek secara matang. Oleh sebab itu managemen waktu adalah cara bagaimana untuk mengatur dan meminimalisir terjadinya keterlambatan proyek. Analisa ini di maksudkan untuk membuat penjadwalan ulang proyek dengan adanya keterlambatan material. Analisa ini di batasi hanya mengambil material-material terbesar pada setiap item pekerjaan. Dengan analisa diagram grafik curva s dan diagram batang maka telah teridentifikasi material yang terlambat secara signifikan yaitu hebel, genteng, nok, keramik dan gypsum rata-rata mengalami keterlambatan hingga 90%. Metode yang di pakai untuk meneyelasaikan ketepatan waktu ini, dengan menggunakan metode critichal path metode (CPM) namun dalam metode ini tidak masukan biaya, metode hanya di pakai untuk menghitung waktu/jalur kritis pekerjaan saja. Dalam keterlambatan material yang telah di ketahui, maka dilakukanlah penjadwalan ulang atau Critichal Path Metode (CPM) Rekayasa. Metode ini di lakukan dengan cara mendahulukan item pekerajaan sebelum pasangan dinding hebel dan hasil yang di dapat yaitu waktu pekerjaan tetap 12 minggu dengan ketentuan untuk material struktur beton tidak mengalami keterlambatan yang signifikan