cover
Contact Name
Asri Mutiara Putri
Contact Email
asri@malahayati.ac.id
Phone
+628595912060
Journal Mail Official
psikologi@malahayati.ac.id
Editorial Address
Program Studi Psikologi UNIVERSITAS MALAHAYATI Jl. Pramuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Psikologi Malahayati
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26568551     EISSN : 26847469     DOI : https://doi.org/10.33024/jpm.v2i2
JPM provides a platform to publish scientific articles about psychology, especially public mental health. It also seeks to advance the quality of research by introducing or elaborating new methods in psychology. This journal contains a script on Mental Health that includes: Fundamentals of Psychology Public Mental Health Clinical Psychology Educational Psychology Industrial and organizational psychology
Articles 95 Documents
SELF-ESTEEM DAN KESEPIAN PADA MAHASISWA SELAMA MASA PANDEMI Mutiara Mirah Yunita; Kezia Isabel; Bertha Ernest Keziah; Melani Cristina Natasya; Selviana Candra Wijaya
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i2.6126

Abstract

ABSTRACT: SELF-ESTEEM AND LONENESS IN COLLEGE STUDENTS DURING PANDEMIC This study aims to see the relationship between self-esteem and loneliness in X university students in Jakarta during the pandemic. This study uses quantitative research methods with purposive sampling technique so as to obtain participants as many as 214 students consisting of 64 male participants and 150 female participants. This study uses two measuring instruments, namely the Rosenberg Self-Esteem Scale which is used to measure the participants' self-esteem and the UCLA Loneliness Scale Version 3 which is used to measure the loneliness of the participants. The results of this study indicate that there is a significant negative relationship between self-esteem and loneliness of X university students in Jakarta during the pandemic (r (212) = -.581, p < .01), which means that the higher the participant's self-esteem, the lower the participant's self-esteem. participants' level of loneliness, and vice versa. The results of this study are also in line with the results of previous studies where there is a negative relationship between self-esteem and loneliness. The implication of the results of this study is that this research can help explain that good self-esteem helps prevent loneliness during the pandemic and helps students to carry out lectures well without being overwhelmed by loneliness because they have to undergo lectures online. Keywords: College Students, Loneliness, Pandemic, Self-Esteem Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara self-esteem dengan kesepian pada mahasiswa universitas X di Jakarta selama masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik purposive sampling sehingga mendapatkan partisipan sebanyak 214 mahasiswa yang terdiri dari 64 partisipan laki-laki dan 150 partisipan perempuan. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yaitu Rosenberg Self-Esteem Scale yang digunakan untuk mengukur self-esteem dan UCLA Loneliness Scale Version 3 yang digunakan untuk mengukur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ter-dapat hubungan negatif yang signifikan antara self-esteem dengan kesepian mahasiswa universitas X di Jakarta selama masa pandemi (r (212) = -.581, p < .01), yang berarti semakin tinggi self-esteem partisipan maka semakin rendah tingkat kesepian partisipan, begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya dimana terdapat hubungan yang negatif antara self-esteem dengan kesepian. Implikasi hasil penelitian ini adalah penelitian ini dapat membantu menjelaskan bahwa self-esteem yang baik membantu mencegah terjadinya kesepian di masa pandemi dan membantu mahasiswa menjalani perkuliahan dengan baik tanpa diliputi oleh rasa kesepian karena harus menjalani perkuliahan secara daring. Kata Kunci: Mahasiswa, Kesepian, Pandemi, Harga Diri
APAKAH INTENSITAS PENGGUNAAN INSTAGRAM BERHUBUNGAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI: ANALISIS KORELASI PADA MAHASISWA BARU Panji Candra Ramadhan; Aprillia Mega Rosdiana; Billah Ahsanul Karima
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i2.6925

Abstract

ABSTRACT: DOES INSTAGRAM USAGE INTENSITY RELATED TO SELF CONFIDENCE: CORRELATION ANALYSYS OF COLLEGE FRESHMAN STUDENT New students tend to think positively and are confident about their ability to use Instagram social media. This study aims to determine the level of intensity of using Instagram social media, the level of self-confidence, and the relationship between the intensity of the use of social media with the confidence of freshman college studentd majoring in management at UIN Malang Class of 2021.The sample were 73 freshman who have an Instagram account and access it at least one hour per day.  The scale used to collect data is the intensity scale of Instagram social media use and the self-confidence scale. The data analysed by correlational test to determine the relationship between the intensity of social media use and self-confidence. The results of this study found that the intensity of using Instagram social media was not related to self-confidence. It means that the high and low intensity of using Instagram social media has no effect on the high and low level of student self-confidence. Keywords: College Freshman Students,  Instagram Usage Intensity, Self Confidence  Mahasiswa baru cenderung memiliki cara berpikir yang positif dan percaya diri terhadap kemampuannya dalam memanfaatkan media sosial Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat intensitas penggunaan media sosial Instagram, tingkat kepercayaan diri, serta hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan kepercayaan diri mahasiswa baru jurusan manajemen UIN Malang Angkatan 2021. Sampel dalam penelitian ini adalah 73 mahasiswa baru yang memiliki akun instagram dan mengaksesnya minimal satu jam per hari. Skala yang digunakan untuk mengumpulkan data yakni skala intensitas penggunaan media sosial Instagram dan skala kepercayaan diri. Data dianalisis menggunakan uji korelasional untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dan kepercayaan diri. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa intensitas penggunaan media sosial instagram tidak berhubungan dengan kepercayaan diri. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya intensitas penggunaan media sosial instagram tidak berpengaruh dengan tinggi rendahnya tingkat kepercayaan diri mahasiswa. Kata Kunci : Mahasiswa Baru, Intensitas Penggunaan Instagram, Kepercayaan Diri
PERAN LINGKUNGAN BELAJAR DAN SELF EFFICACY TERHADAP COLLEGE STUDENT SUBJECTIVE WELL-BEING Randi Mursandi; Asri Mutriara Putri; Vira Sandayanti
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i2.6557

Abstract

ABSTRACT: THE ROLE OF THE LEARNING ENVIRONMENT AND SELF EFFICACY ON COLLEGE STUDENT SUBJECTIVE WELL BEING College student subjective well-being is a new concept developed by Renshaw about assessing the quality of life of individuals in college. College student subjective well-being can be influenced by environmental factors (learning environment), demographic factors, and personality factors (self-efficacy). This research aims to find out the role of learning environments and self-efficacy on college student subjective well-being. The subjects in this study were 400 undergraduate students who studied in Bandar Lampung (151 male students and 249 female students), with a convenience sampling technique. The data collection uses the College Student Subjective Well-being Questionnaire (CSSWQ), Dundee Ready Educational Environment Measure (DREEM), and General Self-efficacy Scale (GSE). The data collected in the analysis uses multiple regression analysis techniques. The results of the analysis showed that there is a role between the learning environment and self-efficacy on the college student subjective well-being, this shows that the learning environment and self-efficacy play an important role in improving the subjective well-being of students. Therefore, the learning and self-efficacy environment needs more attention, be it from universities, parents and students themselves to improve the state of college student subjective well-being. Keywords: College Student Subjective Well-Being, Learning Environment, Self-Efficacy. College student subjective well-being adalah konsep baru yang dikembangkan oleh Renshaw tentang penilaian kualitas hidup individu pada perguruan tinggi. College student subjective well-being bisa di pengaruhi oleh faktor lingkungan (lingkungan belajar), faktor demografi dan faktor kepribadian (self-efficacy). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran lingkungan belajar dan self-efficacy terhadap college student subjective well-being. Subjek dalam penelitian ini adalah 400 orang mahasiswa S1 yang berkuliah di Bandar Lampung (151 mahasiswa laki-laki dan 249 mahasiwa perempuan), dengan teknik sampling Convenience Sampling. Pengumpulan data menggunakan College Student Subjective Well-being Questionnaire (CSSWQ), Dundee Ready Educational Environment Measure (DREEM) dan General Self-efficacy Scale (GSE). Data yang terkumpul di analisis menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya peran antara lingkungan belajar dan self-efficacy terhadap college student subjective well-being, Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan belajar dan self-efficacy berperan penting dalam meningkatkan subjective well-being mahasiswa. Oleh karena itu lingkungan belajar dan self-efficacy perlu mendapat perhatian yang lebih, baik itu dari universitas, orang tua dan mahasiswa itu sendiri dalam upaya meningkatkan keadaan college student subjective well-being. Kata Kunci: College Student Subjective Well-Being, Lingkungan Belajar, Self-Efficacy
ADULT ATTACHMENT STYLE DAN CELEBRITY WORSHIP PADA WANITA DEWASA AWAL PENGGEMAR DRAMA KOREA Shinta Tri Dewi; Dewi Retno Suminar
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i2.6926

Abstract

ABSTRACT: ADULT ATTACHMENT STYLE AND CELEBRITY WORSHIP IN EARLY ADULT WOMAN KOREAN DRAMA FANS This study aims to determine whether there is a relationship between adult attachment style and celebrity worship in early adult women who are fans of Korean dramas. Celebrity Worship is the worship of celebrities that goes beyond parasocial interactions where a person becomes very obsessed with one or more celebrities. Meanwhile, adult attachment is emotional between adult partners. The research subjects were early adult women found 183 people. The measuring instrument used is the Experience in Close Relationship-Revised (ECR-R) to measure the type of adult attachment and the Celebrity Attitude Scale (CAS) to measure celebrity adoration. Data analysis was carried out using Pearson's Product Moment correlation technique. The results of data analysis showed that there was a significant positive relationship between attachment anxiety-ambivalence dimensions and celebrity worship (r(181)= .324; p= .00). This result means that the higher the attachment anxiety-ambivalence, the higher the celebrity worship level and vice versa. Meanwhile, in the avoidant attachment dimension with worship celebrities, there is no significant relationship.Theoretical, practical implications and research limitations are discussed in the discussion section. Keywords: Adult Attachment, Celebrity Worship, K-drama fans Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara adult attachment style dan celebrity worship pada wanita dewasa awal penggemar drama Korea. Celebrity worship adalah pemujaan terhadap selebriti yang melebihi interaksi parasosial dimana seseorang menjadi sangat terobsesi dengan satu atau lebih selebriti. Sedangkan adult attachment adalah ikatan emosional antara pasangan romantis orang dewasa. Subjek penelitian adalah wanita dewasa awal berjumlah 183 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Experience in Close Relationship-Revised (ECR-R) untuk mengukur adult attachment style dan Celebrity Attitude Scale (CAS) untuk mengukur celebrity worship. Analisis data dilakukan dengan teknik korelasi Pearson Product Moment. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara dimensi anxiety-ambivalent attachment dengan celebrity worship (r(181)= .324; p= .00). Hasil ini bermakna bahwa semakin tinggi anxiety-ambivalent attachment maka akan semakin tinggi pula tingkat celebrity worship dan sebaliknya. Sedangkan pada dimensi avoidant attacment dengan celebrity worship tidak terdapat hubungan yang signifikan. Implikasi teoretis, praktis dan keterbatasan penelitian dibahas di bagian diskusi. Kata Kunci: Adult Attachment, Celebrity Worship, Penggemar K-drama
KECEMASAN DALAM MEMPELAJARI BAHASA ASING PADA SISWA SMA DI TORAJA Reynathal Beatrix; Rahmah Hastuti
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i2.6768

Abstract

ABSTRACT: FOREIGN LANGUAGE LEARNING ANXIETY IN HIGH SCHOOL STUDENTS IN TORAJA Language is a tool of communication used by individuals to facilitate communication and express something. Therefore, language is an important material to learn, not only regional languages, but also foreign languages, especially for high school students in Indonesia. However, learning a foreign language can cause anxiety for students who think that foreign languages are difficult to learn. Therefore, this study aims to obtain an overview of anxiety in learning foreign languages in students of SMA Negeri X in Toraja. This research was conducted at SMA Negeri X in Toraja and 132 students participated in this study. The method used is descriptive quantitative through the Foreign Language Classroom Anxiety Scale (FLCAS) questionnaire to get a picture of students' anxiety when learning foreign languages at SMA X in Toraja. Data collection was carried out at SMA X in Toraja during October to December 2021. The results showed that the majority of students at SMA Negeri X in Toraja experienced moderate level of anxiety when learning English. The author also found that there was no difference between gender and anxiety in learning a foreign language. Based on research results, the majority   the student   High school   Neger   X   in   Toraja   experience   anxiety   level   intermediate   on   when   learn   language   English. Keywords: Anxiety, Foreign Language Learning, High School     Students Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh individu untuk memudahkan komunikasi serta mengekspresikasn sesuatu. Karenanya, bahasa merupakan materi yang penting untuk dipelajari, tidak hanya bahasa daerah, namun bahasa asing juga perlu dipelajari oleh individu, terutama siswa SMA di Indonesia. Namun, mempelajari bahasa asing dapat menimbulkan kecemasan bagi siswa yang menganggap bahwa bahasa asing itu sulit dipelajari. Karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kecemasan dalam mempelajari bahasa asing pada siswa SMA Negeri X di Toraja. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri X di Toraja dan sebanyak 132 orang siswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif melalui kuesioner Foreign Language Classroom Anxiety Scale (FLCAS)                 untuk mendapatkan gambaran mengenai kecemasan siswa pada saat mempelajari bahasa asing pada SMA X di Toraja. Pengambilan data dilaksanakan di SMA X di Toraja selama bulan Oktober hingga Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa SMA Neger X di Toraja mengalami kecemasan tingkat menengah pada saat mempelajari bahasa Inggris. Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas siswa SMA Neger X di Toraja mengalami kecemasan tingkat menengah pada saat mempelajari bahasa Inggris. Kata Kunci: Kecemasan, Belajar Bahasa Asing, Siswa SMA
WORK LIFE BALANCE DAN KEPUASAN KERJA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA ANGGOTA POLISI WANITA Valensia Dwi Septina; Triana Noor Edwina Dewayanti Soeharto
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i1.8740

Abstract

AbstrakPermasalahan yang sering terjadi pada Polwan antara lain stress kerja, beban kerja, kesejahteraan subjektif hingga psychological well-being. Bekerja pada lingkungan yang banyak masalah akan mempengaruhi psychological well-being seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersamaan antara work-life balance dan kepuasan kerja dengan psychological well-being. Subjek penelitian 102 Anggota Polwan di Polres X dengan kriteria sudah menikah dan memiliki anak. Alat ukur yang digunakan adalah skala psychological well-being, skala work life balance dan skala kepuasan kerja berjenis skala Likert. Analisa data menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahaw terdapat pengaruh work life balance dan kepuasan kerja terhadap psychological well-being. Sumbangan efektif dari work life balance dan kepuasan kerja dalam memprediksi psychological well-being adalah sebesar 59,8%. Individu yang mampu menyeimbangkan urusan pribadi dan pekerjaan serta merasakan kepuasan terhadap pekerjaannya, maka menjadi produktif dan optimal dalam menjalani hari sehingga dapat terhindar dari masalah psikologis dan memiliki kehidupan yang sejahtera. Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Psychological Well-Being, Work Life Balance  AbstractProblems that often occur in policewomen include work stress, workload, subjective well-being to psychological well-being, working in a less than ideal environment will affect a person's psychological well-being. This study aims to determine the simultaneous relationship between work-life balance and job satisfaction with psychological well-being. The research subjects were 102 Polwan members at Polres X with the criteria that they were married and had children. The measuring instrument used is a psychological well-being scale, a work life balance scale and a work satisfaction scale of the Likert scale type. Data analysis using multiple linear regression technique. The results showed that there was a relationship between work life balance and job satisfaction with psychological well-being. The effective contribution of work life balance and job satisfaction in predicting psychological well-being is 59.8%. Individuals who are able to balance personal and work affairs and feel satisfaction with their work, then become productive and optimal in living the day so that they can avoid psychological problems and have a prosperous life. Keywords: Job Satisfaction, Psychological Well-Being, Work Life Balance
ANALISIS LEARNING AGILITY KARYAWAN MILENIAL DI MASA PANDEMI COVID-19 Celine Anjanique Aretha Surya; Reny Yuniasanti
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i1.7545

Abstract

AbstrakLearning agility menjadi sebuah kebutuhan di masa pandemi COVID-19 bagi para karyawan milenial dan di era digital ini karyawan milenial dituntut untuk memiliki learning agility. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat learning agility dengan analisis karyawan milenial di masa pandemi COVID-19. Subjek penelitian adalah 30 karyawan generasi milenial.Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan ciri berusia 22-41 tahun dan sudah bekerja minimal 3 bulan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan 5 aspek learning agility yang terdiri dari innovating, performing, reflecting, risking, dan defending. Teknik analisa data deskriptif menggunakan perbandingan mean hipotetik dan mean empirik serta uji perbedaan dengan anova satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan learning agility karyawan generasi milenial berada pada kategori tinggi. Skor rata-rata karyawan dengan rentang usia 27 tahun dan periode lama bekerja 4 bulan dan 23 bulan merupakan skor paling tinggi. Uji perbedaan ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan learning agility berdasarkan usia dan lama bekerja. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai tingkatan learning agility. Kata Kunci: Karyawan Milenial, Learning Agility, Pandemi COVID-19 AbstractLearning agility has become a necessity during the COVID-19 pandemic for millennial employees and in this digital era millennial employees are required to have learning agility. The purpose of this research is to look at learning agility with the analysis of millennial employees during the COVID-19 pandemic. The research subjects were 30 millennial generation employees. The sampling technique used was purposive sampling with characteristics aged 22-41 years and had worked for at least 3 months. The research method used is descriptive quantitative research method. Data collection in this study was carried out using a scale based on 5 aspects of learning agility consisting of innovating, performing, reflecting, risking, and defending. The descriptive data analysis technique uses a comparison of the hypothetical mean and the empirical mean and the difference test with one-way ANOVA. The results of the study show that the learning agility of millennial generation employees is in the high category. The average score of employees with an age range of 27 years and a long working period of 4 months and 23 months is the highest score. The difference test found that there was no significant difference in learning agility based on age and length of work. This research is expected to provide insight and knowledge about the level of learning agility. Keywords: Millennial Employees, Learning Agility, COVID-19 Pandemic
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN HARGA DIRI TERHADAP RESILIENSI MAHASISWA PERANTAU Supriyati Supriyati
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i1.8896

Abstract

AbstrakResiliensi merupakan proses menyesuaikan diri yang dialami oleh individu baik dalam situasi yang tidak menyenangkan seperti petaka, ataupun peristiwa lain yang kemungkinan menyebabkan tekanan psikologis. Kemampuan ini penting dimiliki bagi mahasiswa terutama mahasiswa perantau untuk dapat menyesuaikan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dan harga diri dengan resiliensi pada mahasiswa perantau. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan alat ukur skala dukungan sosial, skala harga diri dan skala resiliensi. Sampel pada penelitian ini mahasiswa perantau Program Studi Kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2019 berjumlah 90 orang. Data dianalisis menggunakan metode analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dukungan sosial dan harga diri dengan resiliensi, dimana variabel harga diri memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan dengan variabel dukungan sosial. Perlu dilakukan upaya meningkatkan harga diri dengan melakukan refleksi diri. Selain itu, perguruan tinggi dapat melakukan kegiatan pelatihan peningkatan harga diri untuk lebih meningkatkan resiliensi mahasiswa perantau. Kata kunci: Dukungan Sosial, Mahasiswa Perantau, Resiliensi, Self Esteem AbstractResilience is a process of adjustment that is experienced by individuals both in unpleasant situations such as disasters, or other events that are likely to cause psychological distress. This ability is impotartant in college students especially overseas students to improve adaptation. This study aims to determine the relationship between social support and self-esteem with resilience in overseas students. This type of quantitative research uses social support scales, self-esteem scales and resilience scales. The sample in this study was 90 overseas students from the Malahayati University Medical Study Program batch of 2019. The data were analyzed using the regression analysis method. The results obtained show that there is a relationship between social support and self-esteem with resilience, where the self-esteem variable has a greater influence than the social support variable. Efforts need to be made to increase self-esteem by doing self-reflection. Moreover, universities may carry out training activities to increase self-esteem to further increase the resilience of overseas students. Keywords: Social Support, Overseas Student, Resilience, Self Esteem
MEMAHAMI BUKTI VALIDITAS EMPIRIK MELALUI SKALA SIKAP TERHADAP PELAJARAN SOSIOLOGI Muhammad Ivan; Jelpa Periantalo; Beny Rahim; Agung Iranda
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i1.8723

Abstract

AbstrakArtikel  bertujuan memberikan pemahaman bukti validitas empirik melalui data Statistika dengan uji deskriptif, hubungan dan perbedaan. Instrumen yang digunakan Skala Sikap terhadap pelajaran Sosiologi dari teori Charles Osgood. Subjek penelitian adalah Siswa SMA dan mahasiswa Fakultas Kedokteran – Universitas Jambi dengan N=455. Pada uji deskriptif, skala sikap terhadap Sosiologi memiliki nilai rata-rata tertinggi dari pelajaran Sosial Humaniora yang lain. Pada uji korelasi, skala sikap terhadap Sosiologi memiliki korelasi positif sedang dengan Geograpi, Sejarah dan Ekonomi. Ia menghasilkan korelasi positif sangat rendah dengan Minat Psikis-Tes Minat Indonesia dan korelasi negatif sangat rendah dengan Tes Potensi Akademik. Ada perbedaan sikap terhadap Sosiologi berdasarkan peminatan SMA, program studi dan kepribadian serta tidak ada perbedaan berdasarkan jenis kelamin. Untuk keperluan diagnosis, skala dapat didukung oleh validitas yang baik. Untuk keperluan prognosis, skala perlu diuji dengan variabel prestasi belajar. Kata Kunci : Validitas, Korelasi, Uji Beda, Signifikansi, Kelompok AbstractThe article aims to provide an understanding of the empirical validity of evidence through Statistics data with test of descriptive, relationships and differences. The instrument was used the Scale of Attitudes towards Sociology from Charles Osgood's theory. Research subjects were high school students and students of the Faculty of Medicine - Jambi University with N = 455. Sociology had the highest score than other social science scales. There was a moderate positive correlation with Geography, History and Economics scale. There was a higly positive correlation with Psyche Interest and  a highly negative with Academic Cognitive Test. There was a difference score attitude toward Sociology based on high school majoring, university program, personality and no correlation with gender. For the diagnosis purpose, it contained good validity evidence. We need criterion related validity for prognosis purposes firstly with academic achievement. Keywords: Validity, Correlation, Different Test, Significance, Group
KECERDASAN EMOSIONAL DAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN ADAPTABILITAS KARIR PADA SISWA Deni Sulistiyanto; Sri Muliati Abdullah
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i1.8780

Abstract

AbstrakDalam konteks pendidikan, upaya mewujudkan karir dimulai dari adaptabilitas karir. Namun tingkat relevansi pendidikan kejuruan dengan dunia kerja belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan secara stimulant antara kecerdasan emosional dan dukungan sosial keluarga terhadap adaptabilitas karir siswa. Sampel penelitian 90 siswa SMK Negeri 1 “X” kelas XI jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian yang ditentukan berdasarkan dengan cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala likert yang teridri dari skala adaptabilitas karir, skala kecerdasan emosi dan skala dukungan sosial keluarga. Analisa data menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kecerdasan emosional dan dukungan sosial keluarga terhadap adaptabilitas karir. Sumbangan efektif dari kecerdasan emosional dan dukungan sosial keluarga dalam memprediksi adaptabilitas karir adalah sebesar 62,8%. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi untuk siswa agar dapat memiliki adaptabilitas karir yang baik, sehingga mampu menyiapkan karirnya demi masa depan yang baik. Kata Kunci: Adaptabilitas Karir Siswa, Kecerdasan Emosiona, Dukungan Sosial Keluarga AbstractIn the context of education, efforts to realize a career start from career adaptability. However, the level of relevance of vocational education to the world of work has not been optimal. This study aims to determine the stimulant relationship between emotional intelligence and family social support on students' career adaptability. The research sample was 90 students of SMK Negeri 1 "X" class XI majoring in Agribusiness Agricultural Product Processing which was determined based on cluster random sampling. The measuring instrument used is a Likert scale consisting of a career adaptability scale, an emotional intelligence scale and a family social support scale. Data analysis using multiple linear regression technique. The results showed that there was a relationship between emotional intelligence and family social support with career adaptability. The effective contribution of emotional intelligence and family social support in predicting career adaptability is 62.8%. It is hoped that the results of this study can provide motivation for students to have good career adaptability, so that they are able to prepare their careers for a good future. Keywords: Student Career Adaptability, Emotional Intelligence, Family Social Support

Page 7 of 10 | Total Record : 95