cover
Contact Name
Ali Muhayatsyah
Contact Email
muhayatsyah@iainlhokseumawe.ac.id
Phone
+6285292779888
Journal Mail Official
tijarah@iainlhokseumawe.ac.id
Editorial Address
Sekterariat Jurnal AT-TIJARAH, Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Lantai 2, kampus IAIN Lhokseumawe Jln. Medan-Banda Aceh, Km. 275 No. 1 Buket Rata, Alue Awe Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Kode Pos 24351
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah
ISSN : 27215482     EISSN : 27455696     DOI : -
AT-TIJARAH: Journal Islamic Banking and Finance Research is a scientific journal managed by the Islamic Banking Study Program, Faculty of Islamic Economics and Business, IAIN Lhokseumawe. This journal publishes research results conceptually and technically related to the scope of Islamic Economics with a concentration in the field of Islamic Banking and Finance. The AT-TIJARAH Journal is published twice a year, in June and December, the first issue of June 2019.
Articles 28 Documents
EFEKTIFITAS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA BAITUL MAL MUAMALAT LHOKSEUMAWE BAGI MASYARAKAT Yoesoef, Yoesrizal Muhammad; Marlida, Marlida
AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 1 No 1 (2019): AT-TIJARAH Vol. 1 No. 1 January-June 2019
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the effectiveness of corporate social responsibility (CSR) programs for the community. The results showed that: 1) The implementation of the BMM CSR Program of Lhokseumawe City was further developed by Baitul Maal Muamalat Lhokseumawe in order to be distributed appropriately and effectively, the programs are: a) Economic empowerment especially micro-economics b) Educational empowerment program. c) Social and humanitarian empowerment 2) Obstacles in carrying out the Corporate Social Responsibility (CSR) Program in BMM Lhokseumawe City, are: a) Beneficiaries of compensation are higher than existing funds, b) There are people who do not understand yet about the community economic empowerment contract in the form of community economic empowerment qardhu hasan, so that many borrowers do not return it, consequently impacting on the next mustahik, c) The level of recipients of compensation is getting higher and higher, while the funds collected for each month do not add up to what is expected. With the results of the research that have been obtained, it is expected that going forward To the BMM Management Lhokseumawe City in order to increase instruction of activities to subordinate managers or commonly referred to employees, both directing operational products contained in BMM, and other directives. Keywords: Analysis of Corporate Social Responsibility (CSR), BMM (Baitul Mal Muamalat) Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisa bagaimana efektifitas program-program corporate social responsibility (CSR) bagi masyarakat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Pelaksanaan Program CSR (Corporate Social Responsibility) BMM Kota Lhokseumawe itu dikembangkan lagi oleh pihak Baitul Maal Muamalat Lhokseumawe agar dapat disalurkan secara tepat dan efektif, yaitu: a) Pemberdayaan ekonomi khususnya ekonomi mikro b) Program pendayagunaan pendidikan. c) Pendayagunaan sosial dan kemausiaan 2) Kendala dalam menjalankan Program Corporate Social Responsibility (CSR)Pada BMM Kota Lhokseumawe yaitu: a) Penerima santunan lebih tinggi daripada dana yang ada, b) Masih terdapat masyarakat yang tidak memahami akan akad pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam bentuk qardhu hasan, sehingga banyaknya peminjam yang tidak mengembalikannya, akibatnya imbas kepada mustahik yang selanjutnya, c) Tingkat penerima santunan semakin hari semakin tinggi, sedangkan dana yang terkumpul untuk setiap bulannya tidak terdapat penambahan sesuai dengan yang yang di harapkan. Dengan hasil penelitian yang sudah di dapatkan maka diharapkan untuk kedepannya Kepada Manajemen BMM Kota Lhokseumawe agar dapat meningkatkan pengarahan-pengarahan kegiatan kepada manajer bawahan atau biasa disebut dengan karyawan, baik itu pengarahan operasinal produk-produk yang terdapat pada BMM, maupun pengarahan lainnya. Kata Kunci:Corporate Social Responsibility (CSR), BMM (Baitul Mal Muamalat) Lhokseumawe
ETIKA BERBISNIS DALAM PANDANGAN ISLAM Syahputra, Angga
AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 1 No 1 (2019): AT-TIJARAH Vol. 1 No. 1 January-June 2019
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nowadays many business people run their business by ignoring ethics and only thinking about how to make a profit. Islam rejects those that override ethics in carrying out business activities. Ethics in general can be interpreted in the behavior or actions of a person or group of people who are accustomed to and always carried out in their life activities. Whereas Business is defined as an activity carried out by humans to obtain income or income or sustenance in order to meet the needs and desires of his life by managing economic resources effectively and efficiently. Islamic business ethics is a process and effort to find out the right and wrong things which then do the right thing with regard to its business activities. In Islamic business ethics there are several principles that must be considered by everyone in running a business that is, unity / oneness, balance, freedom of will, responsibility, and truth. Keywords: Ethics, Business, Islamic Business. Abstrak Saat ini banyak pebisnis yang menjalankan bisnis mereka dengan mengabaikan etika dan hanya memikirkan cara menghasilkan keuntungan. Islam menolak mereka yang mengesampingkan etika dalam menjalankan kegiatan bisnis. Etika secara umum dapat diartikan dalam perilaku atau tindakan seseorang atau sekelompok orang yang terbiasa dan selalu dilakukan dalam aktivitas hidupnya. Sedangkan Bisnis diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh penghasilan atau pendapatan atau rezeki agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya dengan mengelola sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien. Etika bisnis Islam adalah proses dan upaya untuk menemukan hal-hal yang benar dan salah yang kemudian melakukan hal yang benar berkaitan dengan kegiatan bisnisnya. Dalam etika bisnis Islam ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap orang dalam menjalankan bisnis yaitu, kesatuan/keesaan, keseimbangan, kebebasan, tanggung jawab, dan kebenaran. Kata kunci: Etika, Bisnis, Bisnis Islam.
LAHIRNYA PERBANKAN SYARI’AH DI INDONESIA Mulyani, Rita
AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 1 No 1 (2019): AT-TIJARAH Vol. 1 No. 1 January-June 2019
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

With the development of increasingly advanced times, the bank continues to make new innovations so that at this time the bank is no longer just an institution that functions to collect and distribute funds, but at the same time also as an intermediary in the payment traffic. However, the Muslim community strives to realize banking based on sharia principles. For this reason, several Muslim countries have slowly begun to establish Islamic Banks. The development of Islamic banking is quite significant in several countries, but of the many countries, Indonesia actually has a different side. The difference lies in the term used to refer to a non-conventional bank. While other countries commonly refer to it as an Islamic Bank, in Indonesia it is actually called the Sharia Banking because the idea of ​​the Islamic Bank is alleged to have contained political and SARA elements. With high stretches owned by several Muslim countries to establish shari'ah banking, Indonesia as the country with the largest Muslim population in the world established the first sharia banking under the name Bank Muamalat Indonesia (BMI) which was officially operated in 1992. From year to year, Sharia banking growth is very fast. Keywords : Banking, Sharia Banking,Indonesia. Abstrak Dengan perkembangan zaman yang semakin maju, bank terus melakukan inovasi baru sehingga pada saat ini bank tidak lagi hanya sekedar lembaga yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana saja, namun sekaligus juga sebagai intermediasi dalam lalu lintas pembayaran. Namun, komunitas Muslim berusaha untuk mewujudkan perbankan berdasarkan prinsip syariah. Atas dasar alasan inilah, beberapa negara muslim perlahan mulai mendirikan Bank Islam. Perkembangan perbankan Islam cukup signifikan terjadi di beberapa negara, tetapi dari sekian banyak negara, Indonesia justru memiliki sisi yang berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada istilah yang dipakai untuk menyebut bank yang nonkonvensional.Di saat negara-negara lain lazim menyebutnya sebagai Bank Islam, di Indonesia justrumenyebutnya Bank Syari’ah karena istilah Bank Islam diduga mengandung unsur politik dan SARA.Dengan geliat tinggi yang dimiliki oleh beberapa negara muslim untuk mendirikan perbankan syari’ah, Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia mendirikan perbankan syariah pertama dengan nama Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang secara resmi beroperasi pada tahun 1992.Dari tahun ke tahun, pertumbuhan perbankan syari’ah sangatcepat. Kata Kunci : Perbankan, Perbankan Syariah, Indonesia.
PENGARUH INFLASI, PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Sari, Mila; Hisan, Khairatun; Kismawadi, Early Ridho
AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 1 No 1 (2019): AT-TIJARAH Vol. 1 No. 1 January-June 2019
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of a country is an important part of national development with the ultimate goal of improving people's welfare. This happened in Indonesia. So there is a need for research to find out what obstacles are hampering economic growth in Indonesia. This study aims to determine the effect of inflation, unemployment, poverty, murabahah financing, mudharabah financing, musyarakah financing partially or simultaneously on Economic Growth in Indonesia. The type of data in this study is secondary data in the form of time series from 2000-2018. Data obtained from the official website of Bank Indonesia, the Central Statistics Agency and OJK include Inflation, Unemployment, Poverty, and Sharia Banking Financing as an independent variable and Economic Growth as the dependent variable. The analytical method used in this study is multiple regression analysis, t-test, f-test and coefficient of determination. The results obtained that the variables of inflation, unemployment, poverty, murabaha financing, mudharabah financing and musyarakah financing simultaneously influence the Economic Growth in Indonesia by 47.8 percent, while the remaining 52.2 percent are influenced by other variables outside this study. Keywords: Inflation, Unemployment, Poverty, Sharia Banking Financing, Economic Growth Abstrak Pembangunan suatu negara merupakan bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini terjadi di negara Indonesia.Sehingga perlu adanya penelitian untuk mengetahui rintangan apa saja yang menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi, pengangguran, kemiskinan, pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah secara parsial maupun simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa time series dari tahun 2000-2018. Data yang diperoleh dari website resmi Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik dan OJK meliputi inflasi, pengangguran, kemiskinan, dan pembiayaan perbankan syariah sebagai variabel independen dan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependen.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, uji-T, F-test dan koefisien determinasi. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa variabel inflasi, pengangguran, kemiskinan, pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 47,8 persen, sedangkan sisanya sebesar 52,2 persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Kata kunci: Inflasi, Pengangguran, Kemiskinan, Pembiayaan Perbankan Syariah dan Pertumbuhan Ekonomi
PENGARUH NON PERFORMING FINANCING DAN PERSENTASE BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI Ulfa, Nora; Ismaulina, Ismaulina; Liza, Fathul
AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 1 No 1 (2019): AT-TIJARAH Vol. 1 No. 1 January-June 2019
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Non Performing Financing (NPF) and Percentage of Profit Sharing (PBH) indirectly influence the distribution of Musyarakah financing to Islamic banking. NPF occurs because the customer is unable to pay installments from the musyarakah financing that he has received, the inability of the customer to pay monthly installments is due to the percentage of profit sharing that is too high. The phenomenon that has been happening to PT Bank Syariah Mandiri, namely the distribution of funding did not increase significantly due to an increase in NPF. Based on these thoughts, in this study a research question was taken to find out what factors would influence the distribution of funding to PT Bank Syariah Mandiri. Based on this phenomenon, the distribution of Musyarakah Financing to PT Bank Syariah Mandiri can be seen from the percentage of revenue sharing that has increased significantly, while the NPF and Financing have an interrelated relationship. It can be seen from the Financing data from 2012 to 2014 that the increase in financing was very small due to the increasing value of the NPF. The research method used is a quantitative method in which financial statement data taken through the official website www.syariah.mandiri.co.id will be processed through SPSS data. The results of the study are: The development of NPF of Syariah Mandiri Bank during 2012-2014 has fluctuated, where the percentage of NPF sometimes goes up and sometimes goes down, the results of statistical tests show Non Performing Financing (NPF) has a positive and significant influence on the distribution of Musyarakah Financing to Bank Syariah Mandiri. Because the significance value is smaller than 0.05. This indicates an increase and decrease in the amount of Musyarakah financing disbursed is strongly influenced by the NPF. The development of Bank Syariah Mandiri's Production Sharing Percentage (PBH) during 2012-2014 sometimes increased and sometimes decreased, the statistical test results showed that the Production Sharing Percentage (PBH) had a positive influence and had a significant influence on the distribution of Musyarakah Financing to Bank Syariah Mandiri. Because the significance value is smaller than 0.05. Keyword : Non Performing Financing, Share of Percentage, Musyarakah Financing. Abstrak Non Performing Financing (NPF) dan Persentase Bagi Hasil (PBH) secara tidak langsung mempengaruhi distribusi pembiayaan Musyarakah ke perbankan syariah. NPF terjadi karena pelanggan tidak mampu membayar cicilan dari pembiayaan musyarakah yang telah ia terima, ketidakmampuan pelanggan untuk membayar cicilan bulanan disebabkan oleh persentase pembagian keuntungan yang terlalu tinggi. Fenomena yang telah terjadi pada PT Bank Syariah Mandiri, yaitu penyaluran dana tidak meningkat secara signifikan karena adanya peningkatan NPF. Berdasarkan pemikiran ini, dalam penelitian ini pertanyaan penelitian diambil untuk mengetahui faktor-faktor apa yang akan mempengaruhi distribusi dana ke PT Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan fenomena ini, distribusi Pembiayaan Musyarakah ke PT Bank Syariah Mandiri dapat dilihat dari persentase bagi hasil yang meningkat secara signifikan, sedangkan NPF dan Pembiayaan memiliki hubungan yang saling terkait. Dapat dilihat dari data Pembiayaan 2012-2014 bahwa peningkatan pembiayaan sangat kecil karena meningkatnya nilai NPF. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dimana data laporan keuangan yang diambil melalui situs resmi www.syariah.mandiri.co.id akan diproses melalui data SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah: Perkembangan NPF Bank Syariah Mandiri selama 2012-2014 mengalami fluktuasi, dimana persentase NPF terkadang naik dan terkadang turun, hasil uji statistik menunjukkan Non Performing Financing (NPF) memiliki hasil positif. dan pengaruh yang signifikan terhadap distribusi Pembiayaan Musyarakah ke Bank Syariah Mandiri. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Ini menunjukkan peningkatan dan penurunan jumlah pembiayaan Musyarakah yang disalurkan sangat dipengaruhi oleh NPF. Perkembangan Persentase Bagi Hasil (PBH) Bank Syariah Mandiri selama 2012-2014 terkadang meningkat dan terkadang menurun, hasil uji statistik menunjukkan bahwa Persentase Bagi Hasil (PBH) berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap penyaluran Pembiayaan Musyarakah. ke Bank Syariah Mandiri. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Kata kunci: Non Performing Financing, Persentase Bagi Hasil, Pembiayaan Musharakah.
SISTEM SYARIAH DALAM SOROTAN Safwan, Safwan
AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 1 No 1 (2019): AT-TIJARAH Vol. 1 No. 1 January-June 2019
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In fact, a proper understanding of sharia is a goal while fiqh is the path used to get to that goal. Sharia can also be understood as God's message sent to mankind through the intermediaries of the Prophets, while fiqh is the result of the understanding and interpretation of a mujtahid of the message so that the results of that interpretation allow true and possible to be wrong. The standard for assessing whether a legal decision is sharia compliant or not, in fact the main consideration is whether the law really contains elements of justice, benefit, mercy, wisdom, and other noble values. Sharia appraisers and not actually not located on the label or claim, but rather is the substance. Comparison of positive law and sharia law in this case is related to the execution of fiduciary guarantees, apparently positive law is no less Islamic than the law which is said to be more sharia. Evidently, the execution of fiduciary guarantees when the customer defaults turns out to be more beneficial decision made by positive law than sharia law which in this case is represented by the decision of the DSN-MUI Fatwa, and there are many other examples that we might find. Keyword: Sharia, Fiqh, Positive and Sharia law, Fiduciary Guarantee, DSN-MUI Fatwa. Abstrak Sebenarnya, pemahaman yang tepat tentang syariah merupakan sebuah tujuan sedangkan fikih merupakan jalan yang digunakan untuk bisa sampai kepada tujuan tersebut. Syariah juga dapat dipahami sebagai pesan Tuhan yang diturunkan kepada umat manusia melalui perantara para Nabi, sedangkan fikih merupakan hasil pemahaman dan penafsiran seorang mujtahid terhadap pesan tersebut sehingga hasil penafsiran tersebut memungkinkan benar dan memungkinkah salah. Standar untuk menilai apakah suatu keputusan hukum itu sesuai syariah ataukah tidak, sebenarnya pertimbangan utamanya adalah apakah hukum tersebut memang benar-benar memuat unsur keadilan, maslahat, rahmat, hikmah, dan nilai-nilai luhur lainnya. Penilai syariah dan bukan sebenarnya tidak terletak pada label atau klaim, melainkan adalah substansi. Perbandingan hukum positif dan hukum syariah dalam hal ini adalah berkaitan dengan eksekusi jaminan fidusia ternyata hukum positif tidak kalah Islami dengan hukum yang dikatakan lebih syariah. Terbukti, eksekusi jaminan fidusia tatkala nasabah terjadi wanprestasi ternyata lebih maslahat keputusan yang ditetapkan oleh hukum hukum positif dari pada hukum syariah yang dalam hal ini diwakili oleh keputusan Fatwa DSN-MUI, dan masih banyak contoh lain yang mungkin dapat kita temukan. Kata kunci: Syariah, Fiqh, Positif dan Hukum Syariah, Jaminan Fidusia, Fatwa DSN-MUI
ANALISIS MEKANISME KLIRING PADA KANTOR PERWAKILAN (KPW) BANK INDONESIA (BI) LHOKSEUMAWE Putri, Juliana; Dewi, Ratna Sari
AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 1 No 2 (2019): AT-TIJARAH Vol. 1 No. 2 July-December 2019
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to explain the clearing mechanism at Bank Indonesia Lhokseumawe City, to determine the constraints that occur in the clearing mechanism. This research is a field study or also called the type of field research, which is obtaining data from research objects by collecting data extracted from field data sources, namely from informants. The conclusions that the authors conclude in this study are as follows: 1. The clearing mechanism is carried out with several mechanisms, first, the company (the bank) sends payment data to the sending bank, second, the sending bank sends the transaction to the SKNBI the receiving bank receives transaction data and funds from the settlement, then third, the receiving bank verifies the name and account number of the customer recipient, if it is not appropriate, the director must be in bulk format, fourth, the recipient bank will forward the transaction to the customer's account The obstacle faced by BI in the clearing mechanism is the existence of network disruptions during the clearing process, so that Bank Indonesia needs to conduct bilateral transactions or clearing processes between banks using the RTGS system. Network disruption can occur nationally or locally experienced by each region or office, especially the Bank in Lhokseumawe City. Keyword: Clearing Mechanism, Bank Indonesia. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme kliring di Bank Indonesia Kota Lhokseumawe, untuk mengetahui kendala yang terjadi pada mekanisme kliring. Penelitian ini adalah penelitian lapangan atau disebut juga jenis penelitian lapangan, yaitu memperoleh data dari objek penelitian dengan mengumpulkan data yang diambil dari sumber data lapangan, yaitu dari informan. Kesimpulan yang penulis simpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mekanisme kliring dilakukan dengan beberapa mekanisme, pertama, perusahaan (bank) mengirim data pembayaran ke bank pengirim, kedua, bank pengirim mengirim transaksi ke SKNBI bank penerima menerima data transaksi dan dana dari penyelesaian, kemudian ketiga, bank penerima memverifikasi nama dan nomor rekening penerima pelanggan, jika tidak sesuai, direktur harus dalam format massal, keempat, bank penerima akan meneruskan transaksi ke rekening nasabah. Kendala yang dihadapi BI dalam mekanisme kliring adalah adanya gangguan jaringan selama proses kliring, sehingga Bank Indonesia perlu melakukan transaksi bilateral atau proses kliring antar bank menggunakan sistem RTGS. Gangguan jaringan dapat terjadi secara nasional atau lokal oleh masing-masing wilayah atau kantor, terutama Bank di Kota Lhokseumawe. Kata kunci: Mekanisme Kliring, Bank Indonesia.
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP SELLING SKILL, KNOWLEDGE DAN BUDAYA KERJA KARYAWAN BANK ACEH CABANG IDI KABUPATEN ACEH TIMUR PASCA KONVERSI Zulfadly, Zulfadly; Tarlis, Andi
AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 1 No 2 (2019): AT-TIJARAH Vol. 1 No. 2 July-December 2019
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The formulation of the problem in this research is the effectiveness of education and training effect on Selling Skill of employees of Bank Aceh After Conversion amounting to 1220 that is on score "Very High". Does the effectiveness of education and training affect Selling Skill, Knowledge and work culture of Bank Aceh after Conversion employees? Selling Skill enters the "Very High" score ranking of 1,212, Knowledge enters the "Very High" score ranking of 1.220 and the Working Culture enters the score ranking "Very Height "of 1.213. This means that the three variables are very effective effect on employees of Bank Aceh Caban Idi East Aceh. Does the effectiveness of education and training affect the employee's work culture that has a very high impact of 1.213, this indicates that in addition to the knowledge that must be owned by employees must also have a good work culture in order to improve the performance of employees of Bank Aceh Branch Idi Aceh Timur. . Although Knowledge becomes the main point of the appraisal result, it remains that other variables should not be ruled out as they are interdependent in order to effectively improve the employee performance of Bank Aceh Branch Idi post-conversion. When viewed from the comparison between Education and Training on Selling Skill, Knowledge and Working Culture, it is known that Training is more effective than education that has a score of 1.222.This indicates that the Aceh Bank should more often provide training to employees in order to improve employee effectiveness Bank Aceh After Conversion. Keyword : Education, Training, Selling Skill, Knowledge, Work Culture Abstrak Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Efektiftifitas pendidikan dan pelatihan berpengaruh pada Selling Skill karyawan Bank Aceh Pasca Konversi sebesar 1.220 yakni berada pada skor “Sangat Tinggi”. Apakah efektivitas pendidikan dan pelatihan berpengaruh pada Selling Skill, Knowledge dan budaya kerja karyawan Bank Aceh Pasca Konversi yakni Selling Skill masuk ranking skor “Sangat Tinggi” sebesar 1.212, Knowledge masuk ranking skor “Sangat Tinggi” sebesar 1.220 dan Budaya Kerja masuk ranking skor “Sangat Tinggi” sebesar 1.213. Artinya bahwa ketiga variabel tersebut sangat berpengaruh efektif terhadap karyawan Bank Aceh Cabang Idi Aceh Timur. Apakah efektifitas pendidikan dan pelatihan berpengaruh pada budaya kerja karyawan yakni terdapat pengaruh yang Sangat Tinggi sebesar 1.213, hal ini menunjukkan bahwa selain knowledge yang harus dimiliki oleh karyawan juga harus memiliki budaya kerja yang baik dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan Bank Aceh Cabang Idi Aceh Timur. . Walaupun Knowledge (Pengetahuan) menjadi poin utama dari hasil penilaian, akan tetap variabel-variabel yang lain tetap tidak boleh dikesampingkan karena semuanya saling keterkaitan dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan Bank Aceh Cabang Idi secara efektif pasca konversi.Jika dilihat dari perbandingan antara Pendidikan dan Pelatihan terhadap Selling Skill, Knowledge dan Budaya Kerja, maka diketahui bahwa Pelatihan lebih efektif dibandingkan dengan pendidikan yakni memiliki skor sebesar 1.222.Hal ini menandakan bahwa Bank Aceh harus lebih sering memberikan pelatihan kepada karyawan dalam rangka meningkatkan efektifitas karyawan Bank Aceh Pasca Konversi. Kata Kunci: Pendidikan, Pelatihan, Selling Skill, Pengetahuan, Budaya Kerja
KEPUTUSAN BISNIS DAN TANGGUNGJAWAB DIREKSI DALAM PRINSIP FIDUCIARY DUTIES PADA PERSEROAN TERBATAS Muhayatsyah, Ali
AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 1 No 2 (2019): AT-TIJARAH Vol. 1 No. 2 July-December 2019
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main party charged with fiduciary duty is the board of directors. In UUPT No. 40/2007 it does not specifically regulate fiduciary duty but rather regulates general principles. From the general principle of fiduciary duty, directors in managing the company must pay attention to the interests of the company above other interests; directors must act in accordance with the aims and objectives of the company (intra vires), and pay attention to the limitations and restrictions determined by the law and the articles of association of the company. In carrying out their duties as directors, they are required to have in good faith and in full sense of responsibility; Directors must carry out their duties diligently, carefully, and smartly and skillfully. Keywords: Directors, Fiduciary Duty, Business Judgment Rule, Limited Liability Company, Abstrak Pihak utama yang dibebankan kewajiban fiduciary duty adalah direksi. Dalam UUPT Nomor 40 Tahun 2007 tidak mengatur secara khusus mengenai fiduciary duty tetapi mengatur prinsip-prinsip umumnya. Dari prinsip umum fiduciary duty makadireksi dalam mengurus perseroan harus memperhatikan kepentingan perseroan di atas kepentingan lainnya;direksi harus bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan (intra vires), serta memperhatikan batasan dan larangan yang ditentukan UU dan anggaran dasar Perseroan. Dalam melaksanakan tugas sebagai direksi, diharuskan memiliki itikad baik (in good faith) dan tanggung jawab (in full sense of responsibility); Direksi harus melaksanakan tugasnya dengan rajin (diligently), penuh kehati-hatian (carefully), dan pintar serta terampil (skillfully). Kata kunci: Direksi, Fiduciary Duty, Business Judgement Rule, Perseroan Terbatas,
PERUBAHAN PASAR DI ERA DISRUPTIF: ANALISIS ETIKA BISNIS ISLAM Maghfirah, Fitri
AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 1 No 2 (2019): AT-TIJARAH Vol. 1 No. 2 July-December 2019
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The discourse that occurred as a result of the 4.0 industrial revolution, besides having a positive impact also had a negative impact on some of the old market participants (incumbent) or conventional business people. Many of the incumbents feel threatened, this is because consumers in old markets or conventional markets have started to switch to new markets by incarnating through digital markets or the internet of things / internet for everything. In this article, the author wants to analyze the implications of the disruptive era for the sustainability of conventional markets. The research was conducted through a qualitative methodology, and reviewed through a business approach. Based on the analysis conducted by the author on some general description of the implications of the disruptive phenomenon on the sustainability of conventional markets through the concept of Islamic Business Ethics, the authors conclude that conventional business practitioners in the face of the industrial revolution 4.0, should align their markets with human development in this digital era. This is based on Islamic business ethics principles, which encourage business practitioners to do their best in developing their business. In addition, which is in accordance with the facts, that the occurrence of disruptive phenomena is inevitable, especially in the business world. Therefore, with the incumbent adjustments to new market patterns, this is one of the golden strategies in boosting the market, because inevitably the new market already has a place among consumers in this digital era. Keywords: Market, Disruptive, Islamic Business Ethics. Abstrak Diskursus yang terjadi akibat dari revolusi industri 4.0, selain berdampak positif juga berdampak negatif bagi sebagian incumbentatau para pelaku bisnis konventional. Banyak diantara para incumbent yang merasa terancam, hal ini diakibatkan karena pasar konventional sudah mulai berekonstruksi menjadi pasar baru dengan menjelma melalui digitalmarketplaceatau serba-serbi internet of things/internet for everything.Oleh karena itu, dalam artikel ini penulis hendak menganilisis tentang implikasi dari era disruption terhadap keberlangsungan pasar konventional. Penelitian akan dilakukan melalui metodologi kualitatif, dengan jenis penelitian field research,yang ditinjau melalui pendekatan bisnis. Berdasarkan analisis yang penulis lakukan melalui konsep Etika Bisnis Islam, bahwa para pelaku bisnis konventional dalam menghadapi revolusi industri 4.0 yang berimplikasi pada perubahan pasar haruslah berusaha menyelaraskan pasar mereka dengan perkembangan manusia di era internet for everything ini. Hal tersebut didasarkanpada prinsip etika bisnis Islam yang menganjurkan para praktisi bisnis untuk melakukan yang terbaik dalam pengembangan bisnisnya. Di samping itu, terjadinya fenomena disruption sudah tidak mungkin bisa dielakkan lagi, khususnya dalam dunia bisnis. Oleh karena itu, dengan adanya upaya penyelarasan oleh incumbent terhadap pola indutrialisasi di era disruption, karenafenomena ini merupakan salah satu peluang emas dalam mendongkrak pasar, dengan kondisi laju pasar yang mau tidak mau pasar baru sudah diterima oleh konsumen di era digital ini. Kata kunci:Pasar Konventional, Disruption, Etika Bisnis Islam.

Page 1 of 3 | Total Record : 28