cover
Contact Name
Hanevi Djasri
Contact Email
hanevi.djasri@ugm.ac.id
Phone
+628161913332
Journal Mail Official
hanevi.djasri@ugm.ac.id
Editorial Address
Gedung Epicentrum Walk Unit 716B Jl. Boulevard, Jl. Epicentrum Sel., RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12960, Indonesia
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
The Journal of Hospital Accreditation (JHA)
ISSN : 26567237     EISSN : -     DOI : https://doi.org/10.35727/jha.v1i1
Core Subject : Health,
Jurnal ini diperuntukan untuk sosialisasi artikel ilmiah terkait dengan pengembangan, penerapan dan evaluasi sistem akreditasi rumah sakit, termasuk didalamnya artikel ilmiah tentang regulasi akreditasi, standar akreditasi, manajemen lembaga akreditasi, surveior akreditasi, dan berbagai hal lain yang terkait.
Articles 72 Documents
Dampak Implementasi Program Pendaftaran Daring untuk Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru Yohana Denyka Kurniawati; Hanevi Djasri; Adi Utarini
The Journal of Hospital Accreditation Vol 4 No 02 (2022): Efektivitas Sistem Akreditasi RS
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v4i02.133

Abstract

Latar Belakang: Di era digitalisasi, penggunaan teknologi menjadi sebuah pilihan dalam upaya peningkatan mutu dan percepatan pelayanan di sektor kesehatan, dan khususnya di Rumah Sakit (RS). RS Dr. Oen Solo Baru berusaha meningkatkan kecepatan pelayanan pasien rawat jalan dengan menerapkan aplikasi pendaftaran daring. Aplikasi pendaftaran daring mulai diimplementasikan sejak bulan Juli 2019, namun belum pernah dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya. Tujuan: Menilai dampak penggunaan aplikasi pendaftaran daring terhadap waktu tunggu pasien rawat jalan dan menggali kendala penerapan aplikasi pendaftaran daring. Metode: Dilakukan penelitian mixed method, dengan rancangan sekuensial eksplanatori. Metode kuantitatif dilakukan untuk mengukur perbedaan waktu tunggu di rawat jalan, sebelum dan sesudah implementasi aplikasi pendaftaran daring, serta mengukur pengalaman pasien rawat jalan terhadap penggunaan aplikasi tersebut. Metode kualitatif dilakukan untuk menggali kendala yang terjadi di lapangan setelah dijalankannya aplikasi pendaftaran daring, serta strategi dari pihak manajemen untuk pengembangan aplikasi pendaftaran daring. Hasil: Terdapat perbedaan waktu tunggu rawat jalan sebelum dan sesudah implementasi aplikasi pendaftaran daring. Rerata waktu tunggu sebelum adanya aplikasi pendaftaran daring 1,97+0,92 jam, sedangkan rerata waktu tunggu setelah implementasi daring 1,49+1,06 jam untuk pasien yang mendaftar secara manual (ada percepatan sebesar 24,40%) dan 1,69+0.93 jam untuk pasien yang menggunakan daring (ada percepatan sebesar 18,80%). Beberapa kendala yang masih ditemukan yaitu penggunaan aplikasi yang masih stagnan, kendala pasien terkait gawai, adanya sistem penalti dan blacklist. Strategi yang akan diambil manajemen rumah sakit untuk meningkatkan penggunaan dan pengembangan aplikasi, yaitu meningkatkan promosi, menambah akses layanan, pengembangan ke arah electronic payment (e-payment) dan commercial benefit. Kesimpulan: Aplikasi pendaftaran daring dapat mengurangi waktu tunggu pasien di rawat jalan secara signifikan. Aplikasi yang diterapkan sudah dapat memenuhi harapan dari para pengguna, meski jumlah penggunanya masih stagnan dan masih adanya kendala yang menyebabkan pasien belum mau beralih menggunakan daring. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan jumlah pengguna dan pengembangan aplikasi pendaftaran daring. Kata kunci: Aplikasi Pendaftaran Daring, Pengalaman Pasien, Strategi Pengembangan, Waktu Tunggu Rawat Jalan
Efektivitas Modifikasi Program Pelatihan Keselamatan Pasien Terhadap Pelaksanaan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat RSU St. Elisabeth Sambas Felix Tasbun; Hanevi Djasri; Guardian Yoki Sanjaya
The Journal of Hospital Accreditation Vol 4 No 02 (2022): Efektivitas Sistem Akreditasi RS
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v4i02.139

Abstract

Latar Belakang: Rumah Sakit St. Elisabeth Sambas berupaya menerapkan budaya keselamatan pasien, termasuk di instalasi gawat darurat. Pelaporan insiden keselamatan pasien di instalasi gawat darurat masih rendah, baik kuantitas maupun kualitasnya. Kegiatan pelaksanaan pelaporan IKP belum memperoleh perhatian, serta staf masih mengalami kesulitan mengidentifikasi, menilai, dan melaporkan insiden. Tujuan: Menilai dampak modifikasi pelatihan keselamatan pasien di IGD RSU St. Elisabeth Sambas untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas pelaksanaan pelaporan IKP di IGD. Tujuan khususnya adalah mengukur efektivitas modifikasi pelatihan keselamatan pasien terhadap kepuasan, sikap keselamatan pasien, pengetahuan, kuantitas dan kualitas laporan IKP. Metode: Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimental dengan desain one group pre dan post-test design, dengan besar sampel 50 tenaga kesehatan di IGD (total sampling). Instrumen penelitian menggunakan kuesioner kepuasan pelatihan yang telah diuji validitasnya, terdiri dari 12 pernyataan terdiri dari jalannya pelatihan, tujuan pelatihan dan manfaat pelatihan menggunakan skala likert. Kuesioner kepuasan pelatihan tahun 2019 diisi dengan metode recall terkait pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya. Kuesioner kepuasan dari modifikasi pelatihan yang dilakukan pada tahun 2021 diisi setelah keseluruhan program pelatihan selesai dilaksanakan. Program pelatiihan selama 6 hari, terdiri dari pemaparan materi mengenai SKP, peragaan video, simulasi kasus, dan pendampingan pelaksanakan pelaporan IKP. Hasil: Setelah dilakukan modifikasi pelatihan, diperoleh peningkatan kepuasan pelatihan (p 0,001), sikap keselamatan pasien (79,10%), pengetahuan (p 0,009), serta perbedaan kuantitas dan kualitas pelaporan secara bermakna (p 0,007 dan p 0,008 secara berturutan). Kesimpulan: Modifikasi pelatihan dengan kombinasi beberapa metode seperti simulasi, team-based learning, audit and feedback on performance, course dan educational efektif dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaporan IKP di IGD RSU St. Elisabeth Sambas. Kata kunci: Instalasi Gawat Darurat, Keselamatan Pasien, Pelaporan Insiden, Pelatihan
Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Pasien di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Dewanti Widya Astari; Teti Sugiarti; Neni Rostieni
The Journal of Hospital Accreditation Vol 4 No 02 (2022): Efektivitas Sistem Akreditasi RS
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v4i02.140

Abstract

Latar Belakang: Pusat Mata Nasional (PMN) Rumah Sakit Mata Cicendo menyelenggarakan pelayanan rawat jalan dan eksekutif. Waktu tunggu pelayanan pasien merupakan salah satu indikator kepuasan pasien dan mutu pelayanan di rumah sakit. Lamanya waktu tunggu pasien merupakan salah satu hal penting dalam menentukan kualitas pelayanan kesehatan. Peningkatan jumlah kunjungan dapat mengakibatkan penumpukan pasien, dan memperpanjang lamanya waktu tunggu pelayanan. Tujuan: Mengukur waktu tunggu pelayanan rawat jalan di PMN Rumah Sakit Mata Cicendo. Metode: Penelitian deskriptif menggunakan time and motion study melalui observasi dan penghitungan waktu tunggu pelayanan pasien di poliklinik eksekusif, external eye disease, katarak bedah refraktif dan glaukoma. Responden instalasi rawat jalan dan instalasi eksekutif berjumlah 393 orang dan 373 orang secara berturutan. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil: Waktu tunggu di Poli Eksekutif, Poli External Eye Disease, Poli Katarak Bedah Refraktif dan Poli Glaucoma sudah sesuai dengan standar pelayanan minimal. Kesimpulan: Waktu tunggu pelayanan di Poli Eksekutif, Poli External Eye Disease, Poli Katarak Bedah Refraktif dan Poli Glaucoma perlu dioptimalkan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien dan memenuhi standar pelayanan minimal. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit. Kata kunci: Rawat Jalan, Time Motion Study, Waktu Tunggu Pelayanan, Rumah Sakit Khusus
Implementasi Manajemen Lean di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Husna Yulianingsih; Firman Firman; Andreasta Meliala
The Journal of Hospital Accreditation Vol 4 No 02 (2022): Efektivitas Sistem Akreditasi RS
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v4i02.147

Abstract

Latar Belakang: Salah satu permasalahan yang dihadapi rumah sakit (RS) dalam penerimaan pasien masuk rawat inap dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah waktu tunggu yang lama. Sebelum pandemi COVID-19, rerata pasien yang akan masuk rawat inap membutuhkan waktu lebih dari dua jam di IGD. Waktu tunggu tersebut bahkan menjadi meningkat 2-3 kali lipat pada masa pandemi. Tujuan: Mendeskripsikan implementasi manajemen lean di IGD RS Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM), mengukur efisiensi proses penerimaan pasien masuk di IGD RS Akademik UGM dan mengimplementasikan solusi peningkatan efisiensi dalam proses penerimaan pasien masuk di IGD RS Akademik UGM. Metode: Disain penelitian menggunakan Action Research. Desain ini memiliki empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tahap perencanaan mengukur waktu dengan observasi cycle time, value dan non-value added time, waiting time dan lead time. Waktu proses ini dituangkan ke dalam Value Stream Mapping (VSM) sehingga didapatkan Value Added Ratio (VAR). Pada tahap pelaksanaan, ide-ide solusi untuk mengatasi waste dimasukkan dalam diagram Possible, Implement, Challenge, dan Kill (PICK) dan diimplementasikan ide solusi terpilih bersama stakeholder, serta dilakukan observasi hasil pencapaian dan refleksi atas pencapaian tersebut. Hasil: Setelah implementasi manajemen Lean di IGD RS Akademik UGM, terjadi penurunan Lead Time Sub Proses 1 (dimulai dari skrining pasien sampai dengan dokter menulis rekam medis) dari 121 menit menjadi 120 menit, peningkatan Lead Time Sub Proses 2 (yaitu pemeriksaan laboratorium sampai pemeriksaan radiologi) dari 278 menit menjadi 431 menit, dan penurunan Lead Time Sub Proses 3 (dari edukasi pasien untuk rawat inap sampai dengan serah terima pasien rawat inap ) dari 193 menit menjadi 159 menit. Nilai VAR menunjukkan peningkatan efisiensi proses, dengan peningkatan pada Sub Proses 2 dari 23,00% menjadi 31,00% dan Sub Proses 3 dari 8,50% menjadi 10,70%. Nilai VAR Sub Proses 1 menurun dari 43,00% menjadi 34,00%. Kesimpulan: Implementasi Manajemen Lean di IGD RS Akademik UGM dilaksanakan dengan: (a) Penerapan 5 S dan Visual Management di IGD, (b) Pelatihan Implementasi Manajemen Lean bagi staf IGD, pendaftaran dan rawat inap, (c) Pengembangan Sistem Bed Reservation. Secara keseluruhan terjadi penurunan Lead Time dan peningkatan efisiensi setelah implementasi manajemen Lean di IGD RS Akademik UGM. Kata kunci: Efisiensi, Instalasi Gawat Darurat, Implementasi Lean, Value Streaming Mapping, Waktu Proses, Rumah Sakit Akademik
Pendekatan Lean Healthcare untuk Mengurangi Waste di Pelayanan Unit Laboratorium Rumah Sakit Panti Nugroho Sleman Muhammad Aldafikin; Firman Firman; Hanevi Djasri
The Journal of Hospital Accreditation Vol 4 No 02 (2022): Efektivitas Sistem Akreditasi RS
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v4i02.148

Abstract

Latar Belakang: Laboratorium merupakan organisasi yang kompleks dan dinamis sehingga perlu meningkatkan kualitas pengujian dan memenuhi pedoman yang ketat. Di Rumah Sakit (RS) Panti Nugroho, 65,42% pelayanan laboratorium pada triwulan ketiga tahun 2019 merupakan pemeriksaan kimia darah, yang membutuhkan waktu antara 60-90 menit mulai dari penerimaan memo pengantar pemeriksaan laboratorium hingga hasil pemeriksaan selesai. Lean healthcare menjadi salah satu alternatif yang efektif untuk meningkatkan efisiensi waktu pelayanan dengan mengurangi waste dalam proses pelayanan. Tujuan: Mengimplementasikan lean healthcare untuk mengurangi waste di pelayanan laboratorium RS Panti Nugroho. Metode: Desain penelitian menggunakan action research. Tahap diagnosis dilakukan dengan melibatkan partisipan dalam identifikasi dan pengelompokkan waste serta mengidentifikasi penyebab waste. Tahap planning, melibatkan partisipan dalam mengidentifikasi alternatif perbaikan dan penetapan intervensi solusi. Tahap action, melibatkan partisipan dalam mengimplementasikan intervensi solusi yang telah ditetapkan Bersama, dilanjutkan tahap evaluation, dengan membandingkan beda rerata lead time dan value added ratio. Hasil: Secara statistik tidak terdapat perbedaan rerata lead time sebelum dan sesudah intervensi lean healthcare dalam pelayanan laboratorium pemeriksaan kimia darah. Namun terjadi pengurangan waste of waiting yaitu penurunan lead time sesudah intervensi lean healthcare dan peningkatan value added ratio 1,64%. Alat yang dipergunakan adalah 5S (Sort, Set-in order, Shine, Standardized dan Sustain), visual management dan standard work. Kesimpulan: Pendekatan lean healthcare pada pelayanan laboratorium pemeriksaan kimia darah dapat mengurangi lima dari sembilan waste yang ditemukan saat observasi sebelum intervensi. Kata kunci: Lean healthcare, Unit laboratorium, Waste
Pengembangan Sistem Akreditasi Pelayanan Kesehatan: Sebuah Usulan Kebijakan Hanevi Djasri
The Journal of Hospital Accreditation Vol 4 No 02 (2022): Efektivitas Sistem Akreditasi RS
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v4i02.149

Abstract

Efektivitas dan efisiensi sistem akreditasi dalam meningkatkan mutu pelayanan masih banyak diperdebatkan oleh para ahli internasional. Sebagian penelitian menunjukkan bahwa akreditasi efektif meningkatkan mutu, namun hasil penelitian lainnya menyatakan yang sebaliknya1. Meskipun demikan para peneliti sepakat bahwa akreditasi merupakan salah satu intervensi yang paling berpotensi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan2. Pada saat ini Indonesia sedang memperbaharui sistem akreditasi pelayanan kesehatan dengan harapan dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas program akreditasi, termasuk program akreditasi Rumah Sakit (RS). Sistem akreditasi paling tidak meliputi tiga sub-sistem terpenting, yaitu: (1) sistem penyusunan, sosialisasi dan pemenuhan standar akreditasi; (2) sistem pengelolaan lembaga penyelenggara akreditasi; dan (3) sistem rekrutmen peningkatan kompetensi para “penyurvei”3. Selain itu, terdapat sub-sistem lain yang penting, yaitu sistem pembiayaan untuk penerapan dan penilaian pemenuhan standar akreditasi, sistem penghargaan bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar akreditasi, serta sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan manfaat akreditasi. Editorial ini membahas tiga sub-sistem terpenting yang berlaku bagi sistem akreditasi pelayanan kesehatan lainnya tidak hanya sistem akreditasi rumah sakit. The International Society for Quality in Healthcare (ISQua) sebagai komunitas internasional yang sudah lebih dari 30 tahun berupaya meningkatkan mutu dan keselamatan pasien, telah menerbitkan tiga dokumen berdasarkan konsensus para ahli internasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem akreditasi yang dapat digunakan sebagai acuan4-6, yaitu: 1) pedoman dan prinsip penyusunan standar, 2) pedoman dan standar bagi lembaga evaluasi eksternal, dan 3) pedoman dan standar untuk program pelatihan penyurvei.
Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan Siti Masamah; Fransiska DR; Syina Nisa R; Kornelia Safenti; Reny Rianjani
The Journal of Hospital Accreditation Vol 5 No 01 (2023): Pengalaman dan Kepuasan Pasien
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v5i01.124

Abstract

Masalah Mutu: Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan hal yang penting dalam menjaga mutu profesi keperawatan. Dokumen ini bermanfaat untuk meningkatkan rasa percaya diri, kemampuan mengambil keputusan klinik dengan tepat, dan mengurangi angka kesalahan dalam pelayanan keperawatan. Namun demikian, dokumentasi asuhan keperawatan seringkali tidak lengkap dan tidak sesuai dengan standar yang berlaku.Pilihan Solusi: Untuk meningkatkan kepatuhan terhadap asuhan keperawatan, Sub Komite Mutu Komite Keperawatan bersama Bidang Keperawatan Rumah Sakit Umum Persada Hospital melakukan audit dokumentasi asuhan keperawatan dan memberikan umpan balik terhadap hasil audit.Implementasi: Hasil audit menunjukan pengkajian awal di Instalasi Gawat Darurat (IGD) telah memiliki kelengkapan yang cukup baik, yaitu antara 83,00% hingga 91,00% dari sampel dokumen, berbeda dengan pengkajian awal IRJ dimana sebagian besar tidak dikerjakan. Sedangkan pengkajian awal Rawat Inap sebagian dilakukan dalam waktu 24 jam, yaitu antara 56,00% hingga 77,00%. Catatan perkembangan pasien terintegrasi juga telah dilakukan dengan cukup baik di 2 lantai (88,00% dan 96,00%) namun terdapat 1 lantai yang hanya mencapai 50,00%. Pemberian edukasi yang lengkap dan sesuai juga tidak cukup baik, yaitu hanya antara 39,00% hingga 62,00%.Evaluasi dan Pembelajaran: Didapatkan adanya ketidakpatuhan staf keperawatan dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan di rekam medis. Hasil audit ini akan ditindaklanjuti dalam kegiatan peningkatan mutu sebagai langkah penting dalam proses audit.Kata kunci: Keperawatan, Dokumentasi, Rekam Medis, Asuhan Keperawatan
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan UGD RS Harapan Pada Masa COVID-19 Fransisca Irma Karina Boediman; Sugianto Adisaputro; Ni Luh Putu Eka Putri
The Journal of Hospital Accreditation Vol 5 No 01 (2023): Pengalaman dan Kepuasan Pasien
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v5i01.146

Abstract

Latar Belakang: Kepuasan pasien adalah salah satu indikator penting di era globalisasi. Unit Gawat Darurat (UGD) adalah unit pelayanan pertama yang melayani pasien dengan ancaman mortalitas dan morbiditas. Secara karakteristik pelayanan, indikator utama dalam pelayanan gawat darurat adalah kecepatan dan ketepatan dalam pemberian pelayanan. Sejak pandemi COVID-19 berlangsung, UGD RS Harapan mengalami penurunan tingkat kepuasan pasien dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Persaingan antar rumah sakit yang semakin kompetitif dan pasien yang semakin selektif menyebabkan kepuasan pasien menjadi indikator penting bagi rumah sakit untuk bertahan dan tumbuh dalam masa ini.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan UGD RS Harapan pada masa COVID-19, mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pelayanan UGD RS Harapan, serta mencari strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pasien.Metode: Penelitian observasional dengan desain cross-sectional survey. Sampel berjumlah 286 pasien di UGD RS Harapan. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat.Hasil: Sebesar 77,60% responden yang menyatakan puas terhadap pelayanan UGD RS Harapan, dan 22,40% responden menyatakan tidak puas. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah empati petugas, manajemen nyeri, komunikasi petugas, protokol COVID-19 di UGD, kelengkapan fasilitas, kebersihan ruangan dan waktu tunggu pasien. Faktor yang paling mempengaruhi kepuasan pasien adalah komunikasi petugas. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan UGD RS Harapan adalah melakukan pelatihan komunikasi dan perilaku empati terhadap petugas. Perbaikan jangka pendek terkait manajemen nyeri dan waktu tunggu dapat memperbaiki kepuasan pasien.Kesimpulan: Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan UGD RS Harapan sudah memenuhi SPM UGD, namun dapat dilakukan perbaikan dengan intervensi secara berkala serta evaluasi sebelum dan sesudah intervensi.Kata kunci: Kepuasan pasien, UGD, Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien, Strategi Meningkatkan Kepuasan Pasien
Implementasi Speak Up Orang Tua Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Melalui Asuhan Keperawatan Metode Kasus Suhariyanto Sukarip; Mubin Barid; Tri Widiyaningsih; Fatima Azzahra; Fariqah Nabila; Ajeng Puspita Putri; Astuti Lestari; RR. Tutik Sri Haryati
The Journal of Hospital Accreditation Vol 5 No 01 (2023): Pengalaman dan Kepuasan Pasien
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v5i01.159

Abstract

Latar Belakang: Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) memiliki risiko 5,87 kali untuk mengalami stunting. Manajemen asuhan keperawatan metode kasus merupakan hal yang penting diterapkan untuk mencegah malnutrisi selama di Rumah Sakit. Layanan asuhan keperawatan berfokus pada bayi BBLR dengan melibatkan orang tua melalui implementasi speak up.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penguatan manajemen asuhan keperawatan metode kasus terhadap pengetahuan speak up orang tua bayi BBLR.Metode: Menggunakan teknik quasi eksperimen pre and post test nonequivalent control group. Sampel perawat sebanyak 21 responden dan orang tua BBLR sebanyak 35 responden. Asuhan keperawatan metode kasus dilakukan dengan metode pendampingan berupa transfer pengetahuan, keterampilan dan keyakinan terkait peran perawat dengan pendekatan Transforming Care at the Bedside (TCAB). Penelitian dilakukan di Rumah Sakit A sebagai kelompok intervensi dan kelompok kontrol Rumah Sakit B kota Singkawang. Analisis data dilakukan dengan uji pairet t test.Hasil: Terdapat pengetahuan terkait speak up orang tua kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai signifikan p value 0,003. Penelitian ini berimplikasi pada kebijakan dalam layanan manajemen keperawatan dan peningkatan kompetensi perawat pemberian asuhan nutrisi BBLR. Selain itu penelitian ini berdampak pada peningkatan pengetahuan speak up orang tua mengenai nutrisi bayi dan perawatan di rumah.Kesimpulan: Terdapat pengetahuan terkait persepsi speak up orang tua kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai signifikan p value 0,003. Penelitian ini berimplikasi pada kebijakan dalam layanan manajemen keperawatan dan peningkatan kompetensi perawat pemberian asuhan nutrisi BBLR. Selain itu penelitian ini berdampak pada peningkatan pengetahuan speak up orang tua mengenai nutrisi bayi dan perawatan di rumah.Kata kunci: Asuhan Keperawatan Metode Kasus, Bayi Berat Baru Lahir (BBLR), Stunting, Speak Up, Transforming Care at The Bedside (TCAB)
Hospital Maps: Meningkatkan Kepuasan Pasien Dewanti Widya Astari
The Journal of Hospital Accreditation Vol 5 No 01 (2023): Pengalaman dan Kepuasan Pasien
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v5i01.160

Abstract

Pendahuluan: Berbagai pengalaman pasien dan pengunjung saat mengunjungi rumah sakit seperti sedang masuk ke hutan belantara, tidak tahu harus kemana dan berbuat apa. Perbedaan letak zonasi antara gedung pelayanan dengan gedung pemeriksaan penunjang yang jauh mengakibatkan waktu tunggu memanjang. Diperlukan suatu aplikasi hospital maps sebagai “guide” di rumah sakit untuk mempermudah akses pelayanan. Waktu tunggu pelayanan yang lama dapat berdampak kepada kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan implementasi inovasi hospital maps sebagai solusi perbaikan waktu tunggu. Metode : Desain penelitian menggunakan action research. Tahapan penelitian meliputi analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi dan pengujian. Aplikasi di ujikan terhadap 266 responden pasien rawat jalan Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo, kemudian responden melakukan pengisian kuesioner kepuasan pasien. Kuesioner kepuasan pasien menggunakan emoji-based metric. Penelitian telah mendapatkan ethical approval dengan nomor etik LB.02.01/2.3/040/2022. Lokasi penelitian dilakukan di PMN RS Mata Cicendo pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2022. Hasil : Hasil dari pengujian menyatakan fungsi-fungsi yang ada dalam aplikasi hospital maps berjalan dengan lancar. Setelah hospital maps diimplementasikan, sebanyak 264 responden (99,11%) menyatakan puas dan 2 responden menyatakan biasa- biasa saja (0,75%). Kesimpulan : Aplikasi hospital maps yang dibuat sudah dapat memenuhi kebutuhan untuk melakukan proses pencarian area pelayanan dan penunjang rumah sakit dari mobile device. Implementasi hospital maps berbasis teknologi informasi komunikasi mampu meningkatkan kepuasan pasien. Keywords : Hospital Maps, Kepuasan Pasien